DI SUSUN OLEH
NAUPAL ALFARISYI
PUTRI RIVALSA
ZATA LINI SALSABILA
SITI CUT RAIHANI
ARIF ALFATA
GURU PEMBIMBING :
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan
yang maha Esa, karena atas berkat dan limpahan dan rahmat-Nya,kami dapat
menyusun dan merampung sebuah laporan/makalah dengan tepat
waktu.Makalah ini berjudul “makalah pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kecambah “ sebagai salah satu tugas Biologi yang diberikan . Kami
menyadari, bahwa pembuatan laporan ini masih kurang dari kata sempurna dan
tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan, baik di segi isi(Pembahasan), data
maupun analisisnya
Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan
sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan dalam penulisan laporan
selanjutnya.
Akhirnya kami berharap laporan ini bermanfaat bagi seluruh pembaca dan
dapat menambah wawasan tentang perkembangan tekonologi yang tak lepas
dari fisika mata pelajaran ilmu pengetahuan Alam.
Peneliti
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Hipotesa
1.3.1 Perkecambahan pada biji kacang hijau dan jagung yang diletakkan ditempat gelap
akan mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang
hijau yang diletakkan ditempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon
auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah.
1. Hormon Pertumbuhan
No Nama Hormon Fungsi
1. Auksin a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2. Giberellin a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga
mempunyai ukuran raksasa.
3. Sitokinin a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang
merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh
gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan
jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang
seimbang dalam daun (senescens).
4. Gas Etilen a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman,
misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies
tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5. Kalin a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
6. Asam Absisat (ABA) a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan
dormansi.
2.Nutrisi
Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya.
Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Motode
Metode yang kami gunakan adalah metode penelitian. Tujuannya untuk
membuktikan bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau dan jagung.
3.2 Tempat
Tempat yang digunakan untuk penelitian kecambah kacang hijau dan jagung adalah:
Untuk tempat terang, tanaman kecambah kacang hijau kami letakkan di halaman sekolah.
Untuk tempat gelap, tanaman kecambah kacang hijau kami letakkan didalam kelas (didalam
box).
3.3 Waktu
3.3.1 Kami melakukan penelitian selama tujuh (5) hari.
3.3.2 Pengukuran Kecambah Kacang Hijau dan jagung ditempat terang Pukul 06.00 p.m
3.3.3 Pengukuran Kecambah Kacang Hijau dan jagung ditempat gelap Pukul 06.00 p.m
3.6 Hipotesa
Pertumbuhan tanaman kecambah kacang hijau dan jagung lebih cepat di tempat gelap,
dibandingkan ditempat terang. Hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan
auksin (suatu hormon pertumbuhan).
3.5 Cara kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau dan jagung
Pengamatan dan pengukuran 5 hari
Sampel 5
Perlakuan 2 ( Terang dan Gelap )
Tabel 1 : Pertumbuhan kecambah ditempat terang
Tinggi Kecambah (cm)
Rata - rata
4.2 Pembahasan atau analisa data
Cahaya sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung
berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara
langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam
keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami
etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal atau lebih panjang,
pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kokoh. Sebalik nya, dalam
keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kokoh, daun berkembang
sempurna, dan berwarna hijau.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan
bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan
sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau dan jagung yang
ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan kacang
hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca kacang hijau yang diletakkan
ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya
matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi,
kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh
cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna,
dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang
hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh
kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih
cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat
pertumbuhan kacang hijau dan jagung,hal tersebut terjadi karena cahaya dapat
menguraikan auksin.
5.2 Saran
5.2.1 Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah
doremansi (Masa berhentinya pertumbuhan akibat kondisi lingkungan yang tidak sesuai) biji
itu sendiri. Jadim sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan
dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.
5.2.2 Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
Kondisi pencahayaan libih dimaksimalkan baik penempatan ditempat terang, maupun
penempatan ditempat gelap.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, M.Pd. Istamar. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Pratiwi, D.A. dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Kusnadi, S.Pd., M.Si. dkk. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta : Kawan Pustaka
Hermanto, Bambang. D.Rs. 2011. Bahas Tuntas 1001 Soal Biologi SMA. Yogyakarta :
Pustaka Widyatama