Anda di halaman 1dari 13

METODE PENYELIDIKAN DALAM PSIKOLOGI

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS PSIKOLOGI UMUM


DOSEN PENGAMPU :RAHMAT PURNAM M,SI

DI SUSUN OLRH KELOMPOK:1


ANDIKA LINTANG BUANA (2341040071)
NANDA AYUNING TIAS (2341040058)
YUNDA YANI (2341040070)

JURUSAN PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI(UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah serta innayah-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dalam bentuk mau pun isinya yang sangat sederhana.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
rekan-rekan yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dan kepada kedua orang tua kami tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan
doa dan dukungan baik moral maupun material. Dengan memahami isi makalah
ini diharapkan bagi semua pembaca makalah ini dapat memahami pembahasan
dan penjelasan mengenai materi "Metode penyelidikan dalam psikologi" yang
disampaikan pada makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi kami khususnya dan bagi semua pihak yang
membacanya. Dan semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif
dalam proses belajar dan mengajar. Kami sadar, bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, kami mohon maaf apabila ada informasi yang salah dan
kurang lengkap. Maka dari itu kami juga mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca mengenai makalah ini agar kedepannya kami dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi.

Bandar Lampung, 21 September 2023


BAB Ⅰ
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sebagai displin ilmu pengetahuan,psikologi dipandang memenuhi syarat-
syatar keilmuan.Objek studi psikologi di pelajari secara sistematik
menggunakan metode yang menjamin keobjektifitas pengambilan kesimpulan.
Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan yang
mutlak,apalagi kalau ilmu itu telah berdiri sendiri,ini harus ditandai oleh
adanya metode-metode tersendiri untuk menyelidiki suatu objek.
Objek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia,yaitu
perbuatan manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah.Jiwa
bukanlah suatu benda yang mati,tetapi suatu hidup yang dinamis,selalu
berubah untuk menuju kesempurnaannya.Oleh karna itu pengguna untuk
sesuatu metode yang mutlak.Sebab dalam berbagai metode terdapat
kelemahan -kelemahan disamping kebaikan-kebaikannya

B.Rumusan Masalah
1. Apa itu metode penyelidik dalam psikologi
2.Apa saja metode oenyelidik dalam psikologi

BAB Ⅱ
PEMBAHASAN

Metode penyelidikan dalam psikologi


Sebuh metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah sesuatu yang harus ada
apalagi kalau ilmu -ilmu telah berdiri,ia harus di tandai oleh metode-metode
tersendiri untuk menyelidiki suatu objek.
Objek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia,perbuatan
manusia dalam alam yang kompleks dan selalu berubah.Jiwa bukanlah sesuatu
benda yang mati tetapi sesuatu yang hidup dinamis,selalu berubah untuk maju
menuju kesempurnannya.Oleh karna itu penggunaan suatu metode pasti tidak
akan menghasilkan kebenaran yang mutlak karna tidak semua metode punya
kebaikan pasti punya kelemahan juga.
Dengan demikian untuk menyelidiki psikologi kita harus menggunakan banyak
metode supaya kelemahan metode yang satu dapat di tutupi oleh kesempurnaan
metode yang lain.
Sebenarnya setiap manusia tidak ada yang normal,meskipun belum
mempelajari metode psikologi,tetapi karena didalam hidup seseorang adanya
interaksi dengan dunia sekitar ia dapat memahami metode-metode
tersebut.Apalagi kalau ia mau mempelajari secara teori,maka akan dapat
direnungkan sesuatu metode untuk penyelidikan psikologi.Berdasarkan renungan
dan pengalaman maka akan didapatkan metode sebagai berikut:
1.Metode yang bersifat filosofis
2.Metode bersifat empiris

1. Metode yang bersifat filosofis


Metode yang bersifat filosofis adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran
yang meliputi logika,fisika,matafisika dan pengetahuan praktis.

Metode yang bersifat filosofi terbagi menjadi 3:

a.Metode Intuitif
Metode ini dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu
penyelidikan atau denagn cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari-
hari.Dalam keadaan yang terakhir itu kita akan mengadakan penilaian
terhadap sesame kita atau benar-benar ingin kita ketauhi
keadaannya,melalui kesan-kesan terhadap orang tersebut.Langkah seperti
ini justru kesan pertamalah yang paling besar peranannya dalam
pengambilan keputusan.Sudah tentu metode ini kurang memenuhi
syarat,karna harus dikombinasikan dengan metode-metode lain supaya
memperoleh hasil yang sempurna.

b.Metode Kontemplatif
Metode ini dengan jalan merenungkan objek yang akan diketahui
dengan mempergunakan kemampuan berfikir kita.Alat utama yang
pertama digunakan adalah pikiran yang benar-benar sudah dalam keadaan
objektif.Dalam arti murni,tidak bercampur dengan alat-alat yang lain serta
tidak tercampur pula dengan pengaruh dari luar yang bersifat lahiriyah dan
biologis.Kalau ini dapat dicapai,maka pikiran benar-benar dalam keadaan
objektif sehingga dapat mencapai hakikat objek yang dituju.Metode itu
pada dewasa rupa-rupanya tidak sepopuler metode yang bersifat
empiris.Karena hasilnya dianggap terlalu psekulatif.Namun demikian
metode ini masih digunakan dalam dunia psikologi.
c.Metode Filosofis Religious
Metode ini digunakan dengan menggunakan materi agama,sebagai alat
utama untuk meneliti pribadi manusia .Nilai-nilai yang terdapat dalam
agama itu merupakan kebenaran absolute dan pasti.Dengan perkataan
lain,kita menyelidiki jiwa manusia beserta segala seginya dengan
menggunakan materi yang tertera dalam kitab suci sebagai norma standar
penilaian.

2. METODE YANG BERSIFAT EMPIRIS


Metode yang bersifat empiris adalah metode pengamatan yang
dilakuan oleh Indera manusia,sehingga metode penelitian yang di gunakan
itu juga bisa di ketahui dan di amati oleh orang lain.

Metode yang brsifat empiris ini terbagi menjadi 6 :

a. Metode observasi
Metode observasi ialah metode untuk mempelajari kejiwaan dengan
sengaja mengamati secara langsung, teliti, dan sistematis. Dalam hal ini
observasi dapat melalui tig acara yaitu:
a) Introspeksi (retrospeksi)
b) Introspeksi Mental
c) Ekstrospeksi

a) Metode introspeksi
Istilah “intropeksi” berasal dari bahsa latin: (intro: dalam, dan spektare:
melihat). Jadi pada instrospeksi individu mengalami sesuatu, dan ia sendiri
piula dapat mengamati,mempelajari apa yang di hayati.dengan kata lain
setelah penghayatan itu terjadi, idividu melihat Kembali kepda
penghayatan itu,maka metode intropeksi sering juga disebut
“resrokpresi”yang berarti:melihat kembali.Oleh karena
itu,menurutbwitheim wundt (Jerman) istilah intropeksi ini kurang
tepat,yang lebih tepat ialah retosropeksi(retro=kembali dan
spektare=melihat).Dapat dimengerti karena dengan metode ini,penyelidik
melihat Kembali peristiwa-peristiwa kejiwaan yang telah terjadi dalam
dirinya sendiri,sehingga istilah retrospeksi akan lebih tepat dari pada
intropeksi.
Intropeksi atau retrospeksi yang dilakukan secara jujur,objrktif,dan
tepat merupakan sumber pengetahuan jiwa yang utama dan sekaligus
menjadi dasar pengetahuan bagi intopeksi .Karena pada
intropeksi,observer mendapatkan data-data tentang kejiwaan manusia dan
laporan manusia yang di amati,dan biasanya yang melakukan intropeksi
dalam rangka mempelajari proses kejiwaan manusia itu adalah para ahli
ilmu jiwa,sehingga dapat menyelidiki terhadap dirinya sendiri tentang
proses kejiwaan yang diselidiki.
Kelemahan dalam intropeksi;
1.Kesulitan pada manusia dalam melakukan dua tugas menghayati dan
mengingat Kembali.
2.Pada intropeksi factor ingatan kadang-kadang menghambat proses,yaitu
adanya faktro kelupaan dan pecampuradukan antara fantasi dan ingatan.
3.Kekurangan perbendaharaan Bahasa dalam melukiskan Kembali
peristiwa jiwa yang sudah sedang terjadi.
4.Kadang-kadang diragukan objektivitasnya dengan adanya tidak
kejujuran(rasa segan,malu,dan perasaan lain yang menunjukan kelemahan
sendiri)
Sekalipun metode intropeksi ini merupakan metode yang mengandung
kesukaran/kelemahan,namun metode ini sangat besar artinya dalam
lapangan psikologi.Banyak peristiwa kejiwaan dapat dimengerti yang
mendasarkan atas keadaan dirinya sendiri,disamping banyak juga hal-hal
yang dapat dicapai denan melalui metode intropeksi.
Karenanya sekalipun metode ini mengalami kelemahan,tetapi pada
umumnya masih dipertahankan,disamping mencari jalan untuk mengatasi
segi sujektivitas dan metode ini.

b).Metode Introspeksi eksperimental


Istilah “introspeksi eksperimental” ialah metode introspeksi,yang
dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen secara sengaja dalam
suasana yang dibuat.Metode ini merupakan penggabungan metode
introspeksi dan eskperimen,sebagai Upaya mengatasi subjektivitas dan
metode introspeksi.

c).Metode Ekstropeksi
Arti kata ekstropeksi ialah melihat keluar (extro +keluar,dan speksi
berasal dari Bahasa latin,spektare+melihat).Jadi ekstropeksi adalah suatu
metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyelidiki atau
mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala-gejala jiwa sendiri dengan
membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencoba mengambil
kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang ditunjukan dari mimik
pantomimik orang lain
Metode ini dimaksutkan untuk mengatasi kelemahan yang terdapat
pada metode intropeksi.Pada metode ekstropeksi subjek penyelidikan
buakn dirinya sendiri,melainkan orang lain.Orang akan dapat mengatakan
atau mewujudkan sesuatu yang terjadi pada orang lain,juga berdasarkan
keadaan dirinya sendiri.Oleh karena itu,metode ekstropeksi sebenarnya
juga berdasarkan metode intropeksi,sebab orang dapat mengatakan
seseorang dalam keadaan susah,bergembira,tergesa-gesa,dan lain
sebagainya,oleh karena ia sendiri dalam keadaan tertentu juga mengalami
hal -hal yang demikian ini. dapun kelemahan yang terdapat pada metode
introspeksi sedikit banyak juga akan terdapat pada metode ekstrospeksi.

b. Metode Pengumpulan bahan


Dengan tekhnik ini, dimaksudkan suatu penyelidikan yang dilakukan
dengan mengolah data-data yang di dapat dari Kumpulan daftar pertanyaan dan
jawaban (angket), bahan-bahan riwayat hidup ataupun bahan-bahan lain yang
berhubungan dengan apa yang sedang diselidiki. Data-data yang diperoleh itu
kemudian diklasifikasikan untuk kemudian ditarik kesimpulan. Dalam rangka
mendapatkan data Dalam rangka mendapatkan data dengan teknik
pengumpulan bahan ini
peneliti'penyelidik dapat menempuh dengan melalui tiga cara:
a) Angkat-interviu
b) Metode biografi
c) Metode pengumpulan bahan

a) Metode Angket-Interiu
Pada metode observasi dengan teknik ekstrospeksi, observasi mungkin
mengadakan "tanya jawab langsung" secara lisan kepada subjek yang
diselidiki, sehingga ia memakai'teknik interviu". Sedangkan untuk
mendapatkan jawaban tertulis atas pertanyaan pertanyaan yang sudah disusun
sebelumnya, ditempuh dengan"teknik angket. Dengan demikian jelas, bahwa
metode angket ialah suatu penyelidikan yang dilaksanakan dengan
menggunakan daftar pertanyaan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang harus
dijawab oleh orang banyak, sehingga berdasarkan jawaban yang diperolehnya
itu, dapat diketahui keadaan jiwa seseorang.

b) Metode Biografi
Metode ini merupakan lukisan atau tulisan perihal kehidupan seseorang,
baik sewaktu ia masih hidup maupun sudah meninggal. Dalam metode ini,
seseorang menguraikan tentang keadaan, sikap ataupun sifat-sifat lain
mengenai orang yang bersangkutan. Oleh karena itu,metode biografi ini sangat
penting bagi ilmu jiwa. Beberapa kelemahan dalam pengumpulan data atas
dasar autobiografi, adalah kembalipada subjektivitas. Oleh karena si pengarang
tidak selamanya memberikan gambaran yangsebenernya.

c) Metode pengumpulan bahan


Salah satu metode yang sering juga dipakai untuk memperoleh keterangan
psikologis ialah 'pengumpulan bahan", yakni suatu metode yang dilaksanakan
dengan jalan mengumpulkan bahan, terutama pengumpulan gambar yang
dibuat oleh anak-anak. Untuk itu, maka dikumpulkan segala macam
permainan yang dipakai oleh anak-anak pada usia tertentu sehingga dari
segala macam alat permainan itu, akhinya dicoba dibuat satu kesimpulan
tentang permainan anak pada usia tertentu.

c. Metode Eksperimen (Percobaan)


Istilah eksperimen(percobaan) dalam psikologi berarti pengamatan atau
secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja.
Hal ini dimaksudkan untuk "menguji" hipotesis pembuat eksperimen tentang
raksi individu atau kelompok dalam suatu situasi tertentu. Jadi, tujuan
eksperimen adalah untuk mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejala
kejiwaan. Menurut Wundt eksperimen itu dapat dikatakan baik kalau
memenuhi syarat sebagai berikut:
• Yang diselidiki hendaklah satu proses kejiwaan saja, dan dilaksanakan secara
terpisah
• Eksperimen hendaknya dapat diulang menurut kemauan penyclidik sehingga
hasilnya dapat dibandingkan Situasinya harus dapat diubah menurut keadannya
Sebaiknya gejala kejiwaan ini diukur secara objektif
Kelemahan-kelemahannya:
• Eksperimen biasanya dilaksanakan pada benda mati yang mempunyai hukum
yang tetap, sedang jiwa adalah sesuatu yang hidup
• Tidak semua gejala kejiwaan dapat diselidiki secara cksperimen
Dalam laboraturium situasinya tidak wajar
• Gejala kejiwaan sukar untuk diukur secara eksak
Oleh Wundt eksperimen itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
• Pemeriksaan harus dapat menetapkan sendiri saat timbulnya keadaan atau
hendak dipelajarinya
• Pemeriksa harus mengikuti jalannya kejadian itu seteliti-setelitinya dengan
memusatkan seluruh perhatian kepada prosesnya. Tiap-tiap pemeriksaan harus
dapat diulangi secukupnya, yaitu dalam keadaan sama
• Pemeriksa harus menguasai syarat-syarat tertentu.

d. Metode Klinis
Metode klimis bantuan kedokteran yang diberikan kepada para pasien,
oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi adalah
kombinasi dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan, untuk
melakukan observasi terhadap para pasien.Metode klinis sering digunakan
oleh para psikolog(freund dan pengikut-pengikutnya) dan psikologi anak.
Sebab orang memaklumi, bahwa para penderita gangguan jiwa dan anak-anak
kecil, pada umumnya tidak mampu melakukan instropeksi terhadap dorongan
dan tingkah laku sendiri.

e. Metode Interviu
Interviu merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan. Kalau pada angket pertanyaan diberikan secara
tertulis, maka pada interviu pertanyaan diberikam secara lisan. Karena itu
antara interviu dan angket terdapat hal-hal yang sama di samping adanya
perbedaan. Baik angket maupun interviu keduanya menggunakan
pertanyaan, tetapi berbeda dalam penyajiannya. Kalau kedua metode itu
dibandingkan maka pada interviu terdapat keuntungan-keuntungan di
samping kelemahan-kelemahan.
Keuntungan interviu antara lain:
• Pada interviu hal-hal yang kurang jelas dapat diperjelas, schingga orang
dapat mengertiapa yang dimaksudkan. Keadaan ini tidak terdapat pada
angket.Pada interviu, penginterviu dapat menyesuaikan dengan keadaan
yang diinterviu. Padaangket keadaan ini tidak mungkin
• Dalam interviu adanya hubungan yang langsung( face to face) karena itu
diharapkan dapat menimbulkan suasana hubungan yang baik

Sedangkan kelemahan interviu antara lain:


• Penyelidikan dengan interviu kurang hemat, baik dalam soal waktu
maupun tenaga,
• Pada interviu dibutuhkan keahlian, dan untuk memenuhinya dibutuhkan
waktu untuk
mendapatkan didikan atau latihan yang khusus.
Pada interviu bila telah ada prasangka (prejudice) maka ini akan
mempengaruhi interviu,
sehingga hasilnya tidak objektif

f. Metode Testing
Metode ini merupakan metode penyelidikan yang menggunakan soal-
soal pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah distandardisasikan. Dilihat
dari caranya orang mengejarkan tes seakan-akan seperti eksperimen, namun
kedua metode ini berbeda.
a. Tes dapat dibedakan atas bermacam-macam jenis, yaitu:
Menurut banyaknya orang yang di tes, tes dapat dibedakan atas:
1 Tes perorangan atau juga disebut tes individual, yaitu tes yang diberikan
secara perorangan.
2 Tes kelompok, yaitu merupakan tes yang diberikan secara kelompok lebih
dari satu orang.
BAB Ⅲ
PENUTUP

KESIMPULAN
Jadi metode penyelidikan dalam psikologi itu ada 2, yaitu:
1. Metode yang bersifat filosofi
a) metode intuitif
b) metode kontemplatif
c) metode filosofis religius
2. Metode yang bersifat empiris
a) metode observasi
b) metode pengumpulan bahan
c) metode eksprimen
d) metode klinis
e) metode interviu
f) metode testing
Setelah kita membaca makalah ini kitab isa menyelidik tentang psikologi dengan
metode-metode yang benar.

B. SARAN
Demikianlah makalh ini kami susun. Kami meyadari banyak kekurangan
dari penulisan dan pembahasan semoga makalh ini dapat membantu kita
semua.

DAFTAR PUSTAKA

Drs.H. Abdul Ahmadi. 2017. Psikologi Umum. Jakarta. Rineka cipta

Anda mungkin juga menyukai