Anda di halaman 1dari 12

Tindakan yang dilakukan pada bayi asfiksia neonatorum menurut

Sondakh,(2013) adalah sebagai berikut :


a. Pemantauan gas darah, denyut nadi, fungsi sistem jantung dan paru
dengan melakukan resusitasi, memberikan oksigen yang cukup, serta
memantau parfusi jaringan 2-4 jam.
b. Mempertahankan jalan nafas agar tetap baik, sehingga proses oksigen
cukup agar sirkulasi darah tetap baik.
Cara mengatasi asfiksia adalah sebagai berikut:
a. Asfiksia Ringan APGAR skor (7-9)
1) Bayi dibungkus dengan kain hangat.
2) Bersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir pada hidung
kemudian mulut.
3) Bersihkan badan dan tali pusat.
4) Lakukan observasi tanda vital, pantau APGAR skor, dan
masukkan ke dalam incubator.
b. Asfiksia sedang APGAR skor (4-6)
Cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
1) Bersihkan jalan nafas.
2) Berikan oksigen 2 liter per menit.
3) Rangsang pernafasan dengan menepuk telapak kaki. Apabila
belum ada reaksi, bantu pernafasan dengan resusitasi
menggunakan masker (ambubag).
4) Bila bayi sudah mulai bernafas tetapi masih sianosis, berikan
nitrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 cc. Dekstrosa 40% sebanyak
4cc disutikkan melalui vena umbilicus secara perlahan-lahan
untuk mencegah tekanan intracranial meningkat.
c. Asfiksia berat APGAR skor (0-3)
Cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
1) Bersihkan jalan n afas sambil pompa melalui ambubag.

17
2) Bersihkan oksigen 4-5 liter per menit.
3) Bila tidak berhasil, lakukan pemasangan ETT (endotracheal tube).
4) Bersihkan jalan nafas melalui ETT.
5) Apabila bayi sudah mulai bernafas tetapi masih sianosis berikan
natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 cc. Selanjutnya berikan
dekstosa 40% sebanyak 4 cc.

18
BAB III
PENDOKUMENTASIAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA BY NY.E DENGAN BBLR DAN ASFIKSIA SEDANG
DI RUANG PERINATALOGI RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI
TAHUN 2022

PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Minggu/ 06 Maret 2022
Jam : 16.10 WITA

IDENTITAS
A. Bayi

Keterangan
Nama By Ny.E
Umur 1 Hari
Jenis Kelamin Perempuan
Tanggal Lahir 6 Maret 2022
Anak ke 1 (Pertama)
B. Orang Tua
Keterangan Istri Suami
Nama Ny.E Tn. M
Umur 17 Tahun 20 Tahun
Pendidikan SD SD
Pekerjaan IRT Swasta
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

19
Alamat Ds. Gt Besar

PROLOG
Ny E dengan KPD melahirkan spontan belakang kepala di Bidan pada pukul 16.05
WITA. Bayi lahir diusia kehamilan 37 minggu, ekstermitas bayi biru, denyut jantung
100x/menit, sedikit fleksi, gerak lemah dan tidak bernafas secara teratur/ lemah.
Telah dilakukan pembersihan jalan nafas dengan menghisap lendir pada mulut
kemudian hidung menggunakan suction. Telah dilakukan rangsangan dengan
menepuk-nepuk telapak kaki bayi. Diberikan oksigen 2 liter/menit, dan langsung
dibawa ke ruang perinatalogi RSUD Hadji Boejasin untuk diberikan penanganan
lebih lanjut dan tetap menjaga kehangatan badan bayi dengan menutupnya dengan
kain atau handuk bersih.

DATA SUBJEKTIF
-
DATA OBJEKTIF

Keadaan Umum bayi lemah, APGAR score 5,6 melakukan bantuan pernafasan
dengan masker (ambubag). Ekstermitas masih sianosis, gerak masih lemah, frekuensi
jantung 141x/ menit, respirasi 70x/menit, suhu 36°C tidak ada kelainan konginetal,
anus (+)

ANALISA
By. Ny E Bayi Berat Lahir Rendah dan Asfiksia sedang

20
PENATALAKSANAAN

1. Memberitahukan kepada keluarga bahwa kondisi bayi saat ini bayi bernafasnya
masih megap-megap,gerak masih sedikit dan akan dilakukan tindakan
selanjutnya di ruang perinatalogi. Keluarga mengetahui dan menyetujui
2. Membersihkan jalan nafas dengan menggunakan Delee
3. Memposisikan bayi dengan baik dengan posisi ekstensi atau dengan
mengganjal bahu dengan kain, kemudian nilai usaha nafas, frekuensi denyut
jantung dan warna kulit. Bayi masih belum bernafas spontan, warna kulit
merah dengan ekstermitas kebiruan dan frekuensi jantung 131x/menit
4. Mengeringkan tubuh bayi dengan kain yang kering dan hangat sambil
melakukan rangsangan taktil. Bayi diselimuti kain kering dan tonus otot mulai
membaik
5. Melakukan ventilasi dengan menggunakan ambubag, melakukan ventilasi
percobaan 2 kali, dada bayi mengembang
6. Melakukan ventilasi sebanyak 20 x selama 30 detik sampai bayi dapat
bernapas spontan. Bayi mulai bernapas spontan pukul 16.20 WITA, warna
kulit kemerahan dengan ekstermitas kebiruan dan denyut jantung 138 x/ menit
7. Melakukan kolaborasi dengan Dokter Spesialis sesuai dengan Advice Dokter
a. Pemasangan Infus D10% 8 tpm mikro. Infus sudah terpasang pada
pukul 16.30 WITA
b. Pemasangan O2 (2 liter/ menit) CPAP. Sudah diberikan pada pukul
16.30 WITA
c. Pemberian Injeksi Cefotaxime 2x165 mg sebagi antibiotik diberikan
pada pukul 16.35 WITA
d. Pemberian Injeksi Gentamicin 1x17,5 mg untuk mencegah infeksi
16.36 WITA

21
8. Menjaga kehangatan suhu bayi dan meletakan bayi di inkubator
9. Melakukan observasi keadaan bayi setiap 15 menit sekali

Puk Nadi Respiras Suhu


ul i

16.3 135x/ 60x/ 36°C


5 menit menit

16.5 137x/ 57x/ 36°C


0 menit menit

17.0 145x/ 58x/ 36,1°


5 menit menit C

17.2 135x/ 54x/ 36,2°


0 menit menit C

10. Menjaga personal hygine dengan mengganti popok bayi


11. Mendokumentasi asuhan yang diberikan.

CATATAN PERKEMBAGAN

NO Hari/ Tanggal Keterangan


1 Senin, 07 Maret 2022 SUBJEKTIF
Pukul 08.00 WITA -
OBJEKTIF
N:133x/m, T:36,5°C, R: 65x/m, nafas
spontan, sianosis berkurang, gerak mulai
aktif, bayi sudah ada bersin 1 kali, BAK 4 kali
dan BAB 1 kali,terpasang O2 2 liter/menit,
terpasang infus D10% 8 tpm.
ANALISA

22
By. Ny E 1 hari dengan BBLR dan Asfiksia
Sedang
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu keluarga kondisi dan
perkembangan bayi saat ini.
2. Melanjutkan terapi dari dokter Sp.A :
a. Pemberian injeksi cefotaxime
1x165 mg. Sudah diberikan pada
pukul 10.00 WITA
b. Pemberian injeksi gentacimin
1x17,5 mg Sudah diberikan pada
pukul 10.00 WITA
3. Melakukan observasi pada bayi setiap 2
jam sekali
4. Menjaga kehangatan suhu bayi dan
meletakan bayi di inkubator
5. Memberikan ASI 5-10 cc setiap 3 jam
sekali
6. Menjaga personal hygine dengan
mengganti popok bayi
2 Senin, 08 Maret 2022 SUBJEKTIF
Pukul 16.00 WITA -
OBJEKTIF
N:142x/m, T:36,9°C, R:52x/m, nafas spontan,
gerak sudah aktif, bayi menangis, bayi BAK 5
kali dan BAB 1 kali terpasang O2 2
liter/menit, terpasang infus D10% 8 tpm.

ANALISA
By. Ny E usia 2 hari dengan Bayi Berat Lahir
Rendah dan Asfiksia sedang

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu keluarga kondisi dan
perkembangan bayi saat ini
2. Menjaga kehangatan suhu bayi dan
meletakan bayi di inkubator

23
3. Melakukan observasi pada bayi setiap 2
jam sekali
4. Menjaga personal hygine dengan
mengganti popok bayi
5. Memberikan ASI 5-10 cc setiap 3 jam
sekali
3 Selasa,09 Maret 2022 SUBJEKTIF
Pukul 20.45 WITA -

OBJEKTIF
N:142x/m, T:36,3°C, R:57x/m, nafas spontan,
gerak sudah aktif, bayi menangis, terpasang
O2 5 liter/menit, terpasang infus D10% 8 tpm.

ANALISA
By. Ny E usia 3 hari dengan Bayi Berat Lahir
Rendah dan Asfiksia sedang

PENATALAKSANAAN
1. Melanjutkan advice Dokter.
2. Melakukan observasi pada bayi setiap 2
jam sekali
3. Menjaga kehangatan suhu bayi dan
meletakan bayi di inkubator
4. Melakukan perawatan tali pusat
5. Menjaga personal hygine dengan
mengganti popok bayi
6. Memberikan ASI 5-10 cc melalui OGT
setiap 3 jam sekali

24
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pengkajian yang dilakukan pada By. Ny. E ditemukan data subjektif
bahwa By. Ny. E lahir dengan ekstermitas bayi biru, denyut jantung 130x/m, sedikit
fleksi, gerak lemah dan tidak bernafas secara spontan, APGAR score 5,6.

Menurut (Kusuma 2015) Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi


baru lahir tidak dapat bernapas secra spontan dan teratur segera setelah lahir. Salah
satu faktor kegagalan pernapasan dapat disebabkan oleh adanya gangguan sirkulasi
dari ibu ke janin karena ketuban telah pecah atau ketuban pecah dini. Sedangkan
menurut (Pantiawati,2014) berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan
berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram dan penyebabnya adalah
salahsatunya dari faktor ibu yaitu usia ibu. Hal ini tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktik karena Ny E Mengalami Ketuban pecah dini sebelum dibawa ke RSUD
H. Boejasin Pelaihari dan melahirkan pada usia kehamilan 37 minggu dan usia Ny. E
saat melahirkan adalah 17 tahun, dan didapatkan bahwa berat badan By. Ny. E yaitu
2400 gram.

Pada pengkajian data objektif KU bayi tampak lemah, APGAR score 5’6,
melakukan bantuan pernafasan dengan masker (ambubag), memasangkan infus
D10% 8 TPM, memberikan oksigen 2 liter/menit. Ekstermitas masih sianosis, gerak
masih lemah, tidak ada kelainan konginetal, anus (+). Menurut Sondakh (2013) tanda
dan gejala pasa asfiksia yaitu tidak ada pernapasan (Apnea) pernapasan lambat
(kurang dari 30 kali permenit), pernapasan tidak teratur, dengkuran atau retraksi
(perlekukan dada),tangisan lemah,warna kulit pucat dan biru,tonus otot lemas atau
terkulai ,denyut jantung tidak ada atau perlahan (Kurang dari 100 kali permenit).

Penatalaksanan Asfiksia sedang yaitu yaitu dengan cara membersihkan jalan


nafas bayi dan memberikan bayi oksigen melalui resusitasi jalan nafas. Selama masa

25
perawatan dilakukan pengkajian perkembangan pada By. Ny. E selama 3 hari. Dari 3
hari bayi dirawat didapat catatan perkembangan bahwa di hari pertama pengkajian,
didapatkan pola nafas bayi masih tidak efektif, bayi bernafas spontan namun masih
sesak dan selama perawatan sudah teratasi, di hari kedua bayi sudah mulai bergerak
aktif dan sudah ada bersin, dan hari ketiga bayi sudah mulai bergerak aktif dan
menangis.

Menurut (Sondakh,2013) penatalaksanaan pada asfiksia neonatorum adalah,


bersihkan jalan nafas lalu berikan oksigen 2 liter per menit. Rangsang pernafasan
dengan menepuk telapak kaki dan punggung bayi, apabila belum ada reaksi, bantu
pernafasan dengan resusitasi menggunakan masker (ambubag). Hal ini tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktik, karena bayi telah diberikan penanganan
pertama sesuai dengan standar gadar neonatal.

26
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada By. Ny. E di Rumah sakit Hadji
Boejasin Pelaihari dengan Bayi Berat Lahir Rendah dan Asfiksia Sedang
dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Data Subjektif : -
2. Data Objektif :
Minggu 06 Maret 2022, Keadaan Umum bayi lemah, melakukan
bantuan pernafasan dengan masker (ambubag), memasangkan infus
D10% 8 Tpm. Nafas masih megap-megap, gerak masih lemah, tidak
ada kelainan konginetal, anus (+).
3. By. Ny E dengan BBLR dan Asfiksia Sedang
4. Penatalaksanaan pada By. Ny E yaitu telah dilakukan pembersihan
jalan nafas dengan menghisap lendir pada hidung kemudian mulut
menggunakan delee. Telah dilakukan rangsangan dengan menepuk-
nepuk telapak kaki dan punggung bayi Diberikan oksigen 2
liter/menit, lalu langsung dibawa keruang perinatologi untuk diberikan
penanganan lebih lanjut dan dilakukan dan dilakukan pemantauan
perawatan selama tiga hari dengan melakukan kolaborasi dengan
dokter Sp. A dengan pemberian infus D10% 8 Tpm, O2 2 liter / menit,
injeksi cefotaxime 2x165 mg, injeksi gentacimin 2x 165 mg, menjaga
kehangatan bayi dengan meletakan di inkubator, pemberian ASI 5-10
cc setiap 3 jam, dan pemantauan tanda vital setiap 2 jam sekali serta
menjaga personal hygene bayi dengan mengganti popok.
5. Telah dilakukan pendokumentasian untuk asuhan kebidanan yang
sudah diberikan pada By. Ny. E. Menggunakan metode SOAP.

27
B. Saran
1. Untuk Ny. E sering melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan, agar
mengetahui apa yang terjadi pada ibu saat masa kehamilan, agar bisa
diatasi dan mendapatkan tindakan yang tepat.
2. Bidan sebagai tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan
pelayanan yang sesuai sehingga dapat membantu menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
3. Bagi penulis didapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
melaksanakan asuhan kebidanan berkesinambungan dengan
menggunakan dokumentasi SOAP mulai dari pengkajian sampai
evaluasi, secara sistematis dan benar-benar sesuai data-data yang
didapatkan di lahan praktik

28

Anda mungkin juga menyukai