PENDAHULUAN
1
Latar belakang
Di dalam suatu perairan terdapat berbagai jenis organisme. Salah satu diantaranya adalah
yang sangat diperlukan oleh konsumen-konsumen lain dalam rantai makanan. Sedangkan
zooplankton dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan makanan yang banyak mengandung
asam amino esensial, mineral, vitamin, serta lemak dan karbohidrat. Ada sekitar 20 jenis
zooplankton yang secara komersial ditangkap untuk berbagai macam pemanfaatan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk mengidentifikasi plankton berdasarkan pengamatan melalui mikroskop.
2. Mengetahui jenis-jenis plankton yang berada pada suatu perairan tambak.
3. Dapat mengelompokkan masing-masing plankton kedalam masing-masing kelas.
1.3 Lokasi dan waktu
Lokasi praktikum planktonologi dilaksanakan di Tambak di desa api-api kecamatan
wonokerto kabupaten pekalongan.Dan pengamatan sampel plankton dilakukan di
Laboratorium kimia Universitas Pekalongan.
Waktu pelaksaan praktikum adalah jumat, 9 desember 2011 dari pukul 06.00-15.30.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Plankton
Dalam bidang biologi oceanografi terdapat sistem pelagik terdiri dari hewan dan
turnbuh-turnbuhan yang hidupnya berenang dan melayang - layang di lautan terbuka, salah
satunya adalah plankton. Plankton terdiri dari organisrne-oraganisrne yang berukuran kecil
( mikroskopik ) yang jumlahnya sangat banyak dan mereka ini tidak cukup kuat untuk
menahan gerakan air yang begitu besar. Banyak di antara kelompok hewan ini yang
merupakan golongan perenang aktif walaupun demikian mereka tetap terombang-ambing
oleh arus lautan. Kelompok ini terdiri dari golongan binatang (zooplankton ) dan golongan
tumbuh-tumbuhan ( fitoplankton ) (Hutabarat, 1985).
Plankton dapat didefinisikan sebagai suatu komunitas timbuhan dan hewan yang
kekuatan geraknya tidak mencukupi untuk mencegah mereka ditransportasikan secara pasif
oleh arus laut ( Ornori dan Ikeda, 1984 ). Organisme planktonik merupakan tumbuhan dan
hewan yang merniliki daya gerak terbatas sehingga pergerakannya dipengaruhi oleh
pergerakan ( arus ) air (Nybakken, 1988).
2.2
Klasifikasi Plankton
Plankton dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, ukuran dan daur hidupnya.
2.2.1
Jenis Plankton
Berdasarkan jenisnya, plankton dapat dibagi dua, yaitu :
zat anorganik, oleh karena itu mereka harus mendapat tambahan bahan - bahan
organik dari makanannya. Hal ini dapatdiperoleh mereka baik secara langsung
maupun tidak langsung dari tumbuh - tumbuhan. Zooplankton yang bersifat
herbivora akan memakan fitoplankton secara langsung; sedangkan golongan
karnivora memanfaatkan mereka dengan cara tidak langsung dengan memakan
golongan herbivora atau karnivora yang lain ( Hutabarat, 1985).
b
Phytoplankton: Plankton berupa tumbuhan. Phytoplankton merupakan tumbuh tumbuhan air yang berukuran sangat kecil yang terdiri dari seiumlah besar kelas
yang berbeda. Mereka mempunyai peranan yang sama pentingnya baik di
sistem pelagik maupun seperti yang diperankan oleh tumbuh - tumbuhan hijau
yang lebih tinggi tingkatnya diekosistem daratan; mereka adalah produsen
utama ( primary producer ) zat - zat organik. Phytoplankton hanya dapat
dijumpai pada lapisan permukaan laut saja. Mereka juga akan lebih banyak
dijumpai pada tempat - tempat yang terletak di daerah continental shelf dan di
sepanjang pantai dimana terdapat proses upwelling. Daerah - daerah ini
biasanya merupakan suatu daerah yang kaya akan bahan - bahan organik
( Hutabarat, 1985).
2.2.2
Macroplankton ( 2 - 20 cm)
Mesoplankton ( 0,2 - 20 mm )
Microplankton ( 20 - 200 pm )
Nanoplankton ( 2 - 20 pm )
2.2.3
2.3
Faktor Cahaya
Dewasa ini, disepakati bahwa rangsangan utama yang mengakibatkan dimulainya
gerak migrasi vertikal harian adalah cahaya. Cahaya mengakibatkan respons negatif bagi
para migran, mereka bergerak menjauhi permukaan laut bila intensitas cahaya di
permukaan meningkat, sebaliknya mereka akan bergerak ke permukaan laut apabila
intensitas cahaya di permukaan menurun. Pola yang umum tampak adalah bahwa
zooplankton terdapat di dekat permukaan laut pada malam hari, sedangkan menjelang
dini hari dan datangnya cahaya mereka bergerak lebih ke dalam.
Faktor Suhu
Migrasi vertikal paling umum terlihat di wilayah - wilayah perairan bahari dimana
kolom air menunjukkan adanya stratifikasi termal yang jelas sedangkan di perairan bahari
dimana kolom air mendekati kondisi isotermal, migrasi vertikal tidak jelas atau bahkan
tidak berlangsung soma sekali. Migrasi vertikal juga tidak berlangsung di wilayah
wilayah perairan bahari sepanjang musim dingin. Tujuan migrasi vertikal adalah untuk
menhindari pemangsaan oleh para predator yang mendeteksi mangsa secara visual dan
untuk mengubah posisi dalam kolom air, serta sebagai mekanisme untuk meningkatkan
produksi dan menghemat energi (Nybakken, 1988).
c Kadar Z at Hara
Distribusi klorofil bervariasi tergantung dari asal pasokan zat hara atau nutrien
dan intensitas cahaya matahari. Nutrien dapat dipasok dari air sungai yang masuk ke laut
juga bisa karena adanya arus naik (upwelling). Nutrien yang banyak ditemukan di pinggir
laut adalah nutrien yang dibawa oleh sungai. Apabila ditemukan di laut yang jauh dari
daratan, maka konsentrasi nutrien tersebut akibat dari proses arus naik.
d. Arus
Akibat pengaruh gelombang dan gerakan massa air, Fitoplankton terdistribusi baik
secara vertikal maupun horisintal. Distribusi secara horisontal lebih banyak dipengaruhi
oleh arus permukaan. Arus permukaan adalah gerakan massa air permukaan yang
ditimbulkan oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air. Di laut, air
Laporan praktikum planktonologi
permukaan menjadi panas saat siang hari dan menjadi dingin saat malam hari. Silih
bergantinya pemanasan dan pendinginan ini akan mengubah kerapatan air dan
mengakibatkan adanya sel-sel konveksi, yaitu satuan-satuan air yang sangat kecil yang
akan naik atau turun dalam kolom air sesuai kerapatannya. Gerakan sel-sel konveksi ini
sangat lemah dan dapat mengangkut organisme planktonik (Rohmimohtarto dan
Juwono,2003).
2.4
fitoplankton diperkirakan laut yang sangat luas tidak akan dihuni oleh beberapa jenis
biota yang mampu hidup dari rantai kehidupan lainnya.
Bahkan beberapa jenis zooplankton dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan
makanan yang banyak mengandung asam amino esensial, mineral, vitamin, serta lemak
dan karbohidrat. Ada sekitar 20 jenis zooplankton yang secara komersial ditangkap untuk
berbagai macam pemanfaatan.
Namun pertumbuhan penduduk dan dampak pembangunan di darat memegang
peranan penting terhadap perubahan-perubahan lingkungan perairan. Organisme
plankton yang memiliki ukuran kecil cukup peka terhadap perubahan lingkungan.
Munculnya peristiwa red tide atau lebih dikenal dengan "air merah" yang tidak
dikehendaki sangat terkait dengan perubahan parameter lingkungan, baik perubahan
bersifat lokal maupun global.
Red tide berupa ribuan plankton yang menyerupai hamparan merah yang dapat
mematikan ekosistem perairan terutama terhadap ikan, kerang, udang dan sebagainya.
Sedangkan terhadap manusia dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan kematian.
Di Indonesia terdapat beberapa perairan yang rawan terhadap ledakan red tide
diantaranya Teluk Jakarta, Teluk Kao yang berada di Maluku Utara dan Teluk Ambon.
Lebih rinci istilah red tide digunakan untuk menggambarkan fenomena alam
akibat terjadinya biakan masal suatu populasi fitoplankton dengan jumlah sel mencapai
puluhan juta sel per liter air. Bahkan masal ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
warna perairan yang biasanya berwarna biru atau biru kehijauan menjadi merah
kecoklatan atau hijau kekuningan(Okaichi 1989).
BAB III
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
3.1 Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum planktonologi dapat dilihat pada table
dibawah ini :
Tabel 1. Nama alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum planktonologi
No
1.
Kegunaan
Untuk mengambil sampel air tambak
2.
Planktonet
3.
Pipet tetes
4.
Thermometer
5.
Sessidisk
6.
Penggaris
7.
Tali raffia
8.
Mikroskop
9.
Botol sampel
10.
Formalin 4 %
11.
Alat tulis
12.
Sedgewick rafter
13.
Objek glass
14.
Buku idebtifikasi
15.
Batu
16.
Kertas label
10
untuk dapat menjangkau perairan tambak pada bagian tengah sehingga ember dapat
dilempar ke bagian tengah kemudian ember tersebut kita tarik.
Pengamatan sampel plankton dilakukan di laboratorium Universitas Pekalongan.
Sampel dalam botol sampel diambil sebanyak 1 ml dan diteteskan pada sedgewick rafter
dan diratakan ( hindari adanya gelembung udara ), kemudian ditutup dengan gelas obyek.
Pengambilan sampel dilakukan 3 x ulangan unutuk setiap sampel.Selanjutnya diamati di
bawah mikroskop dengan perbesaran 10x, lalu digambar, diidentifikasi, diklasifikasikan
mana yang termasuk zooplankton dan fitoplankton.
BAB IV
Laporan praktikum planktonologi
11
Spirulina sp
Microcystus airuginose
Trycodesmium erythreum
Lyngbya spirulinoidesgom
Zolothrix
lyngbya spirulinoidesgom
Asterionella Formosa
12
Tolypothrix
Oscilatoria
Mougeotia
Spyrogira
Nodularia
Closterium
13
Suhu : 26oC
Kedalaman : 75 cm
Kecerahan : 25 cm
a. Plankton pada daerah tepi
Spirulina sp
Cyclotella Operculata
Callothrix
Gloeocystus yesiculase baeg
Lacrymaria sp.
Hydrodiction recticullatum
Amoeba proteus
Nostoc
Cylindrospermum trichotospermum
14
Phormidium ( bary ) gom
Oscilatoria putrida
Aphanocapsa
Spirulina sp
Leptocylindrus danicus
Anabaena
Eucampia Cornuta
Ulothrix
Oscilatoroa limnotica
15
chlorella sp
Gomphospheria aponia
16
Unknown
BAB V
17
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 desember 2011 di tambak
desa Api-api kecamatan wonokerto diperoleh beberapa data bahwa ditemukan 2 jenis
plankton yaitu fitoplankton dan zooplankton. Data tenteng jenis plankton yang ditemukan
dapat dilihat pada table :
Tabel 2. Jenis-jenis plankton yang ditemukan di tambak Api-api
N
Jenis
Spesies
Kelas
Jumlah
o
1. Zooplankton
Amoeba proteus
2. Zooplankton
Lacrymaria sp.
3. Zooplankton
Unknown
4. Fitoplankton
Mougeotia
Chlorophyceae
5. Fitoplankton
Nodularia
Cyanophyceae
6. Fitoplankton
Spirogyra
Cyanophyceae
7. Fitoplankton
Closterium
Chlorophyceae
8. Fitoplankton
Spirulina sp.
Cyanophyceae
Banyak
9. Fitoplankton
Cyanophyceae
10.Fitoplankton
Colothrix
Cyanophyceae
Phyrophyteae
-
18
1
1
11.Fitoplankton
lyngbya spirulinoidesgom
Cyanophyceae
12.Fitoplankton
Asterionella formosa
Bacillariophycae
13.Fitoplankton
Tolypthorix
Cyanophyceae
14.Fitoplankton
Trichodesmium erythreum
Cyanophyceae
15.Fitoplankton
Anabaenopsis racibarskiiwal
Cyanophyceae
16.Fitoplankton
Oscilatoria limnetica
Cyanophyceae
17.Fitoplankton
Hellosira salina
Bacillariophycae
18.Fitoplankton
Chlorella sp.
Chlorophyceae
19.Fitoplankton
Cyclotella operculata
Bacillariophycae
20.Fitoplankton
Hydrodiction recticullatum
Chlorophyceae
21.Fitoplankton
Chlorophyceae
22.Fitoplankton
Mellosira salina
Bacillariophyceae
23.Fitoplankton
Cylindrospermum
Cyanophyceae
Banyak
trichotospermum fremy
24.Fitoplankton
Anabaena
Cyanophyceae
25.Fitoplankton
Cyanophyta
19
26.Fitoplankton
Aphanochapsa
Cyanophyceae
27.Fitoplankton
Eucampia cornuta
Cyanophyceae
28.Fitoplankton
Ceelospha erium
Cyanophyceae
29.Fitoplankton
Leptocylindrus danicus
Cyanophyceae
30.Fitoplankton
Ulothrix
Cyanophyceae
31.Fitoplankton
Closterium
Chlorophyceae
32.Fitoplankton
Cyanophyceae
33.Fitoplankton
Nostoc
Cyanophyceae
34.Fitoplankton
Chlorophyceae
12
35.Fitoplankton
Gomphosphaeria aponia
Cyanophyceae
Dari hasil pengamatan yang dilakukan jumlah fitoplankton lebih banyak dari pada
zooplankton hal ini karena fito plankton merupakan jenis tumbuhan yang menjadi sumber
makanan bagi fito plankton. Selain itu juga di pengaruhi oleh faktor suhu, salinitas,
Laporan praktikum planktonologi
20
3. Mougetia sp.
Kingdom
Protista
21
Divisio
Chlorophyta
Kelas
Chlorophyceae
Ordo
Zygnematales
Family
Zygnemataceae
Genus
Mougeotia
Spesies
Mougeotia sp.
Habitat di air tawar dan payau. Berkembang biak secara aseksual yaitu dengan
konjugasi silang yaitu perkawinan antara dua protoplas yang tanpa saluran
konjugasi.
4. Spirogyra sp.
Kingdom : protista
Divisi : Charophyta
Ordo : Zygnematales
Famili : Zygnetaceae
Genus :Spyrogyra
Spesies :Spyrogyra sp.
Spirogyra genus dari ganggang hijau dari ordo Zygnematales. Ia biasa ditemukan
di air tawar. Spirogyra mampu berfotosintesis, memiliki sel eukariotik.
Pada praktikum planktonologi diwilayah tambak Api-api dilakukan 2 x sampling air
yaitu pada pagi hari dan siang hari.Ini dimaksudkan agar kita dapat menemukan beberapa
plankton sebelum mereka melakukan fotosintesis.Pengambilan pada pagi hari diusahakan
Laporan praktikum planktonologi
22
dilakukan sebelum matahari terbit, sebelum plankton melakukan fotosintesa.Dari data diatas
dapat kita ketahui bahwa pada perairan tambak tersebut didominasi oleh fitoplankton dengan
jumlah sekitar 95%.Fitoplankton yang paling mendominasi adalah kelas Cyanophyta dengan
spesies Spirulina sp.
Pada pagi hari, di wilayah tambak tersebut tidak ditemukan jenis zooplankton. Hal ini
mungkun terjadi karena zooplankton bersifat fothotaksis negative artinya zooplankton
bersifat menjauhi cahaya matahari. Pada pagi hari jumlah fitoplankton yang ada semakin
berkurang karena terus menerus dimakan oleh ikan-ikan kecil dan zooplankton. Beberapa
fitoplankton yang belum menjadi santapan ikan-ikan kecil maupun zooplankton naik ke
permukaan air untuk melakukan fotosintetis sedangkan zooplankton menuju ke bawah karena
bersifat fothotaksis negative sehingga pada pagi hari lebih banyak ditemukan fitoplankton
daripada zooplankton.
Di perairan tambak tersebut ditemukan pula jenis zooplankton amoeba pada siang hari
di daerah tepi maupun tengah. Hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor biotik yang terdapat
di dalam air terdiri dari:1. Bakteria.2. Fungi atau jamur.3. Mikroalgae atau ganggang
mikro.4. Protozoa atau hewan bersel tunggal.5. Virus. Sehingga memungkinkan amoeba
untuk hidup diperairan tersebut karena amoeba termasuk dalam kelompok protozoa.
Salinitas didaerah tersebut mengalami penurun dicirikan dengan kondisi air ditambak
tersebut hangat, jika airnya disentuh tidak terlalu lengket ditangan,airnya pun tidak terlalu
asin. Karena keterbatasan alat sehingga salinitas diwilayah perairan tersebut tidak
diukur.Warna air pada tambak hijau tua dan beberapa spesies ikan yang berada diperairan
tersebut seperti bandeng mengalami beberapa keanehan.Ikan bandeng tidak mau memakan
pakan dan lebih sering berenang keatas permukaan. Menurut pemilik tambak, Kondisi
tersebut terjadi pada siang hari dan malam hari sehingga pemilik ikan harus selalu stand by
ditambak untuk memastikan ikan-ikan nya tidak mengalami kematian. Beberapa ikan
bandeng di tambak Api-api lainnya pun mengalami kematian massal denganciri-ciri yang
paling menonjol sebelum ikan tersebut mati adalah ikan-ikan lebih suka berenang ke atas
permukaan air.
23
Jika dikaitkan antara blooming, berenangnya ikan ke atas permukaan dan kematian
ikan. Dapat ditelusuri bahwa terjadi blooming di wilayah perairan Api-api penyebabya
karena adanya Microcystus airuginosa .blooming juga terjadi karena ada penurunan salinitas
yang drastis pada wilayah tersebut. Akibat blooming maka terjadi pertumbuhan plankton
yang pesat yang menyebabkan terlalu banyaknya makanan bagi ikan sehingga ikan tidak
memakan pakan yang diberikan pemilik tambak.terjadipulapereebutan oksigen antara ikan
dan plankton-plankton.Dan tejadi penumpukan ammonia didasar perairan akibat banyaknya
kotoran maupun sisa pakan yang tertinggal di perairan yang menyebabkan kandungan
oksigen didasar perairan menipis akibat terjadi penumpukan ammonia didasar sehingga ikanikan cenderung berenang keatas untuk mencari oksigen.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
Laporan praktikum planktonologi
24
6.1 Simpulan
Dari hasul pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1) Plankton terbagi menjadi 2 jenis yaitu zooplankton dan fitoplankton
2) Pada pagi hari lebih banyak ditemukan fitoplnakton dibandingkan zooplankton,
karena fitoplankton akan melakukan fotosintesa dan zooplankton menuju ke dasar
perairan karena bersifat fototaksis.
3) Terjadi penurunan salinitas di perairan tambak api-api.
4) Diantara jenis plankton yang paling mendominasi dalam wilayah perairan tambak
api-api adalah fitoplankton. Fitoplankton banyakmendominasi wilayah perairan
karena merupakan primary producer, yang menyediakan makanan untuk makhluk
lain.
5) Fitoplankton yang paling mendominasi adalah Spirulina sp. dan Chlorella
sp.hanya ditemukan 3 jenis zooplankton diantaranya adalah Amoeba proteus,
Lacrymaria sp. Dan
6) Ditemukan spesies amoeba yang membuktikan bahwa terdapat factor biotic pada
wilayah perairan yang diantaranya adalah
a. Bakteria
b. Fungi atau jamur.
c. Mikroalgae atau ganggang mikro.
d. Protozoa atau hewan bersel tunggal.
e. Virus.
25
6.2 Saran
Dalam kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran untuk praktikum
planktonologi ,antara lain :
1) Kelengkapan alat yang digunakan praktikan agar dilengkapi sehingga mempermudah
praktikan dalam melakukan praktikum.
2) Kecermatan dalam praktikum diperlukan oleh setiap praktikan agar tidak terjadi
kesalahan dalam praktikum.
3) Perbaikan unutukmikroskop yang ada dilaboratorium sehingga praktikan dapat
dengan mudah dalam melakukan pada sampel plankton.
4) Ketelitian dalam menggambar plankton diperlukan agar tidak salah dalam
pengidentifikasian sampel plankton.
26
DAFTAR PUSTAKA
Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekalan Ekalogis. Gramedia. Jakarta
Romimohtarto, Kasijan Dan Juwana,Sri. 2003. Biologi Laut, Ilmu Pengetahuan Tentang Biota
Laut. Djambatan. Jakarta
Suriawiria, Unus. 1985.Mikrobiologi Air. Penerbit Alumni : Bandung
Basmi, H.J. 2000. Planktonologi: Plankton sebagai Indikator Kualitas Perairan.Bogor: Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, InstitutPertanian Bogor.
27