Anda di halaman 1dari 3

Nama : Novia Lestari Ningrum

NPM : 208110041

Kelas : 3 F

Analisis Film

Dear Zindagi (2016)

I. Review Film
Film ini bercerita tentang sinematografer handal bernama Kaira. Kaira
merupakan seseorang yang mempunyai masalah dalam keluarganya saat ia kecil. Hal
itu mempengaruhi hubungan sosialnya, dimana Kaira menjadi takut untuk menjalin
hubungan selain hubungan persahabatan. Setiap hal kecil yang memungkinkan dirinya
merasa akan ditinggalkan sangat mudah membuat dirinya down, sehingga ia tidak
mampu bertahan lama dalam menjalin hubungan dengan seseorang karena selalu
berpikir bahwa kelak ia akan ditinggalkan. Ia bahkan membuat-buat alasan atau
berbohong untuk mengakhiri hubungannya dengan seseorang meski hubungannya itu
berjalan baik-baik saja. Namun ada seorang rekan kerjanya bernama Ragu yang
tertarik pada Kaira dan ingin menjalin hubungan serius dengannya. Awalnya Kaira
takut dan berkali-kali menolak keinginan Ragu. Namun karena melihat keseriusan
Ragu, akhirnya Kaira mulai membuka hatinya dan perlahan-lahan menghilangkan
rasa takutnya untuk menjalin hubungan dengan Ragu. Namun, tanpa Kira ketahui,
Ragu ternyata sudah tunangan. Dan ketika mengetahui hal itu, Kaira pun sangat
depresi. Kaira pun kembali ke rumah orang tuanya di Goa dan juga karena
apartemennya tidak dapat disewakan jika belum menikah. Namun, kembalinya ia ke
rumah orang tuanya bukan membuat dirinya tenang. Keluarganya malah membahas
tentang kapan Kaira akan menikah dan itu membuatnya tambah pusing.
Masala yang memuncak dalam diri Kaira membuatnya mengalami stress berat
hingga ia tidak mampu lagi tidur di malam hari. Lalu ia bertemu dengan seorang
“Dokter Pikiran” yang kita kenal dengan psikolog atau terapis ketika ia menerima
tawaran untuk membuat sebuah iklan restaurant milik rekan kerja ayahnya. Disinilah
proses konseling bermula, ketika Kaira memutuskan untuk menemui terapis tersebut
yang bernama Dr. Jehanagir Khan.
Pada awal proses konseling, Kaira masih enggan menceritakan secara detail
masalahnya kepada terapis. Ia hanya menceritakan masalahnya secara umum, dan
bahkan di awal pertemuan dia berbohong bahwa temannya yang memiliki masalah
tersebut. Terapis tersebut mengetahui bahwa Kaira berbohong dan melakukan
pendekatan dengan Kaira. Dia bahkan berbohong dalam ceritanya agar dapat
membuat Kaira nyaman. Lalu setelah berhasil melakukan mendekatan dan
membangun hubungan, Kaira perlahan mulai menceritakan masalahnya secara jujur.
Proses konseling berlanjut hingga keduanya makin akrab. Kaira mulai menceritakan
mimpinya dan Dr. Khan pun mulai menganalisisnya. Waktu berlalu, proses konseling
pun semakin mendalam. Kaira mulai menceritakan peristiwa masa lalunya yang
membuat dirinya takut untuk menjalin hubungan. Ternyata Kaira mengalami masalah
itu karena semasa kecil ia ditinggalkan oleh kedua orang tuanya di rumah kakek-
neneknya karena alasan pekerjaan. Pada intinya, banyak peristiwa yang di alaminya
yang membuat dirinya sangat kecewa dengan orang tuanya. Kemudian Dr. Khan
memberi motivasi, semangat, dan solusi bagaimana menghadapi masalahnya tersebut.
Perlahan Kaira pun mulai merasakan ketenangan. Dia kembali ceria, bahkan sudah
mulai akrab dengan orang tuanya dengan menunjukkan kasih sayangnya seperti
memberi bunga. Masalahnya [un selesai, dan rasa takutnya dikarenakan masa lalunya
sudah hilang.
Pada minggu terakhir konseling Dr. Khan pun mengakhiri proses
konselingnya karena memang sesinya sudah habis dank lien sudah dapat memecahkan
masalahnya. Tapi ternyata Kaira tidak ingin berhenti untuk menemui Dr. Khan dan
meminta apakah boleh menemuinya di luar sesi dan alasannya karena Kaira menyukai
Dr. Khan. Namun Dr. Khan menolak keinginan Kaira karena dia adalah terapisnya
dan tugasnya sudah selesai. Juga karena jika ia menjalankan hubungan lain diluar itu
maka ia melanggar kode etik keprofesionalitasnya.

II. Teori Perkembangan (Perkembangan Kognitif Anak, Vygotsky)


Teori perkembangan Vygotsky yaitu teori dimana anak ketika belajar
mendapat pengaruh besar dari orang tusa dan orang-orang di sekitarnya. Karena jika
ank diajari oleh orang tua dan orang-orang yang tepat makan anak akan lebih
memahami dan mengerti apa yang sedang ia lakukan dan pelajari. Pada teori ini,
Vygotsky juga menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental yang
dialami oleh anak.
Teori Vygotsky adalah teori kognisi sosiobudaya yang memfokuskan
bagaimana perkembangan kognitif diarahkan oleh budaya dan interaksi social. Jadi,
budaya dan interaksi social kebih penting dan lebih focus terhadap perkembangan
kognitif pada anak menurut Vygotsky.

III. Kesimpulan
Berdasarkan teori Vygotsky, Kira tumbuh menjadi anak yang penyendiri,
pembangkang, dan sulit untuk menjalin hubungan di luar hubungan persahabatan
dengan orang lain dikarenakan oleh adanya trauma masa kecil, dimana Kaira
ditinggalkan dirumah kakek-neneknya oleh orang tuanya karena alasan pekerjaan. Hal
ini yang membuat kaira mengalami ketakutan yang besar untuk menjalin hubungan
dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai