Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk


hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah
besar dan bersifattidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga
mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh dan tingkat kedewasaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada


tumbuhan ada 2 faktor yaitu Faktor Eksternal dan Faktor internal.Faktor Internal
adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormon. Faktor Eksternal adalah faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi,
suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam praktiukum ini adalah

1. Apakah perlakuan pemberian kadar air yang berbeda – beda memberikan


pengaruh terhadap perkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman jagung?
2. Berapa kadar air yang memberikan pertumbuhan optimal pada tanaman
jagung?
C. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh air terhadap pertumbuhan tanaman jagung


2. Mengetahui pengaruh kadar air terhadap perkecambahan dan pertumbuhan
vegetatif tanaman
3. Mengetahui kadar air yang optimal untuk memberikan pertumbuhan yang
maksimal pada tanaman jagung.
D. Manfaat

Adapun manfaat dari pratikum ini adalah

1. Sebagai pengetahuan alam dari pengaruh pemberian kadar air terhadap


pertumbuhan tanaman jagung.
2. Sebagai pemberian kadar air yang berbeda-beda dalam perlakuan pada
pertumbuhan tanaman jagung.
E. Hipotesis

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Pemberian kadar air yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pula
terhadap perkecambahan dan pertumbuhan vegetatif tanaman jagung.
2. Terdapat kadar air yang optimal yang memberikan pengaruh
perkecamabahan dan pertumbuhan yang maksimal pada tanaman jagung
F. Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian yang terdapat dalam prarikum ini adalah

1. Variabel kontrol :

 Lama perendaman biji jagung


 Itensitas cahaya
 Suhu
 Kecepatan angina
 Kelembaban

2. Variabel perlakuan :

 Bebas :
1. Kadar air 20 ml
2. Kadar air 40 ml
3. Kadar air 60 ml
 Terikat : pertumbuhan tanaman jagung
G. Batasan Masalah

1. Pratikum ini di lakukan di rumah.

2. Jagung yang di gunakan adalah jagung yang baik.

3. Pratikum ini di lakukan selama 12 hari.

4. Perlakuan yang di lakukan adalah kadar yang terdiri dari dari 20 ml, 40 ml,
60 ml.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian

Jagung (Zea mays. L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi
kehidupan manusia dan hewan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat kasar
yang cukup memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Selain
sebagai makanan pokok, jagung juga merupakan bahan baku makanan ternak.
Kebutuhan akan konsumsi jagung di Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan
pada makin meningkatnya tingkat konsumsi perkapita per tahun dan semakin
meningkatnya jumlah penduduk Indonesia.

Jagung merupakan bahan dasar / bahan olahan untuk minyak goreng, tepung
maizena, ethanol, asam organic, makanan kecil dan industri pakan ternak. Pakan
ternak untuk unggas membutuhkan jagung sebagai komponen utama sebanyak 51,
4 %. Tanaman jagung mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap tanah, baik
jenis tanah lempung berpasir maupun tanah lempung dengan pH tanah 6 -8.
Temperatur untuk pertumbuhan optimal jagung antara 24-30 °C. Tanaman jagung
pacta masa pertumbuhan membutuhkan 45-60 cm air. Ketersediaan air dapat
ditingkatkan dengan pemberian pupuk buatan yang cukup untuk meningkatkan
pertumbuhan akar, kerapatan tanaman serta untuk melindungi dari rumput liar dan
serangan hama.(P.T Singosari, 2009)

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya


diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi
tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya
berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m.
Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum
bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti
padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae

Divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Familia : Poaceae

Genus: : Zea

Spesies Zea mays L.

Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m


meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup
dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu
menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat,
sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat
mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset.
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang
jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara


pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung
berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-
sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman
menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas
bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan
beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku,
di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina.
Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan
disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk
penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada


endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan
kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan
amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan
amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi
lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu
memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda.
(Wikipedia,2009)

Khasiat jagung antara lain pembangun otot dan tulang, baik untuk otak dan
sistem syaraf, mencegah konstipasi, menurunkan risiko kanker dan jantung,
mencegah gigi berlubang, serta minyaknya dapat menurunkan kolesterol darah.

Kandungan gizi jagung:

1. Energi 150,00kal 8. Besi 0,30m,g

2. Protein 1,600g 9. Vit A 30,00 RE

3. Lemak 0,60g 10. Vit B1 0.07mg

4. Karbohidrat 11,40g 11. Vit B2 0,04mg

5. Kalsium 2,00mg 12. Vit C 3,00mg

6. Fosfor 47,00mg 13. Niacin 0,60mg

7. Serat 0,40g (Laksmiarti, 2009)

Air memiliki banyak fungsi bagi pertumbuhan tubuh tanaman. Salah satunya, yaitu
berfungsi untuk melarutkan unsur-unsur hara yang tetrserap. Manfaat yang begitu
besar, sehingga air sering disebut faktor pembatas dari pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. (Nur Faridah, 2003)

B. Perkecambahan

Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji (seed)
tetapi juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Selama proses pertumbuhan
dan pemasakan biji (seed development and maturation), embryonic axis juga
bertumbuh (grows). Setelah biji masak yaitu mencapai maximum dry weight yang
biasanya bersamaan dengan masaknya buah, biji tersebut memasuki suatu periode
waktu selama embryonic axis berhenti tumbuh. Pengaktifan kembali aktifitas
pertumbuhan embryonic axis didalam biji yang terhenti untuk kemudian
membentuk bibit(seedling) disebut perkecambahan.

Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah (germinate)


umumnya ditandai dengan terlihatnya akar (radicle) atau daun (plumule) yang
menonjol keluar dari jiwa. Sebetulnya proses perkecambahan sudah dimulai dan
berlangsung sebelum kenampakan ini.

Untuk selama beberapa periode tertentu pada umumnya biji dari


kebanyakan tanaman menghendaki beberapa syarat khusus untuk dapat memulai
perkecambahan. Biji-biji ini pada umumnya akan berkecambah segera pada
keadaan lingkungan yang hamper bersamaan. Syarat luar utama yang dibutuhkan
untuk dapat aktifnya kembali pertumbuhan embryonic axis adalah :

1. Adanya air yang cukup untuk melembabkan biji (sufficient supply of water)
2. Suhu yang pantas (favourable temperature)
3. Cukup oksigen (sufficient supply of oxygen) kekurangan salah satu dari
ketiga syarat ini umumnya biji tidak akan berkecambah
4. Adanya cahaya ( Sutopo, 1988)

C. Peranan air
 Air
Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan
biji. Air adalah factor yang menentukan didalam kehidupan tumbuhan.
Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai macam proses
kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel
hidup terdiri dari air. Fungsi air dalam perkecambahan :
1. Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan
menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Hal ini
mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji
2. Air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel
yang kering hamper tidak permeable untuk gas, tetapi apabila dinding sel
diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk kedalam sel secara difusi. Apabila
dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air maka supply oksigen
meningkat kepada sel-sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya
pernafasan. Sebaliknya juiga CO2 yang dihasilkan oleh pernapasan tersebut
lebih mudah mendifusi keluar.
3. Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat
mengaktifkan bermacam-macam fungsinya. Sebagian air didalam
protoplasma sel-sel embrio dan bagian hidup lainnya pada biji, hilang
sewaktu biji tersebut telah mencapai masak sempurna dan lepas dari
induknya (seed are shed) Semenjak saat ini aktifitas protoplasma hamper
seluruhnya berhenti sampai perkecambahan dimulai. Sel-sel hidup tidak
bias aktif melaksanakan proses-proses yang normal separti
pencernaan(digestion) , pernapasan (respiration), asimilasi (assimilation),
dan tumbuh (growth), apabila protoplasma tidak mengandung sejumlah air
yang cukup.
4. Air berguna sebagai alat transport larutan makanan dan endosperm atau
cotyledon kepada titik tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana
diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.
Faktor dalam yang mempengaruhi proses perkecambahan :
A. Tingkat kemasakan benih
B. Ukuran benih
C. Dormansi
D. Penghambat perkecambahan, beberapa factor penghambat yang
dikenal :
1. Larutan dengan tingkat osmotic tinggi, missal larutan mannitol, larutan
NaCl.
2. Bahan-bahan yang mengganggu lintasan metabolism, umumnya
menghambat respirasi seperti : sianida, dinitrofenol, azide, fluoride,
hydroxylamine.
3. Herbisida
4. Coumarin
5. Auxin
6. Bahan-bahan yang terkandung dalam buah, missal : cairan yang melapisi
biji tomat dan mentimun. (Anonim, 2009)

Air memiliki fungsi yang vital bagi mahluk hidup, tidak terkecuali tanaman.
Hal ini erat kaitannya sebagai bahan dasar yang akan digunakan pada proses
fotosintesis yang merupakan proses fisiologi tanaman untuk pembentukan
karbohidrat (gula). Kebutuhan suplai air bagi setiap jenis tanaman tentu saja
berlainan. Selain memiliki fungsi sebagai bahan dasar fotosintesis, air juga
memiliki beberapa fungsi untuk tanaman antara lain : (1) sebagai pelarut, (2) media
tranportasi unsur hara dari akar ke daun, (3) hasil fabrikasi daun keseluruh bagian
tanaman, (4) pengatur tekanan turgor, (5) proses pembelahan dan pembesaran sel
dan (6) untuk perkecambahan.

Hubungan antar fungsi air dan resistensi tanaman terhadap kekeringan yaitu
air dapat menurunkan atau mentralkan temperatur (suhu ) tanaman, hal ini karena
air memiliki massa jenis. Tanaman yang memiliki jaringan koloid hydrophilic akan
lebih mampu menurunkan dan menetralkan suhu tanaman dibandingkan tanaman
yang tidak punya jaringan tersebut. Hal ini karena jaringan koloid hyrdophilic
memiliki massa jenis yang besar.
Ketersediaan air dalam tubuh tanaman diperoleh melalui proses fisiologis
absorbsi. Sedangkan hilangnya air dari permukaan bagian-bagian tanaman melalui
proses fisiologi, evaporasi dan transpirasi. Tanaman dengan kondisi daun penuh
akan mengabsorbsi air dalam jumlah besar, demikian pula akan mengalami
kehilangan air (transpirasi) yang banyak.

Bila suplay air berlangsung pada tingkat yang normal maka akan menjamin
kestabilan tekanan turgor dalam guard cell yang mana berkaitan dengan proses
membukanya stomata. Dengan demikian, difusi CO2 berlangsung dengan baik,
sehingga proses pembentukkan karbohidrat akan berjalan normal untuk menjamin
kestabilan tumbuh dari tanaman. Sebaliknya, bila tanaman mengalami kekurangan
suplai air sedangkan proses transpirasi berlangsung cepat maka yang terjadi adalah
kekurangan jumlah air dalam tanaman. Pengaruh kekurangan air dapat dilihat pada
skema disamping kiri berikut .

Mengingat pentingnya suplai air bagi pertumbuhan dan perkembangan


tanaman yang berkaitan dengan proses absorbsi dan transpirasi, maka kita perlu
mengetahui faktor apa saja yang menentukan tingkat aktivitas kedua proses
tersebut. Keadaan suplai air ditentukan dua proses yaitu absorbsi dan transpirasi.
Absorbsi ini sendiri dipengaruhi oleh faktor tanah yang terdiri dari jumlah air tanah
yang tersedia, jarak rembesan, kecepatan gerak air serta suplai oksigen (O2) dalam
tanah dan faktor tanaman yang terdiri dari kekuatan absorbsi akar rambut dan
kedalaman/kerapatan akar rambut tanaman. Sedangkan tranpirasi dipengaruhi oleh
faktor lingkungan yang terdiri dari cahaya, kelembaban, suhu serta kecepatan angin
dan faktor tanaman yang dipengaruhi luas permukaan tanaman, keadaan guard cell
(stomata) serta kekuatan menahan air dari jaringan tanaman.

 Pengaruh Absorbs

1. Jumlah air yang tersedia

Kapasitas menahan air dari setiap tanah tidak sama, hal ini tergantung dari tekstur
dan kandungan bahan organik tanah. Tanah yang memiliki tekstur baik serta
mengandung bahan organik yang cukup akan lebih mampu menahan air
dibandingkan dengan tanah-tanah yang mengandung sedikit bahan organik.
Biasanya tanah-tanah dengan kandungan bahan organik tinggi akan memiliki
kapasitas menahan air empat kali dibandingkan tanah yang bertekstur liat . Tidak
semua jumlah air yang berada dalam tanah dapat dikatakan tersedia (available)
untuk segera digunakan oleh tanaman. Keadaan air tersedia yang terdapat dalam
tanah yang rendah akan mengakibatkan tanaman menjadi layu meskipun diadakan
penambahan air ke dalam tanah, karena air tersebut diikat oleh koloid tanah.

2. Jarak Rembesan

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya kesimpulan bahwa


pergerakan atau jarak rembesan air tersedia di dalam tanah rata-rata 65 – 100 cm.
Dengan jarak rembesan tersebut jelas akan berpengaruh pada penyerapan zat hara
maupun air bila tanaman memiliki morfologi perakaran yang pendek. Apalagi bila
terjadi musim kemarau maka jarak rembesan air dalam tanah bisa lebih dalam lagi,
akibatnya tanaman yang memiliki perakaran pendek dan dangkal akan mengalami
kekeringan.

1. Kecepatan gerak air

Kecepatan pergerakan air dari tanah yang mengandung lebih banyak koloid
biasanya akan lebih lambat. Tanah tekstur pasir, kecepatan pergerakan air akan
lebih cepat, oleh karena nya secara kontinyu harus ada supplay air hujan atau irigasi
untuk dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada tingkat
normal. Konsenstrasi larutan tanah berpengaruh terhadap kecepatan pergerakan air
dalam tanah. Tanah yang memiliki lebih rendah konsentrasi dalam kondisi terlarut
akan memiliki tingkat kecepatan pergerakan air yang lebih tinggi dari tanah
permukaan ke daerah akar rambut.

2. Persediaan oksigen (O2) dalam tanah

Kebanyakan semua jenis tanaman menghendaki persediaan oksigen yang cukup.


Oksigen tersebut bermanfaat bagi absorsi air oleh akar rambut tanaman.
Berdasarkan beberapa percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa apabila
ketersediaan oksigen tidak mencukupi sehingga digantikan peranannya oleh
Nitrogen dan CO2, maka proses absorsi air akan berkurang malah dapat terhenti
sama sekali. Dengan demikian tanah dengan drainase dan aerasi yang baik tentunya
menjamin pula lancarnya absorbsi air ke dalam tanaman.

3. Kekuatan absorsi akar rambut tanaman

Peristiwa absorbsi air dan unsur hara ke dalam akar rambut, terjadi melalui
peristiwa osmosis melalui selaput semi -permeable. Dengan kata lain hanya air dan
mineral dalam bentuk ion yang dapat melakukan osmosis, sedangkan air dengan
kandungan organik tidak. Peristiwa osmosis ini terjadi pada akar rambut dimana di
dalam akar rambut banyak terdapat karbohidrat (gula). Apabila kandungan gula
tinggi maka akan mengakibatkan lebih sedikit kandungan air dalam sel akar rambut.
Dengan demikian tanaman yang memiliki kemampuan aktivitas fotosintesis lebih
tinggi akan memungkinkan lebih lancarnya proses absorbsi air dan unsur hara ke
dalam akar rambut.

Proses Transpirasi

1. Cahaya

Cahaya mempunyai hubungan langsung dengan proses fotosintesis dalam


menghasilkan karbohidrat, untuk digunakan dalam proses respirasi sampai
dihasilkan energi dalam bentuk ATP.

2. Suhu

Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi
suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.

3. Kecepatan angin

Pergerakan udara akan menyebabkan terjadinya angin, dimana makin tinggi tingkat
pergerakan udara atau makin kencangnya angin, akan mengakibatkan makin
cepatnya molekul uap air keluar dari jaringan tanaman.
4. Luas permukaan tanaman

Secara logika dapat dibayangkan bahwa semakin luas bagian permukaan tanaman
akan mengakibatkan makin tingginya transpirasi.

5. Keadaan guard cell (stomata)

Keadaan suplai air yang cukup akan mempengaruhi guard cell dalm proses
membuka menutupnyanya stomata. Apabila dalam kondisi setengah terbuka atau
lebih pada siang hari maka proses transpirasi akan berlangsung lebih cepat.

6. Kekuatan menahan air dalam jaringan tanaman

Di dalam jaringan tanaman terdapat koloid yang diantaranya terdapat koloid-koloid


yang berkemampuan untuk mengikat dan menahan air, biasanya disebut
hydrophillic coloid. Air yang diikat oleh koloid -koloid tersebut disebut bound
water yang akan membeku di bawah suhu 0oC dan menguap diatas 100oC.
Tanaman yang memiliki jumlah koloid hydropllic yang tinggi biasanya tahan
terhadap kekeringan.

Pengaruh Kelebihan Air bagi Tanaman

1. Membesarnya ukuran sel, ukuran internode menjadi tidak normal, tanaman


tidak kokoh, dan tidak terjadi pertumbuhan yang vigorous sehingga mudah diserang
penyakit.

2. Bila air yang tergenang selama beberapa hari dapat menyebabkan akar tidak
dapat melaksanakan respirasi normal aerob namun terjadi respirasi anaerob.
Keadaan seperti ini akan menyebabkan tingginya kadar alkohol dalam tubuh
tanaman yang selanjutnya akan meracuni tanaman. (Tjionger’s, 2009)
BAB III

METODE PENELITIAN DATA

A. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang di gunakan sebagai berikut:

8 gelas plastik , biji jagung, air bersih, penggaris, alat ukur.

B. PROSEDUR KERJA

Adapun cara kerja pratikum ini adalah:

1. Diisi tiap gelas plastik dengan tanah dan diberi label.

2. Direndam terlebih dahulu biji jagung yang akan ditanam selama sehari
semalam.

3. Ditanam biji jagung kedalam gelas plastik

4. Disiram tanaman jagung setiap harinya sesuai dengan perlakuan yang


diberikan.

5. Dibuang gulma yang tumbuh dalam aqua gelas.


BAB IV

DATA HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PRATIKUM (Data Kuantitatif)

Pertumbuhan biji jagung :

Kadar air 20 ml (Dalam mm)

Hari Biji jagung ke- Jumlah daun jagung ke-

ke- 1 2 3 1 2 3

1 - - - - - -

2 - - - - - -

3 11 17 18 - - -

4 33 34 24 1 - 1

5 19 14 7 2 1 1

6 22 37 30 2 1 2

7 42 65 42 3 1 3

8 28 30 15 3 2 4

9 20 7 20 4 2 4

10 36 20 25 4 3 4

11 14 26 17 5 4 5

12 19 42 8 5 5 5

jumlah
Kadar air 40 ml (Dalam mm)

Hari Biji jagung ke- Jumlah daun jagung ke-

ke- 1 2 3 1 2 3

1 - - - - - -

2 - - - - - -

3 - 24 17 - - -

4 25 23 28 - 1 1

5 25 11 20 1 2 2

6 15 24 17 1 2 2

7 41 30 20 2 3 3

8 36 25 47 3 3 4

9 25 20 33 4 4 4

10 24 25 23 5 4 5

11 25 18 18 5 5 5

12 22 30 32 6 5 6

jumlah

Kadar air 60 ml (Dalam mm)

Hari Biji jagung ke- Jumlah daun jagung ke-

ke- 1 2 3 1 2 3

1 - - - - - -
2 - - - - - -

3 - - - - - -

4 9 - - - - -

5 11 - - 1 - -

6 17 15 15 1 - -

7 21 31 41 2 1 1

8 25 24 27 2 1 1

9 20 26 50 3 2 2

10 32 40 16 4 3 3

11 24 20 23 4 4 4

12 15 31 18 5 4 5

jumlah

B. PEMBAHASAN

Dari hasil pratikum (data kuantitatif ) dapat di rincikan sebagai berikut:

Kadar air 20 ml (Dalam mm)

Biji jagung ke-

1 2 3

Jumlah
Mean

Kadar air 40 ml (Dalam mm)

Biji jagung ke-

1 2 3

Jumlah

Mean

Kadar air 60 ml (Dalam mm)

Biji jagung ke-

1 2 3

Jumlah

Mean

Tanaman dengan perlakuan 40 ml lebih tinggi di bandingkan tanaman dengan


perlakuan 20 ml dan 60 ml, tetapi tanaman 20 ml lebih tinggi dari pada tanaman
dengan kadar air 60 ml. Kadar air 60 ml lebih pendek dari pada kadar air 20 ml dn
40 ml karena kelebihan kadar air.
Praktikum yang telah dilakukan, menunjukkan hasil yang menyatakan bahwa
tumbuhan dengan pemberian kadar air yang berbeda maka akan menunjukkan
pertumbuhan yang berbeda pula. Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan
data bahwa kadar air yang optimal adalah perlakuan dengan kadar air 40 ml., yaitu
terlihat dari daya perkecambahan tanaman jagung, warna daun dan tinggi tanaman.
Dalam hal ini, data mungkin tidak terlalu valid karena tidak ada data mengenai berat
kering dari tanaman tersebut karena berat kering tersebut merupakan parameter

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pratikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa:

1. Terjadi perbedaan pemberian pengaruh terhadap perkecambahan biji dan


pertumbuhan tanaman jagung.

2. Kadar air yang memberikan pertumbuhan optimal pada tanaman jagung


adalah perlakuan dengan kadar air 40 ml.

B. SARAN

Dari pratikum yang telah di lakukan di sarankan bahwa:

1. Di sarankan bagi para petani kalau menanam jagung kadar airnya yang
secukupnya saja.

DAFTAR PUSTAKA
• Anonim. 2009. http://id.wikipedia.org/wiki/jagung

• Tjionger’s, Menas. 2009. Esensialitas Air bagi Pertumbuhan dan Produksi


Tananam Jagung

• www.tanindo.com/abadi 15/hal 1801.htm

• http://ptsingosari.com

• http://luqmanmaniabgt.blogspot.com /2011/10/pengaruh-faktor-air-
terhadap.htm|

• http://sangmerpaticinta.blogspot.com /2009/08/pengaruh-pemberian-kadar-
air-terhadap.htm|

• Laksmiarti.2009.Tetap Sehat di Usia Lanjut dengan Gizi Sehat.

• Faridah, Siti Nur.2003.Analisis Kebutuhan Air Tanaman Jagung (Zea


mays.1.)

• http://id.wikipedia.org/wiki/perkecambahan

• Sutopo, Lita.1988.Teknologi Benih. Rajawali

• http://www.tempo.co.id/medika/arsip/09/2002/hor-1.htm

• http://daunmuda.blogspot.com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.htm|


http://www.google.co.id/search?q=anonim.+2009.+qlikers.wordpress.com
%2Fmakalahq

Anda mungkin juga menyukai