Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH LIMNOLOGI

RANTAI MAKANAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Limnologi

Dita Amalia Heryan Putri


4443150012
Perikanan 4B

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Limnologi yang berjudul Rantai Makanan ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Serang, 30 Maret 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Rantai Makanan ....................................................................................................... 6
2.2 Jaring Makanan ........................................................................................................ 7
2.3 Rantai Makanan di Perairan Tawar7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 10
3.2 Saran ......................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam suatu ekosistem, terjadi interaksi antara komunitas dan
komunitas lainnya serta lingkungan abiotiknya. Interaksi ini dapat menyebabkan
aliran energi melalui peristiwa makan dan dimakan (predasi). Pada peristiwa
aliran energi ini, komponen ekosistem, khususnya komponen biotik, memiliki tiga
peran dasar, yaitu sebagai produsen, konsumen dan dekomposer. Penyusun utama
produsen dalam suatu ekosistem, khususnya di daratan adalah tumbuhan.
Organisme ini mampu membuat makanannya sendiri dengan bantuan sinar
matahari. Peristiwa ini disebut fotosintesis. Produsen merupakan organisme
autotrof, yaitu organisme yang mampu menyusun atau membuat makanannya
sendiri. Adapun konsumen adalah organisme heterotrof, yaitu organisme yang
tidak dapat membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhannya,
organisme ini bergantung pada organisme lain. Komponen biotik yang terakhir,
yaitu dekomposer (pengurai). Dekomposer adalah organisme yang menguraikan
sisa-sisa organisme yang telah mati menjadi zat-zat organik sederhana. Zat-zat
sederhana ini akan digunakan kembali oleh produsen sebagai bahan nutrisi untuk
membuat makanannya. Proses tersebut akan berlangsung terus-menerus di dalam
suatu ekosistem.

Pada hutan muda, jumlah total bahan organik makin meningkat setiap tahun
dengan meningkatnya ukuran pohon. Keadaan ini juga merupakan penyimpanan,
tetapi jika hutan menjadi dewasa, bahan organik akan hilang karena kematian dan
kehancuran. Energi yang hilang (hancur) tersebut, jika ditambahkan dengan
kehilangan karena dimakan hewan, jumlahnya sama dengan produk bersih
tumbuhan. Dalam hal ini tidak ada pertambahan lebih lanjut dalam biomassa dari
tahun ke tahun. Istilah biomassa digunakan untuk melukiskan seluruh bahan
organik yang terdapat dalam satu ekosistem. Jika sebagian biomassa suatu
tumbuhan dimakan, energi itu diteruskan ke suatu heterotrof.

4
Ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tawar
yang tenang dan air tawar yang mengalir. Contoh ekosistem air tawar yang tenang
adalah danau, waduk, dan kolam. Sedangkan, ekosistem air mengalir adalah
sungai. Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri, antara lain: variasi suhu tidak
mencolok, cahaya matahari kurang, dipengaruhi oleh suhu dan iklim, produsen
utamanya adalah fitoplankton dan alga. Hewan yang hidup di sini adalah berbagai
jenis ikan seperti ikan seribu, ikan mas, ikan mujair, dan lain-lain.

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini ialah untuk mengetahui berbagai macam rantai
makanan, terutama pada perairan tawar.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rantai Makanan


Rantai makanan adalah peristiwa memakan dan dimakan dengan urutan
dan arah tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa rantai makanan adalah kegiatan makan-memakan antara
organisme yang di dalamnya terjadi perpindahan materi atau energi. Baik dalam
rantai makanan maupun jaring-jaring makanan, terdapat beberapa istilah yang
harus kita kita ketahui yakni :

a. Produsen
Merupakan kelompok pertama dari rantai makanan yang biasanya terdiri atas
tumbuh-tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari
(melalui fotosintesis) melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan
disimpan dalam jaringannya. Pada ekosistem air, produsen utamanya adalah alga,
sering dalam bentuk uniseluler yang membentuk fitoplankton.
b. Konsumen
Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang
memakan satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivora yang memakan
tumbuh-tumbuhan produsen primer. Konsumen sekunder memakan konsumen
primer, dan diikuti oleh konsumen tersier, kuartener, dan seterusnya dalam rantai
makanan.
c. Dekomposer (pengurai)
Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan
organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme
itu ke rantai makanan.
Contohnya seekor rusa yang mati di padang rumput mungkin akan digerogoti oleh
spesiespesies pemakan bangkai seperti burung bangkai dan gagak. Zat-zat yang
tidak dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan jamur, sehingga bagian-
bagian bangkai yang tidak dimakan oleh burung gagak, menjadi tersedia bagi
organisme-organisme lain. (Prawihartono 2003)

6
2.2 Jaring Makanan
Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap
organisme seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain
saja. Hal yang sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah
demikian. Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu
organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan
lain. Ini biasanya terjadi pada hewan karnivora taraf trofi tinggi.
Dalam ekosistem rantai makananrantai makanan itu saling berkaitan.
Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada
gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang
memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring jaring makanan (food web).
Jaring- jaring makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling
berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-
jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak
hanya memakan atau dimakan oleh satu jenis makhluk hidup lainnya.
Dalam ekosistem terdapat banyak rantai makanan yang saling bertautan
sehingga membentuk suatu jaring-jaring makanan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan. (Prawihartono 2003)
Jaring-jaring makanan adalah bentukan dari banyak rantai makanan yang
saling berhubungan. Ekosistem yang terdiri atas banyak rantai makanan akan
membentuk jaring-jaring makanan. (Kurniawan 2008)

2.3 Rantai Makanan di Perairan Tawar


Ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tawar
yang tenang dan air tawar yang mengalir. Contoh ekosistem air tawar yang tenang
adalah danau, waduk, dan kolam. Sedangkan, ekosistem air mengalir adalah
sungai. Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri, antara lain: variasi suhu tidak
mencolok, cahaya matahari kurang, dipengaruhi oleh suhu dan iklim, produsen
utamanya adalah fitoplankton dan alga. Hewan yang hidup di sini adalah berbagai
jenis ikan seperti ikan seribu, ikan mas, ikan mujair, dan lain-lain.

7
Hewan makrobentos memegang peranan penting dalam ekosistem perairan
dan menduduki beberapa tingkatan trofik pada rantai makanan. Peranan penting
tersebut karena mampu mengubah materi-materi authokton dan alokhton,
sehingga memudahkan mikroba-mikroba menguraikan materi organik menjadi
anorganik yang merupakan nutrien bagi produsen perairan.Pada umumnya hewan
makrobentos ini berupa larva insekta, Mollusca, Oligochaeta, Crustacea-
Amphipoda, Isopoda, Decapoda, dan Nematoda.
Perrifiton adalah hewan maupun tumbuhan yang hidup di bawah
permukaan air, sedikit bergerak atau melekat pada batu-batu, ranting, tanah atau
substrat lainnya. Perrifiton dari kelompok hewan pada umumnya protozoa dan
Rotifera, sedang yang dari kelompok tumbuhan sebagian besar terdiri dari
mikroalga.Diatom merupakan mikroflora utama di lingkungan perairan, karena
kelimpahannya yang tinggi dan dapat ditemukan pada beragam habitat. Dominasi
diatom sebagai penyusun perrifiton disebabkan karena diatom mempunyai
kemampuan melekat pada permukaan substrat lebih baik dari pada mikroalga
lainnya, hal ini karena diatom memiliki material berupa lendir atau dibantu suatu
organel berupa kitin.
Hewan makrobentos lebih tepat digunakan sebagai indikator pencemaran
organik di suatu perairan, karena pencemaran organik memberikan pengaruh
spesifik terhadap masing-masing spesies hewan makrobentos itu. Misalnya saja
Diatom perrifiton yang banyak hidup melekat di dasar perairan. Diatom perrifiton
sangat penting dalam ekosistem perairan karena merupakan produsen dalam rantai
makanan yakni sebagai penghasil bahan organik dan oksigen.
Plankton adalah mikroorganisme yang ditemui hidup melayang di
perairan,mempunyai gerak sedikit sehingga mudah terbawa arus, artinya biota ini
tidak dapat melawan arus. Mikroorganisme ini baik dari segi jumlah dan jenisnya
sangat banyak dan sangat beranekaragam serta sangat padat. Selanjutnya
diketahui bahwa plankton merupakan salah satu komponen utama dalam sistem
mata rantai makanan (food chain) dan jaringan makanan (food web). Mereka
menjadi pakan bagi sejumlah konsumen dalam sistem rantai makanan dan jaring
makanan tersebut (Ferianti, 2007).

8
Fitoplankton adalah mikroorganisme nabati yang hidup melayang di dalam
air, relatif tidak memiliki daya gerak sehingga keberadaanya dipengaruhi oleh
gerakan air, serta mampu berfotosintesis. Kemampuan fitoplankton melakukan
fotosintesis karena sel tubuhnya mengandung klorofil. Klorofil berfungsi untuk
mengubah zat anorganik menjadi zat organic dengan bantuan sinar matahari. Zat
anorganik yang dihasilkan dipergunakan untuk kebutuhan dirinya sendiri dan
untuk kebutuhan organisme air lainnya (Kasijan 2004). Salah satu sifat khas
fitoplankton adalah dapat berkembang secara berlipat ganda dalam jangka waktu
yang relatif singkat, tumbuh dengan kerapatan tinggi, melimpah dan terhampar
luas. Kelimpahan fitoplankton yang terkandung didalam air laut akan menentukan
kesuburan suatu perairan. Oleh karena itu, fitoplankton dapat digunakan sebagai
jenis bio-indikator dari kondisi lingkungan perairan (Juwana, 2004).
Zooplankton yang hidup di laut sangat beraneka ragam, yang terdiri atas
berbagai bentuk larva dan bentuk dewasa yang dimiliki hampir seluruh filum
hewan. Namun yang paling menonjol adalah Crustacea planktonik. Apabila
ditinjau dari aspek ekologis, anggota crustacean yang paling penting adalah
copepoda (Juwana, 2004).

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Di dalam suatu ekosistem, terjadi interaksi antara komunitas dan


komunitas lainnya, interaksi ini dapat menyebabkan aliran energi melalui
peristiwa makan dan dimakan (predasi). Pada peristiwa aliran energi ini,
komponen ekosistem, khususnya komponen biotik, memiliki tiga peran dasar,
yaitu sebagai produsen, konsumen dan dekomposer. Rantai makanan
adalah peristiwa memakan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu.
Sedangkan jaring makanan adalah bentukan dari banyak rantai makanan yang
saling berhubungan. Dalam ekosistem perairan tawar, hewan makrobentos
memegang peranan penting dan menduduki beberapa tingkatan trofik pada rantai
makanan. Peranan penting tersebut karena mampu mengubah materi-materi
authokton dan alokhton, sehingga memudahkan mikroba-mikroba menguraikan
materi organik menjadi anorganik yang merupakan nutrien bagi produsen
perairan.

3.2 Saran
Setelah mengetahui ekosistem perairan alangkah baiknya kita mengetahui
lebih lanjut tentang pendalaman ekosistem itu sendiri. Dalam belajar tentang
ekosistem jangan lewatkan yaitu mengenai macam ekosistem, komponen
ekosistem, keseimbangan ekosistem guna lebih menyempurnakan kita mengetahui
ekosistem perairan. Demikian makalah sederhana ini kami susun.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ferianti Fachrul,M. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta : Bumi Aksara.


Juwana. 2007. Perkembangan Komunitas Fitoplankton sebagai indicator
Perubahan Tingkat kesuburan Kualitas Perairan. Bogor:
IPB.
Kasijan. 2004. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia: Jakarta.
Kurniawan, Arif. 2008. Biology Insight Mengkaji Kehidupan, Memupuk
Keimanan. Jawa Tengah: Hamudha Prima Media
Publishing.
Prawirohartono, Slamet. 2003. Sains Biologi I Untuk SMP Kelas I. Jakarta. Bumi
Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai