Anda di halaman 1dari 36

MEDIA DAN

TEKNIK ISOLASI

Amanda Vidyana, S.Pd.


Media
 Media adalah campuran bermacam-macam
zat hara untuk tumbuhnya mikroorganisme.
 Kebutuhan dasar mikroorganisme antara

lain air, karbon, energi, mineral dan faktor


tumbuh.
 Faktor tumbuh meliputi suhu, cahaya,

kelembaban, pH, pengaruh O2 di udara,


tekanan osmotik, pengaruh M.O sekitarnya
dan zat kimia.
Syarat Media Yang Baik Untuk Pertumbuhan M.O

 Media harus mengandung semua unsur hara yang


diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba.
 Media harus memiliki tekanan osmosa, tegangan
permukaan dan pH yang sesuai kebutuhan
mikroba.
 Media harus steril, artinya tidak ada mikroba
selain mikroba yang akan di inokulasi.
Bahan Dasar Pembuatan Media
 Air (H2O) sebagai pelarut
 Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat
media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada
umumnya dan mencair pada suhu 45 oC.
 Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar.
Gelatin adalah polimer asam amino yang diproduksi dari
kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis
mikroba yang mampu menguraikannya dibanding agar.
 Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat.
Fungsinya juga sebagai pemadat media. Silica gel khusus
digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme
autotrof obligat.
Bahan pemadat atau pengental yang umum
digunakan adalah Agar. Hal ini dikarenakan agar
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
gelatin, yaitu:
1. Tidak berwarna, sehingga memudahkan
pengamatan.
2. Dapat berubah dari fase sol ke gel dan
sebaliknya dari gel ke sol.
3. Komposisinya netral
4. Pada temperatur pembiakan tidak berubah
bentuk.
Macam-macam Media
Berdasarkan fungsi dan tujuannya, media dibagi menjadi:
a. Media Umum
Digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan satu atau
lebih kelompok mikroba secara umum. Contohnya: Kaldu Nutrisi
Agar (KNA)
b. Media Pengayaan
Digunakan dengan tujuan memberikan kesempatan suatu
jenis/kelompok mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat
dari mikroba lain yang sama-sama berada dalam suatu media.
Contohnya: Kaldu Selenit dan Kaldu Tertationat.
c. Media Selektif
Merupakan media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih
jenis mikroba tertentu, tetapi akan menghambat atau mematikan
jenis-jenis mikroba lainnya. Contohnya: media SS (Salmonela
Shigella), atau media WB (Wismuth dan Blair) untuk kelompok
d. Media Diferensial
Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari
campurannya berdasarkan karakter spesifik yang ditunjukkan
pada media diferensial. Misalnya TSIA (Triple Sugar Iron
Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan
bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna media di
sekeliling koloni.

e. Media Diperkaya
Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen
dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen
kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya
juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang
ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan
nutrisi sederhana untuk berkembangbiak, tetapi membutuhkan
komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile
f. Media Perhitungan
Digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada suatu
bahan. Media ini dapat berbentuk media umum, media
selektif maupun media diferensial.

g. Media Isolasi
Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk
pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood
Agar.

h. Media Isolasi Khusus


diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan terhadap M.O
spesifik, sehingga memungkinkan isolasi dan identifikasi
lebih cepat. Contohnya: agar Mannitol salt yang bersifat
selektif untuk Staphylococcus patogenik.
Berdasarkan sifat fisik atau kepadatannya, media dibagi
menjadi:
a. Media cair yaitu media yang tidak mengandung agar,
contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).

b. Media setengah padat (semi padat) yaitu media yang


mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit
kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid
dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat
menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami
percampuran sempurna jika tergoyang.

c. Media padat yaitu media yang mengandung agar 15%


sehingga setelah dingin media menjadi padat.
Berdasarkan bentuknya, media dibagi menjadi:

a. Slant (agar miring) adalah tabung pembiakan yang medianya


disolidkan dalam keadaan miring.

b. Stab (agar diri) adalah tabung pembiakan yang medianya


disolidkan dalam keadaan tegak.

c. Deep Pour merupakan media yang biasanya mengandung 18-20


ml media agar dan umumnya digunakan untuk membuat pour
plate untuk menghitung jumlah koloni bakteri.

d. Petri Plate merupakan media yang dilelehkan kemudian


dituangkan pada piring dan dibiarkan solid.
 Media Petri Plate dapat digunakan untuk
membiakkan bakteri dan memisahkannya
menjadi pembiakan murni melalui prosedur
Streak Plate.

 Media Deep Pour biasanya digunakan untuk


Poor Plate dimana media dituang bersama
suspensi bakteri ke dalam cawan petri
kemudian dihomogenkan dan dibiarkan
memadat.
Berdasarkan komposisinya, media dibagi menjadi:

a. Media Alami (organik) merupakan media yang


komposisinya disusun oleh bahan-bahan alami,
seperti kentang, daging, telur, ikan, umbi-
umbian.
b. Media Semi-Sintesis adalah media yang
tersusun atas campuran bahan alami dan bahan
sintesis. Misalnya: kaldu nutrisi.
c. Media Sintesis merupakan media yang tersusun
atas senyawa kimia. Misalnya: media
pertumbuhan dan perkembangan bakteri
Clostridium.
Teknik Isolasi
 Isolasi bakteri artinya memisahkan satu jenis
bakteri dari biakan campuran menjadi biakan
murni.

 Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri


dari satu populasi jenis mikroba yang
semuanya berasal dari satu sel induk.
Teknik Isolasi dengan Pengenceran (Dilusi)
 Tujuan dari pengenceran yaitu memperkecil atau
mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi
dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya
tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan
jumlah mikroba dalam sampel.
 Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan
pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga
pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel
mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya.
Teknik Isolasi dari Suspensi

Spread Plate (cawan sebar)


Pour Plate (cawan tuang)

Streak Plate (cawan gores)


Spread Plate (cawan sebar)
Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan
suspensi bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni.

Prosedur kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :


• Ambil suspensi cairan senamyak 0,1 ml dengan pipet ukur
kemudian teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat.
• Batang L atau batang drugal diambil kemudian disemprot
alkohol dan dibakar diatas bunsen beberapa saat, kemudian
didinginkan dan ditunggu beberapa detik.
• Kemudian disebarkan dengan menggosokannya pada
permukaan agar supaya tetesan suspensi merata, penyebaran
akan lebih efektif bila cawan ikut diputar.
• Hal yang perlu diingat bahwa batang L yang terlalu panas dapat
menyebabkan sel-sel mikroorganisme dapat mati karena panas.
SPREAD PLATE

A B
Pour Plate (cawan tuang)
 Teknik ini memerlukan agar yang belum padat
(>45oC) untuk dituang bersama suspensi bakteri
ke dalam cawan petri lalu kemudian
dihomogenkan dan dibiarkan memadat.
 Metode ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak
hanya pada permukaan agar saja melainkan sel
terendam agar (di dalam agar) sehingga terdapat
sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2
dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak
banyak begitu banyak mengandung oksigen.
Prosedur cawan tuang/pour plate
 Siapkan cawan steril, tabung pengenceran yang
akan ditanam dan media padat yang masih cair
(>45oC)
 Teteskan 1 ml secara aseptis, lalu suspensi sel
kedalam cawan kosong
 Tuangkan media yang masih cair ke cawan
kemudian putar cawan untuk menghomogenkan
suspensi bakteri dan media, kemudian diinkubasi.
Pour Plate
Streak Plate (cawan gores)
Bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari
campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium
baru
Cara kerja :
 Sentuhkan inokulum loop pada koloni dan gores secara

kontinyu sampai setengah permukaan agar.


 Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180 oC lanjutkan

goresan sampai habis.


 Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk

mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk


peremajaan ke cawan atau medium baru.
Goresan Sinambung
Goresan T
Goresan Kuadran
Morfologi koloni bakteri
 Pertumbuhan pada Cawan Petri
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Ukuran
- Small (kecil)
- Moderate (sedang)
- Large (besar)
2. Bentuk
o Circular
o Irregular
o Spindle
o Filamentous
o Rhizoid
3. Elevasi
 Flat

 Raised
 Convex
 Umbonate
4. Permukaan koloni
 Halus mengkilap
 Kasar
 Berkerut
 Kering seperti bubuk
5. Tepian
Entire
Lobate
Undulate
Serrate
Felamentous
Curled
Morfologi koloni bakteri
 Pertumbuhan pada Agar Miring
Morfologi koloni bakteri
 Pertumbuhan pada Agar Diri
Bahan-bahan media
Trypticase Soy Agar (TSA)
 TSB 30 g

 Agar 15 g
 Aquadest 100ml

Kaldu Nutrisi Agar (KNA)/ Nutrisi Agar (NA)


 Beef extract 3g
 Peptone 10 g
 NaCl 5g
 Agar 15 g
 Aquadest 1000ml
Tauge Agar
 Ekstrak tauge 1000 ml
(dari 100 g tauge)
 Sukrosa 60 g
 Agar 15 g
Pembuatan Nutrient Agar
1 2 3

4 5

Anda mungkin juga menyukai