EXCHANGE TRANSFUSION
DOSEN
Yulianingsih, M.Kep.,Sp.Mat
DISUSUN OLEH
Kelompok 2 :
Siti Nur Habibbah (12201003)
Suhaebatul Aslamiah (12201002)
Pada masa transisi setelah lahir, hepar belum berfungsi secara optimal
sehingga proses glukuronidasi bilirubin tidak terjadi secara maksimal. Keadaan
ini akan menyebabkan dominasi bilirubin tak terkonjugasi di dalam darah. Pada
kebanyakan bayi baru lahir, hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi merupakan
fenomena transisional yang normal, tetapi pada beberapa bayi terjadi
peningkatan bilirubin secara berlebihan sehingga bilirubin berpotensi menjadi
toksik dan dapat menyebabkan kematian dan bila bayi tersebut dapat bertahan
hidup pada jangka panjang akan menimbulkan sequele neurologis.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kematian bayi yang diakibatkan
oleh hiperbilirubinemia yang non fisiologis, terdapat berbagai cara pengelolaan
bayi baru lahir dengan hiperbilirubinemia tersebut. Strategi tersebut diantaranya
: Pencegahan, penggunaan farmakologi, fototerapi, dan transfusi tukar
(exchange transfusion). Dimana transfusi tukar (exchange transfusion)
merupakan suatu rangkaian tindakan mengeluarkan darah pasien dan
memasukkan darah donor untuk mengurangi kadar serum bilirubin atau kadar
hematokrit yang tinggi atau mengurangi konsentrasi toksin-toksin dalam aliran
darah pasien.
ISI
2.1 Pengertian
2.2 Indikasi
1. Hiperbilirubinemia (indirect bilirubin) karena sebab apapun, jika kadar
bilirubin beresiko untuk menimbulkan gangguan di susunan saraf pusat
(kern ikterik). Transfusi tukar yang dilakukan adalah double volume
exchange selama 50-70 menit. Penurunan bilirubin semakin efisien jika
transfusi tukar dilakukan perlahan, sehingga ada kesempatan untuk
bilirubin ekstra dan intravaskuler mencapai keseimbangan.
2. Hemolytic Disease of The Newborn (HDN). Pada kelainan ini terjadi
pemecahan eritrosit bayi karena antibodi maternal, sehingga bayi akan
mengalami anemia dan hiperbilirubinemia sebagai hasil metabolisme heme.
Transfusi tukar akan membuang sel eritrosit bayi yang telah tersensitisasi
dengan antibodi maternal (antibody coated RBC), menurunkan kadar
bilirubin sekaligus melakukan koreksi terhadap anemia yang ditimbulkan
oleh HDN. Dilakukan transfusi tukar double volume, kalau perlu diulang,
jika terjadi pemecahan eritrosit yang cepat.
3. Sepsis Neonatal. Transfusi tukar akan membantu membuang bakteri,
toksin, produk pemecahan fibrin serta akumulasi asam laktat dari bayi dan
di saat bersamaan memberikan komplemen, faktor-faktor koagulasi dan
imunoglobulin dari darah yang baru.
4. Pembekuan Intravaskular Menyeluruh (PIM). Transfusi tukar membantu
peningkatan faktor-faktor koagulasi dan mengurangi penyebab KID,
walaupun ini masih merupakan kontroversi.
5. Asidosis serta Gangguan Cairan dan Elektrolit Berat, seperti hiperkalemia,
hipernatremia atau kelebihan cairan. Pada kasus seperti ini dilakukan
transfusi tukar parsial isovolumetrik
6. Pengaturan Kadar Hemoglobin. Pada polisitemia dilakukan transfusi tukar
parsial dengan garam fisiologis atau plasma untuk menurunkan kadar
hemoglobin, sedangkan pada anemia berat yang potensial menimbulkan
gagal janntung, seperti pada hydrops fetalis, dilakukan transfusi tukar
parsial dengan packed red cells (PRC).
2.3 Kontra Indikasi
Transfusi tukar merupakan kontra indikasi jika pemasangan line intravena
lebih berbahaya daripada manfaat transfusi tukar.
Kontra Indikasi tersebut adalah :
Persiapan Lingkungan
1. Lingkungan sekitar bayi harus bersih, nyaman dan kering.
2. Suhu ruangan 360C-370C.
3. Monitor lengkap dengan pengukuran tekanan darah, nadi, respirasi, dan
suhu.
4. Pencahayaan yang cukup.
Persiapan Pasien
1) Bayi dipuasakan 3-4 jam sebelumnya dan selang lambung diaspirasi sebelum
transfusi tukar.
2) Bila mungkin 4 jam sebelum transfusi tukar bayi diberi infus albumin
1g/kgBB.
5) Bila tali pusat masih segar, potong dan sisakan 3-5 cm di atas dinding perut.
Bila telah kering, potong rata setinggi dinding perut. Salah satu ujung kateter
polietilen dihubungkan dengan semprit 3 cabang dan ujung yang satu lagi
dimasukkan ke vena umbilikalis dengan hati- hati sampai terasa tahanan lalu
tarik lagi sepanjang 1 cm. Dengan cara tersebut biasanya darah sudah keluar
sendiri. Ambilah 20 cc untuk pemeriksaan laboratorium yang diperlukan.
6) Periksa tekanan vena umbilikalis dengan mencabut kateter dari semprit dan
mengangkat ke atas. Tekanan ini biasanya positif ( darah akan naik setinggi 6
cm di atas dinding perut ). Bila ada gangguan pernapasan biasanya
terdapat tekanan negatif.
1. Double volume. Darah yang ditransfusi tukar sebanyak dua kali lipat volume
darah bayi. Bayi cukup bulan mempunyai volume darah 80 ml/kgbb,
sedangkan bayi prematur 95 ml/kgbb. Jumlah ini dikali dua, menjadi jumlah
darah yang harus ditransfusi tukar.
Volume darah transfusi (ml) = Perkiraan jumlah darah bayi (ml) x BB (kg) x (Ht
bayi-Ht target) Ht bayi
Volume darah transfusi (ml) = Perkiraan jumlah darah bayi (ml) x BB (kg) x (Hb
target-Hbbayi) (Hb PRC – Hb bayi)
Diagnosa Keperawatan