Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH METODE PENELITIAN DAN PUBLIKASI

“Contoh Penelitian Kuantitatif bidang pendidikan (Penelitian Survey, Kausal


Komparatif, dan Korelasional)”

Oleh :

KELOMPOK 4

1. Adhe Marlina (18033119)

2. Anisa Puspa Utami (18033125)

3. Fadilah Fajria Nanda (18033140)

4. Husnul Khatimah (18033148)

Dosen Pembimbing :

Dr. Fatni Mufit, S.pd.,M.Si.

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MTEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur berupa ucapan alhamdulillah yang tiada terkira atas limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat
melihatdengan leluasa, masih dapat bernafas dengan gratis di saat ada orang yang
harus bersusah payah hanya untuk sekedar melihat pemandangan bahkan ada yang
telah Allah hilangkan kenikmatan melihat itu dari dirinya.

Shalawat beserta salam tetap tercurahkan kepada Nabiyullah, Muhammad SAW


yang dengannya kita dapat merasakan buah dari pengetahuan yang tiada terkira,
bahkan kita dapat memperoleh ilmu itu dari mana saja, tak perlu seperti para sahabat
yang harus berjalan jauh sembari tertatih-tatih untuk menimba ilmu dari gurunya.
Seperti halnya pepatah yang dipegang teguh oleh perguruan tinggi kita yaitu, “Alam
Takambang Jadi Guru”.

Terima kasih juga tak lupa kami ucapkan untuk orang tua yang senantiasa
mendukung kami walau raganya jauh diperantauan, namun kasih sayang dan doa
nya selalu mengalun di tiap sujud. Begitupun untuk dosen pengampu, Ibunda Dr.
Fatni Mufid, S.Pd.,M.Si. dalam mata kuliah “Metodologi Penelitian dan Publikasi”
ini yang telah dengan sabar membimbing kami dan membagikan ilmu yang nantinya
akan kami lanjutkan pada estafet berikutnya. Tak lupa pula untuk rekan-rekan yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah mengenai “Contoh Penelitian
Kuantitatif Bidang Pendidikan (Penelitian Survey, Kausal Komparatif, dan
Korelasional)” ini.

Kami yang juga seorang manusia pastilah memiliki kekurangan dan salah. Maka
sekiranya pembaca menemukan kesalahan selama pembuatan makalah ini,
hendaklah memaafkan kami dan kami akan dengan berbesar hati menerima kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.

Online,2 Maret 2021

Penyaji Makalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Msalah.....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Manfaat...................................................................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN
A. Penelitian Survey....................................................................................................3
B. Penelitian Kausal Komparatif.................................................................................7
C. Penelitian Korelasional ........................................................................................10

BAB 3. PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan
masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua
usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, membandingkan, mencari
hubungan,dan menafsirkan hal-hal yang bersifat tekateki. Kegiatan penyelesaian
masalah yang disebut penelitian dapat dilakukan secara sistematis dengan mengikuti
metodologi, dikontrol, dan didasarkan teori yang ada serta diperkuat dengan gejala
yang ada (Sukardi, 2004:3). Masalah yang ada di dalam sebuah penelitian dapat
dipecahkan melalui sebuah alat. Alat atau instrumen yang digunakan adalah
metodologi penelitian yang biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan
beberapa metode pendekatan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk
memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan
dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan,
membandingkan, mencari hubungan,dan menafsirkan hal-hal yang bersifat tekateki.
Kegiatan penyelesaian masalah yang disebut penelitian dapat dilakukan secara
sistematis dengan mengikuti metodologi, dikontrol, dan didasarkan teori yang ada
serta diperkuat dengan gejala yang ada (Sukardi, 2004:3). Masalah yang ada di
dalam sebuah penelitian dapat dipecahkan melalui sebuah alat. Alat atau instrumen
yang digunakan adalah metodologi penelitian yang biasanya berisi tentang cara-cara
menggunakan beberapa metode pendekatan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
Aktivitas penelitian pada dasarnya kerap dilakukan manusia. Dalam dunia
penelitian, terdapat dua jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif. Dalam makalah ini kami akan membahas mendalam mengenai penelitian
kuantitatif dalam bidang pendidikan (lanjutan) yaitu penelitian survey, penelitian
kausal komparatif, dan penelitian korelasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian survey ?
2. Apa saja tujuan dari penelitian survey?
3. Apa saja jenis jenis penelitian survey ?
4.. Bagaimana langkah langkah Penelitian survey ?
5. Apa kelebihan dan kelemahan dari penelitian survey?
6. Apa konsep dari penelitian kausal komparatif?
7. Bagaimana metode dari penelitian kausal komparatif?
8. Apa konsep dari penelitian korelasional?
9. Apa macam macam dari penelitian korelasional?
10. Bagaimana rancangan penelitian korelasional?
11. Apa kelebihan dan kelemahan dari penelitian korelasional?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian penelitian survey
2. Mengetahui tujuan penelitian survey
3. Mengetahui jenis-jenis penelitian survey
4. Memahami langkah langkah Penelitian eksperimental
5. Mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian survey
6. Mengetahui konsep penelitian kausal komparatif
7. Memahami metode penelitian kausal komparatif
8. Mengetahui konsep penelitian korelasional
9. Mengetahui macam macam penelitian korelasional
10. Memahami rancangan penelitian korelasional
11. Mengetahui kelebihan dan kelemaha penelitian korelasional

D. Manfaat
1. Bagi siswa, agar lebih memahami konsep dari metode penelitian
survey,penelitian kausal komparatif, dan penelitian korelasional dengan benar
2. Bagi guru, sebagai bahan ajar yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dari
metode penelitian eksperimen
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN SURVEI


Survei merupakan salah satu dari metode ilmiah yang masih cukup baru.
Penelitian ini berkembang mulai dari abad kedua puluh. Penelitian survei
dipandang sebagai salah satu cabang penelitian ilmiah dalam ilmu sosial.
Prosedur-prosedur dan metode-metodenya telah dikembangkan terutama oleh
psikolog, sosiolog, ekonom, ilmuwan polotik , dan statistikawan
Menurut (Bambang Prasetyo), Penelitian survei adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama
kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti
dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut
quesioner.
Margono (2005) mendefenisikan metode penelitian survei adalah
pengamatan/penyeledikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang
terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah
tertentu. Penelitian survei umumnya bertujuan untuk mencapai generalisasi, dan
sebagian lain juga untuk membuat prediksi.
Dapat disimpulkan bahwa penelitian survei adalah salah satu metode
penelitian yang umumnya mengkaji populasi yang besar dengan menggunakan
sampel populasi yang bertujuan untuk membuat deskripsi, generalisasi, atau
prediksi tentang opini, perilaku, dan karakteristik yang ada dalam populasi
tersbut. Secara sederhana penelitian survei merupakan cara untuk
mengumpulkan informasi dengan menggunakan isntrumen penelitian (pedoman
wawancara atau angket) yang diajukan kepada responden yang bertujuan untuk
meneliti karakteristik atau sebab akibat antar variabel tanpa adanya campur
tangan peneliti.
B. TUJUAN PENELITIAN SURVEI
1. Menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi dan memerlukan
informasi dari subjek yang di pelajari.
2. Menggali dan mencari informasi faktual secara mendetail atas apa yang
sedang menggejala
3. Identifikasi masalah masalah
4. Mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran
penelitian dalam memecahkan massalah
5. Mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek atau
populasi
Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud (Singa rimbun dan Effendi,
1995:4) :
1. Penjajagan (eksploratif)
Penelitian ini bersifat terbuka, masih mencari-cari dan menggali
2. Deskriptif
Penelitian ini dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap
fenomena sosial tertentu, misalnya perceraina, pengangguran. Peneliti
mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan
pengujian hipotesa
3. Penjelasan (explanatory)
Peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-veriabel melalalui
pengujian hipotesa
4. Evaluasi, yang menjadi pokok pertanyaan adalah sampai seberapa jauh
tujuan yang digariskan pada awal progam tercapai atau mempunyai tanda-
tanda akan tercapai
5. Prediksi, mengadakan prediksi/perkiraan mengenai suatu fenomena sosial
tertentu
6. Penelitian Operasioanal, pusat perhatian adalah variabel-variabel yang
berkaitan dengan aspek operasional suatu progam.
7. Pengembangan indokator-indikator sosial, indicator-indikator sosial dapat
dikembangkan bersadarkan survei-suevey secaraa berkala. Misalnya :
Indikator Kesejahteraan Rakyat, Survei angakatan kerja nasional, dan
sebagainya
C. JENIS JENIS PENELITIAN SURVEI
Metode penelitian survey dapat dibedakan menajdi dua tipe (Widodo, 2008:43),
yaitu:
1. Cross Sectional Survey, digunakan untuk mengetahui isu yang bersifat
temporer dengan pengumpulan data cukup satu kali
2. Longitudinal Survey, digunakan untuk memahami isu yang berkepanjangan,
tetapi populasi lebih kecil dengan pengumpulan data secara periodic. Survey
ini jugag sering dibedakan lagi menjadi trend study, cohort study, dan panel
study
Sedangkan menurut Irawan Soehartono (2000:54) terdapat beberapa jenis
survey, yaitu:
1. Sample Survey, survey yang dilakukan pada sebagai populasi (sampel)
2. Sensus, survey yang dilakukan pada seleuruh anggota populasi.
3. Public Opinion Poll, survey yang mengajukan pertanyaan kepada responden
tentang suatu topic pendapat umum, misalnya :sikap terhadap anak jalan.
4. Cross sectional Survey, survey yang membandingkan dua kelompok orang
tau lebih untuk melihat perbedaan yang ada pada kelompok-kelompok
tersebut.
5. Survey Longitudinal, survey yang akan melihat perubahan atau
perkembangan yang terjadi dalam perjalanan waktu.
D. KARAKTERISTIK PENELITIAN SURVEI
1. Tujuan utama survei adalah untuk menghasilkan statistik, deskriptif
kuantitatif, atau deskripsi dalam angka tentang berbagai aspek populasi yang
diteliti.
2. Cara utama dalam pengumpulan informasi adalah dengan mengajukan
pertanyaan kepada orang yang jawabannya kemudian merupakan daya yang
akan dianalisis.
3. Biasanya informasi itu dikumpulkan dari sebagian saja dari populasi atau
sampel, bukan dari seluruh subyek yang menjadi anggota populasi.
E. LANGKAH LANGKAH PENELITIAN SURVEI
1. Menentukan Permasalahan
Mencari masalah apa yg akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman
atau melalui bantuan media. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan
definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian
perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
Misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa psikologi lebih senang ke kantin
bonbin daripada ke kantin psikologi. Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa
psikologi kurang berminat untuk ke kantin psikologi?
2. Hipotesis
Adalah menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah
penelitian atau dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara ilmiah
3. Menentukan Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan survey dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus
perhatian dan upaya yang akan dilakukan.
4. Menentukan Tipe Survey
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Peneliti
perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan
karakteristik komunitas. Hal ini diperlukan sebagai pertimbangan peneliti
dalam rangka mengatasi masalah yang menyangkut personil, keuangan,
perlengkapan, akomodasi, dan sebagainya.
5. Sample Design
Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil
yang akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan
tingkat kepakaran yang dimilikinya, misalnya kemampuan dan pengalaman
mereka mengenai teknik survai, penguasaan teknik pengumpulan data dari
lokasi survai melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan sebagainya
6. Menentukan Besarnya Sample
Jumlah sample yang sesuai dengan penelitian yang telah mencerminkan
seluruh populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan yang akan di
teliti).
7. Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa Yang Akan Digunakan
Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Questioner, Skala (Likert-type scale),
dan Tes
8. Menentukan Bentuk ‘Data Collection’ Sesuai Definisi Konseptual Alat
Penelitian
F. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN SURVEI
1. KELEBIHAN
 Kuisioner yang digunakan dapat menggunakan kuisioner terkirim,
dapat juga melalui telepon. Sehingga tidak ada interaksi langsung
dari kedua pihak, peneliti pun tidak dapat mengetahui ekspresi dari
responden.
 Jika kuisioner yang dikirim melalui pos kadang kala tidak
dikembalikan ataupun tidak diisi oleh responden (tidak valid)
 Secara sosiologis, metode survei melihat masyarakat sebagai
kumpulan individu. Pendekatan ini dipandang sebagai pendekatan
atomistic, dan tidak dipandang sebagai satu kesatuan sosial yang
holostik.
 Survei bersifat kaku. Dimana tidak memungkinkan peneliti untuk
meneliti hal-hal diluar rancangan.
 Tidak dapat menyajikan gambaran khas mengenai kelompok atau
komunitas tertentu dalam populasi.
 Hanya dilakukan pada titik waktu tertentu saja, sehingga tidak
mengetahu proses atau sejarah perkembangan masyarakat.
 Tidak cocok untuk masyarakat tradisional.
 Sangat rentan adanya kesalahan, sehingga sangat ditentukan oleh
besar kecilnya sampling.
 Menuntut validitas dan reliabilitas instrument penelitian.
 Dapat menghasilkan generalisasi empiris terhadap populasinya
apabila menggunakan teknik sampling yang benar.
 Survei dapat dilakukan serempak di berbagai lokasi penelitian.
 Bermanfaat untuk menjawab masalah sosial dengan cepat sehingga
kebijakan, program, dan intervensi sosial segera dapat dilakukan.
 Dapat menghindari bias peneliti. Karena bersifat obyektif, tanpa
memasukkan perasaan peneliti, dan bebas nilai, dan hasil survei tidak
diragukan keabsahannya
2. KELEMAHAN
 Penelitian survei merupakan perangkat penelitian yang murah dan
cepat sehingga informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara
akurat dan tepat waktu.
 Bentuk kuesionernya pun sederhana dan relatif mudah sehingga tidak
memerlukan pelatihan secara khusus.
 Selain murah dan cepat, keunggulan lainnya adalah penelitian survei
dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi secara sistematis
mengenai berbagai hal.
 Survei tidak terlalu menyita upaya pihak peneliti, sehingga
memungkinkan mendapat informasi (data) dari subjek dalam jumlah
banyak.
 Survei dapat digunakan untuk mengetahui opini, sikap, atau persepsi
subjek.
 Survei dapat juga dipakai untuk menilai informasi faktual.
 Survei seringkali dilakukan secara anonim, agar subjek yang
jumlahnya besar itu merasa lebih bebas dengan jujur, tanpa tekanan
siapa pun.
G. TEORI KASUAL KOMPARATIF
Penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut
juga penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di
mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena
keberadaan dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada
dasarnya tidak dapat dimanipulasi (Kerlinger dalam Emzir, 2010:119). Nasir
(1999:68) menyatakan penelitian komparatif merupakan sejenis penelitian
deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat
dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
fenomena tertentu. Tujuannya adalah melihat akibat dari suatu fenomena dan
menguji hubungan sebab akibat dari data-data setelah semua kejadian yang
dikumpulkan telah selesai berlangsung.
Ciri utama penelitian ex post facto dijelaskan oleh Nasir (1999:73) yakni
sifat penelitian ex post facto tidak ada kontrol terhadap variabel dan peneliti
tidak mengadakan aturan ataupun manipulasi terhadap variabel. Variabel dilihat
apa adanya. Arikunto (2002:237) menyatakan pula pada penelitian ini tidak
dimulai dari proses awal melainkan mengambil hasil. Hal yang sama
diungkapkan oleh Sukardi (2003:165) bahwa sesuai dengan arti ex post facto
yaitu dari apa yang dikerjakan setelah kenyatakan maka penelitian ini disebut
sebagai penelitian sesudah kejadian.
Suryabrata (2006) menyatakan penelitian kausal komparatif bersifat ex
post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan
berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai
“dependent variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa
lalu untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya. Sukmadinata
(2010:55) menambahkan penelitian kausal komparatif (ex post facto research)
meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan
(dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab akibat
dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau
telah terjadi. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoretis,
bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatar belakangi oleh variabel tertentu
atau mengakibatkan variabel tertentu.
Studi kausal komparatif atau ex post facto adalah penelitian yang
berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam
perilaku atau status dalam kelompok individu. Dengan kata lain, penelitian
kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan
sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari
faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian
ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua
kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau
akibat dari perbedaan tersebut (Gay dalam Emzir, 2010:119).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa
penelitian Kausal Komparatif merupakan penelitian yang menyelidiki faktor-
faktor penyebab (variabel terikat) dari akibat (variabel bebas) yang telah terjadi.
Dimana variabel bebas dari objek penelitian ini tidak dapat dimanipulasi.
H. METODE PENELITIAN KASUAL KOMPARATIF
1. Prosedur penelitian kasual komparaif
Menurur Emzir (2010:125) penelitian kausal komparatif dilakukan dalam
lima tahap yakni:
 merumuskan masalah
 menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti
 pemilihan kelompok pembanding
 pengumpulan data
 analisis data.
Pemilihan kelompok pembanding, dengan mempertimbangkan karakreristik
atau pengalaman yang membedakan kelompok yang harus jelas dan
didefinisikan secara operasioanal (masing-masing kelompok mewakili
populasi yang berbeda). Mengontrol variabel ekstra untuk membantu
menjamin kesamaan kedua kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan:
 Pemadanan pasangan yang adil pada anggota dari kedua kelompok;
 Membandingkan sub-subkelompok yang sama (misalnya, tinggi,
menengah, dan rendah). Analisis faktor yang memungkinkan
perbandingan statistik dari variabel bebas dan variabel kontrol secara
bersama-sama dalam kombinasi.
 Menyamakan kedua kelompok secara setatistik dengan covarying
variabel penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian
yang memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.

Analisis data dimulai dengan analisis statistik deskriptif menghitung rata-


rata dan simpangan baku. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih
mendalam dengan statistik inferensial.
 Menggunakan t-tes untuk melihat rata-rata (mean) pada kedua
kelompok.
 Menggunakan ANAVA (analysis of varians) uuntuk melihat
perbedaan rata-rata untuk tiga kelompok atau lebih.
 Menggunakan square test atau chi-kuadrat untuk membandingkan
frekuensi kelompok (jika peristiwa muncul lebih sering dalam satu
kelompok).
Sukardi (2008:174) juga menyatakan langkah-langkah melakukan penelitian
ex post facto antara lain :
 Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk
dipecahkan melalui ex post facto
 Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas
 Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
 Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
 Menentukan kerangka berpikir, pertanyaan penelitian, dan hipotesis
penelitian
 Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk
dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling,
menentukan instrumen pengumpulan data, dan menganalisis data
 Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan
 Membuat laporan penelitian.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian kausal komparatif
(Suryabrata, 2006) meliputi:
 Definisikan masalah
 Lakukan studi pustaka
 Rumuskan hipotesis
 Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu
serta prosedur- prosedur yang akan digunakan
 Rancang cara pendekatannya
1) Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-
sumber yang relevan
2) Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data
3) Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data
yang jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan dapat
menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
 . Validasi teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan
hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat.
 Kumpulkan dan analisis data.
 Susun laporannya.
 Penelitian kausal komparatif mengidentifikasi hubungan yang
mungkin mengarah pada studi eksperimental. Hubungan sebab-akibat
yang ditetapkan melalui penelitian kausal komparatif sangat sedikit
dan tentatif. Untuk melihat hubungan sebab- akibat sebenarnya hanya
ada satu cara, yaitu dengan melakukan penelitian eksperimental.
I. PROSEDUR KONTROL PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF
Menurut Gay dalam Emzir (2010:129-130) menyatakan bahwa kekurangan
randomisasi, manifulasi dan kontrol yang menjadi karakteristik dari studi
eksperimental merupakan kelemahan dari penelitian kausal komparatif.
Randomisasi subjek untuk kelompok, sebagai contoh mungkin cara satu-satunya
untuk mencoba menjamin kesamaan kelompok. Ini tidak dimungkinkan dalam
penelitian kasual koperatif karena kelompok telah ada sebelumnya, dan
selajutnya” perlakuan” atau variabel bebas telah diterima atau telah terjadi.
Masalah yang didiskusikan kemungkinan bahwa kelompok-kelompok berbeda
pada beberapa variabel bebas yang telah teridentifikasi, merupakan penyebab
nyata dari perbedaan kelompok yang teramati.
 Pemadanan (Matching)
Pada setiap subjek dalam satu kelompok, peneliti harus menemukan satu
subjek dalam kelompok kedua dengan skor yang sama pada variabel
kontrol. Jika seseorang dalam suatu kelompok tidak memiliki pasangan
yang sepadan dalam kelompok yang lain, subjek tersebut dieliminasi dari
penelitian.
 Perbandingan kelompok homogen atau subkelompok
Membandingkan kelompok yang homogen mengenai variabel ekstra,
peneliti membatasi dengan lebih memuaskan karena membentuk
subkelompok disetiap kelompok yang mewakili semua tingkatan dari
variabel kontrol sehingga hasil yang diperoleh lebih jelas.
 Analisis kovarian
Analisis kovarian merupakan metode statistik untuk mengatur skor pada
variabel terikat/kontrol untuk perbedaan awal pada variabel lain
J. KONSEP PENELITIAN KOLERASIONAL
Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa
ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328).
Menurut Fraenkel dan Wallen (2008:329) menyebutkan penelitian
korelasi ke dalam penelitian deskripsi karena penelitian tersebut merupakan
usaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti
berusaha menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks kuantitatif yang
direfleksikan dalam variabel.
Menurut Sukardi (2004:166) penelitian korelasi mempunyai tiga
karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga
karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
 Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak
mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam
penelitian eksperimen.
 Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting
(lingkungan) nyata.
 Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
K. TUJUAN PENELITIAN KOLERASIOANAL
Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata (dalam Abidin, 2010)
adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan
dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada
koefisien korelasi.
Sedangkan menurut Gay dalam Emzir (2009:38) Tujuan penelitian
korelasional adalah untuk menentukan hubungan antara variabel, atau untuk
menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Studi hubungan
biasanya menyelidiki sejumlah variabel yang dipercaya berhubungan dengan
suatu variabel mayor, seperti hasil belajar variabel yang ternyata tidak
mempunyai hubungan yang tinggi dieliminasi dari perhatian selanjutnya.
L. CIRI CIRI PENELITIAN KOLERASIONAL
 Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti
rumit dan tak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tak dapat
dimanipulasi.
 Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan
saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.
 Output dari penelitian ini adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling
hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
 Dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan
variabel bebas
M. MACAM MACAM PENELITIAN KOLERASIONAL
 Penelitian Hubungan
Penelitian hubungan, relasional, atau korelasi sederhana digunakan untuk
menyelidiki hubungan antara hasil pengukuran terhadap dua variabel
yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan tingkat atau derajat hubungan antara sepasang
 Penelitian Prediktif
Dalam pelaksanaan di bidang pendidikan, banyak situasi yang
menghendaki dilakukannya prediksi atau peramalan. Contohnya pada
awal tahun ajaran baru setiap sekolah karena keterbatasan fasilitas,
seringkali harus menyeleksi para pendaftar yang akan diterima menjadi
calon siswa baru.
Penelitian korelasi jenis ini memfokuskan pada pengukuran
terhadap satu variabel atau lebih yang dapat dipakai untuk memprediksi
atau meramal kejadian di masa yang akan datang atau variabel lain (Borg
& Gall dalam Abidin, 2010).
 Korelasi Multivariat
Teknik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara
kombinasi dari tiga variabel atau lebih disebut teknik korelasi
multivariat. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan, dua diantaranya
yang akan dibahas di sini adalah: regresi ganda atau multiple regresion
dan korelasi kanonik.
Regresi ganda. Memprediksi suatu fenomena yang kompleks
hanya dengan menggunakan satu faktor (variabel prediktor) seringkali
hanya memberikan hasil yang kurang akurat. Menurut (Mc Millan &
Schumaker dalam Abidin, 2010), yakni dengan menggunakan kombinasi
dua atau lebih variabel prediktor, prediksi terhadap variabel kriteria akan
lebih akurat dibanding dengan hanya menggunakan masing-masing
variabel prediktor secara sendiri-sendiri.
Korelasi kanonik dianggap sebagai perluasan dari regresi
ganda,dan sebaliknya, regresi berganda dapat dianggap sebagai bagian
dari korelasi kanonik (Pedhazur dalam Abidin, 2010). Seringkali korelasi
ini digunakan dalam penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk
meentukan apakah sejumlah variabel mempunyai hubungan satu sama
lain yang serupa atau berbeda
N. RANCANGAN PENELITIAN KOLERASIONAL
Penelitian korelasional mempunyai berbagai jenis rancangan. Shaughnessy dan
Zechmeinter (dalam Emzir, 2009:48-51), yaitu:
 Korelasi Bivariat
Rancangan penelitian korelasi bivariat adalah suatu rancangan penelitian
yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel.
Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah. Tingkat hubungan
biasanya diungkapkan dalam angka antara -1,00 dan +1,00, yang
dinamakan koefisien korelasi. Korelasi zero (0) mengindikasikan tidak
ada hubungan. Koefisien korelasi yang bergerak ke arah -1,00 atau
+1,00, merupakan korelasi sempurna pada kedua ekstrem (Emzir,
2009:48).
 Regresi dan Prediksi
Jika terdapat korelasi antara dua variabel dan kita mengetahui skor pada
salah satu variabel, skor pada variabel kedua dapat diprediksikan.
Regresi merujuk pada seberapa baik kita dapat membuat prediksi ini.
Sebagaimana pendekatan koefisien korelasi baik -1,00 maupun +1,00,
prediksi kita dapat lebih baik.
 Regresi Jamak (Multiple Regresion)
Regresi jamak merupakan perluasan regresi dan prediksi sederhana
dengan penambahan beberapa variabel. Kombinasi beberapa variabel ini
memberikan lebih banyak kekuatan kepada kita untuk membuat prediksi
yang akurat.
 Analisis Faktor
Prosedur statistik mengidentifikasi pola variabel yang ada. Sejumlah
besar variabel dikorelasikan dan terdapatnya antarkorelasi yang tinggi
mengindikasikan suatu faktor penting yang umum.
 Rancangan korelasional yang digunakan untuk menarik kesimpulan
kausal
Terdapat dua rancangan yang dapat digunakan untuk membuat
pernyataan-pernyataan tentang sebab dan akibat menggunakan metode
korelasional. Rancangan tersebut adalah rancangan analisis jalur (path
analysis design) dan rancangan panel lintas-akhir (cross-lagged panel
design).
Analisis jalur digunakan untuk menentukan mana dari sejumlah
jalur yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya.
Sedangkan desain panel lintas akhir mengukur dua variabel pada dua
titik sekaligus.
 Analisis sistem (System Analysis)
Desain ini melibatkan penggunaan prosedur matematik yang kompleks
atau rumit untuk menentukan proses dinamik, seperti perubahan
sepanjang waktu, jerat umpan balik serta unsur dan aliran hubungan.
O. DESAIN DASAR PENELITIAN KORELASIONAL
Pada dasarnya penelitian korelasioanal melibatkan perhitungan korelasi antara
variabel yang komplek (variabel kriteria) dengan variabel lain yang dianggap
mempuyai hubungan (variabel prediktor). Langkah-langkah tesebut penelitian
ini antara lain secara umum menurut Mc Milan dan Schumaker (2003), yaitu
penentuan masalah, peninjauan masalah atau studi pustaka, pertanyaan
penelitian atau hipotesis, rancangan penelitian dan metodologi penelitian,
pengumpulan data, dan analisis data, simpulan
 Penentuan masalah
Dewey (dalam Syamsuddin dan Vismaia, 2009:42) menyatakan masalah
dalam penelitian merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan
kenyataan yang ada atau sesuatu yang dijadikan target yang telah
ditetapkan oleh peneliti, tetapi target tersebut tidak tercapai. Disetiap
penelitian langkah awal yang harus dilakukan peneliti adalah
menentukan masalah penelitian yang akan menjadi fokus studinya. Ciri-
ciri permasalahan yang layak diteliti adalah yang dapat diteliti
(researchable), mempunyai kontribusi atau kebermanafaatan bagi banyak
pihak, dapat didukung oleh data empiris serta sesuai kemampuan dan
keinginan peneliti (Sukardi, 2004:27-28).
 Peninjauan Masalah atau Studi Kepustakaan
Setelah penentuan masalah, kegiatan penelitian yang penting adalah studi
kepustakaan yang menjadi dasar pijakan untuk memperoleh landasan
teori, kerangka pikir dan penentuan dugaan sementara sehingga peneliti
dapat mengerti, mengalokasikan, mengorganisasikan, dan menggunakan
variasi pustaka dalam bidangnya. Macam-macam sumber untuk
memperoleh teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah
dari jurnal, laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, surat kabar, buku
yang relevan, hasil-hasil seminar, artikel ilmiah dan narasumber.
 Rancangan penelitian atau Metodologi Penelitian
Pada tahap ini peneliti menentukan subjek penelitian yang akan dipilih
dan menentukan cara pengolahan datanya. Subyek yang dilibatkan dalam
penelitian ini harus dapat diukur dalam variabel-variabel yang menjadi
fokus penelitian. Subyek tersebut harus relatif homogen dalam faktor-
faktor di luar variabel yang diteliti yang mungkin dapat mempengaruhi
variabel terikat. Bila subyek yang dilibatkan mempunyai perbedaan yang
berarti dalam faktor-faktor tersebut, korelasi antar variabel yang diteliti
menjadi kabur. Untuk mengurangi heterogenitas tersebut, peneliti dapat
mengklasifikasikan subyek menjadi beberapa kelompok berdasarkan
tingkat faktor tertentu kemudian menguji hubungan antar variabel
penelitian untuk masing-masing kelompok.
 Pengumpulan data
Berbagai jenis instrumen dapat digunakan untuk mengukur dan
mengumpulkan data masing-masing variabel, seperti angket, tes,
pedoman interview dan pedoman observasi, tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan. Data yang dikumpulkan dengan instrumen-instrumen tersebut
harus dalam bentuk angka. Dalam penelitian korelasional, pengukuran
variabel dapat dilakukan dalam waktu yang relatif sama. Sedang dalam
penelitian prediktif, variabel prediktor harus diukur selang beberapa
waktu sebelum variabel kriteria terjadi. Jika tidak demikian, maka
prediksi terhadap kriteria tersebut tidak ada artinya.
 Analisis data
Pada dasarnya, analisis dalam penelitian korelasional dilakukan
dengan cara mengkorelasikan hasil pengukuran suatu variabel dengan
hasil pengukuran variabel lain. Dalam penelitian korelasional, teknik
korelasi bivariat, sesuai dengan jenis datanya, digunakan untuk
menghitung tingkat hubungan antara variabel yang satu dengan yang
lain. Sedang dalam penelitian prediktif, teknik yang digunakan adalah
analisis regresi untuk mengetahui tingkat kemampuan prediktif variabel
prediktor terhadap variabel kriteria. Namun , dapat pula digunakan
analisis korelasi biasa hanya melibatkan dua variabel. Bila melibatkan
lebih dari dua variabel, misalnya untuk menentukan apakah dua variabel
prediktor atau lebih dapat digunakan untuk memprediksi variabel kriteria
lebih baik dari bila digunakan secara sendiri-sendiri, teknik analisis
regresi ganda, multiple regresion atau analisis kanonik dapat digunakan.
Hasil analisis tersebut biasanya dilaporkan dalam bentuk nilai koefisien
korelasi atau koefisien regresi serta tingkat signifikansinya, disamping
proporsi variansi yang disumbangkan oleh variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Interpretasi data pada penelitian korelasional adalah bila dua
variabel hubungkan maka akan menghasil koefisen korelasi dengan
simbol (r). Hubungan variabel tersebut dinyatakan dengan nilai dari -1
samapai +1. Nilai (-) menunjukan korelasi negatif yang variabelnya
saling bertolak belakang dan nilai (+) menunjukkan korelasi positif yang
variabelnya saling mendekati ke arah yang sama (Syamsudin dan
Vismaia, 2009:25).
 Simpulan
Berisi tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hal yang
diteliti dengan menggunakan mudah dipahami pembaca secara ringkas
P. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN KORELASIONAL
Kelebihan Penelitian korelasional , antara lain: kemampuannya untuk
menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama-sama (simultan);
dan Penelitian korelasional juga dapat memberikan informasi tentang derajat
(kekuatan) hubungan antara variabel-variabel yang diteliti (Abidin, 2010).
Sedangkan, kelemahan penelitian korelasional, antara lain: Hasilnya cuma
mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling
hubungan yang bersifat kausal; Jika dibandingkan dengan penelitian
eksperimental, penelitian korelasional itu kurang terti karena kurang melakukan
kontrol terhadap variabel-variabel bebas; Pola saling hubungan itu sering tak
menentu dan kabur; sering merangsang penggunaannya sebagai semacam short-
gun approach, yaitu memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan
menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna. (Abidin, 2010).
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian survei adalah salah satu metode penelitian yang umumnya
mengkaji populasi yang besar dengan menggunakan sampel populasi yang
bertujuan untuk membuat deskripsi, generalisasi, atau prediksi tentang opini,
perilaku, dan karakteristik yang ada dalam populasi tersbut. Secara
sederhana penelitian survei merupakan cara untuk mengumpulkan informasi
dengan menggunakan isntrumen penelitian (pedoman wawancara atau
angket) yang diajukan kepada responden yang bertujuan untuk meneliti
karakteristik atau sebab akibat antar variabel tanpa adanya campur tangan
peneliti.
Penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut
juga penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di
mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena
keberadaan dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut
pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.Nasir (1999:68) menyatakan
penelitian komparatif merupakan sejenis penelitian deskriptif yang ingin
mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisa
faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena
tertentu.
Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih
tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak
terdapat manipulasi variable.
B. SARAN
Dalam melakukan penelitian hendaklah memperhatikan langkah langkah
yang sudah dijabarkan dan dijelaskan pada makalah ini sehingga hasil
penelitian dapat menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Asmadi. 2004. Pendekatan Kuantitatitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya


dalam Penelitian Psikologi. Yogykarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta:


Rineka Cipta.
Atmodjo, J. Tri. 2005. Modul Penelitian Korelasi (artikel). Jakarta: Fikom
Universitas Mercubuana Jakarta
Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta:
PT Raja Grafindo Pergoda.
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta : GP, 2010.
Muhadjir. Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake
Sarasin.
Prasetyo, Bambang. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai