Anda di halaman 1dari 19

PEMBAHASAN 1.

Definisi Kanker Servik Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya ( Rasad, 2005 ). 2. Etiologi Etiologi langsung dari kanker serviks uteri masih belum diketahui. etapi ada beberpa !aktor ekstrinsik yang mempengaruhi insidensi kanker serviks uteri yaitu " a. #ubungan seksual pertama kali pada usia dini (umur $ %& tahun). b. 'anita yang melahirkan anak lebih dari ( kali (multiparitas). ). *arak persalinan terlalu dekat. d. #ygiene seksual yang jelek. e. +ering berganti,ganti pasangan (multipatner se-). !. .n!eksi #uman /apilloma 0irus (#/0) tipe %& dan %1. /enelitian menunjukkan bah2a %0,(0 3 2anita pada usia (04an tahun yang se-ually a)tive pernah menderita in!eksi #/0 (termasuk in!eksi pada daerah vulva). /ersentase ini semakin meningkat bila 2anita tersebut memiliki banyak pasangan seksual. /ada sebagian besar kasus, in!eksi #/0 berlangsung tanpa gejala dan bersi!at menetap. g. Kedua !aktor diatas juga berhubungan dengan in!eksi #/0. +emakin dbanyak berganti,ganti pasangan maka tertularnya in!eksi #/0 juga semakin tinggi. 5egitu pula dengan terpaparnya sel,sel mulut rahim yang mempunyai p# tertentu dengan sperma,sperma yang mempunyai p# yang berbeda,beda pada multipatner dapat merangsang terjadinya perubahan kearah displasia. h. .n!eksi #erpes +impleks 0irus (#+0) tipe 2 i. 'anita merokok, karena hal tersebut dapat menurunkan daya tahan tubuh (6o)htar, %717). (. Stadium kanker serviks menurut F !" 2###

+tadium Stadium # Stadium

Keterangan Kasinoma in situ$ karsinoma intra e%itel Karsinoma masi& ter'atas di serviks (%en)e'aran ke kor%us uteri dia'aikan*

+tadium .a

.nvasi kanker ke stroma hanya dapat dikenali se)ara mikroskopik, lesi yang dapat dilihat se)ara langsung 2alau dengan invasi yang sangat super!i)ial dikelompokkan sebagai stadium .b. Kedalaman invasi ke stroma tidak lebih dari 5mm dan lebarnya lesi tidak lebih dari 8mm

+tadium .a % .nvasi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih dari (mm dan lebar tidak lebih dari 8mm +tadium .a 2 .nvasi ke stroma dengan kedalaman lebih dari (mm tapi kurang dari 5mmm dan lebar tidak lebih dari 8mm +tadium .b 9esi terbatas di serviks atau se)ara mikroskopis tidak lebih dari .a +tadium .b% +tadium .b2 Stadium 5esar lesi se)ara klinis tidak lebih dari :)m 5esar lesi se)ara klinis lebih besar dari : )m +ela& meli'atkan vagina$ ta%i 'elum sam%ai 1,- 'a.a& atau infiltrasi ke %arametrium 'elum men/a%ai dinding %anggul +tadium ..a elah melibatkan vagina, tapi belum melibatkan

parametrium +tadium ..b .n!iltrasi ke parametrium, tetapi belum men)apai dinding panggul Stadium +ela& meli'atkan 1,- 'a.a& vagina atau adan)a %erluasan sam%ai dinding %anggul. Dengan &idrone%rosis atau gangguan fungsi gin0al dimasukkan

dalam stadium ini$ ke/uali kelainan gin0al da%at di'uktikan ole& se'a' lain. +tadium ...a Keterlibatan %;( ba2ah vagina dan in!iltrasi parametrium belum men)apai dinding panggul +tadium ...b /erluasan sampai dinding panggul atau adanya

hidroneprosis atau gangguan !ungsi ginjal Stadium 1 Perluasan ke luar organ re%roduktif

+tadium .0a Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rektum +tadium .0b 6etastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul ( 9ie2ellyn, 200% ).
4. Klasifikasi Pertum'u&an Sel Kanker Serviks

6ikroskopis " a. <isplasia <isplasia ringan terjadi pada sepertiga bagian basal epidermis. <isplasia berat terjadi pada dua pertiga epidermis hampir tidak dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.

b. +tadium karsinoma in situ /ada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel )adangan endoserviks.

). +tadium karsinoma mikroinvasi!

/ada

karksinoma

mikroinvasi!,

disamping

perubahan

derajat

pertumbuhan sel meningkat juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker.

d. +tadium karsinoma invasi! /ada karsinoma invasi! perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel bervariasi. /etumbuhan invasi! mun)ul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan !orniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus uteri.

e. 5entuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks " %. /ertumbuhan ekso!ilik, berbentuk bunga kol, mulai dari +=* tumbuh kearah lumen vagina dan dapat mengisi setengah dari vagina tanpa in!iltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan perdarahan.

2. /ertumbuhan endo!ilik, mulai dari +=* tumbuh kedalam stroma serviks dan )enderung untuk mengadakan il!iltrasi menjadi ulkus. umbuh progesi! meluas ke !orniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium.

(. >lserati!, mulai dari +=* dan )enderung merusak struktur jaringan serviks dengan melibatkan a2al !ornises vagina untuk menjadi ulkus yang luas.

6akroskopis a. +tadium preklinis idak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa. b. +tadium permulaan +ering tampak sebagian lesi sekitar ostium e-ternum ). +tadium setengah lanjut elah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio d. +tadium lanjut erjadi perusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah. http";;222.askep,askeb.)?.));20%0;0%;kanker,serviks.html 2. +anda dan !e0ala a. @ejala %) 6etroragi 2) Keputihan 2arna putih atau purulen yang berbau dan tidak gatal () /erdarahan pas)a koitus :) /erdarahan spontan 5) 5au busuk yang khas &) =epat lelah 8) Kehilangan berat badan

1) Anemia

b.

anda %) /emeriksaan !isik a) +erviks dapat teraba membesar, ireguler, teraba lunak b) 5ila tumor tumbuh ekso!itik maka terlihat lesi pada porsio atau sudah sampai vagina. 2) /emeriksaan in spekulo " a) Adanya portio ulserati! b) Adanya !luor albus )) 6un)unya darah jika lesi tersentuh (lesi rapuh) d) erdapat gambaran seperti bunga kol pada stadium lanjut

() /emeriksaan bimanual " a) Adanya !luor albus b) Adanya massa benjolan ataupun erosi ataupun ulkus pada portio uteri <iagnosis harus dipastikan dengan pemeriksaan histologi dan jaringan yang diperoleh dari biopsi. ( 6ardjikoen, %777 ). 3. Pemeriksaan Penun0ang a. +itologi, dengan )ara tes pap es /ap " es ini merupakan penapisan untuk mendeteksi in!eksi #/0 dan prakanker serviks. Ketepatan diagnostik sitologinya 703 pada displasia keras (karsinoma in situ) dan 8&3 pada dysplasia ringan ;

sedang. <idapatkan hasil negati! palsu 5,503 sebagian besar disebabkan pengambilan sediaan yang tidak adekuat. +edangkan hasil positi! palsu sebesar (,%53. b. Kolposkopi ). +ervikogra!i d. /emeriksaan visual langsung e. @ineskopi !. /ap net (/emeriksaan terkomputerisasi dengan hasil lebih sensitive) ( Ari!, 2000 ). 4. 1A Test /emeriksaan .0A diperkenalkan #inselman %725.Brganisasi Kesehatan <unia ('#B) meneliti .0A di .ndia, 6uangthai, dan Cimbab2e. ernyata e!ektivitasnya tidak lebih rendah dari pada tes /ap. .0A adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan )arain speksi visual pada serviks dengan aplikasi asamasetat (.0A). <engan metode inspeksi visual yang lebih mudah, lebih sederhana, lebih mampu laksana, maka skrining dapat dilakukan dengan )akupan lebih luas, diharapkan temuan kanker serviks dini akan bias lebih banyak. 6etodeskrining .0A mempunyaikelebihan, diantaranya.. a. 6udah, praktis dan sangat mampu laksana. b. 5utuh bahan danalat yang sederhana dan murah ). +ensivitas dan spesi!ikasitas )ukup tinggi d. <apat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter ginekologi, dapat dilakukan oleh bidan di setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih e. Alat,alat yang dibutuhkan dan sederhana. !. 6etode skrining .0A sesuai untuk pusat pelayanan sederhana eknik pemeriksaan sangat

+yarat ikut .0A E+ " a. +udah pernah melakukan hubunganseksual

b. ).

idak sedang dating bulan;haid idak sedang hamil

d. 2: jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual /elaksanaan skrining .0A >ntuk melaksanakan skrining dengan metode .0A, dibutuhkan tempat dan alat sebagai berikut" a. Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisilitotomi. b. 6eja;tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisilitotomi. ). erdapat sumber )ahaya untuk melihat servik. d. +pekulum vagina e. Asamasetat ((,53) !. +2ab,lidiberkapas g. +arung tangan eknik .0A <engan spe)ulum melihat serviks yang dipulas dengan asamasetat (, 53./ada lesipra kanker akan menampilkan 2arna ber)ak putih yang disebut a)eto 2hite epithelium <engantampilnya porsio dan ber)akputih dapat disimpulkan bah2a tes .0A positi!, sebagai tindak lanjut dapat dilakukan biopsi. Andaikata penemuan tes .0A positi! oleh bidan, maka di beberapa Degara bidan tersebut dapat langsung melakukan terapi dengan )ryosergury. #al ini tentu mengandung kelemahan,kelemahan dalam menyingkirkan lesi invasi!. Kategori pemeriksaan .0A a. .0A negative E +erviks normal. b. .0A radang E +erviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polipserviks). ). .0A positi! E ditemukan ber)akputih (a)eto 2hite epithelium). Kelompo kini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks

dengan metode .0A karena temuan ini mengarah pada diagnosis +erviks,prakanker (dispalsiaringan,sedang,berat atau kanker serviks in situ). d. .0A, Kanker serviks /ada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan berman!aat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasive dini. <imana Ada .0A E+ " a. .0A E+ ada di puskesmas,puskesmas dengan jad2al yang akan disampaikan melalui /KK, kelurahan dan ke)amatan terdekat. b. 5ila anda memenuhi persyaratan yang ditentukan, segera periksakan diri anda. ). 6en)egah lebih baik daripada mengobati (/ra2irohardjo, 2001). 5. Pa%6s Smear /apani)olaou test atau /ap smear adalah metode s)reening ginekologi, di)etuskan oleh @eorgios /apanikolaou, untuk menemukan proses,proses premalignant dan malignant di e)to)ervi-, dan in!eksi dalam endo)ervi- dan endometrium. /ap smear digunakan untuk mendeteksi kanker rahim yang disebabkan oleh human papillomavirus atau #/0. /emeriksaan /ap smear sebaiknya dilakukan pada orang yang telah melakukan hubungan seksual pertama kali dan pada gadis sekitar usia 25, (0 tahun. /ersiapan penderita " a. 'anita diberi tahu untuk menghindari obat,obatan yang dimasukan dalam vagina b. /en)u)ian (irigasi) vagina ). Koitus dalam 2aktu 2: jam sebelum pemeriksaan

/eralatan yang dipergunakan dalam pemeriksaan /ap +mear antara lain " a. +pekulum )o)or bebek (@raeve4s) b. +patula Ayre ). 9idi kapas atau )yto brush d. @elas objek e. Alkohol 75 3 untuk !iksasi atau semprot !iksati! yang dijual komersial !. Formulir permintaan sitologi =ara pemeriksaan /ap +mear adalah sebagai berikut " a. 9akukan pemeriksaan dengan inspekulo untuk melihat portio. b. 9akukan pengambilan epitel dengan menggunakan spatula Ayre atau =yto brush. ). 5uat apusan pada objek glass. d. 9akukan !iksasi dengan menggunakan al)ohol 753. e. Amati pada mikroskop adanya keganasan pada epitel. /emeriksaan /ap smear murah, )epat dan dapat dilakukan di pelayanan kesehatan terdekat seperti /uskesmas, Rumah 5ersalin, Rumah +akit, 5idan, Klinik, /raktek dokter, dll. /emeriksaan ini dapat dilakukan kapan saja, ke)uali sedang haid atau sesuai petunjuk dokter. #ambatan lain untuk pelaksanaan pap smear sebagai program skriming adalah teknik yang kurang praktis oleh karena hanya bisa dikerjakan oleh tenaga,tenaga terlatih, interprestasi hasil memerlukan 2aktu yang lebih lama, dan biaya pemeriksaan yang )ukup tinggi. /rosedur pemeriksaan pap smear ini juga sangat panjang dan kompleks. +ediaan yang telah diambil dan di!iksasi tersebut, kemudian diseleksi oleh skriner apakah memenuhi syarat atau tidak. +etelah itu, dilakukan proses penge)atan oleh tenaga terlatih dan kemudian diba)a oleh ahli sitologi. 5ila hasil pemba)aan menunjukkan tanda,tanda lesi pra kanker atau kanker invasi!, barulah kemudia dilakukan pemeriksaan kolposkopi dan pemeriksaan penunjang lainnya. <engan prosedur yang

kompleks ini mengakibatkan pemeriksaan menjadi mahal. +elain itu sarana yang digunakan, seperti )ytobrush tidak terlalu tersedia. able o! /ap4s +mear =lasses (/revious +ystem and 5ethesda +ystem) Pa% 7lasses . .. ... =.D . ... =.D .. ... =.D ... .0 0 Des/ri%tion Dormal Rea)tive =hanges Atypia Koilo)ytosis 6ild dysplasia 6oderate dysplasia +evere dysplasia =a in situ .nvasive Bet&esda 2##1 Dormal and variants Rea)tive =hanges A+=, A+@ 9o2 @rade +.9 9o2 @rade +.9 #igh @rade +.9 #igh grade +.9 #igh grade +.9 6i)roinvasion

@ambaran grading berdasarkan tes /ap4s +mear

Ne. Bet&esda S)stem 7lasifi/ation a. 9o2,grade sGuamous lntraepithelial lesion (lo2,grade +.9) %. =ellular )hanges asso)iated 2ith #/0 2. 6ild (slight) dysplasia;=.D %

b. #igh,grade sGuamous intraepithelial lesion (high,grade +.9)H %. 6oderate dysplasia;=.D .. 2. +evere dysplasia;=.D ... (. )ar)inoma in situ;=.D ... ). Atypi)al +Guamous =ells (A+=) %. >nspe)i!ied (A+=,>+) , in)ludes uspe)i!ied and !avor benign;in!lammation 2. =annot e-)lude #+.9 (A+=,#) d. Atypi)al @landular =ells o! >n)ertian +igni!i)an)e (A@=) A@= is broken do2n into !avoring endo)ervi)al, endometrial, or not other2ise spe)i!ied origin or endo)ervi)al adeno)ar)inoma in situ (A.+) %. >nspe)i!ied (A@=,>+) 2. Atypi)al glandular )ells, !avor neoplasti) (A@=,#) ( Kumar, 2002 ). 7 N (7ervi/al ntra8e%it&ellia neo%lasma* /ertumbuhan sel abnormal pada permukaan serviks. <ikategorikan dari nomor % sampai ( untuk menggambarkan sel abnormal dan jumlah jaringan serviks yang terlibat (Anonim, 20%0). +erviks uteri dilapisi oleh epitel )olumner simpleks disertai dengan kelenjar serviks yang akan mengeluarkan sekresi sejalan dengan siklus menstruasi. /ada bagian atas ba2ah serviks uteri dan bagian atas vagina dilapisi oleh epitel skuamos kompleks non keratin, daerah perbatasan ini dinamakan squamo-columnar junction (Eros)henko, 200().

!am'ar serviks normal /ada dysplasia serviks terdapat pertumbuhan sel yang kurang terorganisasi. /ada =.D % (mild dysplasia) hanya beberapa sel yang abnormal. +edangkan pada =.D .., moderate dysplasia, sel abnormal sekitar setengah dari ketebalan serviks (Anonim, 20%0).

!am'ar 7 N Karsinoma in situ atau severe dysplasia (=.D ...) seluruh sel mengalami kelainan, tetapi sel abnormal tidak mele2ati membrane basalis. Apabila keadaan ini tidak diperbaiki akan mengalami perubahan menjadi karsinoma yang invasive (Anonim, 20%0).

!am'ar 7 N

!am'ar nvasive 7an/er S/reening Dis%lasia Serviks >mumnya ditemukan sel abnormal pada pemeriksaan /ap +mear. 9alu untuk memastikan penuyebab dysplasia atau daerah abnormal dapat digunakan kolposkop (Anonim, 20%0).

9.

K":P"SK"P

Kolposkopi adalah alat stereoskopik dan lensa binokuler dengan sumber pen)ahayaan untuk pemeriksaan pembesaran visual suatu objek, utamanya untuk mendiagnosis neoplasia serviks, diperluas untuk vagina dan vulva.

a. Kegunaan " pemeriksaan kolposkopi bukan untuk membuat diagnosis histologik tetapi menentukan kapan dan di mana biopsi harus dilakukan. b. .ndikasi " uji skrining positi!. 6isalnya sitologi #/0 atau .0A positi! ). /enilaian " kolposkopi menilai perubahan pola epitel dan vaskular serviks yang men)erminkan perubahan biokimia dan perubahan metabolik yang terjadi di jaringan serviks d. Karateristik temuannya adalah perubahan epitel a)etho2hite pada serviks setelah pulasan asam asetat. <iagnosis kolposkopi neoplasia serviks,dengan gambaran " a. .ntesitas 2hite epitel b. 5atas jelas da tebalnya permukaan ). 0askularisasi d. /erubahan setelah aplikasi yodium /rosedur pemeriksaan " a. /asien dalam posisi litotomi b. /eralatan ditempatkan di meja instrument di samping kanan tempat tidur ). /emeriksaan dalam d. .nspeksi vulva dan perianal e. 6emasanng spe)ulum !. Bbservasi se)ara klinis dan se)ara kolpokopi

g.

es asam asetat

h. .denti!ikasi daerah trans!ormasi i. 5atas dalam dan batas luar lesi j. Kuretase endoserviks jika diperlukan k. entukan daerah yang dibiopsi, bisopsi dan prosedur biopsy l. #emostasis m. 6en)atat penemuan kolpokopi ( Ri!lin, 2000 ).

1#. Penatalaksanaan Medis abel penatalaksanaan medis ingkat 0 .a . b dan .. a .0 a dan .0 b /enatalaksaan 5iopsi keru)ut #isterektomi trasnsvaginal 5iopsi keru)ut #isterektomi radikal dengan lim!adenektomi panggul dan evaluasi kelenjar lim!e paraorta (bila terdapat metastasis dilakukan radiologi pas)a pembedahan) #isterektomi transvaginal Radioterapi Radiasi paliati! Kemoterapi ( A?i?, 200& ).

.. b , ... dan .0 #isterektomi trasnsvaginal

11. Prognosis Karsinoma serviks yang tidak dapat diobati atau tidak memberikan respons terhadap pengobatan 753 akan mengalami kematian dalam 2 tahun setelah timbul gejala. /asien yang menjalani histerektomi dan memiliki rasio tinggi terjadinya rekurensi harus terus dia2asi karena le2at

deteksi dini dapat diobati dengan radioterapi. +etelah histerektomi radikal, terjadinya 103 rekurensi dalam 2 tahun. ( A?i?, 200& )

12. Deteksi dini %ada kasus %ressumtive kanker serviks

/endeteksian kanker serviks adalah dengan mengamati !aktor resiko, yaitu" a. Dikah pada usia muda b. =oitus saat umur yang masih muda ). 6ultiparitas d. 5anyak terpapar in!eksi, misal #/0 e. 5anyak anak dengan jarak antara anak satu dengan yang lainnya kuramg dari 2 tahun !. idak menjaga higenitas

+elain itu, kanker serviks juga dapat dideteksi melalui" a. es /ap4s mear

b. .0A ). +pekuloskopi d. =ervi)ography e. es #/0

!. <o2nstaging

( 9ie2ellyn, 200% ).

<AF AR />+ AKA %. Anonim. 20%0 2. Ari! 6ansjoer dkk.2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ( , *ilid %. E@= " *akarta (. A?i?, 6.!arid .Buku Acuan ONKOLOGI GIN KOLOGI . Edisi : =etakan %. 200&. *akarta" Jayasan 5ina /ustaka +ar2ono /ra2irohardjo (5/,+/) :. Eros)henko, 0i)tor. 200(. Atlas !istolo"i di #iore den"an Korelasi #un"sional. Edisi 7. *akarta" E@=
5. Kumar, Robins.2002. Ovarium dalam Buku Ajar $atolo"i II

<e!inition

=ervi)al

<ysplasia.

<iunduh

pada

http";;222.)an)er.gov;di)tionary;I=dr.<E::177 tanggal 5 Dovember

disi % .

*akarta" E@=. &. 9ie2ellyn, <erek dan *ones. 200%. &asar-&asar O'stetri dan Ginekolo"i. Edisi &. *akarta" E@=. 8. 6ardjikoen /ras2oto. (umor Ganas Alat Genital. %777K %:"(10,(70. <alam .lmu

Kandungan ed.2. Jayasan 5ina /ustaka +ar2ono /ra2irahardjo. *akarta,

1. 6o)htar, Rustam. %717 . Synopsis o'stetric. *akarta " E@= 7. /ra2irohardjo,+ar2ono. 2001 .Ilmu Ke'idanan. *akarta " Jayasan 5ina /ustaka +ar2ono /ra2irohardjo.
10. Rasad +. 2005 .)adiolo"i &ia"nostik

disi Kedua, editor" ekayuda ..

*akarta" FK>.. %%. Rivlin, E, 6.2000. O'stetrics and "ynecolo"i* + t,. d.9ippin)ott 'illiams L 'ilkins p. %2. http";;222.askep,askeb.)?.));20%0;0%;kanker,serviks.html

Anda mungkin juga menyukai