Anda di halaman 1dari 29

PEMBIAKAN

MIKROBA

Iis Herawati, S.Pd


Isolasi Mikroba
 Di alam populasi mikroorganisme tidak
terpisah menjadi spesies-spesies tersendiri
melainkan hidup secara bersama-sama
dalam beraneka jenis.
 Di dalam laboratorium populasi campuran
tersebut dapat dipisahkan menjadi kultur
murni yang mengandung hanya satu jenis
mikroorganisme saja
Isolasi Mikroba
 Isolasi : cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungannya/tempat
terjadinya infeksi (in vivo), sehingga diperoleh
kultur murni atau biakan murni (in vitro).
 Kultur murni : kultur yang sel-sel mikrobanya
berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal.
 Kultur murni  untuk menelaah dan
mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk
penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis,
maupun serologis suatu popolasi yang terdiri dari
satu macam mikroorganisme saja.
Medium Mikroba
 Media / medium / perbenihan adalah suatu
bahan yang terdiri dari campuran nutrisi /
nutrient / zat makanan, yang
dipergunakan untuk menumbuhkan
mikroba.
 Juga digunakan untuk isolasi,
memperbanyak mikroba, pengujian sifat-
sifat fisiologis/biokimia, menghitung jumlah
mikroba, menyimpan stok mikroba, dan
sebagainya.
Komposisi, Susunan dan Sifat Media

A. Komposisi MEDIA
1. Media padat
Ke dalam medium ditambahkan
antara 12-15 gr tepung agar per 1
liter. Jumlah tepung agar yang
ditambahkan tergantung kepada
jenis atau kelompok mikroba yang
ditanam. Media padat umumnya
digunakan untuk bakteri, ragi,
jamur dan kadang mikroalga.
2. Media cair
Ke dalam medium tidak
ditambahkan zat pemadat,
biasanya medium cair digunakan
untuk pembiakan bakteri, ragi
dan mikroalga.
3. Media semi padat atau semi cair
Kalau penambahan zat pemadat
hanya 50% atau kurang.
Umumnya diperlukan untuk
pertumbuhan mikroba yang
memerlukan kandungan air dan
hidup anaerobik atau fakultatif.
B. SUSUNAN MEDIA

Susunan media pada semua jenis mempunyai


kesamaaan isi yaitu Kandungan air, nitrogen (protein,
as amino), sumber energi/sumber C (KH, lemak,
protein), dan faktor pertumbuhan (vitamin, as amino).
Berdasarkan persyaratan tersebut, susunan media
dapat berbentuk :
a. Media alami : media yang disusun oleh bahan-
bahan alami seperti kentang, tepung, daging, telur,
ikan, umbi-umbian, dsb.
b. Media sintetik : media yang disusun oleh senyawa
kimia / bahan sintetik
c. Media semi sintetik : media yang tersusun oleh
campuran bahan alami dan bahan sintetik
Misal kaldu nutrisi:pepton,ekstrak daging,
NaCl,akuades
C. SIFAT-SIFAT MEDIA

1. Media Umum/Universal
Dipergunakan untuk
pertumbuhan dan
perkembangbiakan satu atau
lebih kelompok mikroba secara
umum.
Agar/kaldu nutrisi, AD  bakteri
PDA (Potato Dekstrosa agar) 
jamur
2. Media differensial
Media yang menunjang kehidupan beberapa bakteri dan juga
dapat membedakan berbagai kel. bakteri.
contoh :
 Agar darah  Mengetahui sifat lisis dari eritrosit (alfa, beta,

gamma)
 Media Mac Conkey  Mengetahui laktosa & Non laktosa

fermenter
 EMB, MSA, SS, dll
3. Media selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh
satu atau lebih jenis mikroba tertentu tetapi
akan menghambat atau mematikan jenis-
jenis lainya. Misalnya media SS (Salmonella
Shigella) untuk bakteri Salmonella Shigella,
TCBS, MSA, Alkali Pepton, MC, EMB, Endo,HE,
LJ, dll
Bahan penghambat :
a. Kristal violet, eosin Y, biru metilen, dan brillian green 
menghambat gram (+)
b. Garam empedu
c. pH : sabouraud agar pH 5,6  fungi
d. Antibiotik  sikloheksimid, kanamisin, neomisin.

4. Media pengaya/penyubur/Enrichment
Mempercepat pertumbuham organisme ttt.
 menginginkan salah satu organisme dari biakan
campuran.
Misalnya media Kaldu Selenit /Kaldu tetrationat 
menghambat perkembangan mikroba lain tetapi tidak
untuk Salmonella
5. Media penguji
Media untuk pengujian
senyawa atau benda
tertentu dengan
bantuan mikroba
Contoh : Muller Hinton,
media penguji vitamin,
residu pestisida, dll
 
Langkah-langkah pembuatan :

 Menimbang sesuai kebutuhan


 Melarutkan/mencampur dengan aquadest dalam
waterbath atau hotplate sambil diaduk sampai
melarut sempurna.
 Sterilisasi
 Pengukuran pH
 Menempatkan media pada tempat tertentu
sesuai kebutuhan misalnya cawan petri.
 Pembungkusan dan penyimpanan
 Uji sterilitas dan uji kelayakan
Kualitas media bergantung pada :
 Pemilihan Media

 Pemilihan Kemasan

 Proses Pembuatan

Uji Kualitas Media :


 Uji Sterilitas

 Uji Kelayakan
Teknik Pembiakan Mikroba
1. Metode cawan gores (streak plate)
 Prinsip metode : mendapatkan koloni yang

benar-benar terpisah dari koloni yang lain,


sehingga mempermudah proses isolasi
2. Metode cawan sebar (spread plate)
 Teknik cawan sebar adalah suatu teknik di dalam

menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar


dengan cara menuangkan stok kultur bakteri atau
mengapuskannya di atas media agar yang telah
memadat.
 Bedanya dengan pour plate adalah, kultur

dicampurkan ketika media masih cair (belum


memadat).
 Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang

tumbuh dapat tersebar merata pada bagian


permukaan media agar
3. Metode cawan tuang (pour plate)
 Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (±45oC)
untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan
petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan
memadat 18menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya
pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar
(di dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh
dipermukaan agar yang kaya O2 dan ada yang tumbuh
di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak
mengandung oksigen
4. Teknik pengenceran (dilution method)
 Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah

melarutkan atau melepaskan mikroba dari


substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah
penanganannya. Sampel yang telah diambil
kemudian disuspensikan dalam akuades steril.
Teknik dilusi sangat penting di dalam analisa
mikrobiologi. Karena hampir semua metode
perhitungan jumlah sel mikroba mempergunakan
teknik ini, seperti TPC (Total Plate Count).
Pembiakan pada agar miring
Pengamatan Koloni
 Sifat-sifat morfologi koloni yang perlu
diamati adalah warna, bentuk,
permukaan/elevasi, pinggiran/margins dan
konsistensi koloni serta daya hemolitik
bakteri
 Warna Koloni
Bentuk Koloni
Pertumbuhan koloni pd agar miring
Pertumbuhan koloni pd agar tegak
Daya hemolitik bakteri (pada AD)

Anda mungkin juga menyukai