Sebagai bentuk apreasiasi, pemerintah Sumatera Utara pada saat itu memberikan penghargaan
pada Sauti selaku pencipta Tari Pulau Sari. Selain itu, Sauti mendapat tugas kehormatan dari
pemerintah untuk menjadi wakil dalam jawatan kebudayaan Sumatera Utara di Medan. Disana,
Sauti dengan giat memperkenalkan Tari Pulau Sari, sehingga semakin dikenal oleh seluruh
masyarakat yang ada disana. Tarian ini pun akhirnya dikenal hingga ke instansi pendidikan dan
kebudayaan.
Tari Pulau Sari mengalami beberapa perubahan di tahun 1950 hingga 1960. Nama Tari Pulau
Sari dianggap kurang sesuai, didukung beberapa pertimbangan lainnya, nama tarian ini pun
diganti menjadi Tari Serampang Dua Belas. Penari yang menarikan tari tradisional ini awalnya
hanya kaum laki-laki saja, tetapi akhirnya diubah menjadi berpasangan dengan wanita. Karena
ada perubahan pada bagian penari, maka gerakan-gerakan dalam Tari Serampang Dua Belas juga
mengalami perubahan.
Sebagaiman telah disebutkan sebelumnya, setiap urutan Tari Serampang Dua Belas memiliki
gerakan yang indah dan juga arti sendiri. Apa sajakah gerakan-gerakan bermakna dalam
tari tersebut? Berikut adalah rangkaian gerak Tari Serampang Dua Belas beserta penjelasannya.
1. Tari permulaan
Gerakan awal dalam tarian ini berupa putaran dan lompatan kecil. Pasangan penari berjalan
dengan lambat, mengelilingi satu sama lain, lalu diselingi lompatan kecil. Babak awal tarian
ini menceritakan bagaimana sikap pemuda dan gadis yang baru pertama kali bertemu. Perasaan
malu-malu dari sang gadis, dan juga rasa penasaran snag pemuda, sangat ditonjolkan pada
gerakan awal tarian ini.
2. Tari berjalan
Gerakan yang kedua adalah gerakan kecil dan berputar. Kedua penari berjalan kecil, diselingi
putaran, lalu berbalik. Gerakan ini ingin menunjukkan tumbuhnya rasa diantara sang pemuda dan
pemudi. Kedua sejoli mulai merasakan adanya cinta yang tumbuh, tetapi masih ada
perasaan ragu untuk menyampaikan perasaan cinta tersebut.
3. Tari pusing
Pada gerakan ketiga ini, rasa cinta yang dirasakan sang pemuda dan pemudi semakin
membuncah. Rasa gundah gulana juga semakin terasa. Walaupun begitu, mereka masih
memendam apa yang mereka rasakan. Selain rasa cinta dan gundah gulana, keduanya juga
menginginkan intensitas pertemuan yang lebih lagi.
4. Tari gila
Gerakan tari gila menunjukkan sang pemuda dan pemudi yang sedang dimabuk cinta. Kedua
penari berjalan terhuyung, berlenggak-lenggok, seperti seorang yang sedang mabuk.
ads
5. Tari berjalan sipat
Gerakan berjalan sipat mau menunjukkan respon sang gadis terhadap pemuda yang
mendekatinya. Sang gadis memberi isyarat lewat gerakan lenggak-lenggok dan permainan mata.
Isyarat tersebut menunjukkan bahwa sang gadis memiliki keinginan yang sama dengan sang
pemuda; yaitu ingin terjalin dalam suatu hubungan.
6. Tari goncat-goncet
Pada babak tari goncat-goncet, sang pemuda dan sang gadis melangkah seirama. Hal ini
menunjukkan bahwa sang pemuda sudah menerima isyarat dari gadis untuk segera
mengungkapkan isi hatinya.
9. Tari melonjak
Sesuai namanya, gerakan tari melonjak dilakukan dengan cara melonjak-lonjak. Babak tari ini
menunjukkan perasaan berdebar yang dirasakan sepasang kekasih dalam menunggu restu orang
tua.
Tari Serampang Dua Belas menceritakan tahap percintaan sepasang kekasih, mulai dari awal
mula pertemuan kedua sejoli hingga masuk pada proses pernikahan. Pesan yang ingin
disampaikan oleh tarian ini lebih merujuk kepada pencarian pasangan hidup. Tarian ini
mengandung pesan moral dan budaya sehingga patut untuk diwariskan pada penerus bangsa kita.
Tarian khas Serdang Bedagai ini dikategorikan sebagai tari pertunjukan, yang bisa ditampilkan
saat acara adat maupun hiburan.