Anda di halaman 1dari 21

Judul : Enzim

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas/ Semester : XII/1
Topik/ Tema : Enzim
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

I. TINJAUAN UMUM
A. Kompetensi Dasar
3.2 Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan menyajikan
data tentang proses metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan
studi literatur untuk memahami proses pembentukan energi pada
mahluk hidup.
B. Topik
Enzim
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.1 Menjelaskan komponen-komponen enzim
3.2.2 Menjelaskan sifat-sifat dan mekanisme kerja enzim
3.2.3 Mengelompokkan penamaan enzim
3.2.4 Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
D. Materi Prasyarat
Memahami struktur, komponen, sifat, cara kerja, pengelompokkan, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

E. Petunjuk Bagi Peserta Didik Untuk Mempelajari Bahan Ajar


Membaca literatur dan LKS yang berhubungan dengan enzim
II. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat atau Gambar Umum Tentang Cakupan Materi
Enzim memiliki 4 macam struktur yaitu struktur primer, struktur
primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener. Enzim
memiliki komponen yaitu ; koenzim dan kofaktor. Enzim sebagai
biokatalisator memiliki beberapa sifat yaitu ; enzim hanya mengubah
kecepatan reaksi, bekerja secara spesifik, merupakan protein, diperlukan
dalam jumlah sedikit, bekerja secara bolak-balik, dan enzim dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Penggolongan (Klasifikasi) enzim yaituh
idrolase, Oksidase dan reduktase (dehidrogenase dan katalase, dan
desmolase (karboksilase, transaminase). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim : suhu, Ph, konsentrasi enzim, konsentrasi
substrat, aktivator, dan inhibitor.

B. Manfaat
Mempelajari enzim dapat mempermudah siswa untuk
mempelajari struktur, komponen, sifat, cara kerja, pengelompokkan, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

C. Tujuan Pembelajaran
3.2.1.1 Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan komponen-komponen
enzim
3.2.1.2 Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan sifat-sifat dan
mekanisme kerja enzim
3.2.1.3 Melalui diskusi siswa dapat mengelompokkan penamaan enzim
3.2.1.4 Melalui praktikum siswa dapat menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim
III. PENYAJIAN
A. Uraian atau Penjelasan Materi yang Dibahas Secara Rinci Dengan
Diikuti Contoh-Contoh atau Ilustrasi

PETA KONSEP

ENZIM

Komponen-komponen enzim Sifat dan mekanisme enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim

Suhu

pH

Konsentrasi enzim

Konsentrasi substrat

Zat-zat penggiat

Zat-zat penghambat
ENZIM

A. Pengertian Enzim

Enzim adalah protein yang menurunkan energi aktivasi (EA) reaksi


kimia. Enzim mengurangi energi aktivasi melalui berbagai mekanisme/cara,
Sebagai contoh enzim dapat membawa molekul bersama sama dengan
oritentasi yang sesuai untuk bereaksi atau dapat menyediakan lingkungan
mikro yang kondusif terhadap reaksi. Enzim dapat juga bertindak sebagai
katalis biologis/ enzim tersebut mempercepat reaksi tanpa turut mengalami
perubahan, dengan tidak adanya enzim dalam suatu reaksi kimia, suatu energi
aktivasi tidak dapat diatasi pada suhu sel yang normal, hal ini akan
menyebabkan reaksi kimia berjalan sangat lambat sehingga sel dapat mati
sebelum reaksi kimia menghasilkan energi dan molekul yang dibutuhkan.
Sel-sel membuat dan menghasilkan banyak jenis enzim yang masing-masing
mengatalisasi reaksi yang berlainan dan sangat spesifik, oleh karena itu enzim
memiliki bentuk yang spesifik yang secara khusus mengikat satu set molekul
tertentu. Substrat adalah reaktan yang diolah pada reaksi yang dikatalisasi
oleh enzim (enzimatik).

Gambar 1. Enzim
https://kresnadipayana.wordpress.com/2015/08/13/enzim/
B. Struktur Enzim

Enzim seperti yang telah kita tahu merupakan protein (dengan sedikit
pengecualian), oleh karena itu struktur enzim memiliki kesamaan dengan
macam struktur protein. Macam-macam struktur enzim yaitu :

1. Struktur primer adalah rangkaian asam amino pada rantai polipeptida yang
menyusun enzim
2. Struktur sekunder terbentuk dari ikatan kimia yang lemah seperti pada
ikatan hidrogen yang terbentuk di antara atom-atom di sepanjang tulang
punggung (backbone) rantai polipeptida. Struktur sekunder enzim
merupakan interaksi lokal yang menghasilkan pola tiga dimensi berulang.
Contoh struktur enzim sekunder adalah alfa heliks dan lembaran berlipat-
beta.
3. Struktur tersier melibatkan interaksi jarah jauh di antara rantai sisi asam
amino. Struktur enzim tersier membentuk globular protein yang sangat
akurat.
4. Struktur kuartener enzim berhubungan dengan interaksi antara dua atau
lebih subunit polipeptida yang berbeda pada sebuah protein fungsional

C. Komponen-komponen Enzim

Komponen penyusun utama enzim yaitu ;

1. Apoenzim/ molekul protein, yaitu bagian enzim aktif yang tersusun atas
protein yang bersifat labil (mudah berubah) terhadap faktor lingkungan

2. Kofaktor adalah komponen nonprotein berupa ion atau molekul.


Berdasarkan ikatannya, kofaktor dapat dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu ;

a. Gugus prostetik merupakan tipe kofaktor yang biasanya terikat kuat


pada enzim, berperan memberi kekuatan tambahan terhadap kerja
enzim, contohnya adalah heme, yaitu molekul berbentuk cincin pipih
yang mengandung besi. Heme merupakan gugus prostetik sejumlah
enzim, antara lain katalase, peroksidase, dan sitokrom oksidase.
b. Ko-enzim merupakan kofaktor yang terdiri atas molekul organik
nonprotein yang terikat renggang dengan enzim. Ko-enzim berfungsi
untuk memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari satu
enzim ke enzim yang lain, contohnya, tiamin pirofosfat, NAD,
NADP+, dan asam tetrahidrofolat.

c. Ion-ion anorganik merupakan kofaktor yang terikat dengan enzim


atau substrat kompleks sehingga fungsi enzim lebih efektif,
contohnya, amilase dalam ludah akan bekerja lebih baik dengan
adanya ion klorida dan kalsium. Enzim yang terikat dengan
kofaktornya disebut haloenzim, beberapa kofaktor tidak berubah di
akhir reaksi, tetapi kadang-kadang berubah dan terlibat dalam reaksi
yang lain.

Gambar 2. Apoenzim dan kofaktor


http://seputar-kandungan.blogspot.co.id/2012/11/komponen-komponen-
enzim.html
Secara khusus terdapat 5 bagian enzim yaitu ;

1. Koenzim yang merupakan subtansi organik seperti vitamin, koenzim A,


heme, dan biotin)

2. Kofaktor yaitu substansi anorganik seperti atom logam seng, besi,


tembaga.

3. Kelompok prostetik yaitu tempat kofaktor enzim dapat berikatan dengan


efektif yang merupakan bagian protein enzim.

4. Holoenzim adalah bagian protein dan nonprotein enzim yang hadir


bersamaan.

5. Apoenzim merupakan bagian protein enzim.

Gambar 3. komponen enzim


http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/08/penamaan-golongan-dan-contoh-
enzim.html

D. Sifat dan Mekanisme Kerja Enzim

1. Sifat Enzim

Enzim, sebagai biokatalisator memiliki beberapa sifat antara lain ;

a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak


mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi
keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi
substrat tertentu saja.

c. Enzim merupakan protein, oleh karena itu enzim memiliki sifat


seperti protein (antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya
pada suhu kamar). Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH
yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Panas yang
terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak
dapat berfungsi sebagai mana mestinya.

d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit, sesuai dengan fungsinya


sebagai katalisator (enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit).

e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan


enzim dapat berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi
tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai
keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain, atau sebaliknya menyusun senyawa-senyawa
menjadi senyawa tertentu. Reaksinya dapat digambarkan sebagai
berikut ;

(E = enzim, S = substrat, dan P = produk)

f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang


mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif),
inhibitor (penghambat), dan konsentrasi substrat.

2. Mekanisme Kerja Enzim

Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi.


Enzim meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi
(energi yang diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA2.
Gambar 4. Kerja enzim
http://megakeempat.blogspot.co.id/2013/08/enzim.html

Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk


kompleks dengan substrat, setelah produk dihasilkan kemudian enzim
dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk kompleks baru dengan
substrat yang lain. Enzim memiliki sisi aktif yaitu bagian enzim yang
berfungsi sebagai katalis, pada sisi ini terdapat gugus prostetik yang
diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat mengkatalis
reaksi yang diinginkan. 
Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang
spesifik pula, hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi
substrat bagi enzim. Enzim dan substrat harus saling komplementer agar
saling bereaksi.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori
gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks seperti
kunci yang masuk dalam gembok. Substrat dapat bereaksi dengan
energi aktivasi yang rendah di dalam kompleks. Kompleks lepas dan
melepaskan produk serta membebaskan enzim setelah bereaksi.

Gambar 5. Teori gembok dan anak kunci


http://elearning.sman17plg.sch.id/CONTENT/Biologi/Metabolisme
%202/materi/materi04.html

b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)


Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim
merupakan bentuk yang fleksibel, ketika substrat memasuki sisi aktif
enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat
membentuk kompleks, ketika produk sudah terlepas dari kompleks,
enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas, sehingga substrat yang
lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.

Gambar 6. Teori kecocokan yang terinduksi


http://sidrapth.blogspot.co.id/2012/11/ciri-ciri-dan-cara-kerja-enzim-
dalam.html
E. Pengelompokan Enzim
Pengelompokkan (Klasifikasi) enzim antara lain ;
1. Hidrolase
Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan
pertolongan air. Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan
substratnya yaitu :
a. Karbohidrase, enzim-enzim yang menguraikan golongan
karbohidrat. Kelompok ini masih dipecah lagi menurut karbohidrat
yang diuraikannya, misal :
1) Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu
polisakarida) menjadi maltosa 9 suatu disakarida). 2
(C6H10O5)n + n H2O n C12H22O11
2) Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi
glukosa. C12H22O11 + H20 2 C6H12O6
3) Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu)
menjadi glukosa dan fruktosa.
4) Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa
dan galaktosa.
5) Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu
polisakarida) menjadi selobiosa ( suatu disakarida)
6) Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-
pektin.
b. Esterase
Enzim-Enzim yang memecah golongan ester,contoh-contohnya :
1) Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol
dan asam lemak.
2) Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga
terlepas asam fosfat.
c. Proteinase/ Protease
Enzim-Enzim yang menguraikan golongan protein, contoh-
contohnya ;
1) Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam
amino.
2) Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
3) Renin, yaitu enzim yang menguraikan  kaseinogen menjadi
kasein (protein susu).
2. Oksidase dan reduktase
enzim yang menolong dalam proses oksidasi dan reduksi. Enzim
Oksidase dibagi lagi menjadi ;
a. Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam
mengubah zat-zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi.
b. Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air
dan oksigen.
3. Desmolase
Enzim-Enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa
ikatan lainnya. Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi :
a. Karboksilase : yaitu enzim yang mengubah asam piruyat menjadi
asetaldehida.
b. Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari
suatu asam amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini
berubah menjadi suatu asam amino.
Enzim juga dapat dibedakan menjadi eksoenzim dan endoenzim
berdasarkan tempat kerjanya, ditinjau dari sel yang membentuknya.
1. Eksoenzim ialah enzim yang aktivitasnya diluar sel.
2. Endoenzim ialah enzim yang aktivitasnya didalam sel.

F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Enzim


Enzim dalam melakukan aktivitas dan fungsi enzim, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas
enzim yaitu ;
1. Suhu
Sebagian besar enzim mempunyai suhu optimum yang sama
dengan suhu normal sel organisme tersebut. Suhu optimum enzim pada
hewan poikilotermik di daerah dingin biasanya lebih rendah daripada
enzim pada hewan homeotermik, contohnya suhu optimum enzim pada
manusia adalah 370C, sedangkan pada katak adalah 250C
Kenaikan suhu di atas suhu optimum dapat mengakibatkan
peningkatan atau penurunan aktivitas enzim, secara umum tiap kenaikan
suhu 10 0C, kecepatan reaksi menjadi dua kali lipat dalam batas suhu yang
wajar, hal tersebut juga berlaku pada enzim. Panas yang ditimbulkan
akibat kenaikan suhu dapat mempercepat reaksi sehingga kecepatan
molekul meningkat. Hasilnya adalah frekuensi dan daya tumbukan
molekuler juga meningkat.
Akibat kenaikan suhu dalam batas tidak wajar, terjadi perubahan
struktur enzim (denaturasi). Enzim yang terdenaturasi akan kehilangan
kemampuan katalisnya, sebagian besar enzim mengalami denaturasi yang
tidak dapat balik pada suhu 55-65 0C. Enzim yang secara fisik telah rusak
biasanya tidak dapat diperbaiki lagi, hal tersebut merupakan salah satu
alasan bahwa enzim lebih aman dimakan pada makanan yang sudah
dimasak. Khususnya daging dan telur daripada makanan mentah.
Pengontrolan panas terhadap susu dan makanan dengan bahan susu
lainya secara dramatis mengurangi penyebaran penyakit seperti TBC. Pada
suhu kurang dari suhu optimum, aktivitas enzim mengalami penurunan.
Enzim masih beraktivitas pada suhu kurang dari 0 0C dan aktivitasnya
hampir terhenti pada suhu 196 0C.
Gambar 7. Grafik hubungan antara temperatur dengan kecepatan reaksi
http://robi-biologi.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-kerja.html

Gambar 8. Grafik hubungan antara suhu untuk dua enzim dengan laju
reaksi
http://robi-biologi.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-kerja.html

2. pH/ Keasaman
Enzim menjadi nonaktif bila diperlakukan pada asam basa yang
sangat kuat, sebagian besar enzim dapat bekerja paling efektif pada kisaran
pH lingkungan yang agak sempit, diluar pH optimum tersebut kenaikan
atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
Misalnya, enzim pencerna dilambung mempunyai pH optimum 2 sehingga
hanya dapat bekerja pada kondisi sangat asam, sebaliknya enzim pencerna
protein yang dihasilkan pankreas mempunyai pH Optimum 8,5. Enzim
intrasel kebanyakan mempunyai pH optimum sekitar 7,0 (netral).
Pengaruh pH terhadap kerja enzim dapat terdeteksi karena enzim
terdiri atas protein. Jumlah muatan positif dan negatif yang terkandung
didalam molekul protein serta bentuk permukaan protein sebagian
ditentukan oleh pH.

Gambar 9. Grafik hubungan antara pH untuk dua enzim dengan laju reaksi
http://robi-biologi.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-kerja.html

3. Konsentrasi Enzim
Penambahan besar konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi
hingga tercapai kecepatan konstan ketika semua substrat sudah terikat
enzim.
Gambar 9. Grafik hubungan antara konsentrasi enzim dengan kecepatan
reaksi
http://robi-biologi.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-kerja.html

4. Konsentrasi Substrat
Bertambahnya konsentrasi substrat dalam suatu reaksi akan meningkatkan
kecepatan reaksi jika jumlah enzim dalam reaksi tersebut tetap.
Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai
kecepatan konstan ketika semua enzim mengikat substrat

Gambar 10. Grafik hubungan antara konsentrasi substrat dengan kecepatan


reaksi
http://coretaniwin.blogspot.co.id/2014/02/enzim.html
5. Zat-zat Penggiat/ aktivator
Aktivator yaitu zat yang berfungsi memacu atau mempercepat reaksi
enzim, contoh aktivator antara lain garam-garam dari logam alkali dalam
kondisi encer (2%-5%) dan ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn, dan Cl.
6. Zat-zat penghambat/ inhibitor
Inhibitor merupakan senyawa yang dapat menghambat kerja enzim.
Inhibitor dibagi menjadi dua yaitu ;
a. Inhibitor kompetitif merupakan senyawa kimia yang memiliki sifat
dan struktur yang memiliki kesamaan dengan substrat sehingga
senyawa kimia tersebut dapat memasuki sisi aktif enzim sehingga
substrat tidak bisa masuk ke sisi aktif enzim. 

Gambar 11. Inhibitor kompetitif


http://robi-biologi.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-kerja.html
b. Inhibitor non kompetitif merupakan senyawa kimia yang memiliki
sifat dan struktur yang berbeda dengan substrat. Cara kerja inhibitor
non kompetitif melekat pada sisi selain sisi aktif enzim yang
dinamakan dengan sisi alosterik, dengan memasukan sisi alosterik ini
maka inhibitor non kompetitif akan merubah struktur dan bentuk sisi
aktif enzim sehingga substrat tidak bisa masuk ke dalam sisi aktif
enzim karena sisi aktif enzim berubah bentuk.
Gambar. 12 inhibitor nonkompetitif
http://robi-biologi.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-kerja.html

B. Latihan yang Berisi Aktifitas atau Kegiatan yang Harus Dilakukan


Peserta Didik Setelah Membaca dan Mempelajari Materi
a. Menyusun/ merangkai komponen-komponen dan mekanisme kerja enzim
b. Mengisi LKS

C. Rangkuman
Penyusun utama suatu enzim adalah molekul protein yang disebut
Apoenzim. Agar berfungsi sebagaimana mestinya, enzim memerlukan
komponen lain yang disebut kofaktor. Kofaktor adalah komponen nonprotein
berupa ion atau molekul. Berdasarkan ikatannya, kofaktor dapat dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu gugus prostetik, ko-enzim, dan ion-ion
anorganik.
Sebagai biokatalisator, enzim memiliki beberapa sifat antara lain:
1. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi
2. Enzim bekerja secara spesifik
3. Enzim merupakan protein
4. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit
5. Enzim bekerja secara bolak-balik.
6. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori
gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
Penggolongan (Klasifikasi) enzim
1. Hidrolase
Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya yaitu:
a) Karbohidrase (amilase, maltase, sukrase, laktase, selulase, pektinase.
b) Esterase (lipase, fosfatase)
c) Proteinase atau Protease (peptidase, gelatinase,dan renin)
2. Oksidase dan reduktase (dehidrogenase dan katalase
3. Desmolase (karboksilase, transaminase)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim : suhu, Ph, konsentrasi


enzim, konsentrasi substrat, aktivator, dan inhibitor.

IV. Penutup
A. Tes Formatif dan Kunci Jawaban
1. Tes formatif
a. Salah satu penyusun struktur enzim adalah Gugus prostetik yang
berperan untuk ? (skor 5)
b. Jelaskan teori mengenai cara kerja enzim ? (skor 20)
c. Berdasarkan peristiwa yang terjadi di dalam suatu reaksi, maka
enzim dapat digolongkan menjadi berapa? Sebut dan jelaskan?
(skor 15)
d. Enzim sangat terpengaruh oleh pH. Bagaimanakah hubungan
antara pH dan cara kerja enzim ptialin? (10)
2. Kunci jawaban
a. Memberi kekuatan tambahan terhadap kerja enzim
b. Terdapat dua teori yang menjelaskan cara kerja enzim, yaitu teori
lock and key dan teori induced fit. Berdasarkan teori lockand key,
kerja enzim mirip mekanisme kunci dan anak kunci.
Substrat memasuki enzim, kemudian substrat diubah menjadi
produk dan dilepaskan. Berdasarkan teori induced fit, enzim
melakukan penyesuaian bentuk untuk berikatan dengan substrat.
Hal tersebut meningkatkan kecocokan dan mendorong komplek
enzim-substrat lebih reaktif. Molekul enzim kembali ke bentuk
semula setelah produk dihasilkan
c. 3, yaitu :
1) Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu
zat dengan pertolongan air,
2) Oksidase dan reduktase, enzim yang menolong dalam proses
oksidasi dan reduksi
3) Desmolase, Enzim-Enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-
C, C-N dan beberapa ikatan lainnya.
d. Enzim ptialin disekresi oleh kelenjar ludah di dalam mulut
berfungsi untuk menguraikan amilum menjadi glukosa. Di dalam
lambung dan usus halus enzim ini tidak dapat bekerja karena pH
dalam lambung terlalu asam, sedangkan pada usus halus terlalu
basa.
V. Daftar Pustaka

http://biologysialan.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://elearning.sman17plg.sch.id/CONTENT/Biologi/Metabolisme
%202/materi/materi04.html

https://kresnadipayana.wordpress.com/2015/08/13/enzim/

http://madi-cmos.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-dan-klasifikasi-
enzim.html

http://megakeempat.blogspot.co.id/2013/08/enzim.html

http://seputar-kandungan.blogspot.co.id/2012/11/komponen-komponen-
enzim.html

http://sidrapth.blogspot.co.id/2012/11/ciri-ciri-dan-cara-kerja-enzim-
dalam.html

http://tp.ub.ac.id/mahasiswa-thp-teliti-enzim-pada-oncom-dan-tempe-sebagai-
terapi-penyakit-trombosis/

http://www.belajarbiologi.com/2014/12/ringkasan-pengertian-struktur-dan-
fungsi-enzim.html

http://www.cpuik.com/2013/08/komponen-sifat-dan-kerja-enzim.html

http://www.ui.ac.id/feature/enzim-nanas-dapat-bantu-sembuhkan-luka-
diabetes.html

http://zurohmarfuah8.blogspot.co.id/2011/02/pengaruh-suhu-terhadap-cara-
kerja-enzim.html

Sulistyowati, Endah dkk. 2015. Biologi. Klaten: Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai