Anda di halaman 1dari 8

Metode Penyelidikan Dalam Psikologi

DEFRIANI SAFITRI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fidin Dumai

Defrianisafitri03@gmail.com

Abstract
As a research method, case studies are often used in qualitative research, but there is
no agreement on research procedures. Case studies have been widely used in
psychology, which is not only used in the context of research but it has different meanings.
The purpose of this article is to provide a description of the case study as a research method,
by providing an overview of the procedures for conducting research which includes when
case studies can be used, research design, data collection, data validity, and data analysis.
This article seeks to help emerging researchers in the field of psychology with several views
from Robert Yin and Robert Stake. This article helps researchers to familiarize themselves
with the procedures of qualitative research using case studies. A case study approach that is
applied correctly can be a valuable method for conducting research, especially in the field of
psychology as a means of developing theory, evaluating programs, developing interventions.

Keywords: case study; psychology; qualitative

Abstrak

Sebagai metode penelitian, studi kasus sering digunakan dalam penelitian kualitatif, namun
belum ada kesepakatan tentang prosedur penelitian. Studi kasus telah banyak digunakan
dalam psikologi, yang tidak hanya digunakan dalam konteks penelitian tetapi memiliki arti
yang berbeda. Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran tentang studi kasus
sebagai metode penelitian, dengan memberikan gambaran tentang tata cara pelaksanaan
penelitian yang meliputi kapan studi kasus dapat digunakan, desain penelitian, pengumpulan
data, validitas data, dan analisis data. Artikel ini berupaya membantu para peneliti baru di
bidang psikologi dengan beberapa pandangan dari Robert Yin dan Robert Stake. Artikel ini
membantu peneliti untuk membiasakan diri dengan prosedur penelitian kualitatif
menggunakan studi kasus. Pendekatan studi kasus yang diterapkan dengan benar dapat
menjadi metode yang berharga untuk melakukan penelitian, khususnya di bidang psikologi
sebagai sarana pengembangan teori, evaluasi program, pengembangan intervensi
Pendahuluan

Sebagai displin ilmu pengetahuan, psikologi dipandang memenuhi syarat-syarat


keilmuan.Objek studi psikologi dipelajari secara sistematik menggunakan metode yang
menjaminkeobjektifitas pengambilan kesimpulan.Suatu metode penyelidikan dalam suatu
ilmu adalah suatu keharusan yang mutlak. Apalagikalau ilmu itu telah berdiri sendiri, ini
harus ditandai oleh adanya metode-metode tersendiriuntuk menyelidiki terhadap suatu
objek.Objek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan
manusiadalam alam yang komplek dan selalu berubah. Jiwa bukanlah suatu benda ynag mati,
tetapisesuatu yang hidup dinamis, selalu berubah untuk menuju kesempurnaannya. Oleh
karenaitu penggunaan untuk sesuatu metode yang mutlak. Sebab dalam berbagai metode terd
apatkelemahan-kelemahan disamping kebaikan-kebaikannya

Metode Penelitian

Melalui data sekunder, esai ini menggunakan pendekatan studi pustaka (library research).
Menggunakan buku, jurnal, dan makalah ilmiah dari internet, perpustakaan digital,
Google Books, Google Scholar, dan IPUSNAS, pendekatan penelitian ini menganalisis
ide dan hipotesis yang diajukan berdasarkan literatur yang tersedia dan relevan. Analisis
bibliografi beranotasi, yang mengacu pada kesimpulan langsung yang diambil dari esai,
buku, jurnal, atau sumber tertulis lainnya, adalah metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini. Sedangkan bibliografi adalah katalog sumber tentang topik tertentu.
Kajian ini seluruhnya didasarkan pada analisis kualitatif terhadap data sekunder yang
dapat diandalkan dan dijadikan landasan pemikiran. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif.

Hasil dan Pembahasan

Metode penyelidikan dalam psikologi


Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan adanya. Apalagikalau
ilmu-ilmu telah berdiri, ia harus ditandai oleh adanya metode-metode tersendiri
untukmenyelidiki terhadap suatu objeknya. Objek psikologi adalah penghayatan dan
perbuatan manusia, perbuatan manusia dalamalam yang kompleks dan selalu berubah. Jiwa
bukanlah sesuatu benda yang mati, tetapi suatuyang hidup dinamis; selalu berubah untuk
maju menuju kesempurnaannya.

Oleh karena itu penggunaan suatu metode, bagaimana baiknya, pasti tidak dapat men


ghasilkan kebenaran yangmutlak. Sebab metode pasti punya kelemahan di samping
kebaikan.Dengan demikian, dalam meyelidiki psikologi, hendaknya juga digunakan
banyakmetode. Ini dimaksudkan agar kelemahan metode yang satu dapat ditutup oleh
kesempurnaan pada metode yang lain.Sebetulnya setiap manusia dewada yang normal,
meskipun belum mempelajari
 
Metode yang bersifat filosofis2.
 Metode yang bersifat empiris

A.Metode yang bersifat filosofis
a.Metode intuitif
Metode ini dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidikan ataudengan
cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari-hari. Dalam keadaan yang terakhir itu kitaakan
mengadakan penilaian terhadap sesame kita atau benar-benar ingin kita ketahuikeadaannya,
melalui kesan-kesan terhadap orang tersebut. Langkah seperti ini justru kesan pertamalah
yang paling besar peranannya dalam pengambilan keputusan. Sudah barang tentumetode ini
kurang memenuhi syarat, karena harus dikombinasikan dengan metode-metodelain guna
memperoleh kesimpulan yang valid.

b.Metode kontemplatif
Metode ini dilakukan dengan jalan merenungkan objek yang akan diketahui
denganmempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utama yang digunakan adalah pikiran
yang benar-benar sudah dalam keadaan objektif. Dalam arti murni, tidak bercampur dengan a
lat-alat yang lain serta tidak tercampur pula dengan pengaruh dari luar yang bersifat
lahiriyahdan biologis. Kalau ini dapat dicapai, maka pikiran benar-benar dalam keadaan
objektifsehingga dapat mencapai hakikat objek yang dituju. Metode itu pada dewasa ini rupa-
rupanya tidak sepopuler motede yang bersifat empiris. Karena hasilnya dianggap
terlaluspekulatif. Namun demikian metode ini masih digunakan dalam dunia psikologi.

c.Metode filosofis religious


Metode ini digunakan dengan menggunakan materi agama, sebagai alat utama untuk
meneliti pribadi manusia. Nilainilai yang terdapat dalam agama itu merupakan kebenaran abs
olutedan pasti.
Dengan perkataan lain, kita menyelidiki jiwa manusia beserta segala seginyadengan
menggunakan materi yang tertera dalam kitab suci sebagai norma standar penilaian.

B.Metode yang bersifat empirisa.


 
Metode observasi
Metode observasi ialah metode untuk mempelajari kejiwaan dengan sengaja
mengamatisecara langsung, teliti, dan sistematis. Dalam hal ini observer dapat melalui tiga
cara, yaitu
a)Introspeksi (retrospeksi) 
b)Introspeksi eksperimental
c)Ekstrospeksi

Metode instrospeksi
Istilah “instrospeksi” berasal dari bahasa Latin: (intro: dalam; dan spektare: melihat).
Jadi pada instrospeksi individu mengalami sesuatu, dan ia sendiri dapat pula mengamati,mem
pelajari apa yang dihayati itu. Dengan kata lain setelah penghayatan itu terjadi,
individumelihat kembali kepada penghayatan itu, maka metode instrospeksi sering juga
disebut“retrospeksi”, yang berarti: melihat kembali. Oleh karena itu, menurut Witheim
Wundt (Jerman) istilah introspeksi ini kurang tepat, yang lebih tepat ialah rertrospeksi (retro
=kembali; dan spektare = melihat). Dapat dimengerti karena dengan metode ini,
penyelidikmelihat kembali peristiwa-peristiwa kejiwaan yang telah terjadi dalam dirinya
sendiri, dan bukan apa yang sedang terjadi di dalam dirinya, sehingga istilah retrospeksi
akan lebih tepatdaripada instrospeksi.Instrospeksi atau retrospeksi yang dilakukan secara
jujur, objektif, dan tepat merupakansumber pengetahuan jiwa yang utama dan
sekaligus menjadi dasar pengetahuan bagiekstrospeksi. Karena pada introspeksi, observer
mendapatkan data-data tentang kejiwaanmanusia dan laporan manusia yang diamati, dan
biasanya yang melakukan introspeksi dalam rangka mempelajari proses kejiwaan manusia itu
adalah para ahli ilmu jiwa, sehingga iadapat menyelidiki terhadap dirinya sendiri tentang
proses kejiwaan yang ingin diselidiki.Kelemahan dalam metode instrospeksi :
1Kesulitan pada manusia melakukan dua tugas menghayati dan mengingat kembali.
2.Pada instrospeksi factor ingatan kadang-kadang menghambat proses, yaitu adanya
factorkelupaan dan pencampuradukan antara fantasi dan ingatan.3.
 
Kekurangan perbendaharaan bahasa di dalam melukiskan kembali peristiwa jiwa yangsudah
dan sedang terjadi.4.
 
Kadang-kadang diragukan objektivitasnya oleh karena danya ketidakjujuran (rasa
segan,malu, dan perasaan lain yang menunjukkan kelemahan sendiri).Sekalipun metode
instrospeksi ini merupakan metode yang mengandungkesukaran/kelemahan, namun metode
ini sangat besar artinya dalam lapangan psikologi.Banyak peristiwa kejiwaan dapat
dimengerti yang mendasarkan atas keadaan dirinya sendiri,disamping banyak juga hal-hal
yang dapat dicapai dengan melalui metode instrospeksi ini.Karenanya sekalipun metode ini
mengalami kelemahan, tetapi pada umumnya masihdipertahankan, di samping mencari jalan
untuk mengatasi segi subjektivitas dan metode ini.Kemudia timbul metode lain yang
menggabungkan metode introspeksi dengan metode eksperimen, yaitu metode “introspeksi
eksperimental”

b)Metode Instrospeksi eksperimental


Istilah “introspeksi eksperimental” ialah
metode introspeksi, yang dilaksanakan denganmengadakan eksperimen secara sengaja dan
dalam suasana yang dibuat. Metode ini
erupakan penggabungan metode introspeksi dan eksperimen, sebagai upaya mengatasi sifatsu
bjektivitas dan metode instrospeksi. Pada introspeksi murni, hanya diri penyelidik
yangmenjadi objek, akan tetapi pada instrospeksi eksperimental, jumlah subjek terdiri
dari beberapa orang yang dieksperimentasi. Sehingga dengan banyaknya subjek penyelidikan
,hasilnya akan lebih bersifat objektif.

c)Metode Ekstropeksi
Arti kata ekstropeksi ialah melihat keluar (extro+keluar,dan speksi berasal dari bahasalatin,
spektare+melihat). Jadi ekstropeksi adalah suatu metode dalam ilmu jiwa yang berusaha
untuk menyelidiki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala-gejala jiwasendiri
dengan membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencoba mengambil kesimpulandengan
melihat gejala-gejala jiwa yang ditunjukkan dari mimik pantomimik orang lain.Metode ini
dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada metodeintropeksi. Pada metode
ekstropeksi subjek penyelidikan bukan dirinya sendiri, melainkanorang lain. Orang akan
dapat mengatakan atau mewujudkan sesuatu yang terjadi pada oranglain, juga berdasarkan
keadaan dirinya sendiri. Oleh karena itu, metode ekstropeksisebenernya juga berdasarkan
metode intropeksi, sebab orang dapat mengatakan seseorangdalam keadaan susah, gembira,
tergesa-gesa, dan lain sebagainya, oleh karena ia sendiridalam keadaan tertentu juga
mengalami hal-hal yang demikian itu. Dengan demikian kelemahan-kelemahan yang terdapat
pada metode introspeksi sedikit banyak juga akanterdapat pada metode ekstrospeksi.
b.Metode Pengumpulan bahan
Dengan tekhnik ini, dimaksudkan suatu penyelidikan yang dilakukan dengan mengolahdata-
data yang didapat dari kumpulan daftar pertanyaan dan jawaban (angket), bahan-
bahanriwayat hidup ataupun bahan-bahan lain yang berhubungan dengan apa yang
sedangdiselidiki. Data-data yang diperoleh itu kemudian diklasifikasikan untuk kemudian
ditarikkesimpulan. Dalam rangka mendapatkan data dengan teknik pengumpulan bahan
ini peneliti/penyelidik dapat menmpuh dengan melalui tiga cara:a)
 
 
Metode pengumpulan bahan

a)Metode Angket-Interviu
Pada metode observasi dengan teknik ekstrospeksi, observasi mungkin mwngadakan
“tanya jawab langsung” secara lisan kepada subjek yang diselidiki, sehingga
iamemakai”teknik interviu”. Sedangklan untuk mendapatkan jawaban tertulis atas pertanyaan
- pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya, dite
mpuh dengan”teknik angket”. Dengan
demikian jelas, bahwa metode angket ialah suatu penyelidikan yang dilaksanakan
denganmenggunakan daftar pertanyaan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang harus dijawab
olehorang banyak, sehingga berdasarkan jawaban yang diperolehnya itu, dapat diketahui
keadaan jiwa seseorang.

b) Metode Biografi
Metode ini merupakan lukisan atau tulisan perihal kehidupan seseorang, baik sewaktu
iamasih hidup maupun sudah meninggal. Dalam metode ini, seseorang menguraikan
tentangkeadaan, sikap ataupun sifat-sifat lain mengenai orang yang bersangkutan. Oleh
karena itu,metode biografi ini sangat penting bagi ilmu jiwa. Misalnya, tentang biografi Mr.
Moh.Yamin, K.H. Agus salim, Ki hajar dewantara, Imam ghazali, dan sebagainya.Beberapa
kelemahan dalam pengumpulan data atas dasar autobiografi, adalah
kembali pada subjektivitas. Oleh karena si pengarang tidak selamanya memberikan gambaran 
yangsebenernya.

 c)Metode pengumpulan bahan


Salah satu metode yang sering juga dipakai untuk memperoleh keterangan psikologis
ialah”pengumpulan bahan”, yakni suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan
mengumpulkan bahan, terutama pengumpulan gambar yang dibuat oleh anak-anak. Untukitu,
maka dikumpulkan segala macam permainan yang dipakai oleh anak-anak pada usiatertentu
sehingga dari segala macam alat permainan itu, akhirnya dicoba dibuat satukesimpulan
tentang permainan anak pada usia tertentu.
 
Untuk anak kecil, gambar-gambarnya sering memberi petunjuk yang jelas bagi si penyelidik.
Misalnya: Seseorang anak yang suka makan, maka ia akan menggambar denganmenonjolkan
mulutnya, Seseorang anak yang suka mencuri ia akan menonjolkan gambartangan dengan
jari-jarinya yang jelas. Sedang bagi orang dewasa dapat juga suasanakejiwaannya diketahui
dan pengumpulan hasil gambarnya dengan cara sebagai berikut.Seorang dewasa
dipersilahkan menggambar pohon yang berdaun majemuk(berakartunggang). Jadi gambar
pohon kelapa, pohon pisang, pohon pakis, dan sebagainya tidak boleh. Waktu menggambar
bebas dan dalam keadaan wajar.
 
Metode Eksperimen (Percobaan)
Istilah eksperimen(percobaan) dalam psikologi berarti pengamatan atau secara telititerhadap
gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja. Hal ini dimaksudkan untuk
“menguji” hipotesis pembuat eksperimen
tentang reaksi-reaksi individu atau kelompok dalamsuatu situasi tertentu atau di bawah
kondisi tertentu. Jadi, tujuan eksperimen adalah untukmengetahui sifat-sifat umum dari
gejala-gejala kejiwaan.Pemakaian metode ini, dalam mempelajari kejiwaan manusia,
merupakan kemajuan yangdiperoleh psikologi pada abad ketika Wilhelm wundt, seorang
berkebangsaan jerman (1832-
1920) mendirikan “laboraturium psikologi” yang pertama di Leipzig pada tahun 1879, dan
mendapatkan pengesahan dari Universitas leipzig pada tahun 1886. Dalam laboratoriumnya
itu,Wilhelm wundt mengadakan eksperimen dalam usaha menyelidiki jiwa buat gejala-gejala
jiwa.Menurut Wundt eksperimen itu dapat dikatakan baik kalau memnuhi syarat sebagai
berikut:
 Yang diselidiki hendaklah satu proses kejiwaan saja, dan dilaksanakan secara
terpisah 
 Eksperimen hendaknya dapat diulang menurut kemauan penyelidik sehingga
hasilnyadapat dibandingkan
 Situasinya harus dapat diubah menurut keadannya
 Sebaiknya gejala kejiwaan ini diukur secara objektifKelemahan-kelemahannya:

 
 Eksperimen biasanya dilaksanakan pada benda mati yang mempunyai hukum yang
tetap,sedang jiwa adalah sesuatu yang hidup
 Tidak semua gejala kejiwaan dapat diselidiki secara eksperimen
 Dalam laboraturium situasinya tidak wajar
 Gejala kejiwaan sukar untuk diukur secara eksakOleh Wundt eksperimen itu harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
 Pemeriksaan harus dapat menetapkan sendiri saat timbulnya keadaan atau kejadian
yanghendak dipelajarinya
 Pemeriksa harus mengikuti jalannya kejadian itu seteliti-setelitinya dengan
memusatkanseluruh perhatian kepada prosesnya
 Tiap-tiap pemeriksaan harus dapat diulangi secukupnya, yaitu dalam keadaan sama
 Pemeriksa harus menguasai syarat-syarat tersebut
  
Metode Klinis
Metode klimis ialah naishat dan bantuan kedokteran yang diberikan kepada para pasien,oleh
ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi adalah kombinasi
dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap pa
ra pasien.Metode klinis sering digunakan oleh para psikolog(freund dan pengikut-
pengikutnya) dan psikologi anak. Sebab orang memaklumi, bahwa para penderita gangguan
jiwa dan anak-anakkecil, pada umumnya tidak mampu melakukan instropeksi terhadap
dorongan dan tingkahlaku sendiri.
  

Metode Interviu
Interviu merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan.Kalau
pada angket pertanyaan diberikan secara tertulis, maka pada interviu pertanyaandiberikam
secara lisan. Karena itu antara interviu dan angket terdapat hal-hal yang sama disamping
adanya perbedaan. Baik angket maupun interviu keduanya menggunakan pertanyaan,
tetapi berbeda dalam penyajiannya. Kalau kedua metode itu dibandingkan maka pada interviu
terdapat keuntungan-keuntungan di samping kelemahan-kelemahan.Keuntungan interviu
antara lain:

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode-metode psikologi, adalah :


 
Metode yang bersifat filosofisd.
 
Metode intuitife.
 
Metode kontemplatiff.
 
Metode religious2.
 
Metode yang bersifat empirisg.
 
Metode Observasid)
 
Introspeksi (retrospeksi)e)
Introspeksi eksperimentalf)
 
Ekstrospeksih.
 
Metode pengumpulan bahand)
 
Angkat-interviue)
 
Metode biografif)
 
Metode pengumpulan bahani.
 
Metode eksperimen (percobaan) 
 
Metode klinisk.
 
Metode interviul.
 
Metode testing

Daftar Pustaka
Drs. H. Abu Ahmadi. 2017. Psikologi Umum. Jakarta. Rineka Cipta

Soemanto,wasty. 1988. Pengantar Psikologi. Jakarta. PT.Bina Aksara.

Patty,F. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Malang. Usaha Nasional.

Hendriani, W. (2017). Adaptasi positif pada resiliensi akademik mahasiswa doktoral.


Humanitas, 14(2), 139-149

Novita., & Siswati. (2010). Pengaruh social stories terhadap keterampilan sosial anak dengan
Attention-Deficit Hyperactivity

Disorder (ADHD): Studi eksperimental desain kasus tunggal di Sekolah Alam Ar-Ridho
Semarang. Jurnal Psikologi Undip, 8(2), 102-116. doi: 10.14710/jpu.8.2.102-116.

Rahardanto, M., & Subandi. (2012). From acute pain to intense elation: The psychological
dynamics of five individuals who experienced spirit possession.
Jurnal Psikologi, 39(1), 25-45. doi:10.22146/jpsi.6965.

Stake, R. (1995). The art of case research. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
doi: 10.2307/329758. Saidiyah, S., & Julianto, V. (2016). Problem pernikahan dan strategi
penyelesaiannya:

Studi kasus pada pasangan suami isteri dengan usia perkawinan dibawah sepuluh tahun.
Jurnal Psikologi Undip. 15(2), 124-133. doi: 10.14710/ jpu.15.2.124-133

Tellis, W. M. (1997). Introduction to case studi. The Qualitative Report, 3(2), 1-14.
Diakses dari http://nsuworks.nova.edu/t qr/ vol3/iss2/4

Yuliawan, T. P., & Himam, F. (2007). The grasschopper phenomenon: Studi kasus
terhadap professional yang sering berpindah pekerjaan. Jurnal Psikologi,
34(1). doi: 10.22146/jpsi.7090.

Yin, R. K. (2002). Case study research: Design and methods (2rd ed.). Thousand Oaks,
CA: Sage.

Anda mungkin juga menyukai