Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN BIOLOGI

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH

DI SUSUN OLEH

 NAUPAL ALFARISYI
 PUTRI RIVALSA
 ZATA LINI SALSABILA
 SITI CUT RAIHANI
 ARIF ALFATA

GURU PEMBIMBING :
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan
yang maha Esa, karena atas berkat dan limpahan dan rahmat-Nya,kami dapat
menyusun dan merampung sebuah laporan/makalah dengan tepat
waktu.Makalah ini berjudul “makalah pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kecambah “ sebagai salah satu tugas Biologi yang diberikan . Kami

menyadari, bahwa pembuatan laporan ini masih kurang dari kata sempurna dan
tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan, baik di segi isi(Pembahasan), data
maupun analisisnya

Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan
sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan dalam penulisan laporan
selanjutnya.

Akhirnya kami berharap laporan ini bermanfaat bagi seluruh pembaca dan
dapat menambah wawasan tentang perkembangan tekonologi yang tak lepas
dari fisika mata pelajaran ilmu pengetahuan Alam.

Idi Rayeuk, 10 Agustus 2016

Peneliti
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................i


DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………….
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………
1.3 Hipotesa.............………………………………………………..
1.4 Tujuan Penelitian..……………………………………………..
BAB II LANDASAN TEORITIS
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode.......................................................................................
3.2 Tempat........................................................................................
3.3 Waktu.........................................................................................
3.4 Alat/bahan..................................................................................
3.5 Cara kerja...................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil...........................................................................................
4.2 Pembahasan................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………..……….
5.2 Saran…………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.1.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara
positif, atau negatif. Yaitu jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir, dan
dengan setiap unit kenaikan dalam setiap variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau
penurunan variabel terikat. Dengan kata lain, variansi variabel terikat ditentukan oleh
variabel bebas.
1.1.2 Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan
kami sebagai peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat pada pertumbuhan
kecambah kacang hijau, dan menjelaskan variabelitas pada pertumbuhan kecambahan
tersebut, atau memprediksinya. Dengan kata lain variabel terikat merupakan variabel
utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam proses penelitian. Melalui analisis
terhadap variabel terikat, (yaitu , menemukan variabel yang mempengaruhinya), adalah
kemungkinan untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah. Untuk tujuan tersebut,
peneliti akan tertarik untuk menguantifikasi dan mengukur variabel terikat, sama seperti
variabel lain yang mempengaruhi variabel tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana pengaruh cahaya dan medium terhadap perkembangan kacang hijau dan
jagung.

1.3 Hipotesa
1.3.1 Perkecambahan pada biji kacang hijau dan jagung yang diletakkan ditempat gelap
akan mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang
hijau yang diletakkan ditempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon
auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari.

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Menjelaskan mengenai ciri-ciri tumbuh dan berkembang
1.4.2 Mampu mengidentifikasika ciri-ciri tumbuh dan berkembang
1.4.3 Mampu mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
1.4.4 Menjelaskan variabel-variabe faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan

BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah.

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat


kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh
keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan
angka). Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan
fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan
dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji.
Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian
tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji).
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan
hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah
daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat
ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila
terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke
atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan
internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya.
Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,
cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu
hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat
berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu
gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih
panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon
fitokrom dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh
terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom
mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya
merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730
nm) disingkat Pfr.
A. Pertumbuhan Pada Tumbuhan
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium
zigot yang merupakan hasil pembuatan sel kelamin betinan dengan jantan. Pembelahan zigot
menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk
organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun
b.Akar embrionik, yaitu calon akar
c. Kotiledon, yaitu cadangan makanan
Gambar : Embrio Tumbuhan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah :
a. Daerah pembelahan
Sel-sel didaerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada dibelakang daerah pembelahan
c. Daerah Diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah ini daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan
menjadi cabang.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kembium
vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem
primer.
- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak diantara ikatan pembuluh, menjadi
kambium yang disebut kambium intervasis
- Kambium yang berada disebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai
pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan
floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
 Kedalam membentuk feloderm : Sel-sel hidup
 Keluar membentuk floem : Sel-sel mati

B. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

1. Hormon Pertumbuhan
No Nama Hormon Fungsi
1. Auksin a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2. Giberellin a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga
mempunyai ukuran raksasa.
3. Sitokinin a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang
merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh
gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan
jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang
seimbang dalam daun (senescens).
4. Gas Etilen a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman,
misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies
tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5. Kalin a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
6. Asam Absisat (ABA) a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan
dormansi.

7. Asam traumalin / Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses restitusi /


Asam traumalat regenerasi)

2.Nutrisi
Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya.
Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:

1. Nitrogen (N), peranannya :


* Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman hingga tumbuhnya anakan.
* Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun.
* Merupakan bahan penyusun klorofil, lemak, dan protein.
2. Fisfor (P), peranannya :
* Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
* Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah iji, atau gabah.
* Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah.
* Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein
3. Kalium (K), perananya :
*Memperlancar fotosintesis
*Membantu pembentukan protein dan hidrat arang
*Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula, dan lemak tanaman
*Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
*Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
*Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.
*Mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik

4. Magnesium (Mg), perananya :


*Merupakan bahan penyusun klorofil
*Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat.
*Menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak
5. Kalsium (Ca), perananya :
*Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
*Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman.
6. Belerang (S), peranannya :
*sebagai penyusun utama ion fosfat
*Menambah kandungan protein dan vitamin
*Membentuk bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun.
7. Klor (Cl) peranannya :
*Meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman
8. Besi (Fe), peranannya :
*Membentuk klorofil
9. Mangan (Mn), peranannya :
*Menyusun klorofil dan proses fotosintesis
*Mearngsang perkecambahan biji dan pemasakan buah
10. Tembaga dan Seng (Cu dan Zn), peranannya :
*Mengatur sistem enzim tanaman dan membentuk klorofil
*Diperlukan pada tanah alkalis dan organik
11. Borium (B), peranannya :
*Meningkatkan kualitas dan kuantitas sayur dan membentuk klorofil
*Meningkatkan produksi biji-bijian pada tanaman dan kacang-kacangan
12. Molibdenum (Mo), peranannya :
*Membantu proses Fiksasi N untuk tanaman kacang-kacangan, jeru, dan sayur-mayur

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Motode
Metode yang kami gunakan adalah metode penelitian. Tujuannya untuk
membuktikan bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau dan jagung.

3.2 Tempat
Tempat yang digunakan untuk penelitian kecambah kacang hijau dan jagung adalah:
 Untuk tempat terang, tanaman kecambah kacang hijau kami letakkan di halaman sekolah.
 Untuk tempat gelap, tanaman kecambah kacang hijau kami letakkan didalam kelas (didalam
box).

3.3 Waktu
3.3.1 Kami melakukan penelitian selama tujuh (5) hari.
3.3.2 Pengukuran Kecambah Kacang Hijau dan jagung ditempat terang Pukul 06.00 p.m
3.3.3 Pengukuran Kecambah Kacang Hijau dan jagung ditempat gelap Pukul 06.00 p.m

3.4 Kompetensi Dasar


3.4.1 Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.

3.5 Alat dan Bahan

3.4.1. Alat yang dibutuhkan dalam penelitian :

- Mistar / Penggaris / Alat ukur


- Botol minuman bekas 8 buah ( 4 botol untuk jagung dan 4 botol untuk kacang hijau)
3.4.2 Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian :
- Tanah secukupnya
- Kapas
- Kacang Hijau 20 Butir : (diterang : 5 media tanah 5 media kapas) & (digelap : 5
media tanah 5 media kapas)
- Jagung 20 Butir : (diterang: 5 media tanah,5 media kapas ) & (digelap: 5 media
tanah 5 media kapas)
- Air Secukupnya

3.6 Hipotesa
Pertumbuhan tanaman kecambah kacang hijau dan jagung lebih cepat di tempat gelap,
dibandingkan ditempat terang. Hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan
auksin (suatu hormon pertumbuhan).
3.5 Cara kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau dan jagung
 Pengamatan dan pengukuran 5 hari
 Sampel 5
 Perlakuan 2 ( Terang dan Gelap )
Tabel 1 : Pertumbuhan kecambah ditempat terang
Tinggi Kecambah (cm)

No Hari/Tanggal Kacang hijau Jagung

Tanah Kapas Tanah Kapas


29 juli 0,4 0,6 0,0 0,0
30 juli 1,1 1,8 0,7 0,8
31 juli 3,8 3,2 1,7 1,8
01 agustus 4,9 5,1 2,4 2,7
02 agustus 7,1 7,8 4,4 5,6
Rata - rata

Tabel 2 : Pertumbuhan kecambah ditempat gelap

Tinggi Kecambah (cm)

No Hari/Tanggal Kacang hijau Jagung

Tanah Kapas Tanah Kapas

Rata - rata
4.2 Pembahasan atau analisa data
Cahaya sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung
berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara
langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam
keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami
etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal atau lebih panjang,
pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kokoh. Sebalik nya, dalam
keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kokoh, daun berkembang
sempurna, dan berwarna hijau.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan
bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan
sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau dan jagung yang
ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan kacang
hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca kacang hijau yang diletakkan
ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya
matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi,
kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh
cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna,
dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang
hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh
kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih
cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat
pertumbuhan kacang hijau dan jagung,hal tersebut terjadi karena cahaya dapat
menguraikan auksin.
5.2 Saran
5.2.1 Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah
doremansi (Masa berhentinya pertumbuhan akibat kondisi lingkungan yang tidak sesuai) biji
itu sendiri. Jadim sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan
dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.
5.2.2 Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
Kondisi pencahayaan libih dimaksimalkan baik penempatan ditempat terang, maupun
penempatan ditempat gelap.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, M.Pd. Istamar. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Pratiwi, D.A. dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Kusnadi, S.Pd., M.Si. dkk. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta : Kawan Pustaka
Hermanto, Bambang. D.Rs. 2011. Bahas Tuntas 1001 Soal Biologi SMA. Yogyakarta :
Pustaka Widyatama

Anda mungkin juga menyukai