Anda di halaman 1dari 51

ENZIM PANGAN

DEFINISI & SIFAT ENZIM


• DEFINISI
Biokatalisator yang mampu mempercepat reaksi kimia dan biokimia tanpa
harus ikut bereaksi (mengalami perubahan kimia)

• SIFAT ENZIM
1. Biokatalisator  hingga saat ini hanya dapat diproduksi dari mahluk hidup
2. Umumnya merupakan molekul protein
3. Bekerja secara spesifik pada suatu reaksi tertentu  hanya mengkatalisis
bahan tertentu dengan jenis reaksi tertentu
4. Umumnya tidak stabil/mudah rusak pada kondisi ekstrim (pH terlalu
tinggi/rendah, kadar garam tinggi, suhu tinggi, dln)  protein
terdenaturasi
5. Beberapa enzim memerlukan komponen lain dalam aktivitasnya seperti
koenzim (komponen non protein yang diperlukan sebagai kokatalis untuk
mengaktifkan katalis)
Characteristics of enzymes

enzyme
Biological A+B
catalyst C

pH Specificity
 Amilase
Pati

mulut maltosa

Pembuluh
darah maltase
Maltosa

GLIKOLISIS 2 glukosa
Sifat Kerja Enzim

• Enzim merupakan senyawa yang jauh lebih


kecil sehingga reaksi dapat berlangsung
didalam sel
• Dalam proses katalisis suatu reaksi, enzim
bereaksi terlebih dahulu dengan substrat
sehingga terbentuklah senyawa baru atau
kompleks enzim substrat
E + S ES E+P
Kerja dari Enzim
enzyme-substrate enzyme-product
complex complex

product
substrate

enzim enzim
MANFAAT ENZIM DALAM REAKSI

• Enzim dapat meningkatkan laju reaksi sekitar 107-1013


kali lebih cepat dari katalis non enzim
• Enzim dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi
• Enzim mempunyai sifat spesifitas yang menyebabkan
enzim sangat memilih substrat yang akan dikenali,
diikat dan diolah lebih lanjut
SATUAN ENZIM DAN AKTIVITAS
ENZIM
 SATUAN UNIT ENZIM
 Yaitu, jumlah enzim yang mampu mengkatalisis perubahan 1 mikro mol
subtrat per menit pada kondisi tertentu

 AKTIVITAS ENZIM
 Beberapa enzim disintesis dalam bentuk precursor atau calon enzim yang
tidak aktif
 Zimogen yaitu bentuk enzim yang tidak aktif
 Dalam lingkungan yang tepat, suatu enzim dapat diaktifkan
 Aktivitas enzim bersifat spesifik
 Mengubah energi reaktan menjadi bentuk energi lain dengan efisiensi
yang sangat tinggi sehingga laju reaksi lebih cepat
SATUAN ENZIM DAN AKTIVITAS
ENZIM
 AKTIVITAS ENZIM
 Pengelompokan spesifisitas enzim :
1. Spesifisitas stereokimia  spesifik untuk mengkatalisis bentuk isomer
optik tertentu
2. Spesifisitas kelompok atau fungsional  bekerja spesifik pada
pemutusan dan pemasangan suatu ikatan yang mengikat gugus
fungsional tertentu, co.: tripsin adalah protease yang hanya akan aktif
pada ikatan peptida pada sisi karboksil dari arginin dan lisin
3. Spesifisitas rendah  tidak membedakan jenis subtrat namun bekerja
spesifik pada ikatan yang akan dipecah
4. Spesifisitas absolut  hanya menyerang satu jenis subtrat tunggal dan
pada umumnya sebagian besar, enzim termasuk kategori ini
SATUAN ENZIM DAN AKTIVITAS
ENZIM
 AKTIVITAS ENZIM
 Energi aktivasi reaksi enzimatis :
 Kerja enzim dalam mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan
energi aktivasi
 Pembentukan kompleks enzim-subtrat menyebabkan terbentuknya
kondisi transisi yang memiliki energi yang rendah
 Lokasi aktif (active site) adalah bagian enzim tempat terikatnya
subtrat
 Sifat lokasi aktif enzim :
1. Merupakan bagian yang relatif kecil dari suatu enzim
2. Berbentuk 3 dimensi
3. Subtrat terikat pada sisi aktif enzim pada susunan yang teliti
• Mengapa reaksi
kimia yang
mungkin terjadi
secara
termodinamis
kadang-kadang
tidak terjadi
tanpa bantuan
enzim?
ASUMSI :
sisi aktif enzim
bersifat kaku dan
tetap

ASUMSI :
sisi aktif enzim
bersifat tidak
kaku/berbentuk
sama dengan
subtrat
SATUAN ENZIM DAN AKTIVITAS
ENZIM
 AKTIVITAS ENZIM
Tabel energi aktivasi beberapa katalisator
Reaksi Katalisator Ea (kal/mol)
Pemecahan H2O2 Tanpa katalisator 18.000
Koloid Pt 11.700
Katalase 5.500
Invertasi sukrosa H+ 26.000
Invertase ragi 11.500
Hidrolisis kasein HCl 20.600
Tripsin 11.500
Hidrolisis etil butirat H+ 13.200
Lipase pankreas 4.200
KOMPONEN ENZIM

 Koenzim
 Berperan sebagai kokatalis
 Penerima hidrogen (NAD) atau penerima gugus kimia lain (ATP)

 Apoenzim
 Bagian enzim yang terdiri dari protein
 Tidak tahan panas
 Gabungan apoenzim dan koenzim disebut holoenzim
KINETIKA REAKSI ENZIMATIK

• Reaksi enzimatik digambarkan dalam


suatu kurva sebagai hubungan antara
subtrat dengan kecepatan reaksi
• Reaksi enzimatik pada umumnya
tergantung dari konsentrasi subtrat
 semakin tinggi [subtrat] maka
reaksi enzimatik semakin cepat
sampai mencapai kecepatan tetap

• Model Michaelis Menten

k1 k3
E+S ES E+P
k2
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KERJA ENZIM

 Nilai pH
 Suhu
 Konsentrasi substrat
 Kadar air dan Aw
 Garam
 Imobilisasi enzim
ENZIM DAN LINGKUNGANNYA

 Suhu
 Pada umumnya semakin tinggi suhu maka laju reaksi akan semakin cepat
 Pada batasan suhu tertentu, semakin tinggi suhu maka semakin tinggi
proses inaktifasi enzim
Suhu Optimum
Pengaruh Suhu

- Short incubation
- Long incubation
Pengaruh Suhu
 Inaktivasi enzim dalam suatu proses pengolahan pangan menggunakan
suhu tinggi umumnya dianggap cukup jika sudah dapat menginaktif enzim
yang tahan panas
co.: parameter proses blansir  inaktivasi enzim peroksidase

 Proses pengolahan bahan pangan menggunakan suhu pembekuan juga


dapat menginaktifkan kerja enzim dan menyebabkan enzim terdenaturasi
co.: enzim katalase, laktosa dehidrogenase, dan glutamat dehidrogenase
ENZIM DAN LINGKUNGANNYA

 pH
 Ikatan Enzim –
Inaktivasi Inaktivasi
Substrat
reversible
reversible
 Aktivitas katalitik enzim
 Ionisasi substrat
 Variasi struktur protein

Inaktivasi
irreversible
Nilai pH Optimum
 Konsentrasi subtrat
k1 k2
Enzyme + Substrate  Complex  Products + Enzyme
k-1

v = d[P]/dt = k2 [complex]
ENZIM DAN LINGKUNGANNYA

 Kadar air bebas rendah  difusi enzim menuju subtrat terhambat


co.: pada ka 20%, α-amilase  glukosa dan maltosa
ka>20%  glukosa, maltosa, dan dekstrin

 Aw rendah (kadar air terikat)  jumlah subtrat terhidrolisis rendah

 Kadar garam mempengaruhu kelarutan protein


 Salting in  protein larut
 Salting out  protein tidak larut

 Imobilisasi enzim
 Memungkinkan enzim digunakan berulang-ulang
 Enzim dijerap dalam suatu matriks
Enzyme activity as a function of aw, Effect of g lycerol concentration in water
Phospholipase-catalyzed hydrolysis of lecithin on peroxidase and lipoxyg enase
reaction velocities
TATA NAMA
• Digunakan akhiran –ase untuk memberi nama enzim secara individual sebagai
gambaran jenis reaksi yang dikatalisisnya dan subtrat yang digunakan
co.: enzim suksinat dehidrogenase  enzim yang mengkatalisis oksidasi
suksinat menjadi fumarat
• Jika suatu seri reaksi dikatalisis oleh beberapa enzim, maka digunakan awalan
sistem
co.: enzim sistem suksinat oksidase  sekumpulan enzim yang
mengkatalisis reaksi oksidasi suksinat
SISTEM NOMENKLATUR DAN NOMOR
KODE ENZIM
• Merupakan prinsip penamaan enzim berdasarkan tipe reaksi yang
dikatalisis
• 6 (enam) kelompok enzim berdasarkan tipe reaksinya:
1. Oksidoreduktase
2. Transferase
3. Hidrolase
4. Liase
6. Isomerase
7. Ligase
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
1. OKSIDOREDUKTASE
 Mengkatalisis reaksi oksidasi atau reduksi suatu bahan/subtrat
 Sering juga disebut dehidrogenase, reduktase, dan oksidase
 Oksidase : mengkatalisis reaksi antara subtrat dengan molekul oksigen
(O2), co.: glukosa oksidase
 Dehidrogenase : mengkatalisis suatu reaksi dengan cara mengambil
atom hidrogen dari subtrat, co.: suksinat dehidrogenase, glutamat
dehidrogenase (memecah as. Glutamat  as. ketoglutarat), dan laktat
dehidrogenase (memecah as. Laktat  as. Piruvat)
 Reduktase : mengkatalisis suatu reaksi dengan cara transfer elektron
suatu subtrat
 Sistem penamaan : “donor:aseptor oksidoreduktase”
 Co.: H2O2 + H2O2  O2 + 2H2O
hidrogen peroksida:hidrogen peroksida oksidoreduktase
(katalase, E.1.11.1.6)
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
2. TRANSFERASE
 Ikut serta dalam reaksi pemindahan/transfer suatu gugus atau radikal
(tidak termasuk atom H) dari suatu sudtrat ke suatu aseptor/molekul lain
(tidak termasuk air)
 Penamaan menjadi “donor:aseptor group-transferred-transferase”
 Co.:
asteil-koA + kolin  kolin-koA + asetilkolin
Asetil-koA:kolin asetiltransferase (transasetilase)

ATP + D-glukosa  ADP + D-glukosa-6-pospat


ATP:D-glukosa 6-phosphotransferase (glukokinase, EC 2.7.1.2).
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
3. HIDROLASE
 Mengkatalisis reaksi hidrolisis subtrat dengan pertolongan air atau reaksi
transfer suatu gugus dari suatu subtrat ke air sebagai aseptor
 Penamaan menjadi “subtrat hidrolase” atau “subtrat-gugus yang
ditransfer” hidrolase
 Air tidak dikategorikan subtrat karena jumlahnya tidak jauh berbeda pada
akhir reaksi
 Co.:
Triacylglycerol + H2O  diacylglycerol + fatty acid anion
Triacylglycerol acylhydrolase (triacylglycerol lipase, EC 3.1.1.3)

Glukosa-1-fosfat + H2O glukosa + ortofospat


Glukosa 1 fosfat fosfohidrolase (glukosa 1 fosfatase)
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
4. LIASE
 Mengkatalisis pemecahan suatu subtrat tanpa melalui proses hidrolisis
 Penamaan menjadi “substrate prefix-lyase” atau “subtrat gugus yang
diambil” liase
 Co.:
(S)-Malate  fumarate + H2O
(S)-malate hydro-lyase (fumarate hydratase, EC 4.2.1.2; formerly known
as fumarase)

Oksalat  format + CO2


Oksalat karboksil-liase (oksalat dekarboksilase)
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
5. ISOMERASE
 Mengkatalisis reaksi isomerisasi subtrat atau perubahan konfigurasi
molekul dengan cara pengaturan kembali atom-atom dalam molekul
subtrat sehingga dihasilkan molekul baru yang merupakan isomer subtrat
atau dengan perubahan posisi atom-atom subtrat
 Penamaan menjadi “substrate prefix-isomerase” atau “tipe isomerisasi”
isomerase
 Co.:
Manosa  fruktosa
Manosa keto-isomerase

2 fosfo-D-gliserat  3-fosfo-D-gliserat
D-fosfogliserat 2,3-fosfo-isomerase (fosfomutase)
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
6. LIGASE
 Mengkatalisis proses pengikatan 2 molekul yang dibantu dengan proses
hidrolisis pirofosfat dari ATP menjadi ADP atau AMP
 Penamaan menjadi “X:Y ligase (Z),” dimana X & Y adalah 2 molekul yang
akan berikatan dan Z produk yang dibentuk dari ATP selama reaksi
berlangsung
 Co.:
ATP + L-aspartate + NH3  AMP + pyrophosphate + L-asparagine
L-aspartate:ammonia ligase (AMP-forming) (aspartate-ammonia ligase,
EC 6.3.1.1)
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
• Enzymes Commission/Komisi Enzim mengadakan pengkodean nomor
enzim yang didahului hurf EC (Enzymes Commission) dan diikuti 4 (empat)
digit angka yang dipisahkan oleh titik (.)
 Angka/digit I  diberi angka 1 – 6, menunjukan kelompok utama
enzim berdasarkan pada jenis reaksi utama yang dikatalisis
 Angka/digit II  subkelas/subkelompok, subtrat, atau jenis reaksi
 Angka/digit III subkelas, molekul aseptor, dan jenis reaksi yang lebih
detail lagi
 Angka/digit IV nomor seri dalam sub kelas enzim tersebut
• Co.:
EC 1.1.1.1 atau alkohol dehidrogenase (alkohol:NAD+ oxidoreductase)
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
alkohol dehidrogenase (alkohol:NAD+ oxidoreductase)

EC 1.1.1.1

the specific enzyme


oksidoreduktase Alcohol dehydrogenase

the donor substrate is a the acceptor molecule


primary alcohol is NAD+ or NADP+
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
Tabel pedoman klasifikasi enzim
Oxidoreductases
1.1 Bekerja pada gugus CH-OH 1.11 Bekerja pada gugus H2O2 sebagai aseptor
1.2 Bekerja pada gugus keton atau aldehid 1.12 Bekerja dimana hidrogen sebagai donor
1.3 Bekerja pada gugus -CH-CH- 1.13 Bekerja pada suatu donor dengan pengikatan O2
1.4 Bekerja pada gugus CH—NH2 1.14 Bekerja pada sepasang donor dengan pengikatan
oksigen
1.5 Bekerja pada gugus CH—NH 1.15 Acting on superoxide radicals as acceptor
1.6 Bekerja pada gugus NAD+ (tereduksi) 1.16 Oxidizing metal ions
atau NADP
1.7 Bekerja pada senyawa nitrogen lainnya 1.17 Acting on CH2 g roups
1.8 Bekerja pada gugus sulfur 1.18 Acting on reduced ferredoxin as donor
1.9 Bekerja pada gugus heme 1.19 Acting on reduced flavodoxin as donor
1.10 Bekerja pada gugus difenol dan senyawa 1.97 Other oxidoreductases
sejenis
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
Tabel pedoman klasifikasi enzim
Transferase Hidrolase
2.1 Pemindahan (transfer) satu gugus karbon 3.1 Bekerja pada ikatan ester
seperti metil or karboksil
2.2 Pemindahan gugus aldehid atau keton 3.2 Bekerja pada ikatan glikosida
2.3 Pemindahan gugus asil 3.3 Bekerja pada ikatan eter
2.4 Pemindahan gugus glikosil 3.4 Bekerja pada ikatan peptida
2.5 Pemindahan gugus alkil atau aril (tidak 3.5 Bekerja pada ikatan C-N (diluar ikatan
termasuk group metil) peptida)
2.6 Pemindahan gugus nitrogen 3.6 Bekerja pada ikatan asam anhidrida
2.7 Pemindahan gugus yang mengandung fosfor 3.7 Bekerja pada ikatan C-C
2.8 Pemindahan gugus yang mengandung sulfur 3.8 Bekerja pada ikatan halida
3.9 Bekerja pada ikatan P (fosfor) – N (nitrogen)
3.10 Bekerja pada ikatan S (sulfur) – N (nitrogen)
3.11 Bekerja pada ikatan C (karbon) – P (fosfor)
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
Tabel pedoman klasifikasi enzim
Liase Isomerase
4.1 Bekerja pada ikatan C-C 5.4 Transferase intramolekul
4.2 Bekerja pada ikatan C-O 5.5 Liase intramolekul
4.3 Bekerja pada ikatan C-N 5.6 Isomerase lainnya
4.4 Bekerja pada ikatan C-S Ligase
4.5 Bekerja pada ikatan C-halida 6.1 Pembentukan ikatan C-O
4.6 Bekerja pada ikatan P-O 6.2 Pembentukan ikatan C-S
4.7 Bekerja pada ikatan lainnya 6.3 Pembentukan ikatan C-N
Isomerase 6.4 Pembentukan ikatan C-C
5.1 Rasemase dan epimerase 6.5 Pembentukan ikatan P-ester
5.2 Cis-trans isomerase Sumber: Fennema (1997)
5.3 Oksidoreduktase intramolekul
http://www.chem.qmul.ac.uk/iubmb/enzyme/
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
Tabel nomenklatur enzim yang penting dalam pengolahan pangan
No. EC Nama sistematika Nama trivial
1. Oksidoreduktase
1.1.3.4 β-D—glukosa:O2 oksidoreduktase Glukosa oksidase, natatin
1.10.3.1 o-difenol:O2 oksidoreduktase Katekol oksidase, katekolase, fenolase
1.11.1.6 H2O2:H2O2 oksidoreduktase Katalase
1.11.1.7 Donor:H2O2 oksidoreduktase peroksidase, lipoksigenase, lipoksidase
2. Transferase
2.1.1.5 α-1,6 glukan: D-fruktosa 2 glukosil Dekstran sukrase
transferase
2.4.1.19 α-1,6 glukan -4 gliosil transferase Enzim B. macerans
3. Hidrolase
3.1.1.1 Karbolik ester hidrolase Karboksil esterase, aliesterase
3.1.1.3 Gliserol ester hidrolase Lipase
3.1.1.11 Pektin pektil hidrolase Pektin esterase, pektin metil esterase, pektase
SISTEM NOMENKLATUR DAN
NOMOR KODE ENZIM (cont..)
Tabel nomenklatur enzim yang penting dalam pengolahan pangan
No. EC Nama sistematika Nama trivial
3. Hidrolase
3.2.1.1 α-1,4 glukan glukanohidrolase α-amilase
3.2.1.2 α-1,4 glukan maltohidrolase β-amilase
3.2.1.4 β-1,4 glukan 4-glukanohidrolase Selulase
3.2.1.9 Amilopektin 6-glukanohidrolase Enzim-R
3.4.23.1 Peptidyl Peptide Hydrolases Pepsin
3.4.23.4 Peptidyl Peptide Hydrolases Renin
3.4.21.4 Peptidyl Peptide Hydrolases Tripsin
3.4.22.2 Peptidyl Peptide Hydrolases Papain
3.4.22.3 Peptidyl Peptide Hydrolases Fisin
3.4.24.3 Peptidyl Peptide Hydrolases Kolagenase
3.4.22.32 Peptidyl Peptide Hydrolases Bromelin
5. Isomerase
5.3.1.9 D-glukosa-6-fosfat ketol isomerase Glukosa isomerase
ENZIM PADA PENGOLAHAN PANGAN

 Amilase
 Memecah pati atau glikogen
 Jenis
1. α-amilase (α-1,4-glukan-4-glukanhidrolase)
 Memecah pati secara acak pada ikatan α-1,4-glikosida
 Sumber : gandum, air ludah manusia, pankreas, Aspergillus
oryzae, Bacillus subtilis
 Produk :
-Amilosa  glukosa & maltosa
-Amilopektin  glukosa, maltosa, & dekstrin

2. β-amilase (β -1,4-glukan maltohidrolase)


 Memecah ikatan β -1,4 glikosida pati dan glikogen dengan
membalikan konfigurasi C1 dari α menjadi β
ENZIM PADA PENGOLAHAN
KARBOHIDRAT
 Amilase
2. β -amilase
 Memecah dari ujung molekul pati/glikogen
 Sumber : terdapat pada berbagai tanaman (gandum, ubi jalar,
kacang kedelai, dsb),
 Produk :
-Amilosa  maltosa & dekstrin
-Amilopektin  maltosa & dekstrin

3. Glukoamilase
 Memisahkan glukosa dari terminal gula non pereduksi pati
pada ikatan α -1,6, α -1,3 dan α-1,4
 Sumber : Tanaman, Aspergillus, Rhizopus, Saccharomyces,
Endomycopsis, Penicillium, Mucor, & Clostridium
 Produk : glukosa, maltosa, & dekstrin
ENZIM PADA PENGOLAHAN PANGAN
 Invertase ragi (beta-fructofuranosidase)
 Memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa (gula invert) untuk
menghasilkan sirup yang lebih manis
 Sumber : lebah, Saccharomyces cerevisiae & S calrbergensis

 Laktase (beta-galaktosidase)
 Menghidrolisis gula susu (laktosa)
 Sumber : apel, peach, Aspergilus oryzae, E. coli, saluran pencernaan
hewan dan manusia
 Produk : galaktosa & glukosa

 Selulase (beta-1,4 glukan-4-glukanohidrolase)


 Memecah ikatan glikosidik beta-1,4 di dalam selulosa, sedodekstrin,
selobiosa, dan turunan selulosa lainnya
 Sumber : saluran pencernaan hewan (kambing, sapi, rayap)
ENZIM PADA PENGOLAHAN PANGAN
 Sumber lain : Myrothecium verrucaria, Penicillium pusillum,
Trichoderma viridae
 Produk : glukosa

 Pektin esterase
 Menghidrolisis ikatan ester metil pada asam galakturonat
 Sumber : Coniophera cerebella, Xanthomonas campestris, Ervina,
jeruk, tomat, anggur, dsb
 Produk : asam pektat & metanol
ENZIM PADA PENGOLAHAN LEMAK
 Lipase
 Memecah ikatan ester dalam lipid (co. trigliserida) menjadi digliserida,
monogliserida, dan asam lemak
 Sumber : pankreas, susu, biji-bijia, Candida, Torulopsis, Rhizopus,
Penicillium, Aspergillus, Pseudomonas, Achromobakter,
Staphylococcus

 Lipoksidase
 Mengkatalisis oksidasi lipid tak jenuh yang mengandung gugus cis,
cis 1,4-pentadiena
 Sumber : kedelai dan kacang-kacangan
 Produk : peroksida
ENZIM PADA PENGOLAHAN PROTEIN

 Papain
 Memecah ikatan peptida menjadi asam amino
 Sumber : getah pepaya

 Protease mikroba
 Enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme untuk memecah ikatan peptida
 Sumber : Penicillium roqueforti, Penicillum camenberti, Rhizopus

 Bromelin
 Enzim protease yang diisolasi dari sari atau batang nanas

 Renin
 Enzim protease yang diisolasi dari lambung anak sapi, anak domba, anak
kambing untuk mengubah protein susu menjadi kasein dan kemudian
menjadi para kasein yang dapat digumpalkan
 Sumber lain : Mucor pursillus
ENZIM PADA PENGOLAHAN PANGAN

pati

Pencairan
α-amilase
(85 – 120 oC

Sakarifikasi
(55 oC)

glukoamilase Sirup dektrosa

isomerase Isomerisasi

Pemurnian dan
pemekatan

Gambar pembuatan sirup


Sirup fruktosa fruktosa
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai