Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS RANTAI MAKANAN DAN JARING MAKANAN

Diajukan untuk melengkapi laporan praktikum Dasar-Dasar Ekologi

Oleh:
Nama : Fahrinnisa
NPM: 1908104010027
Kelompok: 3
Asisten: Aris Munandar

BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA, BANDA ACEH
BULAN, 2020
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh


hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara
utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit
biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan
lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik
tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem,
organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan
fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada hipotesis gaya, yaitu: “
organisme, khususnya mikroorganisme bersama-sama dengan lingkungan
fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi
cocok untuk kehidupan”. Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa
kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda
dengan planet lain di tata surya (Soemarno, 2011).
Tingkatan tingkatan energi yang berkesinambungan yang
berlangsung dalam bentuk makanan ini disebut rantai makanan titik di dalam
sebuah rantai makanan yang sederhana rumput adalah produsen ke
konsumen pertama seperti kelinci memakan rumput. Kelinci selanjutnya
dimakan oleh konsumen kedua misalnya ular atau macan. Bakteri pengurai
menghancurkan sisa-sisa rumput yang mati kelinci ular dan macan yang
tidak termakan, Sama halnya seperti menghancurkan kotoran binatang buka
kuruTingkatan tingkatan energi yang berkesinambungan yang berlangsung
dalam bentuk makanan ini disebut rantai makanan titik di dalam sebuah
rantai makanan yang sederhana rumput adalah produsen ke konsumen
pertama seperti kelinci memakan rumput. Kelinci selanjutnya dimakan oleh
konsumen kedua misalnya ular atau macan. Bakteri pengurai
menghancurkan sisa-sisa rumput yang mati kelinci ular dan macan yang
tidak termakan, Sama halnya seperti menghancurkan kotoran binatang (Nur,
2009).
Ahli ekologi menempatkan organisme dalam jaring-jaring makanan
yang menempati beberapa tingkat trofik berbeda tergantung di mana dan
dari mana mereka mendapatkan energi mereka titik tanaman mendapatkan
energi mereka secara langsung dari matahari. Berada pada tingkat trofic
pertama: ulat bulu mendapatkan energi mereka dari tanaman berada pada
tingkat trofic kedua burung yang makan ulat bulu berada dalam tropic ketiga
pemangsa yang memakan burung akan berada dalam tropic keempat.
Pemangsa Dapat memakan pada tingkat trofic yang lebih dari satu, misalnya
manusia (Sukarsono, 2009).
Rantai makanan merupakan lintasan konsumsi maknan yang terdiri
dari bebrapa spesies organisme. Bagian paling sederhana dari suatu rantai
makanan berupa interaksi dua spesies yaitu interaksi antara spesies mangsa
(prey) dengan pemangsa (predator). Model yang mendeskripsi kan interaksi
dua spesies yang terdiri dari prey dan predator adalah model rantai
makanan dua spesies. Kehadiran predator memberikan pengaruh pada
jumlah prey. Pada interaksi tiga spessies, kehadiran predator kedua
berpengaruhh pada jumlah predator pertama dan prey sehingga dalam rantai
makanan setiap komponennya saling memberikan pengaruh. Model yanng
mendeskripsikan interaksi tiga spesies yang terdiri dri prey, predator
pertama, dan predator kedua adalah model rantai makanan tiga spesies
(Dewi, 2010).
Jaring-jaring makanan adalah bentukan dari banyak rantai makanan
yang saling berhubungan. Ekosistem yang terdiri atas banyak rantai
makanan akan membentuk jaring-jaring makanan. Berdasarkan beberapa
penjelasan dan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa jaring-
jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai rantai makanan yang
saling berhubungan dalam suatu ekosistem (Kurniawan, 2008).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. WAKTU DAN TEMPAT PERCOBAAN


Praktikum dilaksanakan secara online (daring) pada tanggal 14
November 2020 pukul 10.00 pm sampai dengan selesai. Mekanisme
praktikum dengan mengakses link aplikasi Zoom Meeting yang diberikan
oleh koordinator dan bertempat di rumah praktikan masiing-masing.

3.2. ALAT DAN BAHAN


Alat-alat yang digunakan adalah alat tulis.

3.3. PROSEDUR KERJA


Prosedur kerja praktikum ini melalui pengamatan suatu rantai
makanan dalam ekosistem, yakni rantai makanan di sawah. Pada
praktikum ini diamati produsen, konsumen tingkat I, Konsumen
tingkat II, dan Konsumen tingkat III pada rantai makanan sawah, yang
bertempat di Desa Jantho Baru, Kecamatan Kota Jantho.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. DATA HASIL PENGAMATAN


Berikut adalah skema rantai makanan pada ekosistem sawah.

Padi Tikus Ular Elang Bakteri

Berikut adalah skema jaring-jaring makanan pada perumput.


4.2. PEMBAHASAN

Berdasarkan data pengamatan pada rantai makanan, dapat kita


ketahui dan kita amati suatu rantai makanan ekosistem, yaitu rantai
makanan pada sawah. Dimulai dari padi (Oryza sativa) yang bertindak
sebagai produsen, diikuti dengan tikus yang bertindak sebagai konsumen
I, kemudian dilanjutkan oleh ular sebagai konsumen II, selanjutnya elang
yang bertindak sebagai konsumen III, serta bakteri atau jamur yang
berperan sebagai dekomposer.
Di dalam suatu ekosistem, terjadi interaksi antara komunitas dan
komunitas lainnya serta lingkungan abiotiknya. Interaksi ini dapat
menyebabkan aliran energi melalui peristiwa makan dan dimakan
(predasi). Pada peristiwa aliran energi ini, komponen ekosistem,
khususnya komponen biotik, memiliki tiga peran dasar, yaitu sebagai
produsen, konsumen dan dekomposer. Penyusun utama produsen dalam
suatu ekosistem, khususnya di daratan adalah tumbuhan. Organisme ini
mampu membuat makanannya sendiri dengan bantuan sinar matahari.
Peristiwa ini disebut fotosintesis.
Menurut Fried, 2005. Produsen merupakan organisme autotrof,
yaitu
organisme yang mampu menyusun atau membuat makanannya sendiri.
Adapun konsumen adalah organisme heterotrof, yaitu organisme yang
tidak dapat membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi
kebutuhannya, organisme ini bergantung pada organisme lainnya.
Komponen biotik yang terakhir, yaitu dekomposer (pengurai).
Dekomposer adalah organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme
yang telah mati menjadi zat-zat organik sederhana. Zat-zat sederhana ini
akan digunakan kembali oleh produsen sebagai bahan nutrisi untuk
membuat makanannya. Proses tersebut akan berlangsung terus-menerus
di dalam suatu ekosistem.

Pada hutan muda, jumlah total bahan organik makin meningkat


setiap tahun dengan meningkatnya ukuran pohon, keadaan ini juga
merupakan penyimpanan, tetapi jika hutan menjadi dewasa, bahan
organik akan hilang karena kematian dan kehancuran. Energi yang
hilang (hancur) tersebut, jika ditambahkan dengan kehilangan karena
dimakan hewan, jumlahnya sama dengan produk bersih tumbuhan.
Dalam hal ini tidak ada pertambahan lebih lanjut dalam biomassa dari
tahun ke tahun. Istilah biomassa digunakan untuk melukiskan seluruh
bahan organik yang terdapat dalam satu ekosistem. Jika sebagian
biomassa suatu tumbuhan dimakan, energi itu diteruskan ke suatu
heterotrof.organisme yang menguraikan sisa- sisa organisme yang telah
mati menjadi zat-zat organik sederhana. Zat-zat sederhana ini akan
digunakan kembali oleh produsen sebagai bahan nutrisi untuk membuat
makanannya. Proses tersebut akan berlangsung terus-menerus di dalam
suatu ekosistem.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu
rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
1. Rantai pemangsa, landasan utamanya adalah
tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari
hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan
dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai
konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora
maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
2. Rantai parasit, dimulai dari organisme besar hingga
organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit
antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
3. Rantai saprofit, dimulai dari organisme mati ke jasad
pengurai. Misalnya jamur dan bakteri.

Tingkatan dalam rantai makanan disebut juga trofik. Tingkat


trofik yang secara mendasar mendukung tingkatan lainnya dalam suatu
ekosistem terdiri dari organisme autotrof yang berperan sebagai
produsen primer. Berdasarkan komponen tingkat trofik nya, rantai
makanan dibedakan menjadi dua, yaitu rantai makanan perumput dan
rantai makanan detritus. Rantai makanan perumput merupakan rantai
makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya. Contohnya
tumbuhan dimakan belalang, belalang dimakan burung, burung
dimakan ular, dan ular dimakan.burung elang. Sedangkan rantai
makanan detritus tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari
detritus sebagai trofik awalnya. Contoh rantai makanan detritus adalah
seresah atau dedaunan dimakan cacing tanah, cacing tanah dimakan
ikan, dan ikan dimakan manusia.
Berdasarkan data hasil pengamatan pada jaring-jaring makanan
perumput, rumput sebagai produsen utama dimakan oleh dua konsumen
I yaitu tikus dan ulat, berikutnya ular pemakan tikus dan ayam akan
berperan sebagai konsumen II, ayam sebagai konsumen II memakan
belalang konsumen I terhadap pohon yg menjadi produsen. Selanjutnya
elang yang bertindak sebagai konsumen III memakan memakan ayam
konsumen II dan kodok konsumen III terhadap belalang serta ular yang
bertindak sebagai konsumen II juga memakan kodok konsumen III
terhadap belalang. Hal ini persis berdasarkan konsep dari suatu jaring-
jaring makanan yaitu terdiri dari produsen dan konsumen yang lebih
dari satu.
Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan.
Meskipun rantai makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama,
namun sedikit berbeda. Rantai makanan adalah serangkaian proses
makan dan dimakan antara mahkluk hidup berdasar urutan tertentu yang
terdapat peran produsen, konsumen dan dekomposer (pengurai) untuk
kelangsungan hidup. Secara sederhana rantai makanan bisa dilihat
secara runtut dari produsen, konsumen dan pengurai. Lain halnya
dengan jaring- jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah gabungan
dari rantai makanan yang saling terhubung, dan tumpang tindih dalam
suatu ekosistem.
Tujuan mendasar dari jaring makanan adalah menggambarkan
rantai makanan antar spesies dalam suatu komunitas. Jaring makanan
dapat dibangun untuk menggambarkan interaksi spesies. Semua spesies
di jaring makanan dapat dibedakan menjadi spesies basal (autotrof,
seperti tanaman), spesies perantara (herbivora dan karnivora tingkat
menengah, seperti belalang dan kalajengking), dan spesies puncak atau
predator (karnivora tingkat tinggi).

Beberapa ilmuwan menyebut tingkatan setiap organisme dalam

jaringan makanan dengan istilah tingkat trofik. Tingkat trofik tersebut


menentukan bagaimana energi mengalir melalui ekosistem. Dengan
adanya pengelompokan spesies di tingkat trofik membantu kita dalam
memahami hubungan antar spesies. Berikut ini beberap fungsi jarring-
jaring makanan yang perlu kamu ketahui edufriends: Menggambarkan
interaksi langsung antar spesies yang ada pada ekosistem itu sendiri,
sehingga hubungan antar spesies bisa dibedakan mana yang termasuk
dalam spesies basal, spesies peralihan dan mana yang menjadi spesies
predator puncak.

BAB V
KESIMPULAN

KESIMPULAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI PRAKTKUM


INI ADALAH

1. Rantai makanan bisa dilihat secara runtut dari produsen,


konsumen dan pengurai. Lain halnya dengan jaring-jaring
makanan. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai
makanan yang saling terhubung, dan tumpang tindih dalam suatu
ekosistem.
2. Ekosistem disusun oleh komponen biotik dan abiotik yang saling
berinteraksi,  komponen biotik terdiri dari :produsen, konsumen
dan pengurai. Dan komponen abiotiknya antara lain Air, cahaya,
tanah
3. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur
atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Dewi, B. 2010. Analisis Dinamik Model Rantai Makanan Tiga Tingkat

Trofik Dengan Fungsi Respon Michaelis-Menten. Jurusan


Matematika. Universitas Brawijaya, Malang.

Kurniawan, A. (2008). Biology Insight “Mengkaji

Kehidupan, Memupuk Keimanan”. Jawa Tengah.


Hamudha Prima Media Publishing.

Sukarsono, 2009. Ekologi Hewan. Malang : UMM Press.

Nur, et al. 2009. Buku Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan.

https: //aimarusciencemania.files.wordpress.com/2013/02/buku-
petunjuk-praktikum-ekologi-hewan.pdf. Diakses pada hari Senin,
tanggal 1 Juni 2015, pukul 21.40 WIB.

Soemarno. 2011. Ekosistem Sawah. Website: http:// marno.lecture.ub.

ac.id/files/2011/12/ EKOSISTEM-SAWAH.pdf. diakses pada hari


sabtu 6 Juni 2015 pukul 17.50 WIB.
LAMPIRAN

Gambar 1. Rantai makanan Sawah Gambar 2. Jaring Makanan


Rumput
MENGETAHUI
ASISTEN

Aris Munandar

Anda mungkin juga menyukai