17
2) Bersihkan oksigen 4-5 liter per menit.
3) Bila tidak berhasil, lakukan pemasangan ETT (endotracheal tube).
4) Bersihkan jalan nafas melalui ETT.
5) Apabila bayi sudah mulai bernafas tetapi masih sianosis berikan
natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 cc. Selanjutnya berikan
dekstosa 40% sebanyak 4 cc.
18
BAB III
PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BY NY.E DENGAN BBLR DAN ASFIKSIA SEDANG
DI RUANG PERINATALOGI RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI
TAHUN 2022
PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Minggu/ 06 Maret 2022
Jam : 16.10 WITA
IDENTITAS
A. Bayi
Keterangan
Nama By Ny.E
Umur 1 Hari
Jenis Kelamin Perempuan
Tanggal Lahir 6 Maret 2022
Anak ke 1 (Pertama)
B. Orang Tua
Keterangan Istri Suami
Nama Ny.E Tn. M
Umur 17 Tahun 20 Tahun
Pendidikan SD SD
Pekerjaan IRT Swasta
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
19
Alamat Ds. Gt Besar
PROLOG
Ny E dengan KPD melahirkan spontan belakang kepala di Bidan pada pukul 16.05
WITA. Bayi lahir diusia kehamilan 37 minggu, ekstermitas bayi biru, denyut jantung
100x/menit, sedikit fleksi, gerak lemah dan tidak bernafas secara teratur/ lemah.
Telah dilakukan pembersihan jalan nafas dengan menghisap lendir pada mulut
kemudian hidung menggunakan suction. Telah dilakukan rangsangan dengan
menepuk-nepuk telapak kaki bayi. Diberikan oksigen 2 liter/menit, dan langsung
dibawa ke ruang perinatalogi RSUD Hadji Boejasin untuk diberikan penanganan
lebih lanjut dan tetap menjaga kehangatan badan bayi dengan menutupnya dengan
kain atau handuk bersih.
DATA SUBJEKTIF
-
DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum bayi lemah, APGAR score 5,6 melakukan bantuan pernafasan
dengan masker (ambubag). Ekstermitas masih sianosis, gerak masih lemah, frekuensi
jantung 141x/ menit, respirasi 70x/menit, suhu 36°C tidak ada kelainan konginetal,
anus (+)
ANALISA
By. Ny E Bayi Berat Lahir Rendah dan Asfiksia sedang
20
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan kepada keluarga bahwa kondisi bayi saat ini bayi bernafasnya
masih megap-megap,gerak masih sedikit dan akan dilakukan tindakan
selanjutnya di ruang perinatalogi. Keluarga mengetahui dan menyetujui
2. Membersihkan jalan nafas dengan menggunakan Delee
3. Memposisikan bayi dengan baik dengan posisi ekstensi atau dengan
mengganjal bahu dengan kain, kemudian nilai usaha nafas, frekuensi denyut
jantung dan warna kulit. Bayi masih belum bernafas spontan, warna kulit
merah dengan ekstermitas kebiruan dan frekuensi jantung 131x/menit
4. Mengeringkan tubuh bayi dengan kain yang kering dan hangat sambil
melakukan rangsangan taktil. Bayi diselimuti kain kering dan tonus otot mulai
membaik
5. Melakukan ventilasi dengan menggunakan ambubag, melakukan ventilasi
percobaan 2 kali, dada bayi mengembang
6. Melakukan ventilasi sebanyak 20 x selama 30 detik sampai bayi dapat
bernapas spontan. Bayi mulai bernapas spontan pukul 16.20 WITA, warna
kulit kemerahan dengan ekstermitas kebiruan dan denyut jantung 138 x/ menit
7. Melakukan kolaborasi dengan Dokter Spesialis sesuai dengan Advice Dokter
a. Pemasangan Infus D10% 8 tpm mikro. Infus sudah terpasang pada
pukul 16.30 WITA
b. Pemasangan O2 (2 liter/ menit) CPAP. Sudah diberikan pada pukul
16.30 WITA
c. Pemberian Injeksi Cefotaxime 2x165 mg sebagi antibiotik diberikan
pada pukul 16.35 WITA
d. Pemberian Injeksi Gentamicin 1x17,5 mg untuk mencegah infeksi
16.36 WITA
21
8. Menjaga kehangatan suhu bayi dan meletakan bayi di inkubator
9. Melakukan observasi keadaan bayi setiap 15 menit sekali
CATATAN PERKEMBAGAN
22
By. Ny E 1 hari dengan BBLR dan Asfiksia
Sedang
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu keluarga kondisi dan
perkembangan bayi saat ini.
2. Melanjutkan terapi dari dokter Sp.A :
a. Pemberian injeksi cefotaxime
1x165 mg. Sudah diberikan pada
pukul 10.00 WITA
b. Pemberian injeksi gentacimin
1x17,5 mg Sudah diberikan pada
pukul 10.00 WITA
3. Melakukan observasi pada bayi setiap 2
jam sekali
4. Menjaga kehangatan suhu bayi dan
meletakan bayi di inkubator
5. Memberikan ASI 5-10 cc setiap 3 jam
sekali
6. Menjaga personal hygine dengan
mengganti popok bayi
2 Senin, 08 Maret 2022 SUBJEKTIF
Pukul 16.00 WITA -
OBJEKTIF
N:142x/m, T:36,9°C, R:52x/m, nafas spontan,
gerak sudah aktif, bayi menangis, bayi BAK 5
kali dan BAB 1 kali terpasang O2 2
liter/menit, terpasang infus D10% 8 tpm.
ANALISA
By. Ny E usia 2 hari dengan Bayi Berat Lahir
Rendah dan Asfiksia sedang
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu keluarga kondisi dan
perkembangan bayi saat ini
2. Menjaga kehangatan suhu bayi dan
meletakan bayi di inkubator
23
3. Melakukan observasi pada bayi setiap 2
jam sekali
4. Menjaga personal hygine dengan
mengganti popok bayi
5. Memberikan ASI 5-10 cc setiap 3 jam
sekali
3 Selasa,09 Maret 2022 SUBJEKTIF
Pukul 20.45 WITA -
OBJEKTIF
N:142x/m, T:36,3°C, R:57x/m, nafas spontan,
gerak sudah aktif, bayi menangis, terpasang
O2 5 liter/menit, terpasang infus D10% 8 tpm.
ANALISA
By. Ny E usia 3 hari dengan Bayi Berat Lahir
Rendah dan Asfiksia sedang
PENATALAKSANAAN
1. Melanjutkan advice Dokter.
2. Melakukan observasi pada bayi setiap 2
jam sekali
3. Menjaga kehangatan suhu bayi dan
meletakan bayi di inkubator
4. Melakukan perawatan tali pusat
5. Menjaga personal hygine dengan
mengganti popok bayi
6. Memberikan ASI 5-10 cc melalui OGT
setiap 3 jam sekali
24
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pengkajian yang dilakukan pada By. Ny. E ditemukan data subjektif
bahwa By. Ny. E lahir dengan ekstermitas bayi biru, denyut jantung 130x/m, sedikit
fleksi, gerak lemah dan tidak bernafas secara spontan, APGAR score 5,6.
Pada pengkajian data objektif KU bayi tampak lemah, APGAR score 5’6,
melakukan bantuan pernafasan dengan masker (ambubag), memasangkan infus
D10% 8 TPM, memberikan oksigen 2 liter/menit. Ekstermitas masih sianosis, gerak
masih lemah, tidak ada kelainan konginetal, anus (+). Menurut Sondakh (2013) tanda
dan gejala pasa asfiksia yaitu tidak ada pernapasan (Apnea) pernapasan lambat
(kurang dari 30 kali permenit), pernapasan tidak teratur, dengkuran atau retraksi
(perlekukan dada),tangisan lemah,warna kulit pucat dan biru,tonus otot lemas atau
terkulai ,denyut jantung tidak ada atau perlahan (Kurang dari 100 kali permenit).
25
perawatan dilakukan pengkajian perkembangan pada By. Ny. E selama 3 hari. Dari 3
hari bayi dirawat didapat catatan perkembangan bahwa di hari pertama pengkajian,
didapatkan pola nafas bayi masih tidak efektif, bayi bernafas spontan namun masih
sesak dan selama perawatan sudah teratasi, di hari kedua bayi sudah mulai bergerak
aktif dan sudah ada bersin, dan hari ketiga bayi sudah mulai bergerak aktif dan
menangis.
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada By. Ny. E di Rumah sakit Hadji
Boejasin Pelaihari dengan Bayi Berat Lahir Rendah dan Asfiksia Sedang
dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Data Subjektif : -
2. Data Objektif :
Minggu 06 Maret 2022, Keadaan Umum bayi lemah, melakukan
bantuan pernafasan dengan masker (ambubag), memasangkan infus
D10% 8 Tpm. Nafas masih megap-megap, gerak masih lemah, tidak
ada kelainan konginetal, anus (+).
3. By. Ny E dengan BBLR dan Asfiksia Sedang
4. Penatalaksanaan pada By. Ny E yaitu telah dilakukan pembersihan
jalan nafas dengan menghisap lendir pada hidung kemudian mulut
menggunakan delee. Telah dilakukan rangsangan dengan menepuk-
nepuk telapak kaki dan punggung bayi Diberikan oksigen 2
liter/menit, lalu langsung dibawa keruang perinatologi untuk diberikan
penanganan lebih lanjut dan dilakukan dan dilakukan pemantauan
perawatan selama tiga hari dengan melakukan kolaborasi dengan
dokter Sp. A dengan pemberian infus D10% 8 Tpm, O2 2 liter / menit,
injeksi cefotaxime 2x165 mg, injeksi gentacimin 2x 165 mg, menjaga
kehangatan bayi dengan meletakan di inkubator, pemberian ASI 5-10
cc setiap 3 jam, dan pemantauan tanda vital setiap 2 jam sekali serta
menjaga personal hygene bayi dengan mengganti popok.
5. Telah dilakukan pendokumentasian untuk asuhan kebidanan yang
sudah diberikan pada By. Ny. E. Menggunakan metode SOAP.
27
B. Saran
1. Untuk Ny. E sering melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan, agar
mengetahui apa yang terjadi pada ibu saat masa kehamilan, agar bisa
diatasi dan mendapatkan tindakan yang tepat.
2. Bidan sebagai tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan
pelayanan yang sesuai sehingga dapat membantu menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
3. Bagi penulis didapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
melaksanakan asuhan kebidanan berkesinambungan dengan
menggunakan dokumentasi SOAP mulai dari pengkajian sampai
evaluasi, secara sistematis dan benar-benar sesuai data-data yang
didapatkan di lahan praktik
28