Anda di halaman 1dari 16

POLITEKNIK TIARA

BUNDA

STASE 5

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR


BY NY. F DI KLINIK NANI MEDIKA

Oleh: Siti Komalasari


NIM: 52122018
April 2022
BAB I
PENDAHULUAN

Bayi baru lahir adalah janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup di luar
kandungan pra kateristik bayi baru lahir (normal):
a. Usia 36 – 42 minggu
b. Berat badan lahir 2.500 – 4.000 gr
c. Dapat bernapas dengan teratur dan normal
d. Organ fisik lengkap dan dapat berfungsi dengan baik

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama
setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukan pada usaha napas, pernapasan
spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan (Prawirokaryo. S. 2001)

Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak.
Masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dengan berat lahir antara 2.500 gram sampai 4.000 gram
dengan masa kehamilan 31 minggu sampai dengan 42 minggu ( IKA, FKUI, 1999 ).

2. Perubahan Fisiologis dan Kebutuhan Bayi Baru Lahir


Didalam uterus, fisiologis dan kebutuhan bayi baru lahir dapat dipenuhi antara lain : Nutrisi dan kebutuhan
oksigen didapat dari sirkulasi ibu melalui plasenta. Produk yang harus dibuang, dikeluarkan melalui plasenta,
lingkungan sekitar fetus yang aman. Setelah lahir terjadi perubahan fisiologis yang radikal untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan diluar uterus. Penyesuaian pada bayi baru lahir, antara lain :
1. Memulai mempertahankan pernafasan dengan paru-paru
2. Memulai perubahan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen
3. Kemampuan mengatur dan mempertahankan suhu tubuh
4. Kemampuan memenuhi kebutuhan nutrisi melalui saluran cerna
5. Kemampuan mengeluarkan produk buangan
6. Kemampuan untuk mempertahankan fungsi-fungsi dalam tubuh
7. Kemampuan untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi
3. Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir, meliputi:
1. Pencegahan infeksi
2. Penilaian awal
3. Pencegahan kehilangan panas

4. Cara Mencegah Bayi Tidak Kehialngan Panas


1. Keringkan bayi secara seksama
2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
3. Tutup bagian kepala bayi
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menysukan bayinya
5. Jangan segera memandikan bayi ( mandikan setelah 6 jam )
6. Tempatkan bayi ditempat yang hangat
7. Rangsangan Taktil
8. Perawatan Tali Pusat
9. Memberikan ASI
10.Bounding attachment dan laktasi
11. Pencegahan Infeksi Pada Mata
12.Pencegahan Perdarahan
13.Pencegahan untuk tidak terjadinya pertukaran
5. Perubahan – perubahan yang terjadi pada
BBL :
1. Perubahan system respirasi (pernafasan)
2. Perubahan system sirkulasi darah
3. Sistem Hematopoetik
4. Metabolisme Karbohidrat
5. Perubahan lain
6. Makalah yang sering timbul pada bayi baru
lahir:
1. Ruam pokok
2. Seborse
3. Moniliasis
4. Bayi rewel
5. Ikterus Fisiologis
7. Perawatan Umum BBL:
1. Pengawasan suhu tubuh
2. Nutrisi ( ASI ) yang ade kuat
3. Perawatan Nifas
4. Pengawasan eliminisi
5. Pengawasan mata
6. Perawatan warna kulit untuk mengetahui adanya perubahan warna kulit. ( Sarwono, Ilmu
Kebidanan, 2005 )

8. Perlengkapan Yang Perlu Disiapkan Sebelum Memandikan Bayi


Berikut ini adalah peralatan esensial yang diperlukan untuk memandikan bayi :
-Permukaan yang datar dan aman, seperti tempat tidur atau meja tempat ganti pakaian bayi
-Handuk dan alas ganti
-Air untuk memandikan bayi dan pastikan air yang digunakan tidak terlalu panas atau
dingin.
-Gayung untuk mengalirkan air Kain berbahan lembut untuk menyeka tubuh bayi
-Pakaian dan popok pengganti
BAB III
TINJAUAN
KASUS
1. Pengkajian
Tanggal 09 April 2022 Jam 16.00 WIB
1. Identitas
Nama Bayi By. Ny. F
Tgl/ Jam Lahir 09 April 2022, Jam 10 : 40 WIB
Jenis Kelamin Perempuan
Nama Ibu : Ny. F (17 tahun) Nama Ayah : Tn. G (17 Tahun)
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia
Alamat : Jl. Setia I no.20 rt 05 rw 03, Jatiwaringin, Pondokgede, Bekasi.
2. ANAMNESA RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

a. Riwayat Prenatal G1P0A0, UK 37 Minggu, Selama Hamil Ibu Selalu Memeriksakan Kehamilanya, Tidak Ada Penyakit
Yang Menyertai Kehamilan Dan Selama Hamil Ibu Tidak Mempunyai Kebiasaan Merokok, Tidak Minum Jamujamuan,
Obat-obatan, Alkohol, Tidak Ada Pantangan Makanan. ANC : 4 X Dibidan Imunisasi TT : 2 X Keluhan Trimester I :
Mual, Kadang Muntah Trimester II : Tidak Ada Trimester III : Nyeri Punggung
b. Riwayat Internal
Bersalin tanggal : 09 April 2022,
Usia Kehamilan : 37 Minggu
Penolong : Bidan
Jenis Persalinan : Spontan
Lama Persalinan : 30 Menit
Ketuban : Jernih
c. Riwayat Postnatal
Apgar Score : 8 – 9
Menangis Kuat
Keadaan Umum Ibu Dan Bayi Baik
Terapi Yang Telah Diberikan : - Salep Mata - Injeksi- Vit K - Imunisasi Hbo
3. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
KU : Baik TTV : N : 130 x / menit Kesadaran : Compo RR : 40 x / menit s metis S : 36,60C Pengukuran
BB : 3.400 gram PB : 50 cm

b. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Simetris, Caput Succedaneum : Tidak ada, Cephal hematoma : Tidak ada, Moulage : Tidak ada
- Kullit : Warna : Kemerahan, Petechie : Tidak ada, Vernie Kaseosa : Sedikit, Rambut Lanugo : Sedikit
- Mata : Simetris, Sklera : Putih, Conjungtiva : Merah muda, Nistagmus : Tidak ada, Strabismus : Tidak ada,
Perdarahan Subconjungtiva : Tidak ada
- Hidung : PCH : Tidak ada, Atresia Koana : Tidak ada,
- Mulut : Bibir : Lembab, Labiopalatoskiziz : Tidak ada
- Telinga : simetis, bentuk normal Tulang rawan, ada, Webbed necle : Tidak ada
- Dada : Bentuk : Silindris, Pernapasan : 40x/menit, Bunyi Jantung : Normal, Retraksi Intercosta : Tidak ada,
Pigeon Chest : Tidak ada, Funnel Chest : Tidak ada
- Abdomen : Bentuk : Silindis Cembung/Cekung : Tidak ada Hernia diafragma : Tidak ada Tali pusat : tidak
ada pendarahan
- Genatalia : Testis sudah turun, tidak ada epispadi / hipuspadi j. Anus : Atresia ani : Tidak ada Atresia recti :
Tidak ada
- Punggung : Spina bifida : Tidak ada Skoliosile / Kifosis : Tidak ada
- Ekstermitas : Simetris Polidaktil / Sindaktil : Tidak ada
C. Pemeriksaan Reflek Rooting Reflek : Positif Sucking Reflek : Positif Reflek Moro :
Positif Reflek Menghisap : Positif

D. Pemeriksaan Antropometri
- Lingkar Kepala A. Muka Belakangnya : SOB : 9,5 FO : 12 Cm SOF : 11,5 MO : 13,5 Cm
, Ukuran Melintang : Bilemporal : 8 Cm, Liparietal : 9 Cm, Ukuran Melingkar : SOB : 9,5
Cm FO : 12 Cm MO : 13,5 Cm
- Lingkar Dada = 35 Cm
- Lingkar Lengan Atas = 11 Cm
II. Interpretasi Data
Diagnosa :
Neonatus Aterm Hari Ke 1, Perempuan BB : 3.400 Gram, PB 50 Spontan Masalah : Bayi Rewel
Kebutuhan:
- Perawatan Tali Pusat
- Memberi ASI Eksklusi

III. Antisipasi Diagnosa Dan Masalah Potensial


Identifikasi diagnosa dan masalah potensial sesuai dengan diagnosa dan masalah yang sudah di
identifikasi tidak ada

IV. Tindakan Segera Atau Kolaborasi


Tidak ada
V. Rencana Manajemen
- Informasikan hasil pemeriksaan - Observasi keadaan bayi
- Melakukan penkes tali pusat - Asi ekslusif
- Cara membedong bayi - Ganti popok
- Rawat gabung bayi

VI. Impementasi / Pelaksanaan


- Observasi keadaan bayi, kesadaran compos metis suhu 36’60C, nadi 130 x/menit RR : 40 x/menit, BB : 3.400 gram,
PB : 50 cm tidak ada sesak nafas
- Melakukan perawatan tali pusat cukup dibersihkan bagian pangkal tali pusat untuk tetap bersih dan kering
- Melakukan tata cara memandikan bayi yang benar, dengan air hangat, mandi 2x sehari
- Memberikan ASI ekslusif tiap bayi lapar

- Membedong bayi dengan kain besih untuk menghangatkan bayi


- Mengganti popok bayi bila baah karena BAK / BAB dapat mengganggu kenyamanan bayi
- Lakukan rawat gabung sesegera mungkin bila tidak ada masalah pada ibu dan bayi
VII. Evaluasi
- Ibu mengerti, karena bayi sedang adaptasi dengan lingkungan luar
- Ibu mengerti tentang perawatan tali pusat
- Memandikan bayi
- Ibu mengerti, karena bayi sedang adaptasi dengan lingkungan luar
- Ibu mengerti tentang perawatan tali pusat yang benar agar terhindar dari infeksi 16
- Memandikan bayi dengan air hangat dapat meminimalisirkan terjadinya hipotermi pada bayi, dan ibu
akan melakukanya.
- Ibu akan memberikan asi harus secara ekslusif, agar kebutuhan bayi terpenuhi secara optimal
- Ibu akan membedong bayi agar tidak hipotermi, karena masa transisi, bayi akan mudah kehilangan paras
- Ibu akan mengganti popok sesring mungkin, agar kenyamanan bayi tidak terganggu, dan tidak iritasi kulit
- Ibu akan melakukan rawat gabung, agar menumbuhkan rasa kelekatan antara ibu dan bayi
BAB IV
PEMBAHASAN
 Pada perawatan bayi baru lahir pd Ny. F tetap dilakukan penghisapan lender dengan dili padahal bayi
menangis spontan pada saat lahir. Ini merupakan kesenjangan antara teori dan praktek yang mengatakan
bahwa bayi yang lahir spontan lnagsung menangis tidak boleh dilakukan suction (Asuhan Persalinan
Normal. Dep. Kes RI, 2004).

 Kemudian bayi dikeringkan dan dihangatkan maka bayi segera diberikan kepada ibu untuk dilakukan
bounding attachment. Setelah itu bayi tidak diberikan tetes mata dan tidak diberikan Vit. K hal ini tidak
sesuai dengan teori yaitu pada bayi baru lahir diberikan 1 mata tetes untuk mencegah terjadinya oftalmia
neonatorum terutama pencegahan terhadap penyakit menular seksual yang diberikan dalam waktu satu jam
pertama setelah kelahiran dan pemberian Vit. K 1 mg/ hari selama 3 hari untuk mencegah terjadinya
perdarahan akibat defisiensi VIt. K terhadap resiko trauma pada kepala bayi pada saat melalui jalan lahir
(Saifuddin, 2002). Hal ini sudah dinyatakan kapada BPS dengan alasan pemberian Vit. K diberikan jika ada
indikasi/perdarahan saja.

 Solusi yang diberikan penulis yaitu menganjurkan pemberian Vit. K 1 mg/hari kepada semua bayi baru
lahir normal maupun bayi dengan resiko karena sudah merupakan standar pelayanan kebidanan yang harus
diberikan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

 Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan melalui pelayanan kesehatan yang
diberikan pada ibu hamil. Sedangkan, penanganan bayi dilakukan sejak kepala mulai lahir dari janin lahir,
yaitu dengan melakukan pembersihan muka dari lender serta cairan yang berbeda disekitar mulut, hidung
serta mata. Pemotongan tali pusat dipotong dengan menggunakan gunting steril, di klem dengan tali klem
pusat, dan dibungkus dengan kasa kering steril.
 Bayi baru lahir juga harus dibungkus dengan kain besih dan kering. Obat/ mata eritromisin 0,5 % dianjurkan
untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia. Keadaan yang harus selalu di awasi selama bayi dirawat
antara lain
 Keadaan umum bayi dinilai 1 menit dan 5 menit setelah lahir dengan menggunakan APGAR SCORE.
Keadaan suhu tubuh berat badan, eliminasi¸mekonium, eliminasi urin, perubahan warna kulit, frekuensi
pernapasan dan lain-lain misalnya muntah.

B. SARAN
Penulis berharap agra literatur yang ada bisa menambahkan dengan literatur yang baru, agar mendapatkan
hasil yang lebih maksimal
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai