OLEH :
RESI EL SAHIRA
NIM. 2006112586
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
PEMBAHASAN
Hal yang menarik dari usaha budidaya jamur ini adalah aspek ekonomi
yang cerah karena tidak membutuhkan lahan yang begitu luas, media
pembuatan yang ada tidak begitu sulit, serta siklus produksi jamur relatif
singkat antara 1-6 bulan, yang mana jamur memiliki kandungan nilai gizi serta
khasiat obat. Salah satu jamur yang telah dikuasai adalah jamur tiram yang
banyak digemari orang. Karena jamur tiram memiliki rasa yang enak, tekstur
yang lembut, penampilan menarik, dan cita rasa relatif netral sehingga mudah
untuk dipadukan pada berbagai masakan, terlebih jamur tiram putih
membudidayakannya relatif mudah dan murah.
1. Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Usaha Budidaya Jamur Tiram
A. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan serangkaian proses pemilihan/ penetapan tujuan
organisasi dan penentuan berbagai strategi yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan. Aktivitas-aktivitas dalam fungsi perencanaan yaitu dengan menetapkan
arah tujuan dan target bisnis, menyusun strategi untuk mencapai tujuan
tersebut, serta menentukan sumber daya yang dibutuhkan
Tujuan dari usaha budidaya jamur tiram ini adalah menjadikan industri
budidaya jamur tiram yang dapat bersaing, menghasilkan produk dengan
kualitas baik serta memenuhi kebutuhan jamur tiram dalam negeri khususnya
daerah Rumbai dan sekitarnya.
Strategi yang akan diterapkan dalam budidaya jamur tiram ini agar dapat
bersaing dengan industri jamur lain yaitu kualitas dari produk harus baik,
ukuran jamur tiram dengan lingkaran jamur yang besar, dan jamur yang
dihasilkan bewarna lebih putih besih, berbeda dengan produk pesaing. Sehingga
menjadi kekuatan yang bisa dimanfaatkan dalam menjadi daya tarik. Agar
produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, dibutuhkan bahan-bahan
yang memiliki kualitas yang baik juga. Bahan yang diperlukan diantaranya,
serbuk kayu, kapur, bekatul, gips, plastik, dan pupuk. Untuk membedakan
kualitas jamur kita dengan produk milik kompetitor, berikan label pada setiap
kemasan jamur yang di pasarkan. Selain untuk menarik konsumen dan
membangun brand yang kuat, penggunaan kemasan yang aman juga penting
untuk menjaga kesegaran jamur tiram.
Sumber – sumber daya yang dibutuhkan dalam industri usaha jamur ini
yaitu man (manusia), money (uang), material (alat dan bahan), machine
(teknologi), method (metode), market (pasar).
B. Pengorganisasian (Organizing)
C. Pengarahan (Actuating)
D. Koordinasi (coordinating)
Fungsi koordinasi dalam budidaya jamur tiram ini adalah fungsi penting
untuk mencapai kinerja organisasi yang seimbang. Koordinasi komponen
organisasi internal dan eksternal yang efektif dan efisien membantu mengurangi
kompleksitas dan ketidakpastian internal dan eksternal dalam organisasi
sehingga meningkatkan produktivitas, mengintegrasikan dinamika organisasi
tingkat makro dan mikro, menghubungkan peran di antara kelompok organisasi
intra dan intra, menjembatani kinerja dan kepercayaan di antara kelompok
organisasi yang bersaing, dan mendefinisikan tugas organisasi dan
pencapaiannya.
E. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai (standar), apa
yang sedang dilakukan (pelaksanaan), menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu
mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan menurut
rencana, yaitu sesuai dengan standar.
Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan
mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering terjadi.
Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya
pengawasan harus dijalankan.
Kadang-kadang, pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam
menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya, sesuatu yang dijalankan
secara mendadak malah lebih berguna.
Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa
suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu
pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
Perintah bisa membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari kondisi
yang terkatung katung, dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa
dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan
Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat
kesalahan yang ditemukan.
Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang
sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dan memberikan
petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali
Jika ditemukannya kesalahan dalam budidaya jamur tiram ini, saya akan
mencarikan solusi untuk mengatasinya. Saya akan memberi peringatan kepada
pekerja yang dengan sengaja maupuntidak sengaja melakukan kesalahan, agar
kesalahan tidak terulang kembali.
2. Subsistem Agribisnis dalam Usaha Budidaya Jamur
Agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif dan terdiri
dari beberapa subsistem yaitu; Subsistem pengadaan,subsistem usahatani,
subsistem pengolahan dan industri hasil pertanian, subsistem pemasaran,
subsistem penunjang.
A. Subsistem Pengadaan
a) Bangunan
c) Bahan-bahan
B. Subsistem Usahatani
Subsistem usahatani pada usaha ini yaitu dihasilkannya jamur tiram yang
dibudidayakan oleh petani-petani jamur sebagai pelaku kegiatan dalam usaha
ini.
1. Persiapan Bahan
2. Pengayakan
3. Pencampuran
4. Pengomposan
5. Sterilisasi
9. Panen
Dalam hal modal, sebagai pemilik usaha budidaya jamur tiram di Rumbai,
saya menggunakan modal sendiri, dan apabila dana yang ada kurang, saya
mengajukan proposal bantuan dana, kepada pemerintah daerah lewat Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Pekanbaru. Sehingga dengan
adanya bantuan dana dari pemerintah daerah tersebut, dapat mengatasi kendala
dana yang ada.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif dan terdiri
dari beberapa subsistem yaitu; Subsistem pengadaan,subsistem usahatani,
subsistem pengolahan dan industri hasil pertanian, subsistem pemasaran,
subsistem penunjang.
2. Saran
Demikian paper ini yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada saya. Apabila ada terdapat kesalahan mohon untuk
dimaafkan dan memakluminya
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,MS, dkk 2011. Panduan Lengkap Jamur. Jakarta: PT. Penebar Swadaya
Aditama, Roni Angger. 2020. Pengantar Manajemen: Teori dan Aplikasi. Malang :
AE Publishing
Gumbira-Sa’id, E. dan A.H. Intan. 2001. Manajemen Agribisnis. Indonesia: Ghalia
Djarijah, N. M. dan A. S. Djarijah. 2001. Budidaya Jamur Tiram, Pembibitan,
Pemeliharaan, dan Pengendalian Hama-Penyakit. Yogyakarta :Penerbit
Kanisius.
Rahmat, Suryani dan Nurhidayat. 2011. Untung Besar Dari Bisnis Jamur Tiram.
Jakarta : Agromedia Pustaka
Arifa, Faizah.2011. Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram dengan
Analisis Prospektif pada Sari Sehat Multifarm, Kabupaten Bogor, Fakultas
Tekonologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor