Anda di halaman 1dari 6

ENZIM

Executive summary of lecture by Dr. E. Bimo Aksono H, M.Kes, drh. 07/02/2023


MOSHADDEQ FREUDY NURUDIN
161221003 | Kelas A
➢ Definisi
Enzim adalah biomolekul berwujud protein, berfungsi sebagai katalisator (senyawa yang
mempercepat terjadinya reaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
➢ Di dalam sel makhluk hidup, yang tersusun atas berbagai organel dan molekul, terjadi reaksi kimia.
➢ Percepatan reaksi kimia
Guna mempercepat reaksi kimia, bisa dilakukan dengan 2 cara:
1. Pemanasan atau meningkatkan suhu
2. Menambahkan zat katalisator
dua hal diatas dapat diterapkan untuk reaksi kimia di laboratorium.
➢ Apa itu katalisator?
• -Gunanya mempercepat reaksi
• -Dibutuhkan hanya sedikit
• -Ikut serta dalam reaksi
• -Di akhir reaksi tidak tercampur dengan produk
• -tidak mengubah konstanta keseimbangan
• -tidak mengubah ΔG suatu reaksi
• -efisiensi katalitik = (jumlah mol substrat diubah)/(satuan waktu)
➢ Perbedaan kondisi makhluk hidup dan lab
Namun, dalam tubuh makhluk hidup yang suhu relatif konstan dan tidak memungkinkan untuk
menaikkan suhu, dibutuhkan katalisator yang efisien yang disebut "Enzim" atau "Biokatalisator"
(katalisator makhluk hidup).
➢ Enzim/Biokatalisator vs Katalisator inorganik
• jika dibandingkan menurut efektifitasnya, enzim lebih unggul. Karena, enzim menurunkan
energi aktivasi yang lebih banyak ketimbang katalisator.
• Katalisator mengandung unsur: H, OH, P
• Enzim mengandung protein/asam amino
• enzim bereaksi spesifik, contoh: amilase hanya bisa mengubah amilum menjadi glukosa,
tidak untuk yg lain
• enzim tidak tahan panas. Panas=denaturasi (rusak)
➢ Apa itu energi aktivasi?
Jumlah energi diperlukan untuk membawa semua molekul dalam 1 mol pada suhu tertentu, dari
kondisi awal menuju kondisi transisi.
➢ Enzim di dalam sel
1. Enzim mitokondrial => reaksi pembentukan energi
2. Enzim ribosomal => reaksi biosintesis protein
3. Enzim inti => perangkat genetik
4. Enzim lisosim => proses digestif intrasel, destruksi hidrolitik bahan sisa yang tidak
diperlukan oleh sel
5. Enzim mikrosomal => reaksi hidroksilasi sintesis hormon steroid, metabolisme dan
inaktivasi obat
➢ Tata Nama Enzim (IUBMB)
1. Dibagi 6 kelas utama, dimana tiap kelas dibagi 4-13 subkelas
2. Nama enzim terdiri dari 2 bagian
a. bag. 1 => "nama substrat" + "ase"
misal: maltase, urease, selulase
b. bag. 2 => "jenis reaksi" + "ase"
misal: transferase, hidrogenase
contoh: Alkohol dehidrogenase = 1.1.1.1 Alkohol : NAD Oksidoreduktase
reaksi: Alkohol + NAD => Aldehid/keton
*alkohol sbg substrat *NAD sbg kosubstrat *Jenis reaksi adl redoks
3. Informasi Tambahan
dicantumkan dalam kurung, misal:
1.1.1.37-Malat : NAD Oksidoreduktase (Decarboxilating)
4. Kode Sistematik (E.C= Enzymatic Classification)
misal: [E.C. 2.7.1.1] diartikan:
Kelas 2 => transferase
Subkelas 7 => transfer fosfat
Subsubkelas 1 => akseptor fosfatnya adalah alkohol
Enzim yg "1" => enzim heksokinase (ATP:D-Heksosa-6-Fosfotransferase)
➢ Enam Kelas Utama Enzim
1. Oksidoreduktase
• katalisis reaksi redoks
• enzim dalam proses oksidasi biologis (rantai respirasi)
• misal: Laktat dehidrogenase di proses glikolisis anaerob
2. transferase
• katalisis transfer gugus fungsional non hidrogen antar sepasang substrat
• rumus: S-G + S' = S'-G + S
• misal: Enzim heksokinase (ATP:D-Heksosa-6-Fosfotransferase) memindahkan gugus fosfat
dari ATP ke Glukosa. Produk akhir (Glukosa 6-P)
3. hidrolase
• katalisis hidrolisis ester, eter, peptida, glikosil, asam anhidrida, C-C, C-Halida, P-N
• pemecahan melibatkan air
• enzim sistem pencernaan termasuk kelas ini
4. liase
• katalisis pemutusan gugus dari substrat oleh mekanisme yg berbeda dari hidrolase
• terbentuk ikatan rangkap
• misal: Enzim aldolase, memecah fruktosa menjadi dua triosa dalam glikolisis.
5. isomerase
• katalisis interkonversi isomer optik, geometrik, posisional
• enzim yg terlibat perubahan glukosa ke fruktosa dalam glikolisis
6. ligase
• katalisis penggabungan 2 molekul, disertai pemutusan ikatan pirofosfat pada ATP atau
senyawa sejenis
➢ Mekanisme Kerja Enzim
• Katabolik: substrat kompleks menjadi substrat sederhana
• Anabolik: substrat sederhana menjadi kompleks
➢ Enzim adalah suatu protein tersusun atas asam amino, dimana dalam larutan selalu berbentuk ion
tergantung pH larutan.
➢ rumus asam amino
R-C-COOH
|
NH2
➢ STRUKUR PROTEIN
1. struktur primer
• urutan asam amino, satu rantai polipeptida, diikat ikatan peptida
2. struktur sekunder
• terdiri atas tiga bentuk: alpha-helix (mainly), beta-pleat, random coil
• dipertahankan oleh ikatan disulfida (kovalen) & ikatan hidrogen (non kovalen)
3. struktur tersier
• pelipatan struktur sekunder yang membentuk: fibriler, globuler, lameller.
• dipertahankan oleh ikatan elektrostatik, iktn hidrogen & gaya" V.D Walls, iktn hidrofibrik
4. struktur kwartener
• gabungan subunit" yg dipertahankan ikatan non kovalen
➢ DENATURASI PROTEIN
• struktur protein rusak, tidak sampai merusak ikatan peptida/disulfida (struktur primer, tidak
mudah rusak)
• penyebab kerusakan: Suhu tinggi, pH ekstrim, logam berat (misal Hg)
➢ GUGUS REAKTIF ENZIM
• protein enzim mempunyai gugus reaktif
• peran: proses katalisis, ada di active site
• terletak pada gugus samping rantai peptida (gugus R)
• active site: area pada enzim dengan bentuk yang sesuai dengan molekul substrat, mengandung
asam amino R yang mengikat substrat, dan melepas substrat saat reaksi selesai
• 2 macam gugus: gugus pengikat & gugus katalitik
• enzim hanya bisa mengikat substrat yang sesuai (menurut teori Fisher / lock & key analogy),
teori ini berpendapat bahwa active site kaku, tidak bisa berubah
• teori Fisher diperdebatkan, lalu muncul Teori Koshlan dimana menyebut bahwa active site
bersifat fleksibel, tidak rigid, mampu menyesuaikan bentuk substrat
➢ KOFAKTOR
• -enzim perlu senyawa lain untuk membantu katalitiknya, yaitu kofaktor
• - enzim sederhana => hanya protein
• - enzim kompleks => protein + kofaktor
• -kofaktor= logam, atau senyawa organik non protein spesifik (koenzim)
• -ikatan ada yg kuat, ada pula yg lemah
• -fungsi kofaktor logam: menyerupai gugus katalitik, stabilisator, berikatan dengan S & E
➢ KOENZIM
• -adl kofaktor yg berupa senyawa organik non protein
• - Koenzim + Apoenzim => Holoenzim
• (nonprot.)(protein) katalitik aktif
• -Apoenzim adl bagian protein dari enzim, yg saat sendirian menjadi tidak aktif
• -fungsi: zat perantara pembawa gugus, atom, elektron yang dipindah dalam reaksi enzimatik
• -misal pembawa:
a. atom H => NAD, NADP, FMN,KoQ
b. elektron => heme, NHI
c. gugus fosfat => ATP
d. gugus aldehid => TPP
➢ VITAMIN B sbg KOENZIM
• Koenzim - Vitamin
1. TPP => thiamin (B1)
2. NAD/NADP => NIASIN
3. FAD => riboflavin (B2)
4. piridoksal-fosfat => piridoksin (B6)
5. koenzim A => asam pantotenat
6. koenzim ohamida => B12
7. koenzim folat => asam folat
➢ PROENZYM atau ZYMOGEN
• -enzim yg disekresikan, tpi belum aktif
• -utk melindungi organ tubuh, menyediakan bahan stgh jadi
• -misal: pepsinogen
• -untuk mengaktifkan mjd pepsin, diperlukan H
➢ FAKTOR BERPENGARUH PADA AKTIVITAS ENZIM
• -kadar enzim
• -kadar substrat
• -aktivator
• -inhibitor
• -pH
• -suhu
➢ INHIBITOR
adalah penghambat laju reaksi, penggolongan:
1. berdasar ikatan dengan enzim:
a. reversibel (sementara, bisa lepas)
b. irreversibel (permanen, tidak bisa lepas)
2. berdasar sifat kinetika
a. kompetitif
• -bisa diatasi dengan menambah kadar substrat
• -pasti reversible
• -mengikat enzim bebas
• -menaikkan harga Km
• -tdk mengubah harga Vmax
• -inhibitor analog substrat= inhibitor menempati active site
• -inhibitor halangan sterik= inhibitor tidak menempati active site secara langsung, namun
menghalangi
b. non-kompetitif
• -efeknya tidak bisa dikurangi dengan menambah substrat
• -berikatan irreversible (mayoritas), ada bbrp yg reversible
• -mengubah konfigurasi active site
➢ PENGUKURAN ENZIM UNTUK DIAGNOSA KLINIK
• -mengukur kadar enzim dalam serum/plasma
• -enzim pada plasma 2 golongan:
1. fungsional
❖ -substratnya ada pada plasma, dan berfungsi di dalam plasma
❖ -kadarnya lebih tinggi pada plasma, atau sama pada jaringan
❖ -contoh: liprotein lipase, enzim pada pembekuan darah
2. non fungsional
❖ -tidak bekerja di dalam plasma
❖ -sebab ada dalam plasma: difusi pasif (enzim kelenjar eksikrin), destruksi normal (enzim
intrasel)
❖ dalam kondisi normal, kadar enzim lebih sedikit dibanding di jaringan
❖ dalam kondisi Abnormal, kadarnya tinggi
➢ Kadar enzim tinggi pada plasma menjadi indikasi kerusakan jaringan.
contoh pemeriksaan:
1. SGPT = indikasi penyakit hepar
2. SGOT = indikasi infark jantung (serangan jantung, akibat penyumbatan)

Anda mungkin juga menyukai