Anda di halaman 1dari 47

ENZIM

Zusfahair Prodi kimia MIPA FST Unsoed

ENZIM
Enzim biomolekul protein kompleks yang berfungsi mempercepat reaksi (biokatalis) Enzim memiliki fungsi katalitik yang luar biasa di dalam sel karena: (1) spesifisitasnya sangat tinggi terhadap substratnya (2) berfungsi di dalam larutan encer pada suhu dan pH normal.

Semua enzim murni berstruktur protein aktivitas katalitiknya tergantung pada integritas strukturnya sebagai protein enzim memiliki fungsi katalitik tergantung pada keutuhan struktur primer, sekunder dan tersier protein

Konformasi protein enzim dipertahankan oleh ikatan disulfida dan oleh gaya non kovalen seperti gaya Van der Waals, ikatan hidrogen, gaya elektrostatik, dan interaksi hidrofobik

SPESIFITAS ENZIM TERHADAP SUBSTRAT


1. SPESIFITAS SECARA ABSOLUT (beberapa enzim memiliki spesifisitas yg hampir absolut bg substrat tertentu dan tidak akan bekerja terhadap molekul yg amat serupa) COOCOOC H C H Fumarat (ikatan ganda trans) C C H Maleat (ikatan ganda sis) H

COO+ NH4+ aspartase COO H3N


+
-

COO-

COOH C CH2
COO-

NH

+ 3

C CH2

L-Aspartat

D-Aspartat

COO-

Enzim ini bekerja pd berbagai senyawa yg memiliki ciri struktural yg sama khimotripsin : enzim yg menghidrolisa ikatan peptida dan peptida sederhana, ttp hanya memotong ikatan peptida dg ggs karbonil yg berasal dr asam amino yg memiliki cincin aromatik yaitu residu triptofan, tirosin & phenilalanin
Gugus hidrofobik pengarah

R CH C +X O

Ikatan asil yang rapuh


Molekul substrat

+ NH3 CH2CHC O + NH3 CH2CHC O

R NHCHCOOPeptida

R CH C +X O

NH2

Amida

Sisi pengarah

+ NH3 CH2CHC O OCH3


Ester

Sisi katalistik

Molekul khimotripsin

ENZIM ( protein konyugasi ) : asam amino + bukan asam amino Protein konyugasi terdiri dari : 1. Protein = apoenzim (tersusun dr residu2 asam amino) dan mengandung sisi aktif / sisi katalitik 2. Non protein (gugus prostetik)
Organik (koenzim) : vitamin2 yg larut dalam air kecuali vit C Fungsi; a. mengenal substrat b. sebagai akseptor dan karier (pembawa) gugus yg dilepaskan oleh enzim

AH2 + NAD+ A + NADH + H+ dikatalis oleh dehidrogenase (DH) Selanjutnya NADH akan membawa H+ (eguivalen hidrogen / ekuivalen pereduksi) ke aseptor berikutnya. anorganik (Kofaktor) : Ion2 logam. Fungsinya: a. mempertahankan konformasi protein enzim b. terlibat dl proses katalitik Haloenzim : struktur sempurna enzim (apoenzim + koenzim/kofaktor)

Apakah yang dimaksud sisi aktif

Karakteristik sisi aktif enzim


merupakan bagian kecil dari enzim sisi aktif merupakan suatu cekukan yang bersifat 3 dimensi. memberikan linkungan mikro yg sesuai utk terjadinya suatu reaksi kimia substrat terikat pada sisi aktif dengan interaksi / ikatan yang lemah. Spesifitas enzim dipengaruhi oleh asam amino yg menyusun sisi aktif suatu enzim

Gugus kimia yang terlibat dalam pengikatan substrat


Asam amino pada sisi aktif serin Gugus reaktif H E-C-OH H Aspartat O E-CH2-C-OH Sistein E-CH2-SH

Beberapa ion logam yang berperan dalam aktivitas enzim

Beberapa Enzim Mengandung atau memerlukan Unsur Anorganik Esensial sebagai Kofaktor Fe2+ atau Fe3+ Oksidase sitokhrom Peroksidase Oksidase sitokhrom Polimerase DNA Dehidrogenase alkohol Heksokinase Arginase

Cu2+ Zn2+

Mg2+ Mn2+

Peranan logam dalam fungsi katalitik enzim


substrat

apoenzim Produk + enzim

kofaktor

Enzim-kofaktor

Kompleks enzimsubstrat Kompleks Enz-substrat

PENGGOLONGAN ENZIM
Klasifikasi secara sederhana adalah substrat + ase Karbohidrase, protease, lipase. Dg ditemukannya beberapa enzim seperti: Pepsin pepsis (pencernaan) + in Ptialin (amilase air liur) ptualon (liur) tripsin : ikatan peptida dgn gugus karboksil yg ada residu lisin atau arginin thrupsin (melunakan) Papain: protease dari getah pepaya (Carica papaya) Bromelin: protease dari nanas (Ananas comucus) termasuk golongan Bromeliaceae) Emulsin : enzim yang mampu memecah glikosida pada senyawa amigdalin Klasifikasi sederhana tdk sesuai lagi. Penamaan enzim ada 2 bagian: nama pertama : menunjukkan substrat Nama tertakhir : nama reaksinya dengan penambahan kata ase

Klasifikasi menurut CIUB (Commisi International Union of Biochemistry) berdasarkan reaksi yg dikatalisis

Masing enzim mempunyai kode sistematika yaitu EC: A.B.C.D Digit 1 (A) : kelas utama enzim Digit 2 (B) : sub kelas Digit 3 (C) : sub sub kelas Digit 4 (D): nomor enzim yg bersangkutan pd subsub kelas
Contoh: ATP + D-glukosa ADP + D-glukosa 6P ENZIMNYA???? Nomor golongan : E. C. 2. 7. 1. 1

DUA MODEL INTERAKSI ENZIM SUBSTRAT


A .MODEL LOCK AND KEY ( Emil Fisher ) SISI AKTIF ENZIM BEBAS SEJODOH DENGAN BENTUK SUBSTRAT

B. MODEL INDUCED FIT (D. KOSHLAND)


Model kesesuaian terinduksi pada interaksi ES.Enzim berubah bentuk ketika mengikat subtrat. Situs aktif yang baru mengambil bentuk yang sejodoh dengan substrat hanya sesudah substrat diikat

Satu substrat Contoh E + S ES P + E

Bagaimana enzim bekerja

ENZIM

DUA SUBSTRAT

1. REAKSI BERGANTI TUNGGAL

A+BC+D kedua substrat A & B terikat pd enzim dlm urutan yg khusus atau secara acak A A E A E BA E E +C+D E BA E

Sisi aktif B

2. REAKSI BERGANTI GANDA (Reaksi pingpong)


A X + B

A
AX

+ B X

AX E E BX E

X E

X E

BX E

Kinetika reaksi
Reaksi

tanpa enzim:

Lambat Membutuhkan suhu yang tinggi Tekanan yang tinggi


Reaksi

enzimatis

Enzim memberikan suatu lingkungan yg spesifik di dalam sisi aktifnya, sehingga reaksi secara energetik dapat lebih mudah terjadi

Enzim mempercepat reaksi tetapi tidak mengubah keseimbangan reaksi atau G (selisih energi bebas standar) Perbedaan antara energi reaktan (fase awal) dgn energi produk (fase akhir) Energi bebas:energi kinetik yg masih dpt digunakan u melakukan kerja (G) Kesetimbangan reaksi antara Reaktan dan produk mencerminkan perbedaan energi bebas pada fase awal

Kecepatan reaksi tergantung energi aktivasi G


energi aktivasi suatu reaksi : jumlah energi dalam kalori yang diperlukan untuk membawa semua senyawa pada suhu tertentu menuju keadaan transisi Keadaan transisi : kondisi saat semua zat yg akan bereaksi saling bertumbukan,

Enzim berikatan dg substrat kompekls ES . Pada reaksi non enzim pembentukan ES membutuhkan energi aktivasi yg lebih besar dr pd reaksi enzimatis.

KINETIKA KATALISIS ENZIMATIK Laju reaksi enzimatik sederhana : Kinetika Michaelis Menten
E + S ES ES P + E Vmaks C

Kecepatan awal

B V maks A KM Konsentrasi substrat, M

Gambar : pengaruh konsentrasi substrat tehadap kecepatan awal rx enzimatik (Michaelis-Menten)

Vmaks [S] Vo = K M + [S]


Vo V maks KM

Persamaan Michaelis-Menten

= kecepatan awal pada konsentrasi substrat [S] = kecepatan maksimum = tetapan Michaelis-Menten enzim bagi substrat tertentu

KM atau tetapan Michaelis Menten : A. kons. substrat tertentu pd saat enzim mencapai kecepatan maksimumnya
KM > ENZIM MENGIKAT S DGN LEMAH KM < ENZIM MENGIKAT S DGN KUAT PENENTUAN KM DGN PERS. MM DUGAAN

B. KM adalah menunjukkan afinitas enzim terhadap substrat

PERS. LB (LINEWEAFER-BURK) MERUPAKAN PERSAMAAN KEBALIKAN GANDA KM DGN TELITI

Vmaks [ S] Vo = K M + [ S]

1 K M +[S] = Vo Vmaks [S]

[S] 1 KM = + Vo Vmaks [ S] Vmaks [ S]


1 KM 1 1 = + Vo Vmaks [ S ] Vmaks

Kurva Lineweaver-Burk.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim


A.

Konsentrasi enzim

Aktivitas enzm

Konsentrasi enzim

B. Konsentrasi substrat Konsentrasi substrat

S+E

ES

E+P

Rendah Hampir jenuh Jenuh berlebih

C. pH

ENZIM MEMILIKI pH OPTIMUM YG KHAS

1. Protein enzim dpt mengalami denaturasi pd pH ekstrim tinggi atau rendah Perubahan pH Protein asli
Protein terdenaturasi atau membuka

2. Perubahan status muatan pada enzim dan atau substrat Enzim bermuatan negatif (Enz-) yang bereaksi dengan substrat bermuatan positip (SH+) Enz- + SH+ EnzSH Pada pH yang rendah, Enz mengalami protonasi dan kehilangan muatan negatifnya: Enz- + H+ EnzH Pada pH yang tinggi, SH+ mengalami ionisasi dan kehilangan muatan positifnya SH+ S + H+ konsentrasi efektif Enz- dan SH+ kecepatan reaksi

d. ZAT PENGHAMBAT (inhibitor)

ZAT PENGHAMBAT IALAH SUATU SENYAWAAN, ION, LOGAM, YG MENGHAMBAT AKTIVITAS KERJA ENZIM SENYAWA PENGHAMBAT ENZIM

SPESIFITAS ENZIM SIFAT-SIFAT ALAMIAH GGS FUNGSIONAL PD SISI AKTIF MEKANISME AKTIVITAS KATALITIK

Penghambatan Reaksi Enzimatis


Kerja enzim dapat dihambat secara reversible atau irreversible Irreversible pembentukan atau pemecahan ikatan kovalen dalam enzim Reversible suatu senyawa dapat terikat dan kemudian dpt lepas kembali

Reversible inhibitor ini dpt dibagi : competitive non-competitive un-competitive

Ireversibel:
Diisoprofilfluorof osfat (DFP), yang menghambat Asetilkolin esterase, yang penting dalam transmisi impuls syaraf

Enzim
CH2 SH + H I C C NH2

Gugus R dari residu sistein esensial

H O HI

Iodoasetamida

Enzim
CH2 H S C C NH2 H O

Enzim yang mengalami modifikasi kimiawi (in-aktif)

penghambatan competitive
inhibitor bersaing dgn substrat untuk terikat pd sisi aktif Biasanya inhibitor berupa senyawa yg menyerupai substratnya, & mengikat enzim membentuk komplek EI krn terikat scr reversible penghambatan nya bias, yaitu ketika ditambah substrat maka penghambatan

Reaksi dehidrogenase suksinat dan penghambatan kompetitifnya

Struktur dan kerja obata-obatan sulfa. Bakteri yang menggunakan obatan-obatan sulfa untuk biosintesis asam folat mati karena kekurangan asam folat
Kebanyakan dasar kerja dari obat adalah bahwa semua binatang tingkat tinggi dan banyak m.o kekurangan kemampuan untuk melakuka sintesis senyawa2 organik (metabolit) yang penting tertentu. Obat2an tersebut antimetabolit

Penghambatan un-competitive
Terikat pd sisi selain sisi

aktif enzim Berbeda dgn noncompetitive inhibitor ini hanya terikat pd ES komplek Sehingga tidak terikat pd enzim bebas Vmax berubah, dan Km juga berubah

penghambatan non-competitive
penghambatan berikatan pada sisi enzim selain sisi tempat substrat terikat, mengubah konformasi molekul enzim sehingga mengakibatkan inaktifasi dapat balik pada sisi katalitik

Contoh penghambatan nonkompetitif :

Regulasi aktivitas enzim dalam sel


Regulasi

pada tingkat informasi genetik Regulasi melalui penempatan khusus Regulasi melalui modifikasi kovalen Regulasi melalui pengontrolan alosterik

Regulasi pada tingkat informasi genetik


Terdapat 2 mekanisme pengaturan pada tingkat gen: Inducibel enzyme represi enzyme enzim konstitutif enzim dl glikolisis, siklus kreb. Inducibel enzyme: jika sel memerlukan enzim dalam keadaan tertentu untuk metabolisme maka sel akan membuat enzim tersebut. Ini artinya enzim tersebut dalam keadaan normal tidak ada, baru dibuat setelah diperlukan oleh sel Represi enzyme : dalam keadaan tidak memerlukan enzim tersebut, gen untuk enzim tersebut mengalami pembungkaman atau represi, Ini artinya dalam keadaan normal enzim tersebut ada tetapi jika tidak diperlukan maka gen akan menghentikan pembentukan enzim tersebut

Selain itu ada juga enzim konstitutif yang terus menerus disintesis semua sel selama daur hidupnya, ada juga gen untuk enzim yang mengalami pembungkaman permanen atau terus menerus mulai ndari tahap perkembangan sel tertentu.

Regulasi melalui modifikasi kovalen

Seringkali sel mengolah substrat dalam waktu yang singkat, melalui jalur metabolisme yang tidak selalu aktif Enzim tidak aktif, diaktifkan melalui perubahan kimia yang ringkas, stabil namun cepat Pengaktifan ini melalui perubahan struktur atau modifikasi, Peristiwa yang sering dinamai modifikasi kovalen Modifikasi kovalen : searah (jika sdh aktif tidak bisa diinaktifkan), berbalik ( tidak aktif aktif)

Regulasi melalui modifikasi kovalen

Pengaturan aktivitas fosforilase oleh modifikasi kovalen

Regulasi melalui pengontrolan alosterik

Anda mungkin juga menyukai