Anda di halaman 1dari 57

ENZIM

Oleh
Dr. Lucia Aktalina Ozar, M.Biomed

Departemen Biokimia
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Definisi
• Yi suatu senyawa organik bermolekul besar
yang mempercepat perubahan suatu substrat
 produk dengan meningkatkan laju reaksi
106 kali dibandingkan jika tidak dikatalisis
• Dengan cara menurunkan energi pengaktifan
mempermudah terjadinnya reaksi tanpa
habis bereaksi
Sifat enzim
1. Tempat aktif
berupa celah atau kantong khusus yang
mengandung aa berperan dalam katalisis
dan pengikatan substrat
Sifat enzim
2. Efisiensi katalitik
bersifat efisien  lebih cepat 103 – 108
dibanding tanpa enzim
Sifat enzim
3. Spesifisitas
– sangat spesifik, hanya berinteraksi dengan 1 atau
beberapa substrat.
– Hanya mengkatalisis satu jenis reaksi kimia
– Berikatan dengan substrat melalui sedikitnya tiga
titik perlekatan
Sifat enzim
4. Pengaturan (regulasi).
dapat diaktivasi atau diihibisi
5. Thermolabil
6. Umumnya tidak dapat bekerja tanpa adanya
kofaktor dan koenzim
Klasifikasi Enzim
• Berdasarkan nama rekomendasi
– Paling lazim digunakan
– Memberikan akhiran “-ase”
• yg disambung dengan nama substrat (glukosidase,
urease)
• Disambung dengan gambaran aksi yang dijalankan
(laktat dehidrogenase, adenilil siklase)
– Pemodifikasi diletakkan di depan atau dibelakang
nama enzim (xantin oksidase)
– Sumber enzim (ribonuklease pankreas)
– Pengaturannya ( lipase peka hormon)
• Berdasarkan nama sitematik
International Union of Biochemists (IUB)
mengkelompokkan enzim menjadi 6 kelas antara
lain:
– oksidoreduktase
– Transferase
– Hidrolase
– Liase
– Isomerase
– ligase
Gambar lipinccot hal88
• IUB mengklasifikasikan enzim menurut Enzyme
Comission (EC) setiap enzim dilengkapi dengan
EC diikuti 4 digit yg dipisahkan dengan titik.
– Contoh nama IUB utk laktat dehidrogenase EC
number 1.1.1.28
• Angka 1 digit 1  kelas oksidoreduktase
• Angka 1 digit kedua  CH-OH sebagai donor elektron
• Angka 1 digit ketiga  NADP sebagai akseptor elekron
• Angka 28 enzim tersebut masuk dalam subklas (nama
enzim) yang mana
oksidoreduktase
• Mengkatalisis reaksi oksidasi dan reduksi
• Berdasarkan sifat akseptor elektronnya dibagi:
– Dehidrogenase. Memindahkan Hidrogen dari
substrat  produk. Tidak menggunakan oksigen
sebagai akseptor elektron. Menggunakan koenzim
atau pembawa hidrogen yang umum seperti NAD
– Oksidase. Menggunakan oksigen sebagai akseptor
hidrogen. Menghasilkan air atau hidrogen
peroksida
• Mengandung cincin tembaga
• Mengandung flavoprotein
– Hidroperoksidase, menggunakan hidrogen
peroksida atau peroksida organik sebagai substrat.
• Peroksidase, mereduksi peroksida dan menggunakan
berbagai akseptor elektron
• Katalase, menggunakan peroksida sebagai donor elektron
dan akseptor elektron
– Oksigenase, mengkatalisis pemindahan langsung
dan penggabungan oksigen kedalam molekul
substrat.
• Dioksigenase, menggabungkan kedua atom oksigen ke
dalam molekul substrat,
A + O2  AO2
• Monooksigenase, memasukkan satu atom oksigen
kedalam substrat
A-H + O2+ ZH2 A-OH + H2O + Z
protein >>Logam (Cu, Mg,
Co, Zn, Mn 
metaloenzim

Gugus Terikat kuat


enzime prostetik ke protein
Non logam ( FAD,
FMN, tiamin
pirofosfat, biotin
Non protein

B’sifat transien, ATP


Kofaktor
mudah terlepas
Logam  metal
activated
enzyme

koenzim
Struktur Enzim
Koenzim
• Berdasarkan fungsinya
dibagi atas:
1. Berperan dalam
pemindahan hidrogen
2. Beperan dalam
pemindahan elektron
3. Berperan dalam
pemindahan gugus
kimia tertentu (group
transferring)
Koenzim
• Komponen utama sebagian besar adalah vitamin
dapat berupa:
– Viitamin B1 (Tiamin)
– Vitamin B2 (Riboflavin)
– Vitamin B6 ( Piridoksal fosfat)
– nikotinamid
– Asam pantotenat
– As folat
– Kobalamin
– Biotin
– Asam askorbat
• Selain vitamin, koenzim juga terdiri dari gugus
adenin, ribosa, fosforil AMP dan ADP
Contoh reaksi
ENZIM 2
Mekanisme katalisis enzim
Terdapat 2 sudut pandang yang berbeda:
1. Katalisis  perubahan energi selama reaksi
berlangsung
Mekanisme katalisis enzim
2. Cara “tempat aktif enzim” dalam
memfasilitasi katalisis secara kimia.
Mekanisme Ikatan Enzim-Substrat
• Terdapat 2 teori:
1. Lock and key model
bentuk molekul substrak dan active site
enzim sama seperti model gembok dengan
kuncinya
2. Induced Fit model
ikatan substrat  perubahan konformasi
active site enzim
Mekanisme enzim untuk mempermudah katalisis

Enzim menggunakan kombinasi 4 mekanisme


umum untuk mempercepat laju reaksi kimia yi:
1. Katalisis karena kedekatan
2. Katalisis asam basa
Katalisis asam/basa umum atau katalisis asam/basa
spesifik
3. Katalisis paksaan
4. Katalisis kovalen
Katalisis kovalen
Mekanisme Ping-pong
Peran kofaktor
• Beberapa enzim membutuhkan molekul selain
protein untuk dapat aktif  kofakor
• Kofaktor dapat berupa:
– Molekul anorganik  logam
– Moleku organik  koenzim
Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim

1. Konsentrasi substrat  enzim3


2. Suhu optimal tergantung dari sifat masing-
masing enzim.
suhu meningkat  kecepatan reaksi meningkat
peningkatan suhu yang terlalu tinggi 
menurunkan kecepatan reaksi ok denaturasi enzim.
Suhu optimal enzim rata2 350C – 400C
Pengaruh suhu terhadap kerja enzim
Pengaruh pH terhadap kerja enzim
• Dipengaruhi oleh konsentrasi ion H
– aktifitas katalitik terjadi ok enzim dan substrat
memiliki gugus kimia yg spesifik baik dalam
keadaan terionisasi atau tidak.
– Ketika suatu aktifitas katalitik memerlukan gugus
aa dalam bentuk mengadung proton (NH3+), jika
pH alkali  NH3+ akan mengalami pengurangan
proton  laju reaksi menurun
Pengaruh pH terhadap kerja enzim
• pH terlalu ekstrem 
denaturasi.
• pH optimal berbeda-
beda
• Rata-rata optimal
pada pH 6-8
• Enzim intrasel
memiliki pH optimal
5-9
Inhibisi aktifitas enzim
• Suatu molekul yang dapat mengurangi kecepatan reaksi yang
dikatalisis oleh enzim.
• Terbagi atas:
A. Berdasarkan ikatannya dengan enzim
1. Inhibisi revesibel
inhibitor + enzim  ikatan non kovalen  dilusi kompleks E-S
 aktivitas enzim pulih
2. Inhibisi ireversibel
inhibitor + enzim  ikatan kovalen  dilusi komplek E-S 
aktivitas enzim tidak pulih
B. Berdasarkan konsentrasi substrat
apakah dengan peningkatan substrat akan dapat mengatasi
inhibisi atau tidak
– Inhibisi kompetitif
– Inhibisi nonkompetitif
Inhibitor berdasarkan konsentrasi substrat
• Ada 2 tipe inhibisi ini:
1. Inhibisi kompetitif
berikatan pada lokasi yang sama dengan
tempat substrat  persaingan
• Dapat diatasi dengan meningkatkan konsentrasi
substrat
• Struktur inhibitor ini = substrat  analog substrat

• Analog substrat  jumlah enzim bebas


2. Inhibisi nonkompetitif
– pengikatan inhibitor tidak
mempengaruhi
pengikatan substrat  EI
dan EIS  efisiensi enzim
menghasilkan produk jadi
berkurang
– Umumnya mengikat
enzim di tempat yang
berbeda dari tempat
pengikatan substrat
Inhibitor ireversibel
• Bekerja dengan memodifikasi enzim secara
kimiawi  terbentuk atau terputusnnya ikatan
kovalen residu aminoasil

Aktifitas enzim tetap terhambat


walaupun inhibitor telah dihilangkan
• Enzim dengan residu aa Ser dan Cys rentan terhap
inhibitor ini.
Contoh:
• Penisilin.
memodifikasi ik kovalen transpeptidase sintesa
dinding sel terhambat  bakteri mati
• Komponen organoposfat
bereaksi dengan residu Ser, sisi aktif enzim
asetilkolinesterase,  rusak  terganggunnya
transmisi impuls saraf
KINETIKA ENZIM
• Adalah salah satu cabang ilmu enzimologi yang
mempelajari tentang faktor2 yang mempengaruhi
kecepatan reaksi enzimatis
Kinetika enzim
• Enzim dapat diisolasi dari sel, sifat2nya
dipelajari dalam sebuah tabung uji

secara invitro
• Sehingga diketahui bahwa enzim yang berbeda
menunjukkan tanggapan yang berbeda
terhadap perubahan konsentrasi substrat, suhu
dan pH
Pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktifitas enzim

• Laju atau kecepatan


reaksi (V) adalah jumlah
molekul substrat yang
diubah menjadi produk
persatuan waktu
(µmol/menit)
• Laju reaksi yang
dikatalisis enzim 
meningkat sesuai dengan
konsentrasi substrat
sampai kecepatan
maksimal (V max)
• Bagi banyak enzim laju katalisis berubah sesuai
dengan konsentrasi substrat [S]
• Pada konsentrasi tertentu, V berbanding lurus
dengan [S]
• Pada [S] yang besar, V tidak tergantung lagi
pada [S]

• Leonor Michaelis dan Maud Menten membuat


model sederhana untuk menjelaskan sifat
kinetika enzim
Persamaan Michaelis Menten

• Vo = kecepatan reaksi awal


• Vmax= kecepatan reaksi maksimal
• Km = konstanta Michaelis

• [S] = konsentrasi substrat


• Berdasarkan persamaan diatas pada reaksi
enzimatis terdiri dari beberapa fase:
• Setiap enzim memiliki sifat dan karakteristik
yang spesifik terhadap substrat yang
dinyatakan dengan nilai tetapan  Km

Konsentrasi substrat ketika kecepatan reaksi


setara dengan ½ Vmaks
Aplikasi persamaan Michaelis Menten
• Km yang kecil secara numerik  afinitas enzim
yang tinggi terhadap substrat,  membutuhkan
substrat yang sedikit untuk membuat enzim
mencapai ½ Vmaks

• Km yang besar secara numerik  afinitas enzim


yang rendah terhadap substrat
membutuhkan substrat yang tinggi untuk
membuat enzim mencapai 1/2 Vmaks
• Jika terdapat 2 enzim dengan Km masing-masing
1x10-3 dan 1x10-5. enzim dengan Km 10-3 memerlukan
konsentrasi 100 x lebih banyak untuk mencapai V
maks ny dibandingkan enzim dengan Km 10-5
• V berbanding lurus dengan [S], dengan
konsentrasi enzim pada semua konsentrasi
substrat
• Jika [E] dikurangi setengahnya maka Vo dan
Vmaks nya turun menjadi setengah dari nilai
sebelumnya.
Plot Lineweaver-Burke
• Nilai Km suatu enzim dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan Lineweaver-Burk,
yang dapat diperoleh dari persamaan
Michaelis-Menten.
• k1 = kecepatan terbentuknya kompleks ES
• k2 = kecepatan kompleks ES terurai menjadi
E dan S
• k cat = kecepatan kompleks ES membentuk
Produk
Enzim dalam diagnosa klinik
• Enzim plasma diklasifikasikan menjadi 2
kelompok:
1. Yang relatif kecil secara aktif disekresikan ke
dalam darah
2. Yang dilepaskan dari sel selama pergantian sel
normal. Berfungsi hanya didalam sel  tidak
berfungsi ketika disekresikan ke plasma

Sebagai indikator adnaya kerusakan jaringan


Perubahan kadar enzim plasma dalam
keadaan sakit
• Banyak penyakit ok kerusakan jaringan 
pelepasan enzim intrasel ke dalam plasma.

Berkorelasi dengan kerusakan jaringan

Peningkatan enzim ttt di dalam plasma


dapat digunakan untuk mengevaluasi
prognosa
• Contoh : enzim ALT (Alanin aminotransferase),
jumlah sangat banyak didalam sel hati. Jika
pada pemeriksaan lab dijumpai peningkatan
yang sangat tinggi  kerusakan jaringan
hepar. (5-60 IU/L)
Peran enzim dibidang farmakologi
1. Merusak atau menganggu pertumbuhan, daya
invasif, atau perkembangan patogen invasif
2. Merangsang mekanisme pertahanan endogen
3. Menghentikan atau menghambat proses
molekuler menyimpang yang dipicu oleh
rangsang genetik, lingkungan, atau biologik
tanpa menganggu fungsi normal sel.
contoh:
• Obat golongan statin bekerja menurunkan
kolestrol dengan menghambat enzim 3-hidoksi- 3
metilglutaril koenzim A reduktase
• Tenovir  menghambat enzim reverse
transkriptase virus.
• Antihipertensi  inhibitor terhadap ACE
(Angiotensin Converting enzim) angiotensin II yg
merupakan vasokonstriktor menurun.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai