Anda di halaman 1dari 34

1. Ny L datang ke posyandu tanggal 07 januari 2014.

Lisa lahir tanggal 01


agustus 2013 di BPS dengan berat badan lahir 3125 gram, panjang badan
51 cm.
Pertanyaan:
Asuhan nutrisi apa yang diberikan untuk lisa adalah………..
a. Asi eklusif
b. Bubur susu + asi
c. Bubur nasi + asi
d. Nasi lembek + asi
e. Bubur nasi +bubur susu
Jawaban : c. Bubur susu + asi
Pembahasan
Asi adalah makanan yang terbaik untuk bayi.
Manfaat asi
1. Nutrien (zat gizi) dalam asi sesuai dengan kebutuhan bayi
2. Asi mengandung zat protektif
3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan bagi ibu dan bayi.
4. Menyebabkan pertumbuhan dan perkebangan bayi menjadi baik.
5. Mengurangi kejadian karies dentis.
6. Mengurangi kejadian maloklusi.
Referensi : Lilik kurniawan, yayan akhyar israr fakultas kedokteran univ
Riau.2009

2. Bayi T lahir spontan 1 jam yang lalu, gerakan aktif, berat badan 2400
gram, panjang badan 48 cm, pernapasan 40 x/menit, dengan usia
kehamilan saat lahir 36 minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak di temukan
kelainan.
Pertanyaan :
Asuhan apa yang harus diberikan pada bayi T adalah…………..
a. Dimandikan
b. Pemberian oksigen
c. Pemberian antibiotik
d. Dirawat dalam indikator
e. Rawat gabung dengan ibunya
Jawaban : e. Rawat gabung dengan ibunya
Pembahasan
rawat gabung adalah membiarkan ibu dan bayi nya bersama terus
menerus.
Manfaat rawat gabung
1. Mempercepat mantapnya dan terus terlaksananya proses menyusui.
2. Memungkinkan proses bonding rawat gabung akan meningkatkan ikatan
batin antara ibu dan bayinya.
3. Menurunkan biaya pihak rumah sakit dapat menekan biaya karena tidak
perlu membangun dan memelihara ruang bayi sehat, tidak perlu
mengeluarkan gaji untuk petugas ruang bayi sehat, juga biaya yang harus
dikeluarkan bila bayi menjadi sakit dapat dikurangi. Turn over lebih cepat
4. Peralatan minimal bila dilakukan bendding-in maka akan mengurangi
pembelian boks bayi. Tidak memerlukan botol susu.
5. Tidak ada tambahan tenaga, tidak perlu menambah tenaga untuk ruang
bayi sehat, karena untuk rawat gabung dapat memanfaat kan tenaga yang
sudah ada di ruangan nipas.
Referensi : Fransiska sri susanti. Buku indonesia menyusui

3. Ny E baru saja melahirkan di BPS. Bayi menangis kuat, warna kulit


merah, gerakan aktif. BBL 2900 gram, panjang 52 cm.
Pertanyaan:
Penatalaksanaan yang dilakukan segera terhadap bayi Ny E adalah……….
a. Memandikan
b. Mengisap lendir
c. Memotong tali pusat
d. Inisiasi menyusui dini
e. Mengeringkan
Jawaban : e. Mengeringkan
Pembahasan
Setelah bayi lahir bidan mengeringkan tubuh bayi agar tidak terjadinya
kehilangan panas tubuh secara evaporasi.
Refrensi : Prawirohardjo, sarwono. 2005. Ilmu kandungan. Jakarta:yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo

4. Bayi I lahir spontan di BPM, berat badan 2300 gram, panjang badan 48
cm, suhu 35,5oC. Bayi tampak kedinginan dan muka bayi tampak pucat.
Pertanyaan:
Asuhan apa yang diberukan pada bayi I tersebut………….
a. Memasukan bayi kedalam inkubator
b. Melakukan metode kangguru
c. Memberikan asi eklusif kepada bayi
d. Berikan antibiotik
e. Lakukan rujukan segera
Jawaban : b. Melakukan metode kangguru
Pembahasan :
Manfaat melakukan metode kangguru
1. Suhu tubuh lebih cepat stabil
2. Tumbuh lebih cepat
3. Perkembangan otak lebih baik
4. Denyut jantung stabil
5. Resiko terinfeksi penyakit lebih kecol
6. Waktu tidur lebih panjang
7. Lebih jarang menangis
8. Lebih berhasil menyusui langsung pada ibunya
9. Memperpanjang durasi atau lama menyusu
Refrensi : Lilik kurniawan, yayan akhyar israr fakultas kedokteran univ
riau.2009

5. Seorang bayi lahir spontan di BPM. Berat badan 3500 gram, panjang
badan 51 cm, pernapasan 45 x/menit. Bayi menetek kuat, talin pusat tidak
ada tanda-tanda infeksi.
Pertanyaan :
Sebelum dibawa pulang informasi yang harus diberikan pada bayi Ny B
adalah……
a. Pemberian asi setiap 3 jam
b. Pemberian PASI setisp saat
c. Pemberian antibiotik secara rutin agar tidak terjadi infeksi
d. Pemberian makanan tambahan agar bayi cepat besar
e. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi agar bayi tidak kedinginan
Jawaban : e. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi agar bayi tidak
kedinginan
Pembahasan
Bayi rentan terhadap suhu yang berada di lingkungan sekitar jika bayi
kehilangan panas tubuhnya bisa menyebabkan hipotermi
Refrensi : Prawirohardjo, sarwono. 2005. Ilmu kandungan. Jakarta:yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo

BBL Normal
6. Seorang ibu melahirkan 1 jam yang lalu di BPS, usia kehamilan 40
minggu, BB: 2.800 gram PB: 48 cm, bergerak aktif, warna kulit kemerahan,
RR: 40 x /menit, Nadi: 130 x/menit, suhu: 36oC.
Pertanyaan :
Apa diagnosa yang tepat pada Bayi Baru Lahir tersebut ?
a. BBL Normal
b. BBL dengan asfiksia
c. BBL dengan Hipotermia
d. BBL dengan lebih bulan
e. BBL dengan infeksi
Jawaban : a. BBL Normal
Pembahasan : BBL normal adalah bayi yang baru dilahirkan pada
kehamilan cukup bulan, berat badan bayi antara 2.500 – 4.000 gram,
B antara 48-52 cm dan tanpa tanda asfiksia dan penyakit penyerta lainnya.
Referensi : Varney H, Varney Midwifery. 1997 Third ed. J&B publisher.
London. Capt 32, Hal. 551-560.
7. Seorang ibu melahirkan bayi secara spontan, bayi menangis kuat, BB
2.700 gram PB 48 cm RR 40 x/menit, dengan usia kehamilan saat lahir 37
minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak ada kelainan.
Pertanyaan:
Dari data di atas. Usia kehamilan dan bayi tersebut termasuk dalam
kategori ?
a. Premature
b. Dismature
c. Matures
d. Post Maturus
e. Presipatatus
Jawaban : c. Matures
Pembahasan : Partus Matures/aterm adalah partus pada umur kehamilan
37-40 minggu, janin matur, berat badan diatas/ > 2. 500 gram.
Referensi : JNPK-KR. 2002. Buku Acuan APN. JNPK-KR JHPIEGO.
Jakarta.

8. Seorang bayi lahir spontan dengan BB 2.600 gram PB 48 cm. Bayi


tersebut dilakukan rangsangan denagn menggosokkan punggung, tangan
dan kaki dengan lembut. Serta menyentil perlahan telapak kaki 1-2 kali.
Hasilnya didapatkan penilaian APGAR SCORE bernilai 7.
Pertanyaan : Dari data di atas, yang dimaksud dengan rangsangan
tersebut adalah ?
a. Rangsangan Tonic Neck
b. Rangsangan Taktil
c. Rangsangan Sucking
d. Rangsanan Walking
e. Rangsangan Glabellar
Jawaban : b. Rangsangan Taktil
Pembahasan : Rangsangan taktil merupakan upaya untuk mengaktifkan
berbagai refleks protektif pada BBL. Mengeringkan tubuh bayi merupakan
tindakan stimulasi. Apabila setelah tubuh bayi dikeringkan secara seksama
dan telah dihisap lendirnya, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda
pernapasan yang memadai maka dapat dilakukan :
1) Menggosok punggung, tangan dan kaki dengan lembut
2) Menyentil perlahan telapak kaki 1-2 kali.
Referensi : Depkes, R.I. 1999. Asuhan Bayi Baru Lahir Standar Pelayanan
Kebidanan. Jakarta : Depkes, R.I.

BBL Bermasalah
9. Bayi “B” lahir prematur di BPS dengan usia kehamilan 35 minggu, BB:
2400 gram, P: 46 cm, RR: 20 x/ menit, dan Apgar skor 4-6. Dan pada saat
persalinan air ketuban bercampur dengan mekonium.
Pertanyaan: Apa diagnosa pada bayi tersebut ?
a. Asfiksia
b. Asfiksia neonatorum ringan
c. Asfiksia neonatorum sedang
d. Asfiksia neonatorum berat
e. Gangguan pernafasan
Jawaban : c. Asfiksia neonatorum sedang
Pembahasan: Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat
segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini
disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan
dengan faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan, atau segera
setelah bayi lahir. Akibat-akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila
penanganan bayi tidak dilakukan secara sempurna. Tindakan yang akan
dikerjakan pada bayi bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya
dan membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul.
Etidiologi: faktor ibu dan faktor bayi
1. Faktor ibu
a.Preeklampsia dan eklampsia
b. Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
c. Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
2. Faktor Bayi
a. Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
b. Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu,
ekstraksi vakum, ekstraksi forsep)
c. Kelainan bawaan (kongenital)
d. Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
Refesensi: Markum, Ilmu Kesehatan Anak, FK UI jakarta 1999

10. Bayi perempuan umur 2 bulan lahir dengan prematur, BBL: 2400 gram,
P: 48 cm, RR: 34x/menit, dan pada paska persalinan usia ibu 20 tahun dan
perdarahan, dan ibu ini kecandu rokok dan golongan ekonomi rendah. Dan
posisi pada saat tidur bayi tengkurap padahal belum waktunya tengkurap
dan pada saat di ambil bayi sudah meninggal.
Pertanyaan: Apakah diagnosa yang tepat untuk bayi tersebut ?
a. Bayi dengan SIDS
b. Bayi dengan gangguan perkembangan
c. Bayi dengan gangguan pernafasan
d. Bayi Prematur
e. Bayi dengan BBLR
Jawaban : a. Bayi dengan SIDS
Pembahasan: suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi
yang tampaknya sehat. SIDS merupakan penyebab kematian yang paling
sering ditemukan pada bayi yang berusia 2 minggu-1 tahun.
Faktor resiko
1. Kasur yang lembut (pada bayi kuran dari 1 tahun
2. Tidur tengkurap (pada bayi kurang dari 4 bulan)
3. Bayi prematur
4. Riwayat SIDS pada saudara kandung
5. Banyak anak
6. Musim dingin
7. Ibunya perokok
8. Ibunya pecandu obat terlarang
9. Ibunya berusia muda
10. Jarak yang pendek diantara 2 kehamilan
11. Perawatan selama kehamilan yang kurang
12. Golongan sosial-ekonomi rendah. SIDS lebih banyak ditemukan pada
bayi laki-laki.
Referensi: Depkes RI. 1993. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks
Keluarga. Jakarta: Depkes RI

KASUS I
Ny. Lina datang ke posyandu tanggal 7 Mei 2012 untuk memeriksakan usia bayinya. Lina lahir
tanggal 1 Desember 2011 di BPS dengan berat badan lahir 3125 gr, panjang badan 51 cm.

SOAL

1.   Usia Lisa saat ini adalah...


      a. 4 bulan
      b. 5 bulan
      c. 6 bulan
      d. 7 bulan

2. Berat badan normal pada Lisa saat ini adalah....


      a. 5,625 kg
      b. 6,25 kg 
      c. 6,75 kg
      d. 9,375 kg

3. Berdasarkan umurnya, perkembangan yang harus dicapai adalah.....


    a. Mengoceh                                                    c. Duduk tanpa bantuan                             
    b. Brdiri satu kaki                                             d. Mnegikuti sumber suara

4. Asupan nutrisi yang diberikan untuk Lisa adalah ......


    a. ASI Eksklusif                                              c. Bubur susu + ASI                    
    b. Bubur nasi + ASI                                         d. Nasi lembek +ASI

5. Alat permainan yang dianjurkan untuk Lisa yaitu...


    a. Pensil                                               c.  Lampu senter                        
    b. Balok susun                                      d. Kicik-kicik

KASUS II
Ny. Dina membawa Anin bayinya yang berusia 7 bulan ke posyandu untuk ditimbang. Saat lahir
berat badannya 3500 gr.

SOAL
6. Berat badan Anin secara normal mencapai......
    a. 7 kg
    b. 8 kg
    c. 9 kg
    d. 9,5 kg

7. Perkembangan motorik kasar yang harus dapat dicapai Anin adalah..........


    a. Berjalan
    b. Duduk dengan bantuan
    c. Menengok ke arah sumber suara
    d. Memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lain

8. Stimulasi untuk bayi Anin sesuai umurnya untuk perkembangan bahasa adalah ...
    a. Mengulang suku kata
    b. Mnegulang 2 kata yang sama
    c. Mengulang menepuk tangan
    d. Mengulang-ulang kata

#############################################################

PETUNJUK UNTUK TERUJI :


1. Bacalah soal dengan cermat
2. Mahasiswa harus dapat menjawab soal yang berkaitan dengan asuhan neonatus, bayi dan balita
    reproduksi
3. .............

Bayi Arum lahir aterm di rumah dengan berat badan lahir 3000 gram. Panjang badan lahir 50 cm,
lingkar kepala 34 cm, lahir secara spontan. Setelah umur 2 hari ibunya membawa ke polindes
untuk diperiksa karena seluruh tubuhnya teraba dingin, pada pemeriksaan didapatkan suhu 34,8
derajat celcius, gerakan kurang normal, terdapat sklerema

SOAL

1. Bayi Arum mengalami......


    a. Cold stress
    b. Hipotermi normal
    c. Hipotermi sedang
    d. Hipotermi berat

2. Untuk mengatasi kasus diatas dilakukan.....


    a. Metode kanguru                                     c.  Mncegah infeksi
    b. Pmeberian cairan                                   d.  Merawat tali pusat

3. Pengawasan yang tepat berkaitan dengan masalah suhu adalah...


    a. Pengeluaran urine                                   c. Pengeluaran mekoneum
    b. Periksa glukosa darah                             d. Periksa suhu setiap satu jam

4. Setelah dilakukan tindakan no.2 tidak terjadi perubahan yang signifikan, tersebut kemungkinan
terjadi.........
    a. Asfiksia                                                c. Apneu
    b. Sepsis                                                   d. RDS

5. Berdasarkan kemungkinan jawaban no.4, perlu dilakukan tindakan bidan yaitu...


    a. Resusitasi
    b. Antibiotik
    c. Oksigenisasi
    d. Rujuk segera

KASUS II
Bayi Weni baru lahir 15 menit yang lalu, dengan denyut jantung 50 x/menit, tonus otot sedikit
fleksi, gerakan sedikit, warna kulit kebiruan, suhu 36 derajat celcius, respirasi tidak teratur

SOAL

6. Nilai APGAR pada bayi Weni adalah.....


    a. 5
    b. 6
    c. 7
    d. 8

7. Bayi Weni mengalami...........


    a. RDS
    b. Apneu
    c. Asfiksia
    d. Gagal nafas

8. Penatalaksanaan pada bayi Weni adalah......


    a. Lakukan resusitasi segera
    b. Rawat dalam inkubator
    c. Terapi antibiotik dosis tinggi
    d. Lakukan resusitasi jantung paru

9. Berdasarkan suhu tubuhnya, bayi Weni mengalami...........


    a. Hipotermi ringan
    b. Hipotermi sedang
    c. Hipertermi ringan
    d. Hipertermi sedang

10. Berdasarkan suhu tubuh bayi Weni, komplikasi yang mungkintimbul adalah......
      a. Hipokalemi
      b. Hipoglikemia
      c. Hiperbilirubin
      d. Hipovolemik
    ############################################################

PETUNJUK UNTUK TERUJI :


1. Bacalah soal dengan cermat
2. Mahasiswa harus dapat menjawab soal yang berkaitan dengan asuhan neonatus, bayi dan balita
3. .......................................

KASUS I
Tanggal 15 Mei 2012. Dara dibawa ibunya ke Posyandu untuk ditimbang. Tanggal lahir Dara 24
Mei 2010, lahir dengan umur kehamilannya 9 bulan, dengan berat badan 3000 gr dan panjang
badan lahir 50 cm

SOAL

1. Berat badan normal Dara sekarang adalah.........


    a. 6 kg                                      c. 9 kg
    b. 7,5 kg                                    d.12 kg

2. Tinggi badan normal Dara sekarang..........


    a. 60 cm
    b. 65 cm
    c. 75 cm
    d. 100 cm

3. Berdasarkan usia Dara, asupan nutrisi yang tepat diberikan adalah....


    a. ASI                                                         c. ASI dan bubur susu
    b. ASI dan PASI                                          d. ASI dan nasi tim

4. Ketrampilan motorik kasar yang mestinya sudah dikuasai Dara adalah...


    a. Berdiri sendiri                                       
    b. Mencoret-coret
    c. Menirukan kegiatan
    d. Mengucapkan 2 kata

5. Personal sosial yang harus diuasai Dara adalah.....


    a. Menyatakan maksud dengan tangan
    b. Bermain dengan temannya 2-3 anak
    c. Bermain dengan hanya satu tangan
    d. Bermain dengan 4 anak

KASUS II

Anak A umur 4 bulan, ibunya ingin mengetahui keadaan tumbuh kembang anaknnya. Anak A
lahir spontan, jenis kelamin prempuan, berat badan lahir 3 kg, panjang badan 50 cm. Ibu juga
belum mengetahui bagaimana cara melakukan stimulasi perkembangan.

SOAL

6. Memotivasi perkembangan Anak A melalui stimulasi yang tepat adalah....


    a. Abstetri
    b. Gynecology
    c. Antropometri
    d. Tanda-tanda vital

7. Perkembangan bahasa anak A adalah ..........


    a. Menirukan bunyi
    b. Mangucap mama papa
    c. Mencari sumber suara
    d. Mendengarkan suara

8. Stimulasi kemampuan bersosialisasi dan kemandirian dengan cara................


    a. Diajak mendengarkan suara           c. Memberi mainan bola 
    b. Diajak bermain ci-luk-ba                d. Mengajak tersenyum

9. Menyokong anak A untuk duduk termasuk ......


      a. Stimulasi kinetik
      b. Stimulasi kognitif
      c. Stimulasi sentuhan
      d. Stimulasi visualitas

10. Kemampuan perkembangan motorik kasar pada anak A secara umum adalah......


      a. Tertawa
      b. Terungkap sendiri
      c. Mengeluarkan suara
      d. Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan

Seorang perempuan
melahirkan
pada pukul 12.13 WITA
di rumah sakit dengan bantuan
bidan
. Hasil pengkajian awal pada bayi ditemukan tubuh kemerahan dengan
ektremitas
biru, denyut jantung kurang dari 100, tidak ada reaksi
,
ektremitas sedikit fleksi, usaha
napas lambat. Berapakah nilai APG
AR dari bayi tersebut?
a.
2
b.
3
c.
4
d.
5
e.
6
32.
Seorang
perempuan
melahirkan pada pukul 12.13 WITA di rumah sakit dengan bantuan
bidan. Hasil pengkajian awal pada bayi ditemukan tubuh kemerahan
dengan ektremitas
biru, denyut jantung kurang dari 100, tidak ada reaksi,ekt
remitas sedikit fleksi, usaha
napas lambat. Berdasarkan penilaian APGAR, jenis asfiksia yang
dialami oleh bayi
tersebut?
a.
Asfiksia ringan
-
sekali
b.
Asfiksia ringan
-
sedang
c.
Asfiksia berat
-
sekali
d.
Asfiksia ringan
e.
Asfiksia berat

Seorang perempuan usia 35 tahun baru saja melahirkan anaknya


yang pertama. Hasil
pemeriksaan antropometri BB 2300 gram, PB 50 cm, LD 33 cm, LK 32
cm.
Apa
kah diagnosis yang tepat sesuai kasus di atas?
a.
BBLR
b.
BBLSR
c.
Bayi Prematur
d.
Bayi Cukup Bulan
e.
Bayi Kurang Bulan

Seorang perempuan usia 30 tahun baru saja melahirkan anaknya


di klinik. Bayi
bernapas mega
p
-
megap, tonus otot lemas, tangisan lemah, warna kulit biru. Hasil
pemeriksaan denyut jantung 60x/menit.
Apakah diagnosi
s yang tepat sesuai kasus di atas?
a.
Hipotermi
b.
Hipertermi
c.
Asfiksia
d.
Sianosis
e.
BBLR

Bayi H lahir di klinik pukul 10.00 wita dengan selamat. Bayi lahir
langsung menangis,
benapas spontan dan tonus otot baik. Hasil peng
ukuran antropometri BB 1600 gram PB
45 cm.
Apakah diagnosis sesuai kasus di atas?
a.
BBL
b.
Matur
c.
BBLR
d.
Normal
e.
Prematur

Seorang perempuan membawa bayinya yang berusia


5
hari ke klinik, dengan keluhan
badan panas, malas menyusu dan rewel. Hasil pemeriksaan S 38
0
C, RR 50x/i, tali pusat
tampak basah, memerah dan berbau.
Apakah
diagnosis yang tepat
sesuai kasus di atas?
a.
Tetanus neonatorum
b.
Infeksi tali pusat
c.
Hepatitis
d.
Ikterus
e.
Difteri

Seorang ibu melahirkan bayi laki-laki umur 1 hari di klinik bidan, ibu mengatakan bayinya tidak
mau mentek, tanpa lesu dan mengatuk, tubuh bayi terasa dingin dan kulit bayi mengeras. 

Apa diagnose pada kasus di atas? 


a. Asfiksia 
b. Hipotermi 
c. Hipertermi 
d. Hypoglikemi
e. Hiperbilirubin

Seorang
perempuan
melahirkan pada pukul 12.13 WITA di rumah sakit dengan bantuan
bidan. Hasil pengkajian awal pada bayi ditemukan tubuh kemerahan dengan ektremitas
biru, denyut jantung kurang dari 100, tidak ada reaksi,ekt
remitas sedikit fleksi, usaha
napas lambat. Berdasarkan penilaian APGAR, jenis asfiksia yang dialami oleh
bayi
tersebut?
a.
Asfiksia ringan
-
sekali
b.
Asfiksia ringan
-
sedang
c.
Asfiksia berat
-
sekali
d.
Asfiksia ringan
e.
Asfiksia berat

KASUS I :

No. 1 s.d 2

 Ny : S baru saja melahirkan seorang anak berjenis kelamin ♀ di RS dengan usia kandungan 32

minggu , dengan BB: 2200 gr, warna kulit tampak kekuningan dan dalam pemeriksaan bayiterebut
tampak pucat , bintik merah di kulit, fesesdisertai urin warna coklat.1.

Dalam kasus diatas diagnosa apakah yang tepat untuk kasus tersebut ?a.

Infeksi b.

Campak

c.

IkterusNeonatorum

 d.

 
Dehidrasi Berate.

Fital Distre 2.

Tindakan apa yang harus dilakukan pada kasus tersebut ?

a.

Terapi obat-obatandan Imuniasasi yangcukup baik

 b.

Berikan gizi seimbangc.

Bersihan jalan nafasd.

Pemeriksaan khususe.

Beri Imunisasi dan gizi3. Apa istilah lain untuk ikterus patologis ?a. Jaundiced. Hipobilirubinemia b.


Sativa

e. Hiperbilirubinemia

c. Thalasemia4. Terjadinya peningkatan kadar bilirubin dalam darah mencapai lebih dari 10 mg


%disebut ?a. Ikterusd. Sepsis

b. Hiperbilirubinemia

e. Dehidrasic. Politsemia 5. Menurut Wirastari penyebab hiperbilirubinemia hari ke 1 adalah ?

a. infeksi bakteri

d. Polisitemia b. ASIe. Sepsisc. Sefal Hematoma6. Masalah potensial yang dapat terjadi pada ikterus
neonatorum ?a. Gagal ginjald. Syndrome b. Diare

e. Kern-ikterus

c. Dori- Ikterus 7. Menurut kremer derajat ikterus di bagi menjadi ..... derajat

a. 5
d. 6 b. 3e. 2c. 1

8. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu ...a. uji HBd. Uji toksisitas b. Skrining test

e. Uji bilirubin

c. Uji golongan darah 9. Faktor penyebab terjadinya ikterus adalah ?a. Gangguan saluran kemih

d. Hemolisis sel darahmerah

 b. Produksi Asam laktatMeningkate. Hemodilusi

ikterus pada bayi baru lahir dianggap patologis atau terjadi hiperbilirubinemin apabila terjadi seperti
di bawah ini, kecuali

a. Ikterus terjadi pada 2 jam pertama


b. Peningkatan konsentrasi bilirubin 5 mg ; atau lebih setiap 24 jam
c. ikterus yang di sertai proses hemolitis
d. ikterus terjadi pada 24 - 72 jam sesudah lahir 

Bila seorang bayi baru lahir ditemukan 25 – 50% ikterus, yang timbul pada hari kedua dan ketiga dan
kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan disebut

a. hipertiblirubin
b. Ikterus fisiologis
c. ikterus patologis
d. hipoglikemia

Pembengkakan pada kepala karena adanya timbunan getah bening di bawah lapisan apnerose di
luar peristium adalah.....

a. Brachilia Palsi 
b. cephal hematoma
c. Fraktur Clavicula
d. Caput secedaneum

Pembengkakan pada kepala karena adanya peumpukan darah adalah....

a. caput Secedaneum
b. cephal hematoma
c. Brachilia Palsi 
d. Perdarahan  intravena
Pada caput Secedaneum bisanya akan hilang setelah beberapa hari Post Partum....

a. 2 – 4 hari setelah post patum


b. 5 – 6 hari setelah post partum
c. 10 – 12 hari setelah post partum
d. 6 minggu hari setelah post partum
Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak

Materi Kuliah 2, tanggal 19 Februari 2013


“SISTEM RUJUKAN PADA NEONATUS”

ž PENGERTIAN
 Menurut Kepmenkes No. 03l /Birhup/72 menyatakan bahwa sistem rujukan adalah sistem di dalam
pelayanan kesehatan di mana terjadi pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah
kesehatan yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal
 Menurut Depkes RI 2006 menyatakan bahwa sistem rujukan adalah sistem yang dikelola secara
strategis, proaktif, pragmatif dan koordinatif untuk menjamin pemerataan pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal yang paripurna dan komprehensif bagi masyarakat yang membutuhkannya
terutama ibu dan bayi baru lahir, dimanapun mereka berada dan berasal dari golongan ekonomi
manapun agar dapat dicapai peningkatan derajat kesehatan dan neonatal di wilayah mereka berada
 Suatu sistem yang memberikan suatu gambaran tata cara pengiriman neonatus resiko tinggi dari tempat
yang kurang mampu memberikan penanganan ke Rumah Sakit yang dianggap mempunyai fasilitas
yang lebih mampu dalam hal penatalaksanaannya secara menyeluruh (mempunyai fasilitas yang lebih
dalam hal tenaga medis, laboratorium, perawatan dan pengobatan)
ž TUJUAN
1. Memberikan pelayanan kesehatan pada neonatus dengan cepat dan tepat
2. Menggunakan fasilitas kesehatan neonatus seefesien mungkin
3. Mengadakan pembagian tugas pelayanan kesehatan neonatus pada unit-unit kesehatan sesuai dengan
lokasi dan kemampuan unit-unit tersebut
4. Mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi
5. Meningkatkan upaya promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif secara berdaya guna dan berhasil guna
ž JENIS RUJUKAN
 Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan internal dan rujukan eksternal
1. Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut.
Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk
2. Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik
horizontal (dari puskesmas ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit
umum daerah)
 Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari : rujukan medik dan rujukan kesehatan
1. Rujukan kesehatan
ü Rujukan kesehatan meliputi pencegahan dan peningkatan kesehatan

ü Rujukan kesehatan dilaksanakan secara bertahap yaitu pada tingkat dasar di masyarakat melalui
Puskesmas à Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaProvinsi, misalnya :

 Penanganan wabah
 Bantuan sarana, misalnya, obat-obatan dan vaksin
 Bantuan teknologi, misalnya, pemeriksaan limbah rujukan medis
1. Rujukan medik
Rujukan medis meliputi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pemulihan dan pengobatan

ü Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan dan tindakan

ü Pengiriman bahan (spesimen) pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap

ü Mendatangkan atau mengirimkan tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan pelayanan
pengobatan setempat

ž PELAKSANAAN
 Pelaksanaan sistem rujukan di Indonesia telah diatur dengan bentuk bertingkat atau berjenjang, yaitu
pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua dan ketiga, dimana dalam pelaksanaannya tidak berdiri
sendiri-sendiri namun berada di suatu sistem dan saling berhubungan
 Tingkat perawatan pelayanan kesehatan :
(1) Pelayanan dasar termasuk didalamnya adalah RS kelas D, Puskesmas, Rumah Bersalin

(2)Pelayan spesialistik didalamnya termasuk RS kelas C, RS Kabupaten, RS Swasta, RS Propinsi

(3)Pelayanan subspesialistis ialah RS kelas A, RS kelas B pendidikan/non pendidikan pemerintah atau


swasta

ž Sesuai dengan pembagian tingkat perawatan maka unit perawatan bayi baru lahir dapat dibagi menjadi :
1. Unit perawatan bayi baru lahir tingkat III
ü Kasus rujukan yang dapat dilakukan adalah bayi kurang bulan, sindroma ganguan pernafasan, kejang,
cacat bawaan yang memerlukan tindakan segera, gangguan pengeluaran mekonium disertai kembung dan
muntah, ikterik yang timbulnya terlalu awal atau lebih dari dua minggu dan diare.

ü Pada unit ini perlu penguasaan terhadap pertolongan pertama kegawatan BBL yaitu identifikasi sindroma
ganguan nafas, infeksi atau sepsis, cacat bawaan dengan tindakan segera,ikterus,muntah, pendarahan,
BBLR dan diare.

2. Unit perawatan bayi baru lahir tingkat II :


ü Perawatan bayi yang baru lahir pada unit ini meliputi pertolongan resusitasi bayi baru lahir dan resusitasi
pada kegawatan selama pemasangan endotrakeal, terapi oksigen, pemberian cairan intravena, terapi sinar
dan tranfusi tukar, penatalaksanaan hipoglikemi, perawatan BBLR dan bayi lahir dengan tindakan.
ü Pada unit ini diperlukan sarana penunjang berupa laboratorium dan pemeriksaan radiologis serta
ketersediaan tenaga medis yang mampu melakukan tindakan bedah segera pada bayi.

3. Unit perawatan bayi baru lahir tingkat I :


ü Pada unit ini semua aspek yang menyangkut dengan masalah perinatologi dan neonatologi dapat
ditangani disini.

ü Unit ini merupakan pusat rujukan sehingga kasus yang ditangani sebagian besar merupakan kasus resiko
tinggi baik dalam kehamilan, persalinan maupun bayi baru lahir.

ž MEKANISME RUJUKAN
1)  Penemuan masalah pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih
Penemuan neonatus,bayi dan balita yang tidak dapat ditangani oleh kader/dukun bayi, maka segera dirujuk
ke fasilitas pelayanan kesehatan.

2) Penentuan tingkat kegawatdaruratan pada tingkat bidan desa, puskesmas


Penentuan tingkat kegawatdaruratan kasus sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab tenaga kesehatan
pada tingkatannya serta penentuan kasus yang dapat ditangani sendiri dan kasus yang harus dirujuk.

3) Pemberikan informasi kepada penderita dan keluarga


Pemberian informasi mengenai kondisi atau masalah bayi yang akan dirujuk kepada orangtua atau kelurga
bayi, sehingga orangtua atau keluarga memahami kondisi bayi

4) Pengiriman informasi pada tempat rujukan yang dituju


1. Memberitahukan kepada petugas di tempat rujukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk
2. Meminta petunjuk pelayanan yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama dalam
perjalanan ke tempat rujukan
3. Meminta petunjuk dan cara penanganan untuk menolong penderita bila penderita tidak mungkin
dikirim
5) Persiapan penderita (BAKSOKUDA)
 B (Bidan)
Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan
untuk melaksanakan kegawatdaruratan

 A (Alat)
Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infus set, tensimeter dan stetoskop

 K (keluarga)
Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota
keluarga yang lain harus menerima ibu (klien) ke tempat rujukan.

 S (Surat)
Beri sura ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian hasil rujuka, asuhan
atau obat-obat yang telah diterima ibu

 O (Obat)
Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk

 K (Kendaraan)
Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi yang nyaman dan
dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat.

 U (Uang)
Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan
kesehatan yang diperlukan di tempar rujukan

 DA (Darah)
Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan transfusi darah apabila terjadi perdarahan

6) Pengiriman Penderita (Ketersediaan sarana kendaraan)


Untuk mempercepat pengiriman penderita sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan/sarana
transportasi yang tersedia untuk mengangkut penderita

7) Tindak lanjut penderita


—  Penderita yang telah dikembalikan melaporkan pada instansi rujukan terkait jika memerlukan tindak
lanjut

—  Lakukan kunjungan rumah bila penderita yang memerlukan tindakan lanjut tidak melapor

ž BAGAN SISTEM RUJUKAN


ž MASALAH RUJUKAN PADA NEONATUS DAN BAYI
Faktor Bayi :

1. Prematur / BBLR (BB< 1750–2000gr)


2. Umur kehamilan 32-36 minggu
3. Bayi dari ibu DM
4. Bayi dengan riwayat apneu
5. Bayi dengan kejang berulang
6. Sepsis
7. Asfiksia Berat
8. Bayi dengan ganguan pendarahan
9. Bayi dengan gangguan nafas (respiratory distress)
https://id.scribd.com/document/250005884/Tatalaksana-Hipoglikemia-Pada-Neonatus

Anda mungkin juga menyukai