Anda di halaman 1dari 152

PERTEMUAN I

SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN
MIKROBIOLOGI

RACHMAD SAPUTRA, S.P., M.SC.


PENDAHULUAN
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani,
mikros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu.

1. Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai jasad


renik atau mikroorganisme.
2. Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron (µm ), 1
mikron adalah 0,001 mm.
3. Sel mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat
pembesar atau mikroskop.
PENDAHULUAN
❖ Mikrobiologi merupakan salah satu cabang
ilmu biologi

❖ Beberapa ilmu dasar yang diperlukan untuk


mendukung pemahaman mikrobiologi, antara
lainilmu kimia, fisika, dan biokimia.

❖ Mikrobiologi juga sering disebut sebagai ilmu


praktik dari biokimia.
PENDAHULUAN
Mikrobiologi dapat dikatakan sebagai ilmu yang masih
muda.
Dunia jasad renik baru ditemukan sekitar 300 tahun
yang lalu, dan makna yang sesungguhnya mengenai
mikroorganisme barulah dipahami sekitar 200 tahun
kemudian.
Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai
bidang biologi yang sangat berarti.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam mempelajari mikrobiologi meliputi
➢ pengertian tentang sejarah penemuan mikroorganisme,
➢ struktur sel mikroorganisme dan fungsinya,
➢ metabolisme mikroorganisme secara umum,
➢ pertumbuhan mikroorganisme dan faktor lingkungan,
➢ macam-macam mikroorganisme di alam,
➢ mikrobiologi terapan baik di bidang lingkungan
maupun pertanian.
RUANG LINGKUP
Seiring dengan berjalannya waktu mikrobiologi telah
mengalami perkembangan yang pesat menjadi beragam
ilmu, antara lain
➢ virologi,
➢ bakteriologi,
➢ mikologi,
➢ mikrobiologi pangan,
➢ mikrobiologi tanah,
➢ mikrobiologi industri.
SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN
MIKROBIOLOGI

KAPAN BERMULANYA…..
LEEWENHOEK DAN MIKROSKOPNYA
(1632–1723)
❑ Antony van Leeuwenhoek, sebenarnya bukan peneliti atau
ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah
sebegai wine tester di kota Delf, Belanda, Namun ia juga
mahasiswa ilmu pengetahuan alam.
❑ Leewenhoek bukanlah yang pertama yang melihat mikrob,
namun dialah yang melaporkan pengamatannyadengan
keterangan dan gambar-gambar yang teliti.
❑ Leewenhoek melakukan pengamatan ini selama ia
melaksanakan hobinya mengasah lensa dan membuat
mikroskop, masing-masing terdiri dari lensa tunggal hasil
gosokan rumah yang ditanam dalam rangka kuningandan
perak.
LEEWENHOEK DAN MIKROSKOPNYA
(1632–1723)
❑ Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana
untuk mengamati air sungai, air hujan, saliva, feses dan lain sebagainya.
❑ Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda bergerak tidak terlihat
dengan mata biasa → animalcule
❑ Animalculus adalah berbagai jenis mikroorganismeyang sekarang
diketahui sebagai protozoa, algae, khamir, dan bakteri.
❑ Leewenhoek selalu mencatat aktivitasnya dalam buku
hariannya
❑ 9 Juni 1675 : “ mengumpulkan air hujan dalam cawan “
❑ 10 Juni 1675 : “Sambil mengambil air tersebut aku berkhayal bahw menemukan
makhluk-makhluk hidup, tetapi karena amat sedikitnya serta tidak terdapati dengan
mudah, maka hal ini tak dapat kuterima sebagai hal yang benar”
❑ 11 Juni 1675 : “tak ada pikiran padaku bahwa akan tampak makhluk hidup, tetapi
setelah kuamati maka dengan penuh kagum aku melihat seribu makhluk hidup
dalam setetes air. Animalcule itu merupakan jenis terkecil yang pernah ku lihat
sampai kini”
LEEWENHOEK DAN MIKROSKOPNYA
❑ Leewenhoek telah menuangkan
penemuannya yang menarik dalam
serangkaian surat sebanyak > 300
buah yang dikirimkan ke sahabatnya
di Royal Society of London dan
French Academy of Sciences
GENERASI SPONTAN

1. Mikroba berasal dari dekomposisi jaringan hewan dan


tumbuhan yang mati yang mengalami penghancuran.
2. Daging yang membusuk telah menghasilkan belatung,
lalat dan katak muncul dari lumpur pada iklim
tertentu.
3. Disimpulkan bahwa mikroba tumbuh dari bahan mati
atau dikenal dengan generasi spontan atau
abiogenesis (abio “tidak hidup”, genesis “asal”)
KONFLIK GENERASI SPONTAN
(TEORI ABIOGENESIS VS BIOGENESIS)

spontaneous generation
Organisme hidup berasal materi
mati atau materi dekomposisi
✓ Francesco Redi (1626-1697)
Menunjukkan bahwa belatung
pada daging busuk berasal dari
telur lalat bukan berasal dari
daging itu sendiri
Francesco Redi (1626-1697)
KONFLIK GENERASI SPONTAN
(TEORI ABIOGENESIS VS BIOGENESIS)
John Needham (1713-1781)
setelah daging dipanaskan dan dibiarkan mendingin
akan muncul mikroorganisme

Lazzaro Spallanzani (1729-1799)


menunjukkan bahwa setelah daging dalam labu dipanaskan dan
kemudian ditutup rapat-rapat tidak memunculkan Mikroorganisme,
karena udara yang membawa benih kultur tidak dapat masuk ke
labu.
Lazzaro Spallanzani
KONFLIK GENERASI SPONTAN
(TEORI ABIOGENESIS VS BIOGENESIS)

✓ Louis Pasteur (1822-1895)


❖ Kaldu daging dalam labu leher angsa dan dipanaskan dan
setelah dingin udara dibiarkan masuk melalui leher angsa
tabung
❖ Debu udara tidak dapat masuk
❖ Hasil: tidak ada pertumbuhan mikroorganisme

✓ John Tyndall (1820-1893)


❖ Menunjukkan bahwa debu membawa mikroorganisme
❖ Jika debu tidak ada maka kaldu nutrin tetap steril
walaupun terdedah udara
LANJUTAN....
1. Louis Pasteur (1822-1895), tertarik akan industri
minuman anggur (fermentasi).
2. “Tidak ada suatu keadaan apapun sebagaimana
dikenal pada masa kini yang dapat mengiayakan
bahwa makhluk-makhluk menjelma di dunia ini tanpa
induk seperti dirinya sendiri”.
3. Perhatian Pasteur pada minuman anggur
mencentuskan pasteurisasi yaitu penghilangan
bakteri patogen tanpa merusak sari buah anggur.
MIKROBA SEBAGAI
PENYEBAB BEBERAPA
PENYAKIT
1. Fracastoro dari Verona (1483-1553) menyatakan bahwa
penyakit disebabkan oleh jasad renik yang ditularkan dari
seseorang ke orang lain.
2. Jonathan Swift (1667-1745) Timbul konsepsi parasitisme
yaitu adanya organisme yang hidup pada atau di dalam
organisme lain dengan mengambil nutrien dari padanya.
3. Pasteur membantu dalam pemecahan permasalahn di
industri sutra (penyakit pebrine pada ulat sutra), penyakit
antraks, penyakit sapi yang dibantu oleh Robert Koch
(1843-1910) yang berhasil mengisolasi mikroba yang
menyebabkan penyakit antraks
KOCH’S POSTULATES
ROBERT KOCH (1843-1910)

➢ Mengetahui hubungan antara Bacillus anthracis dan anthrax


➢ Koch’s Postulates:
1) Isolate – bakteri dari cairan tubuh pasien diinokulasi
(streak) pada nutrin agar dan mengamati bentuk sel di
bawah mikroskop. In vitro.
2) Propagate – menumbuhkan koloni hasil isolasi pada
media nutrin. In vitro.
3) Inoculate – menginokulasikan mikroba yang dicurigai
sebagai patogen ke hewan sehat dan menimbulkan
gejala (symptoms) penyakit yang sama. In vivo.
4) Reisolate – langkah 1 diulang. In vitro
PERKEMBANGAN TEKNIK UNTUK
MEMPELAJARI PATOGEN MIKROBA
❖Koch and his associates:
➢ Mengembangkan teknik, reagen, dan materi lain untuk
mengkultur bakteri patogen pada media padat
➢ Teknik memungkinkan untuk mengisolasi kultur murni

❖Charles Chamberland (1851-1908)


➢ Membuat filter bakterial untuk memisahkan bakteri dan
mikroba yang berukuran lebih besar;
➢ Teknik ini mengarahkan penemuan virus sebagai agen
penyebab penyakit
PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
1. Penggunaan mikroba untuk proses-proses klasik, seperti
khamir untuk membuat anggur dan roti, bakteri asam laktat
untuk yogurt dan kefir, bakteri asam asetat untuk vinegar, jamur
Aspergillus sp. untuk kecap, dan jamur Rhizopus sp. untuk
tempe.

2. Penggunaan mikroba untuk produksi antibiotik, antara lain


penisilin oleh jamur Penicillium sp., streptomisin oleh
actinomysetes Streptomyces sp.

3. Penggunaan mikroba untuk proses-proses baru, misalnya


karotenoid dan steroid oleh jamur, asam glutamat oleh mutan
Corynebacterium glutamicum, pembuatan enzim amilase,
proteinase, pektinase, dan lain-lain.
PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
(LANJUTAN....)
4. Penggunaan mikroba dalam teknik genetika modern, seperti
untuk pemindahan gen dari manusia, binatang, atau tumbuhan
ke dalam sel mikrobia, penghasilan hormon, antigen, antibodi,
dan senyawa lain misalnya insulin, interferon, dan lain-lain.
5. Penggunaan mikroba di bidang pertanian, misalnya untuk
pupuk hayati (biofertilizer), biopestisida, pengomposan, dan
sebagainya.
6. Penggunaan mikroba di bidang pertambangan, seperti untuk
proses leaching di tambang emas, desulfurisasi batubara,
maupun untuk proses penambangan minyak bumi.
7. Penggunaan mikroba di bidang lingkungan, misalnya untuk
mengatasi pencemaran limbah organik maupun anorganik
termasuk logam berat dan senyawa xenobiotik
PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
(LANJUTAN....)
Sergei Winogradsky (1856-1953)
➢bakteri tanah dapat mengoksidasi besi, belerang,
dan amonia untuk mendapatkan energi
➢Fiksasi nitrogen anerob dan dekomposisi selulosa

Martinus Beijerinck (1851-1931)


➢Mengisolasi bakteri penambat nitrogen aerobik dan
bakteri pereduksi sulfat
“Success is journey, not a destination”

26
MIKROSKOP

RACHMAD SAPUTRA, S.P., M.SC.


MIKROSKOP

Bahasa Yunani : micron = kecil dan


scopos = tujuam
Mirkoskop → sebuah alat untuk melihat obyek
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi
Mikroskopik → sangat kecil, tidak mudah terlihat
oleh mata
THE HISTORY
Tahun Pelaku dan Peristiwa
1590 Jansen merancang mikroskop dengan menggabungkan
dua lensa untuk perbesaran yang lebih tinggi.
1827 Dolland memperbaiki kualitas lensa.
1930 Mikroskop elektron berkembang

Zacharias Jansen The “First” Microscope


1588-1631
THE HISTORY – MIKROSKOP OPTIS

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang


pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.

Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri


dari satu atau lebih lensa yang memproduksi
gambar yang diperbesar dari sebuah benda
yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
THE HISTORY – MIKROSKOP OPTIS

Anthony van Leeuwenhoek dan Robert Hooke


membuat penyesuaian lensa untuk digunakan
dalam pengamatan struktur sel.

Anthony van Leeuwenhoek Hooke Microscope Robert Hooke


1632-1723 1635-1703
THE HISTORY – MIKROSKOP OPTIS
Anthony van Leeuwenhoek

Meskipun pada jamannya telah ditemukan mikroskop 2


lensa yang hampir mirip dengan mikropskop saat ini,
namun pada saat itu pembuatannya masih rumit
dibandingkan mikroskop ala Leewenhoek.

Dan dengan ketrampilan Leewenhoek dalam membuat


lensa, dia berhasil membuat mikroskop yang mampu
memperbesar objek sampai lebih dari 200 kali
sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas dan lebih
terang.
THE HISTORY – ABAD 19
1983 – brown dapat melihat dan mengggambarkan inti
dari sel – nukleus

1876 – Abbe berhasil menganalisis efek difraksi pada


pembentukan bayangan mikroskop dan mendesain
mikroskop yang lebih akurat. Abbe menggunakan
keahliannya dalam bidang optik untuk menganalisa lensa
dan efek bayangan, karena nya :
Alexander Flemming (1879) berhasil menggambakan
perilaku mitosis kromosom dengan akurat
Refzius (1881) menggambarkan banyak jaringan hewan
lebih detail dengan teknik pewarnaan
Koch dapat mengidentifikasi bakteri penyebab TBC
THE HISTORY – ABAD 19
Tahun 1886 – Zeiss mengembangkan lensa dari
mikroskop Abbe sehingga menghasilkan perbesaran
yang lebih baik sehingga :
Golgi (1898) dapat menggambarkan apparatus golgi

Tahun 1930 – Lebeddef menemukan dan menciptakan


mikroskop interfokus yang memungkinkan melihat sel
hidup tanpa harus mewarnai terlebih dahulu
THE HISTORY – ABAD 20

Seorang ilmuwan dari universitas Berlin yaitu Dr. Ernst


Ruska menggabungkan penemuan ini dan membangun
mikroskop transmisi elektron (TEM) yang pertama pada
tahun 1931.
Untuk hasil karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan
menganugerahinya hadiah Penghargaan Nobel dalam
fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali
diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa
medan magnet, namun tiga tahun kemudian ia
menyempurnakan karyanya tersebut dengan
menambahkan lensa ketiga dan mendemonstrasikan
kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100
nanometer (nm) (dua kali lebih baik dari mikroskop
cahaya pada masa itu).
THE HISTORY – ABAD 20

Kendala saat itu adalah benda atau preparat yang


digunakan harus setipis mungkin. Sehingga inovasi
terus dilakukan.
Akhirnya, ditemukan mikroskop pemindai transmisi
elektroon. Tidak diketahui siapa penemunya, tetapi
teori pembuatan ini pertama kali dideskripsikan
oleh Dr. Max Knoll. Namun Dr. Manfred Von Ardene
mengklaim bahwa dirinya telah melakukan
penelitian tentang mekanisme mikroskop tersebut
JENIS-JENIS
MIKROSKOP
JENIS-JENIS MIKROSKOP
Berdasarkan Sumber
Mikroskop cahaya
Cahaya

Mikroskop sederhana

Mikroskop riset
Mikroskop Elektron

Mikroskop Dark-field
Transmission Electron Microscope (TEM)
Mikroskop Dfluorescentd
M. Fase kontras
Dll.
Scanning Electron Microscope (SEM)
MIKROSKOP SEDERHANA
MIKROSKOP RISET

Mikroskop
Fase Kontras
MIKROSKOP RISET
Mikroskop
Dark-Field
TRANSMISSION ELECTRON MICROSCOPE (TEM)

Pada Mikroskop TEM, elektron mampu


menembus spesimen.
Spesimen yang sangat tipis antara -10 nm
sampai 100 nm.
TEM mampu memperbesar objek sampai 500
000 kali.
Mampu mengamati organel sel.
Menghasilkan gambar 2 dimensi.
TRANSMISSION ELECTRON MICROSCOPE (TEM)

Transmission electron
micrograph of
epithelial cells from a
rat small intestine.
Scale bar = 5 mm.
SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)
Mikroskop SEM memiliki
kemampuan melihat
permukaan spesimen dengan
ketelitian sebesar elektron.
Menghasilkan gambar 3
dimensi.
MIKROSKOP BERDASARKAN JUMLAH
LENSA OKULER

Monokuler Binokuler Trinokuler


Mikroskop Proyektor

Mikroskop Stereo
•Untuk Pengamatan seukuran serangga,
dengan preparat 3 dimensi (tanpa disayat).
Perbesara 6,7 x sampai 50 x.
MIKROSKOP STEREO
BAGIAN
MIKROSKOP
MIKROSKOP LISTRIK

Skip to Magnification Section


MIKROSKOP LISTRIK
Lensa Okuler

Tabung

Revolver
Leher
Lensa objektif
Lensa objektif
Lensa objektif Sekrup Penjepit

Penjepit objek Sekrup kasar+halus


Diafragma & Kondensor Sekrup Diafragma

Sumber Cahaya
Landasan

Skip to Magnification Section


LENSA OKULER

Fungsi Memperbesar dan


membalikkan objek.
Dengan ukuran
perbesaran 5x, 10 x
atau 15 x. memiliki
pengatur jarak antar
mata.
TABUNG
Fungsi memberi jarak
bagi antar lensa untuk
memfokuskan objek.
REVOLVER

Fungsi mengatur
pergantian lensa
objektif. Biasanya
memiliki 4 lubang untuk
menempatkan 4 ukuran
lensa objektif yang
berbeda.
LENSA OBJEKTIF
Fungsi memperbesar objek.
Dengan 4 ukuran perbesaran
yang berbeda yaitu 5 x
(merah), 10 x (kuning), 40 x
(biru), dan 100 x (putih).
Jika tertera x10/0,25,
artinya perbesaran 10x
dengan NA/ Numerik
aperture/ bukaan numerik
0,25.
Makin besar NA makin tinggi
resolusinya.
LENGAN/ LEHER MIKROSKOP

Fungsi menopang bagian


atas mikroskop dan
memegang mikroskop
saat dipindahkan.
PAPAN OBJEK/ MEJA PREPARAT

Fungsi meletakkan preparat. Ada yang


dapat dinaik turunkan ada pula yang
permanen.
PENJEPIT OBJEK

Fungsi menjepit preparat agar tetap pada


posisinya. Dapat digeser-geser untuk menentukan
bagian preparat yang diamati. Memiliki
koordinat untuk memastikan posisi yang tepat.
PENGATUR POSISI OBJEK

Fungsi mengatur posisi/ koordinat bagian


preparat yang akan diamati.
SEKRUP KASAR

Fungsi untuk memfokuskan objek dengan


perbubahan yang kasar. Memiliki pengunci agar
sekrup tidak bergeser.
SEKRUP HALUS

Fungsi untuk memfokuskan objek dengan


perubahan yang halus.
DIAFRAGMA DAN KONDENSOR

Fungsi mengatur cahaya yang masuk dan


mengumpulkan sinar
SKRUP PENGATUR DIAFRAGMA DAN
KONDENSOR.

Fungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk.


SUMBER CAHAYA

Fungsi menghasilkan
cahaya.
LANDASAN

Fungsi sebagai dasar


mikroskop.
CARA KERJA MIKROSKOP
Lensa konveks dengan
lengkungan kaca yang
digunakan untuk
menyusun mikroskop

Lensa konveks akan


membengkokkan
Cahaya yang masuk
dan mengumpulkan
pada satu titik.
HOW A MICROSCOPE WORKS
Lensa Okuler Lensa Objektif
Memperbesar objek Mengumpulkan cahaya,
Memperbesar dan
memfokuskan gambar
dalam tabung
Tabung mikroksop mikroskop
Memfokuskan objek

Cermin Pengumpul Cahaya: berupa cermin cekung untuk


mengumpulkan dan memantulkan cahaya sehingga melewati
objek (preparat).
“Success is journey, not a destination”
STRUKTUR SEL
MIKROBA

RACHMAD SAPUTRA, S.P., M.Sc.


Sel dan Strukturnya

 Unit fisik terkecil dari organisme hidup adalah sel

Komposisi material sel pada semua organisme adalah


sama yaitu: DNA, RNA, protein, lemak dan fosfolipid,
yang merupakan komponen dasar semua jenis sel.

 Sel merupakan satuan struktural yang fundamental dan


fungsional bagi kehidupan

 Bagi mikroorganisme uniselular, sel sel bukan saja


merupakan satuan struktural, melainkan organisme itu
sendiri, sebaliknya, organisme multiseluler merupakan
sel-sel yang tersusun menjadi satuan-satuan yang
terpadu ke dalam sistem atau berbagai sistem yang
bersama-sama membentuk organisme hidup
Sel dan Strukturnya

 Kata sel digunakan untuk pertama kalinya pada lebih


dari dua abad yang lalu oleh Robert Hook, seorang
Inggris dalam tahun 1665 ketika melaporkan secara teliti
mengenai struktur halus gabus dan bahan-bahan
tumbuhan lainnya

 Namun, konsepsi sel sebagai satuan hidup struktural


dikenal dengan teori sel diperkenalkan oleh dua orng
Jerman yaitu Mathias Schleiden dan Theodore
Schwann tahun 1838 – 1839
 Mereka berpendapat bahwa semua sel apapun organismenya
sangat serupa strukturnya. Begitu konsepsi bahwa sel adalah
unit dasar kehidupan diterima orang
Sistem Kerajaan makhluk hidup:
Sel dan Strukturnya

 Namun demikian pengamatan lebih teliti


menunjukkan adanya perbedaan sangat
mendasar antara sel bakteri dan sianobakteria
di satu pihak dengan sel hewan dan tumbuhan
di lain pihak.

 Oleh karenanya, Ada dua tipe sel yaitu:


 sel prokariotik
 bahasa Yunani, pro artinya kuno dan karyote dari inti. lebih
sederhana daripada sel eukariotik. Sel ini memiliki dinding
sel, membran sitoplasma, sitoplasma dan kromatin yang
berisi unsur genetika

 sel eukariotik
 bahasa Yunani eukaryote artinya inti yang sejati
Perbedaan Sel Prokariotik dan
Eukariotik
Perbedaan Sel Prokariotik dan
Eukariotik
Struktur Sel Prokariotik

1
2

3
4
5

8 7
Struktur Sel Prokariotik
Struktur Sel Prokariotik

 Kapsul
 Beberapa bakteri memiliki kapsul atau lendir yang berada di
bagian terluar dari sel. Umumnya kapsul tersusun atas polimer,
seperti polisakarida atau polipeptida atau keduanya. Kapsul ini
umumnya berfungsi untuk melindungi diri baik dari sistem
pertahanan tubuh (bagi patogen) atau dari kondisi lingkungan
yang kurang baik, seperti kekeringan, kurang nutrien dan panas.

 Dinding Sel
 Dinding sel bakteri adalah struktur yang kompleks, agak kaku dan
bertanggung jawab atas bentuk sel. Struktur ini, melindungi
membran sitoplasma dan semua bagian dalam sel. Dinding sel
tersusun oleh senyawa unik yang disebut peptidoglikan.
 Penggolongan bakteri menjadi Gram positif dan Gram negatif
adalah berdasarkan perbedaan komposisi dinding sel.
Struktur Sel Prokariotik

 Membran Sitoplasma
 Membran tipis ini membungkus cairan sitoplasma sel. Umumnya
membran sitoplasma terdiri atas 60% protein dan 40%lemak khususnya
fosfolipid. Fungsi utama membran sitoplasma adalah untuk menjadi
penghalang (barrier) selektif terhadap senyawa yang masuk dan ke
luar sel.

 Sitoplasma
 Untuk sel prokariotik sitoplasma berarti apa saja yang terdapat di
dalam membran sitoplasma. Sitoplasma tersusun oleh 80% air, juga
mengandung asam-asam nukleat, protein, karbohidrat; lemak, ion-ion
anorganik dan beberapa senyawa berukuran kecil. Di dalam sitoplasma
inilah metabolisme untuk menghasilkan energi dan pembentukan
komponen-komponen sel berlangsung. Sitoplasma ini dapat dibagi
menjadi bagian fluid dan bagian nukleoid.

 Endospora
 Endospora adalah bentuk istirahat dari sel bakteri yang dibentuk jika
kondisi lingkungan buruk
Struktur Sel Prokariotik

 Ribosom
 Partikel kecil yang terdiri dari protein dan RNA yang
terlibat dalam sintesis protein baru

 Bahan Nukleus
 DNA sebagai pembawa genetik

 Mesosom
 Lipatan membran sitoplasma ke dalam sitoplasma

 Falegella
 filamen yang memanjang ke arah luar sel yang tersusun atas
protein yang disebut flagellin.
1 2 3 4
Struktur Sel Eukariotik
(Fungi)
Struktur Sel Eukariotik (Plant)
Struktur Sel Eukariotik

 Dinding Sel
 Dinding sel beberapa fungi mengandung selulosa, tetapi komponen yang
utama adalah kitin, yaitu polimer dari N-acetyl glucosamine. Dinding sel
khamir umumnya mengandung polisakarida glukan dan manan. Oleh karena
tidak mengandung petidoglikan maka sel-sel eukariotik tahan terhadap
antibiotika yang merusak peptidoglikan.

 Membran Sitoplasma
 Pada prinsipnya membran sel eukariotik dan prokariotik mempunyai fungsi
yang sama. Pada sel eukariotik juga terdapat sterol, lemak kompleks yang
tidak terdapat pada membran bakteri.

 Sitoplasma
 Secara fisik sitoplasma sel eukariotik sama dengan sitoplasma sel
prokariotik. Sitoplasma juga mengandung granula (inclusion bodies), seperti
granula enzim (zymogen), lemak, vakuola, dan glikogen. Berbeda dengan
sel prokariotik, sitoplasma sel eukariotik juga mengandung organel (organ-
organ kecil) yang tidak terdapat pada sitoplasma sel prokariotik.
Struktur Sel Eukariotik

 RE
 Sebagai penghalang antara berbagai organel, menyediakan
saluran yang mengatur arus bahan bahan dalam sel

 Nukleus
 Biasanya bulat dan dikelilingi membran ganda (envelope
nukleus) terdiri dari DNA dalam bentuk kromosom, RNA
dan protein

 Kompleks Golgi
 Situs bagi sintetis bahan dinding sel yang baru, mengemas
dan mengangkut protein dan polisakarida keluar sel

 Mitokondria
 Situs utama untuk produksi energi
Struktur Sel Eukariotik

 Kloroplas
 Berlangsungnya fotosintesis

 Vakuola
 Ruang yang dibatasi membran d dalam sitoplasma yang
mengandung larutan encer sebagai substansi

 Mikrotubule/Mikrofilamen
 Batang-batang yang sangat tipis terdapat bebas di dalam
sitoplasma berfungsi menjaga bentuk sel dan
meningkatkan gerak teratur komponen di dalam organel

 Flagela dan silia


 Tonjolan yang meluas di luar dinding sel berfungsi untuk
menggeraknan organisme. Flagella eukariota secara
struktural lebih kompleks
Pengelompokan Mikroba
Secara Umum
 Bakteri
 Fungi
 Algae
 Protista
 Virus
Bakteri
 Bakteri mempunyai bentuk
dasar bulat, batang, dan
lengkung.
 Umumnya bakteri berukuran
0,5-10 µ.
Archaebakteri
 berasal dari bahasa latin Archaios = primitif/kuno
 kelompok mikroorganisme yang memiliki karakteristik
unik,
 memiliki kemampuan adaptasi di lingkungan ekstrim
seperti pada temperatur tinggi, asam, kadar garam tinggi,
dan
 metabolisme khusus seperti gas methan
Fungi
 Jamur merupakan jasad eukariot, yang berbentuk benang
atau sel tunggal, multiseluler atau uniseluler.
 Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel tersusun dari
khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan.
Algae
 algae termasuk eukariotik, umumnya bersifat fotosintetik
dengan pigmen fotosintetik hijau (klorofil), coklat
(fikosantin), biru kehijauan (fikobilin), dan merah
(fikoeritrin).
 Morfologi algae ada yang berbentuk uniseluler, ada pula
yang multiseluler
Protista
Virus
 Virus berasal dari bahasa latin “Venom” berarti racun.
Berukuran ultra-mikroskopis: 28 -200 nm
 Organisme nonseluler
 Parasit obligat
 Tubuh disusun oleh asam nukleat (DNA atau RNA) dan
protein
 Dapat memperbanyak diri dalam jaringan/ organisme hidup
 Dapat melewati saringan bakteri
 Dapat dikristalkan
Keragaman Bentuk Virus
“Success is journey, not a destination”
TUGAS

 Carilah5 contoh organisme masing-


masingnya dari kelompok
prokariotik dan eukariotik...! Lalu
jelaskan peranannya di bidang
pertanian.

Nb: tulis tangan


MEDIA DAN
STERILISASI MIKROBA

RACHMAD SAPUTRA, S.P., M.SC.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN BAKTERI

1. Nutrisi
2. Media
3. Kondisi fisik : suhu, oksigen, ph,
lingkungan

1. Nutrisi
diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya
yang normal. Sehingga diketahui beberapa tipe
nutrisi bakteri :
• Autotrof • Heterotrof
• Kemoautotrof • Saprofit
• Fotoautotrof • Parasit
BAKTERI AUTOTROF

Yunani, auto=diri; trophos= memakan) adalah


bakteri yang mampu membuat makanannya
sendiri.
Bakteri autotrof dibedakan dalam dua
kelompok berdasarkan asal energi untuk
mensintesis makanannya, yaitu fotoautotrof dan
kemoautotrof Thiocystis sp

Bakteri fotoautotrof
→ bakteri yang menggunakan energi cahaya
matahari untuk membuat makanannya. Jenis
pigmen bakteri autotrof utama adalah klorofil
dan karoten.
Contoh: Thiocystis sp bakteri memperoleh
makanannya melalui proses fotosintesis
Bakteri kemoautotrof
adalah bakteri yang menggunakan
energi kimia untuk mensintesis
makanannya. Energi kimia diperoleh dari
proses oksidasi senyawa anorganik.
Contoh: Nitrosomonas sp
Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang
mengoksidasi senyawa amonia menjadi ion nitrit
Nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi ion nitrit
menjadi ion nitrat
Gallionella (bakteri besi) mengoksidasi ion fero
menjadi ion feri.
Hydrogenobacter (bakteri hydrogen) yang
mengoksidasi gas hydrogen menjadi air
Nitrobacter sp

Gallionella Hydrogenobacter sp
BAKTERI HETEROTROF
(Yunani, hetero= yang lain, trophos =memakan) adalah
bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari
organisme lain.
Bakteri heterotrof terbagi menjadi bakteri saprofit dan bakteri
parasit.

Bakteri Saprofit
→ bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa
organisme atau produk organisme lain. Sisa-sisa organisme,
misalnya daun yang gugur dan kotoran hewan, sedangkan
produk organisme, misalnya susu dan daging. Sisa organisme
atau produk organisme yang mengandung bakteri akan
mengalami proses penguraian.
Bakteri saprofit merupakan salah satu organisme pengurai
(decomposer) di alam. Contoh bakteri saprofit adalah E. coli,
Lactobacillus bulgaricus dan Mycobacterium (bakteri pengurai
sampah)

Lactobacillus
Eschericia coli Mycobacterium
bulgaricus
Bakteri parasit.
→ bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya.
Inang tempat hidup bakteri adalah tumbuhan, hewan
atau manusia.

Jika menimbulkan penyakit pada inangnya, maka


bakteri disebut bakteri pathogen. Contoh:
Mycobacterium tuberculosis ; Bacillus anthracis dan
Clostridium tetani

Mycobacterium
tuberculosis Bacillus anthracis Clostridium tetani
PATOGEN TANAMAN

1. Kelapa Sawit → Ganoderma sp.


2. Padi → RGSV, RRSV, Tungro,
Xanthomonas oryzae pv oryzae, Pyricularia
orizae (Magnaphorte grisea)
3. Kol : Plasmodiophora brassicae,
Xanthomonas campestris pv campestris,
Erwinia caratovora (Pectobacterium
caratovorum)
PARASIT

→ Parasit obligat
→ Parasit Facultatif
NUTRISI MIKROBA

1. Air
2. Sumber Energi
3. Sumber Nitrogen
4. Mineral
5. Vitamin dan Faktor Pertumbuhan lain
Sumber Energi

❖ Sumber Energi terbesar pada mikroba/sel adalah karbon (C) .


❖ Meliputi 50% berat kering sel dan penyusun utama dalam
makromolekul
❖ Bakteri dapat mengasimilasi sumber C organik seperti as.
amino, as. lemak, asam oraganik, gula, basa nitogen, dll untuk
membentuk bahan seluler.
❖ Sebagian besar bakteri bersifat autotrof karena mampu
membentuk struktur seluler dari karbondioksida dengan energi
dan cahaya atau senyawa anorganik lain.
❖ Bentuk dalam media glukosa, malat, asetat, piruvat, as amino
atau senyawa komplek (cth: ekstrak khamir)
Sumber Nitrogen

➢ Kebutuhan nitrogen untuk Beberapa tipe bakteri berbeda-


beda. Ada yang menggunakan senyawa nitrogen anorganik
dan yang lain membutuhkan nitrogen organik
➢ Sel mengandung 12% Nitrogen dalam bobot kering sel.
➢ Nitrogen penting untuk protein, as nukleatdan penyusun sel.
➢ Nitrogen di alam dalam bentuk organik maupun anorganik
seperti NO3, NH3, dan N2,
➢ Gas N2 dibutuhkan bakteri penambat N2
➢ Dalam bentuk media anorganik NH4CL, (NH4)2SO4, KNO3,
N2 (anorganik), dan as amino, N-basa nukleotida, N-organik
(organik)
3. Fosfor
Di dalam media dapat berupa KH2PO4, Na2HPO4
Berfungsi untuk sintesis as nukleat dan lipid

4. Sulfur (Belerang)
Di dalam media dapat berupa Na2SO4, Na2S2O3, Sistein, S-organik
Kebutuhan belerang (sulfur) diperlukan untuk membentuk as amino sistein dan
metionin, dan beberapa vitamin seperti biotin,tiamin, as lipoat, dan koenzim

5. Kalium (K)
Didalam media dapat berupa KCl, KH2PO4, K2HPO4
Berbagai enzim yang terlibat dalam sintesis protein membutuhkan kalium
untuk aktivitasnya.

6. Magnesium
Di dalam media dapat berupa MgCl2, MgSO4
Magnesium berfungsi untuk menstabilkan ribosom, membran, dan asam
nukleat, juga diperlukan enzim untuk aktivitasnya
7. Natrium (Na)
Di dalam media dapat berupa NaCl
Natrium dibutuhkan untuk indikator habitat dari bakteri tersebut

8. Kalsium (Ca)
Di dalam media dapat berupa CaCl2
Berfungsi untuk menstabilkan dinding sel dan berperan dalam
stabilitas endospora

9. Besi (Fe)
Di dalam media dapat berupa FeCl3, FeSO4, larutan kelat
(Fe3+, EDTA, sitrat)
Berpera dalam respirasi seluler
10. Hidrogen dan Oksigen
Kebutuhan H2O dan O2 untuk fungsi metabolik dan
pertumbuhannya.
air berfungsi sebagai pelarut dan alat pengangkut dalam
metabolisme dan sebagai sumber oksigen untuk bahan organik sel
pada respirasi
Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya
agar memperoleh energi, bakteri dapat dibedakan menjadi
bakteri aerob dan anaerob
MEDIA PERTUMBUHAN
MIKROBA
Media → substansi untuk menumbuhkan dan mengembang
biakan mikroba.

Media dapat dibuat dari bahan alam seperti toge,


kentang, wortel, daging, telur, susu ataupun dari bahan
buatan yaitu senyawa kimia organik ataupun anorganik

Syarat Media :
1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan
2. Memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh mikroba,
seperi pH
3. Harus dalam keadaan steril
BENTUK MEDIA
Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya
penambahan zat pemadat seperti agar, gelatin
dsb

Dikenal tiga bentuk media :


1. Media cair (kaldu cair), tidak ditambahkan zat
pemadat, dipergunakan untuk bakteri atau ragi
2. Media padat : menggunakan agar, merupakan media
umum yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri
heterotrof, ragi dan jamur
3. Media semi padat atau semi cair: penambahan zat
padat 50%, dipergunakan untuk pertumbuhan
mikroba yang banyak memerlukan air, anaerobik atau
fakultatif
SUSUNAN MEDIA
Susunan Media Mengandung air, protein, asam amino,
energi dan vitamin dapat berbentuk :
1. Media alami : disusun oleh bahan alami, kentang,
daging, susu, telur dll
2. Media sintetik, disusun dari senyawa kimia
3. Media semi sintetis, media yang disusun berdasarkan
campuran bahan alami dan bahan sintetis

Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari


pepton, ekstrak daging, NaCl dan aquades. Agar toge
untuk pertumbuhan jamur/ragi dan agar wortel untuk
pertumbuhan ragi dan beberapa jenis jamur
SIFAT MEDIA
Sifat media → tujuan lain penggunaan media yaitu untuk
isolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang
didapat, artinya penggunaan zat tertentu yang
mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembang biakan. Setiap media mempunyai sifat
(spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya.
Pembagian media berdasarkan sifat :
1. Media umum , contoh nutrien agar dan agar kentang
dekstrosa
2. Media pengaya
3. Media selektif
4. Media differensial
5. Media penguji
6. Media perhitungan
Media umum
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang
biakan satu atau lebih kelompok mikroba secara
umum, seperti agar kaldu nutrisi (NA/Nutrien agar, dan
NB/Kaldu Nutrien/Nutrien Bruth) untuk bakteri , agar
kentang dekstrosa (PDA/Potato Dextrose Agar) untuk
jamur

Media Pengaya
Dipergunakan dengan maksud memberikan
kesempatan terhadap suatu jenis atau kelompok
mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat
dari jenis/kelompok lainnya yang sama-sama berada di
dalam satu bahan. Misalnya untuk memisahkan bakteri
penyebab tifus dari feses manusia.

Media selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau
lebih jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat
atau mematikan untuk jenis-jenis lainnya . Contoh :
menia SS (Salmonella-Shigella)
Media Differensial
Media yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroba
tertentu serta penentuan sifat-sifatnya seperti media
agar darah yang dipergunakan untuk pertumbuhan
bakteri hemolitik, sehingga bakteri non hemolitik tidak
dapat tumbuh atau dihambat.

Media penguji
yaitu media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa
atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya
media penguji vitamin, asam amino, antibiotika, residu
pestisida. Media ini mengandung senyawa dasar untuk
pertumbuhan dan perkembang biakan mikroba juga
ditambahkan sejumla senyawa tertentu yang akan diuji

Media Perhitungan
Dipergunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada
suatu bahan. Media ini dapat berbetuk media umum,
media selektif, media differensial atau media penguji
STERILISASI

➢ Sterilisasi → proses pemusnahan secara lengkap


semua mikroba hidup dan spora2nya dari
sediaan.
➢ Proses sterilisasi : fisika,kimia dan mekanis
➢ Metode sterilisasi : panas basah ( uap ),panas
kering,penyaringan, gas dan radiasi
➢ Metode yg digunakan untuk mendapatkan
sterilitas sediaan sangat tergantung pada sifat
sediaan dan zat aktif yang dikandung.
LAMANYA STERILISASI BERGANTUNG PADA :
1. Jenis mikroorganisme :
- vegetatif (100oC, 60 menit +)
- spora (100oC, 60 menit - )
- Clostridium tetani (140oC, 15 menit)
- Clostridium botulinum (140oC, 60 menit)

2. Tinggi/rendahnya suhu sterilisasi


- 148oC (3 jam)
- 170oC (1 jam)

3. Faktor lain : pH
pH asam/alkalis > netral
pH 1,2 (5 menit, 100oC)
pH 10,2 (11 menit, 100oC)
pH 7,2 (29 menit, 100oC)
Bentuk spora lebih tahan dari bentuk vegetatif → Spora
mengandung protein Ca-dipikolinat yaitu senyawa komplek
stabil yang melindungi protein dari panas.

Pemanasan Basah :
Pada pemanasan Basah ada uap air
Prinsip :
Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
Ikatan disulfida dan hidrogen dari strains protein dirusak
(inaktif)
Tanpa air sulit dirusak butuh energi banyak

Pemanasan basah waktu lebih singkat dan suhu lebih rendah


dibanding pemanasan kering
AUTOCLAVE
PROSEDUR PENGGUNAAN
AUTOCLAVE
Bejana diisi air
Hubungkan sumber panas
Masukkan objek/bahan yang akan disterilkan
Tutup
Ventilasi terbuka lebih kurang 5 menit mendidih
Tutup ventilasi
Tercapai suhu dan tekanan
Biarkan selama waktu sterilisasi
Putuskan hubungan sumber panas
Biarkan sampai suhu dan tekanan sama luar
Buka tutup
Pemanasan Kering
Pada pemanasan Kering tidak ada air dan kelembaban
Prinsip :
terjadi dehidrasi dan oksidasi protein
Butuh energi yang banyak

Cara :
1. Membakar Nyala api langsung
2. Menggunakan alat :
a. Oven dengan udara panas
b. Balok pemanas
c. Radio frekwensi induksi
Oven Dengan Udara Panas
1. Termometer
2. Regulator
3. Rak tempat objek
4. Sumber panas listrik / gas
5. Suhu : 140oC-180oC
6. Waktu tidak lebih 135 menit

Untuk : - alat-alat gelas, logam, minyak, lemak, serbuk


Tidak untuk : - karet, kain, kertas, larutan air dan plastik.
OVEN
BEBERAPA ALAT LABORATORIUM YANG
MENDUKUNG STERILISASI KERJA
LAMINAR SAAT DAN TIDAK DISINARI UV
INKUBATOR
MENSTERILKAN MEJA KERJA
CARA MENUANG MEDIA KE DALAM
PETRI
CARA MEMINDAHKAN BIAKAN MURNI
CARA MEMINDAHKAN KULTUR
MENGGUNAKAN PIPET
TRANSFER KULTUR
“Success is journey, not a destination”

39
TUGAS PERORANGAN :
1. CARILAH 5 CONTOH MIKROBA YANG BERKAITAN
DENGAN PERTANIAN YANG TERMASUK KEDALAM
KELOMPOK BERIKUT :
 FOTOAUTOTROF
 KEMOAUTOTROF
 SAPROFIT
 PARASIT

1. CARILAH 2 CONTOH MEDIA YANG TERGOLONG


KEDALAM JENIS MEDIA BERIKUT :
 MEDIA UMUM
 MEDIA PENGAYA
 MEDIA SELEKTIF
 MEDIA DIFERENSIAL
 MEDIA PENGUJI
 MEDIA PERHITUNGAN

Anda mungkin juga menyukai