Oleh:
Lorenza 22230010
2022
KATA PENGANTAR
ii
Metro, 06 Oktober 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Masalah.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Bertani dalam perspektif Al-Quran.................................................................4
B. Keutamaan bertani menurut Islam...............................................................11
C. Factor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman..................12
D. Fungsi daun.................................................................................................15
E. Fotosintesis .................................................................................................22
F. Klorofil dan fotosinteis…………………………………………………………….
G. Tanah……………………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................30
B. Saran...........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pertanian atau bercocok tanam mendapat perhatian penting dalam ajaran
Islam. Sejak 14 abad silam, Islam telah menganjurkan umatnya untuk bercocok
tanam serta memanfaatkan lahan secara produktif. Tak hanya itu, Rasulullah
Saw juga telah mengajarkan tata cara sewa lahan serta pembagian hasil
bercocok tanam.
Manusia sebagai wakil Tuhan di muka bumi diberikan mandat untuk
mengelola bumi seisinya sehingga dapat bermanfaat bagi kemaslahatan
bersama. Itulah yang tercermin dari seorang petani. Mereka mengelola tanah,
merawat tanaman dan menanam pepohonan sehingga lingkungan menjadi
terjaga keasriannya dan juga memberi dampak sosial berupa suplai bahan
pangan bagi masyarakat.
Pertanian sendiri bukan hanya soal bercocok tanam, namun sebuah
rangkaian sinergi dari bidang-bidang lain dalam kegiatan bercocok tanam.
Rangkaian itu terdiri dari komponen etos kerja, kemampuan mengolah tanah,
seni membaca musim, merawat tanaman dengan menyeimbangkan air dan
penggunaan pupuk, memilih bibit, kesabaran dan keuletan, hingga spiritualitas.
Keluasan wawasan dan ilmu hidup ini adalah privilege yang didapat bagi seorang
petani dalam menjalani kehidupannya.
Orang desa, selalu berpegang teguh pada prinsip, apa yang ditanam
itulah yang akan dituai. Selama mereka menanamkan usaha dengan bekerja ulet
dan penuh kesabaran merawat dan menjaga tumbuh kembang tanaman maka
mereka yakin akan menuai hasil panen yang maksimal. Kewajiban petani adalah
menanam sedangkan hasil panen adalah kehendak Allah SWT.
Untuk menghasilkan tanaman yang baik perlu diperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertumbuhan
tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi
lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk
1
berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan spesies tidak akan memasuki
masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum
mencapai tahapan yang matang untuk berbunga. Pertumbuhan suatu tanaman
yang diproduksi akan selalu dipengaruhi oleh faktor dalam maupun faktor luar
dari tanaman itu sendiri. Faktor dalam dari tanaman itu adalah genetika dari
tanaman tersebut terekspresikan melalui pertumbuhan sehingga diperoleh hasil,
sedangkan faktor luarnya adalah faktor biotik maupun abiotik yang meliputi
unsur-unsur yang menjadii pengaruh pada kualitas dan kuantitas produksi alam,
antara lain iklim, curah hujan, kelembaban, intensitas cahaya, kesuburan tanah,
serta ada tidaknya hama dan penyakit.
Oleh sebab itu, mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman tentunya menjadi sangat bermanfaat. Untuk dapat
memanfaatkan unsur-unsur tersebut secara optimal maka perlu adanya
perlakuan khusus pada tanaman tersebut, antara lain pengolahan tanah,
pemilihan bibit atau varietas unggul, pengaturan kebutuhan benih pada petak,
pengaturan jarak tanam, pengaturan pemupukan, pengaturan air irigasi,
pengendalian hama dan penyakit, hingga akhirnya diperoleh hasil panen atau
produksi pertanian.
Daun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai fungsi
dan peran penting untuk melangsungkan kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan
itu sendiri. Ciri khas dari daun, pada umumnya berwarna hijau bentuk dari daun
sebagian besar adalah melebar, memiliki zat klorofil yang berguna untuk
membantu proses fotosintesis.Daun juga mempunyai bagian-bagian yang
berperan penting untuk membantu proses pertumbuhan pada tumbuhan, setelah
di pelajari dan di pahami secara mendalam, maka manusia akan menyadari
betapa pentingnya daun pada tumbuhan. Sehingga secara tidak langsung
manusia juga dapat mengetahui batapa penting dan gunanya tumbuh-tumbuhan
dalam hidup.Pada lingkungan informal manusia secara umum mengetahui
bentuk dari daun, namun pada lingkungan ini manusia tidak mengetahui dan
mengenal daun secara spesifik (Fahn, 1991).
Daun umumnya organ berwarna hijau yang terletak diatas tanah.Daun
mengandung sejumlah besar klorofil, pigmen yang menyebabkan daun dapat
mengabsorpsi energi cahaya dan menggunakannya untuk menghasilkan gula
melalui fotosintesis.Morfologi daun sangat bervariasi, hasil adaptasi yang sering
terjadi terhadap faktor pembata lingkungan hidup tumbuhan.Daun melekat pada
2
batang oleh bagian yang sempit yang disebut tangkai daun.Bagian daun yang
lebar disebut helaian daun.Helaian daun biasanya tipis dan rata, dan memiliki
sistem pertulangan yang menyebabkan daun lentur dan kuat (Hidayat, 1995).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimanakah bertani dalam perspektif Al-Quran?
2. Bagaimana keutamaan bertani menurut islam?
3. Apa saja faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
4. Apa sajakah fungsi daun?
5. Bagaimana fisiologi daun sehingga dapat mendukung proses fotosintesis?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah
berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan yaitu:
1. Untuk mengetahui bertani dalam perspektif Al-Quran.
2. Untuk mengetahui keutamaan bertani menurut islam.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
4. Untuk mengetahui fungsi daun.
5. Untuk menelaah fisiologi daun dalam perannya melakukan fungsi sebagai
organ tempat berlangsungnya fotosintesis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
“Dan Dialah yang menurunkan air dan langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan
itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu
butir yang banyak. (QS. Al-An’am [6]: 99)
5
2. Membuat kita semakin yakin akan kuasa Allah
Bagaimana bisa bibit-bibit tumbuh menjadi pohon dan menghasilkan hasil
pangan jika bukan karena kehendak Allah SWT. dan dari bertani kita akan lebih
taat pada Allah SWT. karena dalam bertani banyak terdapat kekuasaan Allah
didalamnya.
3. Menyehatkan Tubuh
Dengan bertani anggota tubuh kita bergerak lebih sering dan aktif ibarat
sedang berolahraga, hal tersebut membuat tubuh menjadi sehat.
4. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk bercocok tanam
Dari Anas ra., Rasulullah SAW. pernah bersabda :
“Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang
diantara kalian ada bibit kurma, maka apabila dia mampu menanam sebelum
terjadi kiamat, maka hendaklah ia menanamnya.” (HR. Imam Ahmad)
5. Menyelamatkan makhluk hidup
Dengan bertani seseorang dapat menyelamatkan hidup manusia, hewan
dan lainnya dari kekurangan bahan pangan. Dan jika hal tersebut terjadi, maka
setiap makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup dan akan mati.
6. Dapat membantu perekonomian
Bertani dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik dengan cara
menjual hasil tani kepada orang-orang, namun dalam penjualan tersebut tidak
boleh sampai ada unsur kecurangan, dan harus sesuai dengan etika jual beli
dalam ekonomi Islam.
7. Orang yang bertani mendapatkan pahala dan balasannya
Hasil dari bertani telah memberikan banyak manfaat bagi manusia, itu
berarti orang yang menanam telah melakukan kebaikan, dan seperti yang
dikatakan dalam Islam, bahwasannya orang yang melakukan kebajikan akan
mendapatkan pahala dan ganjarannya, meskipun hal tersebut hanya sekecil
biji zarah.
Dari beberapa keutamaan diatas dapat diketahui bahwa Allah selalu
menciptakan dan menganjurkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusi.
Oleh sebab itu, sebagai wujud syukur kita sebagai muslim maka perbanyaklah
ibadah dan menyebut nama-Nya
6
C. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi pertumbuhan tanaman
Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dibedakan
menjadi dua, yaitu faktor biotik dan abiotik:
7
dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Kekurangan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan
gejala etiolasi, dimana dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat.
2) Suhu
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan antara lain bukan
stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan
respirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses
pertumbuhan. Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau
bagian lain tanaman.Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang
paling baik untuk pertumbuhan.Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu
terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh.Suhu maksimum (30°C hingga
38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di
atas
3) Angin
Angin merupakan unsur penting bagi tanaman, karena angin dapat
mengatur penguapan atau temperature, membantu penyerbukan (lebih – lebih
penyerbukan silang), membawa uap air sehingga udara panas menjadi sejuk,
dan membawa gas – gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Hal – hal
tersebut ditinjau dari keuntungannya, tetapi dari segi kerugiannya adalah
tanaman bisa terbakar karena angin, penyerbukan karena angin bijinya tidak bisa
menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi, dapat menyebarluaskan gulma,
membawa serangga tertentu kemana mana, dan angin yang kencang dapat
merebahkan tanaman.
Salah satu jalan untuk mengatasi pengaruh buruk angin, ialah dengan
jalan menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin perlindungan sejauh
15 – 20 kali tinggi pohon perlindung.Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman
sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat kecepatan
angin.Angin dengan kecepatan 4 – 5 sampai 6 -7 m / sec sudah tidak mampu
untuk merobohkan tanaman.Angin mempengaruhi transpirasi dengan
bergeraknya uap air disekitar tanaman, sehingga memberikan kesempatan
terjadinya penguapan lebih lanjut.Situasi ini merupakan tekanan yang kuat bagi
keseimbangan air, meskipun jumlah air dalam tanah cukup banyak.
Pertumbuhan vertical akan terbatas sesuai dengan kemampuan mengisap dan
8
mentransformasikan air ke atas untuk mengimbangi transpirasi yang cepat,
hasilnya mungkin akan membentuk tanaman yang kerdil.
4) Kelembaban
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap
tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.Kondisi ini mendukung aktivitas
pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan
tumbuh bertambah besar.Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil
karena transpirasi yang kurang.Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan
beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar. Untuk
pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi
yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Tanah
9
berpasir ini cukup baik, namun tekstur tanah ini cenderung mudah melepas
unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman akan sulit mendapatkan
unsur hara, dan pertumbuhan tanaman akan terganggu. Dalam keadaan tanah
yang dominan liat, akar pada tanaman akan sulit untuk melakukan penetrasi
karena keadaan lingkungan tanah yang lengket pada saat basah dan mengeras
pada saat kering. Drainase dan aerasi buruk, sehingga pertukaran udara
maupun masuknya unsur hara pada akar tanaman akan.Pada keadaan basah,
tanaman sulit mengikat gas-gas yang berguna bagi proses fisiologi karena pori-
pori tanah yang kecil tergenang oleh air (kecuali tanaman padi yang mampu
beradaptasi di lingkungan yang tergenang air). Air pada tanah dominan liat ini
tidak mudah hilang.Tanaman dapat mengalami kematian, karena kurangnya
unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses-proses fisiologis
yang semestinya.Untuk pertumbuhan tanaman yang baik, tanah dengan aerasi,
drainase, serta kemampuan menyimpan air maupun unsur hara yang baik harus
memiliki komponen pasir, debu, dan liat yang seimbang.Sehingga tanaman
mampu tumbuh dalam keadaan yang optimal. Selain tekstur tanah, faktor lain
yang memiliki kaitan yang erat dengan pertumbuhan tanaman adalah struktur
tanah.
Pada struktur tanah, terdapat berbagai macam komponen yang dapat
mempengaruhi tumbuhnya suatu tanaman.Tanah mengandung berbagai macam
unsur-unsur makro maupun mikro yang berguna bagi tanaman.Dengan struktur
tanah yang mantap (terdapat bahan organik yang cukup, mikroorganisme yang
menguntungkan satu sama lain, dan pori-pori tanah cukup baik), maka aerasi
(pertukaran O2, CO2, maupun gas-gas lainnya di dalam tanah) akan mampu
mencukupi kebutuhan tanaman terhadap unsur-unsur tersebut. Sehingga,
tanaman mampu melakukan proses metabolisme dengan baik. Pertumbuhan
tanaman juga dipengaruhi oleh agregat tanah (daya ikat antara partikel-partikel
dalam tanah).
Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang
harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai
pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang
akan diserap oleh akar tanaman.
disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi biologi air di
dalam tanah ada tiga bentuk yaitu: air kelebihan, air tersedia dan air tidak
tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan
10
tidak menguntungkan tanaman tingkat tinggi.Bila terlalu banyak air, keadaannya
merugikan pertumbuhan dan menjadi lebih buruk ketika mencapai titik jenuh.
Pengaruh buruk yang lain dari kelebihan air dan unsur hara bersama gerakan air
tersebut ke bawah. Pada tanah yang bertekstur halus, hal ini mungkin hanya
perpindahan unsur hara ke lapisan yang lebih bawah dan tidak terlalu dalam
sehingga masih dapat diserap oleh akar tanaman.
c. Ruang
Hasil analisis statistika pengujian pengaturan jarak tanam, populasi dan
pengolahan tanah memperlihatkan bahwa perlakuan pengolahan tanah
berpengaruh sangat nyata terhadap parameter pertumbuhan dan produksi
tanaman.Perlakuan populasi berpengaruh nyata sampai sangat nyata.Perlakuan
pemupukan dan interaksi antara ketiganya berpengaruh tidak nyata.Ruang
merupakan faktor yang penting dalam persaingan antar spesies karena ruang
sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi bagi tumbuhan.Ruang yang besar
dapat menyebabkan tingginya tingkat persaingan. Faktor utama yang
memengaruhi persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya adalah
kerapatan.
Pengaruh kerapatan tanaman terhadap diameter dan tinggi tanaman yaitu
semakin besar kerapatan tanaman maka semakin kecil diameter dan tinggi
tanaman dan semakin kecil kerapatan tanaman maka semakin besar diameter
dan tinggi tanaman yang ada.Hal ini disebabkan karena kerapatan yang besar
berarti jumlah tanaman sejenis banyak tumbuh di ruang sempit, saling
berkompetisi untuk mendapatkan air, dan nutrisi yang jumlahnya terbatas.Oleh
karena itu diameter batang dan tinggi tanaman tidak dapat tumbuh. Begitupun
sebaliknya, jika kerapatan kecil maka air dan nutrisi yang tersedia akan semakin
besar dan kesempatan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi semakin besar,
sehingga diameter batang dan tinggi tanaman bisa tumbuh secara maksimal.
Pengaruh kerapatan tanaman terhadap pertumbuhan akar dan tajuk yaitu
semakin besar kerapatan tanaman, pertumbuhan akar dan tajuk tanaman akan
semakin kecil karena faktor nutrisi dan air akan diperebutkan oleh banyak
tanaman yang sejenis.
d. Nutrisi
11
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai
sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang
diperlukan selama pertumbuhan.Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah
dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara.Unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S,
Ca, Fe, Mg).Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut
unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur
tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut
defisiensi. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
1. Faktor Biotik
Faktor biotik yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu makhluk
hidup, seperti serangga di mana serangga ada yang bersifat merugikan seperti
hama, bakteri, penyakit, gulma, annelida seperti cacing tanah.
a. Serangga
Serangga adalah organisme yang mendominasi rantai dan jejaring
makanan dihampir semua jenis ekosistem.Serangga merupakan salah satu
komponen yang terdapat di dalam ekosistem yang mempunyai peran yang tidak
dapat dianggap kecil, sebab kehadirannya mempumyai arti banyak bagi
komponen lainnya, terutama bagi tumbuhan dan organisme lainnya.
Serangga juga berperan sebagai pemakan daging (karnivora), ada yang
bersifat menguntungkan yang sering kita kenal dengan musuh alami yaitu
serangga yang berperan sebagai predator dan parasitoid.Misalnya semut
rangrang adalah pemangsa banyak jenis ulat dan larva dari berbagai penggerek.
b. Bakteri
Bakteri berperan dalam siklus nitrogen, seperti bakteri nitrifikasi.Bakteri
nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari
senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam
tanah.Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof.Nitrifikasi terdiri atas dua tahap
yaitu nitritasi (oksidasi amonia (NH4) menjadi nitrit (NO2-)) dan nitratasi (oksidasi
senyawa nitrit menjadi nitrat (NO3)). Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat
menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman
yaitu nitrat. Setelah reaksi nitrifikasi selesai, akan terjadi proses dinitrifikasi yang
dilakukan oleh bakteri denitrifikasi. Denitrifikasi sendiri merupakan reduksi
anaerobik senyawa nitrat menjadi nitrogen bebas (N2) yang lebih mudah diserap
12
dan dimetabolisme oleh berbagai makhluk hidup.Contoh bakteri yang mampu
melakukan metabolisme ini adalah Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas
aeruginosa, and Paracoccus denitrificans.
c. Penyakit
Gangguan terhadap tanaman telah terjadi sejak berabad-abad lamanya.
Dalam sejarah telah tercatat berbagai kejadian yang telah mempengaruhi
perekonomian negara seperti antara lain.
Penyakit daun kentang (Phytophtora infestans) di Irlandia pada pertengahan
abad ke 19.Penyakit karat daun kopi (Hemileia vastatrix) di Srilangka,
Indonesia dan negara-negara sekitarnya pada akhir abad ke 19.
Penyakit cacar daun teh (Exobasidium vexans) di India, Srilangka, Indonesia
dan negara-negara disekitarnya pada pertengahan abad ke 20.
Penyakit denegerasi pada jeruk yang lebih terkenal dengan CPVD pada
tahun 1950-an.
Selain itu masih banyak lagi penyakit yang menjadi bahaya potensial
diwaktu yang akan datang biak yang sekarang sudah berada di negara lain dan
belum rnasuk ke Indonesia atau sudah berada di negara kita, tapi rnasih
tergolong penyakit yang belum mempunyai arti ekonomi penting. Gangguan
tersebut akan masih terasa jika digunakan kultivar tanaman tertentu secara luas
dengan teknologi maju. Banyak diantara kultivar tanaman yang dapat
berproduksi tinggi tidak tahan terhadap penyakit-penyakit penting.Atau walaupun
dapat diketemukan kultivar yang tahan hanya terbatas terhadap satu atau
beberapa macam penyakit saja sedangkan sering terjadi, satu macam tanaman
dapat terganggu pertumbuhannya oleh berbagai macam penyakit.Gangguan
penyakit tidak saja terbatas di pertanaman, tetapi terdapat pula ditempat
penyimpanan, ditempat pemasaran dan sebagainya. Jadi akan sangat
berbahaya sekali usaha peningkatan produksi pertanian, tidak memperhatikan
terhadap kemungkinan adanya gangguan oleh penyakit tumbuhan.
Menurut taksiran kasar di Amerika Serikat kehilangan hasil bahan
makanan oleh gangguan penyakit berkisar sekitar 6 - 20 persen. Sebagai contoh
dapat dikemukakan taksiran kerugian pada tahun 1965 oleh penyakit di Amerika
Serikat setiap tahunnya untuk berbagai komoditi pangan sebagai berikut:
Kentang 24%
Gandum 28%
Buah-buahan 30%
13
Jagung 15%
Kacang-kacangan 22%
Bunga-bungaan 15%
Tebu 14%
Padi 6%
Khusus mengenai penyakit padi yang banyak merugikan di Amerika
Serikat ialah cendawan Piricularia oryzae kemudian menyusul busuk akar yang
disebabkan oleh berbagai patogen, Helminthosporium oryzae, Coshiobolus
miyabeanus, Cercospora oryzae, Leptospaeria salvini, Rhizoctonia oryzae, dan
sebagainya.
Untuk negara-negara Asia termasuk Indonesia besarnya kerugian
produksi padi oleh gangguan hama, penyakit dan tanaman pengganggu
keseluruhannya berjumlah sekitar 57 persen sedangkan kerugian oleh penyakit
sendiri sebesar 10 persen. Diantara negara Asia hanya Jepang yang telah dapat
menekan kerugian oleh gangguan tersebut hingga 13 persen termasuk kerugian
oleh penyakit sendiri sebesar 4 persen.
d. Gulma
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman
produksi.Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait
dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma
menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui
kompetisi.Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies
tumbuhan.Pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi
gulma.Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula
dianggap tidak mengganggu.Contoh, kedelai yang tumbuh di sela-sela
pertanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun pada
sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama.Meskipun demikian,
beberapa jenis tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-
alang.Gulma secara langsung maupun tidak langsung merugikan tanaman
budidaya.Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat
keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk pertumbuhanya.
14
e. Cacing Tanah
Cacing tanah mampu menghasilkan pupuk organik yang terbukti dapat
memperbaiki kondisi tanah sehingga lahan menjadi subur dan menjadikan
tanaman lebih produktif.Cacing tanah (Lumbricus rubellus) sering disebut “perut
bumi” karena semua mikroorganisme menguntungkan ada di perut cacing tanah.
Karenanya, cacing tanah berperan penting dalam mempercepat proses
pelapukan bahan organik sisa. Dengan kemampuannya memakan bahan organik
seberat badannya sendiri setiap 24 jam, cacing tanah mampu mengubah semua
bentuk bahan organik menjadi tanah subur.Kemampuan inilah yang
dimanfaatkan petani untuk memperbaiki kesuburan lahan pertaniannya.Cacing
juga dapat membuat tanah menjadi lebih gembur sehingga aerase serta
draenase dalam tanah menjadi lebih baik.
D. Fungsi daun
Adapun fungsi umum daun yang diantaranya yaitu:
1. Tempat terjadinya fotosintesis, pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis
dijaringan parenkim palisade, sedangkan pada tumbuhan monokotil,
fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
2. Sebagai organ pernapasan.
3. Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi.
4. Tempat terjadinya transpirasi.
5. Tempat terjadinya gutasi.
6. Alat perkembangbiakan vegetatif, misalnya pada tanaman cocor bebek “tunas
daun”.
15
E. Fotosintesis
https://www.youtube.com/watch?v=aKwLganKcOk
Fotosintesis adalah salah satu upaya tumbuhan untuk bisa menghasilkan
makanannya sendiri. Dalam proses fotosintesis ini, tumbuhan selalu
membutuhkan zat hijau daun yang disebut klorofil. Hal ini disebabkan karena
fungsi klorofil pada proses fotosintesis memiliki pengaruh yang sangat besar.
Fotosintesis merupakan proses penyusunan karbohidrat atau zat gula dengan
menggunakan energi matahari.
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap yaitu tahap satu disebut dengan
reaksi terang dan tahap dua yaitu reaksi gelap 9siklus Calvin) Reaksi terang
berlangsung didalam granum sedangkan reaksi gelap berlangsung distroma.
Fungsi klorofil pada proses fotosintesis berkaitan dengan penyerapan cahaya
matahari pengubahan air dan karbondioksida menjadi karbohidrat. Sampai
memengaruhi segala reaksi kimia yang berlangsung selama fotosintesis. Jika
disamakan dengan tubuh manusia, klorofil ini mirip dengan hemoglobin yang
mengangkut oksigen dan menyebarkan klorofil dan fotosintesis adalah satu
kesatuan.
16
Gambar 1. Struktur Kloroplas
17
k. Klorofil mengolah senyawa kimia yang berasal dari sinar matahari dengan
pigmen yang dimilikinya.
l. Klorofil mampu membersihkan udara dengan menyerap karbondioksida
dan menciptakan oksigen.
1. Reaksi Terang
18
mereka. Setelah diambil dari protein ke dalam pelarut (seperti aseton atau
metanol).
19
2. Reaksi Gelap
b. Reduksi
20
dibutuhkan siklus Calvin yang berdaur ulang selama 6 kali, dan ditangkap 6
molekul.
21
BAB III
KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
Campbell NA, Reece JB, Urry LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, et. al.
(2008). Biologi. Erlangga. Jakarta.
Kimball, John W; Tjitrosomo, Siti Soetarmi, sugiri,Nawangsari.Biologi Edisi kelima
Jilid 1.(1994). Erlangga. Jakarta.
23