Anda di halaman 1dari 17

PAPER

FUNGSI MANAJEMEN DAN SUBSISTEM AGRIBISNIS

USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

MATA KULIAH : DASAR-DASAR MANAJEMEN AGRIBISNIS

OLEH :

RESI EL SAHIRA

NIM. 2006112586

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

2021
PEMBAHASAN

Jamur tiram putih merupakan jenis jamur pangan dari kelompok


Basidiomycota. Jamur ini dapat ditemui di alam bebas sepanjang tahun. Jamur
tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu yang tumbuh di permukaan batang
pohon yang sudah lapuk atau pada batang pohon yang sudah ditebang. Jenis
jamur ini banyak diminati karena cita rasanya yang lezat dan bisa dibuat
menjadi berbagai macam olahan masakan.

Permintaan pasar jamur kian meningkat, baik didalam negeri maupun


diluar negeri. Sehingga permintaan yang tinggi tersebut membuat usaha ini
memiliki prospek yang bagus baik permintaan dalam negeri/domestik maupun
luar negeri .Tren jamur memang sedang meroket, terbukti setiap bulannya
permintaan komoditas ekspor jamur cenderung mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Bahkan masyarakat di negara maju sudah mencantumkan
jamur didalam daftar bulanan mereka.

Hal yang menarik dari usaha budidaya jamur ini adalah aspek ekonomi
yang cerah karena tidak membutuhkan lahan yang begitu luas, media
pembuatan yang ada tidak begitu sulit, serta siklus produksi jamur relatif
singkat antara 1-6 bulan, yang mana jamur memiliki kandungan nilai gizi serta
khasiat obat. Salah satu jamur yang telah dikuasai adalah jamur tiram yang
banyak digemari orang. Karena jamur tiram memiliki rasa yang enak, tekstur
yang lembut, penampilan menarik, dan cita rasa relatif netral sehingga mudah
untuk dipadukan pada berbagai masakan, terlebih jamur tiram putih
membudidayakannya relatif mudah dan murah.
1. Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Usaha Budidaya Jamur Tiram

Fungsi-Fungsi Manajemen adalah dalam proses pelaksanaannya,


manajemen mempunyai tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus
dilaksanakan. Pada umumnya ada lima fungsi manajemen yang banyak dikenal
masyarakat, diantaranya fungsi perencanaan (planning), fungsi
pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (actuating), fungsi koordinasi
(coordinating), dan fungsi pengawasan (controlling).

A. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan serangkaian proses pemilihan/ penetapan tujuan
organisasi dan penentuan berbagai strategi yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan. Aktivitas-aktivitas dalam fungsi perencanaan yaitu dengan menetapkan
arah tujuan dan target bisnis, menyusun strategi untuk mencapai tujuan
tersebut, serta menentukan sumber daya yang dibutuhkan

Dalam usaha budidaya jamur tiram, perlulah ada penetapan tujuan


organisasi, penentuan berbagai strategi dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Tujuan dari usaha budidaya jamur tiram ini adalah menjadikan industri
budidaya jamur tiram yang dapat bersaing, menghasilkan produk dengan
kualitas baik serta memenuhi kebutuhan jamur tiram dalam negeri khususnya
daerah Rumbai dan sekitarnya.

Strategi yang akan diterapkan dalam budidaya jamur tiram ini agar dapat
bersaing dengan industri jamur lain yaitu kualitas dari produk harus baik,
ukuran jamur tiram dengan lingkaran jamur yang besar, dan jamur yang
dihasilkan bewarna lebih putih besih, berbeda dengan produk pesaing. Sehingga
menjadi kekuatan yang bisa dimanfaatkan dalam menjadi daya tarik. Agar
produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, dibutuhkan bahan-bahan
yang memiliki kualitas yang baik juga. Bahan yang diperlukan diantaranya,
serbuk kayu, kapur, bekatul, gips, plastik, dan pupuk. Untuk membedakan
kualitas jamur kita dengan produk milik kompetitor, berikan label pada setiap
kemasan jamur yang di pasarkan. Selain untuk menarik konsumen dan
membangun brand yang kuat, penggunaan kemasan yang aman juga penting
untuk menjaga kesegaran jamur tiram.

Sumber – sumber daya yang dibutuhkan dalam industri usaha jamur ini
yaitu man (manusia), money (uang), material (alat dan bahan), machine
(teknologi), method (metode), market (pasar).

 Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam


keberlangsungan industri ini. Pekerja haruslah ber- attitude, disiplin, dan
berkualitas baik untuk mempengaruhi keberlangsungan usaha ini.
 Modal merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk memulai
usaha. Sumber modal dalam usaha budidaya jamur ini yaitu dengan
menggunakan modal sendiri.
 Teknologi yang menunjang proses produksi perlu dipersiapkan dari
awal. Dalam budidaya jamur ini, teknologi yang digunakan ialah teknologi
tradisional atau teknologi yang sederhana, mengingat produktifitas yang
tidak terlalu besar.
 Pemilihan bahan baku perlu diperhatikan terutama bagi petani yang
membuat sendiri media tanam (baglog). Bahan yang diperlukan
diantaranya, serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan
glukosa.
 Cara mendistribusikan produk jamur ini agar sampai kepada konsumen
yaitu dengan bekerja sama dengan para agen. Lalu, mereka lah yang
menjual produk ke pasar yang dituju.
 Pemasaran yang dilakukan untuk menjual jamur-jamur tiram ini yaitu
menjadwalkan panen jamur tiram terlebih dahulu untuk menjaga
kestabilan volume pemasaran. Lalu didistribusikan ke para agen untuk
dijual ke pasar.

B. Pengorganisasian (Organizing)

Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia


dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana
yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan


wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan
melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

Dalam usaha budidaya jamur tiram ini, diperlukan yaitu kepala


(pemimpin), bendahara, sekretaris, dan 9 pekerja lain. Adapun pembagian tugas
pekerja lain yaitu tugas dari pekerja ke 1 sampai 5 bertugas membuat baglog
dan pembungkus baglog-baglog. Untuk pekerja ke 6 dan 7 bertugas untuk
memanen hasil jamur yang sudah siap dipanen dan untuk pekerja yang ke 8 dan
9 bertugas sebagai pembuat media, mencampur semua bahan baku yang ada
sesuai dengan takaran yang telah ditentukan.

Manfaat dari organizing dalam usaha ini yaitu; untuk menciptakan


spesialisasi saat menjalankan tugas, pekerja-pekerja mengetahui tugas apa yang
akan dijalankan. Adapun fungsi organizing dalam usaha ini adalah adanya
pembagian tugas yang jelas.

C. Pengarahan (Actuating)

Actuating adalah menempatkan semua anggota pada kelompok agar kerja


secara sadar untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan
perencanaan dan pola organisasi.
Kegiatan penggerakan atau actuating biasanya akan memperoleh hasil
yang maksimal apabila memperhatikan faktor-faktor berikut:

 Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya


 Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
 Menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna
 Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
 Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
 Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

Dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan


perencanaan dan pola organisasi, untuk itu ada beberapa hal yang diterapkan di
dalam usaha budidaya jamur tiram ini, yakni sebagai berikut:

 Pekerja harus disiplin, tidak boleh datang terlambat. Jika memungkinkan,


kabarkan terlebih dahulu dan sampaikan alasan yang jelas
 Setiap pekerja harus saling menghormati satu sama lain
 Tidak diperbolehkan adanya SARA, rasis dan pelecehan dalam bentuk
apapun.
 Membimbing para pekerja dibidangnya masing-masing
 Memotivasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja karyawan,
dan membuat karyawan bangga menjadi bagian dari perusahaan kita,
dan merasa saling memiliki. Sehingga para karyawan akan bekerja
dengan senang hati dan gigih dalam melakukan pekerjaan.
 Menuangkan semua inspirasi untuk mengembangkan potensi diri

D. Koordinasi (coordinating)

Fungsi koordinasi adalah suatu usaha memadukan atau menyamakan


berbagai arahan atau aneka perintah untuk dijadikan satu tujuan atau satu arah
yang sama, menyelaraskan keinginan masing-masing anggota yang terkait.
Tanpa upaya yang selaras atau kesatuan tindakan, pencapaian tujuan di
beberapa departemen dapat berlawanan dengan departemen lain, atau waktu
pencapaian mungkin tidak cocok dengan benar. Fungsi koordinasi manajemen
mencegah tumpang tindih dan konflik sehingga kesatuan tindakan tercapai.

Fungsi koordinasi dalam budidaya jamur tiram ini adalah fungsi penting
untuk mencapai kinerja organisasi yang seimbang. Koordinasi komponen
organisasi internal dan eksternal yang efektif dan efisien membantu mengurangi
kompleksitas dan ketidakpastian internal dan eksternal dalam organisasi
sehingga meningkatkan produktivitas, mengintegrasikan dinamika organisasi
tingkat makro dan mikro, menghubungkan peran di antara kelompok organisasi
intra dan intra, menjembatani kinerja dan kepercayaan di antara kelompok
organisasi yang bersaing, dan mendefinisikan tugas organisasi dan
pencapaiannya.

Keselarasan kerja antar pekerja pembuat baglog, pembungkus baglog,


pemanen jamur tiram, pembuat media, pencampur bahan baku harus di
koordinasi agar menghasilkan jamur tiram yang baik dan tercapai tujuan yang
diharapkan.

E. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai (standar), apa
yang sedang dilakukan (pelaksanaan), menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu
mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan menurut
rencana, yaitu sesuai dengan standar.

Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut :

 Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan
mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering terjadi.
 Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya
pengawasan harus dijalankan.
 Kadang-kadang, pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam
menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya, sesuatu yang dijalankan
secara mendadak malah lebih berguna.
 Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa
suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu
pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
 Perintah bisa membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari kondisi
yang terkatung katung, dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa
dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan
 Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat
kesalahan yang ditemukan.
 Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang
sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dan memberikan
petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali

Pengawasan merupakan kunci utama, dalam memastikan kalau usaha


budidaya jamur tiram ini agar berjalan dengan semestinya. Dalam hal ini,
sebagai pemilik industri budidaya jamur tiram di Rumbai, saya akan terjun
langsung dalam mengawasi dan bekerja dalam hal-hal penting dalam proses
produksi jamur tiram. Sehingga dengan pemilik jamur terjun langsung,
diharapkan meminimalisir kesalahan dalam proses pengembangan jamur.

Jika ditemukannya kesalahan dalam budidaya jamur tiram ini, saya akan
mencarikan solusi untuk mengatasinya. Saya akan memberi peringatan kepada
pekerja yang dengan sengaja maupuntidak sengaja melakukan kesalahan, agar
kesalahan tidak terulang kembali.
2. Subsistem Agribisnis dalam Usaha Budidaya Jamur

Agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif dan terdiri
dari beberapa subsistem yaitu; Subsistem pengadaan,subsistem usahatani,
subsistem pengolahan dan industri hasil pertanian, subsistem pemasaran,
subsistem penunjang.

A. Subsistem Pengadaan

Sarana Produksi meliputi pengadaan sarana produksi pertanian antara lain


terdiri dari benih, bibit, pupuk, pestisida, alat-alat/mesin, dan peralatan
produksi pertanian. Pelaku-pelaku kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana
produksi adalah perorangan, perusahaan swasta, pemerintah. Pentingnya
subsistem ini mengingat perlunya keterpaduan dari berbagai unsur itu guna
mewujudkan sukses agribisnis.

Dalam budidaya jamur tiram ini, dibutuhkan persiapan sarana produksi,


diantaranya :

a) Bangunan

Bangunan jamur sederhana dapat dibuat dari kerangka kayu (bambu)


beratap daun rumbia, anyaman bambu atau anyaman jerami padi. Pada
umumnya ruangan atau bangunan jamur terdiri dari beberapa ruangan lagi,
diantaranya:

 Ruang persiapan yaitu ruangan yang berfungsi untuk melakukan


kegiatan pengayakan, pencampuran, pewadahan, dan sterilisasi.
 Ruang Inokulasi yaitu ruangan yang berfungsi untuk menanam
pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak
banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya mikroba
lain).
 Ruang Inkubasi yaitu ruangan untuk menumbuhkan miselium
jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi.
 Ruang Penanaman yaitu ruangan yang digunakan untuk
menumbuhkan jamur.
b) Peralatan

Peralatan yang digunakan pada budidaya jamur diantaranya, mixer,


cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, centong.

c) Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah Serbuk


kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan),
glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.

B. Subsistem Usahatani

Usahatani menghasilkan produk pertanian berupa bahan pangan, hasil


perkebunan, buah-buahan, bunga dan tanaman hias, hasil ternak, hewan dan
ikan. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini adalah petani, peternak, pengusaha
tambak dan lain-lain.

Subsistem usahatani pada usaha ini yaitu dihasilkannya jamur tiram yang
dibudidayakan oleh petani-petani jamur sebagai pelaku kegiatan dalam usaha
ini.

Subsistem Usahatani atau proses produksi, Subsistem ini mencakup


kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan
produksi primer pertanian. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah perencanaan
pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani dalam rangka
meningkatkan produksi primer.
Dalam menjalankan usaha budidaya jamur tiram ini, ada memiliki
beberapa upaya intensif dalam memajukan usaha dengan mendorong produk
usaha yang dihasilkan. Upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan
kualitas dari produknya, ukuran jamur tiram dengan lingkaran jamur yang
besar, dan jamur yang dihasilkan bewarna lebih putih besih, berbeda dengan
produk pesaing. Sehingga menjadi kekuatan yang bisa dimanfaatkan dalam
menjadi daya tarik.

Untuk meningkatkan kinerja pekerja, motivasi sangat dibutuhkan, dan


membuat pekerja bangga menjadi bagian dari industri kita, dan merasa saling
memiliki. Sehingga pekerja akan bekerja dengan senang hati dan gigih dalam
melakukan pekerjaan. Salah satu contoh motivasinya adalah dengan
memberikan bonus kepada para pekerja, apabila pekerja dapat melebihi hasil
dari pada pekerja lain

Menurut Anoraga (2007:66), pengembangan usaha dasarnya adalah


tanggung jawab pengusaha itu. Dalam pengembangan usaha, sangat
membutuhkan suatu pandangan kedepan (visi), motivasi dan tentu saja sebuah
kreativitas (misi).

C. Subsistem Pengolahan Hasil Pertanian/Agroindustri

Dalam subsistem ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan


produk usahatani, pengolahan, dan penyimpanan. Pelaku kegiatan subsistem ini
adalah pengumpul produk, pengolah, pedagang, pengalengan dan lainlain.
Perannya amat penting bila ditempatkan di pedesaan karena dapat menjadi
penggerak roda perekonomian di pedesaan, dengan cara menyerap/
menciptakan lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Beberapa tahapan dalam budidaya jamur tiram yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Persiapan Bahan

Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur,


gips, tepung jagung, dan glukosa.

2. Pengayakan

Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai tingkat


keseragaman yang kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia
kurang merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji
perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan untuk mengayak pasir (ram ayam),
pengayakan harus mempergunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak
tercampur debu dan pasir.

3. Pencampuran

Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur


dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau
kita kepal serbuk tersebut apabila menggumpal dan tidak keluar air berarti
sudah cukup pemberian airnya.

4. Pengomposan

Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara


membumbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastik
selama 1 – 2 hari, pengomposan yang baik ditandai dengan kenaikan suhu
menjadi 50℃ dengan tingkat keasaman pH 6 – 7.

5. Sterilisasi

Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat stereilizer yang


bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat
mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu
80 – 90℃ selama 12 jam.

6. Pembungkusan ( Pembuatan Baglog )

Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran


yang dibutuhkan, cara membungkus yaitu dengan memasukkan ke dalam plastik
kemudian dipukul sampai padat dengan botol atau menggunakan filler (alat
pemadat) kemudian disimpan.

7. Inokulasi ( Pemberian bibit )

Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur


yang telah disterilisasi. Baglog yang sudah disimpan kemudian kita ambil dan
dibubuhi bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok bibit sekitar + 3
sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit
yang baik yaitu; varitas unggul, umur bibit optimal 45 – 60 hari, warna bibit
merata, tidak terkontaminasi

8. Inkubasi ( masa pertumbuhan miselium )

Inkubasi dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan


kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih
merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.

9. Panen

Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang


optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan
kesegarannya dan mempermudah pemasaran.
D. Subsistem Pemasaran Hasil Pertanian

Subsistem pemasaran hasil pertanian yaitu pemasaran produk agar dapat


sampai ke konsumen akhir. Sebagian dari produk yang dihasilkan dari usahatani
diditribusikan langsung ke konsumen. Sebagian lainnya mengalami proses
pengolahan lebih dahulu kemudian di distribusikan ke konsumen. Pelaku
kegiatan subsistem ini adalah penyalur ke konsumen.

Memproduksi produk yang banyak untuk memenuhi permintaan pasar


yang besar, dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang baik kinerjanya
dan tempat usaha yang luas. Sehingga Jamur ini dapat menggenjot produksi
jamur nya guna memenuhi permintaan pasar yang besar.

Pemasaran yang dilakukan untuk menjual jamur-jamur tiram ini yaitu


menjadwalkan panen jamur tiram terlebih dahulu untuk menjaga kestabilan
volume pemasaran. Target pemasaran yaitu dengan membidik para pengepul
maupun tengkulak untuk memasarkan jamur tiram segar dalam jumlah yang
cukup banyak, membidik konsumen rumah tangga dengan memasarkannya
melalui pasar tradisional maupun supermarket, dan juga membidik konsumen
industry rumah makan yang membutuhkan persediaan jamur tiram segar.
Dalam sistem pendistribusian, dibutuhkan peran dari setiap pihak, diantaranya
produsen, agen, dan pengecer. Hal ini demi tercapainya tujuan yakni sampainya
barang kepada para konsumen.

E. Subsistem Jasa Penunjang

Subsistem jasa penunjang adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi


untuk mendukung dan melayani dan serta mengembangkan kegiatan subsistem
pengadaan, subsistem usahatani, subsistem agroindustri, dan subsistem
pemasaran.
Lembaga yang terkait dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan konsultan
memberikan layanan informasi yang dibutuhkan oleh petani dan pembinaan
teknik produksi, budidaya pertanian. Untuk lembaga keuangan seperti
perbankan, layanan berupa pinjaman. Sedangkan lembaga penelitian baik yang
dilakukan oleh balai-balai penelitian atau perguruan tinggi memberikan
layanan teknik produksi, informasi dan teknik manajemen hasil penelitian dan
pengembangan.

Dalam hal modal, sebagai pemilik usaha budidaya jamur tiram di Rumbai,
saya menggunakan modal sendiri, dan apabila dana yang ada kurang, saya
mengajukan proposal bantuan dana, kepada pemerintah daerah lewat Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Pekanbaru. Sehingga dengan
adanya bantuan dana dari pemerintah daerah tersebut, dapat mengatasi kendala
dana yang ada.
PENUTUP

1. Kesimpulan

Jamur tiram putih merupakan jenis jamur pangan dari kelompok


Basidiomycota. Jenis jamur ini banyak diminati karena cita rasanya yang lezat
dan bisa dibuat menjadi berbagai macam olahan masakan. Permintaan pasar
jamur kini kian meningkat, baik didalam negeri maupun diluar negeri. Hal itu
yang menarik dari usaha budidaya jamur, karena pembudidayaan jamur tidak
membutuhkan lahan yang begitu luas, media pembuatan yang ada tidak begitu
sulit, serta siklus produksi jamur relatif singkat antara 1-6 bulan, yang mana
jamur memiliki kandungan nilai gizi serta khasiat obat.

Fungsi-Fungsi Manajemen adalah dalam proses pelaksanaannya,


manajemen mempunyai tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus
dilaksanakan. Pada umumnya ada lima fungsi manajemen yang banyak dikenal
masyarakat, diantaranya fungsi perencanaan (planning), fungsi
pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (actuating), fungsi koordinasi
(coordinating), dan fungsi pengawasan (controlling).

Agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif dan terdiri
dari beberapa subsistem yaitu; Subsistem pengadaan,subsistem usahatani,
subsistem pengolahan dan industri hasil pertanian, subsistem pemasaran,
subsistem penunjang.

2. Saran

Demikian paper ini yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada saya. Apabila ada terdapat kesalahan mohon untuk
dimaafkan dan memakluminya
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,MS, dkk 2011. Panduan Lengkap Jamur. Jakarta: PT. Penebar Swadaya
Aditama, Roni Angger. 2020. Pengantar Manajemen: Teori dan Aplikasi. Malang :
AE Publishing
Gumbira-Sa’id, E. dan A.H. Intan. 2001. Manajemen Agribisnis. Indonesia: Ghalia
Djarijah, N. M. dan A. S. Djarijah. 2001. Budidaya Jamur Tiram, Pembibitan,
Pemeliharaan, dan Pengendalian Hama-Penyakit. Yogyakarta :Penerbit
Kanisius.
Rahmat, Suryani dan Nurhidayat. 2011. Untung Besar Dari Bisnis Jamur Tiram.
Jakarta : Agromedia Pustaka
Arifa, Faizah.2011. Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram dengan
Analisis Prospektif pada Sari Sehat Multifarm, Kabupaten Bogor, Fakultas
Tekonologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai