Anda di halaman 1dari 2

Nama : MOSHADDEQ FREUDY NURUDIN

NIM : 161221003
Fakultas : KEDOKTERAN HEWAN
Program Studi : KEDOKTERAN HEWAN
TUGAS RESUME
Topik Kuliah : Identitas Nasional & Politik Identitas
Rabu, 7 September 2022
Pendahuluan
Identitas nasional didefinisikan sebagai suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa secara fisik
yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lain. Identitas nasional ini juga mencerminkan
bagaimana budaya antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain tidaklah sama. Dalam ruang lingkup
bahasan negara kita, Indonesia, identitas nasional adalah perwujudan (manifestasi) nilai-nilai kebudayaan
yang telah berkembang sejak dahulu, yang terangkum dalam konsep ‘Kesatuan Indonesia’ dan dalam
semboyan bhinneka tunggal ika, serta terbingkai dalam ideologi Pancasila.
Hakikat dari identitas nasional Indonesia yaitu Pancasila tercermin dalam beragam aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara. Faham kebangsaan yang dimaksud di awal tadi mulai tercatat pada
era 1908 pada era kebangkitan nasional ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo hingga 1945,
era klimaks dari perjuangan melahirkan republik tercinta ini setelah diproklamirkan pada 17 Agustus.
Mengapa Identitas Nasional Penting?
Identitas nasional penting untuk menjaga kedaulatan dan kelangsungan hidup negara ini. Ia
menjadi suatu ‘kewibawaan’ bagi Republik Indonesia, dimana ia menjadi warna yang lain dari negara-
negara lain di dunia. Namun demikian, dengan adanya Identitas Nasional hendaknya Indonesia tidak
menjadi negara yang angkuh. Indonesia juga harus mengenali identitas bangsa-bangsa lain, supaya
tumbuh rasa saling hormat, saling mengerti (mutual understanding), dan tidak ada diskriminasi atau
rasisme dengan bangsa lain.
Beberapa bentuk identitas nasional:
Pancasila, Bahasa Indonesia, Bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan, Lambang Negara, Semboyan,
Konstitusi Negara, Bentuk Negara, Wawasan Nusantara, Kebudayaan Daerah, dll.
Contoh Krisis Identitas:
Menurunnya popularitas bahasa Indonesia, Lunturnya kebudayaan lokal, Menyepelekan upacara bendera,
hilangnya rasa persatuan, budaya Gotong royong mulai memudar, dll.
Unsur yang membentuk identitas nasional
1. Suku Bangsa 2. Agama 3. Bahasa 4. Kebudayaan
Definisi Politik Identitas
Adalah bangkitnya kelompok atau golongan yang memiliki identitas atau latar belakang yang
sama sebagai reaksi atas represi atau tekanan yang meminggirkan golongan mereka. Identitas disini juga
merupakan konsep dasar kewarganegaraan. Apabila politik identitas tersebut mampu mengakui dan
mewadahi adanya perbedaan, maka dapat dianggap sebagai politik identitas yang positif. Namun
manakala politik identitas tersebut menjadi ajang diskriminasi antar kelompok satu dengan kelompok
yang lain, maka dapat dianggap sebagai politik identitas yang negatif.
Identitas suatu bangsa bisa saja memudar seiring perkembangan waktu. Masyarakat dengan
perubahannya yang dinamis, menerima pelbagai kebudayaan baru yang kemudian terjadi proses
akulturasi dan asimilasi sehingga melahirkan identitas atau kebudayaan baru. Politik identitas disebut juga
sebagai biopolitik atau politik perbedaan. Biopolitik mendasarkan pemikiran mereka kepada ciri fisik
tubuh tiap-tiap anggota masyarakat.
Menurut pandangan Michel Foucault, seorang filsuf berkebangsaan Perancis, mengemukakan
bahwa penyebab dari biopolitik adalah gagalnya tatanan masyarakat yang diharapkan secara saintifik dan
ilmiah, yang merupakan kontrol dari demografis objektif. Atau dengan kata lain, PI berkaitan erat dengan
post-modernisme, dalam hal ini kegagalan modernitas mengambil posisi tesis baru, yaitu Post-
modernitas.
Cakupan Politik Identitas
Ideologi, Ras, Agama, Kepercayaan, Bahasa, Rasisme, Bio-Feminism, Environmentalism (Politik isu-isu
lingkungan), dan perselisihan etnis.
Aliran Politik Identitas
 Anglophone
Berfokus pada masalah hak dan klaim penduduk asli atau pribumi, dianut oleh Australia, New
Zealand, Kanada (negara-negara persemakmuran Inggris)
 Anglo-American
Berfokus pada masalah pembangunan serta masalah imigran asing di negeri mereka (Amerika
Serikat)
Konsep Etnis
Merupakan konsep relasional yang berhubungan dengan identifikasi diri dan askripsi sosial. “Saya
tercipta seperti ini, dan kamu seperti itu menjadi ‘kami’, dan ‘mereka’...”. Suatu konstruksi pemahaman
yang didasarkan atas pandangan dan bangunan sosial.
Konsep Ras
Berasal dari diskursus biologis darwinisme sosial. Ras mengacu pada karakterisitik biologi dan fisik, yang
paling menonjol adalah pigmentasi kulit. Pemaknaan ras berbeda sesuai dengan ruang dan waktunya.
Enam Elemen Pembentuk Ikatan Primordial
Kekerabatan, ras, bahasa, wilayah, agama, dan adat-istiadat.

Anda mungkin juga menyukai