Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN BOTANI

“MENGENAL STRUKTUR SEL DAN JARINGAN AKAR DAN


BATANG TUMBUHAN”

Oleh :

DJUANG MUHAJIRIN LAMBIYE


D1E117029

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan
kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas
sel tunggal, atau disebut organisme uniselular, misalnya bakteri dan amoeba.
Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan
organisme multiselular yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan
fungsinya masing-masing.
Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun
demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel.
Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara
tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi. Sel-
sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing
berdiri sendiri.
Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ
dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Fisiologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas suatu
organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Seperti halnya cabang
ilmu biologi lain, fisiologi juga mempelajari proses kehidupan yang mirip atau
identik pada banyak organisme. Fisiologi sebenarnya merupakan terapan dari
fisika dan kimia modern untuk memahami tumbuhan dan hewan.
Karena itu, kemajuan fisiologi hampir seluruhnya bergantung pada
kemajuan dibidang fisika dan kimia. Kini teknologi ilmu fisika terapan
menyumbangkan peralatan untuk membantu penelitian dibidang fisiologi serta
pengetahuan dasar. Dalam mempelajari fisiologi yang paling mendasar perlu di
pelajari adalah ilmu tentang sel . Tumbuhan termasuk organisme multiseluler
yang terdiri dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang bekerja sama melakukan
fungsinya.
Akar adalah bagian paling bawah dari tumbuhan. Umumnya Akar
berkembang didalam tanah.akar berfungsi sebagai tempat penyerapan zat – zat
makanan untuk kelangsungan tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman. kondisi
lingkungan sering kali mempengaruhi pertumbuhan akar. Sistem perakaran
tumbuhan yang hidup ditanah kering biasanya berkembang lebih baik.pada
tumbuhan yang hidup pada tanah berpasir, perkembangan akarnya dangkal,
mendatar, dan akar lateral menyebar dekat dibawah permukaan tanah.struktur akar
banyak ragamnya.
Berdasarkan fungsinya, dikenal akar penyimpanan, akar udara, akar
sukulen, akar panjat, akar penunjang,akar napas ( Pneumetafor ), dan akar yang
yang bersimbosis dengan jamur ( mikorhiza ). Berdasarkan asal usulnya, terdapat
dua tipe akar , yaitu akar primer dan akar serabut ( adventitious ). Akar primer
berkembang dari ujung embrio yang terbatas,sedangkan akar serabut berkembang
dari jaringan akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan, seperti batang
dan daun.
Batang memiliki ciri-ciri mempunyai buku dan ruas, umumnya terletak
diatas tanah. Batang merupakan bagian kedua dari tumbuhan setelah akar. Batang
bersatu dengan akar melanjutkan sari makanan yang dibawa oleh akar melalui
jaringan pengangkut. Pada beberapa jenis tumbuhan, batang berfungsi sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar dan kentang.
Batang pada umumnya berada di atas permukaan tanah. Ada tiga jenis batang
tumbuhan yang terdapat di sekitar, yaitu batang berkayu, batang berair (batang
basah) dan batang rumput (berongga).
Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya pada batang terdapat
bermacam-macam jaringan tetapi pada dasarnya batang memiliki lapisan-lapisan
jaringan yang sama dengan akar, yaitu Epidermis, Korteks, dan Silinder pusat
(Stele).
Jarigan tumbuhan adalah sel-sel tumbuhan dewasa tidak tersusun secara
acak, melainkan menyesuaikan diri melalui berbagai cara dan membentuk
sekelompok sek yang mudah di kenali. Jaringan tumbuhan dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: Jaringan Meristem. Berdasarkan asal pembentukannya,
jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu promeristem,
meristem primer, dan meristem sekunder. Berdasarkan letaknya, jaringan
meristem di bedakan menjadi meristem apical, interkalar, dan lateral.   Jaringan
Permanen. Menurut fungsinya, di golongkan menjadi beberapa bagian, yaitu
jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan pengangkut,
dan jaringan gabus. Tiga bagian pokok organ tumbuhan yaitu akar, batang dan
daun.
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup.Di dalam sel terdapat
protoplasma yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam
nukleat.Berdasarkan tipe sel dibedakn menjadi prokaroriotik, yaitu sel yang tidak
memiliki membran inti dan sel eukariotik, yaitu sel yang memiiliki membran inti.
Semua sel prokariotik mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa
DNA dan RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom.sel prokariotik tidak
memiliki membram inti. karena tidak mempunyai membram inti maka bahan inti
yang berada di dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.ciri
lain dari sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembram (membram
dalam),sepert reticulum endoplasma dan komplek golgi.selain itu, sel prokariotik
juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas, namun mempunyai struktur yang
berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor.
Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel
eukariotik memiliki membram inti, sedangkan sel prokariotik tidak.selain itu sel,
eukariotik memiliki sistemendomembram, yakni memiliki organel-organel
bermembram seperti retikulum endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan
lisosom.

1.2. Tujuan dan kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah memberikan pengalaman kepada


praktikan dalam menyiapkan preparat untuk pengamatan struktur sel dan jaringan
akar serta batang tumbuhan. Memberikan keterpilan mengoprasikan mikroskop
dalam mengamati secara jelas dan tegas komponen sel dan jaringan akar serta
batang tumbuhan. Mahasiswa mampu menyajikan dan mendeskripsikan
komponen sel dan jaringan akar serta batang hasil pengamatan dibawah
mikroskop.
Kegunaan dari praktikum ini adalah mahasiswa diberikan pengalaman,
keterampilan, dan mampu menyajikan serta mendeskripsikan struktur dan
komponen sel, jaringan akar, dan batang tumbuhan saat praktikum dilaksanakan.
Oleh karena itu penting untuk melakukan praktikum dalam mengenal struktur sel,
jaringan akar, dan batang tumbuhan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Batang merupakan bagian sumbu tumbuhan dengan cabang-cabang lateral.


Pada umumnya batang terletak dipermukaan tanah. Tumbuhan tegak menjulang
keatas. Batang berfungsi sebagai alat transportasi yaitu menyalurkan air dan
garam-garam mineral dari akar ke daun dan menyalurkan hasil fotosintesis dari
daun keseluruh tubuh (Haryati, 2009).
Fungsi batang bagi tumbuhan adalah sebagai berikut : batang sebagai
penopang untuk seluruh bagian tumbuhan supaya tetap tegak, batang sebagai alat
buat menyalurkan sari-sari makanan yang dihasilkan oleh daun menuju seluruh
bagian tumbuhan. Batang sebagai alat untuk mengangkut mineral dan air dari akar
menuju daun, batang sebagai tempat untuk menyimpan makanan cadangan pada
tumbuhan tertentu, batang sebagai tempat untuk tumbuh daun cabang dan bunga
(Fathoni, 2015).
Batang suatu tumbuhan dapat dengan mudah dibedakan dari bagian lain
tubuh tumbuhan, karena sifat-sifatnya sebagai berikut: batang terdiri dari ruas dan
buku, pada umumnya berbentuk bulat panjang, arah tumbuh menjuju cahaya,
memiliki tunas Aksilar (Hartono, 2008).
Jaringan pembulu primer batang terdiri dari sejumlah ikatan pembuluh yang
tersusun khusus. Setiap ikatan pembuluh memiliki xylem yang tersusun kearah
dalam dan floem kearah luar. Sesunan ikatan pembulu demikian dikenal sebagai
ikatan pembulu kolateral. Jika diantara xylem dan floem terdapat cambium, maka
disebut kolateral terbuka. Jika tidak ada cambium maka disebut kolateral tertutup
(Iwan, 2007).
Pada sel eukariot, sitoplasma adalah bagian non nukleus dan plotoplasma.
Kloroplas adalah benda terbesar dalam sitoplasma, kloroplas yang berkembang
pada batang dan daun mengandung piqmen hijau yang dalam fotosintesis
menyerap tenaga matahari untuk mengubah kerbondioksida menjadi gula yakni
sumber energi kimia dan makanan bagi tumbuhan (Siswanti, 2012).
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang berarti sel mampu atau
tetap hidup tanpa kehadiran sel yang lain. Sel juga merupakan struktur terkecil
yang mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi (Sumardi dan Marianti,
2007).
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel. Dinding sel tersusun dari
polisakarida (hemiselulosa dan pektin) atau terdapat pada tumbuhan. Fungsi dari
dinding sel adalah melindungi organel. Member bentuk sel dan  fungsi dari
dinding sel adalah melindungi organel, member bentuk sel dan sebagi tempat
transortasi antar sel selain itu dinding sel juga berfungsi sebagai penyokong
(Sumadi dan Marianti, 2007).
Ribosom merupakan butiran butiran yang di temukan dalam sitoplasma sel
dan terdapat ribonukleus yang berfungsi dalam sintesis protein dalam sel (setiadi,
2007).
Tanaman bawang merah lebih baik pertumbuhannya pada tanah yang
gembur, subur, dan banyak mengandung bahan-bahan organik. Tanah yang sesuai
bagi pertumbuhan bawang merah misalnya tanah lempung berdebu atau lempung
berpasir, yang terpenting keadaan air tanahnya tidak menggenang. Pada lahan
yang sering tergenang harus dibuat saluran pembuangan air (drainase) yang baik.
Derajat kemasaman tanah (pH) antara 5,5 – 6,5 (Sartono, 2009).
Tanaman jagung merupakan komoditas pangan terpenting kedua setelah
padi. Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan ternak.
Jagung mengandung senyawa karbohidrat, lemak, protein, mineral, air, dan
vitamin. Fungsi zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat memberi energi,
membentuk jaringan, pengatur fungsi, dan reaksi biokimia di dalam tubuh. Semua
bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan. Batang dan daun jagung yang masih
muda sangat bermanfaat untuk pakan ternak dan pupuk hijau. Klobot (kulit
jagung) dan tongkol jagung dapat digunakan sebagai pakan ternak, serta dapat
digunakan sebagai bahan bakar. Rambut jagung dapat digunakan sebagai obat
kencing manis dan obat darah tinggi (Retno, 2008).
Batang tanaman tomat berwarna hijau berbentuk persegi empat hingga bulat,
berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-
bulu itu terdapat rambut kelenjar (Tugiyono, 2007).
Teknik bercocok tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi sawah
tadah hujan sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai
tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini
harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari
serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi (Arafah,
2010).

BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 Oktober 2017. Pukul 13.00 –
14.40 WITA, bertempat dilaboratorium Agroteknologi unit Agronomi, Fakultas
Pertanian Universitas Halu oleo.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan saat praktikum adalah buku catatan praktek, kertas A4,
pensil, silet, pulpen, jengka, penggaris, busur, peruncing, penghapus, tisu lensa,
air syringe, lap terbuat dari bahan kaos bersih atau lap bersih dan mikroskop
cahaya.
Bahan yang digunakan saat praktikum adalah tanaman Oryza sativa L, Zea
mays L, Arachis hypogeae dan Lycopersicum escullentum Mill yang berusia
kurang lebih satu minggu lengkap akar dan batang.

3.3. Prosedur Kerja


Prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu :
1. Membuat sayatan melintang menggunakan silet dari akar dan batang Oryza
sativa L, Zea mays L, Arachis hypogeae, dan Lycopersicum escullentum Mill.
2. Meletakan sayatan pada permukaan gelas objek bersih yang telah ditetesi air,
lalu tutup dengan kaca penutup dan usahakan tidak ada gelembung udara
didalamnya.
3. Mengamati preparat tersebut dibawah mikroskop menggunakan pembesaran
10 dan 40 kali.
4. Mengambar sel dan jaringan dari masing-masing akar dan batang tanaman
pada buku gambar. Bila memungkinkan ambil gambar via okuler
menggunakan kamera.
5. Beri keterangan komponen sel yang ada identifikasi sayatan melintang
jaringan akar masing-masing spesies tanaman.
6. Selanjutnya, buat sayatan membujur menggunakan silet dari akar dan batang
Oryza sativa L, Zea mays L, Arachis hypogeae, dan Lycopersicum
escullentum Mill.
7. Letakan sayatan pada permukaan gelas objek bersih yang telah ditetesi air,
lalu tutup dengan kaca penutup dan usahakan tidak ada gelembung udara
didalamnya.
8. Amati preparat tersebut dibawah mikroskop menggunakan perbesaran 10 dan
40 kali.
9. Gambar sel dari masing-masing jaringan akar dan batang tanaman pada buku
gambar.
10. Mengambar sel dan jaringan dari masing-masing akar dan batang tanaman
pada buku gambar. Bila memungkinkan ambil gambar via okuler
menggunakan kamera.
11. Beri keterangan komponen sel yang anda identifikasi pada irisan membujur
jaringan akar dan batang masing-masing spesies tanaman.
12. Kumpulkan kertas kerja anda.
13. Beri ulasan hasil kerja anda melalui laporan kerja laboratorium mengenai
struktur sel jaringan akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Gambar Mikroskop. Membujur Perbesaran 10x. Bawang Merah

Gambar Mikroskop. Membujur Perbesaran 40x. Bawang Merah

Gambar Mikroskop. Membujur Perbesaran 10x. Tomat

Gambar Mikroskop. Membujur Perbesaran 40x. Tomat


Gambar Mikroskop. Membujur Perbesaran 10x. Jagung

Gambar Mikroskop. Membujur Perbesaran 40x. Jagung

Gambar Mikroskop. Membujur Perbesaran 10x. Padi

Gambar Mikroskop. Membujur Perbesaran 40x. Padi

4.2. Pembahasan
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa praktikum


mengenai struktur sel dan jaringan akar dan batang tumbuhan dengan bahan
bawang merah, jagung, padi dan tomat serta mikroskop cahaya berjalan dengan
lancar serta kita dapat mengetahui bagimana cara meyiapkan preparat untuk
pengamatan, mengoprasikan mikroskop dalam mengamti secara jelas, dan mampu
menyajikan serta mendeskripsikan komponen sel, jaringan akar dan batang
tumbuhan hasil pengamatan melalui mikroskop.

5.2. Saran

Saran pada praktikum ini adalah setiap anggota kelompok pengamatan harus
teliti dalam melakukan praktikum agar mendapat hasil yang maximal. Kepada
setiap pengamat harus teliti saat melakukan percobaan agar tidak terdapat
gelembung udara yang bisa mempresulit jalannya pengamatan. Dalam proses
pengamatan objek dengan menggunakan mikroskop pengaturan focus sebaiknya
dilakukan dengan pelan-pelan. Pada kegiatan praktikum ini sebaiknya alat dan
bahan yang digunakan dipersiapkan dengan baik terlebih dahulu, agar praktikum
dapat berjalan dengan baik dan tidak terhambat.

DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta.


Sumandi dan Marianti, A. 2007. Biologi Sel. Graha Ilmu. Yogyakarta
Fathoni. 2915. Fungsi dan Struktur Batang Tumbuhan. www.infopendidikan.com.
Diakses pada 26 September 2016.
Haryanti. D., 2009. Jelajah fakta Biologi 2. Jakarta: tiga serangkai.
Hartono, 2008. Sifat-Sifat Batang. Vol.3 (1)
Iwan. W., 2007. Biologi. CV Regina. Bogor
Siswanti., 2012. http://www.zonasiswa.com/2015/03/fungsi-dan-struktur-sel-
tumbuhan.html. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015.
Effendi, F.B. 2008. Uji Beberapa Varietas Jagung (Zea Mays L) Hibrida pada
Tingkat Populasi Tanaman yang Berbeda. Program Studi Agronomi.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Darti, E. 2010. Pengaruh Cara Penempatan Pupuk Pada Beberapa Varietas
Padi Ditanah Kering Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi.Fakultas
Pertanian Universitas Andalas. Padang.
Cahyono, B. 2008. Tomat Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius,  
Yogyakarta.
Wibowo. 2014. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay.
Penebaran Swadaya. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai