Anda di halaman 1dari 23

DEFENISI METABOLISME

• Metabolisme adalah semua proses kimiawi yang


terjadi dalam tubuh makhluk hidup.
• Metabolisme ini meliputi segala aktivitas hidup
yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk
tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan
reproduksi.
• Ada dua macam proses dalam metabolisme yaitu
anabolisme dan katabolisme.
• Kedua proses metabolisme tersebut merupakan
reaksi enzimatis dan melibatkan enzim
ANABOLISME KATABOLISME
Proses penyusunan senyawa kimia Proses pemecahan/pembogkoran/
sederhana menjadi senyawa penguraian senyawa kompleks
kompleks. menjadi senyawa-senyawa yang
lebih sederhanas
ENZIM
• Merupakan senyawa protein yang berfungsi
sebagai biokatalisator reaksi kimia yang terjadi
pada makhluk hidup.
• Biokatalisator adalah zat yang mempercepat
reaksi kimia, tetapi tidak ikut bereaksi, tidak
mengubah kesetimbangan reaksi atau tidak
mempengaruhi hasil reaksi.
 Komponen Enzim
Berdasarkan komponen penyusunnya,enzim di
bedakan menjadi 2, yaitu:
 Enzim sederhana, terdiri atas senyawa protein saja
 Enzim kompleks atau enzim konjugasi (holoenzim),
terdiri atas komponen-komponen berikut:
a. Koensim, berupa senyawa organik.
Contoh: Vitamin, NADH, dan koenzim A.
b. Kofaktor, berupa senyawa logam atau anorganik.
Contoh ion-ion logam seperti Zn, Cu, Mn, Fe, K, dan Ca
Sifat-sifat Enzim
a. Enzim merupakan senyawa protein sehingga sifat-
sifat enzim sama dengan protein yaitu dipengaruhi
oleh suhu dan pH.
b. Berupa Koloid
c. Bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya dapat
bekerja pada satu substrat.
Contohnya: Enzim maltase hanya dapat memecah
maltosa menjadi glukosa.
d. Bekerja secara bolak-balik (reversible), artinya
enzim tidak menentukan arah reaksi.
e. Dapat bereaksi dengan substrat asam
maupun basa.
f. Di perlukan dalam jumlah sedikit
g. Dapat di gunakan berulang kali selagi belum
rusak.
Mekanisme Kerja Enzim
• Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi
dengan menurunkan energi aktivasi
• Energi aktivasi merupakan jumlah energi
yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu
reaksi.
• Skema kerja enzim:

Ssssubstrat + enzim kompleks enzim –


substrat enzim+produk
Beberapa teori yang menjelaskan tentang cara kerja
enzim

• Lock dan key Theory (Teori Gembok dan kunci)


Teori ini dikemukakan oleh Fischer (1898).
Menurutnya, enzim diumpamakan sebagai
gembok , sedangkan substrat di umpamakan
sebagai kunci. Substrat dapat berikatan dengan
enzim jika memiliki sisi aktif sebagai tempat
melekat substrat. Hubungan antara enzim dan
substrat terjadi pada sisi aktivasi dan hubungan
tersebut membentuk ikatan yang lemah.
• Substrat + Enzim  Kompleks enzim-substrat  Enzim
+ Produk

Substrat
Produk
Sisi aktif

Enzim

Kerja enzim menurut teori gembok dan kunci.


• Induced fit Theory (Teori ketepatan induksi)
Teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland.
Menurutnya, sisi aktif enzim bersifat fleksibel.
Artinya sisi aktif enzim dapat berubah bentuk
menyesuaikan bentuk substrat. Teori ini
sesuai dengan kerja enzim yang
sesungguhnya.
Substrat Produk
Sisi aktif

Enzim

Kerja enzim menurut teori kecocokan yang terinduksi.


Faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim

Aktivator
dan inhibitor:
Inhibitor Konsentrasi Konsentrasi
Suhu pH kompetitif
enzim substrat
&
non-
kompetitif
1. Suhu
• Pada suhu 0 derajat C atau
dibawahnya, enzim bersifat nonaktif.
Akan tetapi pada suhu tersebut enzim
juga tidak rusak.
• Jika suhu dinaikkan sampai batas
optimum, aktivitas enzim semakin
meningkat.
• Enzim pada manusia bekerja optimal
pada suhu 35-40 derajat C.
• Adapun bakteri yang hidup diair panas
memiliki enzim yang bekerja optimal
pada suhu sekitar 70 derajat C.
• Jika suhu melebihi batas
optimim,enzim dapat mengalami
denaturasi (kerusakan).
2. Perubahan pH
• Setiap enzim mempunyai pH
optimum yang spesifik.
• Sebagai contoh : enzim ptialin
yang hanya dapat bekerja pada
pH netral. Adapun enzim
pepsin bekerja pada pH asam
dan enzim tripsin bekerja pada
pH basa.
• Perubahan pH juga
mengakibatkan terjadinya
proses denaturasi pada enzim.
Akibatnya aktivitas enzim
menjadi menurun.
3. Konsentrasi Enzim
• Peningkatan konsentrasi
enzim akan
peningkatkan kecepatan
reaksi hingga mencapai
kecepatan konstan.
• Kecepatan konstan
terjadi jika semua
substrat sudah terikat
oleh enzim.
4. Konsentrasi Substrat

Penambahan konsentrasi substrat akan


meningkatkan kecepatan reaksi jika jumlah
enzim tetap. Peningkatan kecepatan
tersebut terjadi hingga mencapai
kecepatan konstan.
Kecepatan konstan tercapai jika semua
enzim mengikat substrat.
5. zat-zat penggiat (Aktivator)
• Aktivator merupakan molekul atau ion yang
memacu kerja enzim.
Contoh:
1. Garam-garam dari logam alkali dalam
kondisi encer (2%-5%)
2. ion logam seperti Ca2+, Mg 2+, dan Cl -
6. Zat-zat Penghambat (inhibitor)
• Merupakan molekul atau ion yang menghambat kerja enzim.
• Terbagi menjadi 2:
1. Inhibitor reversible
a) Inhibitor Kompetitif
Memiliki struktur yang mirip dengan substrat. Akibatnya,
inhibitor dan substrat saling berkompetisi untuk berikatan
dengan sisi aktif enzim.
b). Inhibitor Nonkompetitif
Terikat pada sisi alosterik enzim sehingga sisi aktif enzim
berubah. Akibatnya substrat tidak dapat berikatan dengan sisi
aktif enzim.
2) Inhibitor irreversible
 berikatan sangat kuat dengan sisi aktif enzim
 mengakibatkan enzim tidak berfungsi karena
ikatan inhibitor dengan protein enzim bersifat
stabil dan tidak dapat lepas.
Tata Nama Enzim
Pemberian nama enzim dilakukan dengan 2
cara:
a) berdasarkan substratnya , ditambah dengan
akhiran-ase

Nama substrat Nama enzim

Protein Proteinase

Lipid Lipase

maltosa maltase
b) berdasarkan tipe reaksinya, ditambah dengan
akhiran-ase

Nama reaksi Nama enzim

Reduksi Reduktase

Oksidasi oksidase

Pelepasan CO2 Dekarboksilase

Pelepasan hidrogen Dehidrogenase

Anda mungkin juga menyukai