ENZIM
Enzim biomolekul protein kompleks yang berfungsi mempercepat reaksi (biokatalis) Enzim memiliki fungsi katalitik yang luar biasa di dalam sel karena: (1) spesifisitasnya sangat tinggi terhadap substratnya (2) berfungsi di dalam larutan encer pada suhu dan pH normal.
Semua enzim murni berstruktur protein aktivitas katalitiknya tergantung pada integritas strukturnya sebagai protein enzim memiliki fungsi katalitik tergantung pada keutuhan struktur primer, sekunder dan tersier protein
Konformasi protein enzim dipertahankan oleh ikatan disulfida dan oleh gaya non kovalen seperti gaya Van der Waals, ikatan hidrogen, gaya elektrostatik, dan interaksi hidrofobik
COO-
COOH C CH2
COO-
NH
+ 3
C CH2
L-Aspartat
D-Aspartat
COO-
Enzim ini bekerja pd berbagai senyawa yg memiliki ciri struktural yg sama khimotripsin : enzim yg menghidrolisa ikatan peptida dan peptida sederhana, ttp hanya memotong ikatan peptida dg ggs karbonil yg berasal dr asam amino yg memiliki cincin aromatik yaitu residu triptofan, tirosin & phenilalanin
Gugus hidrofobik pengarah
R CH C +X O
R NHCHCOOPeptida
R CH C +X O
NH2
Amida
Sisi pengarah
Sisi katalistik
Molekul khimotripsin
ENZIM ( protein konyugasi ) : asam amino + bukan asam amino Protein konyugasi terdiri dari : 1. Protein = apoenzim (tersusun dr residu2 asam amino) dan mengandung sisi aktif / sisi katalitik 2. Non protein (gugus prostetik)
Organik (koenzim) : vitamin2 yg larut dalam air kecuali vit C Fungsi; a. mengenal substrat b. sebagai akseptor dan karier (pembawa) gugus yg dilepaskan oleh enzim
AH2 + NAD+ A + NADH + H+ dikatalis oleh dehidrogenase (DH) Selanjutnya NADH akan membawa H+ (eguivalen hidrogen / ekuivalen pereduksi) ke aseptor berikutnya. anorganik (Kofaktor) : Ion2 logam. Fungsinya: a. mempertahankan konformasi protein enzim b. terlibat dl proses katalitik Haloenzim : struktur sempurna enzim (apoenzim + koenzim/kofaktor)
Beberapa Enzim Mengandung atau memerlukan Unsur Anorganik Esensial sebagai Kofaktor Fe2+ atau Fe3+ Oksidase sitokhrom Peroksidase Oksidase sitokhrom Polimerase DNA Dehidrogenase alkohol Heksokinase Arginase
Cu2+ Zn2+
Mg2+ Mn2+
kofaktor
Enzim-kofaktor
PENGGOLONGAN ENZIM
Klasifikasi secara sederhana adalah substrat + ase Karbohidrase, protease, lipase. Dg ditemukannya beberapa enzim seperti: Pepsin pepsis (pencernaan) + in Ptialin (amilase air liur) ptualon (liur) tripsin : ikatan peptida dgn gugus karboksil yg ada residu lisin atau arginin thrupsin (melunakan) Papain: protease dari getah pepaya (Carica papaya) Bromelin: protease dari nanas (Ananas comucus) termasuk golongan Bromeliaceae) Emulsin : enzim yang mampu memecah glikosida pada senyawa amigdalin Klasifikasi sederhana tdk sesuai lagi. Penamaan enzim ada 2 bagian: nama pertama : menunjukkan substrat Nama tertakhir : nama reaksinya dengan penambahan kata ase
Klasifikasi menurut CIUB (Commisi International Union of Biochemistry) berdasarkan reaksi yg dikatalisis
Masing enzim mempunyai kode sistematika yaitu EC: A.B.C.D Digit 1 (A) : kelas utama enzim Digit 2 (B) : sub kelas Digit 3 (C) : sub sub kelas Digit 4 (D): nomor enzim yg bersangkutan pd subsub kelas
Contoh: ATP + D-glukosa ADP + D-glukosa 6P ENZIMNYA???? Nomor golongan : E. C. 2. 7. 1. 1
ENZIM
DUA SUBSTRAT
A+BC+D kedua substrat A & B terikat pd enzim dlm urutan yg khusus atau secara acak A A E A E BA E E +C+D E BA E
Sisi aktif B
A
AX
+ B X
AX E E BX E
X E
X E
BX E
Kinetika reaksi
Reaksi
tanpa enzim:
enzimatis
Enzim memberikan suatu lingkungan yg spesifik di dalam sisi aktifnya, sehingga reaksi secara energetik dapat lebih mudah terjadi
Enzim mempercepat reaksi tetapi tidak mengubah keseimbangan reaksi atau G (selisih energi bebas standar) Perbedaan antara energi reaktan (fase awal) dgn energi produk (fase akhir) Energi bebas:energi kinetik yg masih dpt digunakan u melakukan kerja (G) Kesetimbangan reaksi antara Reaktan dan produk mencerminkan perbedaan energi bebas pada fase awal
Enzim berikatan dg substrat kompekls ES . Pada reaksi non enzim pembentukan ES membutuhkan energi aktivasi yg lebih besar dr pd reaksi enzimatis.
KINETIKA KATALISIS ENZIMATIK Laju reaksi enzimatik sederhana : Kinetika Michaelis Menten
E + S ES ES P + E Vmaks C
Kecepatan awal
Persamaan Michaelis-Menten
= kecepatan awal pada konsentrasi substrat [S] = kecepatan maksimum = tetapan Michaelis-Menten enzim bagi substrat tertentu
KM atau tetapan Michaelis Menten : A. kons. substrat tertentu pd saat enzim mencapai kecepatan maksimumnya
KM > ENZIM MENGIKAT S DGN LEMAH KM < ENZIM MENGIKAT S DGN KUAT PENENTUAN KM DGN PERS. MM DUGAAN
Vmaks [ S] Vo = K M + [ S]
Kurva Lineweaver-Burk.
Konsentrasi enzim
Aktivitas enzm
Konsentrasi enzim
S+E
ES
E+P
C. pH
1. Protein enzim dpt mengalami denaturasi pd pH ekstrim tinggi atau rendah Perubahan pH Protein asli
Protein terdenaturasi atau membuka
2. Perubahan status muatan pada enzim dan atau substrat Enzim bermuatan negatif (Enz-) yang bereaksi dengan substrat bermuatan positip (SH+) Enz- + SH+ EnzSH Pada pH yang rendah, Enz mengalami protonasi dan kehilangan muatan negatifnya: Enz- + H+ EnzH Pada pH yang tinggi, SH+ mengalami ionisasi dan kehilangan muatan positifnya SH+ S + H+ konsentrasi efektif Enz- dan SH+ kecepatan reaksi
ZAT PENGHAMBAT IALAH SUATU SENYAWAAN, ION, LOGAM, YG MENGHAMBAT AKTIVITAS KERJA ENZIM SENYAWA PENGHAMBAT ENZIM
SPESIFITAS ENZIM SIFAT-SIFAT ALAMIAH GGS FUNGSIONAL PD SISI AKTIF MEKANISME AKTIVITAS KATALITIK
Kerja enzim dapat dihambat secara reversible atau irreversible Irreversible pembentukan atau pemecahan ikatan kovalen dalam enzim Reversible suatu senyawa dapat terikat dan kemudian dpt lepas kembali
Ireversibel:
Diisoprofilfluorof osfat (DFP), yang menghambat Asetilkolin esterase, yang penting dalam transmisi impuls syaraf
Enzim
CH2 SH + H I C C NH2
H O HI
Iodoasetamida
Enzim
CH2 H S C C NH2 H O
penghambatan competitive
inhibitor bersaing dgn substrat untuk terikat pd sisi aktif Biasanya inhibitor berupa senyawa yg menyerupai substratnya, & mengikat enzim membentuk komplek EI krn terikat scr reversible penghambatan nya bias, yaitu ketika ditambah substrat maka penghambatan
Struktur dan kerja obata-obatan sulfa. Bakteri yang menggunakan obatan-obatan sulfa untuk biosintesis asam folat mati karena kekurangan asam folat
Kebanyakan dasar kerja dari obat adalah bahwa semua binatang tingkat tinggi dan banyak m.o kekurangan kemampuan untuk melakuka sintesis senyawa2 organik (metabolit) yang penting tertentu. Obat2an tersebut antimetabolit
Penghambatan un-competitive
Terikat pd sisi selain sisi
aktif enzim Berbeda dgn noncompetitive inhibitor ini hanya terikat pd ES komplek Sehingga tidak terikat pd enzim bebas Vmax berubah, dan Km juga berubah
penghambatan non-competitive
penghambatan berikatan pada sisi enzim selain sisi tempat substrat terikat, mengubah konformasi molekul enzim sehingga mengakibatkan inaktifasi dapat balik pada sisi katalitik
pada tingkat informasi genetik Regulasi melalui penempatan khusus Regulasi melalui modifikasi kovalen Regulasi melalui pengontrolan alosterik
Selain itu ada juga enzim konstitutif yang terus menerus disintesis semua sel selama daur hidupnya, ada juga gen untuk enzim yang mengalami pembungkaman permanen atau terus menerus mulai ndari tahap perkembangan sel tertentu.
Seringkali sel mengolah substrat dalam waktu yang singkat, melalui jalur metabolisme yang tidak selalu aktif Enzim tidak aktif, diaktifkan melalui perubahan kimia yang ringkas, stabil namun cepat Pengaktifan ini melalui perubahan struktur atau modifikasi, Peristiwa yang sering dinamai modifikasi kovalen Modifikasi kovalen : searah (jika sdh aktif tidak bisa diinaktifkan), berbalik ( tidak aktif aktif)