Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN MATERI FISIOLOGI TUMBUHAN

A. Enzim
Enzim merupakan senyawa protein yang diproduksi oleh sel-sel makhluk hidup
dan berfungsi sebagai biokatalisator dalam metabolisme tanpa mempengaruhi
keseimbangan reaksi.
1. Berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisis, enzim dapat dibagi menjadi:
a. Oksidoreduktase, mengkatalisis reaksi oksidasi dan reduksi.
b. Transferase, mengkatalisis pemindahan gugus seperti glikosil, metil, atau fosforil.
c. Hidrolase, mengkatalisis pemutusan hidrolitik C-C, C-O, C-N, atau ikatan lainnya.
d. Liase, mengkatalisis pemutusan CC, C-O, C-N, atau ikatan lain dengan eliminasi
atom yang menghasilkan ikatan rangkap.
e. Isomerase, mengkatalisis perubahan geometrik atau struktural dalam satu molekul.
f. Ligase, mengkatalisis penyatuan dua molekul yang dikaitkan dengan hidrolisis ATP.
g. Polimerase, menggabungkan monomer sehingga terbentuk polimer
2. Mekanisme kerja enzim:
a. Teori gembok- kunci (lock and key theory) Emil Fischer (1894) menyatakan bahwa
substrat yang mampu berikatan dengan enzim ialah substrat yang memiliki bentuk
serupa dengan sisi aktif enzim (sisi pengikatan enzim)
b. Teori induksi enzim memiliki sisi aktif yang fleksibel yang dapat mengalami
perubahan bentuk sesuai dengan bentuk yang dimiliki oleh substrat.

Kriteria substrat yang mampu berikatan dengan enzim adalah yang memiliki titik
ikatan sesuai dengan enzim

3. Sifat-sifat enzim
• Enzim bersifat koloid, luas permukaan besar, bersifat hidrofil.
• Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun basa, kation maupun anion.
• Peka terhadap faktor yang menyebabkan denaturasi protein misal suhu. Ph.dll.
• Enzim dapat dipacu / dihambat aktivitasnya.
• Enzim merupakan biokatalisator yang dalam jumlah sedikit memacu laju reaksi
tanpa merubah keseimbangan reaksi.
• Enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi, struktur enzim tetap baik sebelum /setelah
reaksi
• Enzim bermolekul besar, enzim bersifat khas /spesifik.
4. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
a. Suhu, reaksi yg dikatalisis enzim meningkat dengan kenaikan suhu
b. Derajat Keasaman (pH), nilai pH lebih tinggi/rendah dapat mengalami penurunan
aktivitas, pH optimal 6-8 atau tergantung jenis enzim
c. Inhibitor (Zat Penghambat), penghambat kompetitif: struktur serupa substrat,
mampu bersaing perebutkan sisi aktif enzim. Penghambat non kompetitif,
bergabung dengan enzim di luar sisi aktif
d. Aktivator, molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substrat.
e. Konsentrasi Enzim dan Substrat, semakin tinggi konsentrasi enzim/substrat
semakin cepat proses terjadinya reaksi.
f. Zat Hasil (Produk), jika sudah terbentuk timbunan produk, laju reaksi akan
melemah.

B. Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan seperti
karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat
hijau daun atau klorofil.
1. Metabolisme
Merupakan perubahan kimiawi yg terjadi di dalam sel, terjadi secara
anabolisme (Asimilasi=fotosintesis) pembentukan molekul besar yang komplek dari
molekul kecil dan sederhana. Sedangkan, katabolisme (Perombakan=Respirasi)
perombakan molekul besar yang komplek menjadi molekul kecil dan sederhana.
2. Proses Fotosintesis
Dalam proses fotosintesis terdapat perubahan molekul. Enam molekul
karbondioksida dan enam molekul air (6CO2 + 6H2O) yang merupakan molekul
sederhana berubah menjadi bentuk senyawa kompleks glukosa (C6H12O6) serta
oksigen (O2) Perubahan senyawa tersebut terjadi pada serangkaian proses yang
kompleks melalui reaksi terang dan reaksi gelap.

C. Reaksi terang
Reaksi terang adalah tahapan yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia.
Reaksi terang terjadi karena adanya cahaya. Dalam proses ini, produk utama yang
dihasilkan yaitu ATP dan NADPH. Dalam reaksi terang, terjadi tiga proses yang
berlangsung di dalam membran tilakoid yaitu:
• Pigmen fotosintesis menyerap cahaya dan melepaskan elektron yang akan masuk
ke transpor elektron.
• Bersamaan dengan itu, terjadi fotolisis air atau pecahnya molekul air menjadi
oksigen, ion-ion hidrogen (H+), dan elektron.
• ATP dan NADPH terbentuk. Pigmen fotosintesis yang melepas elektron menerima
kembali elektron dari molekul air sebagai ganti elektron yang hilang.

D. Reaksi gelap
Reaksi gelap disebut juga siklus Calvin-Benson. Reaksi ini disebut gelap karena
tidak bergantung langsung terhadap cahaya. Pada reaksi inilah karbohidrat terbentuk,
tetapi pembentukan amilum pada reaksi gelap tidak akan terjadi tanpa didahului adanya
reaksi terang.
Reaksi gelap dimulai dengan penggabungan CO2 dari udara dengan molekul
organik yang sudah tersedia pada kloroplas. Penggabungan keduanya ini disebut fiksasi
karbon. Pada reaksi gelap, gula dibuat dengan bantuan NADPH dan ATP yang
diperoleh ketika reaksi terang, di mana energi pereduksi disediakan oleh NADPH dan
energi kimia diperoleh dari ATP. Proses reaksi gelap yang terjadi di dalam stroma:
• Dimulai dengan penggabungan senyawa karbondioksida dengan gula dan
menghasilkan 2 senyawa 3-PGA (fosfogliserat).
• Enam senyawa 3-PGA diubah menjadi 6 senyawa G3P (gliseraldehid 3 fosfat)
dengan bantuan 6 ATP dan 6 NADPH.
• Lima senyawa G3P akan mengalami siklus berulang membentuk RuBP dan diubah
kembali menjadi 3-PGA dan seterusnya.
• Satu senyawa G3P akan diubah menjadi glukosa dan senyawa lainnya. Glukosa
maupun senyawa lainnya akan digunakan sebagai sumber energi bagi tumbuhan.

E. Tanaman C4 dan CAM


1. Tanaman C4
• Enzim karboksilase: PEP Karboksilase dan rubisco
• Anatomi: anatomi daun yaitu sel seludang berkas dan sel mesofil, sel seludang
pembuluh tertata dengan baik kaya organel, sel mesofil tidak terlalu besar dan
lebih rapat, ikatan pembuluh lebih sedikit.
• Produk pertama : Asam oksaloasetat
• Syarat tumbuh: mudah beradaptasi di daerah kering/intensitas cahaya tinggi,
temperatur optimum saat fotosintesis 30-40°C.
2. Tanaman CAM
• Enzim karboksilase: PEP karboksilase (gelap), rubisco (terang)
• Anatomi: anatomi daunnya sel mesofil, vakuola besar di mesofil, biasanya
tidak ada sel palisade.
• Produk pertama: Asam oksaloasetat
• Syarat tumbuh: mudah beradaptasi di lingkungan sangat kering, temperatur
optimum saat fotosintesis 35°C.

F. Respirasi
Respirasi adalah suatu proses metabolisme dengan cara menggunakan oksigen
dalam pembakaran senyawa yang lebih kompleks seperti pati, gula, protein, lemak, dan
asam organik, sehingga menghasilkan molekul yang sederhana seperti CO2, air serta
energi dan molekul lain yang dapat digunakan oleh sel untuk reaksi sintesa.
Respirasi merupakan fungsi kumulatif dari tiga tahapan metabolik. Dua tahapan
yang pertama, glikolisis dan siklus krebs merupakan jalur katabolik yang menguraikan
glukosa dan bahan bakar organik lainnya.
• Glikolisis yang terjadi dalam sitosol mengawali perombakan dengan pemecahan
glukosa menjadi dua molekul senyawa yang disebut piruvat.
• Siklus Krebs, yang terjadi dalam matriks mitokondria menyempurnakan pekerjaan
ini dengan menguraikan turunan piruvat menjadi karbon dioksida.

G. Glikolisis
Glikolisis merupakan tahap pertama respirasi aerob yang terjadi di dalam
sitoplasma atau sitosol. Pada tahap ini molekul glukosa akan diuraikan menjadi
senyawa yang lebih sederhana. Hasil penguraian molekul glukosa pada glikolisis
berupa 2 molekul ATP, 2 molekul asam piruvat, dan 2 molekul NADH. Urutan proses
yang terjadi pada tahap glikolisis yaitu:

▪ Glukosa diubah menjadi glukosa, 6-fosfat disertai pemecahan ATP menjadi ADP.
ATP harus dipecah menjadi ADP karena dibutuhkan sumber energi.
▪ Glukosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 6-fosfat.
▪ Fruktosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 1,6-bifosfat disertai pemecahan ATP
menjadi ADP.
▪ Fruktosa, 1,6-bifosfat (6 atom C) dipecah menjadi 1 molekul gliseraldehid 3-fosfat
atau PGAL (3 atom C) dan 1 molekul dihidroksiaseton fosfat atau DHAP (3 atom
C). Molekul DHAP diubah menjadi senyawa PGAL, sehingga terbentuk 2 molekul
PGAL.
▪ Molekul PGAL diubah menjadi senyawa 1,3-bifosfogliserat dengan cara mengikat
Pi (fosfat organik). Setiap 1 molekul PGAL menghasilkan 1 NADH.
▪ 1,3-bifosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat. Pada reaksi ini, dihasilkan ATP
sebagai sumber energi.
▪ 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat.
▪ 2-fosfogliserat diubah menjadi senyawa fosfoenolpiruvat (PEP).
▪ Fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat disertai pembentukan ATP.
▪ ATP (adenosin trifosfat) merupakan sumber energi yang nantinya digunakan untuk
transpor aktif menuju mitokondria. Untuk 2 molekul NADH yang dihasilkan akan
ditransfer ke tahap transpor elektron.
Berikut ini ringkasan tahap glikolisis:

H. Siklus Kreb
Siklus Krebs adalah tahapan ketiga dari serangkaian proses respirasi aerob.
Pada tahap ini akan dihasilkan 2 molekul ATP, 6 molekul NADH, 2 molekul FADH2,
dan 4 molekul CO2.

▪ Asetil koA (2 atom C) berikatan dengan asam oksaloasetat (4 atom C) membentuk


asam sitrat (6 atom C). Itulah mengapa siklus Krebs biasa disebut siklus asam sitrat.
▪ Asam sitrat diubah menjadi asam isositrat.
▪ Asam isositrat (6 atom C) diubah menjadi asam α-ketoglutarat (5 atom C). Reaksi
ini disertai pelepasan CO2 dan pembentukan NADH.
▪ Asam α-ketoglutarat (5 atom C) diubah menjadi suksinil koA yang memiliki 4 atom
C. Reaksi ini juga disertai pelepasan CO2 dan pembentukan NADH.
▪ Suksinil koA yang terbentuk diubah menjadi asam suksinat (4 atom C). Reaksi ini
menghasilkan GTP. Selanjutnya, GTP diubah menjadi ATP.
▪ Lalu, asam suksinat diubah menjadi asam fumarat disertai pembentukan FADH2.
▪ Asam fumarat yang terbentuk diberi tambahan air agar berubah menjadi asam
malat (4 atom C).
▪ Asam malat diubah menjadi asam oksaloasetat kembali disertai pembentukan
NADH.
Jika disederhanakan, siklus Kreb bisa dituliskan sebagai berikut:

I. Fiksasi Nitrogen
Sejumlah kecil nitrogen pindah dari atmosfer ke tanah sebagai NH4+ dan NO3-
bersama air hujan dan diserap oleh akar. Penyerapan NH4+ dan NO3- oleh tumbuhan
memungkinkan tumbuhan untuk membentuk berbagai senyawa nitrogen terutama
protein. Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain)
sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses,
yaitu fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.
1. Fiksasi Nitrogen, merupakan proses yang menggabungkan nitrogen bebas dengan unsur
lain secara kimia yang disebut penambatan nitrogen. Salah satu caranya ialah melalui
kegiatan organisme bersimbiosis yang dapat mengubah nitrogen dari atmosfer menjadi
amonia
2. Amonifikasi, merupakan tahapan dimana sisa-sisa tanaman dan limbah terurai oleh
organisme dan menghasilkan amonia
3. Nitrifikasi, merupakan proses mikrobial yang mereduksi komponen nitrogen (amonia)
menjadi nitrit dan nitrat. Nitrifikas berlangsung melalui 2 tahapan reaksi, yaitu:
• Tahap pertama oksidasi amonium menjadi nitrit yang dilakukan oleh mikroba
pengoksidasi amonium (Nitrosomonas sp).
• Tahap kedua oksidasi nitrit oleh mikroba pengoksidasi nitrit (Nitrobacter sp).
4. Denitrifikasi, adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2)
untuk menyelesaikan siklus nitrogen.
5. Asimilasi, adalah proses dimana nitrogen diambil oleh tanaman untuk sintesis protein

Anda mungkin juga menyukai