Anda di halaman 1dari 12

Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin

GLIKOLISIS

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari Bab ini, Anda harus mampu :
1. Menjelaskan pengertian glikolisis
2. Menjelaskan proses glikolisis
3. Menjelaskan tahapan glikolisis aerobik dan anaerobik
4. Membedakan fosforilasi tingkat substrat dan fosforilasi oksidatif pada glikolisis
5. Menghitung jumlah energi atau ATP yang dihasilkan proses glikolisis
6. Menjelaskan proses regulasi atau pengaturan glikolisis.

Pendahuluan
Sebagian besar jaringan tubuh memiliki sedikitnya kebutuhan minimal akan glukosa.
Kebutuhan tersebut pada beberapa jaringan, misalnya otak, sangat besar sementara pada
jaringan lain, misalnya eritrosit, bersifat hampir total. Glikolisis merupakan lintasan utama bagi
penggunaan glukosa dan ditemukan di dalam semua sel tubuh. Lintasan glikolisis merupakan
lintasan yang unik, karena lintasan ini dapat menggunakan oksigen bila oksigen tersedia
(aerob) atau bisa pula bekerja dalam keadaan sama sekali tanpa oksigen (anaerob). Namun
demikian, untuk mengoksidasi glukosa diluar stadium akhir piruvat pada glikolisis akan
diperlukan bukan hanya molekul oksigen tetapi juga sistim enzim mitokondria seperti kompleks
piruvat dehidrogenase, siklus asam sitrat dan rantai respirasi.
Glikolisis merupakan suatu proses penguraian molekul glukosa yang memiliki 6 atom
karbon , secara enzimatik di dalam 10 urutan reaksi enzimatik untuk menghasilkan dua molekul
piruvat, yang memiliki 3 atom karbon. Glikolisis merupakan suatu rangkaian reaksi yang
berlangsung di dalam sitoplasma pada prokariot dan eukariot. Proses glikolisis adalah untuk
menghasilkan energi (kedua—duanya secara langsung sebagai penyedia substrat untuk siklus
asam sitrat dan fosforilasi oksidatif). Glikolisis mengubah satu molekul glukosa menjadi dua
molekul piruvat (yang kemudian diubah menjadi asetil KoA untuk masuk ke dalam siklus asam
sitrat). Dua molekul ATP dibutuhkan untuk mengawali reaksi dalam jalur glikolitik tetapi empat
ATP dihasilkan kemudian, sehingga akan dihasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa
yang didegradasi.
Secara keseluruhan glikolisis terdiri dari dua tahapan. Tahapan pertama untuk
menghasilkan ATP. Meskipun hanya dua molekul ATP per molekul glukosa yang dihasilkan
secara langsung dari reaksi jalur glikolitik, namun juga memberikan substrat ke dalam siklus
asam sitrat dan fosforilasi oksidatif, dimana ATP dibuat. Tahapan ke dua menghasilkan
intermediat (senyawa antara) yang berperan sebagai prekursor untuk sejumlah jalur biosintetik.
Misalnya asetil KoA sebagai preskursor untuk sintesis asam lemak

Biokimia
Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin
Gambaran Umum
Glikolisis merupakan suatu lintas pusat universal dari katabolisme glukosa, tidak hanya
di dalam hewan dan tumbuhan, tetapi juga di dalam banyak mikroorganisme. Ada tiga jalur
yang dapat dilalui oleh piruvat setelah glikolisis (Gambar 8) :
1. Piruvat dioksidasi dengan melepaskan gugus karboksilnya sebagai CO 2, untuk membentuk
gugus asetil KoA, lalu gugus asetil KoA dioksidasi sempurna menjadi CO 2 dan H2O dalam
siklus asam sitrat.
2. Piruvat dioksidasi menjadi laktat. Jalur ini bersifat anaerobik, terutama dalam kontraksi otot
kerangka
3. Pembentukan etanol yang dikenal dengan fermentasi alkohol dalam kondisi anaerobik.

Glukosa

Glikolisis (10 reaksi


berurutan)

2 Piruvat
Kondisi Kondisi
anaerobik Kondisi anaerobik
aerobik

2CO2
2 etanol + 2 CO2 2 laktat

Fermentasi alkohol 2 asetil KoA Glikolisis anaerobik di


dalam otot yang
Siklus asam berkontraksi; fermentasi
sitrat laktat

Hewan, tanaman, dan banyak sel


4 CO2 + 4 H2O mikrobial pada kondisi aerobik

Gambar 8. Piruvat dan produk akhir glikolisis

Piruvat
Dalam kondisi aerob, piruvat dapat diubah oleh piruvat dehidrogenase menjadi asetil
koenzim A (Ko A) yang kemudian masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam kondisi anaerob,
piruvat diubah menjadi laktat oleh enzim laktat dehidrogenase (LDH). NAD dihasilkan oleh
reaksi ini yang memungkinkan proses glikolisis dilanjutkan, meskipun kekurangan oksigen.
Ketika oksigen tersedia, laktat diubah kembali menjadi piruvat. Dalam kondisi anaerob, ragi
dan organisme-organisme lain melakukan proses fermentasi alkohol yang merubah piruvat
menjadi asetaldehid dan kemudian menjadi etanol, regenerasi NAD yang memungkinkan
proses glikolisis dapat terus berlangsung.

Biokimia
Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin

Glukosa
ATP
Heksokinase
ADP
Glukosa 6-fosfat

Fosfoglukoisomerase

Fruktosa 6-fosfat

ATP
Fosfofruktokinase
ADP

Fruktosa 1,6-bisfosfat

Aldolase

Gliseraldehid triosa fosfatisomerase dihidroksiaseton


3- fosfat fosfat

NAD+ + Pi Gliseraldehid
FOSFORILASI
3-fosfat
NADH + H +
dehidrogenase OKSIDATIF

1,3-bisfosfogliserat
ADP FOSFORILASI
Fosfogliserat
Kinase TINGKAT
ATP SUBSTRAT
3-fosfogliserat
fosfogliserat
mutase

2-fosfogliserat
enolase
H2 O
Fosfoenolpiruvat
ADP
Piruvat
FOSFORILASI
Kinase TINGKAT
ATP SUBSTRAT
Piruvat

Laktat asetil KoA etanol

Siklus asam lemak


Asam sitrat badan-badan keton

Perbedaan antara fosforilasi oksidatif dan fosforilasi tingkat substrat

Perubahan menjadi laktat


NAD+ digunakan selama glikolisis (pada pembentukan 1,3-bisfosfogliserat oleh
gliseraldehid 3-fosfat dehidrogenase) yang dihasilkan jika glikolisis berlanjut. Pada kondisi

Biokimia
Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin
aerobik, NAD+ dihasilkan melalui reoksidasi dari NADH melalui rantai tranport elektron. Ketika
oksigen terbatas, seperti pada saat kontraksi otot yang sangat aktif, reoksidasi NADH menjadi
NAD+ oleh rantai transpor tidak cukup untuk mempertahankan glikolisis. Pada kondisi tersebut,
NAD+ dihasilkan melalui perubahan piruvat menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase. Pada
beberapa mikroorganisme laktat merupakan produk utama dari piruvat.

Perubahan menjadi etanol


Pada ragi dan beberapa mikroorganisme yang hidup pada kondisi anaerobik, NAD +
dihasilkan untuk mempertahankan kelangsungan glikolisis melalui proses yang dinamakan
fermentasi alkohol. Piruvat diubah menjadi asetaldehid ( oleh piruvat karboksilase) dan
kemudian menjadi etanol (oleh alkohol dehidrogenase) bersamaan dengan reoksidasi NADH
menjadi NAD+.

Fosforilasi Tingkat Susbtrat


Ada dua metode sel-sel dalam mensintesis ATP. Fosforilasi oksidatif, meliputi rantai
transpor elektron, menghasilkan ATP yang dihubungkan dengan oksidasi NADH dan FADH 2
menjadi NAD+ dan FAD. Sebaliknya reaksi sintesis ATP dalam glikolisis (dikatalisis oleh
fosfogliserat kinase dan piruvat kinase) meliputi transfer langsung fosfat dari gula fosfat
intermediat ke ADP. Reaksi ini dinamakan fosforilasi tingkat substrat (Gambar 9). Contoh lain
yang merupakan fosforilasi tingkat substrat adalah adalah sintesis GTP oleh suksinat
dehidrogenase dalam siklus asam sitrat.

Heksokinase dan glukokinase


Pada awal glikolisis terjadi perubahan glukosa menjadi glukosa-6-fosfat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim heksokinase. Enzim ini terdapat dalam berbagai bentuk isozim, pada
organisme atau jaringan yang berbeda. Pada sel otot contohnya memiliki Km yang lebih
rendah bagi glukosa (kira-kira 0,1 M), dan karenanya akan melangsungkan fosforilasi glukosa
darah (4 sampai 5 mM) pada kecepatan maksimum. Heksokinase otot dihambat secara nyata
oleh produknya, glukosa-6-fosfat yang dinamakan inhibitor alosterik.
Di dalam hati, terdapat bentuk lain yang dinamakan glukokinase yang tidak ditemukan
pada jaringan lain. Glukokinase berbeda dengan heksokinase dalam tiga hal ;
1. Glukokinase spesifik bagi D-glukosa dan tidak bekerja pada heksosa lain.
2. Glukokinase tidak dihambat oleh glukosa-6-fosfat
3. Glukokinase memiliki Km bagi glukosa yang jauh lebih tinggi (kira-kira 10 mM)
dibandingkan heksokinase.
Glukokinase hati bekerja aktif jika konsentrasi glukosa dalam darah meningkat yaitu setelah
mengkonsumsi makanan yang kaya akan gula. Pada kondisi ini glukokinase hati bekerja pada

Biokimia
Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin
kelebihan glukosa darah untuk mengubahnya menjadi glukosa-6-fosfat dan menyimpannya
sebagai glikogen hati.

Energi yang dihasilkan


Dua buah ATP digunakan dalam glikolisis dan empat ATP disintesis untuk tiap molekul
glukosa kemudian hasil bersihnya adalah 2 ATP per glukosa. Pada kondisi aerob, 2 molekul
NADH muncul dari glikolisis yang juga merupakan hasil energi melalui fosforilasi oksidatif.

Pengaturan glikolisis
Tahap pengaturan yang paling penting dari glikolisis dikatalisis oleh reaksi yang bersifat
ireversibel. Yaitu :
1. PFK (Fosfofruktokinase). Enzim ini diatur dalam beberapa cara antara lain:
a. ATP/AMP. PFK secara alosterik dihambat oleh ATP tetapi sebaliknya oleh AMP.
b. Sitrat. PFK juga dihambat oleh sitrat yang merupakan produk utama dari siklus asam
sitrat.
ATP AMP ADP

Fruktosa-6-fosfat + ATP Fruktosa 1,6- + ADP


bisfosfat

sitrat Fruktosa 2,6-


bisfosfat

c. Fruktosa 2,6-bisfosfat. Fruktosa 2,6-bisfosfat (F-2,6-BP) disintesis dari fruktosa 6-


fosfat oleh enzim fosfofruktokinase 2 (PFK 2), suatu enzim yang berbeda dengan
PFK. F-2,6-BP dihidrolisis kembali menjadi fruktosa-6-fosfat oleh fruktosa
bisfosfatase 2 (FBPase 2).
distimulasi oleh fruktosa-6-fosfat

ADP
ATP

PFK 2

fruktosa-6-fosfat fruktosa-2,6-bisfosfat

FBPase 2

Pi
dihambat oleh fruktosa-6-fosfat

gambar sintesis dan degradasi fruktosa-2,6-bisfofat

d. Ion-ion H+. PFK dihambat oleh ion-ion H + dan menyebabkan kecepatan glikolisis
menurun ketika pH sangat rendah. Hal ini mencegah kelebihan pembentukan asam

Biokimia
Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin
laktat pada kondisi anaerobik, dan juga mencegah kondisi medis yang dinamakan
asidosis (penurunan pH darah secara mendadak).
2. Heksokinase. Enzim ini yang mengkatalisis langkah pertama glikolisis yang dihambat oleh
Glukosa-6-fosfat. Bila PFK inaktif, konsentrasi fruktosa-6-fosfat meningkat. Jadi
penghambatan PFK menyebabkan penghambatan Heksokinase.
3. Piruvat kinase. Enzim ini diaktifkan oleh fruktosa 1,6-bifosfat tetapi secara alosterik
dihambat oleh ATP dan alanin sehingga glikolisis lambat ketika suplai ATP dan biosintetik
prekursor cukup tinggi. Ketika glukosa darah rendah, glukagon dilepaskan dan
mestimulasi fosforilasi oleh enzim melalui cAMP. Hal ini terjadi juga pada PFK.

Latihan
1. Jelaskan perbedaan antara :
a. Fosforilasi oksidatif dan fosforilasi tingkat substrat
b. Heksokinase dan glukokinase
2. Apa yang dimaksud dengan glikolisis !
3. Jelaskan bagaimana pengaturan proses glikolisis!
4. Jelaskan dengan perhitungan , kenapa glikolisis dapat menghasilkan 2 ATP !
5. Jelaskan mengapa pada reaksi 3-fosfogliseraldehid menjadi 1,3-difosfogliserat hanya
dihasilkan 4 ATP tiap mol glukosa!

GLUKONEOGENESIS

Biokimia
Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari Bab ini, Anda harus mampu :
1. Menjelaskan pengertian glukoneogenesis
2. Menjelaskan proses glukoneogenesis
3. Menghitung energi yang digunakan dalam glukoneogenesis
4. Menjelaskan pengaturan / regulasi glukoneogenesis
5. Menjelaskan siklus Cory

Pendahuluan
Glukoneogenesis merupakan sintesis glukosa dari prekursor non-karbohidrat dan
sangat penting untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah selama puasa dan aktivitas
yang berat. Hal ini sangat penting untuk otak dan hampir semua eritrosit yang sangat
tergantung kepada glukosa sebagai sumber energi pada kondisi normal. Selama puasa,
pembentukan glukosa melalui glukoneogenesis, utamanya menggunakan asam-asam amino
dari penguraian protein dan gliserol dari penguraian lemak. Selama aktivitas berat, glukosa
darah diperlukan untuk fungsi otak dan otot yang dipertahankan oleh hati menggunakan laktat
yang dihasilkan oleh otot. Sebagian besar enzim glukoneogenesis berada di sitosol, tetapi
piruvat karboksilase dan glukosa-6-fosfatase berada di dalam matriks mitokondria dan
berikatan dengan SER. Hati dan ginjal merupakan jaringan utama yang terlibat, karena kedua
organ tersebut mengandung komplemen lengkap enzim-enzim yang diperlukan.

Prinsip-prinsip biosintesis
1. Lintasan yang dilalui dalam biosintesis suatu biomolekul biasanya tidak identik dengan
lintasan yang dilalui pada proses degradasinya.
2. Lintas biointetik dikontrol oleh enzim pengatur yang berbeda dari enzim-enzim yang
mengontrol lintas katabolik yang bersangkutan
3. Proses biosintetik yang memerlukan energi harus dikaitkan dengan penguraian ATP yang
menghasilkan energi, dengan cara sedemikian rupa, sehingga proses keseluruhannya
bersifat tidak dapat balik, sama seperti keseluruhan katabolisme yang bersifat tidak dapat
balik.

Transport Oksaloasetat
Oksaloasetat merupakan produk pertama dari tahapan glukoneogenesis yang
meninggalkan mitokondria dan masuk ke dalam sitosol dimana enzim-enzim untuk tahap
selanjutnya berada. Membran mitokondria impermiabel terhadap oksaloasetat sehingga
oksaloasetat diubah lebih dahulu menjadi malat oleh malat dehidrogenase mitokondria. Malat
dapat menembus membran mitokondria dan dirubah kembali menjadi oksaloasetat di sitosol
(Gambar 10)

Biokimia
Glikolisis
piruvat & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin
sitosol

piruvat
CO2 + ATP

Matriks
mitokondria ADP + Pi

oksaloasetat

NADH + H+
Glukosa

ATP NAD+

Heksokinase malat
1
ADP

malat
. Glukosa 6-fosfat
NAD+
Fosfoglukoisomerase
NADH + H+
Fruktosa 6-fosfat
oksaloasetat
ATP
Gambar 10. Transport oksaloasetat
Fosfofruktokinase Fruktosa 1,6-bifosfat
ADP 2
Energi yang digunakan
Sintesis glukosa melalui glukoneogenesis memerlukan input energi. Dua molekul
Fruktosa 1,6-bisfosfat
piruvat diperlukan untuk mensintesis satu molekul glukosa. Energi yang dibutuhkan mengikuti
tahapan berikut (Gambar 11) : Aldolase

a. Piruvat karbokilase 1 ATP (x 2) = 2 ATP


triosa fosfatisomerase
b. PEP karboksikinase 1 GTP (x 2) = 2 ATP
Gliseraldehid 3 fosfat dihidroksiaseton fosfat
c. Fosfogliserat kinase
+
1 ATP (x 2) = 2+ ATP
NAD + Pi NAD + Pi
Gliseraldehid-3- Total = 6 ATP
fosfat dehidrogenase
NADH + H+ NADH + H+
Aktivasi Piruvat Karboksilase
Oksaloasetat1,3-bisfosfogliserat
merupakan produk dari reaksi piruvat karboksilase yang memiliki dua
fungsi yaitu sebagai ADP
Fosfogliserat senyawa intermediat
ADP dari siklus asam sitrat pada oksidasi asetil KoA dan
Kinase
sebagai prekursor glukoneogenesis. Aktivitas piruvat karboksilase tergantung pada adanya
ATP ATP
asetil KoA sehingga akan lebih banyak oksaloasetat dibuat ketika konsentrasi asetil KoA tinggi
3-fosfogliserat
fosfogliserat
mutase
2-fosfogliserat ADP ATP

Fosfoenolpiruvat Piruvat Kinase


3 Piruvat
oksaloasetat
Biokimia
GDP + CO2 GTP ADP + Pi ATP + CO2

Fosfoenolpiruvat Piruvat
karboksi kinase karboksilase
Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin

Glukoneogenesis
Glikolisis
Fruktosa-6-fosfat

ATP
F-2,6-BP
F-1,6-
sitrat fosfofruktokinase BPase
AMP

H+
F-1,6-BP

Beberapa tahap

fosfoenolpiruvat
Gambar 11. Perbandingan jalur glikolisis dan glukoneogenesis
Fosfoenolpiruvat ADP
ATP karboksikinase
Piruvat
kinase oksaloasetat
Alanin Biokimia

piruvat

ADP
Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin

Gambar 12. Regulasi glikolisis dan glukoneogenesis

Regulasi piruvat kinase, piruvat karboksilase, dan PEP karboksikinase


1. Di hati, piruvat kinase dihambat oleh tingginya konsentrasi ATP dan alanin sehingga
glikolisis dihambat ketika ATP dan biosintetik intermediat sangat banyak. Asetil KoA juga
berlebihan dalam kondisi tersebut dan piruvat karboksilase aktif. Sebaliknya ketika energi
sel rendah, konsentrasi ADP tinggi, dan ini menghambat piruvat karboksilase maupun PEP
karboksikinase.
2. Piruvat kinase juga distimulasi oleh fruktosa 1,6-bisfosfat sehingga aktivitasnya meningkat
ketika dibutuhkan.
3. Selama masa puasa, perioritas perubahan glukosa darah untuk otak dan otot.

Siklus Cory
Selama aktivitas muskular yang sangat intensif, (contohnya pada seseorang pelari 100
meter) sistim sirkular tidak dapat membawa oksigen dan glukosa ke otot kerangka dengan
Ototmemenuhi
kecepatan yang cukup untuk kerangka kebutuhan otot yang
hati
tinggi terhadap ATP. Dalam hal
ini glikogen otot digunakan sebagai bahan bakar cadangan dan dengan cepat diuraikan melalui
darah
glikogenjadi menghasilkan ATP, yang
glikolisis untuk membentuk laktat, glukosa
merupakan sumber energi bagi
kontraksi otot. Pada keadaan ini hanya tersedia oksigen dalam jumlah sedikit.

2 ATP 6 ATP

darah Biokimia
2 Laktat 2 Laktat

glikolisis glukoneogenesis
Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin

Siklus cory

Oleh karena itu laktat tidak dapat mengalami metabolisme lanjutan di dalam otot dan
berdifusi ke dalam darah. Dengan demikian konsentrasi laktat akan semakin tinggi dalam
kegiatan ynag intensif tersebut. Pada akhir aktivitas lari 100 meter, si pelari masih bernafas
terengah-engah, tapi lambat laun kecepatan bernapasnya menurun sampai ke tingkat
normalnya. Dalam proses normalisasi ini laktat dalam darah dibawa ke hati dan mengalami
glukoneogenesis menghasilkan glukosa. Proses ini dinamakan SIKLUS CORY (Gambar 13)

Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan glukoneogenesis dan glikosuria
2. Jelaskan proses glukoneogenesis serta banyaknya energi yang diperlukan
3. Bagaimanakah pengaturan glukoneogenesis
4. Jelaskan proses pengaturan kadar glukosa darah oleh hormon
5. Bagaimana hubungan antara glukoneogenesis dan glikogenolisis terhadap hormon.
6. Apa yang dimaksud dengan siklus Cory

Biokimia
Glikolisis & Glukoneogenesis / La Ode Sumarlin

Biokimia

Anda mungkin juga menyukai