LABORATORIUM BOTANI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
penting untuk perkembangan dan pertumbuhan tidak hanya bagi manusia, tetapi
juga bagi makhluk hidup lainnya. Definisi air adalah semua air yang terdapat di
dalam dan atau berasal dari sumber-sumber air, baik yang terdapat di atas maupun
di bawah permukaan tanah. Selanjutnya, sumber air adalah berasal dari tempat-
tempat dan wadah air, baik yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan
Seperti halnya pada manusia dan hewan, air adalah salah satu komponen
penting bagi tumbuhan sebagai salah satu syarat keberlangsungan hidupnya. Air
ini digunakan dalam proses metabolisme yang berlangsung di dalam tumbuhan itu
dalam tanah berupa ketersediaan air dan tingginya evaporasi di atmosfer. Hal ini
tidak dapat dicapai tanpa adanya mekanisme pengaturan yang kuat sehingga
awal mula penyerapan air. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana
pengangkutan air tersebut sehingga dapat menyebar dari satu bagian ke bagian
yang lain serta jaringan apa saja yang berperan di dalamnya. Berdasarkan
Rumusan masalah yang pada praktikum jaringan transport air ini adalah
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui proses transport air
melalui xilem.
TINJAUAN PUSTAKA
kehidupannya, tumbuhan memerlukan air kurang lebih 500 gram untuk setiap
tumbuhan, air memiliki berbagai fungsi di dalam tanah seperti: sebagai pelarut,
media transfer unsur hara, sumber nitrogen, pengatur suhu tanah, dan aerasi.
Selain itu, air pada tumbuhan berperan mempertahankan turgiditas sel dan suhu
pertumbuhan. Pada fase pertumbuhan vegetatif, air digunakan oleh tanaman untuk
tekanan hidrostatik pada protoplasma sel yang disebut tekanan turgor. Tekanan
turgor sangat penting untuk berbagai fisiologis, antara lain perbesaran sel,
pertukaran gas pada daun, transport hasil fotosintesis pada floem, ataupun proses
transport melewati membrane sel. Disamping itu, tekanan turgor juga berperan
Pada abad ke-19, berbagai susunan pembuluh dalam bentuk stele menarik
berbagai bentuk stele dapat mengkhususkan diri dalam mendukung fungsi yang
berbeda dan bentuknya yang berbeda khusus untuk kelompok tumbuhan sehingga
berbeda dan bervariasi tidak hanya dengan tahap perkembangan, tetapi juga dalam
organ dewasa yang berbeda seperti daun, batang, hipokotil, dan akar. Meskipun
Pada tumbuhan, jaringan pengangkut ini terdiri dari dua jaringan, yaitu jaringan
2.2.1 Xilem
berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati
dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xilem
berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem terdiri dari trakeid dan unsur
pembuluh. Trakeid adalah sel-sel panjang yang berbentuk pipa yang mati saat
dewasa seara fungional. Trakeid ditemukan di dalam xlem hampir semua tubuhan
pembuluh. Ketika isi selular yang hidup pada trakeid dan unsur pembuluh hancur,
dinding-dinding sel yang menebal akan tersisa, membentuk bagian yang tidak
hidup yang dialiri oleh air. Dinding sekunder trakeid dan unsur pembuluh
seringkali disela oleh ceruk, yaitu bagian-bagian tipis tempat terdapatnya dinding-
dinding primer saja. Air bergerak ke dalam sel terutama melalui ceruk, sehingga
air tidak perlu menyeberangi dinding sekunder yang tebal (Campbell, dkk., 2008).
yang disebut pembuluh (vessel). Dinding ujung dari unsur pembuluh memiliki
yang lain. Tidak seperti sel pengangkut air pada xilem, sel-sel pengangkut gula
pada floem tetap hidup saat dewasa secara fungsional. Pada tumbuhan vaskular
tak berbiji dan gimnosperma, gula dan nutrien-nutrien organik yang lain
ditranspor melalui sel-sel yang panjang dan sempit disebut sel tapis (sieve cell).
yang terdiri dari rangkaian sel-sel yang disebut unsur pembuluh tapis (sieve-tube
vakuola yang jelas, dan unsur sitoskeletal. Dinding ujung diantara unsur-unsur
pembuluh tapis disebut lempeng tapis (sieve plate) memfasilitasi aliran cairan dari
sel ke sel di sepanjang pembuluh tapis. Di samping setiap unsur pembuluh tapis,
terdapat sebuah sel nonpengangkut yang disebut sel pandamping (companion cell)
yang terhubung dengan unsur pembuluh tapis oleh banyak saluran disebut
Seperti halnya pada hewan, tumbuhan juga perlu mentranspor air dan
nutrient dari salah satu bagian tubuhnya ke bagian yang lain. Trasnpor diawali
dengan absorpsi sumber daya oleh sel-sel tumbuhan. Seperti pada organisme
Transmisi energi dan molekul ke dalam sel memberi tanaman sumber bahan dan
1. Difusi
suatu konsentrasi yang sama. Difusi zat terjadi dari suatu tempat yang banyak
tempat yang sedikit mengandung molekul atau konsentrasi rendah (Yahya, 2015).
2. Osmosis
Salah satu bagian difusi adalah osmosis yaitu perpindahan air dari larutan
adalah perpindahan ion atau molekul zat dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi
3. Imbibisi
peningkatan kandungan air benih dan merupakan salah satu proses difusi yang
terjadi pada tanaman. Imbibisi merupakan masuknya air pada ruang interseluler
4. Transpor aktif
gradien elektrokimiawi zat tersebut. Proses ini disebut aktif karena sel harus
menggunakan energy, biasanya dalam bentuk ATP, untuk mentranspor zat terlarut
melawan arah neto difusi zat tersebut. Protein transpor yang terlibat dalam
transport aktif memerlukan energy agar berfungsi, sementara yang terlibat dalam
transport pasif tidak memerlukannya. Pada transpor aktif dalam sel-sel tumbuhan,
protein yang paling penting adalah pompa proton yang menggunanakan energi
dari ATP untuk memompa proton(H+) keluar dari sel (Campbell dkk., 2008).
Transpor intravaskular atau yang biasa disebut sebagai lintasan air dan
mineral dari akar ke daun. Prosesnya yaitu air dan mineral yang sudah berada di
xilem akar lalu menuju batang bergerak menuju xilem pada tangkai daun, lalu
masuk ke xilem urat daun. Pada ujung urat daun, air lepas masuk ke lapisan bunga
karang dan sel palisade. Air yang ada didalam sel bunga karang lalu diuapkan
melalui stomata. Proses penguapan air yang terjadi lewat stomata tersebut
kemudian disebut transportasi atau proses pengangkutan makanan pada
tumbuhan.
yang terjadi di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan air dan mineral
19 dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme,
yaitu apoplas (melalui ruang antar sel) dan simplas (melalui sitoplasma). Proses
dari transportasi ini adalah air dan mineral dari dalam tanah melalui rambut akar
menuju ke sel epidermis lalu menuju korteks, setelah itu ke endodermis, lalu
silinder pusat. Namun bila terjadi pada akar muda, air dan mineral tersebut
langsung menuju ke xilem. Sedangkan pada sel yang sudah tua tidak langsung ke
xilem, tetapi menuju ke floem terlebih dahulu, lalu baru kemudian ke sel
sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari
2. Daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya
tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan. Bukti
adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak
penguapan).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, objek glass,
cover glass, pipet tetes, gelas kimia, kertas saring, pisau silet, dan kamera.
3.2 Bahan
Bahan yang diperlukan untuk praktikum ini adalah pacar air Impatiens
balsamina dan sirih-sirihan Peperomia pellucida, serta bahan kimia berupa air
2. Campurkan air destilata dengan pewarna safranin dan metilen blue dalam
Peperomia pellucida pada gelas kimia berbeda sampai seluruh bagian akarnya
terendam.
4. Amati jika air yang telah dicampur dengan pewarna mulai naik di dalam
batang tanaman.
5. Buatlah preparat sayatan melintang batang tanaman praktikum dan amati
BAB IV
4
Gambar 3. Rangkaian alat pacar air Impatiens balsamina (Dokumentasi pribadi)
Keterangan: (1) Daun pacar air Impatiens balsamina, (2) Batang pacar air
Impatiens balsamina, (3) Larutan safranin (4) Akar pacar air Impatiens
balsamina.
4
2 3
Impatiens balsamina. Larutan merupakan campuran dari air destilata dan pewarna
berupa safranin. Perendaman sampel dari akar sampai pada batang menggunakan
botol sampel dilakukan selama ±20 menit. Dari proses perendaman ini, air akan
menggunakan mikroskop.
balsamina berupa transportasi pada sanpel yang telah dicelupkan ke larutan warna.
Hal tersebut dikarenakan gerak kapilaritas tumbuhan serta daya hisap daun untuk
Pemindahan zat warna tersebut terfasilitasi oleh berkas pempuluh xilem yang
berfungsi untuk mengangkut zat penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan dari
bertambahnya panjang warna pada batang serta adanya zat warna merah yang
menyebar disekitar jaringan berkas pengangkut. Hal ini berkaitan dengan teori
Fitther dan Hay (1991) yang menyatakan bahwa kecepatan perjalanan zat-zat
transportasi serta fotosintesis. Jaringan xilem dan floem yang berada di batang
4
3
Peperomia pellucida, (3) Larutan metilen blue dalam botol sampel, (4) Akar sirih-
2
3
Keterangan: (1) Epidermis, (2) Korteks, (3) Larutan berupa campuran air
destilata dan metilen blue yang diserap oleh akar, (4) Xilem.
pellucida. Larutan yang digunakan untuk sampel ini merupakan campuran air
destilata dengan pewarna metilen blue. Sampel yang telah direndam selama ±20
pellucida. Bagian xilemnya mengalami perubahan warna menjadi biru, hal ini
tumbuhan karena terjadi pergerakan air melalui xilem yang ditandai dengan
perubahan warna pada xilem menjadi warna biru saat dilakukan pengamatan pada
jaringan pengankut air memiliki peran yang sangat penting karena melalui xilem
5.1 Kesimpulan
bahwa fungsi jaringan pengangkut xilem adalah mengangkut air dan zat-zat yang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu
karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air
dengan dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan
tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.
5.2 Saran
sayatan yang tidak sempurna sehingga sulit diamati di mikroskop. Selain itu,
sebaiknya sampel yang digunakan diperbanyak dan direndam pada safranin dan
metilen blue lebih lama agar di mikroskop dapat terlihat dengan jelas mengenai
DAFTAR PUSTAKA
Alihar, F. 2018. “Penduduk dan Akses Air Bersih di Kota Semarang”. Jurnal
Kependudukan Indonesia. 13(1): 67-76.
Campbell, N.A., Jane, B.R., Lisa, A.U., Michael, L.C., Steven, A.W., Peter, V.M.,
dan Robert, B.J. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 2. Damaring Tyas
Wulandari. 2012. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Handoko, A., dan Anisa, R.M. 2020. Fisiologi Tumbuhan. Yayasan Kita Menulis:
Medan
Hellmann, E., Donghwi, K., Raili, R., and Yka, H. 2018. “Plant Vascular Tissue
Connecting Tissue Comes in All Shapes”. Journal of Plants. 7(4):1-
18.
Marsha, N.D., Nurul, A., dan Titin, S. 2014. “Pengaruh Frekuensi dan Volume
Pemberian Air pada Pertumbuhan Tanaman Crotalaria mucronata
Desv”. Jurnal Produksi Tanaman. 2(8): 673-678.
Suhendra, D., Siska, E., dan Aswaldi, A. 2020. “Efek Perubahan Kondisi Fisik
Benih Kopi (Coffea sp.) terhadap Konsentrasi Hormon Giberellin
(Ga3) dan Perendaman Suhu Air yang Berbeda”. Jurnal Penelitian
Agronomi. 22(2):109-117.
Tomkins, M., Nathan, H., and Richard, J.M. 2021. “An Update on Passive
Transport in and Out of Plant Cells”. Journal of Plant Physiology.
187(1): 1-12.
Vilalta, J.M., Rafael, P., David, A., Javier, R., and Maurizio, M. 2014. “A New
Look at Water Transport Regulation in Plants”. Journal of New
Phytologist. 204(1). 105-115.
Yahya. 2015. “Perbedaan Tingkat Laju Osmosis antara Umbi Solonum tuberosum
dan Doucus carota”. Jurnal Biology Education. 4(1): 197-206.