Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

LATIHAN PRAKTIKUM 1

1) Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan, dan jelaskan


perbedaannya ?
 Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran organisme sebagai akibat
dari pertambahan (pembelahan) jumlah sel, volume, ukuran dan
banyaknya matriks intraseluler organisme, yang bersifat kuantitaf atau
terukur.
 Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme.
Proses ini berlangsung secara kualitatif.
 Pertumbuhan bersifat kuantitatif artinya bisa digambarkan dalam
bilangan, terlihat dari keadaan fisik, memiliki batasan usia, bersifat
Irreversibel,dan dipengaruhi pembelahan sel tubuh. Sedangkan
perkembangan bersifat kualitatif artinya tidak dapat digambarkan
dengan bilangan, terlihat dari sifat dan kemampuan, tidak terbatas oleh
usia, bersifat reversible, dan dipengaruhi pengalaman
2) Jelaskan jenis model pertumbuhan pada mahluk hidup ?
 a. Pertumbuhan allometrik : variasi pertumbuhan relatif pada
berbagai bagian tubuh yang membantu memberi bentuk organisme.
b. Pertumbuhan determinan : pertumbuhan organisme yang akan
berhenti
tumbuh setelah mencapai ukuran tertentu, ini umumnya ciri khas pada
hewan.
c. Pertumbuhan intermediat : pertumbuhan organisme yang terus
bertumbuh selama masih hidup, ini umumnya ciri khas tumbuhan
3) Apakah yang dimaksud dengan Kebutuhan Energi Basal (KEB)
 Kebutuhan energi basal (KEB) adalah sebenarnya ditentukan oleh
ukuran dan komposisi tubuh serta umur. KEB per satuan berat bedan
berbeda menurut umur, yaitu lebih tinggi pada anak-anak dan lebih
rendah pada orang dewasa dan tua.
Adapun rumus KEB (KEB = 1 kkal atau 0,9 kkal x berat badan (kg)
X 24 jam).
4) Hitunglah kebutuhan energy basal tubuh anda dengan penggunakan rumus
sebagai berikut ?
𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐾𝐸𝐵 ( ) = 66,5 [13,5 𝑥 𝐵𝐵 (𝑘𝑔)] + [5,0 𝑥 𝑇𝐵 (𝑐𝑚)]
ℎ𝑎𝑟𝑖
+ [6,75 𝑥 𝑢𝑚𝑢𝑟 (𝑇ℎ)]
Keterangan : BB = berat badan; TB = tinggi badan; Th = umur anda
𝑘𝑘𝑎𝑙
 𝐾𝐸𝐵 (ℎ𝑎𝑟𝑖 ) = 66,5 [13,5 𝑥 40] + [5,0 𝑥 160] + [6,75 𝑥 18]
𝑘𝑘𝑎𝑙
 𝐾𝐸𝐵 (ℎ𝑎𝑟𝑖 ) = 36.831,5

5) Hitunglah berapakah KEB anda dalam 24 jam dengan rumus


𝐾𝐸𝐵 = 1 𝑘𝑘𝑎𝑙 (𝑙𝑎𝑘𝑖 − 𝑙𝑎𝑘𝑖) 𝑎𝑡𝑎𝑢 0,9 𝑘𝑘𝑎𝑙 (𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎)𝑥 𝐵𝐵 (𝑘𝑔)𝑥 24 𝑗𝑎𝑚
𝐾𝐸𝐵 = 0,9 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 40 (𝑘𝑔)𝑥 24 𝑗𝑎𝑚
𝐾𝐸𝐵 = 864
6) Hitunglah berat badan ideal (BBI) konvensional anda dengan menggunakan rumus :
𝐵𝐵𝐼 (𝑘𝑔) = [(𝑇𝐵 (𝐶𝑚) − 100)[(𝑇𝐵 (𝑐𝑚) − 100)𝑥10%]
𝐵𝐵𝐼 (𝑘𝑔) = [(160 𝑐𝑚 − 100)[(160 𝑐𝑚 − 100)𝑥10%]

BBI (kg) = 54
7) Hitunglah berat badan ideal (BBI) anda berdasarkan rumus Brocha :
- BBI (wanita : kg) : BBIW = (TB – 100) – (15% x TB – 100)
 BBI (wanita : kg) : BBIW = (160 – 100) – (15% x 160– 100)
BBI (wanita : kg) : BBIW = 51
8) Hitunglah Berat Badan Ideal (BBI) anda berdasarkan BMI (Body Massa Index)
𝐵𝐵(𝑘𝑔)
𝐵𝑀𝐼 =
𝑇𝐵(𝑚)𝑥𝑇𝐵(𝑚)
40 𝑘𝑔
 BMI = 1,60 𝑚 𝑥 1,60 𝑚

BMI = 15,625
Katagori BMI :
- BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)
- BMI 18.5 – 24 = Normal
- BMI 25 -29 = Kelebihan berat badan (overweight)
- BMI > 30 = Obesitas
9) Hitunglah BMI tubuh anda dengan cara menggunakan tabel NOMOGRAM sbb :
a. Tentukan titik berat badan dan tinggi badan Anda pada masing-masing sumbu
nomogram.
b. Tarik garis lurus dari titik yang menunjutkkan berat badan sejajar dengan sumbu tinggi
badan.
c. Tarik garik lurus dari titik tinggi badan sejajar dengan sumbu berat badan.
d. Angka pada pertemuan antara garis tinggi badan dan berat badan tersebut adalah nilai
IMT Anda.
Keterangan
 warna biru kurang berat = < 18,5 (disarankan untuk olahraga dan makan makanan padat
kalori)
 warna hijau sehat 18,5 – 22,9 (berat badan ideal, pertahankan pola hidup anda)
 warna kuning kelebihan berat 23 – 24,9 (masuk kategori ideal, namun dalam katagori
warning, perlu menjaga pola makan dan perbanyak olahraga)
 warna oranye obesitas 25 – 29,9 (memasuki batas obesitas, mulailah program diet)
 warna merah obesitas berlebih > 30 (berbagai penyakit siap menghampiri anda, segera
lakukan program diet serius)
Berat badan ideal bergantung pula pada besar kerangka dan komposisi tubuh (otot
dan lemak). Seorang yang berkerangka besar atau mempunyai komposisi otot relatif lebih
besar mempunyai berat badan ideal yang lebih besar, dengan batas kelonggaran ± 10 - 20%.
IMT yang dihubungkan dengan risiko paling rendah terhadap kesehatan adalah
antara 22 dan 25, dan berat badan lebih adalah bila IMT antara 25 dan 30, sedangkan
obesitas bila IMT > 30. Hubungan antara IMT dengan resiko terhadap penyakit dapat dilihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan resiko terhadap penyakit
IMT Resiko Terhadap Penyakit
20 – 25 Sangat rendah
25 – 30 Rendah
30 – 35 Sedang
35 – 40 Tinggi
>40 Sangat tinggi
Sumber : Whitney, E. N dan S. R. Rolfes, Understanding Nutrision 1993
Antar batas IMT yang dianggap baik untuk berbagai kelompok umur adalah sebagai-
mana tertulis dalam Tabel. Nilai IMT meningkat dengan satu unit untuk tiap sepuluh tahun
hing-ga umur enam puluh lima tahun. Hal ini menunjukkan bahwa IMT yang berkaitan
dengan ting-kat risiko paling rendah meningkat dengan umur.
Tabel 3. Indeks Massa Tubuh Ideal menurut umur
Umur (tahun) IMT (kg/m)2
19-24 19-24
25-34 20-25
35-44 21-26
45-54 22-27
55-64 23-28
> 65 24-29
Sumber: Whitney, E.N. dan S.R. Rolfes, Understanding Nutrition, 1993, him. 256.
Klasifikasi Indek Masa Tubuh di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :
Tabel 4. Batas ambang IMT untuk Indonesia
Sumber: Depkes, 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, 1994

10) Buatlah kesimpulan hasil pengolahan data dan analisis hasil pengukuran anda terhadap
kondisi tubuh anda saat ini ?
 Setelah melakukan pengukuran hasil yang didapatkan dari kebutuhan energi basal
adalah , 36.831,5 dalam waktu 24 jam didapatkan pengukuran yaitu 846. Untuk
berat badan ideal sebanyak 54 kg. Berdasarkan BBI yang diukuran secara BMI
berada dalam taraf normal yaitu 15,625. Penghitungan BMI dengan cara
menggunakan tabel NOMOGRAM berada dalam keadaan berat badan ideal atau
normal dengan angka 22. Sehingga resiko terhadap penyakit sangat rendah. Berat
badan ideal ini harus dipertahankan dan dijaga.
11) Buatlah laporan hasil praktikum anda, makimum 6 lembar?
- Pengantar
- Tujuan praktikum
- Metode Pengukuran
- Hasil analisis data
- Kesimpulan
- Pustaka
Laporan Hasil Praktikum Ekologi Dasar

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

“Laporan Ini Disusun Sebagai Syarat untuk melengkapi Tugas


Praktikum Ekologi

Dasar Tahun Ajaran 2020/2021”

DISUSUN OLEH :

RISKA
NIM (H041201020)

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
A. PENGANTAR
 Pertumbuhan dan Perkembangan

Istilah pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai proses perubahan fisiologis


yang bersifat progresif dan kontinu serta berlangsung dalam pereode tertentu (Berk,
1989).Adang Hambali (2015) mendefinisikan pertumbuhan sebagai perubahan
secara fisiologis sebagi hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang
berlangsung secara normal, atau dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari
konstitusi fisik (keadaan tubuh atau jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses
aktif secara berkesinambungan. Dengan demikian, Pertumbuhan adalah
peningkatan ukuran organisme sebagai akibat dari pertambahan (pembelahan)
jumlah sel, volume, ukuran dan banyaknya matriks intraseluler organisme, yang
bersifat kuantitaf atau terukur.

Istilah perkembangan lebih mengacu kepada perubahan karakteristik yang


khas dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju (Berk, 1989).
Selanjutnya Adang Hambali (2015) mengatakan perkembangan menunjuk pada
serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengalaman. Dengan demikian, Perkembangan adalah proses
menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif.

Pertumbuhan bersifat kuantitatif artinya bisa digambarkan dalam bilangan,


terlihat dari keadaan fisik, memiliki batasan usia, bersifat Irreversibel,dan
dipengaruhi pembelahan sel tubuh. Sedangkan Perkembangan bersifat kualitatif
artinya tidak dapat digambarkan dengan bilangan, terlihat dari sifat dan
kemampuan, tidak terbatas oleh usia, bersifat reversible, dan dipengaruhi
pengalaman.

 Jenis model pertumbuhan pada mahluk hidup

Pertumbuhan allometrik : variasi pertumbuhan relatif pada berbagai bagian tubuh


yang membantu memberi bentuk organisme.

Pertumbuhan determinan : pertumbuhan organisme yang akan berhenti tumbuh


setelah mencapai ukuran tertentu, ini umumnya ciri khas pada hewan.
Pertumbuhan intermediat : pertumbuhan organisme yang terus bertumbuh selama
masih hidup, ini umumnya ciri khas tumbuhan

 Kebutuhan Energi Basal (KEB)

Kebutuhan energi basal (KEB) adalah sebenarnya ditentukan oleh ukuran


dan komposisi tubuh serta umur. KEB per satuan berat bedan berbeda menurut
umur, yaitu lebih tinggi pada anak-anak dan lebih rendah pada orang dewasa dan
tua.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
 Untuk mengetahui apakah tinggi badan,berat badan dan umur memiliki
korelasi, dari sampel mahasiswa yang diukur, mengevaluasi Indeks
 Massa Tubuh (IMT) dan Kebutungan Energi Basal (KEB) berdasarkan berat
badan.
 Melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatan yang
berhubungan dengan parameter fisik dalam lingkungan.

C. METODE PENGUKURAN
a. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu timbangan badan, meteran,
dan alat tulis menulis. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu mahasiswa sebagai
sampel.

b. Prosedur Kerja

Cara kerja pada percobaan ini adalah :

 Mahasiswa ditimbang berat badannya, kemudian dicatat hasilnya.


 Mahasiswa diukur tinggi badannya dengan skala pada meteran, kemudian
dicatat hasilnya.
 Hasil pengambilan data dihitung sesuai dengan arahan yang telah diberikan,
meliputi perhitungan Kebutuhan EnergI Basal (KEB), Berat Badan Ideal
(BBI) konvensional maupun dengan rumus Brocha dan Berat Badan Ideal
(BBI) berdasarkan BMI (Body Massa Index) terakhir BMI dengan
menggunakan tabel NOMOGRAM.
D. HASIL ANALISIS DATA

Berat Badan : 40 Kg

Tinggi Badan : 160 cm

Umur : 18 Tahun

a. Kebutuhan Energy Basal (KEB) tubuh.

𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐾𝐸𝐵 ( ) = 66,5 [13,5 𝑥 𝐵𝐵 (𝑘𝑔)] + [5,0 𝑥 𝑇𝐵 (𝑐𝑚)]
ℎ𝑎𝑟𝑖
+ [6,75 𝑥 𝑢𝑚𝑢𝑟 (𝑇ℎ)]
Keterangan : BB = berat badan; TB = tinggi badan; Th = umur anda
𝑘𝑘𝑎𝑙
 𝐾𝐸𝐵 (ℎ𝑎𝑟𝑖 ) = 66,5 [13,5 𝑥 40] + [5,0 𝑥 160] + [6,75 𝑥 18]
𝑘𝑘𝑎𝑙
 𝐾𝐸𝐵 (ℎ𝑎𝑟𝑖 ) = 36.831,5

b. KEB dalam 24 jam dengan rumus


𝐾𝐸𝐵 = 1 𝑘𝑘𝑎𝑙 (𝑙𝑎𝑘𝑖𝑙𝑎𝑘𝑖) 𝑎𝑡𝑎𝑢 0,9 𝑘𝑘𝑎𝑙 (𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎)𝑥 𝐵𝐵 (𝑘𝑔)𝑥 24 𝑗𝑎𝑚
𝐾𝐸𝐵 = 0,9 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑥 40 (𝑘𝑔)𝑥 24 𝑗𝑎𝑚
𝐾𝐸𝐵 = 864
c. Berat Badan Ideal (BBI) konvensional dengan menggunakan rumus :
𝐵𝐵𝐼 (𝑘𝑔) = [(𝑇𝐵 (𝐶𝑚) − 100)[(𝑇𝐵 (𝑐𝑚) − 100)𝑥10%]
𝐵𝐵𝐼 (𝑘𝑔) = [(160 𝑐𝑚 − 100)[(160 𝑐𝑚 − 100)𝑥10%]
BBI (kg) = 54
d. Berat Badan Ideal (BBI) berdasarkan rumus Brocha :

- BBI (wanita : kg) : BBIW = (TB – 100) – (15% x TB – 100)


 BBI (wanita : kg) : BBIW = (160 – 100) – (15% x 160– 100)
BBI (wanita : kg) : BBIW = 51

e. Berat Badan Ideal (BBI) berdasarkan BMI (Body Massa Index)

𝐵𝐵(𝑘𝑔)
𝐵𝑀𝐼 =
𝑇𝐵(𝑚)𝑥𝑇𝐵(𝑚)
40 𝑘𝑔
 BMI = 1,60 𝑚 𝑥 1,60 𝑚

BMI = 15,625
Katagori BMI :
- BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)
- BMI 18.5 – 24 = Normal
- BMI 25 -29 = Kelebihan berat badan (overweight)
- BMI > 30 = Obesitas
BMI tubuh dengan cara menggunakan tabel NOMOGRAM

E. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengukuran hasil yang didapatkan dari kebutuhan energi


basal adalah , 36.831,5 dalam waktu 24 jam didapatkan pengukuran yaitu 846. Untuk
berat badan ideal sebanyak 54 kg. Berdasarkan BBI yang diukuran secara BMI berada
dalam taraf normal yaitu 15,625. Penghitungan BMI dengan cara menggunakan tabel
NOMOGRAM berada dalam keadaan berat badan ideal atau normal dengan angka 22.
Sehingga resiko terhadap penyakit sangat rendah. Berat badan ideal ini harus
dipertahankan dan dijaga.
DAFTAR PUSTAKA

Laela,F.,N., 2017, Bimbingan Konseling Keluarga Dan Remajaedisi Revisi,

UIN Sunan Ampel Press, Surabaya.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi), 2020,

Pedoman Praktikum Ekologi Umum, Uinersitas Hasanuddin, Makassar.

Anda mungkin juga menyukai