Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

Disusun oleh :
Kelompok 2
Elda Adelinsyah
Desi Riana
Rasita Nabila Filza
Doni Saputra
Khairul Anwar Siregar
Syafryadi

SMA NEGERI 1 PANGKALAN KURAS


KECAMATAN PANGKALAN KURAS
KABUPATEN PELALAWAN
TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah
memberikan keluasan waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan tugas mata pelajaran “Biologi” yang diampuh oleh Ibu Sri
Fauziah S,SI Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman. Metode penugasan yang diberikan
adalah menyusun Laporan praktikum tentang Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu manfaat yang
dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa
yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan
Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir)
dalam mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam
pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang integratif Kritik
dan saran perbaikan sangat kami harapkan.
DAFTAR ISI
Judul......…....................................................................................................1
Kata Pengantar.............................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.........................................................................................4
B. Tujuan Penelitian....................................................................................4
C. Rumusan Masalah...................................................................................4
BAB II Tinjauan Pustaka...............................................................................5
A. Kajian Teori.............................................................................................5
BAB III Metode Penelitian
A. Alat dan Bahan. .....................................................................................10
B. Cara Kerja.......... ................................................................................... 10
BAB IV Hasil dan Pembahasan
A. Hasil................... ................................................................................... 11
B. Pembahasan..... .................................................................................... 11
C. Foto kacang hijau.......... ....................................................................... 13
BAB V Penutup
A. Kesimpulan............................................................................................. 14
B. Saran....................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang
berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
secara beriringan dan saling berkaitan.
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada
tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan
pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang
diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang
tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi. Dampak
tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses
fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan
karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena
karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak
berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin
adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem,
seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan
lebihcepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang
sering terkena sinar matahari. Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman
etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung
banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan
pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat
sumber makanan.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada
pertumbuhan itulah dilakukan percobaan, yaitu dengan memberi
perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang
hijau

B. Tujuan Penelitian
Membandingkan kecepatan pertumbuhan kecambah pada
intensitas cahaya yang berbeda.

C. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible
(tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel,
dapat juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan
dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan
perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi
tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat
dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan
kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa
tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam
biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2,
yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya
kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut
tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji
kacang kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor
eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan
memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama
pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan
meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone
pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada
tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran
matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang
berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada
waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom
dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh
terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin.
Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat
mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat
mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.
a) Pertumbuhan Pada Tumbuhan
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuatan sel
kelamin betinan dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan
jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami
diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah
sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:
 Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem
primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari
tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting:
a. Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun
b. Akar embrionik, yaitu calon akar
c. Kotiledon, yaitu cadangan makanan
 Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada
tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
 Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh,
yang disebut kembium vasis atau kambium intravasikuler.
Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
 Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak diantara
ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium
intervasis
 Kambium yang berada disebelah dalam jaringan kulit yang
berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat
ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem
yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.

b) Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


1. Hormon Pertumbuhan
N Nama Fungsi
o hormon
1 Auksin a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan
buah.
c. Merangsang pemanjangan titik
tumbuh.Mempengaruhi pembengkokan
batang.
2 Giberellin a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal
sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa
biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat
cepat sehingga mempunyai ukuran
raksasa.
3 Sitokinin a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan
buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan
akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap
pengaruh yang merugikan seperti suhu
rendah, infeksi virus, pembunuh gulma,
dan radiasi
4 Gas Etilen a. Membantu memecahkan dormansi pada
tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission
(pelapukan) pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
5 Kalin a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan
akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan
batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan
daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan
bunga.
6 Asam a. Menghambat perkecambahan biji.
Absisat b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
(ABA) c. Memperpanjang masa dormansi umbi-
umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk
melakukan dormansi
7 Asam Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses
Traumalin restitusi/regenerasi)

2. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang
terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon
dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan
langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar
tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
3. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari
untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat
merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
4. Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan
hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang
dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini
sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas
bentuk sel.
5. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam
pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih
cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim
penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan
karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan
seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan
pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
6. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan
optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan
kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan
derajat keasaman atau pH.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1. 2 pot dengan diameter ± 15 cm
2. Mistar/penggaris
3. Biji kacang hijau 10 butir
4. Air
5. Tanah
B. Cara kerja
1. Siapkan 2 polibag, kemudian masing-masing diisi tanah subur.
2. Tanamlah dengan masing-masing 5 biji tanaman kacang hijau
pada 2 polibag berbeda, biji-biji tersebut terlebih dahulu sudah
direndam lebih kurang 12 jam.
3. Satu polibag diletakkan di tempat yang mendapatkan cahaya, dan
satu lagi diletakkan dalam ruangan gelap, setiap polybag beri label
yang berisi nama kelas, nama kelompok, nama perlakuan ( tempat
terang atau tempat gelap) dan tanggal.
4. Amati pertambahan ukuran batang dan jumlah daun.
5. Lakukan pengamatan selama 14 hari.
6. Kemudian buat laporan!
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel pengamatan
i. Tabel Ukuran Pertambahan Panjang Batang

Objek Hari Di tempat gelap Di tempat terang


1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 3,5 3 3 3 3 2 2 2,5 2 2
5 9 6 3 3 3 2 2 2,5 2,2 2
Biji Kacang Hijau 6 10 7 7 3 3 3 2,3 3 3 3
7 11 9 8 4 X 5 4 6 7 6
8 12 10 10 4 X 5 4 8 10 9
9 12 10 10 4 X 8 4 8 12 13
10 12 11 10 4 X 8 9 10 13 14
11 12 11 10 4 X 14 10 10 14 14
12 12 11 11 4 X 14 10 13 14 16
13 12 11 11 4 X 14 12 13 15 16
14 12 11 11 6 X 17 12 16 16 18
Rata-rata 8,5 7,2 6,8 3,2 0,7 6,7 5,2 6,7 7,8 8,2

ii. Tabel Pertambahan Jumlah Daun

Objek Hari Di tempat gelap Di tempat terang


1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2
3 0 0 0 0 0 2 2 3 2 2
4 2 2 0 0 0 3 3 3 3 3
5 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
Biji Kacang Hijau 6 2 2 2 2 X 6 6 6 6 6
7 2 2 2 2 X 6 6 6 6 6
8 2 2 2 2 X 6 6 6 6 6
9 2 2 2 2 X 6 7 6 6 7
10 2 2 2 2 X 8 8 8 8 8
11 2 2 2 2 X 9 9 9 9 9
12 2 2 2 2 X 9 10 11 1 9
0
13 2 2 2 2 X 10 12 14 1 10
0
14 2 2 2 2 X 8 12 14 1 13
3
Rata-rata 1,5 1,5 1, 4 1,4 0,1 4,5 6,1 6,5 6 6

B. Pertanyaan
1. Perbedaan apakah yang kamu amati antara kecambah yang hidup
di tempat yang mendapatkan cahaya dan tempat gelap?
 Di tempat terang
 Kecambah pendek.
 Batangnya agak besar, tebal dan kokoh.
 Warna daun hijau tua segar.
 Akar kuat
 Di tempat gelap
 Kecambah panjang.
 Batang rapuh, tipis/kecil.
 Warna daun kuning bahkan putih.
 Akar kecil dan rapuh.
2. Mana yang lebih baik pertumbuhan kecambahnya? Jelaskan!
Pertumbuhan yang lebih baik adalah yang di tempat terang
karena dapat menerima sinar matahari sehingga dapat melakukan
fotosintesis sedangkan di tempat gelap tidak dapat melakukan
fotosintesis.
3. Dapatkah kecambah tumbuh baik apabila disimpan terus di
tempat gelap? Berikan alasanmu!
Tidak bisa, karena kecambah membutuhkan sinar matahari
untuk tumbuh dengan baik.
4. Tuliskan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman!
 Faktor internal
 Hormon
 Gen
 Faktor eksternal
 Nutrisi
 Cahaya matahari
 Air dan kelembapan
 Suhu
 Tanah
C. Foto Kacang Hijau

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu
sebagai berikut. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adafah kacang hijau
yang di daerah gelap tumbuh lebbih optimal dan cepat karena peristiwa
etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu
pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh
lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang
terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun terlihat pucat.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih
pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena
cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu
cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat
segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil begitu juga halnya
dengan kacang hijau yang diletakkan dishading house. yang menjadi
perbedaan adalah bengkoknya tanaman yang mengikuti arah datangnya
cahaya matahari.
B. Saran
 Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti
hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
 Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
 Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas
kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan
yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu
baik dan valid.

Anda mungkin juga menyukai