BUNDA
STASE 5
Bayi baru lahir adalah janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup di luar
kandungan pra kateristik bayi baru lahir (normal):
a. Usia 36 – 42 minggu
b. Berat badan lahir 2.500 – 4.000 gr
c. Dapat bernapas dengan teratur dan normal
d. Organ fisik lengkap dan dapat berfungsi dengan baik
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama
setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukan pada usaha napas, pernapasan
spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan (Prawirokaryo. S. 2001)
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak.
Masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dengan berat lahir antara 2.500 gram sampai 4.000 gram
dengan masa kehamilan 31 minggu sampai dengan 42 minggu ( IKA, FKUI, 1999 ).
a. Riwayat Prenatal G1P0A0, UK 37 Minggu, Selama Hamil Ibu Selalu Memeriksakan Kehamilanya, Tidak Ada Penyakit
Yang Menyertai Kehamilan Dan Selama Hamil Ibu Tidak Mempunyai Kebiasaan Merokok, Tidak Minum Jamujamuan,
Obat-obatan, Alkohol, Tidak Ada Pantangan Makanan. ANC : 4 X Dibidan Imunisasi TT : 2 X Keluhan Trimester I :
Mual, Kadang Muntah Trimester II : Tidak Ada Trimester III : Nyeri Punggung
b. Riwayat Internal
Bersalin tanggal : 09 April 2022,
Usia Kehamilan : 37 Minggu
Penolong : Bidan
Jenis Persalinan : Spontan
Lama Persalinan : 30 Menit
Ketuban : Jernih
c. Riwayat Postnatal
Apgar Score : 8 – 9
Menangis Kuat
Keadaan Umum Ibu Dan Bayi Baik
Terapi Yang Telah Diberikan : - Salep Mata - Injeksi- Vit K - Imunisasi Hbo
3. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
KU : Baik TTV : N : 130 x / menit Kesadaran : Compo RR : 40 x / menit s metis S : 36,60C Pengukuran
BB : 3.400 gram PB : 50 cm
b. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Simetris, Caput Succedaneum : Tidak ada, Cephal hematoma : Tidak ada, Moulage : Tidak ada
- Kullit : Warna : Kemerahan, Petechie : Tidak ada, Vernie Kaseosa : Sedikit, Rambut Lanugo : Sedikit
- Mata : Simetris, Sklera : Putih, Conjungtiva : Merah muda, Nistagmus : Tidak ada, Strabismus : Tidak ada,
Perdarahan Subconjungtiva : Tidak ada
- Hidung : PCH : Tidak ada, Atresia Koana : Tidak ada,
- Mulut : Bibir : Lembab, Labiopalatoskiziz : Tidak ada
- Telinga : simetis, bentuk normal Tulang rawan, ada, Webbed necle : Tidak ada
- Dada : Bentuk : Silindris, Pernapasan : 40x/menit, Bunyi Jantung : Normal, Retraksi Intercosta : Tidak ada,
Pigeon Chest : Tidak ada, Funnel Chest : Tidak ada
- Abdomen : Bentuk : Silindis Cembung/Cekung : Tidak ada Hernia diafragma : Tidak ada Tali pusat : tidak
ada pendarahan
- Genatalia : Testis sudah turun, tidak ada epispadi / hipuspadi j. Anus : Atresia ani : Tidak ada Atresia recti :
Tidak ada
- Punggung : Spina bifida : Tidak ada Skoliosile / Kifosis : Tidak ada
- Ekstermitas : Simetris Polidaktil / Sindaktil : Tidak ada
C. Pemeriksaan Reflek Rooting Reflek : Positif Sucking Reflek : Positif Reflek Moro :
Positif Reflek Menghisap : Positif
D. Pemeriksaan Antropometri
- Lingkar Kepala A. Muka Belakangnya : SOB : 9,5 FO : 12 Cm SOF : 11,5 MO : 13,5 Cm
, Ukuran Melintang : Bilemporal : 8 Cm, Liparietal : 9 Cm, Ukuran Melingkar : SOB : 9,5
Cm FO : 12 Cm MO : 13,5 Cm
- Lingkar Dada = 35 Cm
- Lingkar Lengan Atas = 11 Cm
II. Interpretasi Data
Diagnosa :
Neonatus Aterm Hari Ke 1, Perempuan BB : 3.400 Gram, PB 50 Spontan Masalah : Bayi Rewel
Kebutuhan:
- Perawatan Tali Pusat
- Memberi ASI Eksklusi
Kemudian bayi dikeringkan dan dihangatkan maka bayi segera diberikan kepada ibu untuk dilakukan
bounding attachment. Setelah itu bayi tidak diberikan tetes mata dan tidak diberikan Vit. K hal ini tidak
sesuai dengan teori yaitu pada bayi baru lahir diberikan 1 mata tetes untuk mencegah terjadinya oftalmia
neonatorum terutama pencegahan terhadap penyakit menular seksual yang diberikan dalam waktu satu jam
pertama setelah kelahiran dan pemberian Vit. K 1 mg/ hari selama 3 hari untuk mencegah terjadinya
perdarahan akibat defisiensi VIt. K terhadap resiko trauma pada kepala bayi pada saat melalui jalan lahir
(Saifuddin, 2002). Hal ini sudah dinyatakan kapada BPS dengan alasan pemberian Vit. K diberikan jika ada
indikasi/perdarahan saja.
Solusi yang diberikan penulis yaitu menganjurkan pemberian Vit. K 1 mg/hari kepada semua bayi baru
lahir normal maupun bayi dengan resiko karena sudah merupakan standar pelayanan kebidanan yang harus
diberikan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan melalui pelayanan kesehatan yang
diberikan pada ibu hamil. Sedangkan, penanganan bayi dilakukan sejak kepala mulai lahir dari janin lahir,
yaitu dengan melakukan pembersihan muka dari lender serta cairan yang berbeda disekitar mulut, hidung
serta mata. Pemotongan tali pusat dipotong dengan menggunakan gunting steril, di klem dengan tali klem
pusat, dan dibungkus dengan kasa kering steril.
Bayi baru lahir juga harus dibungkus dengan kain besih dan kering. Obat/ mata eritromisin 0,5 % dianjurkan
untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia. Keadaan yang harus selalu di awasi selama bayi dirawat
antara lain
Keadaan umum bayi dinilai 1 menit dan 5 menit setelah lahir dengan menggunakan APGAR SCORE.
Keadaan suhu tubuh berat badan, eliminasi¸mekonium, eliminasi urin, perubahan warna kulit, frekuensi
pernapasan dan lain-lain misalnya muntah.
B. SARAN
Penulis berharap agra literatur yang ada bisa menambahkan dengan literatur yang baru, agar mendapatkan
hasil yang lebih maksimal
TERIMA
KASIH