Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian Lichenes (Lumut Kerak)

Lumut kerak atau lichens : simbiosis mutualisme (saling menguntungkan) antara


jamur dan ganggang (alga). Jamur yang bersimbiosis disebut mikobion, biasanya
dari jenis Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan ganggang yang bersimbiosis
disebut fikobion biasanya dari jenis Cyanobacteria (alga hijau biru) yang uniseluler
dan Chlorophyta (alga hijau) yang multiseluler.

Lumut kerak merupakan gabungan miselium jamur yang di dalamnya terjalin sel-sel
alga dan keduanya saling bersimbiosis mutualisme

2. Cara Hidup Lumut Kerak

Ada sekitar 18.000 species Lichenes yang sudah diidentifikasi. Lichenes ini mampu
hidup pada lingkungan yang kurang baik, dapat ditemukan di bebatuan. Bagaimana
hubungan kedua organisme tersebut sehingga dapat tumbuh menjadi Lichenes?
Coba ingat kembali materi tentang alga! Alga mempunyai klorofil sehingga dia
mampu melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan makanan.

Selanjutnya, makanan tersebut digunakan oleh jamur untuk hidup dan tumbuh.
Jamur melalui hifa-hifanya dapat menyerap dan menyimpan air dan mineral yang
juga akan digunakan oleh alga. Jadi, keduanya saling membutuhkan.

Meskipun keduanya hidup sendiri-sendiri, tetapi dengan hidup pada lumut kerak lebih
menguntungkan bagi keduanya, karena mereka mampu hidup pada substrat atau
tempat yang organisme lain tidak dapat hidup, misalnya batu. Karena mampu hidup
pada batu-batuan, Lichenes ini dikatakan sebagai organisme perintis yang mampu
hidup di atas batu.

Lichenes tersebut memulai pembentukan tanah dengan melapukkan permukaan


batuan dan menambahkan kandungan zat-zat yang dimiliknya. Lichenes dapat juga
digunakan sebagai indikator pencemaran udara, karena dia tidak mampu hidup pada
udara yang sudah tercemar.

Jadi, apabila di suatu daerah tidak ada Lichenes, ini menunjukkan bahwa udara di
daerah tersebut sudah tercemar. Selain itu, Lichenes dapat dimanfaatkan pula
sebagai obat, digunakan sebagai penambah rasa dan aroma, serta pigmen yang
dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup untuk menentukan indikator pH.

Dari hubungan simbiosis mutualisme, jamur memperoleh makanan hasil


fotosintesis ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang
heterotrof dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta
melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara.

3. Habitat Lumut Kerak


Lumut kerak tersebar luas di berbagai habitat seperti kulit pohon, kayu yang
membusuk, bebatuan, dan di atas tanah yang mempunyai ketahanan terhadap
keadaan panas, dingin, dan kekeringan seperti pada lahan bekas aliran lahar gunung
berapi, gurun, hutan bekas terbakar hingga kutub yang bersuhu dingin.

Penyebaran lichen sangat luas, mulai dari Artik (dekat Kutub Utara) sampai ke hutan
hujan tropis basah. Di daerah tundra, lichen merupakan makanan rusa kutub.
Kemampuan untuk hidup di tempat gersang menyebabkan lichen berperan sebagai
tumbuhan perintis yang sangat membantu dalam proses pelapukan bebatuan.

4. Manfaat Lumut Kerak

Manfaat lumut kerak, antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai tumbuhan perintis yang sangat membantu dalam proses pelapukan


batuan.

2. Di bidang industri sebagai bahan penyamak kulit, bahan pewarna, dan bahan
kosmetik.

3. Menyerap sulfur dioksida yang merupakan komponen pencemaran udara,


sehingga lichene dapat dijadikan petunjuk adanya polusi udara.

5. Ciri-Ciri Lichenes (Lumut Kerak)

Secara umum, ciri-ciri atau karakteristik lumut kerak adalah sebagai berikut.

 Terdiri dari dua organisme yang bersimbiosis, yaitu dari Ascomycota dan
Basidiomycota dengan alga biru atau alga hijau.

 Habitat lumut kerak biasanya pada pohon, di tanah, batu karang. Sebagai
pelopor kehidupan, lumut kerak dapat tumbuh pada substrat tempat
tumbuhan lain tidak dapat hidup. Susunan thalus alga terdiri komponen
thalus. Apabila banyak polusi udara maka Lichen tidak ada

 Bentuk tubuh berupa talus yang tipis, pada irisan melintang talus terlihat
bagian luar berupa miselium yang kompak dan bagian dalam berupa hifa yang
tidak kompak dan di antaranya terdapat kelompok alga.

 Lichenes di bagian tubuh atau sering disebut talus yang secara vegetative ini
hampir sama dan mirip dengan alga dan jamur. Pemanjangan secara
vegetatif dari tubuh adalah hifa, kalau kita perhatikan bagian permukaan dari
hillus lichen selalu ditempati oleh alga.
 Talus berwarna abu-abu atau abu-abu kehijauan, beberapa jenis spesies ada
yang berwarna kuning, orange, coklat, atau merah dengan habitat yang
bervariasi.

 Secara garis besar susunan anatomi Lichenes dibedakan menjadi tiga lapisan
yaitu lapisan luar atau korteks (mengandung sel-sel jamur), lapisan gonidium
(lapisan yang mengandung alga), dan lapisan empulur (lapisan yang
mengandung sel-sel jamur yang tidak rapat untuk menyimpan cadangan air
dan tempat perkembangbiakan).

 Siklus hidup dari lichen itu sangat mudah, dia dapat tahan terhadap
kekeringan dalam kurun waktu yang lama. Lichen menjadi kering disebabkan
panas terik matahari kemudian hidup lagi setelah turunnya hujan.

 Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi atau soredium (beberapa sel


ganggang yang terbungkus oleh hifa jamur). Secara seksual terjadi pada
masing-masing anggota simbiosis (simbion). Contoh: Physcia, Parmelia,
Usnea sp.

6. Jenis-Jenis Lichenes (Lumut Kerak)

Berapa banyakkah jenis lumut kerak yang dapat kita temukan? Berdasarkan bentuk
talusnya, lumut kerak dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.

1. Crustose

Lichenes atau lumut kerak jenis ini mempunyai talus yang berukuran kecil, datar,
tipis dan selalu melekat ke permukaan batu, kulit pohon ataupun di tanah. Lumut
jenis ini susah untuk dicabut tanpa merusak bagian substratnya. Bagian Lichen
Crustose yang tumbuh terbenam di dalam batu dan hanya bagian tubuh buahnya
yang terdapat di permukaan disebut endolitik, dan sebaliknya bagian yang tumbuh
terbenam pada jaringan tumbuhan disebut dengan endoploidik/endoploidal.

2. Foliose

Lichen foliose memiliki struktur seperti daun yang bentuknya tersusun oleh lobus–
lobus dan relatif lebih longgar melekat pada bagian substratnya. Bentuk talus foliose
ini datar dan sedikit lebar, terdapat banyak lekukan seperti daun yang mengkerut.
Bagian permukaan atas dan permukaan bawah foliose tampak berbeda. Lichenes ini
sering ditemukan melekat pada batu, ranting dengan rhizines yang berfungsi sebagai
alat untuk melakukan absorbsi makanan.

3. Fruticose
Fruticose bentuk talusnya berupa semak dengan banyak cabang dengan bentuknya
yang seperti pita. Talus fruticose tumbuh tegak atau menggantung pada batu,
dedaunan atau cabang pohon. Tidak terdapat perbedaan antara permukaan atas dan
bawah dari fruticose ini.

4. Squamulose

Lichen jenis squamulose ini memiliki lobus–lobus seperti sisik yang disebut
squamulus dengan ukuran yang lebih kecil dan saling bertindih serta sering memiliki
struktur tubuh buah yang disebut dengan podetia.

7. Struktur Tubuh Lichenes (Lumut Kerak)

Lichen merupakan simbiosis dari berjuta-juta alga bersel satu yang disatukan dalam
jaringan hifa jamur. Struktur tubuhnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Sumber Gambar :
http://biomedia.begotsantoso.com/teori-biologi/lichenes-lumut-kerak-pengertian-
cara-hidup-ciri-jenis-reproduksi-struktur-klasifikasi-contoh-dan-manfaatnya

Tubuhnya terdiri atas sekelompok alga hijau biru atau Cyanobacteria dan jalinan hifa
jamur (Ascomycota) yang dapat menyimpan air dan mempertahankan kelembapan.
Permukaan atas dan bawah adalah lapisan pelindung hifa jamur yang terbungkus
rapat. Tepat di bawah permukaan atas adalah alga yang terjalin dalam jaring hifa.

Bagian tengah umumnya terdiri atas hifa jamur yang terjalin agak longgar. Jalinan
hifa yang ada di lapisan bawah dilengkapi dengan rizoid untuk melekatkan diri pada
tempat tumbuhnya, dan jalinan hifa yang ada di lapisan atas melindungi alga dari
intensitas cahaya yang berlebihan.
Hifa jamur menyediakan air dan mineral yang diperlukan alga untuk fotosintesis,
sementara jamur memperoleh zat organik hasil fotosintesis. Asosiasi apa yang
terjalin antara alga dan jamur dalam lichen ini? Lichen dapat tumbuh di batu, kayu,
dan permukaan tanah.

8. Morfologi Dalam (Anatomi) Lumut Kerak

Struktur anatomi atau morfologi dalam diwakili oleh Lichens jenis Foliose, karena
lumut kerak jenis ini mempunyai 3 bagian tubuh yang bisa diamati secara jelas, yaitu
sebagai berikut.

1. Korteks atas

Korteks atas berupa jalinan yang bentuknya padat yang disebut pseudoparenchyma
dari hifa jamurnya. Sel ini akan saling mengisi dengan material yang bentuknya
seperti gelatin dan berfungsi sebagai perlindungan.

2. Medulla

Medulla terdiri dari lapisan hifa yang bentuknya berjalinan yang membentuk suatu
bagian tengah yang luas dan juga longgar. Hifa jamur pada medulla tersebar ke
segala arah dengan dinding yang tebal. Sedangkan hifa pada bagian yang lebih
dalamnya lagi tersebar di sepanjang sumbu yang tebal pada bagian atas dan lebih
tipis pada bagian ujungnya. Dengan demikian lapisan tadi membentuk suatu untaian
hubungan antara dua pembuluh.

3. Korteks Bawah

Lapisan korteks bawah ini terdiri dari struktur hifa yang sangat padat dan
membentang secara vertical terhadap permukaan dari thallus atau sejajar dengan
kulit bagian luar. Korteks bagian bawah ini sering berupa sebuah akar atau disebut
juga rhizines. Terdapat beberapa jenis lichenes yang tidak mempunyai korteks
bawah dan bagian ini digantikan oleh lembaran tipis yang bagiannya terdiri dari
hypothallus yang berfungsi sebagai proteksi.

9. Cara Reproduksi Lichenes (Lumut Kerak)

Lumut kerak berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara aseksual (vegetatif)
dan secara seksual (generatif). Berikut ini cara-caranya.

Perkembangbiakan Secara Aseksual (Vegetatif)

Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi dan soredia.
Berikut penjelasan lengkapnya.
 Fragmentasi yaitu dengan potongan lumut kerak, maka induk akan terlepas.
Apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi individu baru.

 Soredia/soredium merupakan struktur khusus, yaitu sel-sel alga yang


terbungkus oleh hifa, terdapat pada permukaan talus Lichenes, warnanya
putih seperti tepung. Sel-sel alga ini dapat terlepas, jika jatuh pada tempat
yang cocok, maka akan tumbuh menjadi Lichenes baru.

Perkembangbiakan Secara Seksual (Generatif)

Adapun perkembangbiakan jamur dan alga secara seksual dilakukan sendiri-sendiri.


Jamur dapat membentuk askokarp atau basidiokarp yang mengandung spora. Jika
sporanya masak akan pecah dan terlepas kemudian dibawa angin. Jika jatuh di
tempat yang cocok dan bertemu dengan alga, maka akan terbentuk Lichenes.

10.Klasifikasi Lichenes (Lumut Kerak)

Lumut kerak dapat diklasifikasikan berdasarkan habitat, jenis jamur (tempat


simbiosis), struktur talus dan distribusi komponen alga di dalam talus.

1. Klasifikasi Lumut Kerak Berdasarkan Habitat

 Saxicolous, hidup di bebatuan, contohnya Peltigera.

 Corticolous, hidup di kulit kayu, contohnya Parmelia.

 Terricolous, hidup di tanah, contohnya Cladonia floerkeana.

 Lignicolous, hidup di kayu, contohnya Cyphellum.

2. Klasifikasi Lumut Kerak Berdasarkan Jenis Jamur

 Ascolichen, bersimbiosis dengan jamur Ascomycota.

 Gymnocarpae, badan buah berupa apothecium, contohnya Usena.

 Pyrenocarpae, badan buah berupa perithecium, contohnya Verrucaria.

 Basidiolichen, bersimbiosis dengan jamur Basidiomycota, contohnya


Dictyonema.

3. Klasifikasi Lumut Kerak Berdasarkan Struktur Talus

 Leprose lichen, talus berupa sisik-sisik kecil yang menempel pada permukaan
substrat, contohnya adalah Lepraria.
 Crustose, talus seperti kerak, melekat erat pada substrat di beberapa titik.
Contohnya adalah Graphis.

 Foliose, talus berupa daun datar dan berlekuk-lekuk, melekat pada substrat di
satu atau banyak titik. Contohnya adalah Parmelia.

 Fruticose, talus bercabang, tegak atau terjumbai lebat. Contohnya Usnea.

4. Klasifikasi Lumut Kerak Berdasarkan Distribusi Komponen Alga di Talus

 Homoisomerous thalli, sel alga dan hifa jamur terdistribusi secara merata di
talus, contohnya Collema.

 Heteromerous thalli, sel alga membentuk lapisan yang berbeda atau zona
alga dan hifa jamur terdapat pada lapisan yang berbeda. Contohnya Parmelia.

11.Contoh Lichenes (Lumut Kerak) dan Peranannya

Lumut kerak berperan penting dalam suksesi karena kemampuannya tumbuh pada
tempat yang tidak memungkinkan bagi tumbuhan untuk hidup. Lumut kerak dapat
hidup pada bebatuan yang secara perlahan menghancurkannya sehingga
membentuk lapisan-lapisan tanah, Lumut kerak Cladonia yang menutupi wilayah
yang luas di daerah kutub utara menjadi makanan bagi ternak dan hewan liar yang
hidup di sana.

Selain itu lumut kerak banyak digunakan sebagai bahan obat, digunakan dalam
industri kimia, parfum, dalam proses pewarnaan dan penyamakan serta digunakan
sebagai indikator tingkat polusi di sekitar daerah yang ditempatinya. Contoh lumut
kerak adalah sebagai berikut.

1) Parmelia, hidup pada kulit kayu, tanah, tembok, dan batu.

2) Graphis, hidup pada cabang atau batang pohon

3) Usnea, lumut janggut, pada batang-batang pohon di pegunungan dan dapat


digunakan untuk jamu.

DAFTAR PUSTAKA

http://biomedia.begotsantoso.com/teori-biologi/lichenes-lumut-kerak-pengertian-
cara-hidup-ciri-jenis-reproduksi-struktur-klasifikasi-contoh-dan-manfaatnya

Anda mungkin juga menyukai