Anda di halaman 1dari 15

Enzim (drs.

Sadakata)
09 March 2021
9:49
 
PENDAHULUAN
 
MAKANAN --> DICERNA dalam saluran pencernaan --> DIMETABOLISME dalam sel
 METABOLISME:
o Katabolisme
Molekul yang lebih besar --> molekul yang lebih kecil
Glukosa --> CO2 + H2O + Energi
o Anabolisme = Sintesis
Molekul yang lebih kecil --> molekul yang lebih besar
Glukosa --> Glikogen
 
 Organisme --> Jaringan --> Sel --> tersusun dari molekul --> reaksi kimia
 Untuk mempercepat reaksi kimia --> perlu katalisator
 Untuk mempercepat reaksi kimia di laboratorium dapat dengan cara:
 Pemanasan ( ↑ suhu)
 Menambah katalisator
 Organisme → suhu tubuhnya relatif konstan

perlu katalisator yang efektif

ENZIM (BIOKATALISATOR)
 CARA KERJA KATALISATOR

 ENZYMES LOWER A REACTION'S ACTIVATION ENERGY


 Katalisator Inorganik: Enzim:
1. H+, OH-, Pt 1. Protein → biokatalisator
2. Energi aktivasi ↓ 2. Enzim aktivasi ↓↓
3. Bereaksi Spesifik
4. Tidak tahan panas
 ENZIM adalah biological catalysts.
o Catalysts didefinisikan sebagai substansi yang menaikan rate reaksi
kimia tanpa mengubah dirinya sendiri dalam proses tsb.
o Suatu zat bekerja sebagai katalis pada organisme hidup, mengatur
kecepatan dimana reaksi kimia diproses dan enzim itu tidak berubah
dala proses tersebut.
o Proses biologis pada seluruh organisme hidup adalah reaksi kimia dan
kebanyakan diatur oleh enzim, TANPA ENZIM akan banyak reaksi kimia
tidak akan terjadi. Enzim mengkatalisa semua aspek metabolisme sel.
o ENZIM adalah katalis protein (biokatalisator) yang dapat meningkatkan
laju reaksi kimia tanpa terjadi perubahan pada akhir proses.
o Setiap enzim memiliki situs aktif tempat substrat berikatan dan diubah
menjadi produk.
o Reaksi yang terjadi sangat efektif dan spesifik
 
 2 KARAKTERISTIK ENZIM:
1. Enzim tidak berubah masuk ke dalam reaksi kimia dan bertindak hanya
sebagai katalisa
2. Enzim tidak mengubah keseimbangan yang konstan pada reaksi kimia
tsb, enzim ini hanya meningkatkan kecepatan dimana reaksi mendekati
keseimbangan.
 LETAK ENZIM DALAM SEL
Berkaitan dengan fungsi organel tersebut:
 Enzim Mitokondrial: reaksi pengadaan energi, reaksi oksidasi yang menghasilkan
energi
 Enzim Ribosomal: reaksi biosintesis protein
 Enzim Inti: berkaitan dengan perangkat genetik
 Enzim Lisosim:
 Proses digestif intraselluler
 Destruksi hidrolitik bahan yang tak diperlukan sel
 Enzim Mikrosomal:
 Reaksi hidroksilasi pada sintesis hormon steroid
 Metabolisme dan inaktivasi obat
 Kebanyakan enzim terlokalisasi pada organel tertentu pada sel.
 Komartmentalisasi ini memisahkan reaksi substrat atau produk terhadap reaksi
pesaing.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 SPESIFISITAS ENZIM
 Enzim memiliki spesifisitas yang tinggi
 Berbeda dengan katalis anorganik untuk beragam reaksi dan zat kimia
 Berinteraksi dengan satu atau hanya beberapa substrat
 Mengkatalisis hanya satu jenis reaksi saja
 ENZIM BEREAKSI SPESIFIK
Artinya: suatu enzim hanya dapat bereaksi dengan substrat tertentu atau pada sejumlah
senyawa sejenis
Contoh:
1. Laktosa ---------------> glukosa + galaktosa
2. Enzim Heksokinase bekerja untuk heksosa: glukosa dan fruktosa, tapi afinitasnya
beda.
 KESPESIFIKAN REAKSI
 Bersifat mutlak/absolut
 Enzim hanya mengkatalisis satu reaksi
 Contohnya: pada metabolisme karbohidrat

 
 KESPESIFIKAN TERHADAP SUBSTRAT
 Hanya untuk satu substrat
 Urease : bekerja pada urea
 Amilase: bekerja pada amilum
 Untuk satu golongan/ kumpulan substrat
 Kespesifikan optik
 Kespesifikan golongan
 KESPESIFIKAN OPTIK
 D asam amino oksidase, mengoksidasi asam amino konfigurasi D
 Misal: D-Ala atau D-Leu
 Epimerase (resemase), interkonversi antara bentuk optik yang berlainan
 L-Alanin D-Alanin

 KESPESIFIKAN GOLONGAN
 Esterase, untuk ester ester
 Lipase, untuk trigliserida/lipid
 Pepsin/tripsin, untuk ikatan peptida (protein)
 TATANAMA
 Awalnya tak ada tatacara penulisan yang jelas
 Pepsin: pepsis (pencernaan, bahasa Yunani)
 Ptialin: ptualon (liur)
 Tripsin: thrupsis (melunakan)
 Papain: dari getah pepaya
 Substrat + ase
 Jenis ikatan kimia substrat + ase
 Berdasar jenis reaksi + ase
 Nama sistematik dari International Union of Biochemistry and Molecular
Biology (IUBMB)
 JENIS IKATAN KIMIA SUBSTRAT + "ASE"
Kerja enzim terhadap:
 Ikatan peptida: peptidase
 Ikatan ester: esterase
 JENIS REAKSI + "ASE"
 Transferase: reaksi pemindahan gugus
 Amino transferase (transaminase): memindahkan gugus - NH2 (lebih
spesifik)
 TATA NAMA ENZIM
 Menurut IUBMB:
1. Reaksi dan enzimnya dibagi dalam 6 kelas utama
Tiap kelas ---> 4 - 13 subkelas
2. Nama enzim terdiri dari 2 bagian
Bagian 1 ---> nama substrat + ase: - maltase & urease
Bagian 2 ---> jenis reaksi + ase: - transferase & hidrogenase
 Contoh: Alkohol dehidrogenase = 1.1.1.1 Alkohol : NAD Oksidoreduktase
Alkohol + NAD --> Aldehid atau keton
 Alkohol sebagai substrat
 NAD sebagai kosubstrat
 Jenis reaksinya oksidasi reduksi
 Kebanyakan enzim diberi akhiran -ase pada nama substrat atau reaksi yang
dikatalisisnya:
 Urease: enzim yang menhidrolisis urea
 DNA polimerase: enzim yang mengkatalisis reaksi polimerisasi
nukleotida menjadi molekul DNA
 Ada beberapa enzim yang diberi nama trivial sperti, pepsin,tripsin, papain,
bromelin, renin, dll.
 
 KLASIFIKASI DAN TATANAMA ENZIM
 Enzim digolongkan ke dalam 6 kelas utama berdasarkan tipe reaksi yang
dikatalisis yaitu, oksidoreduktase, transferase, hidrolase, liase,
isomerase, dan ligase.
 Enzim diberi 4 digit nomor klasifikasi dan suatu nama sistematik
ATP + Glukosa --> ADP + D-Glukkosa-6P

Enzim: gluko fosfotransferase (E.C. 2.7.1.1)

E.C = Enzyme Commission

Digit pertama (2) = 2 klas (transferase)

Digit kedua (7) = 7 subklas (fosfotransferase)

Digit ketiga (1) = 1 sub-subklas (fosfotransferase dgn

gugus -OH sebagai akseptor)
 Digit keempat (1) = 1 D-glukosa sbg akseptor gugus fosfat
 MENURUT IUBMB, ENZIM DIBAGI DALAM 6 KELAS (GOLONGAN) UTAMA:
 OKSIDOREDUKTASE
 Mengkatalisis reaksi oksidasi reduksi
 Enzim-enzim proses oksidasi biologis

2. TRANSFERASE
 Mengkatalisis transfer gugus fungsional (bukan hidrogen) antara sepasang
substrat

3. HIDROLASE
Mengkatalisis hidrolisis ikatan ester, eter, peptida, glikosil, asam anhidrida, C-C, C-Halida
atau P-N
Contoh: β -D-Galaktosida + H2O → alkohol + D-Galaktosa
4. LIASE
 Mengkatalisis pemutusan gugusan dari suatu substrat oleh
mekanisme yan lain dari hidrolisa
 Pada golongan ini terbentuk ikatan rangkap
Contoh : 4.2.1.2 L-Malat Hidrolase (Fumarase)
 

 
5. ISOMERASE
 Mengkatalisis interkonversi dari isomer-isomer optik, geometrik
maupun posisional
 Contoh: 5.2.1.3 All- Trans-Retinin 11-Cis-TransIsomerase
mengkatalisis:

 
6. LIGASE
 Mengkatalisis penggabungan 2 senyawa yang di kaitkan dengan
pemutusan ikatan pirofosfat pada ATP atau senyawa sejenis
 Contoh: Glutamin sintesase ---> mengkatalisis:

 MEKANISME KERJA ENZIM


o Enzim adalah suatu protein yang tersusun dari asam amino
o Asam amino dalam larutan selalu berbentuk ion tergantung pH larutan
o Rumus umum asam amino:
o Aktivitas katalitik enzim erat hubungannya dengan struktur enzim (protein)

o Pada tempat katalisis terdapat 2 macam gugus:


i. Gugus pengikat
ii. Gugus katalitik
o Pengikatan substrat terjadi pada active site (tempat kegiatan) atau catalytic site
(tempat katalisis)
o Enzim hanya dapay mengikat substrat yang memiliki gugus reaktif dan struktur 3
dimensi yang sesuai.
 GUGUS REAKTIF PADA ENZIM
 Protein enzim mempunyai gugus reaktif
 Gugus reaktif yang berperan pada proses katalisis terletak di daerah
tempat katalisis -------> active site
 Gugus reaktif ini terletak pada gugus samping rantai peptida (gugus R)
 Contoh:
Sistein ---> mempunyai gugus reaktif -SH
Serin ----> mempunyai gugus reaktif -OH

 DEGRADATION REACTION
Substrate Enzyme Product

Hydrogen peroxide Catalase Oxygen and water

Starch Amylase Maltose

Maltose Maltase Glucose

Protein Pepsin Peptides

Peptides Protease Amino acid

Fats Lipase Fatty acids and glycerol


 

 
 SITUS AKTIF
Terdapat special pocket atau cleft pada enzim yang disebut situs aktif
yang membentuk permukaan 3 dimensi merupakan komplemen dari
substrat
 Merupakan tempat terjadinya katalisis
 Ikatan situs aktif dengan substrat
 Model lock and key (emil fischer)
 Model Induce fit (daniel koshland)
 Pada situs aktif ini dapat juga terikat kofaktor atau grup prostetik
 MODEL LOCK AND KEY & INDUCED KEY
 Lock and key
Suatu enzim akan mengikat substrat tertentu karena sisi aktif (active site) dan substrat
mempunyai struktur yang komplementer yang kaku
2. Induced Fit
Substrat tidak secara persis cocok/fit ke dlm sisi aktif enzim tetapi lebih fleksibel;
interaksi nonkovalen antara enzim dengan substrat dapat mengubah struktur sisi aktif
enzim sehingga cocok dengan struktur substrat

 
 

 
 MEKANISME KATALITIK ENZIM (TEORI KOSLAND)
o The active site is flexible, not grid
o The shapes of the enzyme, active side, and substrate andjust to
maximum the fit, which improves catalysis
o There is a greater range of substrate specificity
o Ada muatan-perubahan konformasi. Lysin dan metionin pada sisi aktif
ketarik
o Enzim allosteric (enzim pengendali jalur reaksi) dipengaruhi dari jauh.
Terjadi tarik menarik ion yang berlawanan.

 PERBANDINGAN MODEL INDUCE FIT DAN LOCK AND KEY


 

 KOFAKTOR
o Sejumlah enzim masih perlu senyawa lain yang bukan protein agar dapat
melaksanakan fungsi katalitiknya ----> perlu kofaktor
o Enzim sederhana ---> protein saja
o Enzim yang lebih kompleks ---> protein + kofaktor
o KOFAKTOR ------> logam
------->senyawa organik nonprotein yang spesifik
o Ikatan enzim + kofaktor:
Ada yang kuat (kovalen)
Ada yang lemah
 Ikatan enzim + koenzim
 Kuat --> membentuk gugus prostetik
 Lemah --> membentuk kosubstrat
 Fungsi Koenzim:
Sebagai zat perantara pembawa: gugus-gugus atom atom dan elektron elektron yang
dipindahkan dalam reaksi enzimatik
CONTOH:
1. Pembawa atom H --> NAD, NADP, FMN, KoQ
2. Pembawa elektron --> Heme, NHI
3. Pembawa gugus fosfat --> ATP
4. Pembawa gugus aldehid --> TPP
 
 KOFAKTOR LOGAM
o Ikatan enzim + kofaktor logam:
 Kovalen --> membentuk metalloenzim
 Lemah
o Fungsi kofaktor logam:
 Ikut langsung pada proses katalisis, berfungsi menyerupai
gugus katalitik
 Stabilisator tempat katalisis
 Berikatan dengan S & E
 Logam berat, menghambat aktivitas enzim: Pb, Cu, Cd, Ag,
Hg (inhibitor)
 PROENZIM/ZYMOGEN
o Beberapa enzim proteolitik dibentuk dan disekresikan ke jaringan dalam
bentuk tidak aktif, disebut proenzim
o Kemungkinan untuk melindungi jaringan dari proses autodigestive, -
melindungi organ tubuh
o Contoh: enzim pencernaan, pembekuan darah
o Contoh: pepsinogen, untuk mengaktifkan pepsinogen perlu H atau
enzim proteolitik

 ISOZYME
o Enzim-enzim yang mempunyai sifat katalitik sama tapi berbeda bentuk,
sifat kimia dan fisiknya
o Isozim mengkatalisis reaksi yang sama
 Contoh:
1. Laktat dehidrogenase (LDH)
2. Ada 5 macam enzim LDH (isozim 1-5)
 Laktat Dehidrogenase
 Terdiri dari 2 macam polipeptida disebut
dengan subunit M (muscle) dan H (heart)
 Membentuk tetramer (4 rantai polipeptida)
dengan 5 isozim
 H4 banyak di dalam jantung
 M4 banyak dalam otot dan hati
 Digunakan untuk diagnostik infark jantung
 Kecepatan reaksi enzim: 1-10.000 molecules per second
 EFISIENSI KATALITIK
o Kebanyakan reaksi terkatalisis enzim sangat efisien
o 103 hingga 108 kali lebih cepat dibandingkan tanpa katalisis
o Umumnya setiap molekul enzim dapat mengubah 100-1000 molekul
substrat menjadi produk setiap detiknya
o Jumlah molekul substrat yang dapat diubah menjadi produk per molekul
enzim disebut sebagai turnover number
 KINETIKA ENZIM
o Kinetika enzim adalah studi kuantitatif tentang katalisis enzim;
mempelajari kecepatan reaksi enzimatik dan bagaimana responnya thp
perubahan parameter percobaan
o Konstanta Michaelis-Menten:

o Steady state: kecepatan pembentukan ES = kecepatan disosiasi ES k1[E]


[S]= (k1 + k2)[ES]
 KONSTANTA DAN PERSAMAAN MICHAELIS-MENTEN

Jadi, Km= konsentrasi substrat ketika V=1/2 Vmaks

 Apabila suatu enzim bekerja thp lebih dari 1 macam substrat, harga km untuk masing
masing substratberbeda, contoh: enzim heksokinase
 Enzim heksokinase:
SUBSTRAT KM (mm)

Glukosa 0,15

Fruktosa 0,15
 Artinya heksokinase mempunyai affinitas thp glukosa lebih besar daripada thp
fruktosa

 Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim:


1. Kadar enzim
2. Kadar substrat
3. Aktivator
4. Inhibitor
5. pH
6. Suhu
 PENGARUH KADAR ENZIM
o Kecepatan awal berbanding lurus dengan kadar enzim
 Konsentrasi Substrat
 Laju maksimal
 Laju reaksi adalah jumlah substrat yang dikonversi
menjadi produk per satuan waktu (mol/menit)
 Bentuk hiperbola
 Kebanyakan enzim menunjukan kinetika Michaelis-
Menten, plot Vo thp konsentrasi substrat menunjukan
grafik hiperbola
*enzim allosterik sering memperlihatkan kurva sigmoid.
 Pengaruh pH
 pH terlalu tinggi/rendah = denaturasi
 Ph pengaruhi muatan enzim & substrat
 pH pengaruhi konfirmasi enzim
 PENGARUH SUHU
 Kalo suhu naik --> kec. Reaksi enzimatik meningkat (V0) tetapi
denaturasi lebih mudah terjadi
 Reaksi kimia berjalan lebih cepat dengan naiknya suhu
 pH AND TEMPERATURE DEPENDENCE
 Enzim masing masing punya pH dan temp optimunis
 Contoh: pepsin aktif di lambung (pada suasana asam dan
37 derajat celcius
 APA YANG TERJADI PADA PROTEIN SAAT ADA DI PH?TEMP
EKSTRIM?
 INHIBITORS
 adalah bahan kima yang m engurangi ratarata reaksi enzim
 Spesifik dan bekerja pada konsentrasi rendah
 Memblok kerja enzim tapi biasanya tidak merusak enzim
 Banyak obat dan racun yang merupakan inhibitor

 ENZIM INHIBITOR DIBAGI 2 KELOMPOK


 Yang menyebabkan tidak aktifnya enzim Irreversible (tidak bisa kembali
lagi)
 Bergabung dengan kelompok asam amino di aktive site,
tidak dapat balik
 Effek inhibitor dapat kembali lagi. Inhibitor biasanya
menyebabkan tidak aktifnya modifikasi kovalen dari
struktur enzim
Contohnya: cyanida sebagai klaik enzim ireversible inhibitor, dimana terikat secara
kovalen pada cytochrome oxidase mitokondria. Dimana akan menghambat semua
reaksi yang berhubungan dgn transport elektron.
 Inhibitor Irreversible
 Senyawa penghambat yang terikat kuat pada sisi aktif enzim
 Ikatan tsb adalah ikatan kovalen
 Enzim menjadi inaktif secara permanen
 Contoh: disopropylfluorophosphat, iodoacetamide, dan
penicilin
*Acetylcholinesterase bekerja memecah acetylcholine menjadi acetate dan
choline, enzim ini dapat dihambat insektisida makan acetylcoline tdk pecah
akiba menumpuknya dan menyebabkan kontraksi otot sampai kejang pada
nyamuk hingga mati
 
 INHIBITOR ENZIM = zat atau senyawa yang dapat menghambat enzim
 INHIBITOR KOMPETITIF
Senawa tertentu yang mempunai struktur mirip substrat saat reaksi enzimatik akan terjadi.
Contoh: asam malonat, inhibitor ini dapat diatasi dengan menambah jumlah substrat sampai
berlebihan
 INHIBITOR NON KOMPETITIF
Zat kimia tertentu mempunyai afinitas yhg tinggi thp ion logam penyusun enzim.
Senyawa penghambat untuk enzim yang mengandung Fe, yatu dengan terjadinya reaksi antara
senyawa-senyawa tsb dengan ion Fe yang menebabkan enzim menjadi tdk aktif.
*merkuri (Hg) dan perak (Ag) merupakan penghambat enzim yang mengandung gugusan
sulfhidril (-SH)
 
 PENGHAMBATAN AKTIFITAS FUNGSIONAL ENZIM REVERSIBEL ADA 3 TIPE
1. Kompetitif: zat penghambat mempunyai struktur yang mirip dengan
substrat sehingga dapat bergabung dgn sisi aktif enzim. Terjadi
kompetisi antara substrat dengan inhibitor u/ bergabung dgn sisi aktif
enzim(misal feed back effect)
2. Non kompetitif: zat penghambat menyebabkan struktur enzim rusak
sehingga sisi aktifnya tidak cocok lagi dgn substrat.
3. Unkompetitif: enzim dan inhibitor masing masing bekerja sendiri sendiri
tapi dpt mengubah bbrp parameter enzim

 
 Alosterik Inhibitor
Penghambat yang dpt mempengaruhi enzim alosterik
 Enzim alosterik adalah enzim yang mempunyai dua bagian aktif, yaitu bagian
aktif yang menangkap substrat dan bagian yang menangkap penghambat
 Apabila ada senawa yang dapat memasuki bagian yang menangkap penghambat
maka enzim menjadi tidak aktif, senyawa penghambat tsb merupakan
penghambat alosterik
 Struktur senyawa penghambat alosterik tidak mirip dgn struktur substrat
 Apabila enzim menangkap substrat maka penghambat tdk dapat terikat pada
enzim, sehingga enzim dpt aktif mereaksikan substrat menjadi produk.

 
 ENZIM PADA DIAGNOSA PATOLOGIS
1. Khas enzim pada hati yaitu AST (SGOT= Serum Glutamat Oxaloasetat
Amino Transferase) & ALT (SGPT= Serum Glutamat-piruvate
transminase) SGPT banyak dijumpai di hepatosit
 Normal rasio SGPT/SGOT kurang dari 1
2. LDH (Lactate Dehydrogenase) bila ada kenaikan dalam 12-24 jam yaitu
pada kelainan infark jantung. Lalu kembali normal pada hari ke 5-10
3. CPK (Creatine Phosphokinase atau CK) terutama dijumpai pada otot
jantung, otot rangka dan juga otak. Jadi pemeriksaan ini baik untuk
mengetahui bila ada kelainan pada organ otot jantung, otot rangka dan
otak. CPK-MB levelny meningkat pada 3-6 jam serangan Infark jantung
dan mencapai puncak 12-24 jam, normal kembali bila tidak ada
kerusakan lebih lanjut 12-48 jam
 ANALISA ENZIM
 Dalam serum darah ukuran aktifitas enzim spesifik biasnya untuk
keperluan mengidentifikasi penyakit
 Enzim secara normal terkonsentrasi didalam sel dan jaringan dimana
mereka membentuk fungsi katalitiknya
 Lebih dari 50 enzim telah ditemukan dalam serum manusia pada praktek
klinis rutin, yang paling umum diantaranya:
 AMILASE: enzim yang mencerna tepung, terutama berasal
dari kelenjar ludah dan pankreas; aktifitas serum biasanya
naik pada tahap awal inflamasi pankreas yang akut, pada
gangguan duktus pankreatik dan pada penyakit gondok
 LIPASE: enzim yang mencerna lemak mulai didalam
pankreas dan memperlihatkan variasi klinis yang sama
seperti amilase pada penyakit yang melibatkan pankreas
 ALKALIN FOSFAT: ditemukan pada kebanyakan jaringan
tubuh, khususnya pada sumsum tulang (bone marrow)
dan liver. Dan memperlihatkan nilai yang tinggi didalam
serum pada kondisi penyakit radang tulang,
osteomalacia(melemahkan tulang), hepatitia dan
gangguan penyakit kuning
 FOSFATASE ASAM: ditemukan dalam jaringan tubuh tetapi
biasanya tidak dalam konsentrasi tinggi pada kelenjar
prostat dewasa; enzim ini dilepaskan kedalam sirkulasi
pada kanker prostat metastatik
 SIFAT ENZIM
1. Enzim bersifat koloid, luaspermukaan besar, bersifat hidrofil
2. Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun basa, kation maupun
anion
3. Enzim sangat peka thp faktor yang menyebabkan denaturasi protein
misalnya suhu, pH dll.
4. Enzim dapat dipacu maupun dihambat aktifitasnya
5. Enzim merupakan biokatalisator yang dalam jumlah sedikit memacu laju
reaksi tanpa merubah keseimbangan reaksi
6. Enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi, struktur enzim tetap baik sebelum
maupun setelah reaksi berlangsung
7. Enzim bermolekul besar
8. Enzim bersifat khas/spesifik
 

Anda mungkin juga menyukai