PERKEMBANGAN TUMBUHAN
PERCOBAAN I
H041201045
LABORATORIUM BOTANI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
dalam laju fotosintesis. Cahaya matahari berasal dari cahaya putih yang dapat
tesebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu (Suyatman, 2020).
tanaman. Kandungan kadar hormon auksin pada biji yang sedang berkecambah
atau zat pengatur tumbuh, maka akan menunjukkan perbedaan panjang pada
jaringan, baik pada koleoptil yang dimana maupun akar primer (Lasamadi, 2016).
apikal, respons tropisme, serta menghambat pengguran daun, bunga, dan buah
Hasanuddin, Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lebih matang). Pertumbuhan juga dapat merujuk pada perubahan kuantitatif yang
peningkatan volume yang tidak dapat diubah dari suatu organisme Pertumbuhan
tanaman dapat dilihat pada jaringan meristem di mana mitosis pada jaringan itu
menyediakan jaringan tanaman baru. Mitosis yang terjadi pada batang tanaman
tumbuh lebih dan secara berkala sel tersebut menimbulkan daun. Titik batang
yang menimbulkan daun ini disebut juga dengan node (Ongunyale dkk, 2016).
berkembang atau menuju keadaan yang lebih tinggi atau lebih teratur, dapat pula
diartikan sebagai suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi selama daur
yang dimulai dengan embriogenesis dan pembentukan tubuh tanaman yang utama
(akar embrionik dan tunas embrio) dan melanjutkan germinasi dengan produksi
rutin organ baru (akar, daun, cabang, dan bunga. Sel-sel baru terus menerus
diproduksi dalam zona khusus, yang disebut meristem, yang mengandung sel
induk pembaruan diri (SCs) yang sangat berperan dalam perkembangan tumbuhan
Perkembangan suatu tanaman bergantung pada koordinasi sel tertentu seperti pada
proses pembelahan sel, ekspansi sel, dan diferensiasi sel. Keseimbangan antara
ketiga proses sel ini menentukan perkembangan tanaman yang optimal, adapun
epigeal
meristem terdapat pada ujung akar dan ujung batang. Karena itu,
tumbuhan (primary plant body) yang terdiri dari tiga sistem jaringan,
diameter batang dan akar bertambah besar. Kambium pada posisi seperti
yang sama dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah reaksi penting bagi
kimia yang disimpan dalam senyawa organik. Efisiensi penyerapan cahaya oleh
daun dapat menghasilkan perubahan morfologi dan fisiologi yang berbeda, karena
hidupnya secara maksimal tanpa bantuan cahaya matahari. Hal ini dikarenakan
sinar matahari menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk fotosintesis yang
energi bagi tumbuhan. Studi juga membuktikan bahwa tanaman yang tumbuh di
bawah sinar matahari penuh akan menghasilkan lebih banyak biomassa dan daun
serta memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan tanaman yang
Selain cahaya matahari, hormon dan zat pengatur tumbuhan juga sangat
molekul atau senyawa yang ada atau disintetiskan pada tumbuhan. Hormon pada
dan biotik. Mereka juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara tanaman, serta
antara tanaman dan organisme lain di sekitarnya, seperti mikroba dan serangga.
Auksin, sitokinin (CK), giberelin (GA), asam absisat (ABA), etilen, jasmonat,
kinerjanya dengan bekerja sama satu sama lain atau dengan molekul sinyal lain
agar lebih aktif lagi. Pemberian zat pengatur tumbuh dalam jumlah kecil dapat
hormon organik yang diformulasikan hanya dalam bahan alami yang dibutuhkan
oleh semua jenis tanaman sehingga tidak membahayakan (aman) dan sangat
seperti cahaya, sentuhan gravitasi dan air, serta sinyal perkembangan endogen
ditentukan oleh jam biologis tanaman yang sering melibatkan gerakan. Pergerakan
yang terjadi pada tanaman dapat diartikan sebagai respon terhadap stimulus arah
(sebuah gerakan tropik) atau stimulus yang menyebar (gerakan nastik), contoh
umum dari pergerakan tanaman yang dihasilkan dari stimulus arah adalah
tanaman di mana tempat cahaya berasal, ke bagian bawah tumbuhan di mana tak
pada tumbuhan tersebut. Tahun 1920-an, seorang ilmuwan yang berasal dari
Istilah auksin berasal dari kata Yunani ‘auxein’ yang berarti ‘tumbuh’.
perkembangan tanaman yang terletak pada ujung organ tanaman dan hampir
terlibat dalam setiap aspek atau proses yang ada pada tumbuhan, hal ini
untuk mengatur tingkat dan respons terhadap hormon auksin. Auksin aktif yang
dominan ada pada tumbuhan adalah asam indole-3-asetat (IAA) yang bergerak
acetid acid (NAA), Indole butyric acid (IBA). Auksin yang paling efektif untuk
konsentrasi antara 0,2-2 mg/1 untuk sebagian jaringan tanarnan. NAA dan 2,4 D
lebih stabil dibandingkan dengan IAA, yaitu tidak rnudah terurai oleh berbagai
enzirn-enzirn yang dikeluarkan oleh sel atau karena pernanasan pada saat proses
sterilisasi. Adapun pengaruh fisiologis dari hormon auksin pada pertumbuhan dan
1. pembesaran/pemanjangan sel,
4. pertumbuhan akar.
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu polybag
berukuran sedang 6 buah, tanah gembur, bibit Jagung Zea mays (minimal 20 biji),
Ogunyale O. G., dkk. 2016. A Review of Plant Growth Substances: Their Forms,
Structures, Synthesis and Functions. Journal of Advanced Laboratory
Research in Biology. 5(4): 152-168.
I. Bagan Kerja
6 Buah Polybag
Hasil