17
pernah Nampak adanya ekor. Pada udang berupa telson, pada capung berupa pemanjang
abdomen.
Pada vertebrata terdapat tiga struktur anatomi yang khas, yakni :
- Noto-chord
- Nerve-cord
- Pharyngeal gills
Notochord = Chorda dorsalis, Merupakan longitudinal axis yang primitive -
tersusun atas jaringan chorda yang mempunyai ciri sell-sellnya bersifat turgor karena
banyak vacuole-vacuole yang berisi cairan hubungan cell sangat rapat sehingga tidak
ada substansi inter cellular, flexible (lenting) dan hanya khas bagi Phylum Chor data.
Pada setiap embryo selalu terbentuk notochord, akan tetapi pada kebanyakan
vertebrata notochord banyak mengalami penyusutan setelah dewasa
bagiannya/seluruhnya diganti oleh vertebrata, adanya notochord ini dipergunakan untuk
menentukan klasifikasi vertebrata.
Contoh :
Phylum : Chordata
Subphylum : Hemichordata
Sedikit/tak ada perkembangan notochord atau dorsal nerve
cord.
Classis : Pterobranchia
Enteropneusta
Subphylum : Urochordata
Notochord/nerve cord berkembang biak pada larva, akan
tetapi dewasanya merupakan organisme sessile atau
mengapung dengan terutama terdiri atas gill appa ratus.
Subphylum : Cephalochordata
Notochord, nerve cord dan gill apparatus berkembang terus
sampai dewasa.
Contoh : Amphyoxus lanceelatus
Subphylum : Vertebrata
Notochord hanya pada phase embryonal pada dewasa diganti
oleh vertebrata Columna vertebralis.
Classis-classisnya : - Agnata
- Placodermi
18
- Chondrochthyes
- Osteichthyes
- Amphibia
- Reptilia
- Aves
- Mammalia
Perhatikan :
Romer, Alfred Sherweed, The Vertebrata Body, W.B. Sounders Company London
1959, halaman 591s/d 597.
Nerve - cord (systema nervosa)
System urat syaraf pada vertebrata berbeda dengan system urat syaraf pada Invertebrata.
Perbedaan-perbedaan itu meliputi :
a. Letak nerve cord pada vertebrata terletak dorsal dari notochord, tunggal, mempunyai
rongga berbentuk saluran karena pada pertumbuhannya melalui pembentukan neural
tube. Pada invertebrate, nerve cord pada umumnya sepasang dan terletak ventral atau
lateral, tidak mempunyai rongga berbentuk saluran, menghubungkan deretan-deretan
ganglia (sel syaraf).
b. Otak pada vertebrata merupakan perkembangan istimewa dari neural tube dibagian
anterior, dan terbagi atas bagian-bagian yang khas, di dalamnya terdapat rongga-
rongga ventriculi cerebrales.
Pada invertebrate otak tersusun atas kelompok sel syaraf (berupa ganglia).
Catatan :
- Ganglion pada invertebrate sel syaraf tunggal.
- Ganglion pada vertebrata kumpulan sel-sel syaraf.
Pharyngeal gills :
Vertebrata, tidak terkecuali, mempunyai bakat berinsang (pharyngeal gills), yang
terbentuk dari celah-celah insang yang terdapat pada lateral dari pharynx.
Pada vertebrata tinggi (Amphibia - Aves - Reptil dan Mammalia) yang telah
dewasa fungsi insang diganti oleh paru-paru (derivate dari paru-paru).
Pada Invertebrata, insang tidak pernah terbentuk dari pharynx (usus depan),
merupakan insang luar dapat berupa :
1. Kulit
2. Stigma - trachea (juga dari kulit)
19
3. Insang luar berbentuk tonjolan menyerupai bulu-bulu - berasal dari kulit (Grustacea -
mollusca).
Tegasnya pada vertebrata alat pernapasan terbentuk dari derivates usus depan,
sedangkan alat pernapasan invertebrate berasal dari permukaan tubuh (kulit derivate
ectoderm)
Salurang Pencernaan Makanan (Tractus Digestivus)
Pada kebanyakan vertebrata tractus digestivus terbagi atas bagian-bagian yang
mempunyai fungsi yang khas secara berturutan dapat disebut sebagai berikut :
Cavum oris - rongga mulut - pharynx - oesophagus - gastrium dan intestinum
yang sering terbagi lagi atas duodenum - jejunum - ileum (intestinum tenue = usus
halus) dan colon serta rectum (intestinum crassum = usus tebal). (adanya oesophagus
dan gastrium tidak mutlak bagi vertebrata rendah).
Muara saluran pencernaan pada vertebrata selalu ada 2 buah, rima oris dan anus
atau cloaca (stomadium - proctadaeum). Pada invertebrate adanya muara pada ujung
posterior tidak mutlak, apabila ada selalu terdapat diujung tubuh, pada vertebrata letak
proctadaeum sedemikian rupa sehingga terdapat cauda-post anal tail atau ekor.
Catatan : post anal tail pada invertebrate tidak lazim, walaupun ada phenomena yang
dapat disebut ekor seperti :
- Telson pada udang
- Elongated abdomen pada capung
- Sagitta pada sagitta hexeptera (Brachiopoda)
Peredaran Darah (Systema Circulatorius)
Pada Vertebrata terdapat 5 ciri-ciri khas yang berbeda dengan perbedaan darah
Invertebrata.
1. Cor (jantung), kecuali Amphioxus lanceolatus, semua mempunyai sebuah jantung
yang terletak ventral. Terdiri atas : dua ruangan yakni, ventriculus cordis dan atrium
pada vertebrata rendah (ikan).
- Tiga ruangan, yaitu sebuah ventriculus cordis yang tidak bersekat atau bersekat
tidak sempurna pada Amphibia dan Reptilia dan 2 buah atria.
- Empat ruangan, yakni 2 buah ventriculi cordis dan 2 buah atria pada Aves dan
Mammalia.
Pada invertebrate, misalnya arthropoda - jantung berbentuk pembuluh dan
terletak dorsal.
20
2. Peredaran darah pada vertebrata adalah peredaraan darah tertutup yakni darah tetap
berada di dalam pembuluh, darah dari jantung melalui arterior ke capillor dan
kembali ke jantung melalui vena. Pada insecta yang typie bagi invertebrate system
peredaraannya bersifat terbuka, tak ada system vena yang mengembalikan darah
dari jaringan tubuh, sehingga rongga tubuh pada Insecta berisi cairan darah
(haemocoele).
3. System portal
Pada vertebrata terdapat system portal dalam peredaran darahnya, yakni system
vena dimana darah dalam peredarannya melalui dua jala-jala kapilasi pembuluh
darah dan jala-jala kapiler yang kedua berupa kelenjar.
Yang khas bagi vertebrata ialah system porta hepatica, yakni darah-darah yang
berasal dari kapiler-kapiler yang terdapat pada lien dan intestinum dialirkan ke
dalam jala-jala kapiler di hepar (bersifat kelenjar).
System portal yang lain :
System porta ronalis, dengan ren sebagai kelenjar pada Amphibia dan Reptilia.
System porta adrenalis, dengan glandula adrenalis sebagai kelenjar terdapat pada
ular (Reptilia).
4. Pigment darah :
Adalah haemoglobine terdapat dalam cell-cell darah merah (erythroeyte). Pada
Annelida terdapat pula haemoglobine akan tetapi terdapatnya dalam plasma darah.
Pada invertebrate lain bila ada pigment darahnya berupa haemoeyanine.
5. System lymphatica, kecuali vertebrata tingkat rendah semua golongan vertebrata
terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berguna :
a. Untuk mengangkut cairan-cairan yang tertimbun diantara jaringan ke jantung
atau ke vena.
b. Untuk mengangkut hasil pencernaan lemak dari intestinum melalui ductus
thoracicus ke vena cava superior.
System skelet (Kerangka tubuh)
Skeleton vertebrata tersusun dari cartilage dan osteum, terletak di dalam tubuh
(endo skeleton). Pada Invertebrata skeleton tidak pernah terbentuk dari jaringan
tulang maupun jaringan tulang rawan. Bila ada substansi keras yang dapat disebut
tulang, mereka tersusun dari chitin ataupun kapur zat penyusunannya bukan
calcium phosohat tetapi calcium carbonat, dan susunan pembentukannya
21
(arsitekturnya) tidak sama. Vertebrata yang typie mempunyai empat extrimitas,
walaupun ada beberapa medifikasi dari padanya yang bersifat adaptive radiation.
22
penyelidikan organ-organ hanya merupakan penyelidikan phenomena-
phenomena yang dihasilkan oleh genes.
Apabila susunan genetic dari semua type hewan dapat dikenal maka penentuan
homologi antara organ-organ hanya dibuat dengan cara mengenal derajat
kesamaan dari genes yang mempengaruhi perkembangannya. What next ?
Bagaimana kriteria menentukan homologi harus dibuat ?
Pertama-tama melalui observasi mengenai bentuk, ukuran atau warna organ-
organ hanya sedikit menunjuk kesamaan secara positif.
Kedua, melalui pendudukan anatomi organ-organ secara umum serta
hubungannya dengan organ-organ yang terdekat merupakan petunjuk
pengarahan yang lebih baik.
Ketiga, yang paling jitu, adalah melalui sejarah perkembangan organ itu selama
embryonal.
Konsep analogi, tidak menitik beratkan pada structural identity, akan tetapi
menitik beratkan persamaan fungsi organ.
Contoh :
1. Paru-paru pada manusia
Insang pada ikan
Stigma pada insect adalah analog, padahal jelas kebaganya adalah sangat
berbeda.
2. Kaki pada udang adalah serially analog, bahkan homolog analog.
Kadang-kadang menggunakan kedua konspesi ini menjumpai kesulitan
apabila kita jumpai sejumlah organ-organ yang analog yang berasal dari
berbagai sumber yang berbeda namun menunjukkan persamaan bangun dan
bentuk. Phenomena ini berlaku menurut “Hukum Convergensi” yakni :
Organ-organ yang dipergunakan dengan cara/tujuan yang sama akan menjadi
sama bangunnya. Persamaan semacam itu disebut persamaan Convergensi
atau Parallelisme.
Contoh :
1. Persamaan bentuk antara kaki belakang kangguru yang panjang dan kaki
jerboa (semacam tikus-rodentia), kegunaannya untuk meloncat.
2. Sirip pada anjing laut dan pada ikan lumba-lumba adalah parallelism.
3. Kaki pada tupai dan kelelawar yang dilengkapi selaput kulit dan
sebagainya.
23
Konsepsi tentang Adaptasi dan Evolusi
Modifikasi baik structure maupun fungsionil dari berbagai organ tubuh vertebrata
merupakan hasil evolusi, sehingga untuk mengadakan penyelidikan comparative dari
hewan-hewan vertebrata perlu merumuskan konsepsi-konsepsi umum tentang alam dari
proses evolusi.
a. Philosophic theory, mengajarkan bahwa evolusi merupakan phenomena yang bersifat
tidak menurut kehendak alam, akan tetapi dipengaruhi dorongan dari alam organisme
itu sendiri, atau merupakan hasil dari pengaruh gaya yang bersifat Supernatural.
Teori ini tidak bersifat ilmiah dan tidak dikuatkan dengan bukti-bukti.
b. Teori-teori yang bersifat ilmiah
1. Lamareh atau Jean Baptiste Lamarch sarjana Perancis yang hidup pada tahun
1744 - 1829 percaya, bahwa terdapat ciri-ciri yang diperoleh melalui hukum use
and disuse yang diwariskan dari generasi ke generasi. Teorinya disebut teori
adaptasi.
Contoh : Leher girabe menjadi panjang, karena ada suatu generasi nenek moyang
terus-menerus menggunakan lehernya untuk mengambil daun-daun dari
pohon yang tinggi.
Teori ini nampaknya sederhana, beralasan dan natural, tetapi sesungguhnya masih
lemah, masih kurang bukti-bukti yang valid. Memang mungkin terjadi
pertambahan besar dan complexnya suatu struktur yang berguna bagi hewan itu
dalam waktu yang sangat lama dan struktur-struktur yang sedikit/tak ada
kegunaannya akan menghilang, namun belum ada bukti yang nyata bahwa bagian-
bagian tubuh yang digunakan maupun tidak digunakan sama sekali pada seseekor
hewan akan berpengaruh terhadap keturunan yang dihasilkannya.
2. Hugo de Vries (1848- 1935) mengemukakan mutasi teori, yakni teori yang
mengatakan bahwa perubahan-perubahan yang bersifat evolusioner dari struktur
suatu organisme disebabkan karena adanya mutasi genes-genes yang berpengaruh
pada perkembangan organ itu. Mutasi itu bersifat menurun.
Tentang sebab mutasi masih sedikit diketahui, walaupun secara experimental
dapat dibuktikan bahwa, radiasi, zat-zat kimia tertentu mendorong terjadinya
mutasi.
Untuk menafsirkan perubahan-perubahn struktur organisme yang terjadi secara
evolutioner, teori-teori itu mempunyai kelemahan-kelemahan yakini :
24
1. Mutasi bersifat randon (serampangan) dari seribu mutasi mungkin satu dari
padanya menguntungkan dan 999 lainnya merugikan. Pada mutasilah ada arah
dan pola tertentu, sehingga mustahil merupkan mekanisme evolusi.
2. Mutasi tak ada hubungannya dengan use and disuse dari suatu organ. Ciri-ciri
yang diperoleh oleh seseorang tak mempunyai pengaruh yang specific terhadap
timbulnya mutasi pada genes dalam sel kelamin individu itu.
3. Teori natural selection dari Darwin
Walaupun Charles Darwin (1809 - 1882) sama sekali tidak mengenal data-data
tentang genetic yang sekarang dapat diperoleh namun ia berkesimpulan tentang
adanya pengaruh mekanisme kebakaan, sebagai penjelasan terhadap mutasi
yang bersifat random, seleksi alam merupakan mekanisme yang akan
menyingkirkan type-type yang tidak sesuai dan mempertahankan type-type
yang paling cocok, sehingga ia yakin bahwa satu atau sekelompok mutant yang
berguna telah terjadi dalam germ-plasma.
Melalui observasi/experimental dapat dibuktikan bahwa mutasi yang
sedemikian kecilnya mempunyai harga survival yang tinggi apabila mutasi
yang demikian mempunyai adaptive direction, bahkan mutant yang dihasilkan
dapat menjadi dominant dan speciesnya pada waktu singkat.
Walaupun telah banyak teori yang menerangkan mekanisme evaluasi namun
evaluasi itu merupakan proses yang sulit, bukan hanya bersifat adaptive
selection.
Terminology:
Karena banyaknya jumlah organ-organ/structures yang menyusun tubuh
vertebrata maka tidak semuanya organ-organ itu dapat diberi istilah sehari-hari
yang tepat, walaupun ada istilah yang mungkin digunakan namun diperlukan
suatu istilah yang dapat dikenal oleh para scientist diseluruh dunia.
Pada waktu Ilmu Urai perbandingan mulai berkembang hasil-hasil
penyelidikannya telah ditulis dalam bahasa/istilah Latin. Bila tidak terdapat
istilah Latin yang tepat maka dicari istilah Romawi yang ditulis secara Latin.
Pada istilah Latin, terutama pada kata nama benda dan kata nama sifat dapat
diberikan akhiran-akhiran yang menunjukkan perbedaan jumlah, beberapa
casus dan gender (kelamin).
Contoh :
1. Musculus - musculi
25
Femur - femora
Magnus - magni
Testis - testes
Osteum - ostia
2. Magnus ○
Magnum ♀
Magna ♀
3. Nominative : grandis - grandes
Genitive : grandis - grandium
Penggunaan : Corpus luteum
Corpora lutea
Organ-organ yang homolog diberi nama sesuai dengan organ yang sama
terdapat pada manusia. Dalam hal hemologinya diragukan dipergunakan
istilah lain, seperti :
Musculus ombiens - musculus sartonius (Reptil-Manusia). Dalam hal
Vertebrata rendah sering mempunyai organ yang tidak dupunyai oleh
manusia, juga dibuat istilah baru, misal: cleithrum (teleoistei) - clavicula
(manusia)
Beberapa istilah penting
a. Mengenai bidang-bidang
Pada hewan-hewan yang bilateral symetris terdapat 4 macam bidang, yakni:
1. Bidang median (mid sagital) yakni bidang vertical, yang melalui sumbu arterior
posterior.
2. Bidang parasagital sejajar dengan bidang meidan.
3. Bidang horizontal bidang yang tegak lurus terhadap bidang mid sagital yang
ditarik melalui sumbu anterior posterior.
4. Bidang transversal potongan melintang bagian maupun dari tubuh dari kepala ke
ekor dan tegak lurus terhadap bidang horisonatl.
b. Mengenai sumbu-sumbu
Axis adalah garis bayangan yang memanjang disuluruh tubuh, ada 3 axis yakni :
1. Aterior - posterior axis
2. Memanjang tubuh pada median dari kepala ke ekor
3. Dorso ventral axis berjalan vertical melalui sumbu pada bidang median
4. Medio - lateral axis memanjang dari kiri dan kanan dalam bidang transversal
26
Mengenai arah
Karena kepala dan ekor merupakan arah ked an dari mana gerakan organisme dimulai
maka istilahnya seperti tersebut berikut:
Anterior : arah kedepan (sebelah muka)
Posterior : arah kebelakang (sebelah belakang)
Cranial : arah ke kepala (cranium = tl. Tengkorak)
Dorsal : arah ke ekor
Ventral : arah ke punggung (bagian atas)
Superior : arah ke atas
Inferior : arah ke bawah
Medial : kearah garis tengah
Lateral : arah kesamping (menjauh garis tengah)
Central : pusat
Proximal : arah ketubuh (dekat dari pusat badan)
Distal : arah menjauh tubuh (jauh dari pusat badan)
Terminal : ujung
Internal : dalam
External : luar
Periphery : sebelah pinggir/tepi: sebelah luar
Superficial : permukaan, sebelah atas
Profundus : untuk struktur yang terletak dibawah permukaan tubuh
Superficialis : untuk struktur yang terdapat dipermukaan tubuh
Foramen Foramina
Caput Capita
Plexus Plexus
Meatus Meatus
IV
Cornu Cornua Cornus Cornuum
Contoh penggunaan :
1. Nervus spinalis - nervi spinales
Nom (sing) - (gen sing) (nom.plural - gen plural).
2. Cartilage thyreoidea
(nom.sing) gen sing)
Manubrium sterni
(nom.sing) (gen.sing)
29