Anda di halaman 1dari 91

METABOLISME

Oleh :
Oleh :
Drs. ERMAN SISWADI, M.Si & AZWIR.S.Pd.M.Si

SEKOLAH MENENGAH ATAS


ADABIAH 2 PADANG
2017-2018
INDIKATOR
Setelah mempelajari bab ini ananda diharapkan:
1. Mampu menjelaskan pengertian enzim,
2. Mengidentifikasi enzim yang berperan dalam
metabolisme,
3. Menjelaskan proses enzimatis pada
metabolisme karbohidrat,
4. Membedakan proses katabolisme dan
anabolisme,
5. Membedakan proses respirasi aerob dan an
aerob,
6. Mengidentifikasi hasil metabolisme karbohidrat
7. Memahami tentang enzim, respirasi, fotosintesa.
Metabolisme
 Metabolisme adalah seluruh proses reaksi kimia
dalam tubuh mahkluk hidup
 Memiliki 4 fungsi spesifik yaitu :
1.Untuk memperoleh energi kimia dari
degradasi sari makanan yang kaya
energi dari lingkungan
2.Untuk mengubah molekul nutrien
menjadi prekusor unit pembangun bagi
makromolekul sel
Lanjutan
3. Untuk menggabungkan unit pembangun menjadi
protein, asam nukleat, lipida, polisakarida dll
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul
yang diperlukan dalam fungsi khusus sel
Lanjutan
 Metabolisme mencakup anabolisme (sintesis) dan
katabolisme (penguraian)
 Anabolisme dan katabolisme merupakan reaksi
enzimatis karena perubahan yang terjadi pada kedua
proses tersebut selalu menggunakan enzim
 Cabang ilmu biologi tentang proses kimia dalam sel
atau mahkluk hidup disebut biokimia
Lanjutan
 Anabolisme merupakan reaksi endergonik
(memerlukan energi), jika energi yang diperlukan
dalam bentuk panas disebut reaksi endoterm
 Katabolisme merupakan reaksi yang
membebaskan energi (reaksi eksergonik), jika
energi yang dibebaskan dalam bentuk panas
disebut reaksi eksoterm
 Proses metabolisme dapat berlangsung jika
terdapat materi/zat yang bereaksi dan energi
pendukung proses tersebut dan yang mutlak
diperlukan adalah ATP dan enzim
Protein yang bertindak
sebagai biokatalisator
Faktor-faktor
yang Komponen
mempengaruhi ENZIM
kerja enzim enzim
Sifat-sifat enzim
Cara kerja enzim
• Enzim adalah protein & Bekerja spesifik
Menurunkan
• Berfungsi sebagai katalis
energi aktivasi
• Diperlukan dalam jumlah sedikit
(energi yang
• Bekerja secara bolak-balik
diperlukan
• Dipengaruhi faktor lingkungan untuk reaksi)
• Dapat digunakan berulang kali
Komponen Enzim
 Berdasarkan komponen penyusun ada 2 :
1. Enzim sederhana hanya terdiri dari
protien saja
2. Enzim kompleks (holoenzim) terdiri
atas:
 Komponen (apoenzim) mudah
terdenaturasi oleh panas
 Komponen non protein (ggs
protestik) bersifat termostabil
Lanjutan
 Gugus protestik terdiri dari :
1. Koenzim berupa senyawa organik
cont. vitamin, NAD+ (Nicotinamide
Adenine Dinucleotide) , dan
koenzim A
2. Kofaktor berupa senyawa logam atau
anorganik, cont. ion logam Zn2+,
Cu2+, Mn2+, Fe2+, K+, dan Na+.
Cara kerja Enzim
 Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi dengan
menurunkan energi aktivitas
 Energi aktivitas merupakan sejumlah energi yg
dibutuhkan untuk berlansungnya suatu reaksi
Grafik Energi Aktivitas Enzim
90

80

70

60
EA1
50

40
EA2
30

20
Reaktan
10 Perubah energi bebas
0
0 1 2 3 Produk
4 5

KET. : 1. EA 1= Reaksi tampa enzim


2. EA 2 = Reaksi dengan enzim
Lanjutan
 Enzim bekerja dengan membentuk komplek enzim
subtrat
 Setelah reaksi menghasilkan produk, enzim
melepaskan diri dan berikatan dengan senyawa lain yg
sejenis
 Skemanya : subtrat + enzim komplek enzim
subtrat enzim + produk
Cara kerja enzim

Substrat + Enzim  Kompleks enzim-substrat  Enzim +


Produk

Substrat Produk
Sisi aktif

Enzim Enzim

Kerja enzim menurut teori gembok dan kunci.


Cara kerja enzim
Substrat + Enzim  Kompleks enzim-substrat  Enzim +
Produk
PRODUK
Substrat

Sisi aktif

Enzim

Kerja enzim menurut teori kecocokan yang terinduksi.


Teori Kerja Enzim
1. Lock and Key Theory (teori gembok dan kunci.
Dikemukakan oleh FISCHER (1898)
 Enzim merupakan gembok, subtrat sebagai kunci
 Hubungan antara enzim dan subtrat terjadi pada sisi
aktif dan hubungannya lemah
Lanjutan
2. Induced Fit Theory ( teori ketepatan induksi),
dikemukakan oleh Daniel Koshland
 Sisi aktif enzim bersifat fleksibel,
akibatnya sisi aktif enzim dapat
berubah bentuk menyesuaikan bentuk
subtrat
 Teori ini sesuai dengan kerja enzim
sesungguhnya
Faktor
1. yg mempengaruhi kerja enzim
 Pada suhu 0 ºC atau dibawahnya enzimbersifat
nonaktif, tetapi tidak merusak
 Suhu dinaikan sampai batas optimum aktivitas
enzim semakin meningkat
 Setiap enzim mempunyai suhu optimum
yangspesifik
 Enzim pada manusia bekerja optimal pada suhu 35 –
40 ºC
Lanjutan
 Enzim bakteri yg hidup di air panas bekerja
optimum pada suhu 70 ºC
 Jika suhu melebihi suhu optimum enzim dapat
mengalami denaturasi (kerusakan)
Lanjutan
2. pH
 Setiap enzim mempunyai pH
optimum yang spesifik
 Enzim ptialin bekerja pada pH netral
 Pepsin pada pH asam
 Tripsin pada pH basa
• Perubahan pH menyebabkan sisi aktif berubah,
bahkan dapat menimbulkan denaturasi
Grafik pengaruh pH thdp kerja enzim pepsin & tripsin

Tripsin
Pepsin
Kecepatan reaksi

1 4 6 10 14
pH
Lanjutan
3. Konsentrasi Enzim
 Peningkatan konsentrasi enzim akan meningkat
kecepatan reaksi hingga mencapai kecepatan
konstan
 Kecepatan konstan jika semua substrat sudah
terikat oleh enzim
Grafik Hub. Konsentrasi Grafik Hub. Konsentrasi
Enzim dg Kec. Reaksi Substrat dg Kec. Reaksi
Kecepatan Reaksi

Kecepatan Reaksi
Sisi Aktif Semua Enzim Bekerja
Semua substrat terikat
Konstan
Konstan

Konsentrasi Enzim Konsentrasi Substrat


Lanjutan
4. Konsentrasi Substrat
 Penambahan substrat akan
meningkatkan kecepata reaksi jika
jumlah enzim tetap
 Kecepatan terjadi hingga mencapai
kecepatan konstan
 Kecepatan konstan terjadi sampai
semua enzim sudah terikat sama
substrat
Lanjutan
5. Zat-zat penggiat (Aktivator)
 Aktivator merupkan molekul atau ion yang memacu
kerja enzim, contoh :
 Garam-garam dari logam alkali dalamkondisi encer
(2 % - 5 %)
 Ion logam seperti : Ca+2, Mg+2, Ni-, Mn-2, dan Cl-.
Lanjutan
6. Zat Penghambat (inhibitor)
 Inhibitor merupakan molekul atau ion yang
menghambat kerja enzim, ada 2 macam :
a) INHIBITOR REVESIBEL meliputi 2 jenis :
1) Inhibitor Kompetitif yaitu memiliki
struktur yg mirip dg subtrat, akibatnya
substrat saling berkompetisi untuk
berikatan dg sisi aktif enzim, dan
inhibitor ini dapat dihilangkan dg
penambahan substrat perhatikan
gambar
Inhibitor Kompetitif

INHIBITOR
ENZIM SUBTRAT
+ INHIBITOR
SUBTRAT

SUBTRAT TDK MENGHASILKAN


PRODUK
Lanjutan
2) Inhibitor nonkompetitif
 Yaitu inhibitor yang terikat pada sisi alosterik
enzim sehingga sisi aktif enzim berubah, akibatnya
substrat tidak dapat berikatan dg enzim. Inhibitor
ini tidak dapat dihilangkan walau ditambah
substrat. Perhatikan gambar.
Gambar Inhibitor
Nonkompetitif INHIBITOR

SISI AKTIF
SUBTRAT
SUBTRAT
ENZIM INHIBITOR
+

SUBTRAT
TDK MENGHASILKAN
SISI
ALOSTERIK
PRODUK
Lanjutan
b) INHIBITOR IRREVESIBEL
 Inhibitor yg berikatan kuat dg enzim,sehingga
bentuk enzim berubah
 Akibatnya aktivitas enzim berkurang
 Hambatan ini disebabkan oleh destruksi atau
modifikasi pada gugus enzim
Tata Nama Enzim
 Pemberian nama enzim ada 2 cara :
1. Berdasarkan substrat + akhiran ase

Nama Substrat Nama Enzim

Protein Proteinase

Lipd Lipase

Maltosa Maltase
Lanjutan
2. Berdasarkan tipe reaksi + akhiran ase

Tipe Reaksi Nama Enzim

Reduksi Reduktase

Oksidsi Oksidase

Pelepasan CO2. Dekarbosilase

Pelepasan hidrogen Dehidrogenase


METABOLISME

KATABOLISME ANABOLISME
Bertujuan untuk pembongkaran Bertujuan untuk penyusunan
atau penguraian suatu molekul atau sintesis suatu molekul

Respirasi Fermentasi Fotosintesis Kemosintesis

Respirasi Respirasi
Aerob Anaerob
Katabolisme
1. Respirasi
 Merupakan prosespenguraian senyawa
organik kompleks menjadi senyawa
sederhana, terjadi sebagian pada
mitokondria dan disitososl
 Berdasarkan kebutuhan oksigen
respirasi dibedakan jadi 2 :
1) Respirasi aerob
2) Respirasi anaerob
Respirasi Aerob
 Pengubahan energi kimia yg terkandung dalam sari
makanan menjadi energi kimia dalam bentuk ATP
 Secara sederhana reaksinya sbb

C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O + 36ATP


(glukosa) (oksigen) (karbon (air) (energi)
dioksida)

Respirasi aerob terbagi 2 jalur, yaitu jalur


siklus krebs dan jalur pentosa fosfat
Respirasi aerob jalur siklus krebs
 Memiliki 4 tahap :
1. Glikolisis
2. Dekarbosilasi oksidatif
3. Siklus krebs
4. Sistem transpor
1. Glikolisis
 Merupakan proses penguraian glukosa tanpa
menggunakan oksigen
 Terjadi di dalam sitosol
 Satu molekul glukosa menghasilkan 2 as piruvat, 2
NADH, dan 2 ATP
 Perhatikan gambar berikut
Glukosa
2 ATP
2 ADP + 2P
ISOMERISASI

2 dihidroksi aseton fosfat 2 Fosfogliseraldehid


(DHAP) (PGAL)
2 NAD+ 4 ADP + 4P

2 NADH 4 ATP

2 As Piruvat
Skema Bentuk sederhana glikolisis
Respirasi aerob

Tahapan glikolisis
bentuk komleks
Enzim : 1. heksokinase
` 2. fosfoglukoisomerase
3. fosfofruktokinase
4. aldolase
5. triosefosfat isomerase
6. fosfogliserokinase
7. fosfogliseromutase
8. enolase
9. piruvat kinase

file Dra. Linda Syofyan, M. Si


2. Dekarbosilasi Oksidatif
(pembentukan asetil Co A)
 Pada organisme eukariotik terjadi pada matriks
mitokondria, organisme prokariotik pada sitosol
 Tahap ini as piruvat bereaksi dengan Co-enzim A
berubah jadi Asetil Co-A
 Proses ini menghasilkan NADH dan CO2.

2NAD+ 2NADH

2C3H4O3 + 2Co-A 2C2H3O-CoA + 2CO2.


(As piruvat) (Co-enzimA) (asetil Co-A) (karbon dioksida)
Mitokondria

Membran luar

Membran dalam

Matriks
Krista
Siklus Krebs
 Terjadi di dalam matriks mitokondria
 Fungsinya menghasilkan energi dan berbagai
senyawa perantara
 Senyawa perantara berfungsi untuk sintesis senyawa
lain
 Dari 2 asetil CoA dihasilkan 4 CO2, 2 ATP, 6 NADH
dan 2 FADH2.
Respirasi aerob
Tahapan siklus
Krebs

file Dra. Linda Syofyan, M. Si


Siklus Krebs 2 Asetil Co-A CoA

2 As Oksaloasetat 2 As sitrat
H 2O
2 NAD+
2 NADH 2 Isositrat
2 As Malat 2 NAD+
CO2
2 NADH
2 H2O
2 α ketoglutarat
2 As. Fumarat
2 NAD+
2 FADH 2CoA 2 NADH
2 FAD+ CO2
2 As Suksinat 2 Suksinil Co-A
2 ATP 2 ADP + 2 Pi
Keterangan Siklus Krebs
1. Asetil CoA mentransper 2 atom C ke Oksaloasetat
membentuk as. Sitrat dan melepaskan Co-A
2. Penambahan dan pengeluaran H2O mengubah
Sitrat menjadi Isositrat
3. Isositrat melepaskan CO2 & membentuk as. α
Ketoglutarat, H dan elektron ditransfer ke NAD
membentuk NADH
Lanjutan
4. as. α Ketoglutarat melepaskan CO dan
2
membentuk NADH, as. α Ketoglutarat berikatan
dengan CoA membentuk Suksinil-CoA
5. Suksinil-CoA melepaskan Co-A dan digantikan oleh
fosfat yg berasal dari GTP membentuk Suksinat,
fosfat berikatan dg ADP membentuk ATP
Lanjutan
6. Suksinat mentransfer elektron dan H ke FAD
membentuk FADH, akibatnya Suksinat berobah
menjadi as. Fumarat
7. as. Fumarat mengikat H2O membentuk as. Malat
8. as. Malat mentransfer elektron dan H ke NAD
membentuk NADH, akibatnya malat berobah
menjadi as. Oksaloasetat
9. as. Oksaloasetat digunakan utk siklus krebs
berikutnya
4. Sistem Transper Elektron
1. Terjadi di membran dalam mitokondria
2. Tahap ini berfungsi mengoksidasi NADH dan
FADH2 dari tahap sebelumnya
3. Elektron dan H+ dari senyawa NADH & FADH2
dialirkan ke senyawa penerima elektron spt FAD,
NADP, koenzim Q dan sitokrom.
4. Setiap pelepasan elektron membebaskan energi,
energi digunakan untuk membentuk ATP
Lanjutan
5. Oksigen berfungsi penerima elektron terakhir, dan
akhirnya bergabung dg H+ membentuk H2O
6. Pembentukan ATP melalui reaksi fosforilasi oksidatif
7. Setiap 1 NADH menghasilkan 3 ATP & 1 molekul
FADH2 menghasilkan 2 ATP
Lanjutan
8. Pada organisme eukariotik oksidasi NADH & FAD
terjadi dalam membran mitokondria, NADH hasil
glikolisis dihasilkan di sitosol.
9. Akibatnya NADH tsb harus dimasukan ke dlm
mitokondria
10. Pemindahan 2 NADH ke dlm mitokondria
dibutuhkan 2 ATP
11. Maka jumlah ATP yg dihasilkan sebanyak 36 ATP
 Secara sederhana jumlah ATP yang dihasilkan oleh
proses respirasi adalah :

Proses dalam respirasi akseptor Jumlah


ATP
Glikolisis
Glukosa 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
Daur Krebs
2 asam piruvat 2 asetil ko-A +2H2O 2 NADH
2 isositrat 2 α ketoglutarat 2 NADH
2 α ketoglutarat 2 suksinil Co A 2 NADH
2 suksinil Co A 2 suksinat 2 ATP
2 suksinat 2 Fumarat 2 FADH
2 malat 2 Oksaloasetat 2NADH
Rantai transpor elektron
10 NADH + 5 O2 10 NAD + 10 H2O 30 ATP
2 FADH2 + O2 2 FAD + 2 H2O 4 ATP
 Pada tabel dilihat jumlah total ATP yang
dihasilkan ada 38 ATP, tetapi jumlah tersebut
harus dikurangi 2 ATP karena glikolisis dan daur
Krebs berlangsung ditempat yang berbeda, oleh
karena itu sel harus mentranspor 2 molekul
NADH yang dihasilkan pada glikolisis untuk
menyebrangi mitokondria.
 Untuk transpor 1 molekul NADH dibutuhkan 1
ATP, sehingga untuk mentranspor 2 molekul
NADH dibutuhkan 2 ATP.
 Jadi jumlah molekul ATP yang dihasilkan dalam
respirasi sel secara aerob adalah 36 ATP.
Lanjutan
 Pada organisme prokariotik tidak memiliki
mitokondria
 Maka pengurangan ATP untuk pemindahan
kemitokondria tidak ada
 Jadi jumlah ATP yang dihasilkan pada organisme
prokariotik 38 ATP
Gambar 1. Diagram Pembentukan ATP
pada Transfer Elektron

ATP ATP ATP

Sit b Sit c Sit a


NADH + H+ FAD 1/2 O2
2 Fe++ 2 Fe+++ 2 Fe++

NAD+ FADH2 Sit b Sit c Sit a O=


2 Fe+++ 2 Fe++ 2 Fe+++

2H+

H2O
Respirasi aerob Sistem transpor elektron
Rangkuman reaksi aerob.
Respirasi aerob jalur pentosa
 Pada jalur ini dihasilkan CO2 dan 2 NADH2.
 NADH2 dioksidasi pada sistem transpor elektron
 Senyawa antara yang terbentuk berupa gula
Siklus Pentosa Fosfat
Glukosa

Glukosa 6 - P
NAD+

NADH

Ribulosa 5 - P As 6-fosfoglukonat
CO2 NADH NAD+
Raspirasi Anaerob
 Respirasi anaerob adalah pemecahan karbohidrat
untuk mendapatkan energi tampa menggunakan
oksigen
 Respirasi anaerob menggunakan senyawa tertentu spt.
As. Fosfoenol viruvat, atau asetaldehida sebagai
penggati hidrogen dan membentuk as laktat atau
alkohol
Lanjutan
 Tempat terjadi respirasi anaerob :
1. Jaringan yg kekurangan oksigen cont
otot ketika kontraksi sangat kuat
2. Akar tumbuhan yang terendam air
3. Biji-biji yg berkulit tebal yg sukar
ditembus okasigen
4. Sel ragi dan bakteri anaerob
Istimar Syamsuri biologi 3A : 34
Lanjutan
 Bahan baku respirasi anaerob adalah glukosa,
fruktosa, galaktosa dan monosa
 Hasil akhir respirasi anaerob alkohol karbondioksida
dan energi, reaksinya

ragi
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 + 21 kal

Istimar Syamsuri biologi 3A : 34


Fermentasi
 Fermentasi ialah proses pembentukan alkohol
oleh mikroorganisme
 Fermentasi pada hewan tingkat tinggi terjadi
apabila dalam proses respirasi tidak tersedia
oksigen
 Terjadi atas 2 tahap
1. Glikolisis (hasil glikolisis tdk dirubah jadi asetil
CoA melainkan direduksi menjadi senyawa lain dg
bantuan NADH
2. Pembentukan NAD+.
Lanjutan
 Perbedaan respirasi anaerob dengan fermentasi
 Respirasi anaerob melibatkan mitokondria
 Fermentasi tidak melibatkan mitokondria, fermentasi
hanya menghasilkan 2 ATP
 Fermentasi ada 2 macam : yaitu fermentasi alkohol
dan fermentasi asam laktat
Fermentasi Asam Laktat
 Terjadi pada sel-sel otot
 Bahan dasarnya asam piruvat
 Hasilnya asam laktat dan ATP
 Reaksinya

2 fosfoenol
Glukosa 2 as piruvat 2 as Laktat
piruvat
Glikolisis

2 NADH 2 NAD+.
Fermentasi asam laktat
C6H12O6  2 asam laktat + 2ATP

Tahapan reaksi fermentasi asam laktat.


Fermentasi Alkohol
 Terjadi pada khamir atau yeast (jamur)
 Bahan bakunya as piruvat
 Hasilnya etanol, CO2 dan ATP
 Reaksinya 2 CO2.

Glukosa 2 as piruvat 2 asetaldehid 2 etanol


Glikolisis

2 NADH 2 NAD+.
Fermentasi alkohol
C6H12O6  2CO2 + 2C2H5OH + 2ATP

(a) Tahapan fermentasi alkohol. (b) Jamur ragi (yeast).


Anabolisme
 Merupakan proses penyusunan senyawa kompleks dari
senyawa yg lebih sederhana
 Prosesnya memerlukan energi bebas sehingga disebut
juga reaksi endergonik
 Contoh :
1. Fotosintesis
2. Kemosintesis
Fotosintesis
 Merupakan penyususnan bahan organik (karbohidrat)
dari air dan carbondioksida dengan bantuan energi
cahaya
 Secara umum reaksinya sbb:

ENERGI CAHAYA
CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
KLOROFIL
Lanjutan
 Fotosintesis terjadi dalam kloroplas
 Dalam kloroplas tedapat cairan disebut stroma
 Dalam stroma terdapat kantong-kantong datar disebut
tilakoid
 Satu tumpukan tilakoit disebut grana
Tahapan Fotosintesis

1.Reaksi terang
Fotosintesis
2.Reaksi Gelap
Reaksi terang
 Merupakan penangkapan energi cahaya
 Menghasilkan ATP dan NADPH2.
 Kedua senyawa tersebut digunkan dalam reaksi gelap
 Reaksi terang terjadi pada membran tilakoid
 Pada membran tilakoid terdapat pigmen-pigmen, spt.
kloropil a, kloropil b dan karotenoid
Lanjutan
 Reaksi terang melibatkan 2 macam fotosistem :
1. Fotosistem I (P700) mengandung klorofil a yang
menyerap energi cahaya dg panjang gelombang 700
nm
2. Fotosistem II (P680) mengandung klorofil a yang
menyerap energi cahaya dg panjang gelombang 680
nm
Proses Reaksi Terang
1. Pigmen dalam fotosistem menangkap enegi
cahaya
2. Energi cahaya tsb diteruskan kepusat reaksi
(klorofil a)
3. Pusat reaksi akan melepaskan elektron, pada
peristiwa ini ada 2 macam aliran elektron, yaitu :
jalur elektron siklik (fotofosforilasi siklik) dan
jalur elektron nonsiklik (fotofosforilasi nonsiklik)
Fotofosforilasi Siklik
 Prosesnya :
1. Fotosistem I melepaskan elektron
ditangkap oleh akseptor elektron
2. Elektron diteruskan ke sistem
transpor elektron
3. Perpindahan elektron dari akseptor ke
sistem transpor membentuk ATP
 Jalur ini hanya menghasilkan ATP saja
Fotofosforilasi Nonsiklik
 Prosesnya :
1. Fotosistem II menyerap energi cahaya
dan melepaskan elektron
2. Fotosistem II mengambil elektron dari
hasil fotolisis ( pemecahan molekul
air) reaksinya:
H 2O 2H+ + 2e- + ½ O2
3. Elektron yg dilepaskan fotosistem II
diteruskan ke sistem transpor elektron,
pd peristiwa ini terbentuk ATP
Lanjutan
4. Elektron tsb diteruskan ke fotosistem I, pd saat yg
bersamaan fotosistem I melepaskan elektron
5. Elektronnya diterima oleh aseptor dan diteruskan
ke sistem tranpor elektron, ditangkap oleh NADP+.
6. Ion H+ hasil fotolisis di ikat oleh NADP+
membentuk NADPH2.
Skema Reaksi Terang
Sis. trs
Aseptor Elektron Aseptor Elektron e-
ADP elektron
e- ATP

sss
Sisklik
e- e-
ADP
Cahaya e-
ATP
Cahaya
e-
P700
FS I
P680 NADPH
FS II
NADP+ 2H+ +
e- 2
H2O 2H+
½O2 = Fosforilasi siklik = Fosf nonsiklik
Reaksi Gelap (siklus Calvin)
 Tidak memerlukan cahaya
 Terjadi di dalam stroma
 Terjadi melalui 3 tahap :
1. Tahap fiksasi
2. Tahap reduksi
3. Tahap regenerasi
Tahap Fiksasi
 Pada tahap ini ribulosa bibosfat (RuBP) mengikat CO 2
membentuk 3-fosfogliserat (PGA)
 Reaksinya

RuBP karbosilase (rubisco)


6CO2 + 6RuBP 12 PGA
Tahap Reduksi
 PGA diubah menjadi DPGA (1,3 difosfogliserat )
 DPGA diubah menjadi fosfogliseraldehid (PGAL atau
G3P)
 Reaksinya

12 PGA 12 DPGA 12PGAL


12 ATP 12 ADP 12 NADPH2 12 NADP+
Tahap Regenerasi (pembentukan
RuBP kembali)
 Pembentukan RuBP kembali dari PGAL
 10 PGAL dari 12 digunakan untuk membentuk RuBp
 2 PGAL dari 12 digunakan untuk membentuk glukosa
 Reaksinya :

12 PGAL 10 RuBP
2 Glukosa
Skema Reaksi Gelap
6 CO2. dari udara
Fiksasi karbonFosforilasi glukosa
6 6 biasanya
RuBP Karbon yg labil digunakan segera
6 ADP membentuk
12
6 ATP PGA karbohidrat, hasil
12 ATP akhir fotosintesis
Siklus Calvin 12 ADP
4 Pi
Benson
(sebagian besar
12 NADPH sukrosa, pati, dan
12 NADP+ selulosa
10 12 Pi
PGAL 12
PGAL
Pi P
2 Glukosa
PGAL
Tipe Penambatan CO2.
 Berdasarkan tipe penambatan CO2. tumbuhan dibagi
3 jenis :
1. Tumbuhan C3.
Yaitu siklus calvin nya terjadi pada sel-
sel mesofil
Contoh tumbuhan kelompok
leguminoceae (gandum dan padia-
padian)
Reaksinya

rubisco
CO2 + RuBP 2 fosfogliserat (PGA)
Lanjutan
2. Tumbuhan C4.
Contoh jagung, tebu, dan sorghum
Siklus Calvinya pada :
1. Sel-sel mesofil, reaksinya

CO2 + fosfoenolpiruvat Oksaloasetat Malat

2. Disarung berkas pengakut


Malat CO2 + RuBP Siklus Calvin

Piruvat
Lanjutan
3. Tumbuhan CAM ( Crassulacean Acid Metabolisme )
4. Contohnya Kaktus reaksinya :
1. Terjadi malam hari (stomata membuka)

CO2 + PEP Oksaloaseta Malat


2. Terjadi siang hari (stomata menutup)
Di sitoplasma ke vacuola

Malat piruvat Di kloroplas


Di vacuola
CO2 + RuBP siklus calvin
Kemosintesis
 Merupakan penyusunan bahan organik (karbohidrat)
dari H2O dan CO2 dengan menggunakan energi kimia
( hasil oksdasi senyawa kimia)
 Energi yg diperoleh digunakan untuk asimilasi C
 Contoh pada kelompok bakteri ( B. Nitrifikasi, b.
Belerang, b. Besi, hidrogen dan b. Metana
Lanjutan
 Kemosintesis pada bakteri belerang
(Baggiatoa/Thiospirillum) reaksinya
2H2S + O2 2H2O + 25 + energi
 Enegi digunakan untuk fiksasi CO2 menjadi
karbohidrat, reaksi lengkapnya

CO2 + 2H2S CH2O + S2 + H2O


Lanjutan
 Bakteri Nitrosomonas dan Nitrococcus
mengoksidasi NH4+ untuk memperoleh energi,
reaksinya

(NH4)2 CO2 + 3O2 2HNO2 + S2 + 3H2O + E


 Bakteri Nitrobacter melakukan kemosintetesis untuk
menghasilkan energi

Nitrobacter
Ca(NO2)2 + O2 Ca(NO3)2 + E
Hubungan metabolisme Karbohidrat, Lemak dan Protein
Protein Karboidrat Lemak

As. amino Glukosa Gliserol As lemak

glikolisis
NH3. As keto Gliseraldehid-3p
Piruvat
Urea
Beta oksidasi
Asetil Co-A

Dikeluark
an dalam Siklus Transpor elektron
bentuk krebs dan fosforilasi
urin oksidatif
Tugas
1. Jelaskanlah tahap-tahap percobaab berikut serta
kesimpulannya
Percobaan ingenhouz
Percobaan sachs
Percobaan engelmann
Percobaan Hill dan blackman
2. Jelaskanlah tahap-tahap reaksi fotosintesis :reaksi
terang dan reaksi gelap pada tumbuhan C3, C4 dan
CAM
Desember 2008

Anda mungkin juga menyukai