Anda di halaman 1dari 21

ENZIM

Oleh : Deinike Wanita Marwan, dr., MKes., AIFO-K


Enzim
• Biomolekul protein yang terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida.
• Senyawa organik yang berfungsi sebagai katalis (biokatalisator)  mengubah
senyawa dan mempercepat proses reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi
• Energi aktivasi  energi yang diperlukan untuk mengaktifkan suatu reaktan 
membentuk senyawa lain.
• Enzim yang bekerja menghasilkan energi secara aerob terdapat di dalam mitokondria.
• Enzim yang bekerja dalam sintesis protein terdapat dalam ribosom.
Enzim
• Mengubah molekul awal yang dikenali dan diikat secara spesifik  substrat
• Molekul lain/baru yang dibentuk  produk
• Reaksi dapat berlangsung dua arah (reversibel)
• Struktur enzim tetap, tidak berubah baik sebelum dan sesudah reaksi
• Bekerja spesifik dan selektif
Contoh :
• Maltosa 2 glukosa
(substrat) (enzim) (produk)
• Laktosa glukosa + galaktosa
• Sukrosa glukosa + Fruktosa
Teori Kunci - Gembok
Struktur Enzim
• Tersusun atas asam amino
• Berukuran lebih besar dari substratnya
• Sisi aktif enzym  bagian yang bergabung dengan substrat.
• Enzim dan substrat membentuk Kompleks enzym-substrat selama reaksi .
• Enzim tidak berubah oleh reaksi, dan enzim bebas untuk beraksi kembali

• Enzim 
• Apoenzim  penyusun utama enzim  bagian aktif  protein tidak stabil & mudah berubah
• Kofaktor/anorganik  molekul yang bersifat nonprotein  ikatan lemah (Koenzim/organik 
vitamin) / kuat (protestik/nonprotein)

• Sisi alosterik  mempunyai dua sisi aktif, yaitu menangkap substrat dan menangkap inhibitor.
Klasifikasi Enzim
• Berdasarkan Tempat Kerja Enzim
• Berdasarkan Cara terbentuk
• Berdasarkan Proses Metabolisme
• Berdasarkan Proses Reaksi yang di Katalis
• Berdasarkan Reaksi
Klasifikasi Enzim
Tempat Kerja Enzim Cara terbentuk

• Endoenzim  enzim intraseluler  • Enzim konstitutif  jumlahnya


enzim yang kerjanya di dalam sel dipengaruhi oleh kadar molekul
• Eksoenzim  enzim ekstraseluler  awalnya (substrat).
enzim yang kerjanya di luar sel • Enzim adaptif  pembentukannya
distimulasi oleh adanya substrat
Lanjutan...
Proses Metabolisme • Enzim karbosilase  mengubah asam
organik dengan cara bolak balik  ex :
enzim karbosilase piruvat yang
• Enzim katalase  bersifat antioksidan mengkatalisis proses karboksilasi asam
pada makhluk hidup  mengubah piruvat menjadi oksaloasetat. Asam
hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air piruvat tanpa O2  asam laktat 
(H2O) dan oksigen (O2) kelelahan.
• Enzim oksidase  mempercepat • Enzim hidrase  menambah atau
penggabungan ikatan oksigen (O2) mengurangi air (H2O)
pada substrat tertentu yang spesifik
• Enzim dehidrogenase  memindahkan
dengan mengkatalisis transfer elektron,
hidrogen dari suata molekul/zat ke zat
dan pada waktu yang bersamaan,
lainnya
oksigen tersebut juga direduksikan
menjadi air (H2O)
Lanjutan...
Proses Metabolisme Proses Reaksi yang di Katalis
• Enzim desmolase (enzim oksidase & • Karbohidrase  mengkatalisis
reduktase)  membantu penggabungan pemecahan karbohidrat
atau pemindahan ikatan karbon, dan
• Protease  mengkatalisis pemecahan
pemutusan ikatan-ikatan C-C, C-N.
rantai protein
• Enzim transphoforilase  memindahkan
• Esterase  mengkatalisis pemecahan
H3PO4 dari suatu molekul/zat ke molekul
rantai ester (asam nukleat dan lipid
lainnya dibantu oleh ion magnesium
(lemak))
(Mg2+).
• Enzim peroksida (enzim oksireduktase) 
mengkatalisis proses oksidase substrat
organik dengan H2O2, dan mereduksinya
menjadi H2O.
Enzim berdasarkan Reaksi
1 Oksidoreduktase Mengkatalis reaksi – reaksi oksidasi – reduksi
2 Transferase Mengkatalis reaksi pemindahan berbagai gugus seperti
amina, karboksil, karbonil, metal, asil, glikosil atau fosforil.
3. Hidrolase Mengkatalis pemutusan ikatan kovalen sambil mengikat air

4. Liase Mengkatalis pemecahan ikatan kovalen tanpa mengikat air


5. Isomerase Mengkatalis reaksi isomerisasi
6. Ligase Mengkatalis pembentukan ikatan kovalen
Faktor yang mempengaruhi Kerja
Enzim
• Pengaruh suhu
• Pengaruh pH
• Pengaruh konsentrasi enzim
• Pengaruh Konsentrasi Substrat
• Inhibitor  bersifat reversibel dan bersifat irreversibel.
• Inhibitor reversibel  inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif
Pengaruh Suhu
• Suhu rendah, mendekati titik beku tidak merusak enzim, namun enzim menjadi inaktif.
• Dengan kenaikan suhu, enzim mulai bekerja sebagian dan menjadi sangat aktif pada
suhu optimum.
• Bila suhu ditingkatkan terus di atas suhu optimum, kecepatan kerja enzim akan
berkurang karena sejumlah enzim mulai mengalami denaturasi. Kecepatan enzim
mencapai puncaknya pada suhu optimum.
Pengaruh pH
• Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu.
• Berdasarkan pengukuran aktivitas enzim pada beberapa macam pH yang berlainan,
sebagian besar enzim di dalam tubuh akan menunjukkan pH maksimum antara 5.0
sampai 9,0.
• Kecepatan enzimatik mencapai puncaknya pada pH optimum.
• Ada enzim yang mempunyai pH optimum sangat rendah seperti pepsin (pH optimum
2,0).
• pH yang jauh di luar pH optimum, enzim akan mengalami denaturasi yang
mengakibatkan enzim tidak dapat berikatan dengan substrat.
Pengaruh Konsentrasi Enzim
• Peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatik.
• Kecepatan reaksi enzimatik (v) berbanding lurus dengan konsentrasi enzim [E]. Makin
besar konsentrasi enzim, makin cepat reaksi yang terjadi.
Pengaruh Konsentrasi Substrat
• Reaksi enzimatik  enzim akan mengikat substrat membentuk kompleks enzim –
substrat [ES], kemudian kompleks ini akan terurai menjadi enzim [E] dan produk [P].
• Makin banyak kompleks [EP], makin cepat reaksi berlangsung sampai batas
kejenuhan [ES]. Pada konsentrasi substrat [S] melampui batas kejenuhan, kecepatan
reaksi akan konstan.
Inhibitor Reversibel
Inhibitor kompetitif Inhibitor nonkompetitif
• Menghambat kerja enzim  • senyawa kimia yang tidak mirip
menempati sisi aktif enzim, sehingga dengan substrat dan berikatan pada
substrat tidak dapat masuk. sisi selain sisi aktif enzim  perubahan
bentuk enzim sehingga sisi aktif enzim
• Bersifat reversibel (dapat kembali
tidak sesuai lagi dengan substratnya.
seperti semula) dan dapat dihilangkan
dengan menambah konsentrasi • Bersifat reversibel, tetapi tidak dapat
substrat. dihilangkan dengan menambahkan
konsentrasi substrat.
Inhibitor Irreversibel
• Inhibitor ini berkaitan dengan sisi aktif enzim secara kuat, sehingga tidak dapat
terlepas. Enzim menjadi tidak aktif dan tidak dapat kembali seperti semula
(irreversibel).

Contoh :
• Diisopropil fluorofosfat (DFP) yang menghambat kerja enzim asetilkolinesterase.
• Enzim asetilkolinesterase adalah enzim yang penting dalam transmisi impuls saraf.
• Penghambatan asetilkolineterase menyebabkan kekejangan otot .
• Diisopropilfluorofosfat ini digunakan sebagai insektisida
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai