Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIKUM PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN TANAMAN
Guru Mata Pelajaran : Mutmainah, M.Pd

ARYA EGGY ADITYA


192010130

XII MIPA 2
SMAN 10 KOTA BEKASI
TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya limpahkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmatnya, saya dapat
menyelesaikan laporan pengamatan mengenai tumbuhan dikotil dan monokotil ini sebagai
salah satu tugas mata pelajaran Biologi, meskipun masih banyak ketidaksempurnaan dalam
penulisan laporan ini. Demikian saja, kata pengantar ini dapat saya sampaikan, semoga isi
dari laporan pengamatan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Cukup sekian, dan
terimakasih.

Bekasi, 19 Agustus 2021


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB 1....................................................................................................................................................4
A. Pendahuluan..............................................................................................................................4
BAB 2 DASAR TEORI.......................................................................................................................5
A. Teori Pertumbuhan...................................................................................................................5
B. Teori Perkembangan.................................................................................................................5
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................................................6
A. Alat dan Bahan.........................................................................................................................6
B. Langkah Kerja...........................................................................................................................6
C. Tempat & Waktu Penelitian......................................................................................................6
D. Variabel Penelitian....................................................................................................................6
BAB 4 ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN..............................................................................7
A. Analisa Data..............................................................................................................................7
BAB 5 KESIMPULAN........................................................................................................................8
A. Tujuan Praktikum.....................................................................................................................8
B. Lampiran Foto...........................................................................................................................8
C. Daftar Pustaka...........................................................................................................................8
BAB 1
A. Pendahuluan

Salah satu ciri makhluk hidup adalah adanya dukungan cahaya yang mumpuni,
tumbuhan dan berkembang. Pertumbuhan tumbuhan tidak akan tumbuh sehat, akan
adalah pertambahan jumlah dan ukuran sel timbul kecacatan yang dinamakan Etiolasi.
pada setiap bagian tubuh yang dapat Etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan
diukur secara kuantitatif, atau yang sangat cepat di tempat gelap namun
bertambahnya berat atau ukuran kondisi tumbuhan lemah, batang tidak
seluruh/bagian organisme, sedangkan kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak
perkembangan adalah bertambahnya pucat. Gejala etiolasi terjadi karena
fungsi organ tubuh. . Hal ini dapat dicapai ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang
melalui pertumbuhan, kedewasaan dan tidak terkena matahari disebut etioplas.
pembelajaran atau peningkatan Kadar etioplas yang terlalu banyak
kemampuan menggunakan tubuh menyebabkan tumbuhan menguning.
(Sacharin, 1996). Banyak faktor alasan atau penyebab yang
mempengaruhi perkembangan dan
Pertumbuhan dan perkembangan
pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman,
adalah proses yang saling terkait. Ada
pohon, dll. Apabila faktor tersebut
banyak faktor yang mempengaruhi
kebutuhannya tidak terpenuhi maka
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
tanaman tersebut bisa mengalami dormansi
Faktor tersebut terbagi menjadi dua jenis,
/ dorman yaitu berhenti melakukan
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
aktifitas hidup.
Faktor internal adalah faktor yang meliputi
faktor genetik (genetik) dan faktor Oleh karena itu, penulis membuat
fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau penelitian untuk lebih mengetahui dan
faktor lingkungan adalah faktor yang membuktikan kebenaran teori tersebut.
berasal dari luar tumbuhan yaitu faktor Dengan berlandaskan teori tersebut,
dari lingkungan atau ekosistem. didalam penelitian ini, penulis akan
mengamati serta menulis laporan tentang
Salah satu faktor eksternal yang pertumbuhan dan perkembangan beberapa
penting bagi pertumbuhan dan tumbuhan jenis dikotil serta monokotil.
perkembangan adalah cahaya. Tanpa
BAB 2
DASAR TEORI

A. Teori Pertumbuhan Berada di belakang daerah pembelahan 3.


Daerah diferensiasi Bagian paling
Pertumbuhan adalah proses belakang dari daerah pertumbuhan.
bertambahnya ukuran (diantarnya volume,
massa, dan tinggi) serta jumlah sel secara Sel-sel mengalami diferensiasi
irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk membentuk akar yang sebenarnya serta
semula). Pertumbuhan bersifat kuantitatif daun muda dan tunas lateral yang akan
(dapat diukur) menggunakan auksa- menjadi cabang. Setelah fase
nometer. Pertumbuhan terjadi karena perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga
pertambahan jumlah sel dan pembesaran sistem jaringan meristem primer yang
sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan terletak di akar dan batang. Pada fase ini
mitosis pada jaringan bersifat tumbuhan membentuk akar, batang, dan
meristematik. Contoh, pertambahan daun. Tiga sistem jaringan primer yang
ukuran tinggi suatu batang tanaman. terbentuk sebagai berikut. 1. Protoderm,
yaitu lapisan terluar yang akan membentuk
Pertumbuhan tanaman adalah jaringan epidermis. 2. Meristem dasar
kejadian ukuran tanaman yang bertambah, yang akan berkembang menjadi jaringan
yang dapat diukur dari bertambah besar dasar yang mengisi lapisan korteks pada
dan tingginya organ tumbuhan, akar di antara style dan epidermis. 3.
pertumbuhan dapat diukur dengan alat Prokambium, yaitu lapisan dalam yang
measurement seperti penggaris, sedangkan akan berkembang menjadi silinder pusat,
perkembangan tanaman dapat dilihat yaitu floem dan xilem.
dengan adanya perubahan pada bentuk
organ batang, akar dan daun, munculnya  Pertumbuhan Sekunder
bunga serta terbentuknya buah.
Pertumbuhan sekunder terjadi
Pertambahan ukuran tubuh tumbuhan
akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada
secara keseluruhan merupakan hasil dari
jaringan meristem sekunder (lateral)
pertambahan jumlah dan ukuran sel
sehingga mengakibatkan diameter batang
(Sitompul dan Guritno, 1995).
dan akar bertambah besar. Meristem lateral
Pertumbuhan terbagi menjadi 2;
terbagi atas : Kambium vaskuler (terletak
 Pertumbuhan Primer diantara xylem dan floem menyebabkan
pembelahan sel kearah dalam membentuk
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas xylem dan kearah luar membentuk floem.
meristem apikal (terdapat pada ujung dan Kambium gabus (jaringan pelindung
batang dan ujung akar), menyebabkan yang menggantikan fungsi jaringan
pemanjangan akar & batang. Pertumbuhan epidermis yang rusak/mati). Pertumbuhan
ini memiliki arah vertikal. sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.
Daerah pertumbuhan pada akar dan
B. Teori Perkembangan
batang berdasar aktivitasnya terbagi
menjadi 3 daerah: 1. Daerah pembelahan Perkembangan adalah kemajuan
Sel-sel di daerah ini aktif membelah dari tahap awal ke tahap selanjutnya dalam
(meristematik) 2. Daerah pemanjangan pematangan, mis. telur yang dibuahi
berkembang menjadi pohon dewasa. Ini diferensiasi. Interaksi lingkungan dan
adalah proses dimana jaringan, organ, dan instruksi genetik yang diwarisi oleh sel
seluruh tanaman diproduksi. Ini menentukan bagaimana tanaman
melibatkan: pertumbuhan, morfogenesis berkembang.
(perolehan bentuk dan struktur), dan

 Tipe perkecambahan Perkecambahan hipogeal biasanya


terjadi pada tumbuhan monokotif seperti
Berdasarkan pergerakan padi, jagung, gandung, kacang polong, dan
kotiledonnya perkecambahan dibagi juga kelapa.
menjadi dua jenis, yaitu perkecambahan
hipogeal dan perkecambahan epigeal. 2. Perkecambahan epigeal
Kotiledon adalah daun pertama yang
Epi dalam bahasa Yunani berarti
dihasilkan tumbuhan. Dilansir dari The
atas, maka perkecambahan epigeal adalah
Spruce, kotiledon merupakan daun biji
pertumbuhan biji di mana kotiledonnya
atau embrio tanaman yang menyimpan
naik ke atas atau ke permukaan tanah.
cadangan nutrisi.
Baca juga: Pengaruh Cahaya pada
1. Perkecambahan hipogeal Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan Perkecambahan epideal terjadi
Hipo dalam bahasa Yunani berarti saat hipokotil (sumbu embrio atau bakal
bawah, maka perkecambahan hipogeal batang di bawah kotiledon) memanjang ke
adalah pertumbuhan biji di mana atas. Pemanjangan hipokotil mendorong
kotiledonnya tetap berada di bawah tanah. kotiledon yang ada di atasnya, sehingga
Dilansir dari Biology Discussion, kotiledon keluar dan berada di permukaan
perkecambahan hipogeal terjadi saat tanah.
epikotil (sumbu embrio atau bakal batang
di atas kotiledon) memanjang dan Perkecambahan epigeal terjadi
mendorong plumula (bakal daun) ke atas pada beberapa tumbuhan antara
keluar dari tanah. Pemanjangan epikotil lain.papaya, labu, kapas, bawang, bunga
tersebut membuat tunas plamula naik ke matahari, kacang, labu, dan jarak.
atas tanah, sedangkan kotiledon tetap
berada di bawah tanah.
BAB 3
METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui faktor internal dan eksternal
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta mengetahui tipe perkecambahan biji.
 Alat
1. Gelas plastic bekas
2. Paku/jarum
3. Kardus bekas
4. Kamera/HP
5. Alat ukur (cm)
 Bahan
1. Dua jenis biji tanaman monokotil (masing-masing 6 biji)
2. Dua jenis biji tanaman dikotil (masing-masing 6 biji)
3. Air bersih
4. Air beras
5. Tanah dan pupuk
B. Langkah Kerja
1. Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan
2. Rendam biji-bijian selama 12 jam
3. Bagi 12 gelas tersebut menjadi 3 kelompok (1 kelompok 4 gelas)
4. Lubangi bagian bawah gelas dengan jarum agar air dapat keluar
5. Campur tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1, lalu masukkan ke gelas
6. Sisakan ruang minimal 1 cm dari permukaan gelas
7. Masukkan biji tanaman monokotil pertama ke 3 gelas (2 biji per gelas)
8. Masukkan biji tanaman monokotil kedua ke 3 gelas (2 biji per gelas)
9. Masukkan biji tanaman dikotil pertama ke 3 gelas (2 biji per gelas)
10. Masukkan biji tanaman dikotil kedua ke 3 gelas (2 biji per gelas)
11. Tutup semua gelas dengan campuran tanah sampai penuh
12. Beri indikator pada masing-masing gelas
13. Taruh gelas kelompok 1 (semua biji berbeda) di luar rumah (siram dengan air
bersih)
14. Taruh gelas kelompok 2 di luar rumah (siram dengan air beras)
15. Taruh gelas kelompok 3 di dalam rumah (siram dengan air bersih)

C. Tempat & Waktu Penelitian


Praktikum ini dilakukan di lingkungan rumah dan halaman masing-masing. Waktu
yang diberikan adalah 18 hari.

D. Variabel Penelitian
 Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama. Dalam praktikum ini yang
menjadi variabel kontrol yaitu kecambah, tanah, pupuk, kondisi dan ukuran wadah,
dan intensitas cahaya.

 Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama/beragam. Yang
menjadi variabel bebas kali ini adalah jenis air yang diberikan ke tumbuhan (air
bersih/keran dan air beras).

 Variabel terikat adalah variabel yang terjadi akibat perlakuan variabel bebas. Yang
menjadi variabel terikat adalah Panjang tumbuhan.
BAB 4
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

PERTAMBAHAN TINGGI TANAMAN HARI KE RATA-RATA


LOKASI
TANAMAN
PENANAMAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A1.1 X 0,5 1,7 3 5,4 7,2 9,3 11,7 15 17 7.866666667
A1.2 X 0,4 1,5 2,9 4,8 6,9 9 12,4 14,5 16,2 7.622222222
B1.1 X X X X X 0,6 1,9 2,8 3,9 5,1 2.86
B1.2 Di luar rumah X X X X 0,7 1,5 2,4 3 4,2 5,4 2.866666667
C1.1 (air biasa/bersih) X X X X X 0,4 1,5 2,6 2,9 3,7 2.22
C1.2 X X X X X 0,7 1,8 2,4 2,9 3,5 2.26
D1.1 X 1,1 2,6 4,1 5,3 9,4 15,2 18,9 23,2 25,3 11.67777778
D1.2 X X 0,9 3,1 5,1 8,8 11,5 16,7 18 21,2 10.6625
A2.1 X 0,3 1,6 2,5 4,2 5,4 7,8 9,3 11,4 14 6.277777778
A2.2 X 0,3 2 3,1 4,5 5,7 8 9,1 10,2 13,1 6.222222222
B2.1 X X X X X 1 1,5 2,4 3,2 4 2.42
B2.2 Di luar rumah X X X X X X 0,7 1,4 2,3 3,1 1.875
C2.1 (air beras) X X X X X X X 0,6 1,4 2,5 1.5
C2.2 X X X X X X X 0,8 1,5 2,7 1.666666667
D2.1 X X 0,7 2,6 5,9 7,5 10,4 15,7 18,3 21 10.2625
D2.2 X X 1 2,9 4,8 7,2 9,9 13,4 15,7 19,2 9.2625
A3.1 X 1 4,2 6,5 7,4 9,3 11,7 14 17,4 19 10.05555556
A3.2 X 0,7 4,7 7,5 8,6 10,9 12,9 15,7 18 XX 9.875
B3.1 X X X X 1,3 2,3 3,7 4,2 5,6 6 3.85
B3.2 Di dalam rumah X X X X 1 2,5 3,4 4,5 5,2 5,5 3.683333333
C3.1 (air biasa/bersih) X X X X 0,5 1,2 2,5 3,2 4 4,9 2.716666667
C3.2 X X X X X 0,7 1,4 2,2 3,5 4,4 2.44
D3.1 X X 2,7 5,9 8,6 11,2 15,3 19,4 23 27 14.1375
D3.2 X X 3 5,1 7,6 9,8 14,3 18,9 22,1 26,1 13.3625
A. Analisa Data

KET. =
A = Kacang hijau [Vigna radiata] (dikotil)
B = Cabai Rawit [Capsicum spp ](dikotil)
C = Terong [Solanum melongena] (monokotil)
D = Jagung [Zea mays] (monokotil)
X = Tanaman belum muncul ke permukaan tanah
XX = Tanaman layu
Di luar rumah (air biasa) ;
30

25

20

15

10

0
2 3 4 5 6 7 8 9 10

Di luar rumah (air beras) ;


25

20

15

10

0
2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ket :
A = Biru tua dan Orange
B = Abu-abu dan Kuning
C = Biru muda dan Hijau
D = Biru dongker dan Coklat
Di dalam rumah (air biasa) ;
30

25

20

15

10

0
2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ket :

-
Analisis Lanjutan:

Pada tumbuhan grup pertama (di luar  Tanaman terlihat lemah dan
rumah, air biasa) menunjukkan berwarna pucat
pertumbuhan dan perkembangan yang
normal, begitu pula dengan grup kedua (di  Memiliki daun yang kecil-kecil,
luar rumah, air beras). Namun pada grup tipis, dan berwarna pucat
ketiga (di dalam rumah, air biasa) dikarenakan kandungan klorofil
tumbuhan menjadi tinggi dan mengalami yang terlalu sedikit.
pertumbuhan yang cepat. Tetapi,  Memiliki akar yang kurang lebat.
tumbuhan berwarna kuning dan bagian-
bagiannya tidak kokoh. Seperti batang, Dampak yang bisa ditimbulkan dari
daun, dan akar. etiolasi bagi tanaman antara lain:

Kondisi yang dialami oleh 1. Terganggunya proses fotosintesis


tumbuhan grup ketiga disebut Etiolasi. Pertumbuhan tanaman yang baik belum
Etiolasi dapat didefinisikan sebagai tentu diikuti oleh perkembangan tanaman
pertumbuhan dari tanaman yang begitu yang baik. Tanaman yang mengalami
cepat ketika tanaman tersebut diletakkan di etiolasi justru tidak dapat melakukan
tempat yang gelap atau tempat-tempat fotosintesis dengan sempurna, ketika
yang kekurangan cahaya matahari. tanaman tidak dapat berfotosintesis dengan
Ketersediaan cahaya merupakan faktor sempurna, maka tanaman tidak akan
utama yang mempengaruhi terjadinya berkembang dengan baik karena proses
etiolasi, di mana tanaman yang hidup di pembentukan zat makanan bagi dirinya
tempat-tempat yang minim atau tidak ada terganggu.
cahaya akan membuat hormon auksin
dalam tanaman tersebut menjadi aktif, 2. Menyebabkan terjadinya
sehingga menyebabkan terjadinya etioplas
pertumbuhan yang abnormal pada
Etiolasi yang terjadi pada tanaman tentu
tanaman. Pada bagian tanaman yang tidak
berpengaruh pada kloroplas. Kloroplas
dapat terkena sinar matahari, maka
yang tidak mendapatkan sinar matahari ini
tanaman tersebut akan menghasilkan
dinamakan sebagai etioplas.  Ketika
hormon auksin dalam jumlah yang banyak
sebuah tanaman memiliki kadar etioplas
yang dapat menyebabkan sel-sel dalam
yang tinggi, maka hal itu bisa berakibat
tanaman tersebut memanjang dengan lebih
daun-daun pada tanaman tersebut menjadi
cepat.
berwarna kuning.
Beberapa ciri yang dapat menandakan
3. Tanaman terlihat lebih kecil
bahwa suatu tanaman mengalami etiolasi
(kurus)
antara lain:
Etiolasi pada tanaman menyebabkan
 Batang tanaman tersebut terlihat kurangnya pasokan energi yang dihasilkan
lebih panjang akibat kandungan air oleh proses fotosintesis di semua bagian
yang melimpah dalam tanaman tanaman tersebut. Hal ini dapat
tersebut tetapi batang tersebut tidak mengakibatkan perkembangan batang,
kokoh dan terlihat kurus bagian-bagian akar, maupun bagian
tanaman lainnya menjadi lebih kecil, sehingga tanaman tersebut tampak kurus.

BAB 5
KESIMPULAN

A. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah ;
1. Mengetahui factor internal dan eksternal pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
2. Mengetahui tipe perkecambahan biji (hypogeal dan epigeal)
B. Lampiran Foto
Dikarenakan besarnya file gambar jika dimuat seluruhnya, berikut adalah beberapa
kegiatan dokumentasi yang mewakili secara garis besar :
a.) Persiapan dan perendaman biji

b.) Pemberian pupuk dan tanah serta penanaman biji

c.) Peletakan masing-masing kelompok tanaman


d.) Pertumbuhan hari ke-

e.) Tumbuhan kelompok 3 (di dalam rumah, air biasa) yang menguning (etiolasi)

 Penutup
Demikianlah laporan tentang Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman yang dibuat dalam rangka memenuhi tugas Biologi. Mohon maaf apabila masih
ada kekurangan dalam penyusunan dan penelitian yang dilakukan, terimakasih.

C. Daftar Pustaka
 https://www.cliffsnotes.com/study-guides/biology/plant-biology/tissues/growth-and-
development
 Etiolasi adalah: Ciri, Penyebab, Faktor, Gejala dan Cara (gurupendidikan.co.id)
 Dampak Etiolasi Bagi Tanaman (pertanian.go.id)
 (97) Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman (Praktikum) Part 4 - YouTube

Anda mungkin juga menyukai