ENZIM
PENGERTIAN CARA FAKTOR-FAKTOR MACAM- GANGGUAN PERAN
KOMPONEN KARAKTERISTIK KERJA MACAM ENZIM PADA ENZIM DI
YANG
MEMPENGARUHI ENZIM METABOLISME BIDANG
PERIKANAN
Berfungsi DAN
sebagai katalis Teori Gembok Suhu KELAUTAN
Ion-ion dan Kunci (Lock
organik Merupakan and Key Theory) pH
protein
Gugus Teori Kecocokan Kadar air
prostetik Bekerja secara
spesifik yang Terinduksi Hasil akhir
Koenzim (Induced Fit (produk)
Bekerja bolak- Theory)
balik Konsentrasi
enzim
Dipengaruhi
oleh faktor Konsentrasi
lingkungan substrat
Inhibitor
122
PENDAHULUAN
Pada tahun 1850, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa fermentasi gula menjadi
alkohol oleh ragi yang dikatalisis ‘fermen’. Pasteur mengemukakan bahwa fermen ini
dinamakan enzim (‘di dalam ragi’) tidak dapat dipisahkan dari struktur sel ragi hidup,
suatu pendapat yang bertahan selama bertahan-tahun. Penemuan penting oleh Eduard
Buchner tahun 1897 berhasil mengekstrak ke dalam larutan, suatu bentuk aktif dari sel
ragi, yaitu serangkaian enzim yang mengkatalisis fermentasi gula menjadi alkohol.
Penemuan ini membuktikan bahwa enzim mengkatalisis lintas metabolik utama
penghasil energi, dapat tetap berfungsi jika dipindahkan dari struktur sel hidup. Baru pada
tahun 1926, enzim urease dapat diisolasi dan dikristalkan oleh James Sumner. Beliau
juga menemukan bahwa semua enzim adalah protein yang memiliki berat molekul antara
12.000 - 1.000.000. Pada tahun 1930 John Northrop berhasil mengkristalkan enzim
pepsin dan tripsin.
ENZIM
A. Pengertian Enzim
Kata enzim berasal dari bahasa Yunani
“enzyme” yang berarti “di dalam sel”. Willy FAKTA ILMIAH
Kuchne (1876) mendefinisikan enzim sebagai Makanan menjadi cepat basi
fermen (ragi) yang bentuknya tidak tentu dan disebabkan oleh aktivitas enzim.
Bakteri di udara hinggap di
tidak teratur, yang dapat bekerja tanpa adanya makanan dan berkembangbiak
mikroba dan dapat bekerja di luar mikroba. secara cepat sambil mengeluarkan
enzim-enzim pencernaan di media
Definisi tersebut berubah setelah dilakukan makanan. Enzim-enzim
penelitian lanjutan oleh Buchner pada tahun pencernaan dari bakteri inilah
yang menyebabkan makanan
1897. Enzim dapat diproduksi oleh mikroba berubah menjadi basi. Aktivitas
atau bahan lainnya seperti hewan dan enzim dapat dihambat dengan cara
pemanasan atau pendinginan.
tumbuhan. Enzim juga dapat diisolasi dalam
Sumber: Aryulina, 2006
bentuk murni. Enzim merupakan senyawa
protein yang dapat mengkatalisis seluruh reaksi kimia dalam sistem biologis. Semua
enzim murni yang telah diamati sampai saat ini adalah protein. Aktivitas katalitiknya
123
bergantung kepada integritas strukturnya sebagai protein. Enzim dapat mempercepat
reaksi biologis, dari reaksi yang sederhana, sampai ke reaksi yang sangat rumit.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa enzim adalah
makromelekul yang bekerja sebagai katalis, agen kimiawi yang mempercepat reaksi tanpa
ikut terkonsumsi oleh reakis. Jika tidak ada regulasi oleh enzim, lalu-lintas kimiawi
melalui jalur-jalur metabolisme akan macet total karena banyak reaksi kimia akan
berlangsung terlalu lama.
B. Komponen Enzim
Secara kimia enzim terdiri atas dua bagian (enzim
lengkap/ holoenzim), yaitu bagian protein (apoenzim) Konsep Penting
dan bagian bukan protein (gugus prostetik) yang Kofaktor enzim terdiri
dari ion-ion anorganik,
dihasilkan dalam sel makhluk hidup. Jika gugus gugus prostetik, dan
prostetiknya berasal dari senyawa organik kompleks koenzim.
(misalnya, NADH, FADH, koenzim A dan vitamin B) disebut koenzim, apabila berasal
dari senyawa anorganik (misalnya, besi, seng, tembaga) disebut kofaktor. Enzim
disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam
lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam
pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim
tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen. Secara ringkas
struktur sebuah enzim yang aktif dapat dilihat pada Gambar 4.1
Kofaktor pada beberapa enzim dapat terikat secara lemah atau terikat secara kuat
(permanent). Jika kofaktor terikat kuat dengan protein enzim dinamakan bagian
prostetik. Beberapa jenis logamsebagai bagian kofaktor dari beberapa enzim dapat
dilihat pada Tabel 1. Tidak semua enzim memiliki struktur yang lengkap terdiri dari
apoenzim dan kofaktor. Contoh enzim ribonuklease pankreas hanya terdiri atas
polipeptida dan tidak mengandung gugus kimiawi yang lain.
124
Enzim
(Holoenzim)
Protein
Gugus Prostetik
(Apoenzim)
KOENZIM
KOFAKTOR
Molekul organik
Molekul Anorganik
Contoh: Vitamin,
FAD Contoh: Fe+2, Mn+2
Sumber: http://slideshare.net/fitri_rizkiyah/kerja-enzim-4325921
Gambar 4.1. Komponen enzim
125
C. Karakteristik Enzim
Karakteristik enzim sebagai biokatalisator ddapat diuraikan sebagai berikut.
1. Enzim Berfungsi sebagai Katalis
Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut
bereaksi. Katalis mengubah kecepatan reaksi, namun tidak mengubah produk akhir
yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi.
2. Enzim adalah Protein
Struktur dari suatu enzim tidak lain adalah protein, karena aktivitas
katalitiknya bergantung pada integritas strukturnya sebagai protein, walaupun ada
beberapa senyawa yang dapat bertindak sebagai katalis, misalnya RNA.
3. Enzim Bekerja secara Spesifik
Fungsi enzim itu tertentu, tiap perubahan zat tertentu diperlukan suatu jenis
enzim tertentu pula. Misalnya enzim amilasehanya untuk mengkatalisis amilum
sebagai substratnya.
4. Enzim dapat Bekerja secara Bolak-Balik
Beberapa enzim kerjanya dapat bolak balik, misalnya enzim lipase dapat
bekerja untuk mengkatalisis molekul lemak menjadi komponen penyusunnya, yaitu
asam lemak dan gliserol atau sebaliknya menyusun lemak dari komponennya.
126
D. Cara Kerja Enzim
Sisi aktif enzim (active site) adalah bagian dari molekul enzim tempat
berikatannya substrat, untuk membentukkompleks enzim substrat, dan selanjutnya
membentuk produk akhir.
Substrat
Sisi aktif
Sisi aktif suatu enzim berbentuk tiga dimensi, seringberupa lekukan pada
permukaan protein enzim, tempat substrat berikatan secara lemah. Substrat berikatan
dengan sisi aktif suatu enzim melalui beberapa bentuk ikatan kimia yang lemah (misalnya
interaksi elektrostatik, ikatan hidrogen, ikatan van der Waals, dan interaksi hidrofobik).
Setelah berikatan dengan bagian sisi aktif enzim, substrat bersama-sama enzim kemudian
membentuk suatu kompleks enzim-substrat, selanjutnya terjadi proses katalisis oleh
enzim untuk membentuk produk. Ketika produk sudah terbentuk enzim menjadi bebas
kembali untuk selanjutnya bereaksi kembali dengan substrat.
Dua model telah diusulkan untuk menjelaskan bagaimana enzim berikatan
dengan substrat, yaitu:
1. Teori Gembok dan Kunci (Lock and Key Theory)
Sisi aktif enzim tersusun dari sejumlah kecil asam amino. Bentuk sisi aktif sangat
spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi
substrat bagi enzim. Enzim dan substrat akan begabung bersama membentuk
kompleks, seperti kunci yang masuk ke dalam gembok. Subsrat dapat bereaksi
dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan
melepaskan produk serta membebaskan enzim (Gambar 4.3).
127
Substrat
Ikatan substrat dan Produk
enzim
Sisi aktif
128
E. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
1. Suhu
Umumnya enzim bekerja pada suhu
FAKTA ILMIAH
yang optimum. Apabila suhu turun, maka
Banyak antibiotik yang bekerja
aktivitas akan terhenti tetapi enzim tidak rusak.
sebagai penghambat enzim.
Sebaliknya, pada suhu tinggi aktivitas menurun Contohnya, penisilin
dan enzim menjadi rusak. Tiap kenaikan suhu menghambat enzim bakteri
yang berguna dalam
10º C, kecepatan reaksi enzim menjadi dua kali
pembentukan dinding sel
lipat. Hal ini berlaku dalam batas suhu yang bakteri. Oleh karena manusia
wajar. Kenaikan suhu berhubungan dengan tidak memiliki enzim ini,
manusia aman untuk
meningkatnya energi kinetik pada molekul
mengkonsumsi antibiotik pada
substrat dan enzim. Pada suhu yang lebih dosis tertentu.
tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat. Sumber: Aryulina, 2006
Sehingga, pada saat bertubrukan dengan enzim,
energi molekul substrat berkurang. Hal ini memudahkan molekul substrat terikat
pada sisi aktif enzim. Peningkatan suhu yang ekstrim dapat menyebabkan atom-atom
penyusun enzim bergetar sehingga ikatan hidrogen terputus dan enzim terdenaturasi.
Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim dan menyebabkan enzim
terlepas dari substratnya. Hal ini, menyebabkan aktivitas enzim menurun, denaturasi
bersifat irreversible (tidak dapat balik). Setiap enzim mempunyai suhu optimum,
sebagian besar enzim manusia mempunyai suhu optimum 37º C. Sebagian besar
enzim tumbuhan mempunyai suhu optimum 25º C.
129
Kecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu konstan. Misal, kegiatan
pada awal reaksi tidak sama dengan kegiatan pada pertengahan atau akhir reaksi.
Apabila hasil akhir (banyak), maka akan menghambat aktivitas enzim.
5. Konsentrasi Enzim
Pada reaksi dengan konsentrasi enzim yang jauh lebih sedikit daripada substrat,
penambahan enzim akan meningkatkan laju reaksi. Peningkatan laju reaksi ini terjadi
secara linier. Akan tetapi, jika konsentrasi enzim dan substrat sudah seimbang, laju
reaksi akan relatif konstan.
6. Konsentrasi Substrat
Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat
hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi
enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia
dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat.
7. Inhibitor
Kerja enzim dapat dihambat oleh zat penghambat (inhibitor). Terdapat dua jenis
inhibitor, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor non-kompetitif.
a. Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara berikatan
dengan enzim pada sisi aktifnya. Oleh karena itu, inhibitor ini bersaing dengan
substrat menempati sisi aktif enzim. Hal ini terjadi karena inhibitor memiliki
struktur yang mirip dengan substrat. Enzim yang telah berikatan dengan inibitor
tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai biokatalisator (lihat Gambar 4.5
130
(a) Pengikatan normal
Substrat dapat
berikatan normal
dengan situs aktif
enzim
Meniru substrat
berkompetisi
memperebutkan
situs aktif
b. Inhibitor non-kompetitif
Berbeda dengan inhibitor kompetitif, inhibitor non-kompetitif tidak
bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan enzim. Inhibitor jenis ini
akan berikatan dengan enzim pada sisi yang berbeda (bukan sisi aktif). Jika
telah terjadi ikatan enzim-inhibitor, sisi aktif enzim akan berubah sehingga
substrat tidak dapat berikatan dengan enzim. Banyak ion logam berat bekerja
sebagai inhibitor non-kompetitif, misalnya Ag+, Hg2+, dan Pb2+ (Gambar 5).
131
AYO BERFIKIR LOGIS
132
5) Enzim entrokinase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurai senyawa
pepton menjadi sentawa asam amino
6) Enzim pepsin adalah enzim yang berperan dalam memecah senyawa protein
menjadi asam amino
c. Golongan enzim esterase, mencakup enzim-enzim sebagai berikut.
1) Enzim lipase adalah enzim yang berperan atau berfungsi dalam mengurangi
lemak menjadi senyawa gliserol dan juga asam lemak.
2) Enzim fostatase adalah enzim yang berfungsi dalam mengurangi ester dan
mendorong pelepasan asam fosfor.
2. Penggolongan Enzim berdasar Proses Metabolismenya.
Didasarkan kepada tipe reaksi kimia yang dikatalisnya, macam enzim dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Enzim katalase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu mengubah
hidrogen peroksida menjadi H2O (air) dan O2 (Oksigen).
b. Enzim oksidase adalah enzim yang berfungsi mempercepat penggabungan
oksigen (O2) pada substrat tertentu yang disaat bersamaan juga mereduksikan
oksigen (O2), sehingga membentuk air (H2O).
c. Enzim hidrase adalah enzim yang berfungsi menambah atau mengurangi air
(H2O) dari senyawa tertentu tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang
bersangkutan. Contohnya : akonitase, fumarase, dan enolase.
d. Enzim dehidrogenase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan
hidrogen dari suatu zat ke zat yang lainnya.
e. Enzim transphosforilase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan
H3PO4 dari molekul satu ke molekul yang lainnya yang dibantu oleh ion Mg2+.
f. Enzim karbosilase adalah enzim yang berfungsi dalam mengubah asam organik
secara bolak balik. Contohnya : mengubah asam piruvat menjadi asetaldehida
yang dibantu oleh karbosilase piruvat
g. Enzim desmolase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu pemindahan
/penggabungan ikatan karbon. Contoh : aldolase diubah dalam pemecahan
fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton
h. Enzim peroksida adalah enzim yang berfungsi dalam membantu oksidasi
senyawa fenolat, sedangkan dari oksigen yang digunakan, diambil dari H2O2.
133
3. Macam-Macam Enzim Pencernaan Manusia serta Fungsinya
Enzim dalam pencernaan manusia terdapat dalam beberapa organ tubuh yang
menghasilkan enzim, yaitu mulut, lambung, usus halus, dan pankreas.
a. Macam-macam enzim mulut, enzim ptialin berfungsi dalam mengubah amilum
menjadi maltosa.
b. Macam-macam enzim lambung, mencakup 1) enzim renin berfungsi mengubah
kasionogen menjadi kasein (protein susu) dan mengendapkan kasein susu; 2)
enzim pepsin berfungsi dalam mengubah protein menjadi pepton, dan 3) enzim
lipase gastrik berfungsi dalam mengubah trigliserida menjadi asam lemak.
c. Macam-macam enzim usus halus, mencakup enzim-enzim berikut ini.
1) Enzim maltase berfungsi dalam mengubah maltosa menjadi glukosa
2) Enzim laktase berfungsi dalam mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa
3) Enzim lipase berfungsi dalam mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol
4) Enzim peptidase berfungsi dalam mengubah polipeptida menjadi asam amino
5) Enzim enterokinase berfungsi dalam mengubah tripsinogen menjadi tripsin
6) Enzim sukrase berfungsi dalam mengubah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa
c. Macam-macam enzim pancreas, mencakup enzim-enzim berikut ini
1) Enzim amilase berfungsi dalam menguraikan amilum menjadi maltosa atau
disakarida
2) Enzim tripsin berfungsi dalam mengubah pepton (protein) menjadi asam
amino
3) Enzim lipase pankreas berfungsi dalam melakukan imulsi lemak menjadi
asam lemak dan gliserol
4) Enzim karbohidrase berfungsi dalam mencerna amilum menjadi maltosa
atau disakarida lainnya
134
AYO BERPIKIR LOGIS
135
Wanita yang mengalami mutasi genetik ini umumnya mengalami gejala-
gejala seperti bercak-bercak kecil berwarna merah keunguan pada kulit serta
tangan yang terasa perih. Rasa perih menjadi lebih parah saat mandi air hangat
atau saat berolahraga. Sedangkan pada pria, gejala penyakit ini dapat berupa
adanya kornea yang menjadi berkabut. Penumpukan lipid dapat meningkatkan
risiko stroke dan serangan jantung, serta gangguan pada sirkulasi arteri.
2. Penyakit MSUD (Maple Syrup Urine Disease): penyakit ini ditandai dengan
adanya urin dengan aroma menyerupai aroma karena kekurangan enzim BCKD.
Hal itu terjadi karena adanya penumpukan asam amino yang menyebabkan
kerusakan saraf.
3. Phenylketonuria (PKU): yaitu keadaan yang ditandai dengan tingginya kadar
fenilalanin dalam darah, yang mengakibatkan keterbelakangan mental akibat
kekurangan enzim PAH.
4. Penyakit Nimann-Pick: Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan saraf, susah
makan, dan pembesaran organ hati pada bayi.
5. Sindrom Hurler: Penyakit ini dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
dan adaya struktur tulang yang tidak normal.
6. Penyakit Tay-Sachs: Penyakit ini biasanya terjadi pada bayi. Pada keadaan ini,
penderita mengalami kerusakan saraf yang progresif. ita penyakit ini. Biasanya
balita penderita kelainan/penyakit hanya dapat bertahan hingga usia 4-5 tahun.
Salah satu contoh peran enzim di tubuh ikan dapat diketahui dari adanya enzim
dalam saluran pencernaan ikan. Enzim ini berasal dari tubuh ikan sendiri dan mikroba
yang hidup di saluran pencernaan, baik mikroba menguntungkan maupun merugikan.
Kedua jenis mikroba ini hidup berdampingan dalam jumlah seimbang. Adanya gangguan
dapat menyebabkan keseimbangan populasi mikroba di dalam saluran pencernaan
berubah. Bila gangguan tersebut menyebabkan populasi mikroba menguntungkan
meningkat, maka proses pencernaan akan berlangsung dengan baik, begitu juga
sebaliknya.
136
H. Peran Enzim di Bidang Perikanan dan Kelautan
Berikut merupakan salah satu contoh peran enzim dalam bidang perikanan yang
diperoleh dari pohon papaya.
137
protease, lipase, dan selulase mampu meningkatkan pertumbuhan
ikan agar penggunaan pakan buatan lebih efisien, serta tingkat
kelangsungan hidup dapat ditingkatkan.
Pepaya sebagai Sumber Enzim
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu
tanaman yang berlimpah di Indonesia. Produksi nasional pepaya
2012-2014 tercatat berturut-turut sebesar 906.312 ton, 909.827, dan
840.119 ton. Sementara kelimpahan daun yang dihasilkan
mencapai 942.215 ton pada 2012 (Ditjen Hortikultura 2014).
Tanaman pepaya merupakan tanaman multifungsi, yang hampir
seluruh bagian tubuhnya. Misalnya buah dan daunnya, dapat
dimanfaatkan untuk manusia, juga untuk bahan tambahan pada
pakan ikan.
Lebih jauh, tanaman pepaya juga berpotensi sebagai sumber enzim,
khususnya enzim protease. Enzim protease komersil sudah banyak
tersedia, biasanya digunakan untuk industri pengolahan daging
seperti kornet dan sosis. Namun harganya mahal, sehingga tidak
cukup ekonomis bila digunakan sebagai sumber enzim dalam pakan
ikan.
Pepaya mengandung enzim proteolitik papain yang digunakan
hidrolisis protein. Selain itu pepaya mengandung bahan kimia yang
bermanfaat di antaranya pektin, D-galaktosa, L-arabinosa, papain,
papayotimin papain, serta fitokinase. Sedangkan pada bagian
daunnya mengandung berbagai macam enzim seperti papain,
alkaloid carpaine, pseudokarpain, glikosid, karposid, saponin,
sakarosa, dekstrosa, dan levulosa.
Seluruh bagian tanaman papaya memiliki aktivitas enzim
proteolitik. Papain merupakan satu dari enzim paling kuat yang
dihasilkan oleh seluruh bagian tanaman papaya. Namun hasil
penelitian menunjukkan bahwa enzim papain pada buah papaya
yang masih mentah dua kali lipat lebih banyak dibandingkan
papaya yang sudah matang
138
Aplikasi Pepaya
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa enzim protease
dalam tanaman pepaya dapat meningkatkan pertumbuhan dan FCR
(konversi pakan) beberapa jenis ikan. Penambahan tepung daging
pepaya (simplisia) dalam pakan komersial dengan dosis berkisar 5–
15% menunjukkan terjadinya peningkatan laju pertumbuhan dan
kelangsungan hidup, serta FCR yang semakin rendah pada ikan
lele, patin, gurami, dan nila. Pemberian tepung daun pepaya
sebanyak 5% memberikan laju pertumbuhan tertinggi 1.704%,
konversi pakan 1.648, dan kelangsungan hidup 100% bagi benih
ikan lele sangkuriang (Nugraha, 2016).
Penggunaan dalam bentuk enzim murni memerlukan dosis yang
lebih kecil, yaitu berkisar 2,25-2,5% dalam pakan. Meskipun
peningkatan pertumbuhan dengan nilai kecil, namun sudah
menunjukkan bahwa tanaman pepaya memiliki kemampuan
enzimatis untuk membantu memecah protein dalam pakan.
Adapun kemampuannya terkait pada jumlah enzim dan aktivitas
enzim protease yang terkandung di dalam pepaya. Analisis aktivitas
enzim protease buah pepaya menunjukkan nilai hanya 2,16 Unit/mg
protein sedangkan nilai aktivitas enzim protease murni mencapai
32,88Unit/mg protein.
*Staf Pengajar Prodi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan
Manajer Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Sekolah
Pascasarjana Universitas Padjadjaran
Sumber: Yuli Andriani, Minggu, 15 Mei 2016
Peran enzim dalam bidang perikanan yang lainnya antara lain dalam hal berikut.
1. Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri probiotik karena telah lolos dari uji klinis,
enzim yang dihasilkan oleh bakteri tersebut mampu mengatasi intoleransi terhadap
laktosa dan menormalkan komposisi bakteri saluran pencernaan pada ikan.
139
2. Beberapa enzim dalam sistem pencernaan ikan antara lain:
a. Tripsin
Tripsin adalah suatu enzim pemecah protein atau proteose, yang dihasilkan oleh
sel-sel pankreas dalam bentuk molekul tripsinogen yang tidak aktif. Tripsinogen
akan diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase yaitu enzim yang dihasilkan
oleh usus. Tripsin dapat bekerja maksimal pada pH 8-9. Pembuktian adanya
enzim tripsin dapat dilakukan dengan uji biuret, apabila bahan uji mengandung
protein yang memiliki dua atau lebih ikan peptida akan berwarna keunguan bila
diuji dengan reagen biuret.
b. Amilase
Amilase(α-amilase) terdapat pada saliva dan usus halus. Amilase berfungsi
sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin dan glikogen menjadi
maltosa. Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa.
Ikatan yang terjadi adalah antara karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4, oleh
karenanya maltosa masih memiliki gugus –OH glikosidik dan demikian masih
mempunyai sifat mereduksi. Maltosa merupakan hasil hidrolisis amilum dengan
asam maupun enzim. Dalam tubuh amilum mengalami hidrolisis menjadi maltosa
oleh enzim amilase. Pengujian enzim amilase dapat dilakukan dengan uji
Benedict. Glukosa akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang kemudian mengendap
sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah
bata tergantung konsentrasi bahan uji yang diperiksa.
c. Lipase
Lipase dalam cairan pankreas berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis
lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol.
Aktivitas enzim lipase dapat bertambah dengan adanya ion Ca2+ dan asam
empedu, dan bekerja secara optimal pada pH 7-8,8.
3. Katepsin dan kolagenase merupakan enzim proteolitik yang terdapat pada jeroan ikan
BANDENG (Chanos chanos) dan memiliki peranan penting dalam penguraian
protein.
4. Pemberian pakan yang memiliki nilai gizi tinggi pada ikan akan menambah jumlah
mikroba yang menghasilkan enzim pencernaan pada ikan sehingga ikan akan
mengalami pertumbuhan yang baik.
140
5. Penambahan ekstrak batang nanas dalam pakan berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan bobot, pertumbuhan spesifik, pertumbuhan harian, konversi pakan, dan
efisiensi pakan ikan betok, serta penambahan ekstrak batang nanas dalam pakan
meningkatkan daya cerna protein ikan betok (Anabas testudineus). Hal ini
dikarenakan batang nanas merupakan sumber enzim bromelin, yaitu salah satu
kelompok enzim protease. Bomelin memiliki kemampuan untuk menghidrolisis ikatan
peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam
amino.
6. Penambahan enzim fitase dalam pakan buatan berpengaruh sangat nyata terhadap laju
pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus). Pakan buatan dalam bentuk
pellet kering berbentuk crumble/remahan.
7. Pemberian Cr dengan starter Rhyzhopus oryzae dalam pakan dapat meningkatkan laju
pertumbuhan dan efisiensi pakan pada ikan betok (Anabas testudineus).
TUGAS
TUGAS MANDIRI
141
PROSPEK
PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Langkat (15/8/2015) 16:48
142
3. Belum adanya aturan yang jelas dalam implementasi dan pengembangan industri
bioteknologi kelautan
4. Belum terbentuknya kemitraan yang ekstensif antara lembaga riset dengan dunia
usaha
Kedepan industri dan jasa bioteknologi berbasis kelautan yang berkelanjutan
akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kemandirian bangsa dengan
menyikapi dan menindak lanjuti issu penting di atas.
Kontributor:
Markus Sembiring,S.Pi.,M,I.L
Penyuluh Perikanan Muda
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat
PERTANYAAN
1. Menurut pendapat saudara, apakah upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan industri bioteknologi di bidang kelautan?
2. Menurut pengamatan saudara, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
rendahnya industri bioteknologi di bidang kelautan?
3. Apa kontribusi yang bisa saudara berikan untuk mengatasi isu pada wacana di
atas!
143
4.
WAWASAN BIOLOGI
144
Enzim protease yang telah
lama digunakan untuk pengempukan
daging erasal dari tanaman terutama
papain, bromelin, fisin yang berturut-
turut berasal dari buah papaya muda,
nanas matang, dan getah pohon Ficus.
Enzim papain paling banyak
digunakan. Enzim ini tergolong
protease sulfhidril. Dalam getah
papaya terdapat tiga jenis enzim,
yaitu papain, kimopapin, dan lisozim.
Anselme Payen (1795-1871) adalah
seorang ahli kimia asal perancis yang Kestabilan papain baik pada larutan
menemukan enzim kali pertama. Ia yang mempunai pH 5. Papain
bekerja pada sebuah pabrik gula dan
semakin tertarik pada reaksi kimia di mempunyai keaktifan sintetik dan
tumbuhan. Pada 1833, Payen
daya tahan panas yang lebih tinggi
menemukan bahwa kecambah
menghasilkan zat yang dapat dari enzim lain. Selain keaktifan
mengubah pati menjadi gula. Ia
menyebut zat ini diastase. Zat ini untuk memecah protein, papain
masih dapat bekerja meskipun telah mempunyai kemampuan untuk
dikeluarkan dari tanaman yang
membuatnya. membentuk protein baru atau
senyawa menyerupai protein yang
disebut plastein dari hasil hidrolisis protein. Pembuatan enzim papain sangat
sederhana dan praktis, yaitu buah papaya diambil getahnya dengan jalan melukai
bagian luar kulit papaya, kemudian getah tersebut ditampung dan dikeringkan.
Setelah kering berbentuk tepung maka dihasilkan papain yang masih kasar. Tinggi
rendahnya keaktifan enzim papain yang dihasilkan tergantung dari cara
pengolahannya. (Sumber: Santoso, 2007)
145
AYO DISKUSI!
1. Diskusikan Dengan teman sebangkumu. Apa perbedaan antara Lock and Key
Thoery dan Induced Fit Theory!
146
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas kerja enzim!
4. Suatu enzim dapat bekerja aktif menghidrolisis suatu substrat apabila ada ikatan antara
substrat dan enzim. Ada dua mekanisme kerja enzim yaitu menurut teori lock and key
dan teori induced fit. Jelaskan kedua teori tersebut, lengkapi dengan gambar!
147
Gambar Teori Induced Fit
148
LEMBAR KERJA SISWA
A. Rumusan Masalah
a. Adakah pengaruh enzim katalase sebagai biokatalisator?
b. Apa saja faktor yang mempengaruhi kerja enzim?
B. Tujuan
a. mengetahui peranan enzim katalase
b. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
c. menegtahui serta memahami reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian
enzim katalase
149
D. Cara Kerja
Menyiapkan bahan
Ekstrak hati ayam
1. Haluskan (blender) hati ayam yang masih segar
2. Tuangkan ke dalam 4 tabung ukur masing-masing sebanyak 2 ml
3. Simpan di rak tabung reaksi
Ekstrak daun pepaya
1. Masukkan daun papaya ke dalam tumbukan
2. Tumbuk hingga halus menggunakan ulekan
3. Setelah halus masukkan ke dalam tabung reaksi
4. Simpan di rak tabung reaksi
Larutan
1. Masukkan larutan KOH sebanyak 5 ml ke dalam gelas kimia
2. Masukkan larutan H202 sebanyak 5 ml ke dalam gelas kimia
3. Masukkan larutan HCl sebanyak 5 ml ke dalam gelas kimia
4. Masukkan air sebanyak 5 ml ke dalam gelas kimia
Eksperimen
Pastikan alat dan bahan sudah tersedia:
Tabung A
1. Siapkan 2 ml ekstrak hati
2. Masukkan 2 ml larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi tersebut
3. Segera tutup tabung reaksi menggunakan ibu jari (pastikan tabung benar-
benar tertutup rapat)
4. Sementara anggota lain membakar lidi, sehingga muncul bara api
5. Sesudah bara api siap, buka perlahan-lahan tabung reaksi dan letakkan bara
api di atas tabung reaksi
6. Amati pembentukan gelembung pada tabung dan keadaan bara api
7. Catat dan potret perubahan yang terjadi
150
Tabung B
1. Masukkan 10 tetes HCl pekat ke dalam 2 ml larutan ekstrak hati
2. Ulangi langkah no. 2 s.d. 7 pada Tabung A
Tabung C
1. Masukkan 10 tetes KOH 20% ke dalam 2 ml ekstrak hati
2. Ulangi langkah no. 2 s.d. 7 pada Tabung A
Tabung D
1. Panaskan 2 ml ekstrak hati
2. Ulangi langkah no. 2 s.d. 7 pada Tabung A
Tabung E
1. Siapkan 2 ml ekstrak daun papaya
2. Ulangi langkah no. 2 s.d. 7 pada Tabung A
E. Hasil Pengamatan
No Tabung Jumlah gelembung Nyala bara api
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
F. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
G. Pertanyaan
1. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung yang paling banyak terbentuk?
Mengapa demikian?
151
2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaanmu!
5. Di dalam sel yang hidup dihasilkan hidrogen peroksida, dari peristiwa apakah
dihasilkan nya zat tersebut dan apakah yang akan terjadi bila di dalam sel tidak
ada enzim katalase?
6. Berilah contoh enzim lain yang terlibat dalam proses metabolisme berikut
peranannya!
152
RANGKUMAN
153
8. Enzim adalah salah satu komponen penting pada proses metabolisme. Adanya
gangguan pada produksi ataupun fungsi enzim dapat mengganggu proses
metabolisme. Metabolisme meliputi reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh
untuk menghasilkan energi. Termasuk diantaranya adalah pemecahan lemak,
karbohidrat, dan protein. Beberapa kelainan yang disebabkan oleh kurangnya
produksi enzim antara lain, Penyakit Fabry, Penyakit MSUD (Maple Syrup Urine
Disease), Phenylketonuria (PKU), Penyakit Nimann-Pick, Sindrom Hurler, dan
Penyakit Tay-Sachs.
9. Enzim memiliki banyak peranan penting dalam bidang perikanan dan kelautan.
Misalnya dalam hal peningkatan mutu ikan serta pertumbuhan ikan.
154
UJI KOMPETENSI
2. Enzim membantu proses katalisi karena memiliki penyusun struktural yang penting
yaitu ….
a. gugus alkali
b. gugus hidrogen
c. gugus prostetik
d. gugus koenzim
e. gugus substrat
155
4. Keseluruhan enzim lengkap yang terdiri dari komponen protein dan komponen non
protein disebut ….
a. apoenzim
b. koenzim
c. kofaktor
d. holoenzim
e. gugus prostetik
5. Bagian dari enzim yang merupakan komponen non protein berupa molekul anorganik
disebut ….
a. apoenzim
b. koenzim
c. kofaktor
d. holoenzim
e. gugus prostetik
156
8. Inhibitor kompetitif dalam enzim mempunyai sifat ….
a. merupakan zat yang mempercepat reaksi enzimatis
b. berikatan dengan enzim pada sisi aktifnya
c. salah satu contohnya adalah pestisida DDT
d. strukturnya sangat berbeda dengan substrat
e. berikatan bukan pada sisi aktif
157
e. gugusprostetik
158
17. Enzim katalase terdapat dalam, kecuali …
a. darah
b. sumsum tulang
c. ginjal
d. hepar
e. jantung
18. Katalase dan oksidase terdapat dalam …
a. Membran mukosa
b. Hepar
c. Sumsum tulang
d. Peroksisom
e. Peroksidase
159
ESSAY
160