PLANKTON
Difinisi tentang plankton (euplankton) telah banyak dikemukakan oleh para ahli dengan
pendapat yang hampir sama yakni seluruh kumpulan organisme baik hewan maupun
tumbuhan yang hidup terapung atau melayang di dalam air, tidak dapat bergerak atau dapat
bergerak sedikit dan tidak dapat melawan arus. Jenis organisme yang hidup mengembara
mengikuti arus dengan cara menempel pada benda-benda terapung sedangkan ia sendiri tidak
organisme penempel seperti teritip (Bernacle dan Lepas). Individu plankton (plankter)
umumnya berukuran mikroskopis, meskipun demikian ada pula plankter yang berukuran
beberapa meter misalnya Scyphozoa (Coelenterata) dapat mencapai ukuran 1 m dengan tentakel
sepanjang 25 m. Zooplankton juga dapat bersifat sebagai pleuston (Physalia dan Velella) dan
Plankton adalah organisme yang melayang-layang pada badan air dan pergerakannya
sangat dipengaruhi oleh arus. Ukuran plankton sangat bervariasi tergantung pada jenis dan
penggolongan plankton namun umumnya mempunyai ukuran microscopic. Ukuran yang sangat
kecil inilah sehingga untuk mempelajari plankton dipelajari metode khusus yang berbeda dengan
sangat penting karena sebagai produser primer, plankton akan menghasilkan karbohidrat yang
menjadi makanan konsumer primer dan menjadi dasar rantai makanan. Aktivitas fotosintesis
yang dilakukan plankton akan menghasilkan karbohidrat dan oksigen, sehingga dapat
meningkatkan kelarutan oksigen dalam perairan. Plankton sebagai penyumbang terbesar
kelarutan oksigen pada lingkungan perairan keberadaannya sangat penting untuk menunjang
Berikut ini adalah jenis-jenis plankton beserta detail penjelasan yang dapat kita ketahui :
Berdasarkan Fungsinya
1. Fitoplankton disebut sebagai plankton nabati. Artinya plankton yang berasal dari
tumbuhan dengan ukurannya yang sangat kecil sekitar 2 – 200 mikro meter agar bisa
2. Zooplankton – disebut juga plankton hewani, yaitu plankton yang berasal dari sisa-sisa
hewan yang bersifat heteritrofik. Artinya, tidak dapat membuat makanannya sendiri.
Ukurannya rata-rata bersikar 0,2 – 2 mm, meskipun ada juga sebagian yang berukuran
besar, yaitu ubur-ubur yang dapat memiliki ukuran lebih dari 1 meter.
peran yang sama seperti bakteri pada umumnya ialah sebagai pengurai. Peranan
bakterioplankton juga sangat penting dalam kehidupan biota laut, yang mana berfungsi
sebagai pengurai untuk biota laut yang sudah mati sehingga menghasilkan hara seperti
4. Virioplankton – merupakan virus yang hidup sebagai plankton dengan ukuran sekitar 0,2
mikro meter. Virioplankton juga memiliki peranan penting tersendiri dalam kehidupan
bawah air, yaitu proses daur karbon (carbon cycle) di dalam ekosistem laut.
Berdasarkan Ukurannya
1. Netplankton – disebut juga plankton jaring, yaitu plankton yang dapat ditangkap dengan
jaring yang memiliki ukuran mata jaring (mesh size) sebesar 20 mikro meter. Sehingga
2. Nanoplankton – adalah plankton yang memiliki ukuran nyaris seperti nano, yang artinya
sangat kecil sekali sekitar 2 – 20 mikro meter. Dengan kata lain, lebih kecil dari
netplankton.
dari 2 mikro meter sehingga bisa dikatakan lebih kecil dari netplankton dan
nanoplankton.
4. Megaplankton – Plankton jenis ini memiliki bentuk ukuran sekitar 20 – 200 cm.
6. Mesoplankton – Plankton jenis ini memiliki betuk ukuran sekitar 0,2 – 2 mm. Jadi bisa
dikatakan, bahwa sebagian besar zooplankton termasuk dalam golongan ini, seperti
daur hidupnya, yang tersusun dari fitoplankton dan zooplankton. Ukuran yang
dimilikinya pun bervariasi. Salah satu contoh yang dikenal dari plankton jenis ini adalah
ubur-ubur Cnidaria.
2. Meroplankton merupakan suatu organisme yang menjadi plankton hanya pada masa awal
kehidupannya saja sebelum akhirnya besar sebagai biota laut. Maksudnya, ketika masa
telur dan larva menjadi plankton.Tetapi ketika sudah dewasa, dia akan berubah menjadi
nekton, yaitu hewan yang bisa aktif berenang bebas ataupun menjadi bentos yang
3. Tikoplankton – sebenarnya juga bukan sebuah plankton sejati karena biota laut ini dalam
keadaan normalnya hidup di dasar laut sebagai bentos. Sehingga bisa disebut juga
sebagai meroplankton.
Berdasarkan Sebarannya
1. Secara Horizontal
a. Plankton Neritik
– Plankton jenis ini biasanya hidup di perairan pantai dengan kadar garam
(salinitas) yang relatif rendah. Selain itu, terkadang mencapai 510 psu (practical
salinity unit) yang berarti sudah termasuk dalam perairan air payau di depan muara.
b. Plankton Oseanik
– Plankton jenis ini biasanya hidup di perairan lepas pantai hingga tengah
luasnya kawasan oseanik ini, maka tak heran bahwa banyak sekali jenis plankton yang
2. Secara Vertikal
a. Epiplankton
yaitu suatu organisme yang biasanya hidup berada di lapisan permukaan hingga
kedalaman sekitar 100 meter, kira-kira sampai batas akhir tembusnya sinar
b. Mesoplankton
– Plankton jenis ini merupakan plankton yang wilayah hidupnya berada di lapisan
tengah sekitar kedalaman 100 – 400 meter. Di mana pada lapisan ini intensitas
cahaya matahari sudah mulai redup dan gelap, artinya sudah masuk kawasan yang
c. Hipoplankton
kedalaman lebih dari 400 meter. Adapun contohnya yang hidup di wilayah ini
ialah batiplankton (yang hidup pada kedalaman lebih dari 600 meter) dan
C. Penggolongan Plankton
(20-200 cm), makroplankton (2-20 cm) dan mesoplankton (0,2-20 mm). Berdasarkan daur
sebaran horizontal yaitu plankton neritik dan plankton oseanik, sedangkan penggolongan
hipoplankton.
Secara garis besar plankton plankron dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni
microscopic dan bergerakannya sangat dipengaruhi oleh arus, mampu membuat makanannya
sendiri dengan cara proses phosintesis karena mereka mengandung clorofil dalam selnya.
Dengan kemampuan tersebut phytoplankton menempati urutan pertama dalam rantai makanan
sebagai produser primer pada perairan terbuka. Zooplankton yaitu plankton hewani yang
bersifat herbivora tidak dapat mebuat makanannya sendiri dan akan memakan phytoplankton
secara lansung, dari golongan karnivora memakan golongan herbivora (Sulawesty, 2008).
karena memiliki kemampuan untuk menyerap langsung energy matahari melalui proses
fotosintesa guna membentuk bahan organik dari bahan-bahan anorganik yang lazim dikenal
sebagai produktivitas primer. Phytoplankton mampu membuat ikatan- ikatan organik yang
komplek (glukosa) dari ikatan-ikatan anorganik sederhana, karbondioksida (CO2) dan air
(H2O). Energi matahari diabsorbsi oleh klorofil untuk membantu berlangsungnya reaksi kimia
secara langsung melalui pemangsaan selektif atau secara tidak langsung melalui regenerasi
nutrient. Berbagai studi telah menunjukkan penurunan biomassa fitoplankton tergantung dari
tempat hidupnya dan daerah penyebarannya yaitu limnoplankton yaitu plankton yang dapat
hidup di air tawar atau di danau, patamoplankton yaitu plankton yang hidup di air mengalir,
hipalmiroplankton yaitu plankton yang hidup di air payau atau estuaria, heleoplankton yaitu
plankton yang hidup di kolam, haliplankton yaitu plankton yang hidup di air asin atau laut.
Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuari didepan muara
sampai ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis ingga ke perairan kutub. Zooplankton
ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Adapula yang dapat
melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan. Fitoplankton biasanya
berkumpul di zona eufotik yaitu zona dengan intesitas cahaya masih memungkinkan terjadinya
Pada suatu perairan sering dijumpai kandungan fitoplankton yang sangat melimpah
akan tetapi pada tempat yang lain sangat sedikit. Keadaan ini disebabkan oleh bermacam-macam
faktor antara lain angin, arus, nutrien, variasi kadar garam, kedalaman perairan, aktivitas
pemangsaan serta adanya percampuran massa air. Penyebaran fitoplankton lebih merata
dibandingkan dengan penyebaran zooplankton, hal ini karena kondisi perairan yang
memungkinkan produksi fitoplankton seperti sifat fototaksis positif yang dimiliki dan