Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP RANTAI DAN JEJARING MAKANAN


DALAM EKOSISTEM

OLEH :

KELAS A : KELOMPOK 2

JURUSAN : BUDIDAYA PERTANIAN


PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Sehingga makalah yang berjudul Konsep Rantai dan Jejaring
Makanan dalam Ekosistem dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah Konsep Rantai dan Jejaring Makanan dalam Ekosistem disusun guna memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Selain itu, kami juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang pentingnya Konsep Rantai dan Jejaring
Makanan dalam Ekosistem.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.Ir Uswatun Nurjanah Mp.
selaku dosen matakuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.

Kami menyadari makalah bertema Konsep Rantai dan Jejaring Makanan dalam Ekosistem ini
masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Kami terbuka terhadap
kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat..

Bengkulu, 10 September 2023


DAFTAR ISI

Judul………………………………………………………………………...
Kata Pengantar………………………………………………………………………………...
Daftar isi………………………………………………………….. ………………………….
BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………..


1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………

BAB 2 Pembahasan

2.1 Isi……………………………………………………………………………………….
BAB 3 Penutup
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………..
3.2 Saran……………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam suatu ekosistem, terdapat interaksi antara makhluk hidup yang menghasilkan aliran
energi dan siklus materi. Setiap makhluk hidup membutuhkan energi dan nutrisi (makanan)
berbeda bergantung pada kondisi dan tempat. Makhluk hidup juga memerlukan tanah, udara, dan
matahari untuk mendukung kehidupannya.

Rantai makanan secara konseptual terstruktur dalam tingkatan tropik. Sebuah tingkatan
tropik mencakup semua organisme atau spesies dengan posisi yang sama dalam rantai makanan.
dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis makanan saja dan juga dapat
dimakan oleh beberapa jenis pemangsa. Oleh karena itu terjadi beberapa rantai makanan yang
saling berhubungan.

Sebagai contoh, manusia memerlukan tumbuhan dan hewan, begitu pula sebaliknya.
Interaksi makhluk hidup bisa juga dibagi ke dalam persaingan atau saling berdampingan.
Makhluk hidup juga dapat saling memangsa satu sama lain. Seluruh hewan yang tinggal di bumi
memiliki jaring-jaring makanan dalam ruang lingkup hidupnya. Sehingga, hewan tetap bisa
bertahan hidup dengan memakan hewan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Rantai makanan dan jejaring makanan?
2. Apa perbedaan Rantai dan Jejaring makanan?
3. Apa saja jenis Rantai dan Jejaring makanan beserta contohnya?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian rantai makanan dan jejaring
2. Menjelaskan perbedaaan Rantai dan Jejaring makanan
3. Menjelaskan jenis Rantai dan Jejaring makanan serta contoh
BAB 2
PEMBAHASAN
1.1 Penjelasan Rantai Makanan

Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan
dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi
atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan
adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai
produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan
tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer
merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.

Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian
energi akan hilang. (Campbell NA. Reece JB, 2009) Rantai makanan merupakan bagian
dari jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen
ke konsumen teratas. Panjang rantai makanan ditentukan dari seberapa banyak titik yang
menghubungkan antar tingkatan trofik. (Briand. F, Cohen. J. E., 1987). Pada setiap tahap
pemindahan energi, 80%–90% energi potensial kimia hilang sebagai panas, karena itu
langkah-langkah dalam rantai makanan umumnya terbatas 4-5 langkah saja.

Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula
energi yang tersedia. (Vander Zanden. M.J., B.J. Shuter, Lester. N., Rasmussen. J.B.,
1999) Dalam rantai makanan terdapat tiga macam "rantai pokok” yang menghubungkan
antar trophic level (tingkatan trofik), yaitu: 1) Rantai pemangsa 2) Rantai parasit 3)
Rantai saprofit Ada dua tipe dasar rantai makanan, yaitu: 1) Rantai makanan rerumputan
(grazing food chain), yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik
awalnya. 2) Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang
tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor (atau pemakan bangkai adalah
organisme heterotrphs yang memperoleh energi dengan cara memakan sisa-sisa makhluk
hidup.
Dengan begitu, mereka merupakan pengurai dan berkontribusi dalam siklus hara.
Detritivor mempunyai peran penting dalam ekosistem karena mereka membantu
menguraikan zat organik menjadi zat anorganik untuk kemudian diolah lagi oleh
produsen. Contoh detritivor adalah cacing tanah, bakteri pembusuk, dan jamur). Pada
komunitas laut dalam, banyak organisme yang hidup dari runtuhan materi organik (“salju
lautan”) yang merupakan akumulasi feses dan/atau sisa tubuh hewan yang hidup dekat
permukaan laut.

Rantai makanan di tempat tersebut umumnya relatif pendek. Secara umum, rantai
makanan berperan penting dalam analisis kesehatan ekologi. Akumulasi polutan dan
dampaknya pada hewan dapat ditelusuri melalui rantai makanan di dalam ekologi. Odum.
(E.P., Barrett. G.W., 2005) Para producers, consumers, dan decomposers (pengurai)
setiap ekosistem membentuk sebuah rantai makanan. Ada banyak rantai makanan dalam
suatu ekosistem. Rantai makanan menunjukkan di mana energi yang ditransfer dan yang
tidak dimakan. Untuk contoh rantai makanan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Contoh Rantai Makanan


1.2 Jejaring Makanan

Konsep jaring-jaring makanan pertama kali diciptakan oleh Charles Elton dalam
bukunya yang berjudul Animal Ecology pada tahun 1927. Elton diklaim sebagai salah
satu pendiri ekologi modern dan juga memperkenalkan konsep ekologi penting lainnya.
Di dalam jaring-jaring makanan, organisme disusun menurut urutan posisinya dalam
rantai makanan (tingkat trofik). Adanya tingkat trofik dalam suatu organisme mengacu
pada bagaimana hewan tersebut cocok dalam suatu jaring makanan secara keseluruhan,
serta didasarkan pada bagaimana organisme tersebut makan.

Jaring-jaring makanan Yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu


sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring
makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis
makhluk hidup lainnya. Untuk ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat
terjadi melalui siklus materi, seperti: (Campbell NA. Reece JB, 2009)

1. Siklus karbon

2. Siklus air

3. Siklus nitrogen

4. Siklus sulfur

Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu
tempat. Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi
nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.
2.3.Trophic Level

Setiap tingkatan pada rantai makanan itu disebut trophic level (taraf trofi). Ada
beberapa tingkatan taraf trofi pada rantai makan, yaitu: (Kistinnah, 2009)

1) Tingkat taraf trofi 1 : organisme dari golongan produsen (produsen primer)

2) Tingkat taraf trofi 2 : organisme dari golongan herbivora (konsumen primer)

3) Tingkat taraf trofi 3 : organisme dari golongan karnivora (konsumen sekunder)

4) Tingkat taraf trofi 4 : organisme dari golongan karnivora (konsumen predator)

Di dalam rantai makanan, tidak seluruh energi dapat dimanfaatkan, tetapi hanya
sebagian yang mengalami perpindahan dari satu organisme ke organisme lainnya, karena
dalam proses transformasi dari organisme satu ke organisme yang lain ada sebagian
energi yang terlepas dan tidak dapat dimanfaatkan. Misalnya, tumbuhan hijau sebagai
produsen menempati taraf trofi pertama yang hanya memanfaatkan sekitar 1% dari
seluruh energi sinar matahari yang jatuh di permukaan bumi melalui fotosintesis yang
diubah menjadi zat organic. (Kistinnah, 2009) Jika tumbuhan hijau dimakan organisme
lain (konsumen primer), maka hanya 10% energi yang berasal dari tumbuhan hijau
dimanfaatkan oleh organisme itu untuk pertumbuhannya dan sisanya terdegradasi dalam
bentuk panas terbuang ke atmosfer. Selama keadaan produsen dan konsumen-konsumen
tetap membentuk piramida, maka keseimbangan alam dalam ekosistem akan terpelihara.
(Kistinnah, 2009) Untuk memahami trophic level, dapat dilihat pada Gambar 2.1 yang
merupakan gambar struktur rantai makanan.
1.3 Perbedaan Jejaring Makanan dan Rantai Makanan

Meski memiliki keterkaitan, baik antara jaring-jaring makanan dengan rantai makanan memiliki
perbedaan. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaannya:

1.Urutan dan Bentuknya

Rantai makanan akan mengikuti alur dan hampir selalu berurutan. Sementara itu, jaring-jaring
makanan lebih kompleks karena menyangkut seluruh rantai makanan.

2. Jumlah Rantai Makanannya

Rantai makanan hanya memiliki satu jenis rantai makanan, sedangkan food web dapat terdiri
dari beberapa rantai makanan, yang saling terhubung satu sama lain.
3. Organisme

Dalam jaring-jaring makanan, organisme yang berperan sebagai konsumen dapat memilih apa
yang akan dimakan (lebih dari satu jenis makanan). Sementara itu, pada rantai makanan,
konsumen hanya dapat memilih satu jenis makanan saja.

4. Hal yang terjadi jika ada gangguan

Gangguan seperti hilangnya atau berkurangnya salah satu organisme populasi pada ekosistem
rentan terjadi. Nah, jika muncul gangguan seperti itu, baik antara jaring-jaring makanan dan
rantai makanan akan memiliki dampak yang berbeda. Sebagai contoh, proses jaring-jaring
makanan tidak akan terganggu, karena konsumen dapat memilih makanan lainnya.

Namun, hilang atau berkurangnya satu organisme pada populasi dapat menimbulkan gangguan
pada rantai makanan. Lantaran konsumen pada rantai makanan hanya dapat memilih satu
makanan saja.

5. Jumlah Organisme

Jumlah organisme (konsumen, produsen, dekomposer) pada rantai makanan akan memiliki
Jumlah yang lebih sedikit. Sedangkan pada jaring-jaring makanan, jumlah organismenya jauh
lebih banyak dan beragam.

Itulah penjelasan mengenai perbedaan antara jaring-jaring makanan dan rantai makanan. Rantai
makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan. Namun, keduanya memiliki beberapa
perbedaan yang cukup signifikan.

.. Macam Macam Rantai Makanan

1. Rantai pemangsa dimulai dari produsen berupa tumbuhan ke hewan kecil sebagaai mata
Rantai 1 kepada hewan lebih besar
2. Rantai parsit : dimulai dari organisme besar ke organisme kecil sebagai parasite
3. Rantai saprofit : dimulai dari organisme mati ke decomposer.

Odum (1996) membagi rantai pangan menjadi dua tipe dasar:


1. Rantai maknan perumputan: dimulai dari tumbuhan hijau ke herbivor yang merumput
ke karnivor.
2. Rantai makanan sisa : dimulai dari bahan organic mati ke mikroorganisme dan
kemudian ke organisme yang makan sisa detrivor dan pemangsanya.

 Jaring-Jaring Makanan
Jejaring makanan dibagi beberapa macam dalam dua trofi :
1. Trofik pertama dikenal sebagai produsen primer, yaitu organisme yang memperoleh
energi langsung dari matahari. Contoh tumbuhan
2. Trofik kedua diduduki oleh herbivora yang memakan tumbuhan, biasanya disebut
konsumen prime
3. Trofik ketiga diduduki oleh karnivora yang memakan herbivora, biasanya disebut
konsumen sekunder
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam peristiwa rantai makanan ini terjadi makan juga dimakan antar sesama makhluk
hidup dalam urutan, setiap mahluk hidup memiliki mangsa dan pemangsa yang membuat
perputaran dalam ekosistem darat, laut, air, udara. Jika terjadi putusnya rantai makanan maka
akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem salah satu contohnya ketidak adaannya ular
mengakibatkan populasi tikus sangat meningkat, menjadikan petani merugi atas serangan
tikus tersebut. Kita sebagai anak muda patut berpartisipasi atas ekosistem ini agar tidak putus
rantai makanan yang mengakibatkan kerugian didalam masyarakat terlebihnya petani.dan
kita juga harus menjaga alam di sekitar kita ,supaya rantai makanan tetap terjaga.

B. SARAN

Diharapkan hasil penjelasan tentang Konsep Rantai Makanan dan Jejaring Makanan dalam
Ekosistem dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kita sebagai manusia yang ikut
dan termasuk dalam konsep rantai makanan tersebut, perlu mengetahui posisi setiap makhluk
hidup yang termasuk dalam Konsep Rantai dan Jejaring makanan dalam Ekosistem.
Daftar Pustaka

• Fikriansyah, Ilham. 2022. Jaring jaring makanan:arti, perbedaan, jenis dan contohnya.
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6186875/jaring-jaring-makanan-arti-perbedaan-
jenis-dan-contohnya#:~:text=di%20bawah%20ini.-Pengertian%20Jaring%2Djaring
%20Makanan,organisme%20satu%20dengan%20yang%20lain.

• Laily, Nurul Iftitah. 2021. Penjelasan Rantai Makanan dalam Ekosistem. Pada blog
https://katadata.co.id/intannirmala/berita/6139bfbb04838/penjelasan-rantai-makanan-
dalam-ekosistem-lengkap-dengan-gambar

• R Inke, Vindyastika. 2022. Interaksi makhluk hidup.


https://www.studocu.com/id/document/universitas-diponegoro/dasar-biomedik/makalah-
rantai-and-jaring-jaring-makanan/50539613

• Taufiqurrachman. Konsep dasar ekosistem.


https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/61293/mod_resource/content/
1/02_5960_TKT111_092018_pdf.pdf

Anda mungkin juga menyukai