Anda di halaman 1dari 16

Tugas Mandiri

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA


TANAMAN

OLEH :

HARMAN
A1C2 14 093

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah swt. Yang senantiasa memberi petunjuk
serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan karya ilmiah ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Meskipun demikian, saya
menyadari masih banyak kesalahan yang terdapat dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini.
Selama penulisan Pembuatan jurnal karya tulis ini, penulis banyak
mengalami hambatan dan tantangan dan dengan kerja keras serta bantuan dari
berbagai pihak penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati saya sampaikan banyak terimah kasih kepada dosen
pembimbing ibu Dr. Suarna Samai, S.P., M.P. selaku Dosen Mata Kuliah
Fisiologi Tumbuhan yang telah memberikan pengetahuan, arahan dan tugas yang
berupa sebuah karya tulis ilmiah.
Karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, karenanya kritik dan saran
sangat diharapkan demi perbaikan tulisan-tulisan berikutnya. Semoga karya tulis
ini bermanfaat bagi pembaca sekalian,

Kendari, Desember 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR . ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang . 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan ... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Fotosintesis 4
B. Perangkat Fotosintesis . 5
C. Reaksi Terang dan Reaksi Gelap 12

D. Fiksasi CO2 pada Tanaman C3, C4, dan CAM . 18


E. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Fotosintesis ... 22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan . 25
B. Saran 25

DAFTAR PUSTAKA .. 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biologi adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup, termasuk


struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Setiap
makhluk hidup tersebut memiliki ciri yang menandakannya sebagai makhluk
hidup. Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Salah satu
kelompok makhluk hidup adalah tumbuhan atau tanaman. Maka dari itu terdapat
tanaman yang tadinya kecil kemudian menjadi besar. Hal tersebut terjadi karena
adanya proses pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuh dan berkembang
memiliki konsep yang sangat berbeda.
Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan
secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun
perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat
diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan
ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif
karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak
dapat diamati
Tanaman mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar dan
berkembang dari zigot menjadi embrio, kemudian menjadi individu yang
mempunyai perangkat akar, batang, dan daun. Pertumbuhan diartikan sebagai
suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel, dan tidak dapat
kembali lagi. Perkembangan didefinisikan sebagai suatu proses menuju keadaan
yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor
dalam dan faktor luar. Faktor yang terdapat dari dalam, antara lain sifat genetik
(yang ada di dalam = gen) dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Sedangkan faktor luar adalah lingkungan. Potensi genetik ini hanya akan
berkembang jika ditunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan demikian,

1
karakter/sifat yang ditampilkan oleh tumbuhan merupakam gabungan faktor
genetik dan faktor lingkungan secara bersama-sama.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji diawali dengan
pertemuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, menjadi biji,
perkecambahan. Pada embrio atau lembaga terdapat plumula yang tumbuh
menjadi batang dan radikula yang tumbuh menjadi akar. Perkecambahan pada
akhir pertumbuhan membentuk akar, batang dan daun. Pada ujung-ujung akar dan
batang terdapat sel-sel yang senantiasa membelah diri (meristematis), dikenal
sebagai jaringan meristem ujung.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibuatlah karya tulis ilmiah ini
dengan judul Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan untuk memahami
konsep pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhi
pertubuhan dan perkembangan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
pembuatan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan pada tanaman?
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan pada tanaman?
3. Bagaimana tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut yang menjadi tujuan dari karya
ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui konsep pertumbuhan pada tanaman.
2. Dapat mengetahui konsep perkembangan pada tanaman.
3. Mengetahui tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan pada Tanaman


Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme yang
bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Pertumbuhan merupakan pertambahan
volume yang meliputi pembelahan dan pemanjangan sel serta proses awal dari
diferensiasi.
Phrase pertumbuhan dan perkembangan biasa digunakan untuk
menjelaskan proses-proses yang diartikan secara umum sebagai pertumbuhan.
Berawal dari satu individu sel, pertumbuhan organisme multiseluler dapat dibagi
menjadi 3 fase:
1. pembelahan sel (hyperplasia), suatu peningkatan jumlah sel sebagai suatu hasil
pembelahan mitosis dan pembelahan sel,
2. ekspansi sel (hypertrophy), suatu peningkatan ukuran sel yang irreversible
sebagai hasil dari pengambilan air atau sintesis dalam protoplasma, dan
3. diferensiasi sel, spesialisasi sel, dalam pengertian disini tumbuh juga mencakup
berkembang.

Pola pertumbuhan tanaman bergantung pada letak meristem. Meristerm


apikal, berada pada ujung akar dan pada pucuk tunas, menghasilkan sel-sel bagi
tumbuhan untuk tumbuh memanjang. Pemanjangan ini disebut pertumbuhan
primer, memungkinkan akar membuat jalinan di dalam tanah dan tunas untuk
meningkatkan pemaparannya terhadap cahaya matahari dan karbon dioksida.
Pertumbuhan primer menghasilkan apa yang disebut tubuh primer tumbuhan,
yang terdiri dari tiga sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan
jaringan dasar. Pertumbuhan sekunder adalah produk meristem lateral, kambium
pembuluh dan kambium gabus, berupa silinder-silinder yang terbentuk dari sel-
sel yang membelah ke samping di sepanjang akar dan tunas. Kambium gabus,
menggantikan epidermis dengan jaringan dermis sekunder, seperti kulit yang
lebih tebal dan keras. Sedangkan kambium pembuluh, menambahkan lapisan

3
jaringan pembuluh, seperti xilem sekunder yang terakumulasi selama bertahun-
tahun.
Pertumbuhan dalam embrio terjadi melalui pembelahan sel, pemanjangan,
dan diferensiasi. Jumlah protein, selulosa, asam nukleat dan sebagainya terus
meningkat di daerah pertumbuhan, sementara berat kering cadangan makanan
menurun. Ciri pertama yang dapat dilihat dari pertumbuhan adalah munculnya
akar embrio yang disebut radikula. Radikula bersifat geotropisme positif dan akan
tumbuh ke bawah dan menjadi jangkar embrio. Berikutnya, batang embrio yang
disebut plumule, muncul dan bersifat geotropisme negatif (dan bersifat
fototrpisme positif jika di atas tanah) akan tumbuh ke atas.

B. Pengertian Perkembangan pada Tanaman

Perkembangan didefinisikan sebagai suatu proses menuju kedewasaan,


ketika fungsi-fungsi fisiologi organ-organ tubuh yang telah menjadi lebih
sempurna. Prosesnya perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan suatu ukuran
tertentu karena bersifat kualitatif sehingga tidak dapat diukur dengan satuan
pengukuran.
Tiga proses perkembangan yang saling tumpang tindih merubah sel telur
yang dibuahi itu menjadi sebuah tumbuhan: pertumbuhan, morfogenesis, dan
diferensiasi seluler.

C. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan

Setiap bagian tubuh makhluk hidup pasti menjadi tempat daerah


pertumbuhan dan perkembangan, termasuk pada tanaman bahkan hingga pada
unit terkecil penyusun suatu makhluk hidup. Karena pada bagian inilah
pertumbuhan terjadi sehingga menambah volume serta ukuran tubuh dari suatu
makhluk hidup.
Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman adalah
sebagai berikut:
1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran
bijinya bertambah dan menjadi lunak.

4
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan
berbagai reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan
mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada
saat perkecambahan berlangsung.

Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio didalam biji menjadi
tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai.
Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang
memadai, persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur biji
yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur
kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah
meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan,
pada kecambah tanaman dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon,
epikotil, dan daun pertama.

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi


dua, yaitu epigeal dan hipogeal.

5
a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena
terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah,
sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan
epikotil yang memanjang ke arah atas. Fisiologi Perkecambahan Untuk
memulai kehidupannya, biji harus berkecambah menjadi tanaman baru.
Perkecambahan biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula
memanjang atau muncul melewati kulit.

Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:


1. Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam
embrio dan membasahi protein dan koloid lain.
2. Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan
aktivitas metabolik.
3. Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari kulit biji.
4. Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan primer.

Pertumbuhan Primer
Setelah proses perkecambahan, tanaman mengalami pertumbuhan dan
perkembangan lebih lanjut. tanaman akan membentuk akar, batang, dan daun.
Ujung batang dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena adanya aktivitas
sel-sel meristematis. Proses ini disebut pertumbuhan primer. Sel-sel meristem
dapat juga berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi
yang khusus.
Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar dapat dibedakan
menjadi 3 daerah, yaitu:
a. daerah pembelahan terdapat pada ujung akar. sel-sel meristem di daerah ini
akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan struktur akar pertama.
b. daerah pemanjangan terletak setelah daerah pembelahan. pada daerah ini, sel-
sel mengalami pembesaran dan pemanjangan.
c. daerah diferensiasi. daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel
yang memiliki struktur dan fungsi khusus.

6
Pertumbuhan Sekunder
Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnya aktif
membelah. Pada tanaman dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada
batang dan akar yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian,
fungsinya diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh
kambium yang aktif membelah.

Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke


arah dalam membentuk xylem sekunde rsehingga batang tumbuhan bertambah
besar. Aktivitas cambium yang membentuk xilem dan floem sekunder disebut
pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada disebelah dalam kambium
disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan.
Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena aktivitas
kambium yang dipengaruhi oleh musim. Jika kondisi lingkungan kurang
menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi rendah sehingga xilem dan
floem sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim
hujan,aktivitas kambium ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas kambium akan
menghasilkan jejak pada batang yang disebut lingkaran tahun.

7
D. Faktor-faktor yang mempengeruhi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor
dalam dan faktor luar tanaman. Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat
dalam tubuh tanaman antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan
hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses
kimia dalam sel. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan.
Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu
menimbulkan respon fisiologi pada tanaman.
1. Hormon
Hormon tanaman adalah suatu senyawa organik yang disintesis di salah satu
bagian tanaman dan dipindahkan ke bagian yang lain, pada konsentrasi yang
sangat rendah mampu menimbulkan respon fisiologis. Hormon mempengaruhi
respon pada bagian tanaman, seperti pertumbuhan akar, batang, pucuk, dan
pembungaan.
Terdapat lima hormon tanaman yang dikenal, yaitu auksin, giberelin,
sitokinin, gas etilen, dan asam absisat (ABA).
a. Auksin ditemukan diujung akar dan ujung batang. Peran auksin yaitu
Menghambat pembentukan tunas samping, menghambat pertumbuhan
tunas ujung, keadaan ini disebut dominansi pucukatau dominansi apikal;
Memacu pertumbuhan akar liar pada batang; Memacu pertumbuhan akar
pada tanaman yang dikembangbiakkan dengan stek; dan Memacu berbagai
sel tumbuhan untuk menghasilkan etilen.
b. Giberelin, terdapat pada biji (terutama kacang-kacangan), daun, dan akar.
Giberelin berfungsi untuk: Memacu pemanjangan batang; mematahkan
dormansi biji atau mempercepat perkecambahan; mempercepat munculnya
bunga; merangsang proses pembentukan biji; menyebabkan perkembangan
buah tanpa biji; menunda penuaan daun dan buah.
c. Sitokinin, ditemukan di jaringan pembuluh. Sitokinin berfungsi untuk:
memacu pembelahan sel pada tahapan sitokinesis; memacu pembentukan
kalus menjadi kuncup, batang, dan daun, menunda penuaan daun dan buah,

8
memacu pertumbuhan kuncup samping atau menghambat pengaruh
dominansi apical; memperbesar daun muda.
d. Asam Absisat, dapat ditemukan pada buah. Hormon ini berfungsi untuk:
mempertahankan masa dormansi, sehingga menghambat perkecambahan
biji, mempertahankan diri jika tumbuhan berada pada lingkungan yang
tidak sesuai antara lain saat kekurangan air, tanahnya bergaram, dan suhu
dingin atau suhu panas. merangsang penutupan mulut daun (stomata)
sehingga mengurangi penguapan; berperan dalam pembentukan zona
ambibisi, sehingga menyebabkan pengguguran daun, bunga, dan buah.
e. Etilen, dikeluarkan oleh bagian tanaman yang busuk, terutama buah. Jika
buah yang telah tua dimasukkan di tempat yang hangat (bukan dipanggang)
dalam posisi tertutup rapat, buah cepat masak. Gas etilen juga berperan pada
pengguguran bunga, daun (perangas etilen pada pengguguran lebih kuat
dibanding asam absisat (ABA). Pada bunga dimulai dengan memudarnya
warna, pengkerutan. Pada daun dimulai dengan hilangnya kloro l. Gas
etilen yang diberikan bersama auksin dapat merangsang proses pembungaan
2. Faktor Lingkungan
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah
faktor lingkungan, misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
a. Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai
sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang
diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah
dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S,
Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut
unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur
tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut
defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.

9
b. Air
Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis.
Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-
materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
Fungsi air antara lain:
- Untuk fotosintesis.
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis
- Membantu proses perkecambahan biji.
- Menjaga (mempertahankan kelembapan).
- Untuk transpirasi.
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel.
- Menghilangkan asam absisi.
- Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga
secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.

c. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara
langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya
secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh
dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman
mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih
panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh. Sebaliknya,
dalam keadaan terang tanaman lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang
sempurna dan berwarna hijau. Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung
terhadap ketersediaan makanan. Tanaman yang tidak terkena cahaya tidak dapat
membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat. Panjang penyinaran
mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi
tanaman terhadap fotoperiode yang berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme.

10
d. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tanaman, antara lain memengaruhi
kerja enzim. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses
pertumbuhan. Fotosintesis pada tanaman biasanya terjadi di daun, batang, atau
bagian lain tanaman. Suhu optimum (15C hingga 30C) merupakan suhu yang
paling baik untuk pertumbuhan. Suhu minimum ( 10C) merupakan suhu
terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh. Suhu maksimum (30C hingga
38C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.

e. Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Bila
kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tanaman dan
lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel
sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah
besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang
kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan
memiliki permukaan helaian daun yang lebar.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme yang
bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Pertumbuhan merupakan
pertambahan volume yang meliputi pembelahan dan pemanjangan sel serta
proses awal dari diferensiasi.
2. Perkembangan didefinisikan sebagai suatu proses menuju kedewasaan,
ketika fungsi-fungsi fisiologi organ-organ tubuh yang telah menjadi lebih
sempurna.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan terdiri atas faktor internal
meliputi gen dan hormone dan faktor external meliputi nutrisi, air, cahaya,
suhu, dan kelembapan.

B. Saran
tanaman merupakan salah satu makhluk hidup yang sangat berperan
penting dalam sistem kehidupan dan bermanfaat dari segala sendi kehidupan
manusia. Olehnya itu pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan perlu adanya pembahasan yang mendalam.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adinugraha, Hamdan Adma, Mahfudz, Ekawati Wahyuning Muchtiary dan Sih


Huda. 2012. Pertumbuhan dan Perkembangan Tunas pada Bibit Nyamplung
hasil Pembiakan dengan Teknik Sambungan. Jurnal Pemuliaan Tanaman
Hutan. Vol 6 No. 2

Campbell, N.A. dan Jane B.R. 2008. Biologi Edisi 8, Jilid 2. Penerbit Erlangga.
Jakarta.

Hopkins, William G. and Norman P. A. Huner. 2009. Introduction to Plant


Physiology Fourth Edition. John Wiley & Sons. USA.

Taiz, Lincoln and Eduardo Zeiger. 2003. Plant Physiology Third Edition. Annals
of Botany Company. Sinauer.

13

Anda mungkin juga menyukai