Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

PSIKOLOGI AGAMA

Tentang

Metode Penelitian dalam Psikologi Agama

Oleh

Rahmi Fadilah : 181400033

Dosen Pembimbing:

Dr. Nursyamsi,M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI A)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

1441 H/2020 M

1
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Sebagai salah satu cabang dari psikologi, metode yang digunakan dalam
mengkaji psikologi agama tidak berbeda dengan metode psikologi pada
umumnya. Psikologi agama berusaha untuk menjelaskan pekerjaan pikiran dan
perasaan seseorang terhadap agama, baik ia orang yang tahu beragama, acuh tak
acuh maupun yang anti agama. Ini berarti bahwa yang diungkap dan dijelaskan
dalam psikologi agama adalah proses mental orang tersebut bagaimana dalam
psikologi pada umumnya. Ahli psikologi agama tidak perlu meneliti apakah
keyakinan beragama tersebut berasal dari pengaruh luar atau dari dalam dirinya.
Hal ini perlu ditekankan, oleh karna itu tidaklah mudah mengkaji proses mental
yang berupa kesadaran beragama dan pengalaman beragama seseorang yang
sifatnya subjektif dan individual.
Dalam makalah ini kami akan menerangkan beberapa poin tentang
metode-metode yang digunakan dalam psikologi agama.oleh karna itu patut kita
simak dengan seksama, karna ada sebagian kalimatnya yang agak sulit untuk
difahami.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan menyampaikan beberapa rumusan
masalah yang perlu dibicarakan, diantaranya:
-   Metode yang digunakan dalam mengkaji psikologi agama
-    Teknik-teknik metode tersebut
-    Contoh, dal lain sebagainya
B. Tujuan Masalah
Setelah membaca makalah ini penulis harapkan kepada kita semua mengerti tentang:
1. Pembagian metode dalam mengkaji psikologi agama
2. Mengaplikasikan seluruh metode dan tekniknya
3. Menela’ah lebih mendalam lagi bagaimana psikologi agama seseorang.
2
BAB II
PEMBAHASAN

Sebagai disiplin ilmu yang otonom, maka psikologi agama juga memiliki metode
penelitian ilmiah. Kajian dilakukan dengan mempelajari fakta-fakta berdasarkan data
yang terkumpul dan dianalisis secara objektif.
Karna agama menyangkut masalah yang berkaitan dengan kehidupan bathin yang
sangat mendalam, maka masalah agama sangat sulit untuk diteliti secara seksama terlepas
dari pengaruh-pengaruh subjektivitas. Namun demikian, agar penelitian mengenai agama
dapat dilakukan lebih netral dalam arti tidak memihak kepada suatu keyakinan atau
menentangnya, maka diperlukan adanya sikap yang objektif. Maka dalam penelitian
psikologi agama perlu diperhatikan antara lain:
1)      Memiliki kemampuan dalam meneliti kehidupan dan kesadaran bathin
manusia
2)      Memiliki keyakinan bahwa segala bentuk pengalaman dapat dibuktikan
secara empiris
3)      Dalam penelitian harus bersikap filosofis spiritualistis
4)      Tidak mencampuradukkan antara fakta dengan angan-angan atau perkiraan
khayali
5)      Mengenal dengan baik masalah psikologi dan metodenya
6)      Memiliki konsep mengenai agama serta mengetahui metodologinya
7)      Menyadari tentang adanya perbedaan antara ilmu dan agama1
8)      Mampu menggunakan alat-alat penelitian yang digunakan dalam penelitian
ilmiah2
Menurut Zakiah daradjat,metode yang digunakan dalam penlitian-peneliian ilmu
jiwa agama adalah metode ilmiah,yakni mempelajari fakta-fakta yang ada dalam
lingkungannya dengan cara yang objektif. Dimana harus diusahakan jangan sampai
memihak atau menentang kepercayaan agama tertentu.3 Selian metode ilmiah kita juga

1 Ramayulis, Psikologi Agama, Kalam mulia: Jakarta  2004.  hal 17-18


2 Jalaluddin, Psikologi Agama, PT.Raja Grafindo: Jakarta  2004.  hal 37
3 Zakiah daradjat,Iilmu Jiwa Agama ,Bulan Bintang:Jakarta 2005.hal 10

3
dapat menggunakan metode empiris,yang berarti bahwa suatu kemampuan dapat diambil
dari observasi terhadap data-data (fakta-fakta).4
Dalam meneliti ilmu jiwa agama menggunakan sejumlah metode, yang antara lain
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Dokumen Pribadi (Personal Document)
Metode ini digunakan untuk mempelajari tentang bagaimana pengalaman
dan kehidupan bathin seseorang dalam hubungannya dengan agama. Untuk
memperoleh informasi mengenai hal tersebut maka cara yang ditempuh adalah
mengumpulkan dokumen pribadi orang seorang. Dokumen tersebut mungkin
berupa autobiografi, biografi, tulisan ataupun catatan-catatan yang dibuatnya.
Selain catatan atau tulisan, juga digunakan daftar pertanyaan kepada
orang-orang yang akan diteliti. Jawaban yang diberikan secara bebas memberi
kemungkinan bagi responden untuk menyampaikan kesan-kesan bathin yang
berhubungan dengan agama yang diyakininya. Dalam penerapannya, metode
dokumen pribadi ini dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
a. Teknik Nomotatik
Teknik ini digunakan untuk menarik kesimpulan sejumlah dokumen yang
diteliti5, juga digunakan untuk mempelajari perbedaan-perbedaan individu. Dalam
penerapannya nomotik ini mengasumsikan bahwa pada diri manusia terdapat
suatu lapisan dasar dalam struktur kepribadian manusia sebagai sifat yang
merupakan ciri umum kepribadian.
Nomotik yang digunakan dalam studi tentang kepribadian adalah
mengukur perangkat sifat seperti kejujuran, ketekunan dan kepasrahan sejumlah
individu dalam suatu kelompok. Ternyata ditemukan bahwa sifat-sifat itu ada
pada setiap individu, namun jadi berbeda oleh hubungan antara sifat itu dengan
sikap seseorang. Perbedaan tentang tinggi rendah sifat-sifat dasar itu ditampilkan

4 Ramayulis, op cit.  hal 19
5 Jalaluddin, op cit.  Hal  39

4
dalam sikap sangat tergantung dari situasi yang ada. Jadi dapat ditarik suatu
ketetapan bahwa sikap individu tergantung dari situasi yang dihadapiny.6
b.      Teknik Analisis Nilai (Value Analysis)
Teknik ini digunakan dengan dukungan analisis stastik. Data yang
terkumpul diklasifikasikan menurut teknik statistik dan dianalisis untuk dijadikan
penilaian terhadap individu yang diteliti. Teknik statistik digunakan berdasarkan
pertimbangan bahwa ada sejumlah pengalaman keagamaan yang dapat dibahas
dengan bantuan ilmu eksakta, terutama dalam mencari hubungan antara sejumlah
variabel. Carlson misalnya, menemukan dalam penelitiannya bahwa terdapat
hubungan antara kepercayaan dengan tingkat kecerdasan. Didapatnya korelasi
antara agama dan kecerdasan yang berarti anak-anak yang kurang cerdas
cenderung berpegang erat kepada kepercayaan agama, sedangkan pada anak-anak
yang cerdas kecenderungan itu lebih kecil.7
c.       Teknik Idiografi
Teknik ini juga merupakan pendekatan psikologis yang digunakan untuk
memahami sifat-sifat dasar (tabi’at) manusia. Pelopor dari penggunaan teknik
idiografi dalam psikologi agama adalah Gordon Allport. Menurutnya untuk
mempelajari kepribadian semestinya menyangkut sifat-sifat dasar yang meruakan
ciri khas yang ada hubungan antara seseorang dengan perspektif dirinya. Masing-
masing sifat dasar yang dimiliki seseorang individu sebagai ciri khas terlihat
dalam penampilan sikap seseorang secara umum.8
d.      Teknik Penilaian terhadap Sikap (Evaluation Attitudes Technique)
Teknik ini digunakan dalam penelitian terhadap biografi, tulisan atau
dokumen yang ada hubungannya dengan individu yang akan diteliti. Berdasarkan
dokumen tersebut kemudian ditarik kesimpulan, bagaimana pendirian seseorang
terhadap pers0alan-persoalan yang dihadapinya dalam kaitan hubungannya
dengan pengalaman dan kesadaran agama.

6 Jalaluddin, op cit.  Hal  39
7  Tumanggor, Rusmin.Ilmu Jiwa Agama.( Jakarta: Kencana Prenedamedia Group.2014) h143

8 Philip G Zimbardo, Essentials of Psychology and Life, 10 th. Ed., scott, foresman and Company:London. 1979  hal
297

5
2. Kuesioner dan wawancara
Metode kuesioner maupun wawancara digunakan untuk mengumpulkan
data dan informasi yang lebih banyak dan mendalam secara langsung kepada
responden. Metode ini dinilai memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a.    Dapat memberi kemungkinan untuk memperoleh jawaban yang cepat dan
segera
b.      Hasilnya dapat dijadikan dokumen pribadi tentang seseorang serta dapat
pula dijadikan data nomotatik
Selain pertimbangan tersebut, metode ini juga mempunyai kelemahan-
kelemahan seperti:
1)      Jawaban yang diberikan terikat oleh pertanyaan hingga responden tak dapat
memberikan jawaban secara lebih bebas
2)      Sulit menyusun pertanyaan yang mengandung tingkat relevansi yang tinggi,
karena itu diperlukan keterampilan yang khusus untuk itu
3)      Kadang-kadang sering terjadi salah penafsiran terhadap pertanyaan yang
kurang tepat dan tidak semua pertanyaan sesuai untuk setiap orang
4)      Untuk memperoleh jawaban yang tepat dibutuhkan adanya jalinan kerja
sama yang baik antara penanya dan responden, dan kerja sama seperti itu
memerlukan pendekatan yang baik dari si penanya
Dalam penerapannya metode kuesioner dan wawancara dilakukan dalam
berbagai bentuk, diantaranya adalah teknik pengumpulan data, melalui:
1. Pengumpulan pendapat masyarakat (Publik opinion polls)
Teknik ini merupakan gabungan antara kuesioner dan wawancara. Cara
mendapatkan data adalah melalui pengumpulan pendapat khalayak ramai.
Data tersebut selanjutnya dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi yang
sudah dibuat berdasarkan kepentingan penelitian

2.  Skala penelitian (Rating scale)

6
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang faktor-faktor yang
menyebabkan perbedaan khas dalam diri seseorang berdasarkan pengaruh
tempat dan kelompok.9
             Metode ini antara lain digunakan untuk mengetahui:
a. Latar belakang keyakinan agama
b. Bentuk hubungan dengan Tuhannya
c. Dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi
d. Hubungan antara penyakit mental dengan keyakinan beragama
e. Sebagai bahan untuk membentuk kerja sama antara ahli psikologi dengan
ahli agama
f. Guna kepentingan penelitian dan mempelajari kejiwaan para tokoh
agama10
3.  Tes (Test)
Tes digunakan dalam upaya untuk mempelajari tingkah laku
keagamaan seseorang dalam kondisi tertentu. Untuk memperoleh
gambaran yang diinginkan, biasanya diperlukan bentuk tes yang sudah
disusun secara sistematis.
4.  Eksperimen
Teknik eksperimen digunakan untuk mempelajari sikap dan
tingkah laku keagamaan seseorang melalui perlakuan khusus yang sengaja
dibuat.
Menurut Clark menggunakan metode eksperimen dalam ilmu jiwa
agama memang sulit, namun dapat dilakukan dengan mengadakan
perbandingan, misalnya antara dua orang anak yang disuruh membuat
perasaan dan pengertiannya tentang keyakinan agama yang abstrak,
misalnya tentang tuhan, akhirat,surge, neraka,dan lain-lain11

9 Jalaluddin, Op cit. hal 39-42


10 Sururin, Ilmu Jiwa Agama, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta  2004. hal 12
11 Zakiah daradjat, op cit hal  14

7
Pada saat melakukan metode eksperimen terdapat syarat-syarat
yang harus dipenuhi, diantaranya :
a.    Dapat diulang-ulang dengan hasil yang sama.
b.    Ada problem/hipotesis yang akan diuji
c.    Factor yang mempengaruhi eksperimen dapat dikontrol,
kecuali satu factor yang dapat diubah-ubah.
d.   Dapat ditentukan terlebih dahulu apa yang akan terjadi dan
kapan waktu terjadinya.
Tes yaitu cara untuk mengetahui kemampuan alam
perasaan,arah minat, dan aspek-aspek lain kepribadian individu
dengan memberikan tugas pekerjaan yang diteneukan standarnya.
5.  Observasi melalui pendekatan sosiologi dan antropologi
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sosiologi dengan
mempelajari sifat-sifat manusiawi orang per orang atau kelompok. Selain
itu juga menjadikan unsur-unsur budaya yang bersifat materi (benda
budaya) dan yang bersifat spiritual (mantra, ritus) yang dinilai ada
hubungannya dengan agama.
6. Studi agama berdasarkan pendekatan antropologi budaya
Cara ini digunakan dengan membandingkan antara tindak keagamaan
(upacara, ritus) dengan menggunakan pendekatan psikologi. Melalui
pengukuran statistik kemudian dibuat tolok ukur berdasarkan pendekatan
psikologi yang dihubungkan dengan kebudayaan. Berdasarkan pendekatan
tersebut misalnya ditentukan kategori hubungan menjadi:
- Adanya persaudaraan antara sesama orang yang ber-Tuhan
- Masalah ke-Tuhanan dan agama
- Adanya kebenaran keyakinan yang terlihat dalam bentuk formalitas
-  Bentuk-bentuk praktik keagamaan
7. Pendekatan terhadap perkembangan
Teknik ini digunakan untuk meneliti mengenai asal usul dan
perkembangan aspek psikologi manusia dalam hubungannya agama yang

8
dianutnya. Cara yang digunakan antara lain melalui pengumpulan dokumen,
catatan-catatan, riwayat hidup dan data antropologi.
8. Metode klinis dan proyektifitas
Metode ini memanfaatkan cara kerja klinis. Penyembuhan dilakukan
dengan cara menyelaraskan hubungan antara jiwa dan agama.
9 Metode umum proyektifitas, berupa penelitian dengan cara menyadarkan
sejumlah masalah yang mengandung makna tertentu. Selanjutnya peneliti
memperhatikan reaksi yang muncul dari responden. Dengan membiarkan reaksi
secara tidak sengaja itu maka pernyataan yang muncul dari reaksi tadi dijadikan
dasar penafsiran terhadap gejala yang diteliti. Reaksi merupakan kunci pembuka
rahasia. Dalam melakukan penelitian Zakiah daradjat lebih sering menggunakan
metode klinik dan proyektif teknik. Dalam melakukan konseling Zakiah daradjat
banyak menemukan berbagai proses kejiwaan yang ada sangkut pautnya dengan
keyakinan agama.12
10.  Apresiasi nomotatik
Caranya tetap menggunakan gambar-gambar yang samar melalui gambar-gambar
yang diberikan diharapkan orang yang diteliti dapat mengenal dirinya.
11.  Studi kasus
Studi kasus dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen, catatan, hasil
wawancara atau lainnya untuk kasus-kasus tertentu. Metode ini dapat digunakan
sebagai bahan penyembuhan, menanamkan pengertian, menggambarkan masalah
yang ada hubungannya dengan psikologi, hingga dapat menghasilkan kesimpulan
dan penggolongan mengenai kasus-kasus tertentu.
12.  Survei
Metode ini dapat digunakan untuk tujuan penggolongan manusia dalam
hubungannya dalam pembentukan organisasi dan masyarakat.
Penggunaan metode-metode dalam penelitian psikologi agama sebenarnya
dapat dilakukan dengan beragam, tergantung kepada kepentingan dan jenis data
yang akan dikumpulkan. Adakalanya seseorang lebih memilih dokumen pribadi
dan adapula yang memilih kuesioner dan wawancara.13
12 Abdul aziz ahyadi,psikologi Agama kepribadian muslim pancasila ,sinar baru algensindo:Bandung  hal  32-33
13 Darajat, Zakiyah..Ilmu Jiwa Agama.(Jakarta: Bulan Bintang.1976) h97

9
Menurut prof. Zakiah Daradjat, sumber-sumber untuk mengumpulkan data
ilmiah guna peneliitian ilmu jiwa agama, dapat diambil antara lain dari :
a.    Dengan menanyakan pengalaman-pengalaman orang yang masih hidup
Cara ini digunakan dengan angket, suatu rangkaian pertanyaan yang
disusun sedemikian rupa, yang disuruh jawab oleh sejumlah besar orang
b.    Apa yang kita capai dengan meneliti diri kita sendiri
c.    Dapat dikumpulkan bahan-bahan dari riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh
yang bersangkutan,atau yang ditulis oleh ali-ahli agama.
Data psiklogi dapat diolah dengan bermacam ragam perhitungan
kuantitatif, guna perencanaan dan pelaksanaan studi yang terkendali atau untuk
membuat deskripsi, penilaian, kesimpulan, dan penemuan dalam penelitian
ilmiah.14
Beberapa teknik yang digunakan dalam metode psikologi antara lain
a.   Angket, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terhadap orang yang
diselidiki.
Thouless berpendapat, bahwa angket itu akan lebih baik hasilnya jika
dilengkapi pula dengan informasi yang didapatkan dari kenanalan, sahabat karib
atau keluarga orang yang bersangkutan, untuk menerangkan apa yang mereka
lihat dan rasakan dari pengisi-pengisi angket itu. Karena angket itu merupakan
ungkapan yang bersifat subyektif dan hasil introspeksi terhadap dirinya sendiri.
b.    Introspeksi
·       Introspeksi, yaitu yeknik mengamati kejadian psikologis kedalam diri
sendiri pada saat berlangsungnya kejadian tersebut.
·      c.  Retrospeksi, yaitu introspeksi dilakukan setlah kejadian psikologis itu
berlangsung.
·      d.  Ekstrospeksi, yaitu pengamatan kejadian psikologis terhadap orang lain.
e.     Partisipasi, yaitu ikut serta masuk kedalam situasi interaksi social psikologis.
f.    Teknik meneliti riwayat hidup
g.    Teknik analisis impian

14 Ahmadi,Abu. Psikologi Umum.(Jakarta : Rineka Cipta.2009) h79

10
Menurut Clark dalam bukunya The Psychology of Religion
mengemukakan bahwa metode yang paling penting dalam penelitian agama
adalah metode dokumen pribadi, dan jawaban terhadap angket dan wawancara.
Memang metode ini sebenarnya bersifat subjektif namun tidak akan mengurangi
nilai ilmiahnya, jika penelitian dapat mengambil bahan secara sistematis.15

BAB  III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Karna agama menyangkut masalah yang berkaitan dengan kehidupan
bathin yang sangat mendalam, maka masalah agama sangat sulit untuk diteliti

15 Thouless, Rober H. Pengantar Psikologi Agama..(Jakarta: Rajawali Pers.1992) h 68

11
secara seksama terlepas dari pengaruh-pengaruh subjektivitas. Namun demikian,
agar penelitian mengenai agama dapat dilakukan lebih netral dalam arti tidak
memihak kepada suatu keyakinan atau menentangnya, maka diperlukan adanya
sikap yang objektif. Maka metode dalam psikologi agama yaitu:
1.      Dokumen pribadi, meliputi;
- Teknik Nomotatik
- Teknik Analisis Nilai
-  Teknik Idiographi
-  Teknik Penilaian Terhadap Sikap
 II.      Kuesioner dan Wawancara, meliputi;
- Pengumpulan pendapat masyarakat
-  Skala penelitian
- Tes
- Eksperimen
- Observasi melalui pendekatan sosiologi dan antropologi
- Studi agama berdasarkan pendekatan antropologi budaya
-  Pendekatan terhadap perkembangan
-  Metode klinis dan proyektifitas
-  Apresiasi nomotatik
-  Studi kasus
-   Survei
B.     Saran
Demikianlah makalah ini kami buat , mudah-mudahan banyak ilmu yang
dapat kita petik dan daat kita amalkan. Penulis sangat mengharakan kritik dan
saran yang membangun demi menjadikan karya kami lebih baik di masa
mendatang. Semoga segala jerih payah kita dibalasi oleh Allah SWT Aamiin.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ahmadi,Abu.2009.psikologi Umum.Jakarta : Rineka Cipta

Aziz, Abdul ahyadi, psikologi Agama kepribadian muslim pancasila . Bandung : Sinar
Baru Algensindo

12
Darajat, Zakiyah.2005.Ilmu Jiwa Agama.Jakarta: Bulan Bintang

Darajat, Zakiyah.1976.Ilmu Jiwa Agama.Jakarta: Bulan Bintang

G Zimbardo,Philip  Essentials of Psychology and Life.1979.London: 10 th. Ed., scott,


foresman and Company
 Jalaluddin.2004. Psikologi Agama.Jakarta: PT.Raja Grafindo

 Ramayulis.2004Psikologi Agama. Jakarta :Kalam mulia.

Sururin.2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Thouless, Robert H.1992. Pengantar Psikologi Agama.Jakarta: Rajawali Pers

Tumanggor, Rusmin.2014 ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Kencana Prenedamedia Group.

13

Anda mungkin juga menyukai