Anda di halaman 1dari 5

MODUL PRAKTIKUM

BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Oleh:
Ni Putu Dian Pertiwi, M.Si.

Program Studi S1 Pendidikan Biologi


Jurusan Biologi dan Perikanan Kelautan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha
2022
PRAKTIKUM II
Keragaman Lichenes

1. Judul Praktikum
Keragaman lichenes

2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui keragaman lichenes.

3. Landasan Teori
Orgnisme ini sebenarnya kumpulan antara fungi dan algae, tetapi sedemikian rupa
sehingga dari segi morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Lichenes hidup
sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga ditemukan di atas tanah, terutama di
daerah tundra di sekitar kutub utara. Lichenes dapat ditemukan sampai di atas gunung-
gunung yang tinggi. Beberapa jenis dapat masuk pada bagian pinggir batu-batuan,
sehingga disebut juga sebagai tanaman endolitik.
Algae yang ikut menyusun tubuh lichenes disebut gonidium, dapat bersel tunggal
atau berupa koloni. Kebanyakan gonidium adalah ganggang biru (Cyanophyceae) antara
lain Choococcus dan Nostoc, kadang-kadang juga ganggang hijau (Cholorophyceae)
misalnya Cystococcus dan Trentopohlia. Kebanyakan cendawan yang ikut menyusun
Lichenes tergolong ke dalam Ascomycetes terutama Discomycetales, hanya kadang-
kadang Pyrenomycetales. Terkadang basidiomycetes juga mengambil bagian dalam
membentuk Lichenes. Dalam kultur murni, cendawan memperlihatkan susunan morfologi
menurut jenisnya, tetapi bentuk talus seperti lichenes hanya terjadi jika bertemu dengan
jenis ganggang yang tepat.
Jenis ganggang yang berbeda akan menghasilkan bentuk lichens yang berbeda pula.
Jadi bentuk lichenes bergantung pada macam cara hidup bersama antara kedua macam
organisme yang menyusunnya. Hubungan antara ganggang dan jamur itu disebut dengan
helotisme. Keuntungan yang timbal balik itu hanya sementara, yaitu pada permulaan saja,
dan pada akhirnya ganggang akan diperalat oleh cendawan, yang dapat dianalogikan
sebagai hubungan yang menyerupai seorang majikan dengan budaknya (helot). Oleh
karena itulah, hubungan antara cendawan dan ganggang pada lichenes dinamakan
helotisme.
Menurut habitusnya kita membedakan lichenes yang talusnya menyerupai
lembaran-lembaran, seperti semak. Yang pertama biasanya melekat dengan benang -
benang menyerupai rizoid pada subtratnya dengan seluruh sisi bawah talus, sedang yang
kedua mempunyai ujung talus yang berbeda dalam udara. Pembagian ini sama sekali
tidak menunjukkan hubungan filogenetik antara anggota-anggota yang tergolong di
dalamnya. Kebanyakan lichenes berkembang biak secara vegetatif. Pada talus lichens,
cendawan dapat membentuk buah dapat disebut berupa apotesium atau peritesium. Spora
yang dilepaskan, di tempat yang baru akan berkembang menjadi lichenes baru jika
menjumpai jenis ganggang yang tepat, dan sama dengan jenis ganggang pada talus
induknya. Oleh karena itu, lichenes diklasifikasikan menurut cendawan yang
menyusunnya.
1). Kelas Ascolichenes. Pada kelas ini, jika cendawan yang menyusunya tergolong
dalam Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang dihasilkan berupa peritesium, misalnya
Dermatocarpon dan Verrucaria. Namun, jika cendawan penyusunnya tergolong dalam
Discomycetales, Lichenes membentuk tubuh buah yang berupa apotesium. Berlainan
dengan Discomycetales yang hidup bebas, dan apotesiumnya hanya berumur pendek,
apotesium pada Lichenes ini berumur panjang, bersifat seperti tulang rawan dan
mempunyai askus yang berdinding tebal. Dalam golongan ini termasuk Usnea (rusuk
angina) yang membetuk semak kecil dan banyak terdapat pada pohon-pohon dalam hutan,
lebih-lebih di daerah pegunungan. Sebagai contohnya adalah Usnea barbata dan Usnea
dasypoga. Kedua spesies ini oleh rakyat Indonesia dianggap mempunyai khasiat obat dan
merupakan salah satu ramuan dalam pembuatan jamu-jamu tradisional. Usnea
menghasilkan suatu anti biotika asam usnin, yang berguna untuk melawan tuberculosis.
Spesies lain antara lain: Rocella tinctoria digunakan untuk pembuatan lakmus; Cladonia
rangiferina banyak terdapat di daerah tundra di sekitar kutub utara dan merupakan
makanan utama bagi rusa kutub; Cetraria islandica banyak terdapat di daerah
pegunungan di Eropa dan mampunyai khasiat obat.
2). Kelas Basidiolichenes. Kebanyakan mempunyai talus yang berbentuk lembaran
- lembaran. Pada tubuh buah terbentuk lapisan himenium yang mengandung basidium,
yang sangat menyerupai tubuh buah Hymenomycatales. Contohnya adalah Cora pavonia.
Lichenes dipisahkan dari fungi dan dijadikan suatu golongan yang berdiri sendiri.
Kebanyakan ahli menganggap perlu dipisahkannya lichenes dari fungi untuk menjadi
gologan tersendiri. Jadi tanpa algae, cendawan itu umumnya tidak lagi dapat hidup dan
tidak akan terbentuk lichenes. Selanjutnya mengingat munculnya sifat-sifat khusus dan
karakteristik dari adanya simbiosis antara fungi dan algae, serta dengan didapatnya hasil -
hasil metabolisme yang merupakan zat-zat yang sampai sekarang tidak dihasilkan oleh
fungi dan algae yang hidup terpisah maka sudah semestinya jika lichenes itu merupakan
golongan yang tersendiri.

4. Alat dan Bahan


Berdasarkan tujuan praktikum, bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
contoh – contoh lichenes yang tersedia.
Alat yang digunakan dalam praktikum, antara lain :
a. Mikroskop
b. Gelas objek
c. Gelas penutup
d. Pinset
e. Pisau bedah atau silet
e. Tisu
f. Gunting
g. Kamera
h. Cawan petri

Bahan:
- Dua (2) lichenes yang ada di sekitar lingkungan anda.

5. Langkah Kerja
1). Amatilah lingkungan di sekitar anda, dan temukanlah minimal 2 lichenes yang
ada di sekitar anda.
2). Ambillah foto dari masing – masing spesimen, kemudian amati di bawah
mikroskop.
3). Gambarlah ciri – ciri dan morfologi lichen yang teramati dan beri nama dari
bagian – bagian tersebut. Beri penjelasan terhadap bagian – bagian yang anda
temukan di pembahasan
3). Tulislah klasifikasi dari spesimen yang anda temukan, dan termasuk kelas
apakah spesimen yang anda temukan. Tulislah sampai pada tingkatan taksa
yang dapat anda identifikasi.

6. Hasil Pengamatan
Tulislah hasil pengamatan Saudara pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil pengamatan keragaman lichenes


No Klasifikasi Gambar Keterangan

7. Pembahasan

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai