Anda di halaman 1dari 42

Media penunjang

kehidupan
mikroorgaisme
2
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai
pertambahan secara teratur semua komponen di dalam
sel hidup. Pada organisme multiseluler, pertumbuhan
adalah peningkatan jumlah sel perorganisme, dimana
ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada organisme
uniseluler yang disebut pertumbuhan adalah
pertambahan jumlah sel, yang berarti juga pertambahan
jumlah organisme.

3
4
FASE-FASE PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Ada 4 fase kurva pertumbuhan mikroorganisme, yaitu :
1. Fase lag
2. Fase log
3. Fase stationer
4. Fase kematian
Kurva pertumbuhan mikroba :

5
mula-mula
akan mengalami fase
adaptasi untuk
menyesuaikan dengan
kondisi lingkungan di 1. Medium dan
sekitarnya. Lamanya fase lingkungan 2. Jumlah inoculum
adaptasi ini dipengaruhi
oleh beberapa factor,
pertumbuhan
diantaranya:

6
FASE LOG/PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL.

Pada fase ini mikroba membelah dengan


cepat dan konstan mengikuti kurva
logaritmik. Pada fase ini kecepatan
pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh
medium tempat tumbuhnya seperti pH dan
kandungan nutrient, juga kondisi
lingkungan termasuk suhu dan kelembaban
udara. Pada fase ini mikroba membutuhkan
energi lebih banyak dari pada fase lainnya.

7
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang
tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase
ini menjadi lebih kecil karena sel tetap membelah meskipun zat-
zat nutrisi sudah habis. Karena kekurangan zat nutrisi, sel
kemungkinan mempunyai komposisi yang berbeda dengan sel
yang tumbuh pada fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel lebih
tahan terhadap keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radiasi,
dan bahan-bahan kimia.

8
Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami kematian karena
beberapa sebab yaitu:
1. Nutrien di dalam medium sudah habis.
2. Energi cadangan di dalam sel habis.
Kecepatan kematian bergantung pada kondisi nutrien, lingkungan, dan jenis
mikroba.

9
metode langsung dan tidak
langsung. Contoh metode langsung hitungan
mikroskopik (menggunakan hemositometer),
digunakan untuk mengukur pertumbuhan
bakteri pada susu / vaksin dan hitungan cawan
digunakan untuk mengukur pertumbuhan
bakteri susu, air, makanan, tanah, dan lain-lain.

10
× Contoh metode tidak langsung adalah sebagai
berikut:
1. Berdasarkan kekeruhan, bila suspensi biakan cair &
homogen
2. Berdasarkan berat kering sel, bila suspensi biakan
kental & tidak homogen
3. Berdasarkan kadar nitrogen, bila suspensi biakan
kental & tidak homogen
4. Berdasarkan aktivitas biokimia, menggunakan uji
mikrobiologis

11
Suhu

Derajat
Kebutuhan
keasaman
oksigen
(pH),

Salinitas

12
13
NUTRISI

substansi oraganik yang


dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan, pemeliharaa
n kesehatan.

14
15
16
17
SUMBER
Sumber energi :
× 1. Cahaya (mikroba fototrof)
× 2. Zat kimia ( mikroba khemotrof)
Sumber Karbon :
× 1. Zat an organik /CO2 (mikroba Autotrof)
× 2. Zat organik (mikroba heterotrof)
Donor Hidrogen :
× 1. Zat organik (mikroba organotrof)
× 2. Zat an organik/H2,NH3,H2S,S, Fe²⁺(mikroba
× litotrof).
18
19
20
Fotosintetik
Osmotrof heterotof (Tumbuhan,
(Fungi, Bakteri) Digestif (Hewan, Alga, sebagian
untuk Protozoa) bakteri,
Protozoa)

21
Senyawa
Enzim hidrolisis
makromolekul

amilum amilase

Selulosa Selulase

Lignin ligninase

hemiselulosa Hemiselulase

lemak Lipase

RNA RNA se

DNA DNA se

PROTEIN proteinase

22
23
24
25
Fungsi Unsur Nutrisi untuk Mikroba

× golongan mikroba diatomae dan alga tertentu memerlukan silika


(Si) dalam bentuk silikat untuk menyusun dinding sel.
× Natrium dalam kadar yang agak tinggi diperlukan oleh bakteri
tertentu yang hidup di laut, algae hijau biru, dan bakteri fotosintetik.
× Jasad holofitik dapat pula menggunakan sumber nutrient dalam
bentuk padat, tetapi bahan tersebut harus diencerkan terlebih
dahulu diluar sel dengan pertolongan enzim ekstraseluler.

26
27
28
29
Berdasarkan
sumber
karbon

autotrof Heterotof

Saprofit parasit

30
Berdasarkan sumber energi Berdasarkan kebutuhan oksigen
dan donor electron
aerob
anaerob
mikroaerob
Anaerob fakultatif
kapnofil

31
Penyerapan pasif Translokasi gugus
Difusi dipermudah/ Transport zat besi
dengan fasilitas
Penyerapan aktif

32
33
Medium Minimal Medium
nutrient, medium, selektif
Media hanya ,dipergunakan
nutrient Media diferensial
mengandung untuk
mengandung beberapa meningkatkan (media indicator),
semua nutrien yang pertumbuhan untuk
elemen masih bakteri yang mempermudah
kebutuhan memungkinka diinginkan dan membedakan
mikroba untuk n mikroba menekan bakteri yang
tumbuh tidak tumbuh, pertumbuhan
bersifat diinginkan dengan
umumnya bakteri yang
selektif tidak tidak yang tidak
mengandung diinginkan diinginkan
asam amino pertumbuhannya,
yang ditumbuhkan
pada medium yang
sama

34
Enrichment Enrichment Reducing Medium
medium, medium, medium, transport,
Nutrisi dan Medium Contoh medium Medium
lingkungan diperkaya reduksi adalah
medium hanya merupakan thioglikolat transport
mendukung medium yang yang dipergunakan
pertumbuhan dipergunakan dipergunakan untuk
bakteri yang untuk untuk membawa
diinginkan menumbuhkan menumbuhkan specimen,
bakteri bakteri bakteri anaerob dengan
yang sulit
tumbuh tujuan agar
(fastidious mikroorganis
bacteria), tetapi me dalam
dapat juga spesimen
diaplikasikan tidak mati dan
untuk terkendali
menyuburkan
berbagai
pertumbuhan
bakteri nya

35
36
PENGERTIAN

Kultivasi skala laboratorium ialah suatu proses


mempersiapkan kultur untuk scalling
up (diperbanyak) pada skala selanjutnya.
Kultivasi sel di laboratorium harus memiliki
stok kultur yang disiapkan sebagai inokulum
(pembiak) awal. Kultivasi dapaberlangsung
sesuai dengan waktu yang diperlukan suatu
koloni mikroba untuk tumbuh dan dapat
diamati (Kabinawa, 2006).

37
1. Teknik Penyebaran (The Spread-Plate Technique)

Teknik spread plate (lempeng


sebar) adalah suatu teknik di
dalam menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media
agar dengan cara menuangkan
stok kultur bakteri atau
mengapuskannya di atas media
agar yang telah memadat.

38
Biakan murni juga dapat
diperoleh dengan teknik goresan
(Streak-Plate Technique).
Inokulum digoreskan di atas
medium dengan memakai ose
menurut pola tertentu, yaitu
goresan T, goresan kuadran,
goresan radian, dan goresan
sinambung

39
Teknik lempeng tuang (Pour Plate Technique)

Teknik pour-plate (lempeng tuang) adalah Tujuan dari teknik ini pada
suatu teknik di dalam menumbuhkan prinsipnya adalah melarutkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan atau melepaskan mikroba dari
cara mencampurkan media agar yang masih substratnya ke dalam air
cair dengan stok kultur bakteri sehingga lebih mudah
penanganannya. Sampel yang
telah diambil kemudian
disuspensikan dalam akuades
steril

40
Gambar Teknik
Pour-Plate

41
ANY QUESTION ?

42

Anda mungkin juga menyukai