BIOKIMIA

( METABOLISME KARBOHIDRAT )

Dosen :
MOHAMMAD FARUQ
Metabolisme:
- Katabolisme
- Anabolisme

Koolman, Color Atlas of

Biochemistry, 2nd edition © 2005
Thieme
Metabolisme: Katabolisme &Anabolisme
Diagram Skematik Sederhana Katabolisme.
 Glycolysis and Gluconeogenesis

Topics:

1. Glycolysis: An Energy Conversion Pathway

2. Fructose and Galactose Metabolism
3. Enzymatic Control of Glycolysis
4. Gluconeogenesis
 Glikogen
Pati, sukrosa

Simpanan Energi

GLUKOSA
Oksidasi via PPP Oksidasi via
glikolisis

Ribosa 5-Fosfat Pyruvat

 Nutrisi

• Karbohidrat komponen dari nutrisi, terutama

sebagai sumber energi.
• Tubuh juga dapat memperoleh seluruh energi
dari protein dan lipid.
• Karbohidrat mengandung 3,75 kilokalori.
• Diet esensial mengadung 40-65% diet energi
dari karbohidrat.
 Nutrisi Karbohidrat
(Dietary Carbohydrates)

• Mono-sakarida:
Glukosa, fruktosa, dan galaktosa: dari buah buahan,
madu, dan hidrolisa oligo & poli sakarida.

• Di-sakaarida:
Sukrosa, laktosa, maltosa (hidrolisa pati / amilum)

• Poli-sakarida:
- Pati / amilum (beras, kentang, jagung dan gandum),
- Selulosa (dari tumbuhan) tidak dicerna oleh manusia
karena tidak mempunyai selulase.
 Pencernaan Karbohidrat
(Digestion of Carbohydrates)

• Polisakarida dalam rongga mulut diurai oleh

amilase, enzym pencernaan dalam saliva.
• Keasaman yang tinggi dalam lambung
menyebabkan inhibisi aktivitas amilase,dilambung
praktis tidak terjadi pencernaan karbihidrat.
• Amilase pankreas disekresi pankreas ke
duodenum ( duabelas-jari) dan mengurai poli-
sakarida menjadi mono-sakarida.
• Mono-sakarida diabsorsi oleh kapiler dari villi.
 Pencernaan Karohidrat
(Digestion of Carbohydrates)
 Dalam rongga mulut:

Amilase dalam ludah menghidrolisa pati  Dekstrin + Maltosa

 Dalam lambung :
Karena penurunan pH Amilase bekerja sangat singkat, praktis dalam lambung
tidak terjadi hidrolisa karbohidrat

 Dalam usus halus (small intestines):

Enzym Pankreas dan usus halus menghidrolisa oligo & poli-sakarida sbb:
Amilase Pankreas
Amilum Maltosa + Iso-maltosa
Maltase
Maltosa 2-Glukosa
Laktase
Laktosa Glukosa + Galaktosa
Sukrase
Sukrosa Glukosa + Fruktosa
 Absorbsi Mono-sakarida
1. Difusi Simpel (Simple diffusion) :
Tergantung pada gradien-konsentrasi gula antara lumen
usus dengan sel mukosa.
misal : Fruktosa dan Pentosa

2. Transport berpengemban (Facilitated transport):

Diperlukan molekul pengemban.
misal Glukosa, Fruktosa dan Galaktosa.

3. Transpor Aktif (Active transport / co-transport):

Diperlukan energi untuk mendorong transport membran dari
hidrolisa ATP.
Glukosa & Galaktosa dengan transport aktif sehingga dapat
terjadi mekanisme melawan gradien-konsentrasi.
 Glycolysis: An Energy Conversion Pathway

• Glikolisis adalah rangkaian reaksi yang

mengubah glukosa menjadi dua molekul
piruvat
• Pada proses ini juga dihasilkan ATP
• Dikenal sebagai Embden-Meyerhof pathway
• 10 langkah reaksi utk menjadi piruvat

C6H12O6 + 2Pi + 2ADP + 2NAD → 2C3H4O3 + 2ATP + 2NADH + 2H+ +2H2O

(Glucose) (Pyruvic acid)
Phase 1 :
Fosforilasi Glukosa dan konversi menjadi
2 molekul gliseraldehid-3- fosfat; 2 ATP
digunakan pada reaksi primer.

Phase 2:
Konversi gliseraldehid-3-fosfat menjadi
Piruvat dan bersama reaksi tersebut
dihasilkan 4 molekul ATP.
 Fase 1 Glikolisis
Reaksi 1: Fosforilasi Glukosa dengan enzym Hexokinase
atau Glukoninase.
The First Priming  pembentukan glukosa-6-fosfat.

Glucosa-6-fosfat merupakan titik cabang dari beberapa jalur

metabolik (metabolic pathaways)
Reaksi 1: Glukosa Glucose - 6 - fosfat
 Reaksi 2: Fosfo-gluko isomerase
Katalisis isomerasi Glukosa-6-fosfat

Glukosa-6-fosfat

Fruktosa-6-fosfat

Step A: Mekanisme Gluko-fosfo isomerase adalah membuka cincin piran.

Step B: Abstraksi proton berubah menjadi bentuk enediol.
Step C: Adisi proton pada ikatan rangkap, diikuti penutupan struktur cincin piran.
Reaksi 2: Glukosa-6-fosfat → Fruktosa-6-fosfat
Reaksi 3: Fosfofruktokinase  The Second Priming Reaction 
Fosforilasi kedua menghasilkan Fruktosa-1,6- bifosfat.

Reaksi Fosfo-frukto-kinase.
Reaksi 3: Fruktosa-6-fosfat → Fruktosa-1-6-bifosfat
 Reaksi 4 : Pemutusan Fruktosa-1,6-bifosfat oleh Fruktosa Bifosfat Aldolase.
Fruktosa-1,6- bifosfat putus menjadi 2 fragmen C3
• Reaksi Fruktosa-1,6- aldolase.

• Reaksi kondensasi
aldol
(a) Mekanisme reaksi Fruktosa-1,6- bifosfat-aldolase. “Basa Schiff”terbentuk antara
substrat karbonil dan active-site Lisin sebagai adisi elektron, peningkatan
keasaman gugus hidroksil dan cenderung untuk pemutusan.
(b) Dalam aldolase klas II, active-site Zn2+ sebagai stabilisator intermediate enolat,
menyebabkan polarisasi substrat gugus karbonil.
Reaksi 4 :
Fructose1-6-diphosphate → Dihydroxyacetone phosphate + phosphoglyceraldehyde
[DHAP] [PGAL]
Reaksi 5: Triose Phosphate Isomerase

• Reaksi Triosa Fosfat Isomerase.

• Mekanisme Reaksi Triosa

Fosfat Isomerase.
Reaksi 5:
Dihydroxyacetone phosphate → phosphoglyceraldehyde
[DHAP] [PGAL]
 Fase 2 Glikolisis:
Reaksi 6: Gliseraldehid-3-Fosfat Dehidrogenase:
Gliseraldehid-3-fosfat dioksidasi menjadi 1,3-bisfosfogliserat;
Hidrogen dari aldehid dihilangkan oleh NAD+

Reaksi gliseraldehid-3-fosfat dehidrogenase.

Reaksi 6 : Gliseraldehid 3- fosfat → 1,3-difosfogliserat
Reaksi 7: Fosfogliseral Kinase :
Fosfat dari gugus karboksil ditransfer ke ADP menghasilkan
ATP dan 3-Fosfogliserat.

Reaksi Fosfogliserat kinase.

Reaksi 7 : 1,3-difosfo-gliserat → 3-fosfogliserat
 Reaksi 8: Fosfogliserat Mutase
Isomerisasi 3-Fosfogliserat menjadi 2-Fosfogliserat

The mutase that forms 2,3-BPG from 1,3-BPG requires 3 phosphoglycerate.

The reaction is actually an intermolecular phosphoryl transfer from C-1 of 1,3-BPG to
C-2 of 3-PG.

Reaksi Fosfogliserat Mutase

Reaksi 8: 3-Fosfogliserat → 2-Fosfogliserat
Reaksi 9 : Enolase
Dehidrasi 2-Fosfogliserat menjadi Fosfoenolpiruvat (PEP)

Reaksi Enolase
Reaksi 9 : 3-Fosfogliserat → Fosfo-enol-piruvat
Reaksi 10: Piruvat Kinase

Pelepasan Fosfat menhasilkan ATP dan Piruvat.

Reaksi Piruvat Kinase

Reaksi 10 : Phospho-enol-pyruvate  Pyruvate
 Resume Reaksi Glikolisis

STEP REACTION ENZYME REACTION ΔG in

TYPE kJ/mo
l

1 Glucose + ATP  Hexokinase Phosphoryl -33.5

transfer
G-6-P + ADP + H+

2 G-6-P  F-6-P Phosphoglucose Isomerization -2.5

isomerase

3 F-6-P + ATP  Phosphofructo- Phosphoryl -22.2

kinase transfer
F-1,6-BP + ADP + H+
STEP REACTION ENZYME REACTION TYPE ΔG in
kJ/
mol
4 F-1,6-BP  DHAP + GAP Aldolase Aldol cleavage -1.3

5 DHAP  GAP Triose Isomerization +2.5

phosphate
isomerase
6 GAP + Pi + NAD+  Glyceraldehyde Phosphorylation +2.5
1,3-BPG + NADH + H+ -3-Phosphate coupled to
Dehydrogenase oxidation
7 1,3-BPG + ADP  Phosphoglycer- Phosphoryl +1.3
3-phosphoglycerate +ATP ate kinase transfer

8 3-phosphoglycerate  Phosphoglyce- Phosphoryl shift +0.8

2-phosphoglycerate rate mutase

9 2-phosphoglycerate  Enolase Dehydration -3.3

PEP + HOH

10 PEP + ADP + H+  pyruvate + ATP Pyruvate kinase Phosphoryl -16.7

transfer
Glukolisis dari 1 molekul glukosa memerlukan energi 2 ATP, menghasilkan
2 molekul Piruvat 2 NADH, dan 4 ATP  netto 2 ATP.
Compartmentalization of glycolysis, the citric acid cycle, and
oxidative phosphorylation.
Phase 1 :
Fosforilasi Glukosa dan konversi menjadi
2 molekul gliseraldehid-3- fosfat; 2 ATP
digunakan pada reaksi primer.

Phase 2:
Konversi gliseraldehid-3-fosfat menjadi
Piruvat dan bersama reaksi tersebut
dihasilkan 4 molekul ATP.
● Manosa, galaktosa, fruktosa dan
metabolit lain yang simpel dapat masuk
ke Jalur- Glikolisis (glycolytic pathway) .
 Siklus Krebs
(Citric Acid Cycle / Tricarboxylic Acid Cycle)

 Tahun 1937, Hans A. Krebs pertama kali menjelaskan metoda

konversi dari komponen nutrisi menjadi energi. Krebs mengusulkan
jalur metabolik yang dikenal dengan Siklus Asam Sitrat (Citric
Acid Cycle, Krebs Cycle) meliputi oksidasi komponen basis
nutrisi karbohidrat, protein dan lemak untuk menghasilkan energi.
 Siklus Krebs salah satu fundamental proses respirasi. Dalam
siklus Krebs dikemukakan tahapan metabolisme pemecahan
molekul Glukosa sampai menjadi CO2.
 Metabolisme diamati dalam mitokondria sel eukariot.
 Oksigen adalah faktor esential dalam konversi energi. Seluruh
tubuh memperoleh suplai Oksigen melalui mitokondria. Dalam
sistem sirkulasi berfungsi eliminasi CO2.
 Siklus Krebs juga disebut Tricarboxylic Acid Cycle, dianggap
sebagai sentral jalur metabolik (central metabolic pathway) dan
berlangsung dalam semua organisme aerobik.
Siklus Krebs
 CITRIC ACID CYCLE
ΔGo
STE REACTION ENZYME PROSTHETIC REACTION in
P GROUP TYPE kJ/
mol
1 acetylCoA + oxaloacetate + HOH Citrate Condensation -
synthase 31.4
 citrate + CoA + H+

2a Citrate  cis-aconitate + HOH Aconitase Fe-S Dehydration +8.4

2b Cis-Aconitate + HOH  Aconitase Fe-S Hydration -2.1

isocitrate
 CITRIC ACID CYCLE
ΔGo
PROSTHETIC in
STEP REACTION ENZYME GROUP REACTION
TYPE kJ/
mol
3 Isocitrate + NAD+  Decarboxylati - 8.4
α-ketoglutarate + CO2 + on & oxidation
NADH

4 α-ketoglutarate + NAD+ CoA α-ketogluta- Lipoic Decarboxyla- -30.1

 succinyl CoA + CO2 + rate dehydro- acid, FAD, tion &
genase TPP oxidation
NADH complex

5 Succinyl CoA + Pi + GDP  Succinyl CoA Substrate- -3.3

succinate + GTP + CoA synthet-ase level
phosphoryla-
tion
 CITRIC ACID CYCLE
STEP REACTION ENZYME PROSTHETIC REACTION ΔGo in
GROUP TYPE kJ/
mol
6 Succinate + FAD (enzyme-bound) Succinate FAD, Fe-S Oxidation 0
 fumarate + FADH2 dehydro-
genase
(enzyme-bound)

7 Fumarate + HOH  L-malate Fumarase Hydration -3.8

8 L-malate + NAD+  Malate Oxidation +29.7

oxaloacetate + NADH + H+ dehydro-
genase
 Metabolisme Glikogen meliputi:
• Glikogenesis :
Sintesis glikogen dari glukosa.

• Glikogenolisis :
Pelepasan (hidrolisis) glikogen menjadi glukosa-1-fosfat.
Glycolysis:
Glucose + 2 NAD+ + 2 ADP + 2 Pi 2 pyruvate + 2 NADH +
2 ATP
• Glukoneogenesis :
Sintesis glukosa atau glikogen dari prekursor non-CHO.

2 Pyruvate + 2 NADH + 4 ATP + 2 GTP Glucose + 2 NAD+ +

4 ADP + 2 GDP + 6 Pi
 Gluconeogenesis
Adalah biosintesa Glukosa dari prekursor molekul simpel
bukan karbohidrat.

• Prekursor adalah metabolik intermediate :

Asam-piruvat, asam-laktat, asam-amino skeleton,
molekul intermediate Siklus-TCA.

Importance:
Untuk suplay gula darah dalam kasus defisiensi CHO > 18
jam. ( puasa, kelaparan, dan diet rendah CHO)
Site:
Sitosol sel hati (liver cells) dan juga sedikit terdapat dalam
ginjal (kidneys).
 Mengapa perlu diproduksi Glukosa?
a) Perlu untuk menjaga kadar glukosa darah dalam waktu cepat.
b) Beberapa jaringan  otak, eritrosit, dan otot sering perlu energi dari
Glukosa dalam waktu singkat dan sering masih diperlukan tambahan
dari diet Glukosa.
[ Otak dan eritrosit hanya menggunakan Glukosa sebagai sumber energi]

Dimana Glukosa disintesa?

• Liver berfungsi sebagai rescue. Sebagian besar proses

Glukoneogenesis berlangsung di Liver.
• Glukogenesis juga terjadi terbatas di ginjal dan usus dalam kondisi
tertentu.
• Sumber prekursor:
Asam-laktat dari otot, Asam-amino dari diet atau pemutusan rantai
protein terjadi dalam kondisi lapar, Propionat dari pemutusan
asam-lemak dan Asam-amino dan Gliserol juda dari lemak
tertentu.
 Gluconeogenesis
Tahapan :

Sebagai kebalikan glikolisis.

3 enzym kunci glikolisis, kebalikannya
adalah 4 enzym kunci glokoneogenesis.

Adalah sebagai berikut:

 Prekursor Glukogenik
Secara langsung / tidak langsung dihasilkan oleh
piruvat, oksaloasetat, dan senyawa antara
dalam glikolisis atau siklus Krebs, al:

1. Laktat:
Dilepaskan oleh Sel Darah Merah dan jaringan
otot selama exercise, ditransfer ke liver menjadi
piruvat kemudian glukosa.

2. Gliserol:
Diperoleh dari pencernaan lemak (tri-gliserida)
dan lipolisis.
 Gluconeogenesis

3. Asam amino Glukogenik:

 Protein adalah sumber glukosa darah terutama setelah > 18 jam

mengalami kekurangan glikogen liver (liver glycogen).
 Beberapa asam amino dengan deaminasi langsung menjadi Asam
Piruvat atau Asam Oksalo-asetat.
 Beberapa senyawa yang diperoleh sebagai Intermediate Siklus
Krebs, dalam siklus menghasilkan Asam Oksalo-asetat.

4. Propionil-CoA:

 Beberapa Asam-amino menghasilkan Propionil CoA pada

katabolisme. Tiga carbon terakhir dari asam-amino rantai ganjil
membentuk Propionil CoA kemudian membentuk Glukosa. Tidak
terjadi pada manusia.
Gluconeogenesis
enzyme
names in red.
Glycolysis
enzyme
names in blue.
 Siklus Cory
( Cory Cycle)
Hewan dapat mensintesa Glukosa-6-fosfat dengan cara Glukogenesis.
Glukosa-6-fosfat dapat dikonversi menjadi Glukosa, yang dapat disekresi kedalam
sistem sirkulasi

Siklus Cory terjadi selama exercise, bila metabolisme aerobic dalam otot tidak
memenuhi energi yang diperlukan.
Untuk pemakaian ATP tinggi, otot menggunakan cadangan ~P fosfo-kreatinin.
Untuk exercise lebih, ATP terutama diperoleh dari Glikolisis.
 Lingkaran Pentosa Fosfat
(Pentose Phosphate Pathway)
 Lingkar Pentosa Fosfat (LPP) sering disebut pentose
phosphate pathway (PPP), juga hexose
monophosphate pathway, adalah jalur metabolik
oksidatif dalam sitoplasma, mulai dari glucose 6-
phosphate.

 LPP penting karena:

- Menghasilkan prekursor jalur anabolik NADPH + H+
mitokhondrial, yang diperlukan untuk biosintesa asam
lemak dan isoprenoid.
- Menghasil kan prekursor biosintesa Nukleotida (Asam
Nukleat, DNA- RNA)
 Alur Pentosa Fosfat
(Pentose Phosphate Pathway)
 Alur Pentosa Fosfat
(Pentose Phosphate Pathway)
Pentose Phosphate Pathway Generates NADPH and
Synthesizes Five-Carbon Sugars
 Alur Biokimia yang perlu NADPH
 Sintesa:
o Biosintesa Asam Lemak.
o Biosintesa Kholesterol.
o Biosintesa Neurotrasmiter.
o Biosintesa Nukleotida

 Detoksifikasi : Detoxification
o Reduksi Glutation dari oksidasi.
o Cytochrome P450 monooxygenases
Oxidative Steps of the Pentose Phosphate Pathway
• Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase
• Gluconolactonase
• 6-Phosphogluconate Dehydrogenase
Nonoxidative Steps of the
Pentose Phosphate
Pathway:
(4) Phosphopentose Isomerase
(5) Phosphopentose Epimerase
(6) and (8) Transketolase
(7) Transaldolase
Bahan nutrisi
ribosa dapat
masuk Daur
Glikolisis
melalui Jalur
Pentosa
Sel perlu NADPH & ATP
Sintesa Asam Lemak
 BIOKIMIA

( OKSIDASI FOSFORILASI )

MOHAMMAD FARUQ

SEMESTER GENAP 2008-2009

JURUSAN FARMASI FMIPA - UNJANI
Oksidasi Fosforilasi & Rantai Transport Elektron
(Electron Transport Chain & Oxidative Phosphorylation)
3 Jalur untuk memperoleh energi (respirasi) : Glikolisis, Daur Asam Sitrat
(citricacid cycle), dan Oksidasi Fosforilasi (oxidative phosphorylation).

Oksidasi-Fosforilasi: adalah jalur metabolisme untuk mendapatkan energi

yang dari proses oksidasi bahan nutrisi (nutrient) menghasilkan Adenosin
Tri- Fosfat (ATP).
Hampir semua macam nutrisi adalah sumber energi dengan proses melalui
proses metabolisme energi, oksidasi fosforilasi yang menghasilkan ATP.

Dalam proses Oksidasi-Fosforilasi berlangsung :

 Transfer elektron dari donor elektron ke reseptor elektron, seperti oksigen
dalam reaksi redoks.
 Reaksi redoks yang menghasilkan energi adlah bentuk ATP.
 Dalam eukariot reaksi redoks berlangsung secara seri komplek protein
dalam mitokondria, sedangkan dalam prokariot dalam membran sel dalam
(inner).
 Rangkaian proses enzimatis disebut Rantai Elektron Transport (electron
transport chain). Dalam eukariot melibatkan lima kompleks protein utama,
sedang pada prokariot dengan enzim yang berbeda, dengan variasi donor
elektron dan aseptor elektron.
 Oksidasi Fosforilasi
 Overview Respirasi Selular:
Tahap resipirasi: Glikolisis  Daur Kreb’s ( citric acid cycle) Rantai
Transport Elektron (electron transport chain =TCE)  Oksdasi Fosforilasi.

Reaksi Glikolisis dan Daur Asam Sitrat diringkas:

Glucose + 2ATP + 2Pi + 4ADP 2 Pyruvate + 2ADP +2ATP +

+ 2NAD+ 2NADH + 2H+ +2H2O

 Rantai Transport Elektron (electron transport chain):

• Hanya 4 dari 38 ATP yang diproduksi dari respirasi glukosa, dari
keseluruhan respirasi fosforilasi dengan substrat Glukosa
o Glikolisis  2 ATP
o Daur Asam Sitrat  2 ATP
• NADH dan FADH2 adalah sumber energi utama yang diperoleh
dari nutrisi.
Dua enzim bentuk reduksi tersebut yang merupakan urutan
rangkaian Glikolisis dan Daur TCA dengan Oksiasi Fosforilasi,
dengan manfaat dari energi yang dilepas oleh ETC untuk sintesis
ATP.
Overview respirasi selular
 Rantai Transport Elektron (electron transport chain): (lanjut)

• ETC adalah adalah serangkaian molekul yang berada dalam membran

sel (cristae):
- Komponen ETC adalah protein yang mengikat gugus prosthetic.
• Elektron yang menurunkan energi bebas jika melewati ETC.
• Selama transport elektron sepanjang ETC, elektron berperan antara
reduksi dan oksidasi pada aseptor dan donator elektron.
- Tiap komponen menjadi bentuk reduksi bila bila accept elektron dari
molekul sekitar, yang kurang elektronegatif.
- Selanjutnya berubah menjadi bentuk oksidasi jika melepaskan
elektron pada molekul lain, yang lebih elektronegatif.
• Elektron berasal dari NADH ditransfer ke molekul pertama ETC, flavo-
protein.
• Elektron ditransfer lanjut dengan melibatkan beberapa protein
Cytochrome dan Lipid-carrier.
- Gugus- prosthetic tiap cytochrom adalah gugus-heme dengan atom
Fe yang bertindak sebagai aseptor dan donor elektron.
 Rantai Transport Elektron (electron transport chain): (lanjut)

• Cytochrome yang terakhir dari rangkaian ETC adalah Cyt-a3, yang

melepas elektron menjadi oksigen, yang sangat elektro negatif.
- Setiap atom O ditangkap dan berpasangan dengan H+  H20
- Untuk setiap dua elektron carrier (4 elektron), satu molekul O2
direduksi menjadi dua H2O
• Elektron dibawa oleh FADH2 yang mempunyai energi bebas lebih
rendah dan menambah penurunan level energi yang disebabkan oleh
NADH.
-ETC melengkapi + sepertiga energi sintesis ATP dari kontribusi
FADH2, daripada dengan NADH saja.
• ETC tidak langsung men generate ATP.

• Bagaimana pasangan elektron mitochondrion dan energi yang

direleas dapat dapat mensinthesis ATP?  CHEMIOSMOSIS.
Rantai transport elektron
 Chemiosmosis + ATP Synthetase

Energy-Coupling Mechanism :
1. NADH menghasilkan dua elektron, dan dua elektron tersebut ditransfer komplek-
protein pertama (I) dari sistem Cytochrom dalam membran.
2. Kompek-protein memanfaatkan energi elektron untuk mengaktifkan Pompa H+
dari matriks ke inter-membran.
3. Proses dilakukan duakali. Elektron melewati lagi dua komplek-protein ( III & IV )
yang mentransport lagi 2 kali melintas membran.
4. Setelah lewat tiga komplek-protein, elektron bergabung dengan satu atom O dan
2H+  H2O.
5. Transpor elektron ini menimbulkan gradien konsentrasi H+ satu sisi membran
dengan sisi lain. Gradien H+ menimbulkan daya pergerakan proton ( proton-
motive force). Gradien ini digunakan untuk sintesis ATP.
6. Cristae membran sangat tidak permiabel terhadap H+ kecuali dengan peran
protein spesial ATP-Sintase. Ener proton dapat melewati protein membran,
dignakan untuk sintesa ATP dari ADP + Pi.
7. FADH2 memberikan elektron lewat komplek-protein II, menambah proton pada
ETC dalam inter-membrane space.

 Oxidative phosphorylation = Electron transport + chemiosmosis.

ATP Sintase
Kemi-osmosis
(Chemiosmosis)
 Review produksi ATP:

• NADH dalam sitoplasma menghasilkan 2 atau 3 ATP dengan oksidasi

fosforilasi tergantung pada sistem transport elektron kedalam mitokondrion.

- Jika elektron lewat FAD, mis. Sel otak, diproduksi 2 ATP.

- Jika elektron lewat NAD+ , mis. Sel liver & sel jantung, diproduksi 3 ATP.
- If electrons are passed to FAD, e.g. brain cells, 2 ATP are produced.

• NADH dalam mitokondria diproduksi 3 ATP.

• FADH2 menambahkan elektron pada sistem transport elektron
merurunkan level lebih rendah dari level NADH, maka menyebabkan
produksi 2 ATP.
1. Glycolysis

• Substrate-level phosphorylation = 2 ATP

• 2 NADH = 2 x 2 ATP = 4 ATP; or
= 2 x 3 ATP = 6 ATP

2. Formation of Acetyl CoA

• 2 NADH = 2 x 3 ATP = 6ATP

3. Krebs Cycle

• 6 NADH = 6 x 3 ATP = 18 ATP

• 2 FADH2 = 2 x 2 ATP = 4 ATP
• Substrate-level phosphorylation = 2 ATP

4. Total Yield

• Glycolysis = 2 ATP
• Aerobic respiration = 34 or 36 ATP
 Summary

Pathway Substrate-level Oxidative Total

phosphorylation phosphorylation ATP

Glycolysis 2 ATP 2 NADH = 4-6 ATP 6-8

Coa 2 NADH = 6 ATP 6

Krebs 2 ATP 6 NADH = 18 ATP 24

cycle 2 FADH2 = 4 ATP
Total 4 ATP 32 – 34 ATP 36-38
Review produksi ATP
• How efficient is respiration in generating ATP?

Complete oxidation of glucose releases 686 kcal/mol.

Phosphorylation of ADP to form ATP requires at least 7.3 kcal/mol.
Efficiency of respiration
= 7.3 kcal/mol x 38 ATP/glucose x 100%
686 kcal/mol glucose
= 40%.

≈ 60% of energy from glucose lost as heat.

Some of that heat is used to maintain our high body temperature (37oC).
• Cellular respiration is remarkably efficient in energy conversion.
 Aerobik :
Anaerobik:
Dengan O2
Tanpa O2
Respirasi
Fermentasi. selular
Anaerobik:
• Tanpa O2
• Fermentasi.
Resume Metabolisme