Anda di halaman 1dari 37

BAKTERI

OLEH : ANDI KHAERUNI R


• Kata bakteri berasal bahasa Yunani yaitu
“bakterion” yang berarti tongkat atau batang.
• Bakteri merupakan organisme kecil yang disebut
mikroorganisme uniselluler,
karena ukurannya yang sangat kecil maka
bakteri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
tetapi harus menggunakan mikroskop dengan
pembesaran di atas 1.000 kali.
• Bakteri merupakan organisme pertama yang
menempati muka bumi ini (data fossil : ± 2.5 juta
tahun lalu) dan organisme terbanyak dipermukaan
bumi ini,
namun lebih dari 90% belum dapat dibiakkan
dalam media buatan.
Morfologi Bakteri
• Berdasarkan bentuk morfologinya bakteri dibedakan
atas beberapa bentuk, yaitu :
(1) Basil, ialah bakteri berbentuk batang yang
menyerupai tongkat pendek, dan silindris,
(2) Kokus, ialah bakteri yang berbentuk bulat
menyerupai bola-bola kecil,
(3) Spiral, ialah bakteri yang berbentuk bengkok atau
menyerupai spiral.
• Bentuk-bentuk tersebut dapat terdiri dari sel
tunggal, sel ganda atau membentuk rantai dan
berkelompok.
Bentuk Umum Bakteri

Bacteria come in 3 basic shapes :


 cocci (spheres),
 bacilli (rod shaped),
 spirilla (corkscrew shape)
Berbagai Variasi Bentuk Morfologi Bakteri
• Bakteri pada umumnya mempunyai ukuran sel 0.5-1.0
µm.
• Bakteri yang berbentuk batang biasanya pendek dan
silindris.
• Pada media buatan bentuk morfologi koloni bakteri
sangat dipengaruhi oleh keadaan medium dan usia,
pada biakan muda panjang berkisar 0,6 sampai 3,5 µm
dengan diameter 0,5 sampai 1,0 µm.
• Sebagian besar bakteri memiliki bulu cambuk (flagel)
berupa benang-benang halus, yang biasanya jauh lebih
panjang dari sel yang memilikinya.
• Keberadaan flagel pada bakteri pertama kali
dilaporkan oleh Cohn pada tahun 1875.
 flagel tersebut berfungsi sebagai alat pergerakan
aktif bakteri.
Jumlah dan letak bulu cambuk tersebut dapat
berbeda antara satu spesies dengan spesies
lainnya, dan sering diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Jika bulu cambuk tersebut hanya satu dan
melekat pada ujung sel disebut monotrik (bulu
cambuk polar),
b. Jika memiliki banyak bulu cambuk yang terletak
pada salah satu ujung disebut lofotrik,
c. Jika memiliki banyak bulu campuk dan melekat
pada kedua ujung sel disebut amfitrik,
d. Jika memiliki banyak bulu cambuk yang tersebar
pada semua permukaan sel disebut peritrik.
• Di bawah mikroskop, sel bakteri ada yang tidak berwarna,
putih kekuningan atau keabua-abuan, merah atau warna
lain.
• Apabila sel bakteri tunggal dibiakkan pada medium padat,
maka bakteri tersebut segera menghasilkan massa yang
dapat dilihat yang disebut koloni.
• Koloni dari spesies yang berbeda mungkin berbeda ukuran,
bentuk, bentuk pinggiran, elevasi dan warnanya yang
kadang mencirikan spesies tertentu.
• Diameter koloni mulai dari kurang dari satu milimeter
hingga beberapa milimeter, dan bentuknya dapat sirkuler,
oval atau tidak beraturan. Pinggiran mungkin licin,
berombak atau angular dan elevansinya dapat berbentuk
kubah atau berkerut.
• Koloni sebagian besar bakteri patogen tumbuhan berwarna
keputihan atau keabu-abuan, tetapi di antaranya berwarna
kuning, merah atau warna lain, dan beberapa spesies
menghasilkan zat warna yang dapat terdifusi ke dalam
media agar.
Media Tumbuh Bakteri
Media Differential
Media Semi Selektif King’B

YDCA

Xanthomonas axonopodis pv glycines


Pseudomonas fluorecens

Erwinia amylovora

Serratia sp.

NA + Glukosa
• Beberapa jenis bakteri dapat membentuk spora
yang tahan terhadap suhu tinggi dan
kekeringan atau keadaan lain yang tidak
menguntungkan bagi perkembangan bakteri.
• Pembentukan spora ini sangat berbeda pada
pembentukan spora pada cendawan yang
dibentuk untuk perbanyakan.
• Spora bakteri dapat dibentuk di tengah, di
ujung atau subterminal dari sel. Diameter
spora lebih kecil atau lebih besar dari garis
tengah sel induknya
Bakteri Pembentuk Spora
STRUKTUR BAKTERI & FUNGSINYA
Struktur Sel dan Fungsinya
Pada umumnya struktur sel bakteri terdiri dari dinding luar, protoplasma dan
bahan inti

Dinding sel :
•dinding sel bakteri sangat tipis,
•relatif kuat dan agak kaku,
 dinding sel inilah yang memberi bentuk tertentu pada bakteri.
•Dinding sel bakteri terdiri atas 3 lapis,
 dari luar ke dalam berturut-turut :
lapisan lendir, dinding sel dan membran sitoplasma.
•Dinding sel bakteri sebagian besar spesies dibungkus oleh zat kental bergetah
yang menyelubungi dinding sel seluruhnya,
 jika berupa lapisan tebal yang terdiri dari massa yang relatif besar
mengelilingi sel, mempunyai bentuk dan densiti yang tetap disebut kapsul.
• Lapisan lendiri terdiri atas karbohidrat dan pada beberapa spesies
mengandung unsur N dan P.
Lendir tersebut merupakan benteng pertahanan bagi bakteri karena
memberikan perlindungan terhadap kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan, dan pada umumnya bakteri yang patogenik memiliki lapisan
lendir yang tebal (kapsul).
• Secara kimiawi terdapat perbedaan antara dinding sel bakteri
yang Gram positif dengan dinding sel yang Gram negatif.
• Dinding sel Gram-positif tidak mengandung bahan aromatik dan
asam amino yang mengandung sulfur, arginin dan prolin,
sebaliknya dinding sel Gram-negatif menunjukkan adanya
bahan aromatik yang mengandung sulfur, arginin dan prolin.
• Dinding Gram-negatif biasanya lebih kaya akan lipid daripada
Gram-positif.
• Polisakarida terdapat pada dinding sel baik yang Gram-negatif
maupun yang Gram-positif.
• Dinding sel bakteri-bakteri Gram-positif lebih banyak
mengandung heksomin daripada bakteri-bakteri Gram-negatif.
• Dinding sel bakteri Gram negatif terdapat lapisan membran
luar yang berfungsi untuk melindungi sel bakteri tersebut dari
pengaruh antibiotik
Membran sitoplasma
• Biasa disebut plasmolema, berupa lapisan hialin, merupakan
bungkus dari pada sitoplasma.
Lapisan ini akan menyusut bersama-sama dengan
menyusutnya protoplasma pada waktu mengalami plasmolisis.
Membran sitoplasma berfungsi mengatur pergerakan masuk
dan keluarnya zat hara dari dalam dan keluar sel, termasuk
bahan sisa dan enzim pencernaan.
• Membran sitoplasma mempunyai reaksi asam karena
mengandung asam ribo nukleat,
 membran ini bersifat menyerap warna dari pewarna-pewarna
netral atau basa dengan kisaran pH yang cukup luas.
 bersifat semipermiabel dan berperan dalam reaksi Gram dan
reaksi acid-fast.
Protoplasma :
• Semua zat yang berada di bagian dalam dinding sel menyusun
protoplasma yang biasa disebut sitoplasma atau plasma sel.
• Protoplasma itu suatu koloid yang mengandung karbohidrat
campuran kompleks protein, lipid, karbohidrat, senyawa organik
lain, air dan mineral.

Bahan inti :
• sel bakteri memiliki bahan inti yang terdiri atas kromoson
sirkular tersusun dari DNA (dioxyribonucleic acid) yang
membentuk bahan genetik utama dan nampak seperti bola,
bulat panjang atau bentuk seperti halter di dalam sitoplasma .
• Selain kromoson dalam sel bakteri sering juga ditemui adanya
beberapa material genetik tambahan yang lebih kecil berbentuk
sirkular yang disebut plasmid yang dapat bergerak atau pindah
antara bakteri atau antara bakteri dan tumbuhan .
• Bakteri tidak mempunyai nukleolus, tidak mempunyai retikulum
endoplasma dan tubuh-tubuh golgi.
 
• Cell Wall : protects the cell and gives shape

• Outer Membrane : protects the cell against some antibiotics (only present in Gram negative
cells)

• Cell Membrane: regulates movement of materials into and out of the cell; contains enzymes
important to cellular respiration

• Cytoplasm : contains DNA, ribosomes, and organic compounds required to carry out life
processes

• Chromosome : carries genetic information inherited from past generations

• Plasmid : contains some genes obtain through genetic recombination

• Capsule, and slime layer: protects the cell and assist in attaching the cell to other surfaces

• Endospore: protects the cell against harsh environmental conditions, such as heat or drought

• Pilus (Pili)assist the cell in attaching to other surfaces, which is important for genetic
recombination

• Flagellum: moves the cell


Pewarnaan Gram
• Developed in 1884 by Danish microbiologist, Hans Gram
• Bacteria are stained purple with Crystal Violet & iodine;
rinsed with alcohol to decolorize; then restained with
Safranin (red dye)

 Bacterial cell walls either stain purple or reddish-pink  


Gram-positive bacteria (Gram +)

• Thick layer of peptidoglycan (protein-


sugar) complex in cell walls & single layer
of lipids
• Stain purple

• Bacillus are used a biological control


agents of pests and plants diseases

• Actinomycetes make antibiotics like


tetracycline & streptomycin
Gram-negative bacteria (Gram -)
• Cell walls have a thin layer of
peptidoglycan & an extra
layer of lipids on the outside
• Stain pink or reddish 
• Lipid layer prevents the
purple stain & antibiotics
from entering (antibiotic
resistant)
• Most of plant pathogen
bacterials
KLASIFIKASI BAKTERI
VIRUS
• Virus adalah nukleoprotein yang terlalu kecil untuk dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya, memperbanyak diri hanya dalam sel
hidup dan mempunyai kemampuan menyebabkan penyakit
• Semua virus parasit di dalam sel hidup, dari miroorganisme
tunggal sampai tumbuhan dan hewan besar serta manusia
• Contoh virus yang menyerang hewan dan atau manusia:
menyebabkan penyakit seperti influensa, rabies, polio, cacar air
dll.
• Terdapat juga virus yang menyerang bakteri, cendawan dan
tumbuhan
• Total jumlah virus yang telah diketahui sampai saat ini lebih dari
2000 jenis, dan hampir setiap bulan diperkenalkan jenis virus
baru
• Kira-kira seperempat dari virus yang ada dapat menyerang
dan menyebabkan penyakit pada tumbuhan
• Satu jenis virus dapat menginfeksi satu atau banyak spesies,
dan setiap spesies tumbuhan biasanya dapat diserang oleh
banyak virus dari jenis yang berbeda
• Walaupun virus adalah agensia penyakit dan bersama-sama
dengan genetik organisme hidup lain berfungsi dan mampu
bereplikasi, tetapi virus juga bertingkah laku seperti molekul
kimia.
• Secara sederhana virus terdiri atas asam nukleat dan protein
 protein berfungsi sebagai dinding yang melindungi yang
disebut kapsid, mengelilingi as. Nukleat
• Walaupun dapat mempunyai beberapa bentuk, tetapi
umumnya berbentuk batang atau polihidran atau variasi dari
kedua bentuk tersebut.
• Virus tidak membelah diri dan tidak menghasilkan
struktur reproduksi tertentu seperti spora, tetapi
mereka memperbanyak diri dengan mendorong sel
inang membentuk lebih banyak virus
• Virus menyebabkan penyakit tidak dengan
mengkonsumsi sel atau membunuhnya dengan
toksin, tetapi dengan menggunakan substansi sel,
mengisi ruangan dalam sel, dan mengganggu
komponen dan proses selluler yang selanjutnya
mengacaukan metabolisme sel dan menimbulkan
perkembangan dengan kondisi dan substansi sel
abnormal yang mengganggu fungsi dan kehidupan
sel atau organisme
Ciri Virus Tumbuhan
Morfologi
• Karena ukurannya yang sangat kecil, maka virus tumbuhan
tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron
• Umumnya berbentuk memanjang (batang kaku atau benang
yang lentur), seperti basil (rhabdovirus), dan spherical
(isometrik atau polyhedral)
• Contoh virus:
- Bentuk batang kaku adalah Tobacco Mosaic Virus (TMV),
berukuran kira-kira 15x300nm dan 20x130 nm
- panjang seperti benang : Citrus tristeza virus : lebar 10-13nm,
panjang bisa sampai 2000 nm
- batang seperti basil : potato dwarf yellow virus : 75 x 380 nm
Morfologi Bentuk Batang
Tobacco Mosaic Virus

Bentuk Batang Kaku

Peanut Stripe Virus

Bentuk
Batang lentur
Morfologi Bentuk Polyhedral

Turnip yellow mosaic virus


Komposisi dan Sturuktur
• Setiap jenis virus sedikitnya terdiri atas satu asam nukleatdan
protein, beberapa jenis virus terdiri dari lebih dari satu ukuran
asam nukleat protein, dan beberapa diantaranya
mengandung senyawa kimia tambahan seperti : poliamina,
lipid dan enzim spesifik.
• Proporsi asam nukleat dan protein berbeda untuk setiap jenis
virus.
• Asam nukleat membentuk 5–40% dan sisanya 60-95% berupa
protein.
• Persentase asam nukleat yg paling rendah dan
protein yg paling tinggi terdapat pd virus
memanjang, sedangkan virus sperikal
mengandung sebaliknya.
• Ukuran semua asam nukleat virus lebih kecil
bila dibandingkan dgn mikoplasma,
spiroplasma dan bakteri.
Komposisi dan Struktur Protein Virus
• Protein virus terdiri dari asam amino, urutan asam
amino dalam protein ditentukan oleh kode
genetiknya.
• Komponen virus tumbuhan disusun oleh sub unit
protein yg berurutan.
• Kandungan dan urutan asam amino konstan untuk
subunit protein virus yg identik, tetapi mungkin
bervariasi utk virus yg berbeda, strain berbeda utk
virus yg sama, dan bahkan utk protein berbeda dr
partikel virus yg sama.
Contoh kandungan dan urutan asam amino virus

• Sub unit protein tobacco mosaic virus (TMV)


terdiri atas 158 asam amino dlm urutan yg
konstan.
• Dgn pola yg sama sub unit protein turnip
yellow mosaic virus (TYMV) mempunyai 189
asam amino.
Komposisi dan Susunan Asam Nukleat Virus

• Asam nukleat sebagian besar virus tumbuhan terdiri aras


RNA.
• Ada 25 jenis virus yg mengandung DNA.
• Pada RNA virus 1 dari 4 basa`dpt menempel pd setiap molekul
ribosa.
• Basa tsb adalah : Adenin, Guanin, Sitosin, dan Urasil.
• Urutan dan frekuensi basa pd rantai RNA bervariasi.
• Sebagian besar virus tumbuhan (400) mengandung RNA
rantai tunggal, ttp 10 spesies mgd RNA rantai ganda. 12
spesies mgd DNA rantai ganda, dan 15 spesies mengandung
DNA rantai tunggal.
viroid

• Yaitu RNA-RNA berukuran kecil (250-400


nukleotida), telanjang, rantai tunggal, sirkuler,
mampu menyebabkan penyakit pd tumbuhan
dgn sendirinya
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai