Anda di halaman 1dari 14

METODE KAJIAN PSIKOLOGI

Adelia Ermalyona
Email
ermalyonaadelia@gmail.com

Abstract

Psychology is a science that studies human behavior, so that every human thought and
behavior certainly makes many people feel that the science of psychology is an uncertain
science and is also developing with time and environment.
However, it should be noted that psychology as a science is complex and rather difficult.
However, because of this development, various research methods have emerged that can
help reveal the purpose of the research so that it becomes clear and directed.
Keyword: Psychology, Introduction to Psychology, Psychological Study Method

Abstrak

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajarı tentang tingkah laku manusia, sehingga setiap
pemikiran dan tingkah laku manusia tentu membuat banyak orang merasa bahwa ilmu psikologi
merupakan ilmu yang belum pasti dan juga berkembang seiring perkembangan waktu dan
lingkungan.
Namun perlu diketahui bahwa psikologi sebagai ilmu pengetahuan merupakan hal yang
kompleks agak sulit. Namun karena perkembangan itulah muncul berbagai metode penelitian
yang dapat membantu mengungkap tujuan dari penelitian agar menjadi jelas dan terarah.
Kata Kunci: Psikologi, Pengantar Psikologi, Metode Kajian Psikologi
PENDAHULUAN

Dalam usahanya untuk mempelajari tingkah laku manusia, psikologi menggunakan


beberapa metode-metode tersendiri untuk menyelidiki terhadap objeknya. Objek
psikologi adalah perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia yang bersifat kompleks
dan selalu berubah. Jiwa bukanlah suatu benda yang mati, tetapi sesuatu yang hidup
dinamis selalu berubah untuk maju menuju kesempurnaannya. Oleh karena itu,
penggunaan untuk suatu metode yang bagaimana baiknya, pasti tidak dapat
menghasilkan kebenaran yang mutlak, sebab tiap-tiap metode pasti memiliki kelemahan
disamping kelebihannya. Penentuan suatu metode merupakan hal yang penting setelah
penentuan objek yang akan dipelajari. Dari segi metode akan terlihat ilmiah tidaknya
suatu penelitian itu. Pada dasarnya metode penelitian dapat dibedakan atas dua bagian
yang besar, yaitu metode longitudinal dan crossectional. Di samping metode tersebut
dalam penelitian psikologi digunakan pua metode eksperimental dan non-eksperimental.

PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN METODE
Istilah metode mempunyai pengertian yang sama dengan prosedur, tatacara,
alat dan teknik. Pada tulisan ini, pengertian metode atau prosedur lebih menekankan
pada usaha untuk mendapatkan, mengembangkan, atau menguji pembuktian atau
teori, hipotesis atau dugaan. Sedangkan istilah tatacara, alat, atau teknik lebih
menekankan pada usaha untuk mendapatkan.
Setelah psikologi menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri, ia mengalami
perkembangan pesat. Kepesatan ini tidak hanya berupa perbedaan pendapat antara
para ahli, tetapi juga didalam bidang pengalaman dan penemuan metode serta teknik
penelitian dan pengembangannya.1 Sesorang yang mempelajari psikologi segera
akan menemui beraneka macam psikologi dan keluasan penerapannya.
Sebagai disiplin ilmu yang otonom maka psikologi agama juga memiliki metode
penelitian ilmiah. Kajian dilakukan dengan mempelajari pakta-pakta berdasarkan
data yang terkumpul dan dianalisis secara objektif

2. METODE-METODE DALAM KAJIAN PSIKOLOGI


Penentuan suatu metode merupakan hal yang penting setelah penentuan objek
1
Walgito, Bimo.2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.
yang akan dipelajari. Dari segi metode akan terlihat ilmiah tidaknya suatu penelitian
itu2. Dalam kesempatan ini akan dikemukakan metode-metode yang digunakan
dalam lapangan psikologi empiris. Ternyata dalam psikologi juga diterapkan
metode-metode yang digunakan oleh ilmu-ilmu lain, tetapi sudah barang tentu
disesuaikan dengan keadaan objeknya itu sendiri. Pada dasarnya metode penelitian
dapat dibedakan atas dua bagian besar, yaitu metode Longitudinal dan
Crossectional.
1. Metode Longitudina
Metode ini merupakan metode penelitian yang membutuhkan waktu
relatif lama untuk mencapai sesuatu hasil penelitian. Dengan metode ini
penelitian dilakukan hari demi hari, bulan demi bulan, malahan mungkin
tahun demi tahun. Karena itu apabila di lihat segi perjalanan penelitian
ini adalah secara vertikal. Sebagai contoh misalnya metode yang di
tempuh dalam penelitian tentang perkembangan anak. Hasil pengamatan
di catat hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun. Hasil
tersebut dikumpulkan dan diolah kemudian di tarik kesimpulan. Sudah
barang tentu dengan menggunakan metode penelitian membutuhkan
waktu yang lama, kesabaran serta ketekunan.
2. Metode Cross-Sectional
Metode ini merupakan suatu metode penelitian yang tidak membutuhkan
waktu yang terlalu lama di dalam mengandakan penelitian. Dengan
metode ini dalam waktunyang relatif singkat dapat di kumpulkan bahan
yang banyak. Jadi kalau di lihat jalanya penelitian secara horisontal.
Sebagai contoh penelitian dengan menggunakan kuesioner merupakan
penelitian yang bersifat cross-sectional. Sudah barang tentu penelitian ini
dapat berlangsung secara cepat, tetapi pada umumnya kurang mendalam.
Karena itu untuk mengatasi kekurangan di suatu pihak dan mengambil
keunggulan di lain pihak. Sering kedua metode ini digabungkan.
Di samping metode tersebut di atas dalam penelitian psikologi digunakan
pula metode:
 eksperimental
 non-eksperimental
Dengan metode eksperimental peneliti dengan sengaja menimbulkan
2
Yulia, Witri. 2013. Penelitian Dalam Metode Psikologi.
keadaan yang ingin diteliti, dan hal ini berbeda dengan yang non-
eksperimental. Dalam penelitian yang non-eksperimental peneliti
mencari atau yang menunggu sampai dijumpai dengan keadaan atau
situasi yang ingin di teliti, jadi mencari situasi yang ada dalam keadaan
wajar.
Digunakan pula metode eksperimental dan non-eksperimental. Dengan
eksperimental peneliti dengan sengaja menimbulkan keadaan yang ingin
diteliti. Non-eksperimentalpeneliti mencari atau menunggu sampai
dijumpai keadaan atau situasi yang ingin diteliti.
Untuk lebih terperinci dapat dikemukakan metode-metode yang
digunakan dalam lapangan psikologi sebagai tersebut :3
A. Metode Introspeksi
Metode ini merupakan suatu metode penelitian dengan melihat
peristiwa-peristiwa kejiwaan kedalam dirinya sendiri. Metode
introspeksi ini dapat eksperimental dan dapat pula non-
eksperimental. Sudah barang tentu penelitian ini dijalankan dengan
penuh kesadaran dan secara sistematis t norma-norma penelitian
ilmiah. Tetapi oleh karena dalam penelitian ini yang menjadi objek
adalah dirinyasendiri, maka metode ini mengandung kelemahan-
kelemahan. Kelemahan pokok yang sering dikemukakan terhadap
metode ini ialah bahwa metode ini bersifat subjektif, karena orang
sering tidak jujur dalam mengadakan penilaian terhadap dirinya
sendiri apalagi mengenai hal-hal yang tidak baik. Karena itu
dengan metode ini sukar untuk mencapai segi objektivitas, padahal
segi objektivitas dituntut oleh ilmu pengetahuan.
B. Metode Introspeksi Eksperimental
Metode ini merupakan penggabungan metode introspeksi dengan
eksperimen. Dengan jalan eksperimen, maka sifat subjektivitas dari
metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada introspeksi
eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang-orang yang
dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek
penelitian hasilkan akan lebih bersifat objektif.
C. Metode Ekstrospeksi
3
Alam, Masrul. 2015. Makalah Psikologi Pendidikan (Metode Penelitian Dalam Psikologi),
Metode ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
yang terdapat pada metode introspeksi. Pada metode ekstrospeksi
subjek penelitian bukan dirinya sendiri tetapi orang lain. Dengan
demikian diharapkan adanya sifat yang objektif dalam penelitian
itu. Orang akan dapat mengatakan atau menyimpulkan yang terjadi
pada orang lain, juga berdasarkan atas keadaan dirinya sendiri.
D. Metode Kuesioner
Kuesioner atau sering pula disebut angket merupakan metode
penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan atau pertanyaan
yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi
subjek dari penelitian tersebut. Dengan angket, orang akan dapat
memperoleh fakta ataupun opini (opinions). Pertanyaan pada
angket bergantung pada maksut serta tujuan yang ingin di capai.
Hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap materi serta bentuk
pertanyaan angket ini. Pada dasarnya angket terdiri dari dua bagian
besar yaitu:
 Bagian yang mengandung dat identitas
 Bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan
Bagian yang mengandung data identitas merupakan bagian
yang mengandung pertanyaan-pertanyaan untuk mengungkap data
identitas dari orang yang dikenai angket. Misalnya: nama, tempat
dan tanggal lahir, dsb. Ini yang disebut angket anonim.
Bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan atau
pertanyaan-pertanyaan dapat untuk memperoleh fakta dan juga
dapat untuk memperoleh opini. Pertanyaan itu ada beberapa
macam bentuk atau jenis yang sekaligus memberikan bentuk atau
jenis angket, yaitu:
1) Pertanyaan yang tertutup (close questions), yaitu bentuk
pertanyaan, orang yang akan dikenai angket tinggal memilih
jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam angket tersebut.
2) Pertanyaan yang terbuka (open questions), yaitu bentuk pertanyaan
yang responden masih diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
memberikan jawaban.
3) Pertanyaan yang terbuka dan tertutup
Merupakan campuran dari kedua macam pertanyaan tersebut
diatas.
Behaviorisme di Amerika Serikat melalui teori-teorinya yang
dikenal dengan nama purpose psychology (psikologi purposif atau
psikologi bertujuan).
Mengingat bahwa angket itu merupakan daftar pertanyaan, maka angket dapat
dikenakan pada orang-orang sekalipun sekalipun jauh tempatnya, karena itu angket
merupakan metode yang praktis dalam penelitian. Namun demikian tidak semua
situasi dapat tepat digunakan metode angket. Keuntungan metode angket antara lain :
 Metode angket meurpakan metode yang praktis, dari jarak jauh metode
ini dapat digunakan.
 Dalam waktu yang singkat dapat dikumpulkan data yang relatif banyak.
Disamping itu tenaga yang digunakan juga sedikit.
 Orang dapat menjawab leluasa, sehingga tidak dipengaruhi oleh orang-
orang lain.

Disamping keuntungan-keuntungan tersebut diatas, angket uga mempunyai segi-segi


kelemahan antara lain:

 Peneliti mungkin tidak dapat langsung berhadapan muka dengan yang


diteliti, maka apabila ada hal-hal yang kurang jelas , keterangan lebih
lanjut sulit dapat diperoleh.
 Pertanyaan-pertaan telah disusun demikian rupa, sehingga pertanyaan-
pertanyaan tidak dapat diubah disesuaikan dengan situasinya.
 Biasanya angket yang telah dikeluarkan tidak semua dapat kembali.
E. Metode Interviu
Interviu merupakan metode penelitian dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan. Kalau pada angket pertanyaan-pertanyaan
diberikan secara lisan, maka pada interviu pertanyaan-pertanyaan
diberikan secara lisan. Kalau kedua metode antara interviu dengn
angket dibandingkan maka pada interviu terdapat keuntungan-
keuntungan disamping kelemahan-kelemaham, diantaranya:
 Pada intervieu hal-hal yang kurang jelas dapat diperjelas,
sehingga orang dapat mengerti apa yang dimaksudkan.
 Pengintervieu dapat menyesuaikan dengan keadaan yang di
intervieu.
 Dalam intervieu adanya hubungan yang langsung karena itu
diharapkan dapat menimbulkan suasana hubungan yang baik,
dan ini akan memberikan bantuan dalam mendapatkan bahan-
bahan.

Sedangkan keleman-kelemahannya antara lain:


 Penelitian dengan intervieu kurang hemat, baik dalam soal waktu
maupun tenaga, sebab dengan intervieu membutuhkan waktu
yang lama.
 Pada intervieu dibutuhkan keahlian, dan untuk memenuhi ini
dibutuhkan waktu untuk mendapatkan didikan atau latihan yang
khusus.
 Pada intervieu apabila telah ada prasangka maka ini akan
mempengaruhi intervieu, sehingga hasilnya tidak objektif.

Apabila orang memperhatikan patokan-patokan yang ditentukan


pada intervieu, metode intervieu dapat memberikan sumbangan yang
besar dalam metode penelitian. Suatu hal yang penting pada intervieu
ialah membuat pertanyaan-pertanyaan sedemikian rupa hingga yang
diintervieu tidak merasa diintervieu dengan hal-hal yang telah
disiapkan terlebih dahulu. Data intervieu kemudian dianalisis hingga
mendapatkan hasilnya.
Secara lebih terperinci psikologi mempunya metode-metode
tertentu yang dapat dipergunakan dalam berbagai penyelidikan yang
menyangkut masalh-masalh psikologis. Metode-metode tersebut
secara garis besarnya dapat dibagi sebagai berikut:

1) Obervasi meliputi: metode introspeksi/ retrospeksi,


introspeksi kesperimental, ekstrospeksi.
2) Pengumpulan (Gathering Methods) diantaranya:
a. Angket
Angket yang disusun secara teliti dan sempurna dapat
memberikan hasil yang berguna, meskipun demikian
ada kesukaran-kesukaran dan keberatan-keberatan
yang perlu diperhatikan xyaitu:
 Angket baru membangkitkan hasil yang berarti
apabila sebelumnya dilaksanakan sudah ditetapkan
secara teliti apa-apa yang akan diselidiki.
 Menyusun pertanyaan-pertanyaan sukar sekali,
tidak boleh terdapat pertanyaan-pertanyaan yang
meragukan yang akan memungkinkan penjawab
menerka-nerka isi jawabannya.
 Pengolahan hasil angket adalah sukar karena
kemungkinan besar para penjawab angket tidak
menggunakan kata-kata atau bahsa yang sama
dalam isi jawaban.
 Jawaban-jawaban biasanya hanya menyangkut
segi-segi tertentu saja, sehingga sulit bagi kita
untuk menggantikan pertaliannyadengan
kepribadian total daripaa penjawab.
b. Biografi
Dengan jalan mempelajari dan membandingkn
biografi-biografi dan autobiografi, buku-buku harian
atau catatan masa muda diusahakan mencapai
kesimpulan-kesimpulan tertentu mengenai kehidupan
jiwa.
Keberata-keberatan yang dapat dikemukakan terhadap cara ini adalah
sebagai berikut:
1. Penulis-penulis keterangan biasanya tidak selalu obyektif,
seringkali mereka bersifat sepihak.
2. Perlu disangsikan pula apalagi kalau karangan-karangan itu baru
kemudian hari ditulisnya apakah daya ingatannya kuat masih
dapat meraih segala sesuatu di masa lampau dengan keadaannya
yang sebenarnya, belum lagi soal kejujuran dalam
menuliskannya.
3. Mengenai buku-buku harian atau catatan-catatan masa muda
perlu diingat bahwa yang sering menuliskan adalah hanya type-
type tertentu saja.
4. Pengumpulan Bahan-bahan
Dengan jalan mengumpulkan sebanyak mungkin bahan-bahan
(gambar, karya seni, syair dan sebagainya) dapat pula diselidiki
sifat-sifat tertentu yang umum. Beberapa teori mengenai
perkembangan menggambarkan sifat-sifat gambaran pada anak-
anak disusun dengan cara ini. Juga pengumpulan barang-barang
etnologis mempunyai arti yang penting dalam penyelidikan segi-
segi psikologi pada bangsa-bangsa tertentu, misalnya mengenai
adat istiadat, agama dan sebagainya, ditinjau dari segi psikologi.
F. Metode klinis
Dengan tujuan medis dan pedagogis, metode ini dipergunakan
untuk menyelidiki seseorang di tempat yang khusus disediakan
untuk kepentingan ini (di klinik-klinik psikiatri).
Suatu keuntungan dari metode ini ialah bahwa orang-orang
yang diperiksa/diamati itu berhadapan langsung dengan penyelidik
atau dokter dengan laku-laku dan pernyataan-pernyataan yang
spontan.4
Ada beberapa ciri atau sifat yang terdapat pada psikologi klinis
yaitu:
1. Memiliki orientasi ilmiah-profesional. Yang dimaksudkan disini
adalah ciri berupa penggunaan metode ilmu dan kaidah
psikologi, dalam pemberian bantuan terhadap individu yang
menderita masalah-masalah psikologismelalui intervensi dan
evaluasi psikologis.
2. Menampilkan kompetensi psikolog, karena psikolog klinis
terlatih dalam menggunkan petunjuk dan pengetahuan psikologi
dalam kerja profesionalnya.
3. Menampilkan kopetensi klinikus, karena berusaha mengerti
orang lain dalam kompleksitas alamiah dan transformasi adaptif
secara terus menerus atau berkelanjutan.
4
Wiramihardja, Sutardjo A. 2012. pengantar Psikologi Klinis. Bandung: Refika Aditama
4. Ilmiah, karena menggunakan metode ilmiah untuk mencapai
presisi dan objektivitas dalam cara kerja profesionalnya dengan
tetap melakukan validasi untuk setiap individu yang
ditanganinya.
5. Profesional, karena lebih menyumbangkan pelayanan
kemanusiaan yang penting bagi individual kelompok sosial, dan
komunikasi untuk memcahkan masalah psikososial dan
meningkatkan kualitas hidup.
G. Metode eksperimen
Dengan melakukan percobaan kita dapat memahami sebab dan
akibat hubungan antara dua variabel. dengan demikian, untuk
memhami apakah hal itu benar-benar berhubungan seperti masalah
kurang tidur dan stres, maka digunakanlah eksperimen, dengan
mempertimbangkan hipotesis ini adalah untuk membuktikan benar
ataukah tidak.

3. CARA MENERAPKAN METODE KAJIAN PSIKOLOGI


Penelitian, investigasi sistematis yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru –
merupakan suatu komponen inti dari metode ilmiah dalam psikologi. Hal ini
memberikan kunci untuk memahami sejauh mana tingkat akurasi dari hipotesis (dan
teori yang melatarbelakanginya).5
Mari kita mulai dengan mempertimbangkan beberapa tipe penelitian deskriptif yang
didesain untuk meneliti seseorang, kelompok, atau pola perilaku secara sistematis.
Metode-metode ini termasuk penelitian arsip, observasi naturalistik, penelitian survei
dan studi kasus.
1. Penelitian Arsip
Misalnya, seperti psikolog latane dan darley (1970), anda tertarik untuk mencari tahu
lebih jauh tentang situasi-situasi drurat dimana para pengamat tidak memberikan
bantuan. Salah satu tempat pertama yang ingin anda perhitungkan mungkin adalah
sejarah, dengan mencari catatan surat kabar, misalnya, anda mungkin menemukan
dukungan bagi dugaan bahwa penurunan dalam perlakuan menolong dalam sejarahnya
selalu diikuti oleh peningkatan jumlah pengamat. Menggunakan artikel surat kabar
adalah suatu contoh penetian arsip. Dalam penelitian arsip, data yang tersedia, seperti

5
S. Feldman, Robert. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.
dokumen sensus, catatan perguruan tinggi, dan kliping surat kabar, diteliti untuk
menentukan apakah terapat perbedaan jenis kelamindalam performa akademis
2. Observasi Naturalistik
Dalam observasi naturalistik, peneliti mengobservasi beberapa perilaku yang terjadi
secara alami dan tidak membuat perubahan apa pun dalam situasi tersebut. Misalnya,
seorang peneliti yang meneliti perilaku menolong dapat mengobservasi jenis bantuan
yang diberikan kepada para korban di suatu daerah dengan tingkat kejahatan yang
tinggi di suatu kota. Poin penting yang harus diingat tentang observasi naturalistik
adalah bahwa sang peneliti sekedar mencatat apa yang terjadi, tanpa membuat
modifikasi terhadapsituasi yang sedang diobservasi (Moore, 2002; Rustin, 2006; Schutt,
2001).
3. Penelitian Survei
Tidak ada cara yang lebih langsung untuk mengetahui apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh seseorang selain dengan cara menanyakan langsung kepada mereka.
Untuk alasan ini, survei merupaka suatu metoe penelitian yang penting. Dalam
penelitian survei, sejumlah pertanyaan diajukan kepada suatu sampel yang dipilih untuk
mewakili suatu kelompok yang lebih besar yang dianggap menarik (populasi) tentang
periaku, pikiran atau sikap mereka. Metode survei telah menjadi sedemikian canggih,
sehingga dengan suatu sampel yang sangat kecil pun peneliti dapat menemukan sesuatu
dengan tingkat akurasi yang tinggi dibandingkan respons dari kelompok yang lebih
besar. Misalnya, suatu sampel yang hanya terdiri atas beberapa ribu orang sudah cukup
untuk memprediksi diantara satu atau dua persen poin tentang siapa yang akan
memenangkan pemilihan presiden – jika sampel tersebut dipilih dengan hati-hati.
4. Studi Kasus
Ketika membaca tentang seorang pelaku bom bunuh diri di Timur Tengah, banyak
orang bertanya-tanya seperti apa kepribadian dari seorang teroris atau apa yang
melatarbelakangi mereka melakukan hal tersebut. Untuk menjawab pertanyaan ini, para
psikolog harus melakukan suatu studi kasus. Berkebalikan dengan survei, dimana
banyak orang menjadi objek penelitian, suatu studi kasus adalah suatu penelitian
mendalam dan intensif terhadap seseorang pribadi atau sekelompok kecil orang. Studi
kasus sering kali melibatkan pemeriksaan psikologis, suatu prosedur dimana
serangkaina pertanyaan yang didesain secara seksama digunakan untuk mendapatkan
beberapa masukan tntang kepribadian dari seorang individu atau kelompok tertentu
5. Penelitan Korelasional
Dalam penggunaan metode penelitian deskriptif yang telah kitdiskusikan, para peneliti
seringkali berusaha untuk menentukan hubunga natara dua variabel. variabel adalah
perilaku, kejadian, atau karakteristik lain yang dapat berubah, atau bervariasi melalui
satu atau beberapa cara. Dalam penelitian korelasional, dua kelompok variabel diteliti
untuk menentukan pakah keduanya terkait, atau “berkorelasi”. Kekuatan dan arah dari
hubungan antara kedua variabel tersebut diwakili dengan suatu statistik matematis yang
dikenal dengan suatu korelasi (atau lebih formalnya, suatu koefisien korelasi), yang
dapat bergerak dari +1.0 hingga -1.0. Suatu korelasi positif mengindikasikan bahwa
ketika nilai dari sautu variabel meningkat, kita dapat memprediksikan bahwa nilai dari
variabel yang lai juga akan meningkat. Sebaliknya, suatu korelasi negatif memberi tahu
kita bahwa ketika nilai dari satu variabel meningkat, nilai dari variabel lain akan
mengalami penurunan.
PENUTUP

Simpulan

Dari penjelasan dalam bab ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa metode dalam
kajian psikologi sangat bergam jenisnya. Tidak hanya satu metode saja dalam memecahkan
suatu masalah psikologi, tapi ada bermacam-macam cara yang bisa digunakan dengan
kegunaan yang berbeda-beda seperti, metode introspeksi, introspeksi eksperimental,
ekstrospeksi, angket, biografi, klinis eksperimen, dan lain sebagainya. Metode-metode
tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannnya sendiri-sendiri, serta cara menerapkan
metode tersebut juga berbeda.

Saran
Artikel ini mengakui sejumlah kekurangan, terkait dengan pembahasan yang
kurang mendalam di beberapa Bab/Point. Kekurangan dari pembuatan artikel ini dapat
dijadikan sebagai ide untuk penyusunan artikel selanjutnya. Berdasarkan hasil
penyusunan artikel ini, penyusun akan membuat rekomendasi atas analisis hasil.
Berikut saran dari penyusun terkait dengan penyusunan artikel ini. Disarankan
perlu mencari referensi yang lebih bersifat informatif agar dapat menghasilkan journal
yang berbobot dan memiliki nilai estetika yang tinggi.
DAFTAR RUJUKAN

o Yulia, Witri. 2013. Metode Penelitian Dalam Psikologi.


(http://askilpojele.blogspot.co.id/2013/09/psikologi-umum-tentang-
metode.html), diakses pada tanggal 01 Maret 2016.

o Walgito, Bimo.2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit


Andi.

o Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit


Andi.

o Sabri, M. Alisuf. 1993. pengantar Psikologi Umum &Perkembangan.


Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

o Wiramihardja, Sutardjo A. 2012. pengantar Psikologi Klinis. Bandung:


Refika Aditama.

o Alam, Masrul. 2015. Makalah Psikologi Pendidikan (Metode Penelitian


Dalam Psikologi), (http://makalahe19.blogspot.co.id/2015/03/makalh-
psikologi-pendidikan-metode.html), diakses 01 Maret 2016.

o S. Feldman, Robert. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba


Humanika.

Anda mungkin juga menyukai